Anda di halaman 1dari 3

KOMPAS.com (10/02/2022)- Revolusi Amerika terjadi pada 1765 hingga 1783.

Ditandai dengan
adanya gerakan rakyat koloni Inggris di Amerika Utara. Mereka menentang kerajaan Inggris yang
dianggap ikut campur dalam urusan negara koloni. Revolusi Amerika menjadi peristwa perlawanan
rakyat koloni Amerika terhadap pemerintah kolonial Inggris yang ada di Amerika. Penyebab Revolusi
Amerika Perlawanan rakyat koloni Amerika terhadap pemerintah kolonial Inggris terbagi menjadi
dua penyebab, yakni: 
Sebab umum Revolusi Amerika.
Beberapa sebab umum yang menyebabkan terjadinya Revolusi Amerika, yaitu Sikap tidak puas
rakyat koloni terhadap kebijaksanaan Inggris di wilayah koloni Amerika Serikat Penerapan pajak yang
membebani rakyat koloni Pengaruh paham liberalisme dari John Locke yang masuk Sikap represif
pemerintah koloni Inggris di Amerika.
Sebab khusus Revolusi Amerika Penyebab khusus pecahnya Revolusi Amerika adalah peristiwa
Boston Tea Party yang terjadi pada 16 Desember 1773. Dirangkum dalam jurnal Sejarah Amerika:
Dari Peradaban Kuno Hingga Kemerdekaan (2012) oleh Sutiyah, latar belakang peristiwa Boston Tea
Party yaitu sikap pemerintah kerajaan Inggris yang memaksakan undang-undang teh kepada wilayah
koloni.  Rakyat koloni menolak hal tersebut, akibatnya mereka menceburkan kapal yang bermuatan
teh di pelabuhan Boston.  Kronologi Revolusi Amerika Kronologi Revolusi Amerika bermula ketika
pemimpin rakyat koloni di Amerika mengadakan kongres pada 1776.  Kongres tersebut dihadiri oleh
negara-negara bagian sekaligus mengumumkan Declaration of Independent atau deklarasi
kemerdekaan. 
Thomas Jefferson membacakan Declaration of Independent yang berisi tentang pernyataan
kemerdekaan dan protes terhadap pemerintah koloni Inggris. Pemerintah kolonial Inggris
menanggapi protes dari rakyat koloni dengan sikap keras. Hal tersebut menyebabkan perang
kemerdekaan Amerika Serikat yang berlangsung pada 1776-1783. Kemenangan pertama rakyat
koloni terhadap Inggris terjadi pada pertempuran di Lexington. Pasukan koloni dipimpin oleh George
Washington mampu mengalahkan pasukan Inggris dalam pertempuran tersebut.
Pada perkembangannya, pasukan koloni Amerika mendapatkan bantuan dari Perancis dan
Belanda. Dalam buku Revolusi Amerika (1960) karya Richard B Morris, Perancis mengirimkan
pasukan dan senjata di bawah pimpinan Jendral Laffayette tahun 1778. Pasukan Inggris menyerah
pada 1781. Kemudian di tahun 1783, Inggris dan Maerika sepakat menandatangani perjanjian
Versailles yang berisi, sebagai berikut: Inggris mengakui kemerdekaan 13 koloni di Amerika Inggris
harus menyerahkan daerah jajahannya di Amerika kepada Amerika Serikat, kecuali Kanada Inggris
harus membayar kerugian dan hasil rampasan perang.
Dampak Revolusi Amerika bagi Indonesia
Berikut dampak Revolusi Amerika bagi Indonesia: Kapal dagang Inggris (EIC) boleh melakukan
perdagangan dengan Indonesia.  Pengahupusan Hak Monopoli perdagangan VOC di Inonesia.
Muncul paham liberalisme dan demokrasi di Indonesia. 

detik.com (Jumat, 13 Mei 2022)Jakarta - Revolusi Amerika dilatarbelakangi terjadinya penindasan


ekonomi dan politik oleh Inggris di wilayah Amerika Utara yang terjadi pada tahun 1765 - 1783.
Sejarah revolusi Amerika ini menjadi momentum dimana terbentuknya negara baru yaitu Amerika
Serikat yang terlepas dari jajahan Inggris.
Kala itu, kerajaan Inggris dinilai campur tangan terkait urusan negara bahkan memaksa penduduk
Amerika agar membeli dan menjual barang-barang hanya kepada Inggris. Hal tersebut bertentangan
dengan ideologi ekonomi yang dianut rakyat koloni Amerika.
Tak hanya itu, terdapat beberapa faktor penyebab lain yang menjadi latar belakang terjadinya
revolusi Amerika. Dampak yang ditimbulkan dari revolusi ini pun cukup besar secara global. Bahkan
di wilayah Eropa, revolusi Amerika menjadi inspirasi terjadinya revolusi Perancis.
A. Latar Belakang Terjadi Revolusi Amerika
Dalam buku Sejarah Revolusi-Revolusi Besar Dunia yang disusun oleh Yuliani (2020), disebutkan
bahwa penduduk asli Amerika adalah suku bangsa Maya di Amerika Tengah, Aztecs di México, Inka
di Perú, Chibcha di Kolombia, Sioux-Apache-Cheyenne di Amerika Utara.
Sekitar tahun 981 M, bangsa Noor dari Norwegia atau dikenal dengan sebutan Viking menjadi
orang kulit putih pertama yang datang dan mendiami benua Amerika.
Awal mula kronologi revolusi Amerika adalah ketika di tahun 1492, Christopher Columbus yang
sering kita kenal sebagai penemu benua Amerika, sampai di Kepulauan Bahama, Kuba, dan Santo
Domingo.
Columbus mengira ia sampai di India sehingga penduduk pulau tersebut disebut sebagai Indian.
Setelah kedatangannya, banyak orang Spanyol hingga Portugis berdatangan ke Amerika. Bahkan
Mexico berhasil mengambil Amerika Tengah dan Spanyol menjajah Amerika Selatan.
Hanya Amerika Utara yang belum diduduki koloni negara manapun. Oleh karenanya, di abad ke-
17, terjadi perebutan Amerika Utara oleh Perancis, Inggris, dan Belanda. Kedatangan koloni Eropa
memicu berbagai polemik dan menjadi penyebab terjadinya revolusi Amerika.
B. Penyebab Revolusi Amerika
Koloni Inggris berhasil menduduki sepanjang pantai Timur Amerika Utara, bersama negara Eropa
lainnya koloni-koloni mulai berebut untuk menguasai wilayah Amerika. Berikut penyebab terjadinya
revolusi Amerika.
Perang Tujuh Tahun
Perebutan kekuasaan antara koloni Inggris dan Perancis berujung pada perang. Hal ini didasari
pada pelanggaran yang dilakukan Inggris untuk memperluas kekuasaannya ke wilayah jajahan
Perancis. Terjadilah perang selama tujuh tahun yaitu pada 1756 - 1763 yang berakhir dengan
kemenangan Inggris.
Pemberlakuan Pajak yang Membebani Rakyat
Kerajaan Inggris memberlakukan pajak kepada penduduk Amerika. Pemberlakuan ini terjadi karena
Inggris butuh mengisi kas negara yang kosong setelah menyelesaikan perang selama 7 tahun
melawan Perancis.
Pajak yang berlaku misalnya pajak teh dan pajak gula. Rakyat Amerika terbebani, ditambah tidak
ada perwakilan di parlemen Inggris. Hal ini memicu perlawanan mereka yang mulai pada tahun
1765.
Munculnya Pemahaman Kebebasan
Tekanan koloni Amerika dari segi ekonomi, sosial, politik, bahkan agama yang diterapkan Inggris
menciptakan koloni baru yang didirikan oleh penduduk pelarian.
Mereka bertujuan untuk memerdekakan dan membentuk dunia baru yang terbebas dari Inggris.
Peristiwa ini berawal dari pengaruh paham liberalisme yang dibawa John Locke.
The Boston Tea Party
Puncak revolusi Amerika terjadi karena dipicu peristiwa The Boston Tea Party pada 16 Desember
1773. Akibat kekecewaan orang-orang Amerika, mereka serempak membuang muatan teh ke laut
hingga membuat pemerintah Inggris marah dan terjadilah pertempuran sebagai awal revolusi
Amerika.
C. Akhir dari Revolusi Amerika
Thomas Jefferson sebagai pemimpin rakyat koloni di Amerika mengadakan kongres yang dihadiri
negara-negara bagian pada tahun 1776. Ia mengumumkan deklarasi kemerdekaan atau pernyataan
merdeka sekaligus protes kepada pemerintah Inggris.
Tak tinggal diam, pemerintah Inggris menyikapinya dengan keras sehingga terjadi perang
kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776 - 1783. Rakyat koloni Amerika dipimpin George
Washington berhasil mengalahkan pasukan Inggris pada pertempuran di Lexington.
Pasukan Amerika juga dibantu oleh Perancis dan Belanda yang mengirimkan sejumlah pasukan
dan senjata. Akhirnya di tahun 1781 Inggris menyerang dan tahun 1783 Amerika dan Inggris
menyepakati perjanjian Versailles tentang pengakuan kemerdekaan Amerika Serikat.
D. Dampak Revolusi Amerika pada Dunia
Revolusi Amerika berpengaruh besar di dunia terutama terkait penerapan hak asasi manusia dan
demokrasi. Pasalnya, peristiwa ini merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan,
kemerdekaan, dan penghormatan terkait hak asasi manusia.
Tokoh yang memperjuangkan hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln sebagai Presiden
Amerika Serikat yang menentang perbudakan.
Selain itu, di Indonesia sendiri Revolusi Amerika berpengaruh pada pergerakan nasional dan
munculnya paham terkait hak segala bangsa untuk merdeka dan berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai