Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NUR ASYIFA T

NIM : 1965141008

KELAS :A

NO. URUT : 14

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI

Selama perkuliahan berlangsung baik yang berada dalam kelas maupun yang dilaksanakan
secara daring, yang bisa saya pahami bahwa Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau
muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya
yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa
fase. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal
dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi
tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

Perkembangan ilmu antropologi di Indonesia diawali hanya sebagai ilmu pembantu belaka,
namun seiring timbulnya perguruan tinggi dan kesadaran bahwa antropologi sangat penting dalam
menelaah masyarakat Indonesia yang sedang berkembang maka antropologi menempati tempat yang
penting dalam daftar kuliah di beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu
mengetahui dan memahami seluk beluk ilmu antropolgi sangat dianjurkan guna mendapatkan
pengetahuan yang menunjang perkembangan ilmu itu sendiri dan aplikasinya dalm kehidupan baik
sebagai mahluk individu maupun sebagai mahluk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Antropologi adalah semua hal tentang manusia, dan merupakan tanggung jawab antropologi untuk
menjelaskan semua cerita tentang manusia, dari segi yang baik maupun dari segi yang buruk.
Antropologi tidak hanya terpaku pada sebagian kelompok orang tetapi mencakup semua manusia,
bukan hanya dari satu aspek melainkan dari segala aspek.

Adapun Peranan antropologi dalam kehidupan sehari hari, yaitu :


1. Dapat mengetahui pola prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara Universal maupun
pola prilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa)
2. Dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga
masyarakat dari kedudukan yang kita sandang
3. Dengan mempelajari Sosiologi dan Antropologi akan memperluas wawasan kita terhadap tata
pergaulan umat manusia diseluruh dunia yang mempunyai kekhususan-kekhususan yang sesuai
dengan karakteristik daerahnya sehingga menimbulkan toleransi yang tinggi
4. Dapat mengetahui berbagai macam problema dalam masyarakat serta memiliki kepekaan terhadap
kondisi-kondisi dalam masyarakat baik yang menyenangkan serta mampu mengambil inisiatif
terhadap pemecahan permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakatnya

Adapun yang dapat saya pahami, dalam mata kuliah pengantar Antropologi yaitu tentang
Masyarakat dan kebudayaan, dimana Peran Masyarakat dan Kebudayaan dalam antropologi juga
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama,
kumpulan individu yangberinteraksi dalam waktu yang cukup lama, adanya kesadaran anggotanya
sebagaisatu kesatuan anggota masyarakat, suatu sistem kehidupan bersama yang menciptakan suatu
kebudayaan. Terdapat 2 tipe masyarakat, yaitu: (1) masyarakat sederhana, yang belumkompleks,
belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan danteknologinya masih sederhana,
masyarakat yang struktur dan aspek-aspeknyamasih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan; (2)
masyarakat kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang karena
ilmupengetahuan modern, sudah mengenal tulisan dan teknologi sudah maju.Dalam sejarah
antropologi, masyarakat sedehana itu menjadi objek utama penyelidikan antropologi, sedangkan
masyarakat kompleks merupakan objekpenyelidikan sosiologi. Pada dasarnya, ruang lingkup
penyelidikan antropologi dan sosiologi tidak mempunyai batas-batas yang jelas. Tapi dalam
penyelidikannya terdapat perbedaan. Antropologi sosial mengarahkan penelitiannya ke daerah
perkotaan, sedangkan sosiologi meluaskan studinya kedaerah perdesaan.

Sedangkan, Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Tidak ada masyarakat yang tidak
mempunyai kebudayaan, begitu pula sebaliknya tidak adakebudayaan tanpa masyarakat. Kebudayaan
mempunyai makna yang luar biasapentingnya bagi masyarakat. Kebudayaan suatu masyarakat akan
sangatmempengaruhi kepribadian orang yang tinggal di dalamnya.

Perubahan-perubahan kebudayaan atau kebiasaan di lingkungan saya pun juga sangat terasa,
dimana interaksi sosial dan kebudayaan akan senantiasa mengalami perubahan yang akhirnnya harus
menyesuaikan dengan perkembangan terkini. Bahkan perubahan-perubahan di segala lini itu, sangat
cepat berlangsung ketika dunia berubah, sementara yang lain seperti melambat. Kita pun mengetahui
bahwa ada pula perubahan interaksi sosial dan budaya yang terjadi secara tidak direncanakan atau
tidak disengaja. Sebut saja, adanya bencana pandemic COVID-19 ini yang memaksa kita harus
berpikir dan memutar otak untuk mempertahankan hidup atau berpikir cara mengatasi musibah
tertentu yang disebabkan oleh bencana (non alam). Teranyar, pandemi yang kita alami sekarang
memang tidak pernah direncanakan, toh tidak direncanakan, kita harus tetap memikirkan bagaimana
mengatasinya. Dengan adanya musibah sebagaimana yang dimaksud, tentu terjadi perubahan besar
termasuk dalam hal perubahan kebiasaan hidup dan pola interaksi. Maka dalam salah satu kajian di
dikatakan bahwa saat ini terdapat sebuah model berinteraksi yang baru yang terjadi pada tatanan
sosial. Misalnya dapat disebutkan sebuah fakta bahwa kebiasaan berinterkasi/berkomunikasi yang
terjadi secara langsung (face to face), saat ini harus diurungkan, dan memilih komunikasi daring. Hal
itulah yang terjadi kini. Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa platform interaksi sosial digeser,
dari yang biasanya menyajikan budaya di atas panggung fisik, menjadi penyajian daring. Entah
bentuk seperti apa, tapi tentu hal itu tidak memupus nilai komunal. Tiap orang mengisolasi diri, tapi
tidak mengisolasi silaturahmi. Substansi dari komunalitas adalah kesanggupan untuk berbagi, berbuat
baik dan bersikap solider. Kita berbagi cerita, berbagi pengalaman hidup, dan tentu berbagi rezeki
lewat media daring. selain itu, semua juga bentuk interaksi social seperti berjabat tangan, saling
berpelukan sudah tidak ada lagi di tengah masyarakat. sehingga semua itu merupakan sebuah bentuk
perubahan perubahan budaya sosial dalam masyarakat.

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan dimensi ruang dan
waktu.Perubahan itu bisa dalam arti sempit , luas, cepat atau lambat. Perubahan dalam masyarakat
pada prinsipnya merupakan proses terus-menerus untuk menuju masyarakat maju atau berkembang,
pada perubahan sosial maupun perubahan kebudayaan. Menurut Moore dalam karya Lauer, perubahan
sosial didefinisikan sebagai perubahan penting dalam struktur sosial . Yang dimaksud struktur sosial
adalah pola-pola perilaku dan interaksi sosial. Perubahan sosial mencakup seluruh aspek kehidupan
sosial, karena seluruh aspek kehidupan sosial itu terus menerus berubah, hanya tingkat perubahannya
yang berbeda. Himes dan More mengemukakan tiga dimensi perubahan sosial :

1. Dimensi structural dari perubahan sosial mengacu kepada perubahan dalam bentuk struktur
masyarakat menyangkut perubahan peran, munculnya peranan baru, perubahan dalam struktur
kelas sosial dan perubahan dalam lembaga sosial;
2. Perubahan sosial dalam dimensi cultural mengacu kepada perubahan kebudayaan dalam
masyarakat seperti adanya penemuan dalam berpikir (ilmu pengetahuan), pembaharuan hasil
teknologi, kontak dengan kebudayaan lain yang menyebabkan terjadinya difusi dan
peminjaman kebudayaan;
3. Perubahan sosial dalam dimensi interaksional mengacu kepada perubahan hubungan sosial
dalam masyarakat yang berkenaan dengan perubahan dalam frekuensi, jarak sosial, saluran,
aturan-aturan atau pola-pola dan bentuk hubungan.
REFERENSI :

https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/5._[Materi]_Bab_04_kebudayaan_dan_masyarakat_.pdf

https://www.academia.edu/40548791/ANTROPOLOGI_-_MASYARAKAT_DAN_KEBUDAYAAN

Anda mungkin juga menyukai