Anda di halaman 1dari 9

SOSIOLOGI

PERKEMBANGAN ILMU SOSIOLOGi


Abad Pertengahan

 Abad Pertengahan dalam sejarah Eropaberlangsung dari abad ke-


5 sampai abad ke-15 Masehi.
 Abad Pertengahan bermula sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi
Barat dan masih berlanjut manakala Eropa mulai memasuki Abad
Pembaharuan dan Abad Penjelajahan. SejarahDunia Barat secara
tradisional dibagi menjadi tiga kurun waktu, yakni Abad Kuno,
Abad Pertengahan, dan Zaman Modern.
 Pada Awal Abad Pertengahan telah terjadi perubahan-perubahan
mendasar pada tatanan kemasyarakatan dan politik, pengaruh
Abad Kuno belum benar-benar hilang.
Sebagian besar dari kerajaan-kerajaan yang berdiri di kawasan
barat Eropa melembagakan segelintir pranata Romawi yang
tersisa.
 Pada Puncak Abad Pertengahan, yang bermula sesudah tahun
1000 Masehi, populasi Eropa meningkat pesat berkat munculnya
inovasi-inovasi di bidang teknologi dan pertanian yang
memungkinkan berkembangnya perniagaan. Lonjakan populasi
Eropa juga disebabkan oleh perubahan iklim selama periode Suhu
Hangat Abad Pertengahan yang memungkinkan peningkatan hasil
panen
ada dua tatanan kemasyarakatan yang diterapkan pada Puncak
Abad Pertengahan,
yakni Manorialisme dan Feodalisme. Manorialisme adalah
penertiban rakyat jelata menjadi pemukim di desa-desa, dengan
kewajiban membayar sewa lahan dan bekerja bakti bagi kaum
ningrat; sementara feodalisme adalah struktur politik yang
mewajibkan para kesatria dan kaum ningrat kelas bawah untuk
maju berperang membela junjungan mereka sebagai ganti
anugerah hak sewa atas lahan dan tanah pertuanan (bahasa
Inggris: manor).
 Akhir Abad Pertengahan ditandai oleh berbagai musibah dan
malapetaka yang meliputi bencana kelaparan, wabah penyakit,
dan perang, yang secara signifikan menyusutkan jumlah penduduk
Eropa; antara 1347 sampai 1350, wabah Maut Hitam menewaskan
sekitar sepertiga dari penduduk Eropa. Kontroversi, bidah,
dan Skisma Barat yang menimpa Gereja Katolik, terjadi
bersamaan dengan konflik antarnegara, pertikaian dalam
masyarakat, dan pemberontakan-pemberontakan rakyat jelata
yang melanda kerajaan-kerajaan di Eropa. Perkembangan budaya
dan teknologi mentransformasi masyarakat Eropa, mengakhiri
kurun waktu Akhir Abad Pertengahan, dan mengawali kurun
waktu Awal Zaman Modern.

Abad Pencerahan

 suatu masa di sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki


semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan tradisional,
memisahkan pengaruh-pengaruh keagamaan dari pemerintahan.
Bertolak dari pemikiran ini, masyarakat mulai menyadari
pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah.
Ideologi Sekularisme menjadi dasar tonggak peradaban maju
Eropa
 Zaman Pencerahan terjadi sekitar tahun 1687 - 1789M, adalah
masa-masa yang produktif bagi sejarah budaya barat. Seperti
ditemukannya bubuk mesiu, mesin cetak, dan kompas yang
menjadi perubahan besar, serta mempengaruhi dunia hingga saat
ini
 Terdapat 4 ciri Transformasi di Zaman Pencerahan:

1. Early Capitalism/ Mercantilism


2. Kemandirian/ Individualism
3. Berperannya aspek-aspek rasional
4. Pesatnya kemajuan teknologi
Revolusi Industri

 periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan


secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak
yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di
dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian
menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan
menyebar ke seluruh dunia.
 Awal mula penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan dalam
surat oleh seorang utusan Prancis bernama Louis-Guillaume
Otto pada tanggal 6 Juli 1799
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana
terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris
yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia,
yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis
menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya
mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik
pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi
perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan,
perbaikan jalan raya dan rel kereta api.[4] Adanya peralihan dari
perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang
berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan
penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya
menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di
Inggris.[5]
 Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Adapun
faktor-faktor yang menyebabkannya adalah sebagai berikut:

1. Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688


yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of
Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya
menarik pajak berdasarkan atas persetujuan parlemen.
2. Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah,
dan kaolin. Di samping itu, wol juga sangat menunjang industri
tekstil.
3. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat
mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi,
misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan
sebagainya.
4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan
sehingga dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang
usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang
cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang
menghasilkan bahan mentah tersebut.
5. Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil
penemuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan
penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah
Royal Society for Improving Natural Knowledge maka
perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
6. Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan
mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih
banyak agar dapat menampung mereka.
 Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah
terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan
munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, René
Descartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan
penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal
Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The
French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti
ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan
wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya
alam.
 ada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang
sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum
Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang
punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas
untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan
menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
1. Sistem Domestik
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home
industry). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan
alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari
pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya.
Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan.
Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha
hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para
majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
2. Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat
khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik
cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur
(pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya
berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah
untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk
menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh)
lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya
masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga
masih berdasarkan pesanan.
3. Sistem pabrik
Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang
menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah
ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk
tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian
juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain.
Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan
ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan.

Revolusi Amerika

 Terjadi pada 19 April 1775 – 3 September 1783 (8 tahun, 137 hari


Bertempatan di Amerika Utara Timur, Gibraltar, Kepulauan Balearik,
Amerika Tengah;Jajahan kolonial Prancis, Belanda, dan Britania
di anak benua India dan kawasan lain;Perairan Eropa, Laut
Karibia, Samudera Atlantik dan Hindia
 Para kolonis bangkit karena Undang-Undang Stempel 1765 yang
dikeluarkan Parlemen Britania Rayatidak konstitusional. Parlemen
Britania menegaskan bahwa mereka punya hak untuk memberlakukan
pajak pada para
Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang
bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada
awalnya masih setia kepada Raja. Pemboikotan Amerika Serikat
terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya
peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan
penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya
dengan mengakhiri pemerintahan mandiri di Massachusetts dan
meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan
Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya
 Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang
dikumpulkan di Concord, dan ia mengirimkan tentara BRitania untuk
merampas dan menghancurkannya.
Setelah berulang kali meminta raja Britania ikut campur dalam
parlemen, semua keputusan damai berakhir ketika Kongres dicap
pengkhianat melalui dekret raja, dan mereka menanggapinya
dengan mendeklarasikan kemerdekaan sebuah bangsa berdaulat yang
baru, Amerika Serikat, pada tanggal 4 Juli 1776. Kaum Loyalis
Amerika Serikat menolak Deklarasi ini dan berpihak pada Raja;
mereka diasingkan dari kekuasaan di mana-mana. Upaya Amerika
Serikat untuk memperluas pemberontakan ini
hingga Quebec dan Florida tidak berhasil.
 Pada Juni 1776, Amerika Serikat berhasil mengendalikan setiap
negara bagian secara penuh, tetapi kemudian Angkatan Laut Kerajaan
Britania menduduki New York City dan menjadikannya pangkalan
utama mereka. Perang ini segera buntu. Angkatan Laut kerajaan dapat
menduduki kota-kota pesisir lainnya dalam waktu singkat, tetapi
pemberontak mengendalikan wilayah pedesaan yang dihuni 90 persen
populasi AS.
Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 berakhir dengan
penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga.
Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Prancis memasuki
perang secara terbuka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan
kekuatan militer kedua belah pihak. Spanyol dan Republik Belanda—
sekutu Prancis—juga berperang dengan Britania selama empat tahun
ebrikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji kekuatan
militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa.
 Keterlibatan Prancis terbukti berhasil meski mahal, sehingga
mengacaukan ekonomi Prancis dan mendorong negara ini ke jurang
utang yang sangat besar.[ Kemenangan angkatan laut Prancis di
Chesapeake berujung pada pengepungan oleh pasukan gabungan
Prancis dan Kontinental yang memaksa pasukan Britania kedua
menyerah di Yorktown, Virginia tahun 1781. Pertempuran terus
berlanjut sepanjang tahun 1782, sementara perundingan perdamaian
dimulai.
Pada tahun 1783, Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui
kedaulatan Amerika Serikat atas teritori yang secara kasar dikelilingi
oleh wilayah yang saat ini menjadi Kanada di utara, Florida di selatan,
dan Sungai Mississippi di barat. Perdamaian dalam tingkat
internasional disetujui yang diikuti serangkaian pertukaran teritori.
 Hasil : Kemerdekaan Amerika Serikat
Perubahan Wilayah : Britania kehilangan wilayahnya di sebelah timur
Sungai Mississippi dan selatan Danau-Danau Besar & Sungai St.
Lawrence kepada Amerika Serikat yang sudah merdeka & Spanyol;
Spanyol mendapatkan Florida Timur, Florida Barat, dan Minorca;
Britania menyerahkan Tobago dan Senegalkepada Prancis.
Republik Belanda menyerahkan Negapatnam kepada Britania

Revolusi Perancis

 suatu periode sosial radikal dan


pergolakan politik di Prancis yang memiliki dampak abadi
terhadap sejarah Prancis, dan lebih luas lagi,
terhadap Eropa secara keseluruhan.
 Revolusi Prancis telah menimbulkan dampak yang mendalam
terhadap perkembangan sejarah Modern. Pertumbuhan
republik dan demokrasi liberal, menyebarnya sekularisme,
perkembangan ideologi modern, dan penemuan
gagasan perang total adalah beberapa warisan Revolusi
Prancis.
 sebab utama Revolusi Prancis adalah ketidakpuasan
terhadap Ancien Régime. Lebih khusus, para sejarawan juga
menekankan adanya konflik kelas dari perspektif Marxis; hal
yang umum terjadi pada akhir abad ke-19. Perekonomian yang
tidak sehat, panen yang buruk, kenaikan harga pangan, dan
sistem transportasi yang tidak memadai adalah hal-hal yang
memicu kebencian rakyat terhadap pemerintah.
Faktor lainnya yang dianggap sebagai penyebab Revolusi
Prancis adalah kebencian terhadap pemerintah, yang muncul
seiring dengan berkembangnya cita-cita Pencerahan
Adapaun dampak terjadinya revolusi Prancis dapat dibagi menjadi
beberapa bidang seperti dibawah ini:
1. Bidang Politik
Dengan membaca ulasan di atas tentunya kita dapat memahami
dampak apa yang terjadi di bidang politik dengan adanya revolusi
Prancis. Namun tidak ada salahnya jika kita singgung sedikit
mengenai dampak politik tersebut.Dampa utama yang ditimbulkan
revolusi Prancis terhadap sistem politik jelas berupa kekuasaan
absolut yang sangat dicam oleh rakyat. Lebih dari itu, paham
liberal yang muncul dengan adanya revolusi Prancis sangat pesat
menyebar hingga ke penjuru dunia seperti Spanyol, Jerman,
Rusia, Austria, dan Italia. Dengan adanya revolusi Prancis tumbuh
pula paham demokrasi, parlementer, republik, dan lain sebagainya
yang tentunya juga mulai tumbuh di negara lain.
2. Bidang Sosial
Dalam perjuangan revolusi Prancis jelas dapat kita ketahui bahwa
stratifikasi sosial di negara tersebut dihapuskan, memberikan hak
dan kewajiban yang sama terhadap seluruh rakyat serta
memberikan kebebasan dalam menentukan agama, pendidikan,
dan pekerjaan.
3. Bidang Ekonomi
Dihapusnya sistem gilde, yakni sistem dalam peraturan
perdagangan. Dengan dihapusnya sistem ini maka perdagangan
dan industri dapat berkembang dengan cukup baik di Prancis
pasca revolusi Prancis.Disisi lain kehidupan petani juga memiliki
peningkatan, hal ini tidak lain karena dihapusnya pajak feodal dan
selain sebagai penggarap tanah, petani juga diberikan hak untuk
memiliki tanah. Dengan demikian pendapatan dan taraf hidup
petani perlahan semakin meningkat.

Sosiologi Modern

• Teori sosiologi modern merupakan bagian dari teori sosiologi


klasik
• Teori ini membahas mengenai tokoh-tokoh sosiologi yang
mengembangkan teori-teori sosiologi.
• Terdapat tiga paradigma sosiologi, yaitu :
• paradigma fakta sosial
• paradigma definisi sosial
• paradigma perilaku social

Sosiologi di Indonesia
 Sosiologi di Indonesia telah dimulai dalam waktu yang lama. Pada
masa Sri Paduka Mangkunegoro IVdari Surakarta, terdapat
ajaran Wulang Reh yang mengajarkan tentang tata hubungan
antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari
golongan-golongan berbeda
 dikarenakan banyak karya orang Belanda, seperti tulisan-tulisan
ter Haar dan Duyvendak yang mencakup unsur-unsur sosiologis
namun kala itu dikupas secara ilmiah dari aspek nonsosiologis dan
belum menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
 Sebelum perang dunia kedua, Indonesia hanya memiliki Sekolah
Tinggi Hukum (Rechtshogeschool) di Jakarta, satu-satunya
lembaga perguruan tinggi sebelum era kemerdekaan yang
memberikan kuliah tentang sosiologi di Indonesia.
Kegiatan perkuliahan di sekolah tersebut sempat ditiadakan pada
1934 hingga 1935. Penyebabnya karena para guru besar memiliki
opini bahwa pengetahuan tentang bentuk dan susunan
masyarakat dan proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak
diperlukan dalam hubungan dengan pelajaran hukum. Mereka
juga berpandangan bahwa yang penting untuk dipelajari adalah
hukum positif, yakni peraturan-peraturan yang berlaku dengan sah
pada suatu waktu dan suatu tempat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai