Anda di halaman 1dari 4

RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI SENI

Henra Setiawan
S2 Pendidikan Seni

Antropologi dan sosiologi adalah dua ilmu yang berbeda. Antropologi adalah ilmu yang
fokus mempelajari manusia, termasuk evolusi dan perkembangan manusia, cara manusia
berperilaku dan berkomunikasi, kebudayaan, cara manusia beradaptasi dengan
lingkungan yang dinamis, cara manusia bersosialisasi dan lainnya. Ruang lingkup
antropologi pun meliputi fisik, sosial dan budaya.

Sedangkan, sosiologi adalah ilmu tentang perilaku manusia yang berhubungan dengan
kehidupan sosial, perubahan, interaksi, penyebab dan hasil perilaku manusia. Intinya,
sosiologi adalah studi yang mempelajari tentang cara seseorang berinteraksi satu sama
lain dalam masyarakat, cara perilaku seseorang diarahkan sesuai dengan struktur sosial,
kategori dan lainnya.

Ruang Lingkup Antropologi


secara garis besar, ilmu yang mempelajari tentang manusia ini memiliki beberapa ruang
lingkup antropologi, antara lain:
1. Antropologi Fisik atau Biologi
Ruang lingkup antropologi fisik atau biologi ini mempelajari manusia sebagai
organisme biologi yang melacak perkembangan manusia berdasarkan evolusinya dan
variasi biologisnya dalam berbagai spesies.
Para ahli antropologi fisik telah berusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk
mengetahui proses, waktu dan awal mula semua orang menjadi makhluk sosial seperti
sekarang. Mereka melacaknya melalui analisis mendalam terhadap fossil-fossil dan
mengamati primata yang pernah hidup.
Di samping itu, ruang lingkup antropologi fisik atau biologi ini juga merupakan
cabang ilmu antropologi yang mempelajari tentang manusia dan primata bukan
manusia dalam hal biologis, evolusi dan demografi.
Ruang lingkup antropologi fisik atau budaya ini lebih fokus pada faktor biologis dan
sosial yang mempengaruhi evolusi manusia dan primata lainnya yang menghasilkan,
mempertahankan, mengubah variasi genetik dan fisiologinya.
2. Antropologi Sosial Budaya
Ruang lingkup antropologi sosial budaya lebih fokus pada kebudayaan manusia dan
cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland, ruang lingkup antropologi sosial
budaya ini terbagi menjadi 3 bagian, yakni arkeologi, antropologi linguistik, dan
etnologi.
Menurut Burke, ruang lingkup antropologi budaya juga merupakan studi tentang
praktik-praktik sosial, bentuk-bentuk ekspresif dan penggunaan bahasa.
Antropologi budaya juga sering dikaitkan dengan tradisi riset dan penulisan
antropologi di Amerika. Pada abad ke-20, Franz Boas, mengajukan hasil tinjauannya
terhadap asumsi-asumsi antropologi evolusioner serta implikasi yang cenderung
bersifat rasial.
Sementara itu, antropologi sosial adalah studi yang mempelajari tentang hubungan
antara manusia perorangan dan kelompok. Antropologi budaya merupakan studi
komparasi mengenai cara orang-orang memahami dunia di sekitar mereka dengan
metode yang berbeda-beda.
Ruang lingkup antropologi sosial juga berkaitan erat dengan sosiologi dan sejarah
yang bertujuan mencari pemahaman struktur sosial dari suatu kelompok sosial yang
berbeda, seperti subkultur, etnik, dan kelompok minoritas.
Namun, antropologi budaya lebih berkaitan dengan filsafat, literatur atau sastra, dan
seni tentang cara suatu kebudayaan mempengaruhi pengalaman seseorang dan
kelompok, memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih lengkap terhadap
pengetahuan, adat istiadat, dan pranata masyarakat.
3. Antropologi Psikologis
Ruang lingkup antropologi psikologis merupakan studi yang berkaitan dengan
fenomena psikologi yang menggunakan istilah karakter tidak terlalu diminati oleh
para peneliti. Istilah yang paling sering muncul dalam penelitian adalah istilah
kepribadian, yakni culture and personality dalam konsep generik.
Kedua istilah itu mengarah pada kondisi psikologis manusia, yang mana karakter bisa
disamakan dengan istilah kepribadian dan bisa dikatakan bahwa karakter tergambar
dari kepribadian individu.
Ruang lingkup antropologi psikologis ini penting untuk memahami fenomena karakter
dalam suatu masyarakat individu. Karena, proses pembentukan dan pengembangan
karakter suatu masyarakat fokus pada perkembangan dan kondisi psikologis dari
manusia yang hidup dalam masyarakat tersebut.
Selain itu, pengalaman individu dan lingkungan sosial juga sebuah proses yang turut
berkontribusi pada pembentukan karakter manusia dalam masyarakat. Kajian
antropologi psikologi juga menjadi penghubung antara studi tentang kebudayaan dan
kepribadian guna menjelaskan suatu kelompok masyarakat atau suku bangsa.
Ruang Lingkup Sosiologi
Sejak pertama kali dilahirkan, manusia sudah berada dalam ruang lingkup sosiologi. Secara
tidak langsung, mereka pun sudah mengenal tentang ilmu sosiologi itu sendiri. Ini terjadi
karena begitu mereka lahir, mereka sudah berada di tengah-tengah kehidupan manusia dan
masyarakat sekitar, khususnya lingkungan keluarga. Ketika usia seseorang semakin
bertambah, maka akan semakin luas pula lingkaran pertemanan dan pergaulannya. Tentu hal
ini tak bisa lepas dari fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial dan selalu membutuhkan
orang lain di sekitarnya.
Dalam perkembangannya, ilmu ini membatasi lingkup kajiannya terhadap masyarakat
sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang murni. Namun, ketika penelitian terhadap masyarakat
mulai bermunculan dan dikembangkan, ilmu sosiologi juga dapat diterapkan sebagai ilmu
pengetahuan baik itu yang terapan atau ilmu praktis.
Sosiologi pada dasarnya mempelajari struktur sosial yang salah satunya adalah perubahan
sosial. Ruang lingkup sosiologi ini menjadi lebih luas dan lebih banyak daripada ilmu sosial
lainnya.
Hal ini terjadi karena ilmu sosiologi mencakup hubungan antar individu secara pribadi,
individu dengan suatu kelompok, hingga hubungan kelompok dengan kelompok lainnya di
masyarakat. Oleh karena itu, ruang lingkup sosiologi yang meliputi pengetahuan dasar
pengkajian ialah:
1. Kedudukan serta peran sosial seorang individu dalam keluarga, kelompok, dan
masyarakat secara luas.
2. Nilai serta norma sosial yang menjadi dasar dan memberi pengaruh terhadap sikap
dan perilaku suatu anggota masyarakat dalam berhubungan dengan sosialnya.
3. Masyarakat, kebudayaan daerah, serta kebudayaan nasional Indonesia yang
menjadi submasyarakat dalam ilmu sosiologi.
4. Terus berlangsungnya perubahan sosial budaya yang merupakan akibat dari faktor
internal dan eksternal.
5. Berbagai macam masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan
bermasyarakat sehari-hari.
Selain itu, karena pada dasarnya penelitian sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu
pengetahuan, maka ruang lingkup sosiologi pun dapat dibagi menjadi 3 poin. Poin tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup sosiologi ekonomi. Pada ruang lingkup ini, sosiologi dapat meliputi
kegiatan usaha secara prinsipil dan berhubungan dengan produksi, distribusi,
hingga pemakaian sumber daya alam.
2. Ruang lingkup sosiologi persoalan sejarah. Hal ini tentulah berhubungan dengan
catatan kronologis sesuatu. Misalnya, usaha dari kegiatan seorang individu beserta
dengan prestasi yang didapatkan, dan lain sebagainya.
3. Ruang lingkup sosiologi masalah manajemen. Masalah manajemen ialah pihak
yang membuat kajian sosiologi dan berkaitan pada apa yang dialami oleh warga
negara dan sekitarnya.
Seorang sosiolog, Soerjono Soekanto, juga menjelaskan tentang ruang lingkup sosiologi
menurut versinya. Berdasarkan pada kekhususannya, ruang lingkup sosiologi dapat
dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Sosiologi umum, pada bagian ini akan dipelajari tentang bagaimana menyelidiki
tingkah laku manusia pada umumnya dalam menjalin suatu hubungan kedekatan
dengan masyarakat sekelilingnya.
2. Sosiologi khusus, mempelajari dan menyelidiki perihal berbagai macam sektor
kehidupan di masyarakat. Hal ini diambil dari suatu segi tertentu dalam kehidupan.
Adapun contoh dari ruang lingkup sosiologi khusus menurut Soerjono Soekanto diantaranya
yaitu, sosiologi pendidikan (khusus membahas bagaimana hubungan dan gejala
kemasyarakatan dengan dunia pendidikan) dan sosiologi hukum (membahas bagaimana
tingkah laku individu dan masyarakat yang berkaitan dengan hukum yang berlaku).

Anda mungkin juga menyukai