Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“PENGEMBANGAN PENDEKATAN dan METODE PEMBELAJARAN


IPS MI/SD”

DOSEN PENGAMPU

Anugrah agung, M.Pd

DISUSUN OLEH

Novita Wulandari 1911240190

Shidqi Rahmatullah 1911240189

Klara ayu meiginta 1911240182

Dwi istiqomah 1911240184

PRODI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITA ISLAM NEGERI FATMAWATI-SOEKARNO

BENGKULU

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul konsep dasar Perkembangan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih


jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis
selaku penyusun dan bagi pembaca penulis minta maaf jika terjadi kesalahan.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan
dituntut untuk terus maju dan berkembang dengan tepat. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin global.
Peningkatan sumber daya juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan.
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya
manusia. Sehingga harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas
dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai dengan
proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima didikan
dengan baik.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan interaksi
antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai
sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi
interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini,
sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak
berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain
agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi
menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa
bersahabat dengan guru yang mengajar.
Sehingga dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam
pembelajaran, serta pemahaman dalam menggunakan metode, model,
media dan pemanfaatan sumber belajar guna untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan pendekatan
pembelajaran ips mi/sd?
b. Seperti apakah metode pembelajaran ips mi/sd?
c. bagaimanakah model dan media pembelajaran ips mi/sd?
d. Bagaimanakah bentuk pemanfaatan sumber belajar ips mi/sd?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengembangan
pendekatan pembelajaran ips mi/sd !
b. Untuk mengetahui seperti apakah metode pembelajaran ips mi/sd !
c. Untuk mengetahui bagaimanakah model dan media pembelajaran ips
mi/sd !
d. Untuk mengetahui Bagaimanakah bentuk pemanfaatan sumber belajar
ips mi/sd!

D. Manfaat penulisan
Manfaat penulisan ini diantaranya :
a. Bagi sekolah,
penulisan ini bermamfaat memberikan informasi kepada pihak sekolah
pentingnya keterampilan dalam pengembangan pendekatan, metode,
model dan pemilihan mediaada proses pembelajaran. proses
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran ips di mi/sd.
b. Bagi siswa,
penulisan ini bermanfaat untuk membut siswa aktif dalam proses
pembelajaran didalam kelas serta sebagai tolak ukur bagi siswa dalam
menilai keterampilan yang dimiliki guru.
c. Bagi peneliti,
penulisan ini bermamfaat sebagai modal utama penulis saat menjadi
tenaga pengajar, dimana dapat menggunakan sejumlah keterampilan
mengajar atau pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan Pendekatan Pembelajaran IPS Mi /Sd


1. Pengertian pendekatan
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Adapun pendapat dari Wahjoedi (1999:121) mengenai
pengertian pendekatan yang berpendapat bahwa arti pendekatan
pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku
siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat
memperoleh hasil belajar secara optimal.
Kemudian menurut Syaifuddin Sagala (2005:68) yang
berpendapat mengenai pengertian pendekatan bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan
siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan
instruksional tertentu.
Lebih lanjut mengenai teori pendekatan menurut Sanjaya
(dalam Rusman 2013:380) yang mengatakan bahwa pendekatan dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Berdasarkan dari beberapa kajian terhadap pengertian
pendekatan belajar, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan adalah
sebuah langkah awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu
permasalahan atau objek kajian. Jadi pendekatan ini juga akan
menentukan arah dari pelaksanaan ide-ide tersebut guna
menggambarkan dan mendeskripsikan perlakuan yang diterapkan
terhadap masalah-masalah atau objek kajian yang akan ditangani.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
adalah suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai cara bagaimana
mengelola proses kegiatan belajar dan perilaku dari para siswa agar
dapat aktif melakukan tugas belajar agar dapat mencapai tujuan
belajar yang telah ditetapkan.
2. Jenis-jenis pendekatan pembelajaran IPS Mi/Sd
Adapun jenis-jenis pendekatan pembelajaran IPS Sd/Mi antara
lain:
a. Pendekatan disipin/struktural
Pendekatan struktur atau pendekatan disiplin bertitik tolak dari
sesuatu disiplin ilmu tertentu. Artinya pola kerangka atau
sistematika pendekatan disiplin dimulai dari menyampaikan
konsep-konsep dari suatu disiplin, baru kemudian menambahkan
konsep-konsep disiplin lainnya. Yang bertujuan untuk mendukung
konsep-konsep disiplin tersebut. Misalnya dimulai dari disiplin
sejarah atau dari geografi atau dari ekonomi, dan sebagainya.
Cara penyampaian dalam pendekatan disiplin adalah dengan
mempertautkan konsep-konsep lain yang bersifat menunjang yang
dilakukan secara sistematis. Tujuan dari pendekatan disiplin antara
lain :1) Mendukung tujuan IPS dalam kurikulum. 2) Untuk
mendapatkan pengertian yang lebih mendalam tentang konsep-
konsep ilmu sosial tertentu. 3) Untuk menelaah lebih lanjut tentang
lingkup utama kegiatan manusia. 4) Untuk memberikan gambaran
yang jelas tentang konsep-konsep tertentu dari suatu disiplin
dengan disiplin yang lain. 5) Untuk memberikan bahan yang lebih
banyak dan lebih luas kepada IPS.
Dalam proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan
disiplin, guru hendaknya lebih banyak memberikan tugas kepada
anak untuk mencari sumber-sumber diluar buku teks. Memberikan
tugas membaca ataupun studi lapangan dan pada akhir tugas
melampirkan karya tulis kelompok maupun perorangan.

b. Pendekatan multidisiplin
Pendekatan multi disiplin yaitu: pendekatan yang bersifat
integrative (terpadu) merupakan pendekatan suatu konsep dari
suatu cabang ilmu atau tema yang bahannya di organisasi dari
berbagai cabang ilmu sosial secara terpadu.
Contohnya: Transmigrasi sebagai konsep geografi, materinya
diisi oleh materi geografi sebagai materi kunci, ekonomi, sejarah,
dan sosiologi.
Pendekatan multidisplin mengarah pada pengambilan konsep-
konsep dari berbagai disiplin. Generalisasi dan proses dari berbagai
disiplin ilmu sosial untuk membantu para siswa memahami topik
yang mereka pelajari. Artinya semua aspek dari suatu topik
ditelaah sehingga pengertian siswa itu menjadi luas dan dalam, dan
dengan demikian tujuan sajian akan tercapai secara mantap.

c. Pendekatan Interdisiplin
Pendekatan Inter disiplin yaitu: suatu konsep dari ilmu sosial
atau suatu topic disoroti oleh beberapa ilmu sosial atau ilmu
lainnya.
Contohnya: Ipa, Agama, PKN, dan sebagainya, dan sebagainya
sehingga siswa dan siswi melihat masalah itu lengkap dari berbagai
sudut. Misalnya konsep atau topic bunga modal sebagai konsep
dari bidang ekonomi. Pendekatan interdisiplin juga menggunakan
atau mengambil konsep-konsep yang digunakan dalam berbagai
ilmu sosial. Perbedaannya ialah bahwa model pengajaran dengan
pendekatan interdisiplin mendasarkan strukturnya pada
penggunaan ‘konsep inti’ sedangkan pada model pendekatan
multidisplin menggunakan ‘konsep dasar’ dari berbagai disiplin.
Dasar pemikiran yang melatarbelakangi penggunaan pendekatan
interdisiplin ialah adanya banyaknya konsep dasar yang harus
dibatasi jumlahnya agar dapat dikembangkan dalam pengajaran.
Kesukarannya terletak pada pemilihan konsep dasar yang paling
efektif untuk digunakan.

d. Pendekatan kemasyarakatan
Pengertian pendekatan kemasyarakatan adalah sudut pandang
yang digunakan orang dalam memecahkan suatu masalah.dengan
demikian pendekatan kemasyarakatan adalah seperti pendekan
yang kita gunakan didalam mempelajari IPS dengan mengambil
masyarakat sebagai focus pembahasan.
Sifat-sifat tujuan dalam pendekatan masyarakat Pergaulan
sisiwa didalam masyarakat yang meliputi:
 kecakapan bergaul
 Menerima hakekat situasi masyarakat sekitarnya,
 memahami, mau mengerti keadaan social.
 Bisa memperluas pergaualan
 Mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan
masyarakat akan hasil pendidikan
 Dapat berpartisipasi langsung
 Mengetahui lebih banyak tentang perubahan dan perkembangan
yang lebih cepat daripada yang diduga diketahui disekolah.

e. Pendekatan pembelajaran diskaveri/inkuiri


menunjukkan dominasi peserta didik selama proses
pembelajaran, sedangkan guru sebagai fasilitator. Selaras dengan
uraian di atas adalah penggunaan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu konsep
pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata
pelajaran dengan situasi dunia nyata dan membantu siswa untuk
menghubungkan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari
sebagai anggota keluarga dan masyarakat di mana dia berada.
Pembelajaran harus bersifat siswa sentris yaitu guru harus
memahami keadaan siswa, memperhatikan perkembangannya dan
harus ada evaluasi yang maksimal berkaitan dengan gambaran
perkembangan siswa.

B. Metode Pembelajaran IPS Mi/Sd


1. Pengertian metode pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa yunaniyaitu “methodos”yang
berarticara berani atau cara berjalan yang ditempuh. Metode adalah
seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara
sistematis (urutannya logis). “Pembelajaran merupakan proses
interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik di dalam maupun
di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai
bahan kajian”. (Poedjiadi, 2005)
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, di
antaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5)
laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat,
(9) simposium, dan sebagainya.

Menurut Sudjana (2005), “metode pembelajaran ialah cara


yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan Sutikno (2009)
menyatakan “metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan
materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. (Arif, 2011). Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa
untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan definisi/pengertian metode pembelajaran yang


dikemukakan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan. Benny A. Pribadi (2009) menyatakan, “tujuan proses
pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti
yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu
dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode yang
digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing bawah bolavoli,
antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif dan
konvensional.

2. Macam- macam metode pembelajaran


a. Metode karya wisata
Menurut Anitah (2008: 5.29) Pembelajaran Outdoor hampir
identik dengan pembelajaran karya wisata artinya aktivitas belajar
siswa dibawa ke luar kelas. Pembelajaran ini harus direncanakan,
dalikasanakan, dan dievaluasi secara sistematis dan sistemik.
Sering dalam implementasi outdoor, siswa tidak memiliki panduan
belajar sehingga esensi kegiatan tersebut kurang dirasakan
manfaatnya. Pembelajaran outdoor selain untuk peningkatan
kemampuan juga lebih bersifat untuk peningkatan aspek-aspek
psikologi siswa, seperti rasa senang dan rasa kebersamaan yang
selanjutnya berdampak terhadap peningkatan motivasi belajar
siswa.
Karakteristik dari pembelajaran outdoor yaitu menemukan
sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat,
dilaksanakan di luar kelas/sekolahan, memiliki perencanaan,
aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru, aspek pembelajaran
merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis
kontekstual. (Anitah, 2008: 5.29)
Menurut barron P, (2009) dalam bukunya Aktivitas Permainan
dan Ide Praktis Belajar di Luar Kelas, Anak-anak SD perlu belajar
di ruang terbuka karena: 1) Pembelajaran di ruang terbuka
memberi anak kebebasan untuk belajar menggunakan semua indera
mereka. Pengalaman ini mendorong pola pikir kreatif dan
imajinatif. 2) Pembelajaran di ruang terbuka membantu
memperbaiki kemampuan belajar, perilaku, dan pemahaman anak
di dalam kelas. 3) Pembelajaran diruang terbuka memberikan
pengalaman belajar yang kuat. Pengalaman ini membantu anak
mengembangkan hubungan dengan lingkungan dan alam
sekitarnya. 4) Pembelajaran di ruangan terbuka secara nyata
berdampak positif pada rasa percaya diri, harga diri, dan
pengendalian diri anak. 5) Belajar di ruang terbuka sering kali
melibatkan banyak pengalaman praktis dan langsung. Semuanya
ini sangat menguntungkan bagi pembelajar kinestetik, yaitu anak
yang lebih cepat mempelajari sesuatu dengan mengerjakannya
secara langsung. 6) Belajar di ruang terbuka sangat menyenangkan
bagi guru dan siswa.

b. Metode Discovery Learning


Menurut Djamarah (2008: 22) Discovery Learning adalah
belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar
mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran yang tidak
berbentuk final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan
menemukan sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan
pemecahan masalah. Secara garis besar prosedurnya adalah
demikian:
1) Simulation. Guru bertanya dengan mengajukan persoalan
atau menyuruh peserta didik untuk membaca atau
mendengarkan uraian yang memuat permasalahan.
2) Problem statement. Anak didik diberi kesempatan
mengidebtifikasi berbagai permasalahan.
3) Data collection. Untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidaknya hipotesis ini, anak didik
diberi kesenpatan untuk mengumpulkan berbagai
informasi yang relevan.
4) Data processing. Semua informasi hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, semua diolah,
diacak, diklasifikasikan ditabulasi, bahkan bila perlu
dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu,
5) Verification atau pembuktian. Berdasarkan hasih
pemngolahan dan pembuktian, hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu kemudian dicek.
6) Generalization. Tahap selanjutnya berdasarkan hasil
verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan.
Salah satu metode belajar yang akhir-akhir ini banyak
digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode
discovery. Hal ini disebabkan karena metode ini:
1) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar
siswa aktif;
2) Dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang
dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama
dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa;
3) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian
yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau
ditransfer dalam situasi lain;
4) Dengan menggunakan strategi discovery anak belajar
menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat
dikembangkan sendiri;
5) Siswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan
problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan
ditransfer dalam kehidupan nyata.

c. Metode Brainstorming
Brainstorming merupakan bentuk dari pengembangan metode
diskusi.Model diskusi banyak dikembangkan menjadi Metode
pembelajaran baru salah satunya yaitu metode Branstorming.
Diskusi adalah membahas suatu masalah oleh sejumlah anggota
kelompok, setiap anggota kelompok bebas untuk menyumbangkan
ide, saran, pendapat, informasi yang dimiliki, dan gagasan. Setiap
anggota bebas untuk menanggapi, didukung, atau bahkan tidak
sepihak.Sedangkan dalam metode Brainstorming semua ide tau
gagasan ditampung oleh ketua kelompok dan hasilnya kemudian
dijadikan peta gagasan. Hasil dari peta gagasan menjadi
kesepakatan bersama dalam kelompok.
Brainstorming adalah mendorong kelompok menyumbangkan
ide-ide baru tanpa dinilai segera.Setiap anggota kelompok
mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang diharapkan ialah
agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam
menyumbangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar
(Hasibuan, 2008: 21).

d. Metode pembelajaran luar kelas


Kajawati (1995) menyatakan bahwa metode outdoor study atau
metode di luar kelas adalah metode dimana guru mengajak siswa
belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung dilapangan
dengan tujuan mengakrabkan siswa dengan lingkungannya.
Melalui outdoor study lingkungan luar kelas dapat digunakan
sebagai sumber belajar. Peran guru disini adalah sebagai motivator
artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif,
kreatif dan akrab dengan lingkungan. (Muslisch, M, 2009 : 239)
Langkah – langkah pembelajaran metode pembelajaran di luar
kelas:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan adalah :
a) Penentuan tujuan dan sasaran yang dituju; Tahap ini
dengan terencananya tujuan dan sasaran yang dituju
diharapkan dengan melaksanakan metode Outdoor Study
siswa mampu menggali ide-ide kreativitas siswa dalam
mengungkapkan gagasan.
b) Aspek-aspek yang akan diselidiki; Aspek-aspek yang akan
diselidiki didasarkan pada materi yang disesuaikan,
sebelumnya pembentukan kelompok, serta bimbingan
pengarahan kerja.
c) Peralatan; Peralatan yang harus dibawa misal buku, pensil.
d) Tenaga Pendamping; Tenaga pendamping yang akan
membimbing siswa serta mengawasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran di luar kelas adalah guru.
e) Objek pengamatan dan waktu; Penentuan lokasi disini
sangat diperhatikan misal akan menjadikan halaman
sekolah sebagai sumber belajar dan sebelum pelaksanaan
waktu yang tepat juga harus direncanakan sebaik
mungkin.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan adalah kunjungan
lokasi, pengajuan masalah, kerja kelompok dan monitoring kerja.

3. Tahap Pelaporan dan Improvisasi


Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan adalah presentasi,
diskusi dan evaluasi. (Surakhmad, 1991 : 99).

C. Model Dan Media Pembelajaran IPS Mi/Sd


1. Model pembelajaran IPS Mi/Sd
Model pembelajaran adalah suatu pola belajar yang diterapkan
oleh guru mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
penerapan model pembelajaran di SD agar pola atau struktur
pembelajaran lebih terarah dan tak melenceng dari tujuan
pembelajaran. ada begitu banyak model pembelajaran yang biasa
diterapkan oleh guru dalam mendidik dan mengajar siswanya
termasuk siswa sekolah dasar (SD).

Model pembelajaran di SD ada begitu banyak namun tidak


semua model pembelajaran cocok atau tepat diterapakan pada setiap
mata pelajaran karena ada model pembelajaran yang memang hanya
cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran tertantu. sehingga guru
dalam memilih model pembelajaran tertentu harus sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang akan diajarkan.

Salah satu mata pelajaran yang memiliki banyak model


pembelajaran yang cocok untuk diterapkan pada saat pembelajaran
berlangsung adalah mata pelajaran IPS. mata pelajaran IPS lebih
mengarah kepada kondisi kehidupan sehari-hari siswa atau kondisi
lingkungan sekitar siswa sehingga dalam memilih model
pembelajaran IPS di SD harus yang lebih menonjolkan aspek realistik
bukan bersifat abstrak.
Ada berbagai macam model pembelajaran antara lain:
a. Model Pembelajaran Kontekstual
Adalah suatu model pembelajaran dengan konsep yang
mendorongguru untuk menghubungkan antara materi yang
diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan
penerapanya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
b. Model pembelajaran terpadu
pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik
dalam intramata pelajaran maupun antarmata pelajaran.
c. Learning Cycle
Adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered).
Tahap-tahap Learning Cycle:
 Tahap Pembangkitan Minat (Engagement) : pembangkitan
minat merupakan tahap awal dari siklus belajar.
 Tahap Eksplorasi (Exploration) : dibentuk kelompok-
kelompok kecil antara 2-4 siswa, kemudian diberi
kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil.
 Tahap Penjelasan (Explanation) : guru dituntut mendorong
siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan
kalimat/pemikiran sendiri.
 Tahap Elaborasi (Elaboration) : membantu siswa
membangun pemahaman yang lebih luas tentang konsep
yang telah diterangkan.
 Tahap Evaluasi (Evaluation) : mengamati pengetahuan
atau pemahaman siswa dalam menerapkan konsep baru.
d. Experiential Learning
Adalah pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga
melalui suatu proses pembuatan makna dari pengalaman langsung.
Langkah-langkah model pembelajaran Experiential Learning:
 Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman
belajar yang bersifat terbuka (open minded) yang memiliki
hasil-hasil tertentu.
 Guru memberikaun rangsangan dan motivasi.
 Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil/keseluruhan kelompok di dalam
belajar berdasarkan pengalaman.
 Para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya
siswa mampu memecahkan masalah dan bukan dalam situsi
pengganti. Contohnya, Di dalam kelompok kecil, siswa
membuat mobil-mobilan dengan menggunakan potongan-
potongan kayu, bukan menceritakan cara membuat mobil-
mobilan.
 Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia,
membuat keputusan sendiri, menerima kosekuensi berdasarkan
keputusan tersebut.
 Keseluruhan kelas menceritakan kembali tentang apa yang
dialam sehubungan dengan mata pelajaran tersebut untuk
memperluas pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam
melaksanakan pertemuan yang nantinya akan membahas
bermacam-macam pengalaman tersebut.
e. Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)
Merupakan model pembelajaran yang berusaha
mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah
tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan
berdasarkan hasil pengamatan, obsevasi atau mencermati buku
teks.
Tahap-tahap model pembelajaran Children Learning in Science:
Tahap Orientasi (orientation)untuk memusatkan perhatian siswa.
Orientasi dapat dilakukan dengan cara menunjukkan berbagai
fenomena yang terjadi di alam,
 Tahap Pemunculan gagasan (elicitation of ideas)Upaya yang
dilakukan oleh guru untuk memunculkan gagasan siswa
tentang topik yang dibahas dalam pembelajaran.
 Tahap Penyusunan ulang gagasan (restructuring of
ideas)Siswa mendiskusikan jawaban dalam masing-masing
kelompok kecil sambil melakukan kegiatan praktikum. Hasil
diskusi ditulis dalam selembar kertas dan dijelaskan oleh
salah seorang siswa pada setiap kelompok. Melalui diskusi
ini siswa bisa mengungkapkan kembali dan saling bertukar
gagasan.
 Tahap Penerapan gagasan (application of ideas)siswa
dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang
dikembangkan melalui percobaan atau observasi ke dalam
situasi baru. Tahap Mengkaji ulang perubahan gagasan
(review change in ideas)siswa perlu diberi umpan balik oleh
guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut.
f. Model pembelajaran discovery learning
Proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan
dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
mengorganisasi sendiri.

2. Media Pembelajaran Ips/Mi


Menurut Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang dapat
merangsang mahasiswa untuk belajar.
Briggs (1977) mendefenisikan media sebagai sarana fisik yang
digunakan untuk mengirim pesan kepada peserta didik sehingga
merangsang mereka untuk belajar.

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa


pengertian media merupakan suatu yang bersifat menyalurkan pesan
dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa)
sehinga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.

Adapun macam-macam media pembelajaran antara lain:


a) Media grafis
media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media
yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut
indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan
kedalam simbil-simbol komunikasi visual. Banyak jenis media
grafis, beberapa diantaranya sebagai berikut :
➢ Gambar/foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia
merupakan Bahasa yang umum, sebab merupakan visualisasi yang
dapat dilihat dan amati ecara langsung. Oleh karena itu pepatah
cina mengatakan sebuha gambar akan berbicara lebih banyak dari
pada seribu kata.
➢ Sktesa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draf kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail. Karena setiap orang
yang normal dapat belajar menggambar. Setiap guru yang baik
haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa.
➢ Diagram
Diagram atau skema adalah penggambaran struktur dari objek
secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan antar
komponennya dengan segala sifat-sifat dan prosesnya yang
kompleks secara sederhana sehingga dapat memperjelas penyajian
pesan.
➢ Bagan/Chart
Bagan/Chart yang dapat menyajikan pesan sekaligus anatara lain,
bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis
waktu (time line chart) dan stream chart. Bagan pohon ibarat
sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang dan ranting. Bagan
ini biasanya digunakan untuk menjelaskan silsilah keturunan atau
struktur organisasi.
➢ Grafik (graphs)
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik,
garis atau gambar.
➢ Kartun/karikatur
Kartun biasanya hanya menyajikan esensi pesan yang dituangkan
ke dalam gambar sederhana dengan penggambaran karakter yang
secara umum mudah dikenal dan dimengerti.
➢ Poster
Poster tidak saja penitng untuk menyampaikan pesan tetapi juga
dapat memberi kesan tertentu bagi yang melihatnya. Poster dapat
mempengaruhi orang untuk merubah pola tingkah laku sesuai
pesan yang disampaikannya.
➢ Papan Flanel
Papan flannel adalah papan yang berlapis kain flannel, berfungsi
sebagai tempat memasang gambar objek yang akan disajikan dan
sangat praktis digunakan berkali-kali karena gambar yang ditempel
pada papan flannel dapat dicopot dengan mudah
➢ Papan Buletin
Papan buletin berfungsi untuk menempelkan gambar-gambar atau
tulisan yang dimaksudkan untuk memeberitahukan kejadian atau
pesan dalam jangka waktu tertentu.

b) Media Audio
Media audio sangat berkaitan dengan indera pendengaran untuk
menyampaikan pesan dalam bentuk lambing-lambang auditif baik
verbal (Bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis
media yang dapat dikelompokkan ke dalam media audio antara lain
: radio, alat perekam pita magnetic (tape recorder), dan piringan
hitam.

c) Media proyeksi Diam


Seperti halnya media grafik, media proyeksi diam juga berfungsi
memberi rangsangan visual. Perbedaannya adalah pada media
grafis dapat secara langsung menampilkan pesan media yang
digunakan. Pada media proyeksi diam, pesan harus diproyeksikan
dengan proyektor agar dapat dilihat oleh audiens. Adakalanya
media jenis ini disertai rekaman audio, tapi adapula yang hanya
visual saja. Beberapa jenis media proyeksi diam diantaranya
adalah:
 Media Transparansi
Media transparansi atau overhead transparanci (OHT)
sering kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu
overhead projector (OHP). Pesan/materi yang ingin
disampaikan terlebih dahulu dibuat pada sehelai bahan
transparan untuk kemudian diproyeksikan dengan
menggunakan OHP.
 Film
Ada tiga macam ukuran film yaitu: 8mm, 16mm, dan
35mm. semakin besar ukuran film, semakin besar gambar yang
dapat ditampilkan. Film dioperasikan pada ruangan gelap.
 televisi
Televisi tergolong media massa, kerna jumlah penerima
pesannya banyak. Disamping sebagai media massa, televisi
juga dapat deprogram yang dikenal dengan Televisi Siaran
Terbatas (TVST).

D. Pemanfaatan Sumber Belajar IPS


Pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran merupakan salah
satu upaya guru dalam menciptakan suasana belajar yang inovatif dan
tidak terpaku kedalam metode ceramah saja. Adanya berbagai macam
sumber belajar, selain membuat siswa tidak cepat bosan juga terdapat hal-
hal baru yang membuat siswa lebih tertarik di mata pelajaran tersebut
termasuk dalam pelajaran IPS. Hal ini merujuk pada teori definisi menurut
AECT (2004) dalam Warsita (2008:17) menyatakan bahwa menggunakan,
memanfaatkan, mengelola sumber belajar merupakan bagian dari
peningkatan dalam proses pembelajaran yang termasuk teknologi
pendidikan. Berdasarkan teori tersebut, tujuannya yaitu untuk
memfasilitasi pembelajaran agar lebih efektif, efisien, dan menyenangkan
serta meningkatkan kinerja. Pemanfaatan sumber belajar dalam
pembelajaran termasuk dalam mata pelajaran IPS merupakan bagian
kinerja guru dalam menciptakan suasana belajar yang inovatif yang
memanfaatkan kejadian- kejadian sosial yang ada di lingkungan sekolah.
Hal ini merujuk pada teorinya Sumantri (2001:74), yang menyatakan
bahwa Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu
sosial, ideologi negara, dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah
sosial terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah.
Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resources),
orang juga banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun
umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber
belajar. Padahal secara tidak terasa apa yang mereka gunakan baik orang
maupun benda tertentu adalah termasuk sumber belajar. Sumber belajar
ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai
bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam
bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari
berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru, dengan
demikian sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat
digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku (Abdul Majid, 2009:170).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
2. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, di
antaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5)
laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat,
(9) simposium, dan sebagainya.
3. Model pembelajaran adalah suatu pola belajar yang diterapkan oleh
guru mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
penerapan model pembelajaran di SD agar pola atau struktur
pembelajaran lebih terarah dan tak melenceng dari tujuan
pembelajaran. ada begitu banyak model pembelajaran yang biasa
diterapkan oleh guru dalam mendidik dan mengajar siswanya termasuk
siswa sekolah dasar (SD). Sedangkan media merupakan suatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan kemauan audien (siswa) sehinga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada dirinya
4. Pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran termasuk dalam mata
pelajaran IPS merupakan bagian kinerja guru dalam menciptakan
suasana belajar yang inovatif yang memanfaatkan kejadian- kejadian
sosial yang ada di lingkungan sekolah. Hal ini merujuk pada teorinya
Sumantri (2001:74), yang menyatakan bahwa Pendidikan IPS
merupakan penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara,
dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan implementasi
dan pengaplikasian pengetahuan yang didapatkan pembaca dari hasil karya
penulis untuk kehidupan pembaca dalam ranah pendidikan yang semakin
berkembang saat ini dan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/28603412/Makalah_Pendekatan_Pembelajaran_Analis
is_Pengembangan_Kurikulum_

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+pendekatan+pembelajaran&oq=pengertian
+pendekatan#d=gs_qabs&u=%23p%3Dchzp5m27IDIJ

https://www.materibelajar.id/2016/06/5-pengertian-pendekatan-
pembelajaran.html?m=1

http://riskangeblog.blogspot.com/2014/04/jenis-jenis-pendekatan-dalam-ips-
di.html

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/viewFile/1023/1004

http://cyber.unissula.ac.id/journal/dosen/publikasi/211313015/9230susun_ISI_DA
N_DAFTAR_PUSTAKA_BUKU_MODEL_edit_.pdf

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sosiolium/article/download/30456/13386

Anda mungkin juga menyukai