Makalah ini disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam
Dosen pengampu:
TEBUIRENG JOMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai “Kebudayaan Islam Masa Dinasti Umayyah”.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya bisa
lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Tebuireng, Jombang
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
9
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHUUAN
A. Latar Belakang
Sebuah Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah ibd ‘Abdi Syams ibd Abdi
Manaf, salah seorang pemimpin suku Quraisy pada zaman Jahiliyah. Bani Umayyah
baru masuk Islam setelah Nabi Muhammad SAW berhasil menaklukkan kota Makkah.
Sepeninggal Rasulullah Bani Umayyah sesungguhnya telah menginginkan jabatan
pengganti Rasul, tetapi mereka belum berani mengatakan keinginannya itu pada masa
Abu Bakar dan Umar, baru setelah Umar meninggal penggantinya diserahkan kepada
hasil musyawarah enam orang sahabat, Bani Umayyah menyokong pencalonan Usman
secara terang-terangan, hingga akhirnya Usman terpilih.
Sejak saat itu mulailah Bani Umayyah meletakkan dasar-dasar untuk menegakkan
Khalifah Umayyah. Pada masa pemerintahan Usman inilah Mu’awiyah mencurahkan
segala tenaganya untuk memperkuat dirinya dan menyiapkan daerah Syam sebagai pusat
kekeuasaannya di kemudian hari.
Dinasti Umayyah berkuasa dari tahun 41 H/ 661 M – 132 H/750 M. Khalifah
Dinasti Umayyah di Suriah berjumlah empat belas orang dan berasal dari dua keluarga,
yaitu 3 orang dari keluarga Harb dan 11 dari keluarga Abi al-As. Ia berhasil menciptakan
keamanan dalam negeri dan kemakmuran. Perluasan wilayah Islam pada masanya juga
sukses hingga mencapai Afrika Utara, Khurasan dan Bukhara.
Dinasti Umayyah adalah khalifah Islam pertama yang menjadikan Damaskus
sebagai pusat pemerintahan. Selama masa kekuasaannya, banyak kemajuan telah dicapai,
terutama dalam pengembangan berbagai ilmu pengetahuan dan menjadikan bahasa Arab
sebagai bahasa internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang berdirinya dinasti umayyah?
2. Siapa saja khalifah-khalifah dinasti Umayyah?
3. Bagaimana perluasan islam pada masa dinasti Umayyah?
4. Bagaimana perkembangan organisasi dan susunan pemeintahan dinasti umayyah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya dinasti umayyah.
2. Untuk pengetahui Siapa saja khalifah-khalifah dinasti Umayyah.
3. Untuk mengetahui perluasan islam pada masa dinasti Umayyah.
4. Untuk mengetahui perkembangan organisasi dan susunan pemeintahan dinasti
umayyah.
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian kata Bani menurut bahasa berarti anak, anak cucu atau keturunan.
Dengan demikian yang dimaksud Bani Umayah adalah anak, anak cucu atau keturunan
Bani Umayah bin Abdu Syams dari satu keluarga. Kata Dinasti berarti keturunan raja-
raja yang memerintah dan semuanya berasal dari satu keturunan. Dengan demikian,
Dinasti Umayah adalah keturunan raja-raja yang memerintah yang berasal dari Bani
Umayah.
Adapun istilah lain yang sering digunakan adalah kata Daulah, yang berarti
kekuasaan, pemerintahan, atau negara. Dengan kata lain, Daulah Bani Umayah adalah
negara yang diperintah oleh Dinasti Umayah yang raja-rajanya berasal dari Bani
Umayah.
Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41H/661 M
di Damaskus dan berlangsung hingga pada tahun 132 H/750 M. Muawiyah bin Abu
Shofyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai Gubernur
Syam pada zaman Khalifah Ustman bin Affan cukup mengantarkan dirinya mampu
mengambil alih kekusaan dari genggaman keluarga Ali Bin Abi Thalib. Tepatnya setelah
Hasan bin Ali menyerahkan kursi kekhalifahan secara resmi kepada Muawiyah bin Abu
Sofyan dalam peristiwa Ammul Jama’ah. Peristiwa penyerahan kekuasaan dari Hasan bin
Ali kepada Muawiyah bin Abu Sufyan itu terkenal dengan sebutan Amul Jama'ah atau
tahun penyatuan . Peristiwa itu terjadi pada tahun 661 M. Sejak itu, secara resmi
pemerintahan Islam dipegang oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia kemudian
memindahkan pusat kekuasaan dari Madinah ke Damaskus ( Suriah ).
Oleh karena itu Muawiyah bin Abu Sofyan dinyatakan sebagai pendiri Dinasti
Bani Umayah. Dilihat dari sejarahnya Bani Umayah memang begitu kental dengan
kekuasaannya, terutama pada masa zaman jahiliyah. Dalam setiap persaingan, ternyata
Bani Umayah selalu lebih unggul dibandingkan keluarga Bani Hasyim. Hal ini
disebabkan Bani Umayah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1. Umayah berasal dari keturunan keluarga bangsawan
2. Umayah memiliki harta yang cukup
3. Umayah memiliki 10 anak yang terhormat dan menjadi pemimpin di masyarakat, di
antaranya Harb, Sufyan, dan Abu Sufyan.
Sebagaimana yang disebut-sebut dalam sejarah, bahwa Abu Sofyan merupakan
pemimpin pasukan Quraisy melawan Nabi Muhammad SAW padaPerang Badar Kubra.
Keluarga Bani Umayah masuk Islam ketika terjadi Fathul Makkah pada tahun ke-
8 H. Abu Sofyan diberi kehormatan untuk mengumumkan pengamanan Nabi SAW, yang
salah satunya adalah barang siapa masuk ke dalam rumahnya maka amanlah dia, masuk
kedalam Masjidil Haram dan rumahnya Nabi SAW maka dia juga akan merasa aman.
Dengan ini banyak kaum dari kalangan Bani Umayah yang berduyun-duyun untuk masuk
Islam dan menyebarkan Islam keberbagai wilayah.
Keturunan Umayah memegang kekuasaan Islam selama 90 tahun, kemudian
dikenal dengan Dinasti Umayah.
Pada masa awal , kebijakan pemerintah Dinasti Umayah lebih banyak ditujukan
untuk memperluas wilayah Islam dengan kekuatan militer. Namun pada periode
berikutnya, dinasti ini berhasil menata pemerintahannya diberbagai bidang. Hal ini
tercapai berkat jasa dari empat orang Khalifah , yaitu :
1. Abdul Malik bin Marwan
2. Walid bin Abdul Malik
3. Umar bin Abdul Aziz
4. Hisyam bin Abdul Malik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nama “Daulah Umayyah” itu berasal dari nama “Umaiyyah Ibnu” Abdi Syams Ibnu
‘Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin – pemimpin kabilah Quraisy
dizaman Jahiliyah. Umaiyyah ini senantiasa bersaingan dengan pamannya, Hasyim
Ibnu Abdi Manaf, untuk merebut pimpinan dan kehormatan dalam masyarakat
bangsanya.
Pengertian kata Bani menurut bahasa berarti anak, anak cucu atau keturunan.
Dengan demikian yang dimaksud Bani Umayah adalah anak, anak cucu atau
keturunan Bani Umayah bin Abdu Syams dari satu keluarga. Kata Dinasti berarti
keturunan raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari satu keturunan.
Dengan demikian, Dinasti Umayah adalah keturunan raja-raja yang memerintah yang
berasal dari Bani Umayah.
2. Pada masa dinasti Umayyah ada 14 Khalifah atau pemimin.
3. Perluasan wilayah yang dilakukan pada masa bani Umayyah itu meliputi tiga front
penting yaitu daerah-daerah yang telah dapat dicapai dan terhenti disitu gerakan
perluasan Islam yang dilakukan sampai masa khalifah Usman Ibnu Affan.
4. Perkembangan organisasi pada masa dinasti umayyah
- An Nidhamus Siyasi (organisasi politik)
- An Nidhamul Idari (organisasi tata usaha Negara)
- An Nidhamul Mali (organisasi keuangan atau ekonomi)
- An Nidhamul Harbi (organisasi pertahanan)
- An Nidhamul Qadhai (organisasi kehakiman)
B. Saran
Tentunya dalam pembuatan makalah ini banyak kesalahan dan kekuaragan. Maka
alangkah baiknya pembaca menambahi wawasan melalui sumber atau referensi langsung
yang dapat di pertanggung jawaban.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Syalabi. A. 2008. Sejarah dan kebudayaan Islam 2. Jakarta. PT Pustaka Al husna Baru