Anda di halaman 1dari 14

DINASTI UMAYYAH ERA BARU

PERADABAN ISLAM
Makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam

Disusun oleh :
Wira Apritama Nurcahyono : 210501110098
Aura Ayu Permadani : 210501110130
Moch Ardian Fahrisyam : 210501110124

Manajemen C
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2021
Kata Pengatar

Puji syukur kami panjatkan kehaditat Allah SWT, karena atas izin dan
karuniaNya, kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula
shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
membimbing kita ke jalan yang lurus.

Makalah “Dinasti Ummayah Era Baru Peradaban Islam” disusun guna


memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Pada isi makalah
disampaikan bagaimana sejarah dinasti Bani Ummaya, apa saja perkembangan
yang ada pada zaman itu, dan kenapa dinasti Bani Ummayah mengalami
kemunduran.

Dengan kerendahan hati, kami mohon maaf apabila ada ketidaksesuaian dan
kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka terhadap kritikan dan saran dari
pembaca agar perbaikan dapat dilakukan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembacai

Page |ii
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I .................................................................................... …….1
Pendahuluan ....................................................................... …….1
A. Latar Belakang ................................................................ …….1
B. Rumusan Masalah ........................................................... …….2
C. Tujuan .............................................................................. …….2
Bab II ................................................................................... …….3
Pembahasan ........................................................................ …….3

A. Sejarah Dinasti Bani Ummayah .................................... …….3


B. Para Khalifah Bani Ummayah ....................................... …….4
C. Perkembangan Pada Zama Bani Ummayah .................. …….4
D. Keruntuhan Bani Ummayah .......................................... …….7
Bab III ................................................................................. …….9
Kesimpulan ......................................................................... …….9
Daftar Pustaka ...................................................................... ……10

Page |ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Sebagai seorang muslim yang hidup di era modern dimana era ini dimiliki oleh
peradaban barat. Atau spesifikasinya negara Amerika dan Uni eropa, dimana rata-rata
peradaban tersebut memeluk agama Kristen bahkan ada sekalipun yang sudah
menganut ideologi yang baru lahir seperti, pluralisme, ateisme, sekularisme,
kapitalisme dan lain-lain. Dan di era ini islam sering kali menjadi alat bagi pemegang
era sekarang. Banyak negara-negara Islam di timur tengah yang sekarang terjebak
dalam, konflik, perang, kerusuhan yang menjadi penanda sebuah kemunduran suatu
peradaban. Tanpa diketahui bahwa Islam dulunya pernah memegang suatu era dimana
nama Islam merupakan adalah tanda puncak peradaban pada saat itu.

Agama islam muncul sebagai agama petama kali pada tahun 610 M atau di saat
Nabi Muhammad menerima wahyunya untuk pertama kali. Disitulah dimulainya
pertamakali Islam muncul sebagai agama Allah paling sempurna hingga saat ini Islam
sudah menjadi peradaban yang begitu besar di dunia. Agama Islam berkembang dan
menyebar begitu cepat, lebih cepat dari agama pendahulunya Kristen yang dibawa oleh
Nabi Isa. Dalam perkembangan agama Islam banyak kontribusi dari para sahabat,
sahabat, para khalifah, dan banyak lagi.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 11 H/632 M, dibentuk
pemimpin umat muslim pengganti Nabi ialah para Khulafaur Rasyidin. era Khulfaur
Rasyidin berakhir setelah 30 Tahun memerintah Islam di Madinah. Sebuah era baru
muncul dengan terbentuknya kerajaan Islam pertama dengan system administrasi,
politik layaknya sebuah negara yang resmi. Yaitu Dinasti Umayyah (41 H/661 M)
berpusat di damaskus, nama pendirinya adalah Mu’awiyah bin Abu Sufyan dari Bani
Umayyah. Dinasti Umayyah menjadi pembeda dari masa kekuasaan sebelumnya yang
ber-sistem democrat dipilih oleh rakyat berganti menjadi monarki.
Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI) arti dari kata Era adalah urun
waktu dalam sejarah; sejumlah tahun dalam jangka waktu antara beberapa peristiwa
penting dalam sejarah.1 Era menjadi sebuah kata kunci penting dalam menandai sebuah
kejayaan dalam kurun periode waktu tertentu. Dengan ditandainya adanya sebuah
kejayaan suatu kelompok pada kurun waktu, dan daerah tertentu. Era di sini adalah
untuk menandai dimulainya kejayaan islam.
Peradaban memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan perkembangan
manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang
"kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman.
Dibandingkan dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban tersusun atas
beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hierarki sosial.2 Peradaban Islam
sendiri memiliki arti suatu masyarakat dengan corak kultural, religi, sistem, dan segala
sesuatunya bercorak Islam. Peradaban Islam yang baru dan dimulainya era kejayaan
islam dimulai dari dinasti Umayyah.
Untuk mempelajari sebuah perbedaan dalam sejarah yang cukup jauh, Islam
yang pernah memegang era pada saat itu. Dan kini Islam berada dalam kemunduran.
Maka dibuatlah makalah ini untuk mengetahui dimulainya era baru peradaban islam
yang pernah jaya.

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diakses dari https://kbbi.web.id/era, 25-09-21, 19:50
2
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban, 25-09-21, 19:50.

Page | 1
A.Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya dinasti umayyah?
2. Apa saja kemajuan-kemajuan pada masa dinasti umayah?
3. Mengapa dinasti umayyah mengalami kemunduran?

B. Tujuan
1. Untuk mngetahui sejarah berdirinya dinasti umayah.
2. Untuk mengetahui kemajuan dinasti umayyah.
3. Untuk mengetahui kemunduran dinasti umyyah.

Page | 2
Bab II

Pembahasan

A.Sejarah Berdirinya Dinasti Bani Ummayah.


Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41
H/661 M, dengan pusat pemerintahan berada di daerah Damaskus(Syria) yang
kemudian berbpindah ke Andalusia. Didirikannya Dinasti Umayyah masih memiliki
hubungan dengan kekhalifahan sebelumnya yaitu Husain bin Ali. Husain bin Ali hanya
menjabat sebagai khalifah selama 3 bulan, lalu ia menyerahkan posisinya kepada
Muawiyah sebagai Khalifah yang sebelumnya ia dapatkan karena Ali terbunuh dan
digantikan oleh anaknya Husain.
Muawiyah adalah seseorang yang bijaksana dan pandai berpolitik. Dia juga
merupakan gubernur dimasa kekhalifahan Umar bin Khattab dan pada masa
kekhalifahan Usman bin Affan. Muawiyah juga pernah berselisih dengan Ali dimana
Ali pada saat itu tidak mau menuntukan hukuman terhadap kerabatnya, yaitu Usman
yang merupakan kerabat dekatnya, ketika perselisihan itu terjadi Muawiyah juga
enggan membaiat Ali sebagai khalifah.3
Pada awalnya Muawiyah dipandang sebagai pembangun dinasti yang oleh
sebagian besar sejarawan dipandang negatif. Keberhasilannya memperoleh legalitas
atas kekurangannya dalam perang bersaudara di Siffin dicapai melalui cara yang
curang. Lebih dari itu, Muawiyah juga dituduh sebagai penghianat prinsip-prinsip
demokrasi yang diajarkan islam, karena dialah mula-mula mengubah pimpinan negara
dari seseorang yamg dipilih oleh rakyat menjadi kekuasaan raja yang diwariskan turun-
temurun (monarcy heredity) ( Munir Amin, 2019:118).4
Tapi disisi lain, Muawiyah adalah khalifah yang pandai dan tumbuh sebagai
pemimpin yang baik, ia mempunyai segudang pengalaman, baik dari sisi politik
maupun yang lain, ia pernah membantu dalam memerintah dan mengelola masyarakat.
Ia perna memerintah selama 20 tahun yang membuatnya belajar akan hal-hal yang perlu
dilakukan saat menjalankan pemerintahan, sehingga ia mempunyai bekal dalam
menjalankan roda kekhalifahan dengan kebijakan-kebijakan yang pernah ia pelajari. Ia
juga bisa membuat masyarakat merasa tenang dan damai. Dengan segenap keahlian-
keahlian yang dimiliki Muawiyah, dalam kebijakan politik ia menerapkan tiga prinsip.
Pertama, ia memberlakukan tokoh-tokoh senior, putra putrinya, dan terutama bani
Hasyim dengan sebaik mungkin, karena salah satu dari mereka menganggap bahwa dia
lebih baik dari pada Muawiyah sebagai khalifah. Maka dengan hal itu, muawiyah
berusaha untuk meredam rasa tersebut dan mencoba untuk meluruskan hal-hal tersebut
dengan kecerdasannya. Kedua, yaitu dengan melandasi politik dengan memperkokoh
keamanan. Ia menugasi orang-orang sesuai tugas, dimana ia memilih yang terbaik
untuk mengelola dan memperkuat stabilitas negara. Ketiga, mendasari kebijakan politik
serta menjamin kekokohan pilar negara, dengan mengawasi
segalah hal macam persoalan baik besar maupun kecil. Muawiyah tidak merasa
cukup akan hal itu,ia malah mengoptimalkan waktunya dan tenaganya demi negara dan
umat islam.5

3
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, Sejarah Peradaban Islam, hlm.129
4
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, hlm.118
5
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, Sejarah Peradaban Islam, hlm.130-132

Page | 3
B. Para Khalifah Bani Umayyah
Pada masa Dinasti Umayyah ini memiliki 14 khalifah dengan memerintah
hampir 1 abad, atau pada tepatnya 90 tahun. Dari masing-masing khalifah tidak
menentu berapa lama ia memerintah, ada yang sampai dua puluh tahun dan ada pula
yang memerintah dalam waktu yang pendek.
Adapun urutan-urutan para Khalifah Dinasti Umayyah adalah
1. Muawiyah I bin Abu Sufyan (41-60 H/ 661-680 M)
2. Yazid I bin Muawiyah (60-64 H/ 680-683 M)
3. Muawiyah II bin Yazid (64-65 H/683-684 M)
4. Marwan I bin al-Hakam (65-66 H/684-685 M)
5. Abdul Malik bin Marwan (66-86 H/685-705 M)
6. Al-WalidI bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M)
7. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/ 714-717M)
8. Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/717-719 M)
9. Yazid II bin Abdul Malik (101-105 H/719-723 M)
10. Hisyam bin Abdul Malik ( 105-125 H/723-742)
11. Al-Walid II bin Yazid ( 125-126 H/742-743 M)
12. Yazid III bin al-Walid (126/743M)
13. Ibrahim bin al-Walid (126-127 H/743-744M)
14. Marwan III bin Muhammad (127-132 H/744-750 M)
Menurut para sejarawan berpendapat bahwa khalifah terbesar dari Dinasti
Umayyah ialah Muawiyah, Abdul Malik, dan Umar bin Abdul Aziz.
Muawiyah yang dikenal sebagai bapak pendiri sekaligus salah satu dari
khalifah yang mencapai kejayaan. Walaupun ia pernah melakukan kesalahan dengan
menghianati prinsip pemilihan kepala negara oleh rakyat, yang biasanya para khalifah
terdahulu dipilih melalui rakyat. Tapi hal tersebut bisa dilupakan oleh rakyat karena
jasa-jasa dan kebijaksanaan politiknya. Muawiyah menddapat kursi kekhalifahan
Hasan bin Ali berdamai. Umat islam membaiat Hasan bin Ali setelah ayahnya wafat.
Namun Hasan tau akan kelemahanya, sehingga ia mau berdamai dengan Muawiyah
dan menyerahkannya, sehingga pada tahun dinamakan amul jama’ah atau bisa sikenal
sebagai tahun persatuan.6

C.Perkembangan Pada Zaman Bani Umayyah


Secara garis besar Dinasti Bani Ummayah sudah berdiri selama 90 tahun, selama
berkuasanya Bani Ummayah mengalami banyak perubahan, baik dibidang sosial
budaya, ekonomi, politik, dan keilmuan

1. Perkembagan Politik
Dinasti Umayyah adalah kerjaan pertama umat muslim dikarenakan Pemerintahan
Dinasti Umayyah pertamakali menggunakan system politik protokol kenegaraan secara
semestinya. Pengadaan bendera, identitas nasional, istana kerjaan dan sebagainya.
Dinasti Umayyah juga mengembangkan system politiknya yang mengadopsi dari
Imperium Romawi. 7 Mu’awiyah mendirikan Dinasti Umayyah sebagai kerajaan yang
bersifat monarki, dimana kekuasaan mutlak berada di tangan penguasa dan juga
Khalifah menjadi jabatan warisan.

6
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, hlm:121-122
7
Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A., SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PERIODE KLASIK (ABAD
VII-XIII M) (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017), hlm. 251

Page | 4
Dalam membantu dalam urusan negara dan kesehariannya Dinasti Umayyah
membentuk Majelis Penasihat. Selain itu juga Khalifah membentuk badan
kesekretariatan yan dikepalai oleh sekretaris dimana memiliki tugas dalam bidangnya
masing masing.
a. Katib ar-Rasail, bertugas mengelola administrasi negara dan pengelolaan
surat-menyurat.
b. Katib al-Kharaj, pengelola penerima dan pengeluaran negara.
c. Katib al-Jundi, menangani khusus hal terkait kemilititeran.
d. Katib asy-syurtah, bertugas mengkoordinasi kepolisian dalam
menciptakan ketertiban masyarakat dan keamanan umum.
e. Katib al-Qudha, membawahi lembahaga hukum dan apparat hukum, demi
tegaknya tertib hukum dan keadilan hukum.

2. Perkembangan Sosial Budaya


Pada zaman Bani Ummayah memiliki beberapa kebijakan yang berfokus pada
kehidupan para masyarakat, seperti :

a. Pembangunan Panti Sosial Penyandang Cacat


Pada masa Walid bin Abdul Malik menjadi khalifah, ia membuat panti sosial
untuk membantu para masyarakat yang memeiliki kebutuhan khusus agar
memudahkan kehidupan masyarakat yang berkebutuhan khusus.

b. Perundang-undangan
Pada zaman itu, dinasti Bani Ummayah sudah memiliki undang-undang
tersendiri untuk mengatur kehidupan masyarakat, dan terdapat lembaga
penegak hukum.

c. Pembangunan Infrastruktur
Pada zaman itu, sudah dibangun berbagai bangunan fasilitas umum untuk
mempermudah kehidupan masyarakat, seperti rumah sakit, jalan raya, panti
sosial, kantor pos, pasar.8

3. Perkembangan Ekonomi
Damaskus merupakan lokasi yang strategis untuk perekonomian, karena di sinilah titik
akhir sebelah barat jalur sutra. Hal ini membantu dinasti Bani Ummayah dalam
perkembangan ekonominya.

Pada masa pemerintahan Bani Ummayah telah mengubah sistem pemerintahan Islam
dari kekhalifahan menjadi monarki. Hal ini memberikan dampak kepada seluruh sektor
termasuk ekonomi, seperti perubahan sistem pengelolaan baitul maal pada saat itu
Baitul maal dibagi menjadi 2 bagian yang berbeda , yaitu bagian umum masyarakat dan
bagian untuk sultan dan keluarganya.

Ketika masa pemerintahan Bani Ummayah berada di tangan Khalifah Malik Ibn
Marwan, kondisi perekonomian Bani Ummayah tergolong stabil. Hal ini disebabkan
karena Bani Ummayah mendapatkan dukungan Al-Hajjaj. Dengan adanya kerja sama

8
Perkembangan Kebudayaan Zaman Dinasti Bani Ummayah, diakses di lPerkembangan
Kebudayaan Zaman Dinasti Bani Umayyah (intinebelajar.blogspot.com)

Page | 5
ini, membuat pemerintahan Bani Ummayah menjadi kuat, hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan anggaran pemerintahan.9

Pada masa kekuasaan Khalifah Abdul Malik diciptakan mata uangnya sendiri
menggantikan mata uang sebelumnya yaitu drachme dan dirham mata uang romawi
lalu denarius dan dinar dari mata uang Persia. Dengan penyatuan mata uang sendiri ini
berdampak pada kedaulatan Dnasti Umayyah dan rasa kesatuan.

Dinasti umayyah juga memperlancar hubungan perdangan international antara belahan


bumi barat dan juga belahan bumi timur. Sehingga pada saat itu segala jenis komoditas
ekspor dan impor sangat lengkap. Segala jenis kebutuhan pasar dari logam, sutra,
permata, sutra dan banyak lagi tersedia di pasar. Pendapatan Umayyah sangat besar
berasal dari sector ini.

4. Perkembangan Wilayah Kekuasaan


Dinasti Umayyah sangat terkenal akan invasinya dalam memperluas wilayah
dikarenkan kekuatan militer dan armada laut Dinasti Umayyah yang kuat. Di periode
sebelum Dinasti Umayyah wilayah kekuasaan Islam mencapai wilayah Syria, Irak,
Palestina, Persia, dan Mesir. Lalu Saat Dinasti Umayyah, di masa kekuasaan khalifah
Mu’awiyah berkuasa kekuasaan wilayah umat muslim mulai meluas, di Belahan bagian
barat wilayah umat muslim mencakup Afrika Utara dan Afrika Barat yang sebelumnya
dikuasai oleh Imperium Romawi dan Afrika Barat dikuasai oleh Bangsa Visigoth yang
juga menguasai wilayah Andalusia. Yang selanjutnya merambat ke arah utara yaitu
eropa, Pulau Rhodes di Yunani, Pulai Cecilia di Italia, dan juga Andalusia atau Spanyol.

Sementara itu di belahan timur Pasukan Dinasti Umayyah bergerak maju menuju
Lembanh Sungai Indus dan berhasil meraih kemengan secara berturut-turun menguasai
daerah-daerah yang dilaluinya. Setelah itu secara terus menerus berhasil mengusai
daerahdaerah sekitar Lembah Sungai Indus. Lalu dilanjutkan untuk terus maju
menguasai Asia Tengah dan selanjutnya berhasil merebut Asia Tengah. Dan kemudia
wilayah Dinasti Umayyah membentang luas dari Pegunungan Thian Shan (perbatasan
china dan kazshakstan) disebelah timur hingga Pegunungan Pirenia (spanyol) di Barat.

5. Perkembagna Keilmuan
Beberapa sektor dalam bidang ilmu pengetahuan juga cukup berkembang selama masa
Dinasti Umyyah dengan ditemukan cara pemakaian kertas, kompas, dan mesiu. 10
Kertas dipergunakan sebagai pendokumentasian ide,gagasa, dan suatu pemikiran
ilmiah, sehingga ide,gagasa, pemikiran tersebut dana terekam dan tersimpan dengan
baik. Kompas merupakan warisan Dinasti Umayyah terhadap dunia hingga sekarang.11
Mesiu ditemukan terlebih dahulu di tiongkok namun pada masa Dinasti Umayyah baru
dipergunakan sebagai kepentingan militer.
Hadist menjadi sumber kedua ajaran agama islam. 12 Dinasti Umayyah memberikan
perhatian khusus pada pembukuan hadist-hadist agar dapat tersusun dan tersimpan

9
Hasanul Rizqa, Geliat Ekonomi di zaman Bani Ummahay, diakses di Geliat Ekonomi di
Zaman Bani Umayyah | Republika Online
10
Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A., SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PERIODE KLASIK (ABAD
VII-XIII M) (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017), hlm. 270
11
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PERIODE KLASIK (ABAD VII-XIII M) (Yogyakarta:
IRCiSoD, 2017), hlm. 270
12
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PERIODE KLASIK (ABAD VII-XIII M) (Yogyakarta:
IRCiSoD, 2017), hlm. 272

Page | 6
dengan rapi. Pembukuan tersebut dipergunakan untuk suatu waktu dijadikan sebagai
sumber refrensi dalam kajian-kajian hukum islam.

D.Keruntuhan Dinasti Umayyah


Setelah lama memerintah kekhalifahan di Damaskus selama 91 tahun, ada banyak
perkebangan dan kemajuan yang terjadi. Setelah berjalannya waktu Dinasti Umayyah
mengalami kemunduran seiring-iring pun runtuh. Mengenai kemunduran ada banyak
faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal. 13

1. Diberlakukannya system monarki.

Pemberlakuan system monarki secara turun temurun/warisan membuat banyak


kelompok yang oposisi dan banyaknya perlawanan. Dikarenakan system monarki
yang diberlakukan oleh dinasti umayyah dianggap menyimpang dari system yang
telah diberlakukan semenjak periode khulafaur rasyidin yang memberlakukan
system demokrasi yang dipilih rakyat.

2. System suksesi khalifah yang tidak jelas.

Hal ini memicu banyaknnya rivalitas antarcalon khalifah. Misalnya khalifah walid
II menjebloskan keluarganya sendiri. Yazid bin Walid mengkudeta khalifah walid
II.

3. Pemberontakan Khawarij dan Syi’ah


Pemberontakan Khawarij pada tahun 43 H/662 M, terjaddi karena kaum Khawarij
mengganggap dinasti Umayyah tidak sah dikarenakan merebut kekhalifahan dari
tangan Ali bin Abi Thalib.
Pemberontakan Syi’ah di kufah dipimpin oleh Mukhtar bin Abdillah al-saggaf
yang dipicu atas kematian Husain bin Ali di Karbala.

4. Kebijakan pengelolaan Baitul Mal.

Di masa Khulafaur Rasyidin Dana Baitul difungsikan untuk kepentingan


masyarakat. Namun selama pemerintahan Dinasti Umayyah Dana Baitul Mal
hanya dipergunakan untuk kepentingan pribadi pejabat.

5. Pejabat negara yang hidup dalam kemewahan berlebihan.

Ini menyulut ketidakpuasan rakyat yang hidup dalam kesusahan sedangkan


pejabatnya malah bermewahan.

6. Kaum Ulama tidak mendapat perhatian.

Kaum Ulama tidak mendapat porsi dalam urusan kepemerintahan, sehingga kaum
ualama merasa dibuang dan ditinggal oleh kaum bangasawan.

7. Diskriminasi terhadap kaum Mawali.

13
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PERIODE KLASIK (ABAD VII-XIII M) (Yogyakarta:
IRCiSoD, 2017), hlm 273-275

Page | 7
Kaum Mawali yang merupakan etnis NonArab. Kaum Mawali merasa suara
mereka tidak terakomodasi dalam pemerintahan.

8. Wilayah yang terlalu Luas.


Dinasti Umayyah kesusahan dalam urusan pengamanan karena wilayah yang luas,
sehingga banyak daerah yang melakukan pemberontakan secara diam-diam.

9. Revolusi Abbasyiah.

Dan yang terakhir merupakan sebab khusus runtuhnya Dinasti Umayyah. Pada
awalnya bani Abbas sudah melakukan gerakan-gerakan perlawanan semenjak
khalifah Mu’awiyah. Namun Gerakan itu hanya berupa suarasuara cacian. Seiring
berjalannya waktu Bani Abbas mulai merubah taktik perlawanan mereka secara
radikal dan agresif. Revolusi Abbasiah dimulai semenjak dipimpin oleh Abu
Muslim al-Khurasani di Khurasan.

Abu Muslim menggerakan perlawanannya pada tahun 750 M (saat itu masa
kekuasaan Khalifah Marwan II (khalifah terakhir)). di Khurasan dan kemudian dia
berhasil menguasai Khurasan. Disusul seluruh iran dan seluruh pasukan Khalifah
Marwan II. Khalifah Marwan melarikan diri ke Mesir. Dalam Keadaan kosong
kekuasaan di pemerintahan Umayyah, Bani Abbas memanfaatkan keadaan ini dan
membaiat dan mengangkat Abdullah bin Muhammad menjadi khalifah baru
kekhalifahan Dinasti Abbasyiah.

Marwan II yang melarikan diri ke Mesir di kejar oleh Pasukan Abbasyiah


dipimpim Shalih Bin Ali. Kemudian Marwan II dieksekusi di tempat
persembunyiannya di muara Sungai Nil, Mesir dengan dijatuhi hukuman penggal.
Selanjutnya disusul dengan menumpas seluruh sisa-sisa keluarga Umayyah dan
hanya satu yang selamat yaitu Abdurrahman I.

Begitulah Akhir dari Dinasti Umayyah. Namun Kelak Umayyah bangkit


kembali di Andalusia. Yang merupakan sisa seorang dari keluarga Umayyah di
Damaskus yaitu pangeran Abdurrahman yang melarikan diri. Dalam pelariannya
itu ia didampingi oleh ajudannya. Dalam pelariannya itu dia berjuang keras dan
akhirnya iapun berhasil merebut merebut kekuasaan di Andalusia.

Page | 8
Bab III Penutup

A.Kesimpulan
Era peradaban dunia pernah dipegang dalam kekuasaan Islam. Dimana
islam berhasil menjadi peradaban yang begitu cepat, perkembangan di sektor
manapun Islam menjadi begitu kuat. Dinasti Umayyah merupaka permulaan
dari munculnya peradaban-peradaban raksasa lainnya. Dari kisah Dinasti
Umayyah kita mengetahui betapa besarnya dan kuatnya umat muslim saat itu.
Bentangan wilayah yang begitu luas menjadikan islam sebagai agama yang
paling cepat berkembang. Itulah dimana era baru peradaban Islam.

Page | 9
Daftar Pustaka
Khoironi, Anang. 2017. “Perkembagan Kebudayaan Zaman Dinasti Bani Ummayah”.
Diakses pada 25 September 2021, dari Perkembangan Kebudayaan Zaman Dinasti
Bani Umayyah (intinebelajar.blogspot.com)

Nurhalim, Asep. 2019. “Geliat Ekonomi di Zaman Bani Umayyah”. Diakses pada 25
September 2021, dari Geliat Ekonomi di Zaman Bani Umayyah | Republika Online

Prof. Dr. H. Ismail, Faisal, M.A. 2017. SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


PERIODE KLASIK (ABAD VII-XIII M). Yogyakarta:IRCiSoD.

Drs. Munir Amin, Samsul, M.A. 2009. SEJARAH PERADABAN ISLAM.


Jakarta:AMZAH.

Dr. Muhammad Zakariya, Din. 2018. SEJARAH PERADABAN ISLAM.


Malang:Madani Media

10
11

Anda mungkin juga menyukai