KEMUNDURAN
Makalah
Oleh :
Dosen Pengampuh
PROGRAM PASCASARJANA
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh keturunan bani umayyah, sebuah kabilah yang di nisbatkan pada Umayyah bin
Abdi Manaf salah satu pembesar Mekkah pada masa pra-islam.1 Kedudukan Bani
Umayyah sangat mantap di Syam. Hal ini di karenakan, Umayyah pernah kalah
dalam pertarungan dengan Bani Hasyim. Pada zaman khalifah Usman bin Affan,
Yazid bin Abi Sufyan menjadi Gubernur di Syam kemudian dikuti oleh adiknya,
Umayyah, Harb dan seterusnya Abi Sufyan diberi kepercayaan memimpin pasukan
ten-tara di Makkah secara turun temurun. Selain itu, mereka juga terkenal dalam
besasebelum Islam dan juga selepas Islam. Mereka adalah di antara golongan yang
Dinasti Umayyah merupakan salah satu Dinasti penting yang ikut mewarnai
sejarah peradaban Islam. Dinasti ini berjaya kurang dari satu abad tetapi, capaian
ekspansinya sangat luas. Ekspansi ke negeri-negeri yang sangat jauh dari pusat
1
Nashrur Rahman Zein, Konstribusi Dinasti Umayyah Bagi Perkembangan Peradaban
Islam (661-750), Journal Of History Culture And Civilization, Vol 3, No 1, (Tahun 2022), h. 47
2
Muhammad Nur, Pemerintahan Islam Masa Daulat Bani Umayyah (Pembentukan,
Kemajuan, dan Kemunduran, Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol 3, No 1, (Tahun 2015), h. 112
3
Mar’atus Sholihah, Rekonstruksi Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam Era Dinasti
Umayyah Dalam Pendidikan Islam, Vol 10, No 1, (Tahun 2019), h. 82
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun
41H/661 M di Damaskus dan berlangsung hingga pada tahun 132 H/ 750 M.4 Nama
Dinasti Bani Umayah diambil dari Umayah bin Abd Al-Syam, kakek Abu Sufyan.
Umayah segenerasi dengan Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad Saw dan Ali
bin Abi Thalib. Dengan demikian, Ali bin Abi Thalib segenerasi pula dengan
Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Ali bin Abi Thalib berasal dari keturunan Bani Hasyim
sedangkan Mu’awiyah berasal dari keturunan Bani Umayah. Kedua keturunan ini
berdirinya dinasti Umayyah dimulai ketika masa khalifah Ali. Pada saat itu
Mu’awiyah yang menjabat sebagai gubernur di Damaskus yang juga masih kerabat
mempermainkan emosi umat islam. mu’awiyah tidak mau menghormati ali, dan
menerima status sebagi orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu,
Peperangan tersebut dikenal sebagai perang Siffin, karena terjadi di daerah bernama
pasukan Ali, tapi berkat siasat penasehat Muawiyyah yaitu Amr bin 'Ash, agar
pertanda seruan untuk damai dan melakukan perdamaian (tahkim) dengan pihak Ali
4
Muhammad Nur, Pemerintahan Islam Masa Daulat Bani Umayyah (Pembentukan,
Kemajuan, dan Kemunduran, Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol 3, No 1, (Tahun 2015), h. 113
3
dengan strategi politik yang sangat menguntungkan Mu’awiyah. Bukan saja perang
itu berakhir dengan Tahkim yang tidak menguntungkan Ali, tapi akibat itu pula
kubu Ali sendiri menjadi terpecah dua yaitu yang tetap setia kepada Ali disebut
Syiah dan yang keluar disebut Khawarij. Sejak peristiwa itu, Ali tidak lagi
Shafar 38 H, dimana dari 1800 orang Khawarij hanya 8 orang yang selamat jiwanya
sehingga dari delapan orang itu menyebar ke Amman, Kannan, Yaman, Sajisman
dan ke Jazirah Arab. pada saat Ali terbunuh oleh seorang anggota Khawarij
kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya Hasan selama
pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abi Sufyan, dimana sistem pemerintahan yang
sebelumnya pada masa khulafaul rasyidin menggunakan sistem syura (sistem yang
heridetis (kerajaan turun temurun), yaitu setelah al-Hasan bin 'Ali menyerahkan
mendamaikan kaum muslimin yang pada saat itu sedang dilanda fitnah akibat
terbunuhnya Utsman bin affan, perang jamal dan penghianatan dari orang-orang
khawarij dan syi'ah, perdamain inilah yang disebut dengan Ammul Jamaah (Tahun
Muawiyah bin Abu Sufyan mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia
5
Eli Zainuddin, Perkembangan Islam Pada Masa Bani Umayyah, Jurnal Intelegensia, Vol
03, No 2, (Tahun 2015), h. 29-30
4
Adapun urut-urutan Khalifah Daulah Bani Umayyah yang berkuasa adalah
sebagai berikut:
kegemilangan diantaranya:
1. Perluasan Wilayah
wilayah Jazirah Arab, Syiria, Palestina, Afrika Utara, sebagian daerah Anatolia,
6
Muhammad Nur, Pemerintahan Islam Masa Daulat Bani Umayyah (Pembentukan,
Kemajuan, dan Kemunduran, Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol 3, No 1, (Tahun 2015), h.115
5
2. Bidang Politik (Tata Pemerintahan)
ketentaraan.
3. Bidang Kemiliteran
4. Bidang Ekonomi
pendapatan negara yang diatur dengan baik membawa masyarakatnya pada tingkat
5. Bidang Kesehatan
mendirikan rumah sakit yang bukan brfungsi sebagai tempat pengobatan saja akan
tetapi juga menjadi tempat mendidik tenaga-tenaga keperawatan serta sebagai pusat
taklukannya menghasilkan perpaduan budaya baru, baik di bidang seni dan ilmu
6
pengetahuan. Seperti dalam bidang seni bangunan(arsitektur), menoreh pencapaian
gemilang seperti Dome of the Rock (Qubah Ash-Shakhra) di Yerusalem. Dalam seni
diraih pada masa Bani Umayyah dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan,
kota pusat kegiatan ilmu. c) Ilmu qira’at. d) Ilmu tafsir. e) Ilmu hadist. f) Ilmu Fiqh.
masa Bani Umayyah sudah mengalami perkembangan selain Masjid dan Kuttab
khusus para pejabat), pendidikan Badi’ah (tempat belajat bahasa Arab fasih dan
murni), dan madrasah-madrasah. Dan pada masa Pemerintahan Walid bin Abdul
8. Ilmuwan-ilmuwan Muslim.
bukan hanya dengan karya mereka dalam keilmuan agama tetapi juga banyak karya
7
a. Ilmu Fiqh seperti Imam Hanafi dengan kitabnya Al-Faraid, As-Syurut, Al-
Fiqhul Akbar. Dan Imam Malik dengan kitabnya yang sangat terkenal yaitu
Al-Muwatta’.
c. Ilmu Hadits, para tabi’in yang ikut mengembangkan Hadits antara lain Abu
Yazid bin Habib, Thawus bin kaisan al-Yamani, dan Ibn Munabbbin.
d. Ilmu Tafsir seperti Abdulla bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Sa’ad bin
a. Ilmu Kimia dan Fisika, Abu Al-Qasim Abbas bin Farnas mengembangan
Ilmu Kimia murni dan terapan yang merupakan dasar dari Ilmu Farmasi
c. Bidang Sejarah, Abu Marwan Abdul Malik bin Habib dengan karyanya
yang berjudul Al-Tarikh. Dan Abu Bakar Muhammad bin Umar atau
disebut dengan Ibn Quthiyah dengan bukunya yang berjudul Tarikh Iftitah
Al-Andalus.
d. Bahasa dan Sastra, Ali Al-Qali dengan karyanya Al-Amali dan Al-Nawadir.
Abu Bakar Muhammad bin Umar dengan bukunya yang berjudul Al-Af’al
dan fa’alta wa Af’alat. Abu Amr Ahmad bin Abd Rabbih dengan karya
8
prosanya Ar-Risalah Al-Wabi’ wa Al-Zawabig, dan Kasyf al-Dakk wa Aear
dengan Algorisme.
tentang teori optik dimana dalam temuan ini menjadi salah satu rujukan
ketenteraman dan kedamaian, pada masa itu berubah menjadi kacau. Dengan latar
pemerintahan khalifah berikutnya, Hisyam bin Abdul Malik. Bahkan pada masa ini
muncul satu kekuatan baru dikemudian hari menjadi tantangan berat bagi
pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan Bani Hasyim
yang didukung oleh golongan Mawali. Walaupun sebenarnya Hisyam bin Abdul-
7
Fauzi dan Sitti Aminatul Jannah, Peradaban Islam Kejayaan, dan Kemunduran, Vol 6,
No 2, (Tahun 2021), h. 8-12
9
Malik adalah seorang khalifah yang kuat dan terampil, akan tetapi, karena gerakan
ini terjadi pada masa pemerintahan Marwan bin Muhammad setelah memerintah
Muhammad dalam pertempuran zab hulu melawa pasukan Abu Muslim al-
Khurasani pada tahun 748 M. pada peristiwa itu terjadi pembersihan etnis terhadap
anggota keluarga Bani Umayyah. Selain itu, pasukan Marwan bin Muhammad yang
ditawan dibunuh. Sementara yang tersisa dan masih hidup, terus dikejar dan
kemudian dibunuh. Bahkan Marwan bin Muhammad yang sempat melarikan diri
dapat ditangkap dan kemudian dibunuh oleh pasukan Abu Muslim al-Khurasani.
sehingga negara menjadi tidak aman dan masyarakat yang pernah merasa tersisih
bersatu dengan kelompok Abu Muslim dan Abul Abbas. Bergabungnya masyarakat
kejayaan Bani Umayyah, sehingga sekitar tahun 750 M Bani Umayyah tumbang.
dengan melemahnya sistem politik dan kekuasaan karena banyak persoalan yang
dihadapi para penguasa dinasti ini. Diantaranya adalah masalah politik, ekonomi,
dan sebagainya.
10
pembunuhan Husein dan para pengikutnya di Karbala. Peritiwa ini menyimpan
2. Gaya hidup mewah para khalifah. Kebiasaan pesta dan berfoya-foya dikalangan
Hal ini berujung pada perebutan kekuasaan diantara para calon khalifah.
menghabiskan daya dan dana yang tidak sedikit, sehingga kekuatan Bani
Umayyah mengendur.
5. Pertentangan antara Arab Utara (Arab Mudhariyah) dan Arab Selatan (Arab
keutuhan Negara.
8
Muhammad Sapii Harahap, Sejarah Dinasti Umayyah Dan Pendidikan Islam, Jurnal
Waraqat, Vol 4, No 2, (Tahun 2019), h. 54-56
11
BAB III
KESIMPULAN
Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun
41H/661 M di Damaskus dan berlangsung hingga pada tahun 132 H/ 750 M. Cikal
bakal berdirinya dinasti Umayyah dimulai ketika masa khalifah Ali. Pada saat itu
Mu’awiyah yang menjabat sebagai gubernur di Damaskus yang juga masih kerabat
antara ali-bin abi thalib dengan muawiyah bin abu Sufyan yang kemudian berakhir
bidang ekonomi, bidang Kesehatan, bidang sosial budaya, bidang Pendidikan dan
memiliki kekuasaan yang absolut, gaya hidup mewah para khalifah, tidak adanya
pemberontakan, dan pertentangan antara arab utara dan arab selatan, dan banyaknya
tokoh agama yang kecewa dengan kebijaksanaan para penguasa bani umayyah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi dan Sitti Aminatul Jannah,. Peradaban Islam Kejayaan, dan Kemunduran. 6,
(2). 2021.
Harahap, Muhammad Sapii. Sejarah Dinasti Umayyah Dan Pendidikan Islam.
Jurnal Waraqat. 4, (2), 2019.
Nur, Muhammad. Pemerintahan Islam Masa Daulat Bani Umayyah (Pembentukan,
Kemajuan, dan Kemunduran. Jurnal Khazanah Keagamaan. 3, (1), 2015.
Sholihah, Mar’atus. Rekonstruksi Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam Era
Dinasti Umayyah Dalam Pendidikan Islam. 10, (1), 2019.
Zainuddin, Eli. Perkembangan Islam Pada Masa Bani Umayyah. Jurnal
Intelegensia. 03 (2), 2015.
Zein, Nashrur Rahman. Konstribusi Dinasti Umayyah Bagi Perkembangan
Peradaban Islam (661-750), Journal Of History Culture And Civilization, 3,
(1), 2022.
13