Abad Pencerahan
Revolusi Amerika
Revolusi Perancis
Sosiologi Modern
Sosiologi di Indonesia
Sosiologi di Indonesia telah dimulai dalam waktu yang lama. Pada
masa Sri Paduka Mangkunegoro IVdari Surakarta, terdapat
ajaran Wulang Reh yang mengajarkan tentang tata hubungan
antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari
golongan-golongan berbeda
dikarenakan banyak karya orang Belanda, seperti tulisan-tulisan
ter Haar dan Duyvendak yang mencakup unsur-unsur sosiologis
namun kala itu dikupas secara ilmiah dari aspek nonsosiologis dan
belum menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
Sebelum perang dunia kedua, Indonesia hanya memiliki Sekolah
Tinggi Hukum (Rechtshogeschool) di Jakarta, satu-satunya
lembaga perguruan tinggi sebelum era kemerdekaan yang
memberikan kuliah tentang sosiologi di Indonesia.
Kegiatan perkuliahan di sekolah tersebut sempat ditiadakan pada
1934 hingga 1935. Penyebabnya karena para guru besar memiliki
opini bahwa pengetahuan tentang bentuk dan susunan
masyarakat dan proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak
diperlukan dalam hubungan dengan pelajaran hukum. Mereka
juga berpandangan bahwa yang penting untuk dipelajari adalah
hukum positif, yakni peraturan-peraturan yang berlaku dengan sah
pada suatu waktu dan suatu tempat tertentu.