Anda di halaman 1dari 16

1`MAKALAH

RUANG LINGKUP DAN DASAR ANTROPOLOGI BUDAYA


Dosen Pengampu : Drs. Ponirin M.Si

D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Kelompok 1
Agnes Sentia Br Ginting (3212321006)
Sandi Tamara Peranginangin (3212121001)
Taufik Hidayat Sitorus (3212421002)
Wanda Fitrria (3202421018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
AGUSTUS 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmatnya sehingga
Kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori-Teori
Kebudayaan, yang membahas materi tentang Ruang Lingkup dan Dasar Antropologi.

Kami mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen Pengampu Bapak Drs. Ponirin M.Si
yang telah memberikan Tugas ini sehingga menambah wawasan serta pengetahuan kami seputar
Teori teori kebudayaan. Dengan kerendahan hati Kami mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu Kami dalam penyusunan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca khususnya bagi kami sendiri.Kami sangat mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kiranya kami dapat membuat yang lebih bagus dan lebih baik lagi. Karena kami
sadar yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak kekurangan yang
mungkin kami tidak sadari.

Medan, 31 Agustus 2022

(Kelompok 1)

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Antropologi

B. Ruang Lingkup Antropologi

C. Antropologi Budaya

D. Pendekatan Ilmu Antropologi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

Antropologi merupakan ilmu tentang manusia yang mencakup banyak disiplin ilmu,
yakni ilmu sosiologi, psikologi, politik, ekonomi, sejarah, biologi manusia hingga humaniora.
Tapi, salah satu yang menjadi fokus ilmu antropologi adalah hubungan kehidupan manusia
dengan kebudayaan dan biologi manusia. Ilmu tentang manusia ini pun memiliki beberapa ruang
lingkup antropologi.

Setiap ruang lingkup antropologi ini mempelajari hal-hal yang berbeda dengan manusia,
yakni ilmu yang mempelajari biologis atau fisik manusia, kebudayaan manusia hingga kondisi
psikologis manusia. Sebelum memahami ruang lingkup antropologi, kamu juga perlu memahami
pengertian umum antropologi, perbedaannya dengan sosiologi dan pendekatan-pendekatan yang
digunakan dalam ilmu antropologi.

Tiap kebudayaaan yang hidup dalam suatu masyarakat, baik suatu komunitas desa, kota,
kelompok kekerabatan, atau lainnya, memiliki suatucorak yang khas, yang terutama tampak oleh
orang yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. Warga kebudayaan itu sendiri biasanya tidak
menyadaridan melihat corak khas tersebut. Sebaliknya, mereka dapat melihat corak khas
kebudayaan lain, terutama apabila corak khas tersebut mengenai unsusr-unsur yang
perbedaannya sangat mencolok dibandingkan dengan kebudayaan itu sendiri.

Suatu kebudayaan dapat memiliki suatu corak yang khas karena berbagai sebab, yaitu
karena adanya suatu unsur kecil (dalam bentuk unsur kebudayaan fisik) yang khas dalam
kebudayaan tersebut, atau kebudayaan tersebut memiliki pranata-pranata dengan suatu pola
sosial khusus, atau mungkin juga karena kebudayaan menganut suatu tema budaya yang khusus.
Sebaliknya, corak khas mungkin pula disebabkan karena adanya kompleks unsur-unsur yang
lebih besar, sehingga tampak berbeda dari kebudayaan-kebudayaan lain.

4
B. Rumusan Masalah

1. Mencari tahu apa pengertian antropologi


2. Mencari tahu apa saja ruang lingkup antropologi
3. Mencari tahu apa perbedaan dari sosiologi dan antropologi
4. Mencari tahu tentang pendekatan ilmu antropologi

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari antropologi


2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup antropologi
3. Untuk mengetahui perbedaan dari sosiologi dan antropologi
4. Untuk mengetahui tentang pendekatan ilmu antropologi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Antropologi

Antropologi adalah ilmu tentang manusia yang mempelajari kompleksitas budaya sepanjang
sejarah manusia. Antropologi juga bisa disebut sebagai studi mengenai orang-orang di seluruh
dunia, sejarah evolusi manusia, perilaku manusia, cara manusia beradaptasi dengan lingkungan,
caranya berkomunikasi dan bersosialisasi.
Antropologi berasal dari bahasa Yunani “Anthropos” yang berarti manusia atau orang dan
“Logos” yang berarti wacana, nalar atau berakal. Secara etimologis, antropologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang kehidupan manusia.
Sedangkan, definisi antropologi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
ilmu yang mempelajari mengenai manusia. Khususnya, ilmu seputar asal-usul, adat istiadat,
ragam warna, bentuk fisik dan kepercayaan yang dianut setiap manusia pada masa lampau.
Ilmu antropologi pun memiliki dua konsep penting, yakni holistik dan komparatif. Kajian
antropologi sangat memperhatikan aspek sejarah dan gambaran manusia secara penuh melalui
pengetahuan ilmu sosial hayati dan humaniora.
Adanya ilmu antropologi ini bertujuan untuk memahami dan mengapresiasi manusia sebagai
entitas biologis homo sapiens dan makhluk sosial. Karena itu, antropologi menggunakan teori
evolusi biologi dalam memberikan arti dan fakta sejarah manusia sejak awal kemunculannya.
Antropologi juga menggunakan konsep lintas budaya untuk menekankan dan menjelaskan
perbedaan antara kelompok-kelompok manusia melalui perspektif material budaya, perilaku
sosial, bahasa dan pandangan hidup.
Berdasarkan konsepnya yang holistik, antropologi juga masih terbagi menjadi 4 cabang ilmu,
antara lain antropologi biologi, antropologi sosial budaya, arkeologi dan linguistik.
Semua cabang ilmu antropologi holistik itu memiliki Konsentrasi masing-masing dan
akademik dan penelitian ilmiah. Bahkan, metode penelitian setiap cabang ilmu antropologi juga
berbeda-beda.
Ilmu antropologi ini lahir karena ketertarikan orang-orang Eropa pada adat istiadat, ciri-ciri
fisik, dan budaya yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat. Saat itu, kajian antropologi lebih
fokus pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.
Maksudnya, masyarakat tunggal itu adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan
geografis sama. Tapi seiring perkembangan waktu, ilmu antropologi ini tidak lagi mempelajari
manusia tunggal yang tinggal pada satu wilayah geografis sama.

6
Ilmu antropologi mulai mengkaji isu-isu migrasi, yang melahirkan penelitian-penelitian
etnografis multi-situs. Hal ini terjadi karena pergerakan manusia seiring perkembangan zaman,
baik dalam satu kawasan regional tertentu hingga global menjadi sangat umum terjadi.

 Pengertian Antropologi Menurut Para Ahli

Para ahli pun memiliki pengertian antropologi yang berbeda-beda. Berikut ini, pengertian
antropologi menurut pendapat para pakar.
1. Profesor I Gede A. B. Wiranata
Profesor I Gede A. B. Wiranata dalam buku Antropologi Budaya (2011) menjelaskan bahwa
antropologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk
masyarakat. Karena itu, fokus antropologi ditujukan pada sifat khusus badani, cara produksi,
tradisi, dan nilai-nilai yang membuat pergaulan hidup satu masyarakat berbeda dari lainnya.
2. William A. Haviland
Menurut William A. Haviland, antropologi adalah studi tentang manusia yang berusaha
untuk membuat generalisasi berguna tentang orang-orang dan perilaku mereka dalam
mendapatkan pemahaman yang lengkap dari keragaman manusia.
3. Koentjaraningrat
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa antropologi merupakan studi tentang manusia yang
umumnya mempelajari berbagai warna, bentuk fisik masyarakat dan budaya yang dihasilkan.
4. Rifhi Siddiq
Rifhi Siddiq menjelaskan bahwa antropologi merupakan ilmu yang mendalami semua aspek
yang ada pada manusia, terdiri dari berbagai macam konsep kebudayaan, ilmu pengetahuan,
norma, seni, linguistik dan lambang, tradisi, teknologi dan kelembagaan.
5. Conrad Phillip Kottak
Menurut Conrad Phillip Kottak, antropologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai
keragaman manusia secara holistik, yang mana meliputi aspek sosial budaya, biologis,
kebahasaan dan lingkungannya dalam dimensi waktu lampau, sekarang dan masa yang akan
datang.Conrad Phillip Kottak membagi antropologi dalam empat sub disiplin ilmu, antara lain
antropologi sosial budaya, arkeologi, antropologi biologi dan linguistik antropologi.

7
B. Ruang Lingkup Antropologi

Antropologi merupakan disiplin ilmu yang sangat luas, karena gabungan dari humaniora,
sosial dan ilmu pengetahuan untuk menjelaskan tentang manusia. Ilmu antropologi ini dibangun
berdasarkan pengetahuan dari ilmu alam, termasuk asal-usul dan evolusi homo sapiens, ciri-ciri
fisik manusia, perilaku manusia dan variasi di antara berbagai kelompok manusia, cara masa lalu
evolusi homo sapiens mempengaruhi budaya sosial dan kelompok.
Selain itu, antropologi juga dibangun berdasarkan ilmu-ilmu sosial yang mempelajari tentang
hubungan manusia sosial dan budaya, sistem keturunan dan hubungan kekerabatan, spiritualitas
dan religi, lembaga, konflik sosial, dan lainnya.
Antropologi pertama kali berasal dari Yunani klasik dan Persia yang mempelajari dan
mencoba memahami Keberagaman budaya. Sekarang ini, antropologi telah menjadi sentral
dalam pengembangan beberapa bidang interdisipliner baru, seperti ilmu kognitif, studi
globalisasi, genetik, dan berbagai penelitian etnis.

 Antropologi sosial budaya


Ruang lingkup antropologi sosial budaya lebih fokus pada kebudayaan manusia dan cara
hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland, ruang lingkup antropologi sosial budaya ini
terbagi menjadi 3 bagian, yakni arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi.
Menurut Burke, ruang lingkup antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-
praktik sosial, bentuk-bentuk ekspresif dan penggunaan bahasa.
Antropologi budaya juga sering dikaitkan dengan tradisi riset dan penulisan antropologi di
Amerika. Pada abad ke-20, Franz Boas, mengajukan hasil tinjauannya terhadap asumsi-asumsi
antropologi evolusioner serta implikasi yang cenderung bersifat rasial.
Sementara itu, antropologi sosial adalah studi yang mempelajari tentang hubungan antara
manusia perorangan dan kelompok. Antropologi budaya merupakan studi komparasi mengenai
cara orang-orang memahami dunia di sekitar mereka dengan metode yang berbeda-beda.
Ruang lingkup antropologi sosial juga berkaitan erat dengan sosiologi dan sejarah yang
bertujuan mencari pemahaman struktur sosial dari suatu kelompok sosial yang berbeda, seperti
subkultur, etnik, dan kelompok minoritas.
Namun, antropologi budaya lebih berkaitan dengan filsafat, literatur atau sastra, dan seni
tentang cara suatu kebudayaan mempengaruhi pengalaman seseorang dan kelompok,
memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih lengkap terhadap pengetahuan, adat
istiadat, dan pranata masyarakat.

8
C. ANTROPOLOGI BUDAYA

Makhluk yang berbudaya hanya manusia sehingga dapat dikatakan tidak ada budaya
tanpa manusia, sebaliknya tidak ada manusia yang tidak mempunyai budaya. Ciri khas dari fisik
manusia dan akal budi manusia menyebabkan dia mempunyai daya untuk menguasai alam
dengan cara berpikir bukan dengan naluri. Keberhasilan penguasaan dan mengendalikan alam
inilah yang dikenal dengan nama budaya. Budaya itu dipelajari bukan diwariskan secara
biologis. Antropologi budaya bertugas menelaah tentang kebudayaan manusia yang tersebar di
seluruh permukaan bumi ini. Seperti pada bagan antropologi, maka antropologi budaya memiliki
beberapa cabang. Cabang-cabang itu meliputi : etnolinguistik antropologi, prehistori dan
etnologi. Sedangkan Keesing membaginya ke dalam cabangcabang linguistic antropologi,
antropologi sosial dan arkeologi. Keseluruhan cabang ini akan dibahas pada sub bab ini,
sedangkan antropologi sosial dan cabang-cabangnya akan dibahas pada sub bab berikutnya.

 Objek Antropologi Budaya

Seperti kita ketahui manusia itu mempunyai berbagai segi. Ada segi jasmani, rohani, sosial,
dan budaya. Segi jasmani menyangkut masalah kesehatan, fungsi anggota tubuh dan sebagainya.
Segi kerohanian berhubungan dengan masalah keagamaan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan,
dan sebagainya. Segi kejiwaan ada hubungannya dengan sifat, watak, bakat, hasrat, kesadaran,
naluri, dan sebagainya. Segi sosial berkaitan dengan kehidupan manusia dalam hubungannya
satu sama lain atau dalam kehidupan berkelompok. Segi budaya berhubungan dengan
kebudayaan manusia. Segi-segi tersebut masing-masing menjadi objek khusus yang dipelajari
atau dibahas oleh ilmu tertentu.

Manusia, dengan segala seginya tersebut merupakan objek umum yang dipelajari oleh
berbagai ilmu. Jadi yang membedakan antropologi budaya dengan ilmu lain ialah objek khusus
yang ditelitinya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa walaupun tiap-tiap ilmu itu mempunyai objek
penelitian sendiri-sendiri, tidaklah berarti tiap-tiap ilmu itu juga berdiri sendiri. Antropologi
budaya dengan objek khususnya kebudayaan juga perlu mengetahui ilmu-ilmu yang lain sebagai
pendukung keberhasilan penelitian seperti dengan antropologi ragawi, sosiologi, sejarah, ilmu
politik, ekonomi, geografi, ilmu hukum, dan sebagainya.Masyarakat awam sering mengatakan

9
bahwa antropologi budaya mempunyai objek khusus tentang kebudayaan masyarakat terasing,
atau masyarakat suku bangsa tertentu. Bahkan ada yang beranggapan lebih khusus lagi bahwa
objek antropologi budaya itu sekedar membahas adat perkawinan, kepercayaan, dan upacara-
upacara yang khas.

Dewasa ini objek antropologi budaya meliputi seluruh kebudayaan manusia, baik masyarakat
masa lampau maupun masa sekarang. Juga kebudayaan masyarakat tradisional dan masyarakat
modern, masyarakat agraris di pedesaan dan masyarakat industri di perkotaan. Hal yang sering
menjadi pertanyaan, adalah bagaimana dengan sosiologi? Apakah antropologi budaya
mengambil alih sebagian objeksosiologi? Jawabnya tidak, aspek yang diteliti berbeda. Sekarang
ini banyak ahli sosiologi juga meneliti masyarakat pedesaan (sosiologi pedesaan), sebaliknya ada
antropologi perkotaan. Karena secara historis, kedua ilmu berbeda perkembangannya, maka
metode penelitiannya pun berbeda.

 Pengertian Kebudayaan Menurut Ilmu Antropologi

Dalam ilmu antropologi, yang telah menjadikan berbagai cara hidup manusia dengan
berbagai macam sistem tindakan tadi sebagai objek penelitian dan analisanya, aspek belajar itu
merupakan aspek yang sangat penting. Itulah sebabnya dalam hal memberi pembatasan terhadap
konsep "kebudayaan" atauculture itu, artinya dalam hal memberikan definisi terhadap konsep
"kebudayaan", ilmu antropologi seringkali sangat berbeda dengan berbagai ilmu lain. Juga
apabila dibandingkan dengan arti yang biasanya diberikan kepada konsep itu dalam bahasa
sehari-hari, yaitu arti yang terbatas kepada hal-hal yang indah seperti candi, tari-tarian, seni rupa,
seni suara, kesusasteraan dan filsafat, definisi ilmu antropologi jauh lebih luas sifat dan ruang
lingkupnya.

Menurut ilmu antropologi, "kebudayaan" adalah : keseluruhan sistem gagasan,tindakan dan


hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar. Kata "kebudayaan" dan "culture". Kata "kebudayaan" berasal dari kata Sanskerta
buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau "akal". Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan : "hal-hal yang bersangkutan dengan akal". Ada sarjana lain yang
mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, yang berarti "daya

10
dari budy". Karena itu mereka membedakan "budaya" dari "kebudayaan". Demikianlah "budaya"
adalah "daya dari budi" yang merupakan cipta, karsa, dan rasa itu. Dalam istilah "antropologi-
budaya" perbedaan itu ditiadakan. Kata "Budaya" disini hanya dipakai sebagai suatu singkatan
saja dari "kebudayaan" dengan arti yang sama. Beda Kebudayaan dan Peradaban. Di samping
istilah "kebudayaan" adapula istilah "peradaban".

Hal yang terakhir adalah sama dengan istilah Inggris civilization, yang biasanya dipakai
untuk menyebut bagian-bagian dan unsurunsur dari kebudayaan yang halus, maju, dan indah,
seperti misalnya : kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis,
organisasi kenegaraan, dan sebagainya. Istilah "peradaban" sering juga dipakai untuk menyebut
suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni
rupa, dan sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Ada banyak ilmuan
dari luar yang mendefinsikan kebudayaan, dan saya hanya mengambil lima pengertian
kebudayaan dari para ahli luar negeri diantaranya, sebagai berikut :

a. William H. Haviland

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang
dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.

b. Francis Merill

Kebudayaan merupakan pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi sosial, semua perilaku
dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang
ditemukan melalui interaksi simbolis.

c. Bounded Et.Al

Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan
manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang
digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat.

d. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)

11
Kebudayaan yaitu sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk
yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan
secara genetikal.

e. Robert H Lowie

Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat-istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh
bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan warisan masa lampau yang didapat melalui
pendidikan formal atau informal.

D. Perbedaan Sosiologi dan Antropologi


Antropologi dan sosiologi adalah dua ilmu yang berbeda. Antropologi adalah ilmu yang
fokus mempelajari manusia, termasuk evolusi dan perkembangan manusia, cara manusia
berperilaku dan berkomunikasi, kebudayaan, cara manusia beradaptasi dengan lingkungan yang
dinamis, cara manusia bersosialisasi dan lainnya. Ruang lingkup antropologi pun meliputi fisik,
sosial dan budaya.
Selain itu, antropologi juga mempelajari tentang asal-usul prasejarah manusia, ciri khas
manusia sebahai salah satu spesies di muka bumi, dan keanekaragaman manusia modern. Dalam
kata lain, antropologi adalah studi tentang manusia yang berkaitan dengan aspek biologis dan
sosiokultural.
Seseorang yang ahli di bidang antropologi disebut sebagai antropolog. Seorang antropolog
ini bertugas mengeksplorasi lebih lanjut mengenai asal-usul manusia dan zaman purba. Mereka
melakukannya dengan meneliti nenek moyang kita melalui survei arkeologis dan menganalisis
budaya di seluruh dunia.
Sedangkan, sosiologi adalah ilmu tentang perilaku manusia yang berhubungan dengan
kehidupan sosial, perubahan, interaksi, penyebab dan hasil perilaku manusia. Intinya, sosiologi
adalah studi yang mempelajari tentang cara seseorang berinteraksi satu sama lain dalam
masyarakat, cara perilaku seseorang diarahkan sesuai dengan struktur sosial, kategori dan
lainnya.
Seseorang yang ahli di bidang sosiologi disebut sosiolog. Seorang sosiolog ini bertugas
mempelajari struktur, pola, proses, organisasi, budaya, dan perilaku masyarakat dengan

12
mengamati dan melacak perubahan-perubahan dalam setiap elemen penting dari kelompok yang
terorganisir, seperti komunitas, masyarakat dan sebagainya.
Jadi perbedaannya, antropologi merupakan ilmu yang mempelajari asal-usul manusia.
Sementara, sosiologi adalah ilmu yang membantu kita mengenal perilaku manusia di tengah
kehidupan masyarakat, perilaku sosial, interaksi, struktur, proses, pola hubungan dan bentuknya.
Fakta-fakta sosial yang dikumpulkan oleh sosiologi pun termasuk sikap, nilai-nilai,
kepercayaan, norma, tradisi, institusi dan sebagainya yang merupakan tatanan sosial.
Ilmu sosiologi ini pula yang membantu mengatasi sejumlah masalah sosial di kehidupan
masyarakat, seperti kepercayaan dan praktik masyarakat, mobilitas sosial, stratifikasi, perubahan,
kekacauan atau keresahan, dan permasalahan sosial lainnya.

E. Pendekatan Ilmu Antropologi

Selain ruang lingkup antropologi, ada 5 metode atau pendekatan ilmu antropologi yang
masing-masing memiliki hubungan, cara dan penerapannya yang khas. Kelima pendekatan ilmu
antropologi itu antara lain:
1. Pendekatan holistik
Pendekatan holistik pada ilmu antropologi berarti menyeluruh. Maksudnya, pendekatan ilmu
antropologi ini meneliti suatu masalah sosial budaya dalam rangka kehidupan masyarakat secara
menyeluruh.
Pendekatan ilmu antropologi ini dikembangkan dalam masanya untuk masyarakat pedesaan
kecil yang bisa mencakup seluruhnya. Metode ini juga digunakan dalam sebuah penelitian
lapangan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Menurut Sairin (2010), pendekatan ilmu antropologi ini menekankan pada pemahaman dari
keseluruhan jaringan dari fenomena sosial masyarakat yang diteliti (structural functional
analysis).

2. Pendekatan mikro
Pendekatan mikro ilmu antropologi merupakan konsekuensi dari penerapan pendekatan
antropologi sebelumnya. Seorang antropolog harus mempelajari lebih rinci atau detail suatu
masalah sampai terkumpul semua data yang sangat rinci dan konkrit mengenai masalah sosial
budaya tertentu.

13
Data konkrit inilah yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk menganalisis masalah-
masalah serupa pada kasus lainnya. Sehingga, seorang antropolog akan mendapatkan pengertian
umum yang lebih mendetail mengenai masalah sosial yang saling bersangkutan tersebut.
Menurut R. Firth, seorang antropolog Inggris mengatakan bahwa pendekatan ilmu
antropologi mikro terhadap masalah sosial-budaya ini merupakan sifat yang khas dari ilmu
antropologi dan malah menyebut ilmu antropologi sebagai “sosiologi mikro (micro sociology)”.

3. Pendekatan semiotik
Pendekatan ilmu antropologi semiotik ini lebih menekankan pada pemahaman kebudayaan
sesuai pada interpretasi yang dilakukan oleh peneliti dari pandangan dasar subjek penelitian atau
native’s point of view.
Menurut Sairin (2010), pendekatan ilmu antropologi semiotik semakin banyak digunakan
akhir-akhir ini, terutama ketika munculnya tokoh antropologi seperti Goodenough dan Clifford
Geertz.
Analisa dalam pendekatan ilmu antropologi semiotik ini bersifat thick description yang
sangat ditekankan. Meskipun pendekatan atau metode yang digunakan antropolog berbeda-beda,
tetapi biasanya mereka tetap melakukan penelitian dengan metode disebut kualitatif dengan
observasi partisipasi (participant observation).

4. Pendekatan komparatif
Pendekatan ilmu antropologi komparatif ini menjadi metode yang biasa digunakan dalam
ilmu antropologi sejak awal mula sejarah. Karena, antropologi selalu menghadapi beraneka
ragam warna dan bentuk masyarakat, serta kebudayaannya.
Berbagai macam pendekatan ilmu komparatif atau perbandingan sudah dikembangkan, salah
satunya adalah metode perbandingan lintang kebudayaan atau cross-cultural method.
Cara kerja metode perbandingan ini adalah menggunakan satu atau beberapa masalah sosial
budaya yang serupa dalam suatu sampel atau contoh yang cukup besar dari kebudayaan-
kebudayaan suku bangsa yang tersebar luas.

5. Metode behavioristik
Pendekatan ilmu antropologi behavioristik adalah pendekatan yang hampir mirip dengan
metode komparatif sebelumnya. Menurut Sairin (2010), metode behavioristik dalam ilmu
antropologi lebih mengarah pada penelitian yang bersifat komparasi dari behavior (tingkah laku)
berbagai lapisan masyarakat.

14
Cara kerja metode behavioristik dalam ilmu antropologi ini menggunakan kombinasi
psikoanalisa, learning theory, dan antropologi budaya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Makhluk yang berbudaya hanya manusia sehingga dapat dikatakan tidak ada budaya
tanpa manusia, sebaliknya tidak ada manusia yang tidak mempunyai budaya. Ciri khas dari fisik
manusia dan akal budi manusia menyebabkan dia mempunyai daya untuk menguasai alam
dengan cara berpikir bukan dengan naluri. Keberhasilan penguasaan dan mengendalikan alam
inilah yang dikenal dengan nama budaya. Budaya itu dipelajari bukan diwariskan secara
biologis. Antropologi budaya bertugas menelaah tentang kebudayaan manusia yang tersebar di
seluruh permukaan bumi ini.
Antropologi mempunyai ruang lingkup yang luas. Di Indonesia ruang lingkup
antropologi yang dipelajari di berbagai jenjang pendidikan meliputi :
a. Budaya sebagai acuan dan pedoman sikap serta perilaku manusia dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Proses pewarisan sistem nilai dan perubahan budaya.
c. Peranan kemajuan kebudayaan dalam pembangunan masyarakat.
d. Posisi budaya Indonesia di tengah situasi perubahan masyarakat di dunia.
e. Hubungan budaya dengan lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial
sehingga membentuk satu sistem (Social Cultural System).

15
B. Saran

Demikianlah makalah Teor-Teori Kebudayaan iyang membahas Ruang Lingkup dan dasar
antropologi budaya ini kami buat, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kritikan dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

 https://penerbitbukudeepublish.com/materi/ruang-lingkup
 file:///C:/Users/user/Downloads/modul%20antropologi
%20budaya_compressed.pdf
 file:///C:/Users/user/Downloads/Antropologi-2018.pdf
 Fernandez D (2018) Hand out Antropologi
 Rika N, Kholidah J (2019) Antropologi Budaya

16

Anda mungkin juga menyukai