ANTROPOLOGI KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
Irda Devi Oktavia 1910035004
Risna Widiyastuti 1910035013
Desti Gita Safitri 1910035019
Arif Dwi Anggoro 1910035020
Febrianti 1910035021
Shara Khoirunnisa 1910035022
Robi Nur 1910035029
Liya Trihartini 1910035030
Arini Aprilia 1910035031
Widiati 1910035032
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2021
PEMBAHASAN
1. Antropologi sosial
a) Pengertian
Menurut bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin; “Antrhopos “
yang berarti “manusia” , dan “Logos” yang berarti “akal”. Dengan begitu
Antropology dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai
pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk
fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaannya.
Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia
sebagai makhluk masyarakat. Perhatian ilmu pengetahuan ini di tujukan pada sifat
khusus badani dan cara produksi, tradisi, dan nilai – nilai yang membuat
pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan hidup lainnya. Di dalam
antropologi memang terdapat banyak ilmu yang membahas tentang manusia,
seperti ekologi, biologi, anatomi, psikologi, dan sebagainya.
2. Pendekatan Antropologi
Pengertian
Dengan kata lain bahwa cara-cara yang digunakan dalam disiplin ilmu
antropologi dalam melihat suatu masalah digunakan pula untuk memahami agama.
Antrapologi dalam kaitan ini sebagaimana dikatakan Dawam Raharjo, lebih
mengutamakan pengamatan langsung, bahkan sifatnya partisipasif. Dari sini timbul
kesimpulan-kesimpulan yang sifatnya induktif yang mengimbangi pendekatan
deduktif sebagaimana digunakan dalam pendekatan sosiologis.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa secara umum
obyek kajian antropologi dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu antropologi fisik
yang mengkaji makhluk manusia sebagai organisme biologis, dan antropologi
budaya dengan tiga cabangnya: arkeologi, linguistik dan etnografi. Meski
antropologi fisik menyibukan diri dalam usahanya melacak asal usul nenek moyang
manusia serta memusatkan studi terhadap variasi umat manusia, tetapi pekerjaan
para ahli di bidang ini sesungguhnya menyediakan kerangka yang diperlukan oleh
antropologi budaya. Sebab tidak ada kebudayaan tanpa manusia.
Jika budaya tersebut dikaitkan dengan agama, maka agama yang dipelajari
adalah agama sebagai fenomena budaya, bukan ajaran agama yang datang dari
Allah. Antropologi tidak membahas salah benarnya suatu agama dan segenap
perangkatnya, seperti kepercayaan, ritual dan kepercayaan kepada yang sakral.
Wilayah antropologi hanya terbatas pada kajian terhadap fenomena yang muncul.
Menurut Atho Mudzhar, ada lima fenomena agama yang dapat dikaji, yaitu:
Kelima obyek di atas dapat dikaji dengan pendekatan antropologi, karena kelima
obyek tersebut memiliki unsur budaya dari hasil pikiran dan kreasi manusia.
Menurut Amin Abdullah, cara kerja yag dalam hal ini bisa kita artikan sebagai
langkah dan tahapan pendekatan antropologi dalam studi Islam memiliki empat cirri
fundamental yang meliputi :
Sebagai contoh ada ritus baru yang disebut “walimah al-Safar”, yang biasa
dilakukan orang sebelum berangkat haji. Apa makna praktik dan tindakan lokal ini
dalam keterkaitannya dengan agama, sosial, ekonomi, politik dan budaya? Religious
ideas yang diperoleh dari teks atau ajaran pasti ada di balik tindakan ini. Bagaimana
tindakan ini membentuk emosi dan menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan yang
luas?. Bagaimana walimah safar yang tidak saja dilakukan di rumah tetapi juga di
laksanakan di pendopo kabupaten? Oleh karenanya, keterkaitan dan keterhubungan
antara local practices, religious ideas, emosi individu dan kelompok maupun
kepentingan sosial – poilitik tidak dapat dihindari. Semuanya membentuk satu
tindakan yang utuh.
3. Peran Antropologi Kesehatan
Pengertian
2. Teori Partikularisme
Teori partikularisme muncul setelah berakhirnya masa teori
evolusionisme. Pemikiran baru ini dipelopori oleh Franz Boas (1858-1942)
yang menentang teori evolusionisme. Teori ini disebut juga sebagai
partikularisme historic. Boas tidak setuju dengan teori evolusi tentang adanya
hukum universal yang menguasai kebudayaan. Boas berpendapat meskipun
hanya satu unsur, kebudayaan tetap harus dipelajari dalam konteks masyarakat
di mana unsur tersebut berada. Teori partikularisme berpandangan bahwa
perkembangan tiap kebudayaan mempunyai kekhasan sendiri-sendiri dan tidak
dapat digeneralisasikan ke dalam aturan atau hukum yang universal.
3. Teori Fungsionalisme
Teori fungsionalisme dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski
(1884-1942). Teori ini beranggapan bahwa semua unsur kebudayaan adalah
bagian-bagian yang berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur tersebut
berada. Pandangan fungsionalis menekankan bahwa setiap pola perilaku,
kepercayaan dan sikap yang menjadi bagian dari kebudayaan suatu
masyarakat, memiliki peran mendasar di dalam kebudayaan yang
bersangkutan.
1. Antropologi Fisik
Paleontologi
Paleontologi berasal kata dari bahasa Yunani yaitu paleon, ontos dan
logos. Gabungan kata ini dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
mengenai kehidupan di masa lalu. Paleontologi merupakan keilmuan
mempelajari asal usul serta perkembangan manusia secara biologis.
Somatologi
2. Antropologi Budaya
Prehistori
Etnolinguistik
3. Antropologi Psikologi
4. Antropologi Spesialisasi
Antropologi spesialisasi dibagi menjadi banyak keilmuan, antara lain:
a. Antropologi Kesehatan
Antropologi kesehatan merupakan keilmuan yang membahas pengaruh
unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat mengenai
penyakit dan kesehatan.
b. Antropologi Ekonomi
Antropologi Ekonomi adalah bidang kajian antropologi yang
mempelajari gejala ekonomi dalam kehidupan masyarakat dengan
melihat gaya hidup manusia dan sistem pencarian makanan secara
subtantif.
c. Antropologi Perkotaan
Antropologi Perkotaan menggunakan pendekatan antropologi untuk
membahas masalah perkotaan. Masalah perkotaan muncul dan
berkembang menjadi ciri dari hakekat kota itu sendiri.
d. Antropologi Kependudukan
Antropologi Kependudukan mempelajari cara mengatasi masalah-
masalah kependudukan. Beberapa kendala yang menghambat
kelancaran program kependudukan antara lain, latar belakang dan
kondisi sosial budaya masyarakat.
e. Antropologi Pendidikan
Antropologi Pendidikan bermanfaat untuk mengasah kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik, dalam menganalisa, mensintesa,
dan mengevaluasi topik-topik di sekitar antropologi.
f. Antropologi Hukum
Antropologi Hukum berkaitan dengan suatu norma sosial adalah
hukum. Jika terjadi pelanggaran atau tindakan yang bertentangan
dengan norma sosial maka pelanggar akan diberikan sanksi.
g. Antropologi Sosial
Salah satu studi ilmu antropologi yang mempelajari kebudayaan
masyarakat dalam suatu etnis. Ilmu ini mempelajari manusia dari sisi
keragaman fisik seperti perilaku, tradisi, serta nilai – nilai budaya yang
berbeda. Sehingga, dapat dikatakan bahwa antropologi sosial
mempelajari tentang apa saja yang terjadi dalam kehidupan manusia.
h. Antropologi Forensik
Antropologi forensik merupakan antropologi terapan yang
menggabungkan ilmu antropologi fisik atau yang biasa disebut biologi,
dengan ilmu Osteologi dan Ondotologi. Kedua ilmu tersebut
mempelajari tentang kondisi tulang dan gigi. Kemudian, antropologi
forensik berkaitan dengan pengguaan osteologi dan odontologi dalam
identifikasi mayat.
i. Antropologi Pembangunan
Dalam kajian antropologi, pembangunan adalah bagian dari
kebudayaan. Pembangunan sendiri menandai eksistensi dari beberapa
tindakan manusia. Sedangkan kebudayaan adalah sebuah pedoman
untuk manusia bertindak. Dengan demikian, berdasarkan prespektif
antropologi, pembangunan dinilai memiliki tujuan untuk membangun
masyarakat serta peradaban manusia
j. Antropologi Terapan
Antropologi Terapan merupakan tempat keterampilan, pengetahuan
dan sudut pandang ilmu antropologi. Antropologi Terapan digunakan
untuk mencari solusi dari masalah-masalah praktis kemanusiaan serta
menfasilitasi pembangunan manusia. Antropologi Terapan berkaitan
dengan masalah nyata dan berbagai kebutuhan kelompok sosial di
masa kini seperti masalah pengangguran konflik kelompok etnis,
bencana alam, kemiskinan struktural, ethnic cleancing dan
sebagaimnya. Antropologi terapan diketahui, dipelajari dan
diaplikasikan dengan menyesuaikan situasi kajian.
DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium Antropologi 2002.Jurnal Antropologi Papua Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Cendrawasih
http://journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/download/3193/2493
https://www.kompasiana.com/lismalio/belajar-antropologi-dan-macammacam-jenis-cabang-
turunan-antropologi_56f4fc39e422bd4107cf0df2