Pendahuluan
- Tinjauan awal
Batang Tubuh
- Sub Argumen
- Bukti Pendukung
Kesimpulan
Daftar Bacaan
- (dapat mengutip jurnal, buku, media online dll)
Catatan Juknis:
1. Setiap peserta WAJIB menyusun satu artikel, dikumpulkan paling lambat tgl
Rabu, 23 September 2020 (Sebelum penarikan PPL);
2. Peserta yang tidak mengumpulkan artikel, dinyatakan TIDAK LULUS;
3. Artikel karya sendiri, no copy paste, no plagiat.. Panitia akan men-check
menggunakan software TURNITIN; artikel yang melebihi plagiasi diatas 50%
dinyatakan TIDAK LULUS PPL
4. Jika ada foto dalam artikel, maksimal 2 buah.. ukuran tidak terlalu besar
5. Artikel dikirim pada link yang disediakan panitia (menyusul)
CONTOH ARTIKEL
Latar Belakang
Benedict Anderson, sejarawan dan ilmuan politik, pernah berucap eksistensi suatu
bangsa berawal dari adanya pikiran-pikiran bersama. Oleh Anderson disebutnya “komunitas-
komunitas terbayang”. Bangsa yang dibayangkan adalah suatu komunitas besar yang selalu
dipahami sebagai kesetiakawanan. Ia merasuk mendalam dan melebar luas hingga pada
akhirnya melahirkan rasa persaudaraan.
Sepintas lalu, Benedict Anderson hendak menegaskan pada kita bahwa imajinasi
bersama adalah tonggak-tonggak persatuan. Imajinasi adalah simpul-simpul yang berperan
sebagai kekuatan pengikat persaudaraan. Ya, pikiran-pikiran bersama menyatukan kita dalam
imajinasi kolektif sebagai suatu bangsa. Dengan perkataan lain, kita bersatu karena kesediaan
kita untuk hidup bersama dan saling merangkul yang terus dirawat melalui imajinasi-
imajinasi kebersamaan.
Perhatian masyarakat Indonesia bahkan dunia saat ini yang masih berjibaku melawan
dan memutus mata rantai virus Corona (Covid-19), adalah waktu yang tepat untuk
menguatkan kembali imajinasi-imajinasi itu. Laksana bumi yang sedang gersang, kita
membutuhkan siraman-siraman air untuk menumbuhkan semangat persaudaraan,
menyegarkan kembali persatuan, dan menyemai lebih erat lagi rasa solidaritas sosial.
Pijakan ini tentu saja sangat beralasan. Selain tidak satu pun negara yang merasa
aman dari ancaman Corona, juga realitas bahwa bumi Indonesia dihuni oleh ratusan juta
penduduk, sehingga rentan diterpa tsunami pasien dan kelaparan. Karena itu, imajinasi
kolektif sebagai kekuatan-kekuatan bangsa hendak terus ditumbuhkembangkan dengan
bergandengan tangan melakukan aksi nyata untuk menghindarkan bangsa ini dari tragedi
kemanusiaan bersebab pandemi Corona.