Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azarya Aprinata

Nim : 223113006
Program Studi : Manajemen Pendidikan Kristen
Semester : 3 (Tiga)
Mata Kuliah : Sosiologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Merry Bandelina Asalaka, S.Si., Teol., M.Pd
A. Revolusi Industri
1. Sejarah Revolusi Industri
Sejarah Revolusi Industri bermula di Inggris pada tahun 1760. Sejak saat itu, terjadi
perubahan sosial yang di mana tenaga manusia digantikan oleh tenaga mesin. Buruh
pabrik yang awalnya diandalkan dalam proses produksi, mulai digantikan dengan
tenaga mesin. Dengan adanya revolusi industri mengakibatkan peralihan besar dalam
hal kepentingan dan kekuasaan. Sistem feodalisme yang tadinya dianut oleh Inggris dan
negara-negara Eropa lainnya mampu diruntuhkan oleh kaum borjuis dengan sistem
ekonomi kapitalis (Menyerahkan kebebasan kendali ekonomi pada pelaku atau pihak
swasta). Perindustrian kaum borjuis untuk menguasai perekonomian.
2. Faktor Penyebab Revolusi Industri
Adapun penyebab dari revolusi industri, diantaranya :
a) Situasi politik yang stabil
b) Inggris kaya akan bahan tambang, seperti batu bara, bijih besi, timah, dan kaolin.
c) Adanya penemuan baru di bidang teknologi mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi.
d) Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan, serta tersedianya
modal yang besar untuk bidang usaha.
e) Pemerintah memberi perlindungan hukum bagi hasil temuan baru (hak paten),
sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah.
f) Besarnya arus urbanisasi akibat revolusi agraria di pedesaan, mendorong
pemerintah Inggris membuka industri yang lebih banyak.
3. Dampak Revolusi Industri
Adapun dampak dari Revolusi Industri, diantaranya :
a) Dampak Revolusi Industri di Bidang Ekonomi
Revolusi industri melahirkan berbagai temuan bagi kelancaran proses produksi.
Hal ini mendorong munculnya berbagai perusahaan besar, kota-kota industri, dan
lapangan kerja baru sehingga mendongkrak perekonomian negara.
b) Dampak Revolusi Industri di Bidang Politik
Salah satu dampak revolusi di bidang politik yaitu, munculnya gerakan sosialis.
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak
menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian
membentuk organisasi disebut gerakan sosialis. Selain itu, dampak dari revolusi
industri membuat munculnya paham demokratis (pemerintah oleh rakyat), paham
nasionalisme (rasa kebangsaan), imperialisme modern (perluasan jajahan).
c) Dampak Revolusi Industri di Bidang Sosial
Munculnya kesenjangan antara tuan dan buruh. Dengan adanya golongan
pengusaha yang kaya di satu pihak, sementara terdapat golongan buruh yang hidup
menderita di pihak lain, sehingga menimbulkan kesenjangan antara pengusaha dan
buruh. Kondisi seperti itu sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti
dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan
kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong
kepada paham sosialis.
B. Revolusi Amerika
1. Sejarah Revolusi Amerika
Benua Amerika pertama kali ditemukan oleh Penjelajah Eropa yaitu, Christopher
Columbus pada tahun 1492, pada saat mencari jalur perdagangan ke Asia. Berita
tentang penemuan benua baru ini menarik perhatian banyak negara Eropa, seperti
Spanyol, Prancis, dan Inggris, yang bersaing untuk menguasai wilayah-wilayah di
Amerika. Mereka mendirikan koloni-koloni di sana dan mengeksploitasi sumber
daya alam serta penduduk asli yang disebut Indian. Salah satu negara yang paling
aktif mendirikan koloni di Amerika adalah Inggris. Pada abad ke-17 dan ke-18,
Inggris memiliki 13 koloni di pantai timur Amerika Utara yang meliputi wilayah
dari New Hampshire hingga Georgia. Koloni-koloni ini memiliki pemerintahan
sendiri yang dipilih oleh rakyatnya, tetapi tetap tunduk kepada raja dan parlemen
Inggris. Koloni-koloni ini juga berkembang pesat dalam bidang pertanian,
perdagangan, dan industri. Namun, hubungan antara koloni dan Inggris mulai
memburuk sejak pertengahan abad ke-18. Kebijakan baru dari pemerintah Inggris
tersebut di protes karena mereka kaum koloni merasa tidak mempunyai perwakilan
dalam parlemen. Penolakan tersebut kemudian melahirkan istilah Notaxation
without Representation atau berarti "Tolak Pajak Tanpa Perwakilan". Penolakan
kebijakan dari pemerintah Inggris ini kemudian berkembang menjadi gerakan-
gerakan radikal dari kaum koloni yang menentang kerajaan Inggris. Warga koloni
kemudian melakukan pemboikotan terhadap barang-barang Inggris. Salah satu
peristiwa radikal yaitu, peristiwa di Bostan atau disebut The Bostan Tea Party yang
merupakan peristiwa perebutan kapal Inggris yang sedang mengangkut kaum
koloni dan membuang ke laut.
2. Penyebab Revolusi Amerika
Adapun penyebab dari Revolusi Amerika, diantaranya :
a) Perang Tujuh Tahun
Perebutan kekuasaan antara koloni Inggris dan Perancis berujung pada perang.
Hal ini didasari atas pelanggaran yang dilakukan oleh Inggris untuk memperluas
kekuasaannya ke wilayah jajahan Prancis sehingga terjadi perang selama tujuh
tahun yaitu pada 1756 - 1763 yang berakhir pada kemenangan Inggris.
b) Pemberlakuan Pajak yang Membebani Rakyat
Kerajaan Inggris memberlakukan pajak kepada penduduk Amerika.
Pemberlakuan ini terjadi karena Inggris butuh mengisi kas negara yang kosong
setelah menyelesaikan perang selama 7 tahun melawan Perancis. Pajak yang
berlaku misalnya pajak teh dan pajak gula. Rakyat Amerika merasa terbebani
dengan tidak ada perwakilan di Parlemen Inggris. Hal ini memicu perlawanan
mereka yang mulai pada tahun 1765.
c) Munculnya Pemahaman Kebebasan
Tekanan koloni Amerika dari segi ekonomi, sosial, politik, hingga agama yang
diterapkan Inggris menciptakan koloni baru yang didirikan oleh penduduk
pelarian yang bertujuan agar memerdekakan dan membentuk dunia baru yang
terbebas dari Inggris. Peristiwa ini berawal dari pengaruh paham liberalisme
yang dibawa oleh John Locke.
d) The Boston Tea Party
Puncak revolusi Amerika terjadi karena dipicu peristiwa The Boston Tea Party
pada 16 Desember 1773. Munculnya kekecewaan dari orang-orang Amerika,
membuat mereka serempak membuang muatan teh ke laut hingga membuat
pemerintah Inggris marah dan terjadilah pertempuran sebagai awal Revolusi
Amerika.
3. Dampak Revolusi Amerika
Adapun dampak dari Revolusi Amerika, diantaranya :
a) Dampak Revolusi Amerika di Bidang Sosial
Revolusi Amerika menimbulkan perubahan sosial di Amerika Serikat seperti,
meningkatnya kesadaran akan hak-hak sipil, persamaan, dan kebebasan.
Revolusi Amerika juga memicu gerakan-gerakan sosial untuk menghapuskan
perbudakan, memberikan hak pilih kepada perempuan, dan menghormati hak-
hak penduduk asli dan minoritas. Revolusi Amerika juga mempengaruhi budaya
dan identitas Amerika Serikat yang mencerminkan nilai-nilai revolusioner
(perubahan menyeluruh), patriotisme (pantang menyerah), dan pluralisme
(keberagaman).
b) Dampak Revolusi Amerika di Bidang Politik
Revolusi Amerika menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa lain untuk menuntut
kemerdekaan dari penjajahan Eropa, seperti Prancis, Haiti, Amerika Latin, dan
Indonesia. Revolusi Amerika juga menjadi contoh bagi pembentukan sistem
pemerintahan republik demokrasi yang menghormati hak-hak rakyat dan
mengadopsi konstitusi sebagai hukum tertinggi. Revolusi Amerika juga
mempengaruhi hubungan internasional antara negara-negara Barat dan Timur,
serta membuka peluang bagi ekspansi wilayah Amerika Serikat ke arah barat.
C. Revolusi Perancis
1. Sejarah Revolusi Prancis
Raja Louis XVI naik tahta pada tahun 1774, di tengah kekacauan ekonomi di
Perancis. Dalam kondisi itu, Louis masih melanjutkan dukungannya terhadap
Perang Kemerdekaan Amerika melawan Inggris. Pajak dibebankan secara luar
biasa kepada masyarakat biasa, sedangkan golongan agamawan dan aristokrat tetap
dapat menikmati kehidupan sebagaimana mestinya. Kebencian rakyat terhadap
kerajaan dan golongan elit ini juga terinspirasi dari ide “Pencerahan” yang
menginginkan perubahan mendasar dari kehidupan bernegara. Rakyat
mempertanyakan kembali absolutism kekuasaan raja, aristokrat dan agamawan
yang tidak membela rakyat miskin, kebebasan beragama, serta keinginan
mewujudkan kesetaraan dalam kehidupan. Di tengah tekanan keuangan dan
amarah rakyat yang tak terbendung ini, Raja Louis XVI memutuskan untuk
memanggil forum Etats Generaux. Forum ini bertujuan untuk mendengar pendapat
rakyat dari tiga golongan, terkait dengan kondisi yang ada. Meskipun berjumlah
besar, pendapat rakyat sebagai etats ketika sering diabaikan oleh raja dan kedua
etats lainnya. Assemblee Nationale (Majelis Nasional) dibentuk pada tahun 1789,
melepaskan diri dari Etats Generaux. Gerakan ini kemudian berkembang semakin
radikal dalam menentang kalangan elit.
2. Penyebab Revolusi Prancis
Adapun penyebab dari Revolusi Prancis, diantaranya :
a) Krisis Keuangan
Prancis mengalami defisit anggaran yang besar akibat perang yang
berkepanjangan, terutama Perang Tujuh Tahun (1756-1763) dan Perang
Kemerdekaan Amerika (1775-1783). Prancis juga harus membayar bunga
hutang yang tinggi kepada para kreditur. Untuk menutup defisit, pemerintah
berusaha menaikkan pajak, tetapi menghadapi penolakan dari rakyat terutama
golongan ketiga yang terdiri dari kaum borjuis, petani, dan pekerja.
b) Ketidakadilan Sosial
Masyarakat Prancis saat itu dibagi menjadi tiga golongan atau estat, yaitu, estat
pertama (rohaniwan), estat kedua (bangsawan), dan estat ketiga (rakyat jelata).
Estat pertama dan kedua memiliki hak istimewa seperti, bebas dari pajak,
memiliki tanah luas, dan menduduki jabatan penting di pemerintahan dan
gereja. Estat ketiga harus menanggung beban pajak yang berat, tidak memiliki
hak politik, dan hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Ketidakpuasan estat
ketiga terhadap sistem feodal ini semakin meningkat seiring dengan
berkembangnya ide-ide pencerahan yang menuntut persamaan, kebebasan, dan
kedaulatan rakyat.
c) Kegagalan Reformasi Raja Louis XVI
Kegagalan Reformasi Raja Louis XVI yang naik tahta pada tahun 1774,
berusaha melakukan reformasi untuk mengatasi krisis keuangan dan sosial yang
dihadapi Prancis. Namun, reformasi ini ditentang oleh estat pertama dan kedua
yang tidak mau kehilangan hak istimewanya. Raja juga tidak memiliki
kemampuan dan kewibawaan untuk melaksanakan reformasi secara tegas.
Akhirnya, raja memutuskan untuk mengadakan Sidang Umum (Etats Generaux)
pada tahun 1789 untuk mencari solusi bersama dengan perwakilan dari ketiga
estat.
3. Dampak Revolusi Prancis
Adapun dampak dari Revolusi Prancis, diantaranya :
a) Dampak Politik
Revolusi Prancis mengakhiri kekuasaan absolut monarki (kedaulatan dikuasai
oleh satu orang) dan feodalisme (penguasaan alat produksi oleh kaum pemilik
tanah) di Prancis. Revolusi ini juga melahirkan konsep republik, demokrasi,
nasionalisme, dan hak asasi manusia yang menjadi inspirasi bagi gerakan-
gerakan revolusioner (pendukung perubahan merata) di negara-negara lain,
seperti Amerika Latin, Jerman, Italia, dan Indonesia.
b) Dampak Sosial
Revolusi Prancis menghapuskan perbedaan kelas antara estat pertama, kedua,
dan ketiga. Revolusi ini juga memberikan kesempatan bagi kaum borjuis untuk
naik kelas dan mendominasi perekonomian dan politik Prancis. Revolusi ini
juga memberantas praktik-praktik korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan
wewenang oleh pejabat-pejabat pemerintah dan gereja.
c) Dampak Ekonomi
Revolusi Prancis meningkatkan produktivitas pertanian dan industri di Prancis
dengan menerapkan sistem metrik, menghapuskan monopoli perdagangan, dan
meratakan pajak bagi semua warga negara. Revolusi ini juga mendorong
perkembangan perdagangan internasional dengan membuka pelabuhan-
pelabuhan baru dan menaklukkan wilayah-wilayah koloni.
d) Dampak Budaya
Revolusi Prancis mempromosikan nilai-nilai pencerahan yang menekankan
rasionalitas, ilmu pengetahuan, dan kemajuan. Revolusi ini juga mendorong
perkembangan seni dan sastra yang mencerminkan semangat revolusioner,
seperti karya-karya Voltaire, Rousseau, Diderot, Hugo, Balzac.

Anda mungkin juga menyukai