Anda di halaman 1dari 3

Revolusi Industri dan Kolonialisme

Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad
ke-18 dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja
menjadi yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin. Revolusi ini dimulai di Inggris
dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan
ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan peralatan mesin logamkeseluruhan pada dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk
digunakan di industri lainnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu
pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene
Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian
lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The
French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri,
perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Efek budayanya menyebar ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara, kemudian
memengaruhi seluruh dunia. Efek dari perubahan ini di masyarakat sangat besar dan seringkali
dibandingkan dengan revolusi kebudayaan pada masa Neolitikum ketika pertanian mulai
dilakukan dan membentuk peradaban, menggantikan kehidupan nomadik.
Tempat tinggal pada masa Revolusi Industri beraneka ragam dari kondisi rumah yang
sangat baik dan pemilik yang makmur hingga perumahan sempit di daerah perkumuhan. Rumah
kumuh ini menggunakan toilet bersama serta keadaan lingkungan yang kurang bersih. Berbagai
macam penyakit juga kerap terjadi seperti wabah kolera, cacar air.

Kolonialisme merupakan sistem suatu negara untuk menguasai rakyat dan sumber daya
negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Mengeruk sumber daya negara

lain terutama hasil kekayaan alam yang selanjutnya dikirim ke negara asal penjajah tersebut
untuk dikonsumsi rakyat negara asalnya. Awal mula kolonialisme dari upaya pemjelajahan
samudera yang dimotori oleh Portugis dan Spanyol abad ke-15. Eropa bukanlah kawasan yang
paling maju awal abad ke-15, segala macam kebutuhan dipasok dari Asia seperti rempahrempah, emas, kain dan lainnya.
Pada tahun 1453 Konstantinopel yang merupakan pintu gerbang perdagangan Asia dengan
Eropa jatuh ke tangan Turki Ottoman sehingga ditutup. Oleh karena itu, bangsa Eropa mencari
jalan baru untuk memenuhi segala kebutuhannya maka dilakukanlah pelayaran samudera
mencari rempah-rempah yang akan dijual di Eropa dan keuntungannya digunakan untuk
kemakmuran negaranya. Inilah permulaan lahir kolonialisme yang menguras sumber kekayaan
suatu negara.
Perkembangan

teknologi

perkapalan

muncul

setelah

jatuhnya

Konstantinopel,

ditemukannya sistem angin yang dimanfaatkan untuk pelayaran kapal dengan layar lebar.
Penemuan kompas yang mempermudah kapal berlayar sesuai arah yang dituju dengan persentase
kemungkinan tersesat kecil. Kapal-kapal tergantikan dengan kapal besar yang tidak hanya
digerakkan oleh manusia tapi sudah menggunakan mesin yang mampu mengarungi samudera
luas.
Tenaga manusia yang bisa digantikan oleh mesin dan alat-alat ini mencua melahirkan
Revolusi Industri abad ke-18. Perubahan terjadi dari sistem agraris yang menggunakan tenaga
manusia berubah menjadi tenaga mesin. Dasar dari Revolusi Industri yaitu ditemukannya mesin
uap oleh James Watt dan berhasil mengembangkan mesin itu tahun 1765. Penemuan mesin cetak
oleh Gutenberg untuk mencetak buku tata bahasa latin. Namun, jauh sebelum Gutenberg, mesin
cetak di Cina sudah ada sejak abad ke-11. Mesin cetak ini berjasa untuk mencetak dan
menyebarkan Alkitab yaitu Gospel (agama) merupakan satu dari Semangat 3G (Gold, kekayaan;
Glory, kejayaan; Gospel, agama). Agama nasrani pun disebarluaskan oleh para pedagang
maupun pihak kolonial.

Keterkaitan kolonialisme dengan penemuan kompas, mesin uap dan mesin cetak sebagai
awal dari masa Revolusi Industri memberikan dampak perubahan tatanan masyarakat Eropa
terutama bidang ekonomi dan sosial. Bidang ekonomi sumber kekayaan yang dikeruk oleh banga
kolonial di daerah koloninya dimanfaatkan demi kemajuan industri negara koloni seperti
pemenuhan batu bara untuk mesin uap, minyak bumi, kayu, emas, logam dan lain-lain.
Keuntungan yang diperoleh dari hasil industry dijual ke daerah-daerah untuk pemasaran,
investasi dan pemasok bahan mentah bagi industri-industri bangsa Eropa. Mencari daerah
pemasaran ini termasuk kolonialisme. Untuk menjalankan industri terutama industri mesin
dibutuhkan pekerja sehingga banyak orang bekerja di kota-kota industri.
Perubahan masyarakat Eropa bidang sosial muncul struktur sosial sebagai jurang pemisah
antara kelas atas (pemilik modal/perusahaan) dan pekerja (buruh). Ada banyak inovasi selama
revolusi industri yang praktis membuat revolusi itu. Inovasi ini menyebabkan segala sesuatu
yang lain terjadi, seperti urbanisasi, bekerja dipabrik dan sebagainya.
Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik Di
Indonesia Pada Saat Ini
1. Perdagangan berbagai komoditas berkembang pesat di hampir seluruh dunia, sehingga
Indonesia bisa bebas menerima barang dari luar negeri maupun menjual barang ke luar
negeri
2. Mulai timbulnya pola kehidupan konsumtif bagi masyarakat khususnya golongan menengah
keatas
3. Terjadi kesenjangan pendapatan antara masyarakat golongan kaya dan masyarakat miskin
4. Adanya ikatan buruh yang menaungi aspirasi hak dan kewajiban sebagai buruh.

Anda mungkin juga menyukai