DINASTI UMAYYAH
OLEH:
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Moh. Sutrisno
S.T., M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang
memberikan materi, arahan, bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar dapat
menyempurnakan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Peradaban Islam pada Masa Dinasti Umayyah Timur
1. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah
2. Para Khalifah Dinasti Umayyah
3. Masa Kemajuan Dinasti Umayyah Timur
4. Masa Kehancuran Dinasti Umayyah Timur
B. Peradaban Islam oada Masa Dinasti Umayyah Barat
1. Masuknya Islam di Spanyol
2. Faktor yang Menyebabkan Islam Mudah Masuk Spanyol
3. Perkembangan Islam di Spanyol
4. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol
DAFTAR PUSTAKA
3
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
A. Peradaban Islam pada Masa Dinasti Umayyah Timur..........................................................
1.1. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah...............................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Wafatnya Ali bin Abi Thalib menjadi suatu pembuka jalan bagi
Muawiyah bin Abu Sofyan untuk mewujudkan tekadnya menjadi seorang
khalifah, sebelumnya terdapat upaya dari Hasan bin Ali untuk naik
menjadi khalifah menggantikan ayahnya, akan tetapi Ia meragukan
kemampuan dan kekuatan dirinya, hingga pada akhirnya Hasan bersedia
untuk mengakui Muawiyah sebagai seorang khalifah dengan syarat
Muawiyah harus menyetujui keputusan perjanjian perdamaian (tahkim),
Muawiyah pun setuju sehingga pada tahun 41H Muawiyah mengucapkan
sumpah jabatan di hadapan Hasan bin Ali dan Husein bin Ali, kedua
putra Ali bin Abi Thalib.
7
mempunyai reputasi yang sangat baik di mata masyarakat Arab, ketiga:
Muawiyah adalah seorang negarawan sejati. Ketiga faktor inilah yang
berhasil menjadikan Dinasti Umayyah Timur menjadi Dinasti yang besar
dan berpengaruh terutama di Jazirah Arab dan bahkan dunia.
8
n. Marwan II bin Muhammad (memerintah di Harran, Jazira), 127-133
H / 744-750 M
9
C. Walid bin Abdul Malik
Al-Walid diangkat menjadi khalifah ke 6 menggantikan ayahnya
Abdul Malik pada tahun 86 H. Masa pemerintahan al-Walid menjadi
zaman keemasan Dinasti Umayyah. Umat Islam saat itu memperoleh
ketentraman, kemakmuran dan ketertiban, tidak ada pemberontakan di
masa pemerintahannya.
10
beberapa riwayat ia diracun oleh pembantunya, namun, Umar telah
berhasil mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bag umat dan
bangsanya.
11
peradaban Islam di dunia. Ada begitu banyak hal perkembangan dan
kemajuan Islam yang berhasil dirintis dan dicapai oleh Dinasti Umayyah
pada masanya, antara lain:
12
Bangsa Arab sebelumna tidak memiliki budava intelektualitas yang
tinggi, namun sejarah membuktikan, mereka haus akan ilmu dan cepat
belajar dari daerah-daerah yang mereka taklukkan. Ilmu pengetahuan
segera mengalami kemajuan yang begitu pesat, Khilafah Bani Umayyah
telah menabur benih-benih pengetahuan yang kelak pohonnya berbuah
begitu lebat pada masa dinasti Abbasiyah.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya
meliputi ilmu pengetahuan agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum
seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti, filsafat, astoronomi, geografi, sejarah,
bahasa dan sebagainya. Dua kota Hijaz, Mekah dan Madinah, menjadi
tempat berkembangnya musik, lagu dan puisi. Sementara Kufah dan
Bashrah berkembang menjadi pusat aktivitas intelektual di dunia Islam.
E. Peradilan
Sebagaimana saat kekhalifahan sebelumnya, para hakim yang
diangkat pada masa Bani Umayyah adalah orang-orang pilihan yang
sangat taat kepada Allah SWT dan adil dalam menetapkan keputusan.
Keputusan-keputusan hakim sudah mulai dicatat. Peradilan dibagi
13
menjadi tiga tingkatan, Al- Qadha, peradilan yang menyelesaikan
persoalan yang berkaitan dengan agama, Al-Hisbah, yang mengurus
masalah-masalah pidana, dan Al-Mazhalim, lembaga
tertinggi yang mengadili para pejabat tinggi dan hakim-hakim, pada
masa sekarang fungsinya seperti Mahkamah Agung.
F. Perkembangan Arsitektur
Sebagai ikon dan simbol teologis keislaman, seni arsitektur dan
bangunan yang paling utama dan representatif dalam sebuah peradaban
Islam adalah rumah
ibadah (masjid). Masjid yang secara harfiahnya adalah tempat sujud
atau pusat ritual ibadah mengalami perkembangan makna dan fungsi,
masjid berperan seperti
sebuah ruang pertemuan besar, sebagai forum politik, dan ruang
pendidikan. Masjid Umayyah yang berdiri megah merupakan salah satu
bangungan yang paling impresif di dunia Islam, bahkan dianggap sebagai
sala satu keajaiban dunia. Selain masjid
Umayyah yang menjadi ikon di Damaskus, di Aleppo juga dibangun
masjid Jami' Bani Umayyah al-Kabir dan masid Ar-Rahman, dengan
arsitektur dan desain yang sangat megah. Selain rumah ibadah, arsitektur
dan bangunan yang megah pada Dinasti Bani Umayyah adalah
dibangunnya
istana-istana oleh para putra mahkkota keluarga khalifah, istana raja
Qashra al-Khadra yang terletak di ibu kota, al- Qubbah al-Khadra, tempat
kediamannya al-Hajjaj, istana al- Muwaqqar yang dibangun oleh Yazid,
dan al-Walid juga mendirikan istana bernama al-Musatta.
14
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah
lemah dan membawanya kepada kehancuran, antara lain adalah:
A. Sistem pergantian khalifah yang sebelumnya menggunakan
asas dan sistem musyawarah, diganti menjadi sistem monarki atau
kerajaan, membuat persaingan tidak sehat dalam memperebutkan tampuk
kepemimpinan.
15
Abbas bin Abdul Muthalib yang mendapat dukungan penuh dari Bani
Hasim, Siah, dan mawali yang merasa dikelasduakan ole pemerintahan
Bani Umayyah, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentukya
peradaban baru, Dinasti Abbasiyah.
16
Tiga pahlawan Islam yang berjasa membimbing pasukan mereka
dalam penaklukan Spanyol adalah Thariq bin Ziad, Musa bin Mushair,
dan Tharif bin Malik. Tharif berpartisipasi dalam penaklukan Spanyol
sebagai penyelidik dan perintis. Dia memimpin pasukan tentara yang
terdiri dari 500 penunggang kuda melintasi selat antara Maroko dan
Eropa, dan mereka berhasil memenangkan penyerbuan mereka sebelum
kembali ke Afrika Utara dengan membawa banyak harta rampasan.
Menyusul kesuksesan serangan sebelumnya dan menipisnya
benteng pertahanan Kerajaan Visigoth di Spanyol pada saat itu, Musa ibn
Nushair mengirim 7000 pasukan tambahan ke negara tersebut di bawah
komando Tariq ibn Ziad.
Mayoritas pasukan Thariq ibn Ziad terdiri dari suku Bar-bar.
Kemudian, para pasukan ini menyeberangi selat di Laut Tengah. Kaum
Muslim berhasil menguasai Algeciras ketika Raja Roderick berada di
utara. Gerbang untuk memasuki Spanyol terbuka lebar berkat penguasaan
wilayah ini.
Raja Roderick dikalahkan ketika dia akhirnya melanjutkan ke
selatan untuk melawan Muslim dalam pertempuran di Bakkah. Setelah
itu, Tariq dan pasukannya terus merebut kota-kota penting seperti
Kordoba, Granada, dan Toledo. Sebelum merebut Toledo, Tariq meminta
lebih banyak orang dari Afrika Utara, dan 5.000 orang dikirim. Ini
meningkatkan jumlah pasukan Tariq menjadi 12.000, tetapi masih tidak
sebesar pasukan Visigotik yang memiliki 100.000 pasukan.
Kesuksesan pertama Thariq ibn Ziad membuka pintu penaklukan
wilayah yang lebih luas. Musa ibn Nushair bergabung dalam upaya untuk
mendukung Tariq, dan pada bulan Juni 712 M, dia menyeberangi selat
dengan lebih banyak pasukan. Kota Medina, Sedonia, dan Carmona
semuanya ditaklukkan olehnya. Kota terbesar, Seville, berhasil
17
mempertahankan diri tetapi akhirnya direbut pada Juli 213 Masehi.
Menyusul kemenangan ini, Musa akhirnya bergabung dengan Tariq ke
Toledo. Selanjutnya keduanya berhasil menguasai setiap kota penting di
Spanyol, dari Saragossa hingga Navarre.
18
mengikuti umat Islam ke Afrika Utara. Konflik muncul antara Roderick
dan Ratu Julian, penguasa Septah sebelumnya, pada saat yang
bersamaan. Pertengkaran bermula karena fitnah Roderick terhadap putri
Julian. Julian mencari pembalasan untuk menjaga kehormatan dan
reputasi putrinya.
Julian juga memihak Muslim dari Afrika Utara, membantu
rencana mereka untuk menaklukkan Spanyol dengan meminjamkan
empat kapal untuk menyeberangi selat itu. Hilangnya semangat perang
dalam pasukan budak yang ditindas Roderick adalah faktor lain yang
menguntungkan tentara Islam. Selain itu Yahudi yang berada di bawah
tekanan menghalangi komunitas dan membantu perjuangan Islam.
Meskipun pendapatan ditopang oleh faktor internal, Islam bagi
Spanyol adalah ruang yang terkandung dalam tubuh para gubernur,
pasukan, dan pasukan Islam yang melakukan invasi ke tanah Spanyol.
Pemimpin memiliki karakter kuat, pasukan yang kokoh, bersatu dan
percaya diri. Selain itu, mereka tak kenal takut, dan mampu menangani
tantangan apa pun. Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran Islam—
toleransi, persaudaraan, dan gotong royong—yang diwujudkan oleh
para prajurit Muslim. Muslim di Spanyol disambut baik karena toleransi
mereka terhadap agama lain dan rasa persaudaraan.
19
a) Damaskus adalah provinsi kerajaan Umayyah. diperintah oleh seorang
wakil khalifah yang ditempatkan di sana antara tahun 93 - 138 H.
b) Didirikan pada tahun 138–315 H. dimulai oleh Amir Abd ar-Rahman
ad-Dakhil, terpisah dari khalifah Abbasiyah di Baghdad. dan diperintah
oleh para amir yang berdiri sendiri
c) Antara tahun 315 dan 422 H, Abd ar-Rahman an-Nashir
memproklamasikan dirinya sebagai khalifah di Andalusia (Spanyol).
Spanyol diperintah saat ini oleh seorang wali yang dipilih di Damaskus
oleh Khalifah Umayyah. Stabilitas politik di Spanyol tidak sepenuhnya
tercapai selama ini. Gangguan terus ada di tingkat internal dan
eksternal. Gangguan internal di antara elit penguasa yang didasarkan
pada perbedaan etnis dan kelas. Sementara itu, gangguan eksternal
dikarenakan musnahnya musuh Muslim Spanyol yang tinggal di daerah
pegunungan yang tidak pernah berada di bawah kekuasaan Islam.
Mereka terus bertambah kuat, dan setelah pertempuran yang
berlangsung hampir 500 tahun, mereka mampu mengusir Islam dari
Spanyol. Karena seringnya perselisihan internal dan perang dengan
musuh asing, Islam Spanyol belum memulai perkembangan peradaban
dan budayanya. Berakhirnya periode ini degan kedatangan Abd ar-
Rahman ad-Dakhil di Spanyol pada 138 H/755 M.
Muslim mulai membuat kemajuan politik dan peradaban pada saat ini.
Abd ar-Rahman ad-Dakhil mendirikan sekolah di kota-kota penting di
20
Spanyol serta masjid di Córdoba. Hisham memiliki reputasi sebagai
penganut hukum Islam. Hakam terkenal karena mendirikan tentara
bayaran di Spanyol sebagai pembaharu militer. Abd ar-Rahman al-
Awsath kembali sebagai penguasa yang mencintai ilmu. Periode kedua
ini juga mulai muncul pemikiran filosofis. Namun, ada juga sejumlah
kerusuhan dan ancaman. Sebuah gerakan Kristen fanatic yang
bersemangat mencari mati syahid muncul di pertengahan abad
kedelapan, menjungkirbalikkan kedamaian bangsa. Namun, gerakan ini
tidak didukung oleh gereja Spanyol lainnya.
Dari masa Abd ar-Rahman III, juga dikenal sebagai an-Nasir, hingga
munculnya "raja-raja golongan" yang dikenal sebagai Muluk ath-
Thawaif, pada periode ini. Spanyol diperintah oleh seorang penguasa
yang memiliki khalifah selama ini. Ketika Abd ar-Rahman III
mengetahui bahwa al-Muqtadir, Khalifah dinasti Abbasiyah di
Baghdad, telah dibunuh oleh pengawalnya sendiri, penggunaan gelar
tersebut secara resmi dimulai. Selama masa ini, tiga khalifah penting—
Abd ar-Rahman an-Nasir (912–961), Hakam II (961–976), dan Hisham
II (976–1009 M)—memerintah. Muslim Spanyol mengalami puncak
kemakmuran dan kesuksesan dan menyaingi Kekaisaran Abbasiyah di
Bagdad. Universitas Cordova didirikan oleh Abd ar-Rahman an-Nasir.
Ada ratusan ribu buku di perpustakaan
21
Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil selama ini,
masing-masing dipimpin oleh raja sempalan (muluk ath-thawaif), dan
berpusat pada tempat-tempat seperti Seville, Cordoba, Toledo, dll.
Abbadiyyah di Seville adalah yang terbesar. Selama waktu ini, Muslim
Spanyol sekali lagi terjerumus ke dalam kerusuhan domestik. Ironisnya,
beberapa pihak yang berperang meminta bantuan raja-raja Kristen
ketika perang saudara pecah. Orang-orang Kristen meluncurkan
serangan pertama mereka ketika mereka menyadari betapa lemah dan
tidak stabilnya Muslim. Meskipun kehidupan politik tidak dapat
diprediksi, kehidupan intelektual masih berkembang. Istana mendorong
para sarjana dan penulis untuk mencari perlindungan pada istana-istana
lainnya.
22
Muhammad menunjuk putra lain sebagai raja membuatnya marah. Dia
berusaha untuk mengambil alih dan memberontak.
A. Perkembangan intelektual
1. Filsafat
23
adalah karya filosofisnya yang paling terkenal. Penerus terbesar Aristoteles
dalam filsafat Islam, Cordova Rushdis (Averros), lahir sekitar akhir abad ke-
12. Itu dibedakan oleh keakuratan interpretasi tulisan-tulisan Aristoteles dan
kehati-hatian dalam menangani masalah kronis keselarasan antara filsafat dan
agama. Dalam bukunya Bidaayah al-Mujtahid, ia juga dianggap sebagai ahli
hukum. Al-Kulliyyah fi ath-Tsibb, buku kedokteran, adalah karya lain yang
dihasilkannya.
2. Sains
Ilmu lain yang berkembang dengan baik termasuk yang berkaitan dengan
kedokteran, fisika, matematika, astronomi, kimia, botani, zoologi, geologi, dan
farmasi. Banyak pemikir terkenal di bidang sejarah dan geografi lahir di
wilayah Islam barat. Menulis tentang Sisilia dan negara-negara Muslim di
dekat Mediterania, Valencia Jubayr. Jelajahi dunia dari Tangier di Batuta
hingga Samudera Pasai dan Tiongkok. Khatib menyusun sejarah Granada.
Pencipta filsafat sejarah adalah seorang Tunisia Di Khaldun. Abbas Farnas,
Ibrahim ibn Yahya an-Naqgash, Ibn Safar, dan al-Bitruji adalah beberapa
astronom terkemuka. Misalnya, Abd ar-Rahman ibn Syuhayd, Juljuli, Hazmi,
dan Ahmad Cordova di Ibas semuanya berkecimpung di industri farmasi.
Saudari Al-Hafizh dan Umm al-Hasan binti Abi Ja'far keduanya adalah ahli
medis wanita.
Spanyol memiliki sejumlah besar profesional yang fasih berbahasa Arab lisan
dan tulisan selama era Islam. Mereka antara lain Abu Ali al-Isybili, Ibnu
Malik, Ibnu Khuruf, Ibnu al-Hajj, Abu al-Hasan bin 'Ushfur, dan Abu Hayyan
al-Gharnathi, penulis Alfiyyah nazham. Ada beberapa karya sastra yang pernah
diterbitkan, antara lain Kitab adz-Dzakirah fi Mahas Ahl al-Jazirah karya Ibnu
Bassam, Kitab al-Qalaaid karya al-Fath bin Khagan, dan masih banyak lagi
karya sastra lainnya yang diterbitkan.
Selama era Islam, Spanyol memiliki kancah musik dan seni yang berkembang
pesat. Para penguasa sangat menghargai seni dan musik. Salah satu tokohnya
adalah al-Hasan bin Nafi yang juga dikenal dengan nama Zaryab. Dia terkenal
karena menulis lagu
5) Tafsir
24
Salah satu komentator Andalusia yang paling terkenal adalah Al-Qurthubi. Abu
Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Farh al-Ansari al-Andalusi
adalah nama lengkapnya. Karyanya Al-Jami®' li Ahkaam al-Qu'an, juga dikenal
sebagai Tafsir al-Qurthubi, memiliki 20 jilid buku.
1. Fiqh
Islam Spanyol terkenal sebagai pusat filsuf Maliki dalam bidang fikih. Ziyad
Abd ar-Rahman dengan kali memperkenalkan madzhad dalam bahasa Spanyol.
In Yahya, yang ditunjuk sebagai kadli oleh Hisham ibn Abd ar-Rahman,
membuat keputusan terkait perkembangan selanjutnya. Abu Bakar ibn al-
Quthiyah, Muniz Said al-Baluthissa, In Rusyd, asy-Syatibi, dan In Hazm
adalah pengalam tetap lainnya.
Struktur fisik Islam Spanyol sangat indah, menarik perhatian publik dan
pejabat. Secara arsitektural, struktur Andalusia memiliki nilai sangat tinggi.
Sebagai jalur perdagangan, jalan dibangun. Pasar dibangun untuk mendukung
ekonomi. Juga dengan jembatan, kanal, saluran air, dan bendungan.
1) Kordoba
2) Granada
Granada adalah benteng Islam terakhir di Spanyol. Arsitektur bangunannya
terkenal di seluruh Eropa. Istana al-Hambra yang indah dan megah adalah
pusat dan puncak arsitektur Islam di Spanyol. Kisah progres pembangunan
fisik berlanjut dengan Istana az-Zahra, Istana al-Gazari dan Menara Girilda.
25
adalah istana al-Hambra yang menakjubkan dan megah. Istana az-Zahra, Istana
al-Gazari, dan Menara Girilda melanjutkan proses pertumbuhan konstruksi
fisik.
3) Sevilla
4) Toledo
Kesuksesan politik para pemimpin ini didukung oleh wawasan para perintis
ilmiah lainnya. Para raja juga mendorong rasa toleransi terhadap orang Kristen
dan Yahudi. Karena itu mereka memberikan kontribusi bagi perkembangan
peradaban Islam di Spanyol. Bani Abbasiyah di Bagdad dan Bani Umayyah di
Spanyol terkadang terlibat persaingan sengit, tetapi konflik tidak selalu
menjadi bagian dari hubungan budaya mereka. Dimulai pada abad kesepuluh,
banyak sarjana memindahkan buku dan gagasan dari barat jauh ke timur
wilayah Islam. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada apa yang disebut
sebagai kesatuan budaya dalam Islam meskipun pada kenyataannya umat Islam
dipisahkan menjadi beberapa entitas pemerintahan.
Referensi :
26
Dr. H. Anwar Sewang, MA. 2015. Sejarah Peradaban Islam, Malang, Wineka
Media
Dr. Siti Zubaidah, M.Ag., 2016, Sejarah Peradaban Islam, Medan, Perdana
Publishing
27
28
29
.
30