Ekonomi syariah
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Peralihan kekuasaan
B. Berdirinya dan Kekhalifahan Dinasti Umayyah
C. Kemajuan Peradaban Islam dan Perekonomian Masa Bani Umayyah
D. Para Khalifah Berpengaruh dari Bani Umayyah
E. Faktor yang menyebabkan Lemah dan Runtuhnya Dinasti Umayyah
BAB III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di ujung masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, umat Islam terpecah menjadi tiga
kekuatan politik, yaitu Syiah, Muawiyah, dan Khawarij. Keadaan ini tentunya tidak
menguntungkan bagi Ali, akibatnya posisi Ali semakin lemah, sementara posisi Muawiyah
semakin kuat. Dan pada tahun 40 H (660 M), Ali terbunuh oleh salah seorang anggota
Khawarij .
Setelah Ali bin Abi Thalib meninggal, kedudukannya sebagai khalifah dijabat oleh anaknya,
Hasan. Namun karena penduduk Kufah tidak mendukungnya, seperti sikap mereka terhadap
Ayahnya, maka Hasan semakin lemah, sementara Muawiyah semakin kuat. Maka Hasan
mengadakan perjanjian damai dengan Muawiyah dengan menanggalkan jabatan khilafah
untuk Muawiyah pada tahun 41 H (661 M), agar tidak terjadi pertumpahan darah yang sia-
sia. Perjanjian tersebut dapat mempersatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan politik,
yakni di bawah kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan. Tahun tersebut dalam sejarah
dikenal sebagai tahun al-Jama'ah (tahun persatuan), sebagai tanda bahwa umat Islam telah
menyepakati secara aklamasi mempunyai hanya satu orang khalifah. Di sisi lain penyerahan
tersebut menjadikan Muawiyah sebagai penguasa absolut dalam Islam. Dengan demikian,
maka berakhirlah apa yang disebut dengan masa Khulafa' al-Rasyidin yang bersifat
demokratis, dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politik Islam yang
bersifat keturunan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah:
1. Bagaimanakah proses awal berdirinya daulah Bani Umayyah ?
2. Seperti apakah masa-masa kejayaan daulah Bani Umayyah ?
3. Bagaimanakah proses kemunduran dan kehancuran daulah Bani Umayyah?
4.Siapa sajakah yang pernah menjabat sebagai Khalifah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, diantaranya adalah:
1. Untuk mengetahui proses berdirinya daulah Bani Umayyah
2. Untuk mengetahui masa-masa kejayaan daulah Bani Umayyah
3. Untuk mengetahui proses kemunduran dan kehancuran daulah Bani Umayyah
4. Sebagai pengalaman dalam dunia kepenulisan yang dituntut untuk selalu memberikan
asupan terhadap perkembangan kehidupan.
5. Sebagai tugas kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
BAB II
PEMABAHASAN
Dari segi cara hidup, para khalifah Dinasti Umayyah telah meninggalkan pola dan
cara hidup Nabi Muhammad SAW dan al-Khulafa ar-Rasyidun. Hingga masa Ali,
pemimpin negara berlaku sebagai seorang biasa tinggal di rumah sederhana, menjadi
imam masjid, dan memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti kebanyakan orang Muslim
lainnya.Namun, pada masa Dinasti Umayyah, yang mengadopsi tradisi sistem
kerajaan pra-lslam di Timur Tengah, mereka menjaga jarak dengan masyarakat
karena tinggal di istana yang dikelilingi oleh para pengawal.Mereka juga hidup
dengan bergelimang kemewahan dan memiliki kekuasaan mutlak.
1. Politik
Di antara kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah
terjadinya pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama (spritual power) dengan
kekuasaan politik. Amirul Mu’minin hanya bertugas sebagai khalifah dalam bidang
politik. Sedangkan urusan agama diurus oleh para ulama.
2. Pemerintahan
a) Perubahan Sistem Pemerintahan
Bentuk pemerintahan Muawiyah berubah dari Demokrasi menjadi monarchi
(kerajaan/dinasti) sejak ia mengangkat anaknya Yazid sebagai Putera Mahkota.
Kebijakan ini dipengaruhi oleh tradisi yang terdapat dibekas wilayah kerajaan
Bizantium.
b) Administrasi pemerintahan
Setidaknya ada empat diwan (departemen/kementrian) yang berdiri pada Daulah Bani
Umayyah, yaitu:
1) Diwan Rasail (urusan administrasi dan surat)
Departemen ini mengurus surat-surat negara kepada gubernur dan pegawai di
berbagai wilayah
2) Diwan Kharraj (urusan keuangan)
Departemen ini mengurus tentang perpajakan. Gikepalai oleh Shahibul Kharraj yang
bertanggung jawab langsung kepada Khalifah.
3) Diwan Jund (urusan kemiliteran)
Departemen ini mengurus tentang ketentaraan negara. Ada juga yang menyebut
dengan departemen peperangan.
4) Diwan Khatam (urusan dokumentasi)
Departemen ini disebut juga departemen pencatat. Setiap peraturan yang dikeluarkan
disalin pada sebuah register kemudian disegel dan dikirim keberbagai wilayah.
5) Diwan Qadli
Lembaga kehakiman dikepalai ketua hakim (Qathil Qudhah).Seorang hakim (Qadli)
memutuskan pekara dengan ijtihad (sungguh sungguh) dan dasar hukum berdasarkan
Al Qur-an dan Sunnah Nabi.
5. Militer
a) Undang-undang Wajib Militer
Daulah Bani Umayyah memaksa orang untuk masuk tentara dengan membuat undang
undang wajib militer (Nizham Tajnid Ijbary). Mayoritas adalah berasal dari orang
Arab.
b) Futuhat/Ekspansi (Perluasan Daerah)
Perluasan ke Asia kecil dilakukan Muawiyah dengan ekspansi ke imperium
Bizantium dengan menaklukkan pulau Rhodes dan Kreta pada tahun 54 H. Setelah 7
tahun, Yazid berhasil menaklukkan kota Konstantinopel. Perluasan ke Asia Timur,
Muawiyah menaklukkan daerah Khurasan-Oxus dan Afganistan-Kabul pada tahun
674 M. Pada zaman Abd Malik, daerah Balkh, Bukhara, Khawarizan, Ferghana,
Samarkand dan sebagian india (Balukhistan, Sind, Punjab dan Multan). Perluasan ke
Afrika Utara, dikuasainya daerah Tripoli, Fazzan, Sudan, Mesir (670 M). Perluasan
kebarat pada zamn Walid mampu menaklukan Jazair dan Maroko (89 H). Thariq bin
Ziyad (92 H) sampai di Giblaltar (Jabal Thariq). Tahun 95 H Spanyol dikuasai,
Cordova terpilih menjadi ibu kota propinsi Wilayah Islam di Spanyol.
6. Ekonomi
a. Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah
Sumber uang masuk pada zaman Daulah Ban Umayyah sebagiannya diambil dari
Dharaib (kewajiban yang harus dibayar oleh warga negara). Di samping itu, bagi
daerah-daerah yang baru ditaklukkan, terutama yang belum masuk Islam, ditetapkan
pajak istimewa. Namun pada masa Umar bin Abdul Aziz, pajak untuk non muslim
dikurangi, sedangkan jizyah bagi muslim dihentikan. Kebijakan ini mendorong non
muslim memeluk agama Islam.
b. Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap
pembangunan sector pertanian, beliau telah memperkenalkan system pengairan bagi
tujuan meningkatkan hasil pertanian.
c. Setelah Bani Umayyah berhasil menaklukan berbagai wilayah ,jalur perdagangan
jadi semakin lancar. Ibu kota Basrah di Teluk Persi pun menjadi pelabuhan dagang
yang ramai dan makmur ,begitu pula kota eden.
Adapun pengeluaran pemerintah dari uang masuk tersebut adalah sebagai berikut:
Gaji pegawai, tentara dan biaya tata usaha Negara
a. Pembangunan pertanian termasuk irigasi
b. Biaya orang hukuman dan tawanan perang
c. Perlengkapan perang
d. Hadiah bagi sastrawan dan ulama
9. Pendidikan
Daulah Bani Umayyah tidak terlalu memperhatikan bidang pendidikan karena mereka
fokus dalam bidang politik. Meski demikian Daulah Bani Umayyah memberikan
kebebasan pada pengembangan ilmu agama Islam ,sastra dan filsafat.
Daulah menyediakan tempat-tempat pendidikan antara lain:
a. Kuttab
Kuttab merupakan tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal
Alquran serta belajar pokok-pokok ajaran Islam
b. Masjid
Pendidikan dimasjid merupakan lanjutan dari kuttab. Pendidikan dimasjid terdiri dari
dua tingkat.Pertama,tingkat menengah dididik oleh guru formal dan kedua, tingkat
tinggi yang dididik oleh Ulama dalam bidangnya.
c. Arabisasi
Gerakan penerjemah kedalam bahasa Arab (Arabisasi buku) pada masa Marwan
sangat dilakukan. Ia memerintah untuk menerjemahkan buku buku yang berbahasa
Yunani ,Syiria ,Sansekerta dan bahasa lainnya kedalam bahasa Arab.
d. Baitul Hikmah
Baitul Hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan.
10. Kesenian
a. Majelis Sastra
Majelis sastra adalah tempat atau balai pertemuan untuk membahas kesusterasaan dan
juga tempat berdiskusikan mengenai urusan politik. Majelis ini hanya ditujukan bagi
sastrawan dan ulama terkemuka.
b. Arsitektur
Pada masa Walid dibangun sebuah masjid agung yang terkenal dengan sebutan
Masjid Damaskus ,Kubah as-sakhra di Yerussalem dibangun oleh Abdul Malik (691)
merupakan bangunan masjid pertama kali ditutup dengan Kubah. Pada abad VII Wlid
Ibn Abdul Malik juga membangun masjid agung di Syiria berdasarkan nama
penguasa dinasti Umayyah.
Kemajuan Dinasti BANI UMAYYAH pada Masa Al-Walid bin Abdul Malik
a. Perbaikan dalam Negeri
1) Menyediakan pelayanan khusus ,orang cacat diberi gaji ,orang buta diberi
penuntun ,orang lumpuh disediakan perawat dan menyediakan bangunan khusus
untuk pengidap kusta.
2) Pemperbaiki fasilitas jalan raya terutama hijaz, mekkah ,madinah bagi jamaah
haji dengan fasilitas memadai seperti tempat peristirahatan yang dilengkapi air dari
sumur yang digali.
3) Membangun Masjid Umayyah di Damaskus.
4) Merenovasi Masjid Nabawi di Madinah.
Karim, Abdul, 2007, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta : Pustaka
Book Publisher.
https://ejournal.unisnu.ac.id/JI/article/view/1344
https://core.ac.uk/download/pdf/297700521.pdf