Anda di halaman 1dari 10

KONSEP KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

DOSEN PEMBIMBING :

Erfa rahmatul hayanis, M. TPd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

1. Ayu amira ulfa (1911240206)


2. Dioba azzhar safuadi (1911240186)
3. Raihan fadhiah (1911240181)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI BENGKULU

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Penyusun mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah mata kuliah ilmu
pengetahuan sosial yang berjudul “konsep konsep dasar antropologi”  ini dapat
terselesaikan dengan baik. Dengan segala daya upaya yang kami miliki, kami
maksimalkan kemampuan kami untuk menyusun makalah ini.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat
dalam penulisan makalah ini.Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk  melengkapi
tugas 1 mata kuliah ilmu pengetahuan sosial. Kami berharap semoga makalah yang
telah kami buat ini dapat bermanfaat.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi penyusun
mengucapkan mohon maaf atas kesalahan yang penyusun lakukan, penyusun juga
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................... ………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian antropologi.........................................................................................................2
B. Ruang lingkup antropologi..................................................................................................3
C. Tujuan antropologi...............................................................................................................3
D. Konsep konsep dasarantropologi.........................................................................................4
E. Implementasi konsep konsep dasar
antropologi………………………………………………………………..…………….…5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia merupakan makhluk yang memiliki peradaban. Hal ini dapat dibuktikan sejak
zaman manusia purba samai zaman manusia modern. Keunikan dalam hal peradaban ini tidak
dimiliki oleh makhluk-makhluk lainnya, sehingga para ilmuan tertarik untuk memelajari tentang
manusia. Dan ilmu yang mempelajari tentang manusia disebut antropologi. Ada beberapa ilmu
terapan yang berhubungan dengan antropologi, antara lain sosiologi, politik, sejarah, ekonomi,
dan lain-lain.

1.2 Perumusan masalah

Permasalahanya yang ada dalam antropologi antara lain;

1) Apa yang dimaksud dengan ilmu antropologi, dan ruang lingkup?


2) Tujuan apa saja yang ada dalam antropologi?
3) Apa konsep-konsep dasar antropologi?
4) Apa yang dimaksud dengan implementasi konsep konsep dasar antropologi?

1.3 maksud dan tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan;

1. Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan juga
sebagai latihan bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses perkuliahan
Mata Kuliah IPS, dan
2. Untuk mengetahui berbagai macam permasalahan seputar Antropologi.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian antropologi
Antropologi sendiri Berasal dari bahasa Yunani, antropos yang memiliki arti manusia dan
Logos yang artinya studi atau ilmu.Jadi , dapat diartikan bahwa Antropologi merupakan ilmu
yang mempelajari tentang manusia, dalam artian khusus, yaitu mengacu pada segala  jenis
manusia dalam semua zaman, mulai dari manusia yang ada lebih dari sejuta tahun yang lalu
sampai zaman sekarang, melalui pendekatan perbandingan dan historis dari kebudayaan di
seluruh dunia, yang pernah didiami manusia. Segi yang menonjol dari ilmu antropologi ialah
pendekatan secara menyeluruh (holistik) bukan terkhusus (atomistik).

2. Ruang lingkup antropologi


Manusia asalnya monyet, karena makhluk hidup mengalami evolusi. Antropologi ingin
membuktikan dengan melakukan berbagai penelitian terhadap kera dan monyet di
seluruh dunia.Antropologi fisik berkembang pesat dengan melakukan penelitian-
penelitian terhadap asal mula dan perkembangan manusia.

A. Antropologi Fisik: adalah untuk memahami sejarah terjadinya berbagai macam


bentuk cotak manusia di dunia, agar dapat dikelompokkan dalam berbagai golongan
ras. Antropologi Fisik, obyek penelitiannya mengenai fenotipik manusia yakni ciri-
ciri tubuh manusia yang ada diluar, juga mengenai genotipik yaitu ciri-ciri manusia
yang ada didalam.Antropologi Fisik mempelajari manusia dari segi biologi
misalnya, bentuk tubuh, warna rambut, warna kulit, dan lainnya.

B. Antropologi budaya: melihat atau mempelajari manusia yang berkaitan dengan


materi- materi kebudayaan seperti misalnya: alat-alat hidup, perumahan, kesenian-
kesenian, norma, perilaku dan lain sebagainya yang ada dalam masyarakat.

C. Antropologi ekonomi : Ilmu ini mempelajari dan memahami masyarakat dengan


melakukan penelitian terhadap masalah- masalah yang berhubungan dengan;
modal, tenaga kerja, sistim produksi, pemasaran hasil, dan kegiatan lainnya pada
masyarakat daerah tertentu. Yang kesemuanya itu mendorong perkembangan dan
terbentuknya sub- ilmu antropologi ekonomi.

D. Antropologi Kesehatan : Ilmu ini mempelajari dan memahami masyarakat dengan


melakukan penelitian mengenai masalah kesehatan masyarakat. Penelitiannya
untuk mengetahui konsepsi dan sikap penduduk tentang kesehatan, tentang sakit,
dukun, obat-obatan tradisional, kebiasaan dan pantangan untuk memakan sesuatu.
Hasil penelitian yang demikian untuk membantu para dokter atau para ahli gizi
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Tujuan antropologi

1. Tujuan Akademis

Antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia, pada umumnya dengan
mempelajari anekawarna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.

2. Tujuan Praktis

Antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat, suku bangsa guna
membangun masyarakat itu sendiri.

Adapun kegunaan antropologi bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari antaralain yaitu:

1. Melihat dengan jelas tentang manusia, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok
masyarakat.
2. Mampu mengkaji kedudukan menusia dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau
budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
3. Memahami norma-norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
tertentu.
4. Lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala sisial masyarakat yang makin
kompleks.
5. Menyusun etnografi-etnografi yang memungkinkan penciptaan teori-teori tentang asal-
usul kepercayaan, keluarga, perkawinan, perilaku bernegara, dan sebagainya.

4. Konsep konsep dasar antropologi

1. Kebudayaan

Istilah culture (kebudayaan) berasal dari bahasa latin, yakni cultura dari kata dasar colere yang
berarti berkembang tumbuh. Namun, secara umum pengertian kebudayaan mngacu kepada
kumpulan pengetahuan yanng secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Makna itu kontras dengan pengertian kebudayaan yang sehari-hari yang hanya merujuk kepada
bagian-bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian.

2. Evolusi

Secara sederhana konsep evolusi mengacu ada sebuah transformasi yang berlangsung secara
bertahap. walaupun istilah tersebut merupakan istilah umum yang dapat dipakai dalam berbagai
bidang studi. Istilah evolusi yang merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan
berkembang dari suatu bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan modifikasi yang tidsk
pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal landasan berfikir meeka.
3. Daerah Budaya (Culture Area)

Suatu daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki sejumlah ciri-
ciri budaya dan kompleksitas lain yang dimilikinya. Menurut definisi di atas, suatu daerah
kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan pertumbuhan kebudayaan yang menyebabkan
timbulnya unsur-unsur baru yang mendesak unsur-unsur lama kearah pinggir, sekeliling daerah
pusat pertumbuhan tersebut.

4. Enkulturasi

Konsep enkulturasi mengacu pada suatu proses pembelajaran kebudayaan. dengan demikian
pada hakikatnya setiap orang sejak kecil sampai tua, melakukan proses enkulturasi, mengingat
manusia sebagai makhluk yang dianugerahi kemampuan uuntuk berfikir dan bernalar sangat
memungkinkan untuk setiap waktu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotornya.

5. Difusi

Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas
tempat dimana kebudayaan ini timbul .dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan konsep
inovasi (pembaharuan).

6. Akulturasi

Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan asing
yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun
diakomodasikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan
kepribadiannya sendiri.

7. Etnosentrisme

Tiap-tiap kelompok cenderung untuk berpikir bahwa kebudayaan dirinya itu adalah superior
(lebih baik dan lebih segalanya) dari pada semua budaya yang lain, inilah yang disebut dengan
etnosentrisme.

8. Tradisi

Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan yang telah menjadi bagian dari suatu budaya
yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan kepercyaan yang secara turun-
temurun.

9. Ras dan etnik

Suatu ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi (fisik) tertentu atau
suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam sejumlah unsur biologis atau fisik khas
yang disebabkan oleh faktor hereditasatau keturunan.
5. Implementasi konsep konsep dasar antropologi

1. Identifikasi kebutuhan belajar masyarakat

Identifikasi kebutuhan masayarakat ini bersumber dari informasi masyarakat sekitar. Masyarakat
tersebut terdiri dari tokoh masyarakat, baik secara formal maupun informal, tokoh agama, dan
perwakilan masyarakat kelas bawah. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan data
yang dijadikan bahan pengembangan kurikulum.

2. Keterlibatan partisipasi masyarakat

Setelah mengidentifikasi kebutuhan belajar, maka masyarakat ikut serta dalam merancang
kurikulum, menyediakan sarana dan prasarana, menentukan nara sumber sebagai fasilitator, dan
ikut menilai hasil belajar.

3. Pemberian Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup merupakan pendidikan dalam bentuk pemberian keterampilan dan
kemampuan dasar pendukung fungsional, membaca, menulis, berhitung, memecahkan masalah,
mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan menggunakan teknologi.
BAB III

PENUTUP 

Kesimpulan

Kata-kata kunci dalam pembahasan antropologi, sebagai landasan kunci dalam kehidupan
berbudaya serta bermasyarakat adalah konsep-konsep dasar yang telah dijelaskan di atas, yang
mana meliputi ciri-ciri dari suatu kebudayaan yang bermakna di dalam pola kehidupan
masyarakat manusia seperti tradisi, pengetahuan, lembaga, seni, bahasa, lambang dan lain-lain
yang mencerminkan suatu kebudayaan tersebut. Untuk mempelajari dan mengembangkan suatu
kebudayaan ada hal yang menonjol pada jenis manusia yaitu, budaya belajar, yang membawa
kemajuan yang sangat pesat pada diri manusia. Budaya belajar, menjadi landasan pelaksanaan
pendidikan yang membawa kemajuan manusia dengan segala aspek serta unsur kebudayaan
bahkan melalui pendidikan ini, segala sesuatu yang melekat pada diri manusia yang menjadi
konsep dasar antropologi itu juga mengalami pergeseran. Misal adanya pergeseran tradisi, nilai,
norma dan kelembagaan. Yang selanjutnya juga berdampak pada perkembangan dan kemajuan
pengetahuan, ilmu dan teknologi, bahkan juga terjadi pengaruh sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara.

elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab1-
ilmu_sosial_dasar_sebagai_salah_satu_mata_kuliah_umum.pdf

sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai