Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH AMERIKA DI AKHIR

ABAD 20 DAN AWAL ABAD 21


Disusun oleh kelompok 5:

Agnes Ginting 3213321006

Dini Latifah Hanum 3211121024

Elizabeth Pakpahan 3213321013

Kasih Candra 3213121052

Maria Silitonga 3213321016

Widia Hutauruk 3213321005

Sartika Situmorang 3213121007


1. Masa Progresivisme

A. Pada Era Progresif, terjadi Gerakan progresif yang menyerukan modernitas dan


reformasi. Politis terkemuka pada masa ini antara lain Theodore Roosevelt, 
Charles Evans Hughes, dan Robert LaFollette dari Republik, serta William Jennings Bryan
 dari Demokrat, yang mendukung reformasi progresif. Empat amendemen konstitusi baru,
yaitu Amendemen Keenambelas, Amendemen Ketujuh belas, Amendemen Kedelapan belas
, dan Amendemen Kesembilan belas yang berasal dari aktivisme progresif, membawa
reformasi berupa pajak penghasilan federal, pemilihan langsung senator, dan hak pilih
perempuan.
B. Imperialism

●Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi lebih aktif dalam
urusan luar negeri. Pada tahun 1898, Amerika Serikat berperang melawan Spanyol. Amerika
Serikat berhasil memenangkan perang dan menguasai Puerto Riko, Guam, Guantanamo dan
Filipina. Ditambah dengan pembelian Alaska dan pengambilalihan Hawaii, Amerika Serikat
telah memperoleh seluruh wilayahnya dan beberapa wilayah yang akan lepas setelah Perang
Dunia II.

●William Jennings Bryan memimpin Partai Demokrat menentang penguasaan atas Filipina,


yang menurutnya sebagai imperlialisme dan bertentangan dengan demokrasi Amerika. Namun,
Bryan kalah dari William McKinley dalam pemilihan presiden tahun 1900. .
C. Perang Dunia I

Amerika Serikat awalnya tidak ingin terlibat dalam Perang Dunia I. Akan tetapi, karena
ditenggelamkannya kapal RMS Lusitania oleh torpedo Jerman pada 7 Mei 1915 dan
terungkapnya Telegram Zimmermann, pesan Jerman kepada Meksiko yang mengajak untuk
bersama-sama menyerang AS. Maka dengan itu Amerika menyatakan perang terhadap Jerman
pada 6 April 1917.  AS membantu Sekutu, dan pada musim panas 1928 mengirim banyak
sekali pasukan di bawah Jenderal John J. Pershing.  Dan perang berakhir setahun kemudian
dengan kekalahan Blok Sentral. Presiden Woodrow Wilson meminta Jerman menggulingkan
Kaisar dan menerima Empat Belas Poin. Wilson juga mencoba mendirikan Liga
Bangsa-Bangsa, akan tetapi Amerika Serikat tidak bergabung karena kaum isolasionis di
Amerika Serikat menolak traktat perjanjian. Setelah Perang Dunia I, sebuah pandemi flu
Presiden Woodrow Wilson meminta Jerman menggulingkan Kaisar dan menerima Empat
Belas Poin. Wilson juga mencoba mendirikan Liga Bangsa-Bangsa, akan tetapi Amerika
Serikat tidak bergabung karena kaum isolasionis di Amerika Serikat menolak traktat
perjanjian. Setelah Perang Dunia I, sebuah pandemi flu mewabah, dan menewaskan banyak
orang di AS dan Eropa. Selain itu, seusai Perang Dunia I, Amerika Serikat menjadi salah satu
negara terkaya dan terkuat di dunia.

D. Hak Suara Perempuan


Gerakan Hak Suara Perempuan dimulai dengan Konvensi Seneca Falls pada 1848, digelar
oleh Elizabeth Cady Stanton dan Lucretia Mott, serta Deklarasi Sentimen yang menuntut
kesetaraan hak untuk perempuan. Banyak aktivis yang menjadi sadar secara politik selama
gerakan abolisionis. Kampanye hak perempuan selama "feminisme gelombang pertama"
E.Periode Antar Perang 1919-1939

Pada tahun 1920-an, rasisme merebak. Ku Klux Klan semakin menguat dan mengincar orang
kulit hitam, Katolik, Yahudi, dan imigran. Orang-orang menuduh imigran dan pemimpin buruh
(yang dituduh sebagai Bolshevik) bersalah atas perang dan masalah-masalah lain dalam sektor
bisnis.

Pada tahun 1920-an merupakan era ledakan ekonomi dan kesejahteraan bagi Amerika
Serikat. Pada masa ini, banyak orang Afrika-Amerika yang pindah dari Selatan ke kota-kota
besar seperti New York City, Chicago,  dan Los Angeles. Mereka membawa musik jazz,
sehingga tahun 1920-an dijuluki sebagai "Zaman Jazz.
Setalah Perang Dunia I, Amerika Serikat menetapkan kebijakan luar negeri yang isolasionis. Hukum
dan traktat yang mengakhiri perang disetujui. AS juga menolak menjual senjata kepada mantan sekutunya.
Warren G. Harding menjadi presiden pada tahun 1921. Ia meyakini bahwa jalan terbaik untuk
memperbaiki ekonomi adalah bersahabat dengan bisnis-bisnis besar melalui pemotongan pajak dan
pengurangan regulasi. Performa ekonomi berlangsung dengan baik di bawah kebijakan ini. Akan tetapi,
jurang antara yang kaya dan miskin semakin melebar. Harding meninggal pada tahun 1923, dan 
Calvin Coolidge menggantikannya. Seperti Harding,Calvin Coolidge meyakini bahwa pemerintah tidak
boleh campur tangan dalam urusan bisnis, sehingga ia meneruskan banyak kebijakan Harding. Coolidge
memutuskan untuk tidak menjadi kandidat dalam pemilu 1928 dan selanjutnya Herbert Hoover menjadi
presiden. Pada tahun 1929, Depresi Besar melanda Amerika Serikat. Bursa efek jatuh, dan banyak bank
kehabisan uang dan ditutup. Pada tahun 1932, lebih dari seperempat rakyat Amerika Serikat menjadi
pengangguran.
F. Perang Dunia II

Perang Dunia II meletus pada 1 September 1939, dan Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin
terlibat. Sebagian besar warga Amerika merasa AS sebaiknya tetap netral. Akan tetapi Jepang mengebom
Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Akibatnya, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap 
Blok Poros (Jerman, Jepang, dan Italia). Amerika Serikat terlibat dalam dua front, yaitu Front Pasifik
 melawan Jepang, dan Front Eropa dan Afrika melawan Jerman dan Italia. Pada 12 April 1945, Roosevelt
meninggal dunia, dan digantikan oleh Harry Truman. Mussolini dieksekusi oleh partisan Italia pada 28
April. Dua hari kemudian, Adolf Hitler bunuh diri dan tentara Jerman menyerah di Italia pada 29 April
dan di Eropa Barat pada 7 Mei. Pemimpin-pemimpin Sekutu bertemu di Potsdam, Jerman, pada 11 Juli.
Mereka meminta agar Jepang menyerah tanpa syarat. Jepang mengacuhkan seruan ini, sehingga Amerika
Serikat menjetuhkan bom dikota Hirosima dan Nagasaki untuk mengakhiri perang. Kemudian pada
tanggal 14 Agustus, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah
pada tanggal 2 September 1945.
G. Perang Dingin
Setelah Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat menjadi dua adidaya dunia. Perang
Dingin merupakan periode ketegangan dan persaingan antara Soviet dan AS. Selain itu, salah
satu konflik penting pada masa ini adalah Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962. Selama krisis
ini, AS dan Uni Soviet berada pada posisi yang sangat dekat untuk saling menyerang dengan
senjata nuklir. Pada masa Perang Dingin, pemerintah mencoba mencari orang yang diduga
sebagai Komunis. Orang yang diduga komunis akan kehilangan pekerjaan, masuk penjara,
atau bakan terbunuh. Banyak aktor dan pengarang yang masuk ke daftar hitam. Peristiwa ini
disebut sebagai "Red Scare Perlombaan senjata juga berlangsung antara Amerika Serikat
dengan Soviet. Amerika Serikat banyak menghabiskan dana untuk proyek-proyek
pertahanan. Selain perlombaan senjata, perlombaan luar angkasa juga berlangsung.
Perlombaan ini dimulai ketika Soviet meluncurkan Sputnik pada tahun 1957.
A. Era Setelah Perang Dingin

Setelah berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat menjadi "masyarakat post-industrial".


AS juga mulai mengalami defisit perdagangan. Timur Tengah menjadi penting dalam
kebijakan luar negeri AS, karena Amerika memperoleh miliaran barel minyak dari Timur
Tengah. Banyak negara di Timur Tengah tidak peduli dengan AS karena Amerika merupakan
sekutu Israel. Pada tahun 1991, Amerika Serikat terlibat dalam Perang Teluk untuk mengusir
invasi Irak dari Kuwait.Pada tahun 1992, Bill Clinton menjadi presiden. Ia mengirim tentara
ke Bosnia yang sedang dilanda oleh perang etnis. AS juga setuju dengan Perjanjian
Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Akan tetapi, masa kepresidenan Clinton dinodai
oleh skandal seks dengan sekretarisnya yang bernama Monica Lewinsky. George W. Bush
 memenangkan pemilu pada tahun 2000. Pada masa jabatannya, Serangan 11 September
 terjadi.
2. AMERIKA SERIKAT DI ABAD-21
a. “Perang Dingin” Abad 21: Perang Teknologi Era Digital
Kini dunia memasuki “perang dingin baru” berbasis teknologi di era digital dan globalisasi
abad 21. Di Moskwa (Kremlin) Rusia menerima kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Selama enam tahun terakhir, Presiden Xi Jinping bertemu 30 kali dengan Presiden Putin. Di
Beijing (Tiongkok), jelang kunjungan kenegaraannya ke Rusia, Presiden Tiongkok Xi Jinping
masih optimis tentang kemampuan Tiongkok menghadapi sengketa dagang dengan Amerika
Serikat (AS) sejak 2018. Apalagi Rusia dan Tiongkok memilih posisi sama dalam isu global
seperti krisis Venezuela di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang saudara di Suriah, dan
program nuklir Iran yang lebih sering berseberangan dengan posisi AS dan sekutunya.
3. Perkembangan di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21
Kehidupan penduduk asli Amerika di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 dicirikan oleh 
kontinuitas dan perbedaan dari lintasan beberapa abad sebelumnya. Salah satu kesinambungan
yang lebih mencolok adalah komposisi yang terus-menerus dari identitas etnis dan politik
asli. Pada tahun 2000 lebih dari 600 pita atau suku asli secara resmi diakui oleh pemerintah
Kanada, dan sekitar 560 pita atau suku tambahan secara resmi diakui oleh pemerintah Amerika
Serikat. Angka-angka ini perlahan-lahan meningkat sebagai kelompok tambahan yang terlibat
dalam proses yang sulit untuk mendapatkan pengakuan resmi. Penduduk asli Amerika terus
pulih dari kerugian yang menakjubkan dari periode kolonial, sebuah fenomena yang pertama
kali dicatat pada pergantian abad ke-20.
Data sensus dari tahun 2006 menunjukkan bahwa orang-orang yang mengaku sebagai
keturunan asli Amerika sekitar 1,17 juta di Kanada, atau sekitar 4 persen dari populasi
diantaranya, sekitar 975.000 individu secara resmi diakui oleh penguasa sebagai warisan
Bangsa Pertama, Métis, atau Inuit. Angka sensus AS dari tahun 2000 menunjukkan bahwa
sekitar 4,3 juta orang mengaku sebagai penduduk asli Amerika, atau 1-2 persen dari
populasi kurang dari satu juta individu yang Mengidentifikasi diri ini secara resmi diakui
sebagai warisan asli.

Pada pergantian abad ke-21 mereka pada dasarnya adalah anggota dari setiap profesi yang
tersedia di Amerika Utara. Banyak penduduk asli juga telah pindah dari reservasi ke lebih
banyak daerah perkotaan, termasuk sekitar 65 persen anggota suku AS dan 55 persen
penduduk asli Kanada. Terlepas dari perubahan besar dalam pekerjaan dan tempat tinggal ini,
penduduk asli Amerika sering direpresentasikan secara anakronistik.
●Dari akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, kedaulatan politik, dan
khususnya penegakan perjanjian perjanjian, merupakan fokus utama aktivisme
masyarakat adat; Perlawanan lokal, regional, dan pan-India terhadap pembagian tanah
milik bersama, terhadap kehadiran wajib anak-anak di sekolah asrama, dan terhadap
pemutusan hak-hak kesukuan dan tunjangan, semuanya tumbuh dari prinsip dasar
gerakan kedaulatan. Pada pertengahan 1960-an gerakan hak-hak sipil telah mendidik
banyak orang tentang filosofi perlakuan yang sama di bawah hokum pada dasarnya
penerapan kedaulatan otoritas entitas atas individ dan hak-hak sipil bergabung dengan
kedaulatan sebagai fokus aktivisme India.
Dengan hampir 1.200 pemerintah suku yang diakui secara resmi dan lebih dari 60
pemerintah daerah yang masih ada di Amerika Serikat dan Kanada pada pergantian
abad ke-21, dan dengan isu-isu seperti perpajakan dan otoritas regulasi yang
dipertaruhkan, tidak mengherankan bahwa berbagai entitas ini telah terlibat dalam
berbagai pelatihan. Dua contoh membantu memperjelas penjelasan tentang pengaruh
otoritas, regional, dan federal atau kekuasaan. Salah satu bidang yang menjadi
perhatian adalah apakah seorang non-India yang melakukan tindak pidana saat berada
ditanah reservasi dapat di pengadilan adat. Di dalam Oliphant v. Suku Indian
Suquamish (1978), Mahkamah Agung memutuskan bahwa suku tidak memiliki
wewenang untuk menuntut orang non-India, bahkanketika orang tersebut melakukan
kejahatan di tanah suku. Keputusan ini jelas merupakan pukulan bagi kepemilikan
suku, dan beberapa reservasi benar-benar menutup perbatasan mereka untuk non-India
untuk memastikan bahwa petugas penegak hukum dapat menjaga perdamaian di
reservasi.
KESIMPULAN
Kehidupan penduduk asli Amerika di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 dicirikan
oleh kontinuitas dan perbedaan dari lintasan beberapa abad sebelumnya. Salah satu
kesinambungan yang lebih mencolok adalah komposisi yang terus-menerus dari
identitas etnis dan politik asli. Pada tahun 2000 lebih dari 600 pita atau
suku asli secara resmi diakui oleh pemerintah Kanada, dan sekitar 560 pita atau
suku tambahan secara resmi diakui oleh pemerintah Amerika Serikat. Angka-angka
ini perlahan-lahan meningkat sebagai kelompok tambahan yang terlibat dalam
proses yang sulit untuk mendapatkan pengakuan resmi. Penduduk asli Amerika
terus pulih dari kerugian yang menakjubkan dari periode kolonial, sebuah
fenomena yang pertama kali dicatat pada pergantian abad ke-20.
THANK YOU

IF YOU HAVE ANY QUESTION?

PLEASE WRITE THEM IN COMMENTS


COLOUMN,FRIENDS!!

Anda mungkin juga menyukai