Pengantar Antropologi
Ruang lingkup antropologi antara lain : 1). Masalah sejarah asal dan
perkembangan manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya secara evolusi yang
dipandang dari segi biologi; 2). Masalah sejarah terjadinya berbagai ragam manusia
dari segi ciri-ciri fisiknya; 3). Masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya
beragam kebudayaan di dunia; 4). Masalah sejarah asal, perkembangan, serta
penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia; 5). Masalah mengenai asas-
asas kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-masyarakat suku bangsa di
dunia. Sementara itu, wujud kebudayaan terbagi atas dua, antara lain :
a). Wujud kebudayaan materiil adalah kebudayaan yang mengacu pada semua
ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Contohnya candi, kain batik, patung,
artefak, dan sebagainya.
Di situasi dan kondisi saat ini, yang menjadi hangat diperbincangkan adalah
Covid-19. Setelah merebaknya kabar mengenai Covid-19, saya merasakan bahwa
perubahan kebudayaan yang terjadi di sekitar saya sangat besar, dapat dilihat dari
Ujian Tengah Semester yang kakak berikan pada pertemuan sebelumnya dan model
kuliah yang dilakukan secara online, serta Ujian Akhir Semester secara online juga.
Munculnya budaya baru, yaitu kerja, belajar, dan ibadah semuanya dilakukan dari
rumah. Perubahan yang lain yaitu sudah jarang orang yang mau pergi sholat
berjamaah di masjid. Sebab adanya himbauan dari pemerintah untuk beribadah di
rumah saja. Selain itu, kebudayaan religi seperti melayat mulai pudar, sebab orang
takut jika yang meninggal itu terjangkit Covid-19.
Dengan adanya wabah Corona ini akan mengajarkan kita tentang sikap
hidup berhubungan secara sosial sekaligus menjadi individu yang penuh
kepedulian, empati dan toleransi sangat penting di tengah situasi saat ini. Namun,
yang menjadi perhatian khususnya dalam salah satu kajian ilmu bagian dari
antropologi, yaitu antropologi budaya dan perlu dipertanyakan adalah apakah
strategi penanganan pandemi ini telah memperhatikan aspek kebudayaan?. Atau,
apakah aspek kebudayaan dapat berperan dalam penyusunan strategi penangan
Covid-19 di Indonesia?
Oleh karena itu, disinilah peran dari antropologi sosial budaya. Penanganan
wabah penyakit harus dilakukan dengan pendekatan sosial budaya. Berbagai
catatan sejarah penanganan wabah di seluruh dunia memberikan informasi bahwa
penanganan wabah penyakit tidak bisa jika dilakukan dengan hanya melibatkan
aspek medis saja. Hal ini dikarenakan wabah penyakit dan aspek sosial-budaya
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Di satu sisi, penyakit seringkali
disebabkan oleh budaya (cara-cara hidup) manusia, atau setidaknya penyakit
mudah menjadi wabah karena budaya tertentu dalam masyarakat. Di sisi lain,
penyakit memberikan dampak yang luar biasa dalam aspek budaya manusia.
Penyakit kolera misalnya, diketahui muncul dari budaya sanitasi yang buruk.
Penyebaran kolera dimungkinkan karena pola hidup yang tidak bersih. Sebaliknya,
sejak adanya wabah kolera masyarakat memiliki cara hidup baru, seperti
penggunaan jamban dengan sistem septic tank. Demikian juga dengan wabah
Covid-19 saat ini. Penyakit ini ditularkan antar manusia melalui kontak jarak dekat,
karena itu berbagai tradisi masyarakat seperti kenduri dan pesta untuk sementara
waktu tidak boleh dilaksanakan. Bukan tidak mungkin setelah wabah ini berakhir,
manusia memiliki suatu cara hidup yang baru.
4. Bahkan tidak dipilihnya opsi lockdown oleh pemerintah pusat adalah suatu
bentuk perhatian pada aspek sosial.
2. Dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai dengan
harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.