DINASTI UMAYYAH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan.............................................................................................................16
B.Saran.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaiakum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah mencurahkan limpahan rahmat-
Nya dan kesehatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam tidak lupa kita hanturkan kepada baginda kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
dihiasi dengan iman dan islam.
Makalah ini semata kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sejarah
Kebudayaan Islam” oleh dosen pembimbing Mutmainnah,M.Pd.I dengan judul Makalah
“Dinasti Umayyah.”
Meskipun kami sadari bahwa terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Sebagai
tanda insan yang lemah yang tak pernah luput dari kata khilaf dan salah. Untuk itu kami
membutuhkan masukan dari dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Pendididkan Islam dan
teman-teman seperjuangan agar kekurangan kami ini dapat tertutupi. Hanya kepada Allah SWT
kami memohon semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan khususnya kepada
kamisendiri
Ketapang,17 Oktober
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dawlah Bani Umayyah adalah dinasti tertua yang hadir di dunia islam
sehingga banyak yang mesti di jelas kan bagaiman perkembangan nya,dan juga dinasti ini lah
yang palig banyak mengalami oerluasan wilayah,sehingga wilyah kekuasaan nya sangat luas.
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Bagaimana orientasi politik Dawlah Bani Umayyah ?
5. Siapa saja khalifah Dawlah Bani Umayyah dan usaha nya masing-masing?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Wafatnya khalifah Ali bin Abi Thalib pada tanggal 20 Ramadhan tahun 40H/661 M,
karena terbunuh oleh tusukan pedang beracun saat sedang beribadah dimasjid Kufah, oleh
kelompok Khawarij yaitu Abdurrahman bin Muljam, menimbulkandampak politis yang
cukup berat bagi kekuatan umat Islam khususnya para pengikut setia Ali (Syi’ah). Oleh
karena itu, tidak lama berselang umat Islam dan para pengikutAli bin Abi Thalib
melakukan sumpah setia (bai’at) atas diri Hasan bin Ali untuk diangkat menjadi khalifah
pengganti Ali bin Abi Thalib.
Proses pengangkatan itu dilakukan dihadapan banyak orang. Mereka yang melakukan
sumpah setia ini (bai’at) ada sekitar 40.000 orang jumlah yang tidak sedikit untuk ukuran
pada saat itu. Orang yang pertama kali mengangkat sumpah setia adalah Qays bin Sa’ad,
kemudian diikuti oleh umat Islam pedukung setia Ali bin Abi Thalib.Pengangkatan Hasan
bin Ali di hadapan orang banyak tersebut ternyata tetap saja tidakmendapat pengakuan
dari Muawiyah bin Abi Sufyan dan para pendukungnya. Dimana pada saat itu Muawiyyah
yang menjabat sebagai gubernur Damaskus juga menobatkandirinya sebagai khalifah. Hal
ini disebabkan karena Muawiyah sendiri sudah sejaklama mempunyai ambisi untuk
menduduki jabatan tertinggi dalam dunia Islam.
Namun Al-Hasan bin Ali sosok yang jujur dan lemah secara politik. Ia samasekali
tidak ambisius untuk menjadi pemimpin negara. Ia lebih memilih
mementingkan persatuan umat. Hal ini dimanfaatkan oleh muawiyah untuk mempengaru
hi massauntuk tidak melakukan bai’at terhadap Hasan Bin Ali. Sehingga banyak
terjadi permasalahan politik, termasuk pemberontakan – pemberontakan yang didalangi
olehMuawiyah bin Abi Sufyan. Oleh karena itu, ia melakukan kesepakatan damai
dengankelompok Muawiyah dan menyerahkan kekuasaannya kepada Muawiyah pada
bulanRabiul Awwal tahun 41 H/661. Tahun kesepakatan damai antara Hasan dan
3
Muawiyah disebut Aam Jama’ah karena kaum muslimn sepakat untuk memilih satu
pemimpinsaja, yaitu Muawiyah ibn Abu Sufyan.
Proses penyerahan dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin Abi Sufyandilakukan
di suatu tempat yang bernama Maskin dengan ditandai pengangkatansumpah setia.
Dengan demikian, ia telah berhasil meraih cita-cita untuk menjadiseorang pemimpin umat
Islam menggantikan posisi dari Hasan bin Ali sebagaikhalifah. Meskipun Muawiyah tidak
mendapatkan pengakuan secara resmi dari wargakota Bashrah, usaha ini tidak henti-
hentinya dilakukan oleh Muawiyah sampaiakhirnya secara defacto dan dejure jabatan
tertinggi umat Islam berada di tanganMuawiyah bin Abi Sufyan.
Dengan demikian berdirilah dinasti baru yaitu Dinasti Bani Umayyah (661-750M)
yang mengubah gaya kepemimpinannya dengan cara meniru gaya kepemimpinanraja-raja
Persia dan Romawi berupa peralihan kekuasaan kepada anak-anaknya secaraturun
temurun. Keadaan ini yang menandai berakhirnya sistem pemerintahan khalifah yang
didasari asas “demokrasi” untuk menentukan pemimpin umat Islam yang
menjadi pilihan mereka. Pada masa kekuasaan Bani umayyah ibukota Negara dipindahka
4
n muawiyah dari Madinah ke Damaskus, tempat Ia berkuasa Sebagai
gubernurSebelumnya.
Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi khalifah pertama dinasti Bani Umayahsetelah
Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan kekhalifahannya kepada Muawiyah.
5
dari kata-kata untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebut “ Khalifah Allah”
dalam pengertian “penguasa”yang diangkat oleh Allah SWT.
1. Pemisahan kekuasaan
2. Pembagian Wilayah
Dalam hal pembagian wilayah, pada masa pemerintahan yang di pimpin olehMuawiyah
terjadi perubahan yang besar. Pada masa Khalifah Umar bin Khatab,terdapat lapan provinsi.
Maka pada masa pemerintahan yang di pimping Muawiyahmenjadi sepuluh provinsi,
seperti:
6
Disini Cuma Mesir saja yang tidak terjadi perubahan, selibihnya terdapat perubahan
wilayah.
1) Sekratariat Negara (di pusat) yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa
pengantar.
2) Sekratariat Provinsi yang menggunakan bahasa Yunani (Greek) dan persiasebagai
bahasa pengantar. Setelah bahasa arab dijadikan bahasa resmiseluruh Negara Islam,
bahasaYunani dan persi yang terdapat di provinsi berubah kedalam bahasa arab.
b. Dewan Al-Kharraj
Dewan ini beroperasi disektor pengambilan pajak dan keuangan. Yangdibentuk pada
setiap provinsi yang dikepalai Shahib Al-Kharaj yang diangkatoleh Khalifah dan
bertanggung jawab kepadanya.
c. Dewa Al-Barid
Disebut juga dengan Badan Intelejen Negara yang berfungsi sebagai penyampai berita-
berita rahasia daerah kepada pemerintah pusat. Kepala dewanini memberikan emformasi
tentang tingkah laku para gubernur di daerah atauhal-hal lain yang ada hubungannya
dengan kebijaksanaan pemerintah. Padamasa pemerintahan Abdul Maalik, berkembang
7
menjadi Depertemen Poskhusus urusan pemerintah. Dengan demikian kerjanya semakin
luas.
d. Dewan Al-Khatan
4. Politik Arabisasi
Pada masa pemerintahan Bani Umayya ( sejak khalifah Abd Malik binMarwan)
berkembang istilah arabisasi usaha-usaha penggaraban oleh BaniUmayyah diwilayah-
wilayah yang dikuasai Islam. Termasuk disini pengangkatan pengajaran bahasa arab,
penerjemahan buku-buku asing kedalam bahasa arab
Muawiyyah bin Abi sufyan adalah bapak pendiri Dinasti Bani Umayyah dialahtokoh
pembangunan yang besar. Muawiyyah mendapat kursi kekuasaan setelahHasan bin Ali bin
Abi Thalib berdamai dengannya pada tahun 4 H, karena Hasan menyadari kelemahannya
8
sehingga ia berdamai dan menyerahkan kepemimpinan umat kepada Muawiyyah sehingga
pada tahun itu dianamakan ‘amul jama’ah tahun persatuan. Muawiyyah mengadakan
dinas pos dengan menggunakan kuda-kuda yangselalu siap di tiap pos. Ia juga berjasa
mendirikan kantor cap (percetakan matauang), dan lain-lain. Muawiyyah wafat pada tahun
60 H di Damaskus karena sakitdan digantikan oleh anaknya Yazid.
Dia adalah orang kedua yang terbesar dalam deretan para khalifah BaniUmayyah yang
disebut-sebut sebagai ‘pendiri kedua’ bagi kedaulatan Umayyah. Ia dikenal sebagai
9
seorang khalifah yang dalam ilmu agamanya, terutama di bidangfiqh. Ia telah berhasil
mengembalikan sepenuhnya integritas wilayah dan wibawakekuasaan keluarga Umayyah
dari segala pengacau negara yang merajalela padamasa-masa sebelumnya. Mulai dari
gerakan sparatis Abdullah bin Zubair di Hijaz, pemberontakan kaum Syi’ah dan Khawarij,
sampai kepada aksi teror yang dilakuakn oleh Al-Mukhtar bin Ubaid As-Saqafy di wilayah
kufah, dan pemberontakan yang di pimpin oleh Mus’ab bin Zubair di Irak. Khalifah abdul
Malik memerintah selam 21 tahun dan wafat 86 H dan di ganti oleh putranya Al-Walid.
Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik dibenci oleh rakyatnya karena tabiatnyaYang
kurang bijaksana itu. Para pejabatnya terpecah belah, demikian pulamasyarakatnya.
Orang-orang yang berjasa di masa para pendahulunya disiksanya,seperti keluarga Hajjaj
bin Yusuf dan Muhammad bin Qasim yang menundukanIndia. Ia meninggal pada tahun
99 H dan menunjuk Umar bin Abdul Aziz sebagai penggantinya.
Adapun khalifah yang besar ialah Umar bin Abdul Aziz. Meski
masa pemerintahannya sangat singkat, nama Umar merupakan ‘lembaran putih’ Bani
Umayyah dan sebuah periode yang berdiri sendiri, mempunyai karakter yang
tidakterpengaruh oleh berbagai kebijaksanaan daulah Bani Umayyah yang banyakdisesali.
Ia merupakan personifikasi seorang khalifah yang takwa dan bersih, suatusikap yang
10
jarang sekali ditemukan pada sebagian besar pemimpin Bani Umayyah.Khalifah yang adil
ini adalah putra Abdul Aziz, gubernur Mesir. Ia lahir di Hilwandekat Kairo, atau Madinah
menurut sumber lain.Rupanya keadilannya menurundari Khalifah Umar bin Khatab yang
menjadi kakeknya dari jalur ibunya. Iamenghabiskan waktunya di Madinah untuk
mendalami ilmu Agama Islam,khususnya ilmu hadis dan ketika ia menjadi khalifah ia
memerintahkan kaumMuslimin untuk menuliskan hadis, dan inilah perintah resmi pertama
dari penguasaIslam. Umar adalah orang yang rapi dalam berpakaian, memakai
wewangiandengan rambut yang panjang dan cara jalan yang tersendiri, sehingga mode
Umaritu ditiru orang pada masanya.
Meskipun tidak secemerlang tiga khalifah yang masyur sebagimana tersebut diatas. Ia
memerintah dalam waktu yang panjang, yakni 20 Tahun. Ia dapatdikategorikan sebagai
11
khalifah
kebersihan pribadinya, pemurah, gemar kepada keindahan, berakhlak mulia dan tergolon
gteliti terutama soal keuangan, disamping bertaqwa dan berbuat adil. Pada
mas pemerintahannya terjadi gejolak yang dipelopori oleh kaum Syi’ah serta bersekutu
dengan kaum Abbasiyyah. Mereka menjadi kuat karena kebijaksanaan yangditerapkan
oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang bertindak lemah lembutterhadap semua
kelompok. Dalam diri keluarga Umayyah sendiri terjadi perselisihan tentang putra
mahkota yang melemahkan posisi Umayyah.
Beliau ini adalah seorang durjana yang bejat moral nya dan hanya menjatuhkan nama
bani Umayyah saja,karena itu para tokoh bani Umayyah sangatmenentang nya dan
mengajak apra masyarakat untuk segera menjatuh kan nyasebagai khalifa
Beliau tidaj lama menjabat karna belum beberapa bulan menjabat Yazid
ini jatuh sakit karna itu dia menunjuk saudara nya untuk menggantikan nya yaituIbrahim
Ibn al walid ibn `abd al Malik.
Tidak lama menjadi khalifah maka datang serangan dari Marwan ibnMuhammad,
karna beliau menuntut atas kematian Walid ibn Yazid. Tapi karnakalah dalam pertempuran
maka ibrahim kabur yang tidak di ketahui kemana nya.
Dia adalah penguasa terakhir yang terkenal dengan julukan marwan al-himar(manusia
keledai). Karena kebesarannya yang luar biasa dan kesanggupannyamenahan perasaan.
Sebenarnya ia adalah penguasa yang besar tapi sayang, iamuncul ketika daulat Bani
Umayyah sedang merosot.Dia wafat pada tahun 132 H/750M terbunuh di Mesir oleh
pasukan BaniAbbasiyyah.
12
Ekspansi wilayah Islam yang berlangsung dari abad tujuh sampai delapanmenghasilkan
terintegrasinya daerah-daerah yang di taklukan itu dalam suatu kesatuan sosial politik yang di
sebut “Dunia Islam”.sehingga menjadikan dunia Islam itu menjadi kawasan dalam suatu
jaringanpasaran bersama.
Kemudian karna banyak nya kota bekas kerajaan yang di taklukan oleh islam membuat
masyarakat sangat beruntung dengan hadir nya pasar internasional.
b. Sistem sosial
Pada masa dinasti Umayyah ini kondisi sosial kurang bersatu atau kurang berjalan dengan
baik,karna orang arab menganggap diri nya lebih mulia dari orang-orang di luar arab,sehingga
orang-orang di luar arab di gelari“mawali”,sehinggamembuat orang-orang diluar arab merasa
terasingkan karna asal kata mawali itusendiri berasal dari pengertian budak yang kemudian di
merdekakan.
c. Sistem militer
Organisasi militer pada masa Umayyah ini tidak jauah berbeda dengan yang
di buat khalifah Umar bin Khatab,hanya sja lebih disempurnakan. Hanya berbeda,kalau di
masa Umar tentra nya sukarela,sedangkan di masa Umayyah kebanyakandi paksa atau
setengah paksa.Untuk menjalan kewajiban ini di keluarkan semacamundang-undang wajib
militer ”nidhamul tajnidil ijbari”.
Politik ketentaraan dari bani Umayyah,yaitu politik arab,dimana anggotatentara harus lah
terdiri dari orang-orang arab atau unsur arab,namun karnasemakin luas nya wilayah pada
masa itu,maka mereka terpaksa meminta bantuankepada kaum barbari untuk menjadi tentara
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nama dinsnti umayyah di ambil dari nama Umayyah bin Abd Al-syammuawiyah bin
abi sofian segenerasi pula dengan Ali bin Abi thalib, kakek abu syofianUmayyah
segenerasi dengan Abdul muthalib,maka muawiyah bin abi sofian segenerasi pula dengan
Ali bin Abi thalib .
B. SARAN
Kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi pedoman untukkita
bersama,terkhusus bagi pembaca makalah ini,namun kami selaku penulis menyarankan
kepada pembaca agar sebagus nya mencari referensi lain untuk menambahkeyakinan kita
dalam menimba ilmu,dan membuat ilmu yang kita pegang menjadikokoh. Sekian dari
kami,banyak maaf atas segala ke khilafan
14
DAFTAR PUSTAKA
Padang:IAIN IB Pres
15