Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Dinasti Bani Umayyah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan yang berjudul Makalah Dinasti Bani Umayyah ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah Dinasti Bani Umayyah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Dinasti
Bani Umayyah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Bani Umayyah
B. Bentuk Pemerintahan Dinasti Bani Umayyah
C. Peradaban pada Masa Dinasti Bani Umayyah
1. Sistem Politik dan Perluasan Wilayah
2. Sistem Ekonomi
3. Sistem Sosial (Arab Malawi)
4. Sistim Fiskal (Keuangan)
5. Sistem Peradilan
D. Pembangunan pada Masa Dinasti Bani Umayyah
E. Masa Keemasan Dinasti Bani Umayyah
F. Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Download Contoh Makalah Dinasti Bani Umayyah.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam
pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750
di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribu kota di Damaskus); serta dari 756 sampai
1031 di Cordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Cordoba. Nama dinasti ini dirujuk
kepada Umayyah bin ‘Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani
Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadang kala disebut juga dengan
Muawiyah I.
Berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib mengakibatkan lahirnya
kekuasaan yang berpola dinasti atau kerajaan. Pola kepemimpinan sebelumnya
(khalifah Ali) yang masih menerapkan pola keteladanan Nabi Muhammad, yaitu
pemilihan khalifah dengan proses musyawarah akan terasa berbeda ketika
memasuki pola kepemimpinan dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya.
Dinasti Bani Umayyah merupakan dinasti yang berkuasa selama lebih kurang
90 tahun (41-132 H / 661-750 M). Dinasti Umayyah merupakan kerajaan Islam
pertama yang didirikan oleh Muawiyah Ibnu Abi Sufyan. Perintisan dinasti ini
dilakukannya dengan cara menolak pembantaian terhadap khalifah Ali bin Abi
Thalib, kemudian ia memilih berperang dan melakukan perdamaian dengan pihak
Ali dengan strategi politik yang sangat menguntungkan baginya.
Jatuhnya Ali dan naiknya Muawiyah juga disebabkan keberhasilan pihak
khawarij (kelompok yang membangkang dari Ali) membunuh khalifah Ali,
meskipun kemudian tampuk kekuasaan dipegang oleh putranya Hasan, namun
tanpa dukungan yang kuat dan kondisi politik yang kacau akhirnya
kepemimpinannya pun hanya bertahan sampai beberapa bulan. Pada akhirnya
Hasan menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyah, namun dengan perjanjian
bahwa pemilihan kepemimpinan sesudahnya adalah diserahkan kepada umat
Islam. Perjanjian tersebut dibuat pada tahun 661 M / 41 H dan dikenal dengan
am jama’ah karena perjanjian ini mempersatukan umat Islam menjadi satu
kepemimpinan, namun secara tidak langsung mengubah pola pemerintahan
menjadi kerajaan.
Meskipun begitu, munculnya Dinasti Umayyah memberikan babak baru
dalam kemajuan peradaban Islam, hal itu dibuktikan dengan sumbangan-
sumbangannya dalam perluasan wilayah, kemajuan pendidikan, kebudayaan dan
lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Dinasti Bani Umayyah?
2. Bagaimana bentuk pemerintahan Dinasti Bani Umayyah?
3. Bagaimana peradaban pada Masa Dinasti Umayyah?
4. Bagaimana pembangunan pada masa Dinasti Bani Umayyah?
5. Bagaimana masa keemasan Dinasti Bani Umayyah?
6. Bagaimana proses keruntuhan Dinasti Bani Umayyah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Bani Umayyah
Sejarah berdirinya Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn ‘Abdi
Syams Ibn ‘Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada
zaman jahiliah. Bani Umayyah baru masuk agama Islam setelah mereka tidak
menemukan jalan lain selain memasukinya, yaitu ketika Nabi Muhammad
berserta beribu-ribu pengikutnya yang benar-benar percaya terhadap kerasulan
dan kepemimpinan yang menyerbu masuk ke dalam kota Makkah. Memasuki
tahun ke 40 H/660 M, banyak sekali pertikaian politik di kalangan umat Islam,
puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib oleh Ibnu
Muljam.
Setelah khalifah terbunuh, kaum muslimin diwilayah Irak mengangkat al-
Hasan putra tertua Ali sebagai khalifah yang sah. Sementara itu Muawiyah
sebagai gubernur provinsi Suriah juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Muawiyah bin Abi Sufyan
bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada
Muawiyah bin Abi Sufyan. Muawiyah sebagai pendiri dinasti Umayyah adalah
putra Abu Sufyan, seorang pemuka Quraisy yang menjadi musuh Nabi
Muhammad saw. Muawiyah dan keluarga keturunan Bani Umayyah memeluk
Islam pada saat terjadi penaklukan kota Makkah. Nabi pernah mengangkatnya
sebagai sekretaris pribadi dan Nabi berkenan menikahi saudaranya yang
perempuan yang bernama Umi Habibah.
Karier politik Muawiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan Umar Ibn
Khattab. Setelah kematian Yazid Ibn Abu Sufyan pada peperangan Yarmuk,
Muawiyah diangkat. menjadi kepala di sebuah kota di Syria. Karena keberhasilan
kepemimpinannya, tidak lama kemudian dia diangkat menjadi gubernur Syria
oleh khalifah Umar. Muawiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat
melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah
kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan khalifah Ali Ibn Abu Thalib,
Muawiyah terlibat konflik dengan khalifah Ali untuk mempertahankan
kedudukannya sebagai gubernur Syria. Sejak saat itu Muawiyah mulai berambisi
untuk menjadi khalifah dengan mendirikan dinasti Umayyah.
Gaji para pegawai dan tentara, serta biaya tata usaha negara.
Pembangunan pertanian, termasuk irigasi dan penggalian terusan-terusan.
Ongkos bagi orang-orang tawanan perang.
Perlengkapan perang.
Hadiah-hadiah kepada para pujangga.
Pada masa Umayyah, Khalifah Abddul Malik mencetak mata uang kaum
muslimin secara teratur. Pembayaran diatur dengan menggunakan mata uang
ini, walaupun pada masa Khalifah Umar Bin Khatab sudah dicetak mata uang,
namun belum begitu teratur.
5. Sistem Peradilan
Pada masa dinasti Bani Umayyah ini pengadilan dipisahkan dengan
kekuasaan politik. Kehakiman pada masa ini mempunyai dua ciri khasnya, yaitu:
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan dan kesempurnaan di masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Usairy, Ahmad. 2007. Sejarah Islam. Jakarta: Akbar.
Sunanto, Musyrifah. 2003. Sejarah Islam Klasik. Jakarta Timur: Fajar Interpratama
Offset.
Yatim, Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekhalifahan_Umayyah