Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

Kover .......................................................................................................................i

Kata pengantar ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4

1.3 Tujuan.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revolusi Industri................................................................................5

2.2 Tahapan Revolusi Industri...................................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13

3.2 Saran.....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Revolusi Industri di kawasan benua Eropa bermula di negara Inggris.
Kemudian pada awal abad ke-19, mulai menyebar ke negara-negara Eropa lainnya
dan negara-negara di benua Amerika.
Adapun sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya revolusi industri tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Keamanan dalam negara Inggris yang mantap
Mantapnya kondisi keamanan negara Inggris pada sekitar abad ke-18,
sehingga menjamin seluruh segi kehidupan masyarakat Inggris pada saat itu.
Begitu pula dengan sistem ekonomi, masyarakat Inggris dengan tenang dan tanpa
rasa takut menjalankan roda perekonomian mereka.
2. Mulai berkembangnya kegiatan kewiraswastaan dan manufaktur
Perkembangan masyarakat Eropa sebelum Revolusi Industri hidup dalam
sistem perdagangan yang masih menggunakan uang dan sistem barter. Kegiatan-
kegiatan produksi dilakukan di rumah-rumah atau kerajinan rumah (home
industry). Di Perancis dikenal istilah "gilda", yaitu bengkel kerja dan pusat
usaha. Setiap orang yang akan memesan barang-barang dapat menghubungi gilda.
Alat-alat yang dihasilkan oleh gilda adalah alat rumah tangga, alat kerja pertanian,
dan sebagainya. Gilda baru bekerja apabila ada pesanan.
Perkembangan selanjutnya dari gilda ini adalah munculnya minat yang
luar biasa dari masyarakat Inggris terhadap tempat pengolahan yang lebih
memadai seperti pabrik. Dari minat inilah, muncul kegiatan ekonomi manufaktur
dimana para pekerja tidak lagi bekerja di rumah-rumah melainkan ditempat-
tempat khusus yang disediakan pengusaha sebagai tempat produksi.

2
3. Inggris memiliki kekayaan alam terutama batu bara dan bijih besi
Kekayaan SDA Inggris seperti banyak ditemukannya batu bara dan bijih
besi, telah membantu Inggris dalam mengembangkan industrinya karena batu bara
dan bijih besi sangat diperlukan dalam proses produksi. Batu bara dijadikan
sebagai bahan bakar mesin-mesin dan bijih besi diperlukan untuk industri berat.
Kekayaan alam tersebut ditunjang oleh kemampuan dan keinginan manusianya.
Orang Inggris terkenal sebagai orang yang rajin dan tekun dalam
penelitian alam. Kemauan dan keuletan warga Inggris itu, didukung oleh adanya
lembaga penelitian bernama The Royal for Improving Natural Knowladge yang
didirikan oleh pemerintah Inggris tahun 1662 dan The French Academy of
Science yang didirikan tahun 1666. Kedua lembaga tersebut mensponsori
kegiatan-kegiatan eksplorasi alam, sehingga dengan adanya lembaga-lembaga ini
telah mendorong tejadinya penemuan-penemuan baru di kemudian hari.
4. Inggris memiliki banyak daerah jajahan
Kerajaan Inggris pada abad ke-18 memiliki banyak daerah jajahan yang
tersebar di benua Afrika dan Asia. Daerah-daerah jajahan inilah yang mendukung
kegiatan industri Inggris, karena daerah-daerah jajahan tersebut dapat
menyediakan bahan baku yang diperlukan oleh industri Inggris. Selain itu, daerah-
daerah jajahan tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil indu stri
Inggris.
5. Terjadinya Revolusi Agraria
Kondisi masyarakat Inggris yang dilanda gejolak turut melatar belakangi
revolusi industri di negara tersebut. Gejolak yang dimaksud adalah Revolusi
Agraria (pertanian).
Revolusi agraria ini disebabkan oleh berkembangnya kerajinan pakaian
wol, yang dengan sendirinya meningkatkan permintaan bulu domba. Dari hal itu,
usaha di bidang wol menjadi sangat menarik, maka tanah pertanian diubah
menjadi peternakan domba.
Untuk keperluan peternakan domba tersebut, tanah para bangsawan yang
tersebar letaknya dikumpulkan dengan cara ditukar-tukar dengan tanah milik
petani. Tanah yang berupa tanah padang rumput itu dipagari dan digunakan

3
sebagai penggembalaan domba. Perubahan fungsi tanah menjadi lahan peternakan
pun disebabkan harga gandum yang turun.
Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap para petani.
Sebelumnya, pada saat tanah pertanian masih diusahakan mereka bekerja sebagai
petani penyewa. Sebab tanah di Inggris pada dasarnya adalah milik raja dan
bangsawan.Sejak tanah itu diubah menjadi lahan peternakan jumlah pekerja yang
dibutuhkan relatif sedikit. Akibatnya, banyak para petani beralih kerja sebagai
pekerja di tambang batu bara dan pabrik-pabrik tekstil. Ada pula yang pergi ke
kota yang mencari kerja disana. Namun, lapangan kerja terbatas dan akhirnya
muncul gelandangan. Munculnya gelandangan menjadi masalah tersendiri bagi
pemerintah. Pada saat perkembangan industri sangat pesat di perkotaan,
pemerintah dapat menanggulangi masalah gelandangan degan menjadikan sebagai
buruh.
6. Munculnya paham ekonomi liberal
Kegiatan lain yang mendorong lahirnya Revolusi Industri adalah kegiatan
perekonomian. Sejak abad ke-17, dunia pelayaran dan perdagangan di Inggris.
berkembang pesat. Perkembangan itu dibuktikan oleh banyaknya kongsi-kongsi
dagang, sepertiEIC(East India Company), Virginia Co., Plymouth Co.,
Massachusets Bay Co., dan lain-lain. Para kongsi dagang banyak memperoleh
keuntungan dari penanaman modalnya di Inggris dan daerah lain. Sebagian besar
dari keuntungannya itu ditabung di bank, sehingga secara keseluruhan aktivitas
mereka memberi kesejahteraan bagi Kerajaan Inggris.
Gejolak dalam masyarakat lainnya adalah munculnya paham ekonomi
liberal. Tokoh-tokoh yang mengembangkan paham ini adalah Adam Smith,
Thomas Robert Malthus, David Ricardo, dan John Sturart Mill. Paham ekonomi
liberal muncul sebagai reaksi terhadap paham ekonomi merkantilisme yang
melahirkan sistem ekonomi yang diatur oleh pemerintah.
Para pencetus gagasan ekonomi liberal menyatakan kemakmuran rakyat
akan cepat tercapai apabila rakyat dibebaskan untuk melakukan kegiatan
ekonomi. Lahirnya paham ekonomi liberal di Inggris memantapkan persiapan

4
masyarakat menuju suatu zaman industri. Artinya, paham ekonomi liberal
memberi peluang bagi perkembangan industri-industri baru di Inggris.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sejak awal abad ke-16, Inggris mulai memasuki abad pemikiran yang
mengakibatkan munculnya ilmuwan-ilmuwan terkemuka dalam berbagai bidang
pengetahuan dan teknologi. Bersama dengan munculnya ilmuwan-ilmuwan baru
tersebut, muncul pula ide-ide baru.
Ide dan gagasan baru tersebut mendorong terjadinya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang didasarkan atas ide dan gagasan
baru tersebut, muncul pula penemuan-penemuan baru yang dapat memperingan
segala jenis pekerjaan manusia. Dengan temuan-temuan baru inilah Revolusi
Industri dimulai.
B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Revolusi Industri?


2. Jelaskan tahapan revolusi industri?
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian revolusi industri.
2. Untuk mengetahui tahapan revolusi industri.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revolusi Industri


Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di
dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui
kekerasan.Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di
bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang
menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi.
Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan
tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan
oleh Friedrich Engelsdan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem
feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian yang lazim disebut Latifundia
(pertanian tertutup).Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur
(Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah
dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.
Sebelum abad ke-18 sistem perekonomian masyarakat Eropa sangat
bergantung pada sistem ekonomi agraris. Akan tetapi setelah memasuki abad ke-
18 terjadi perubahan besar dalam pola hidup masyarakat Eropa. Perubahan
tersebut ditunjukkan dengan mulai digunakannya tenaga mesin sebagai alat
produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia dan hewan. Perubahan
inilah yang disebut dengan Revolusi Industri. Sehingga Revolusi Industri dapat
dikatakan sebagai suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi
sistem ekonomi industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat
produksinya, menggantikan tenaga hewan dan manusia.

6
Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja
dengan menggunakan alat-alat manual (menggunakan tenaga manusia) dan masih
mengandalkan kecepatan kedua tangan dan kaki. Artinya, alat-alat tersebut tidak
akan berfungsi dan bekerja jika tidak ada tangan atau kaki. Peralatan yang
dimaksud seperti cangkul, parang, sekop, gergaji, pisau, pengukur, palu, penenun,
pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lain-lain.
Pada masa revolusi industri, peralatan tersebut jarang digunakan sebab
telah ditemukan mesin pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan sebagainya. Semua
mesin tersebut bukan digunakan oleh tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap.
Dengan demikian, pada masa revolusi industri terjadi penghematan tenaga
manusia. Setelah revolusi industri terjadi, perbedaan pola hidup masyarakat sangat
terlihat sekali.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju
karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris.
Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh:
1. Abraham Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil
menggunakan batu bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi
yang lebih sempurna. Juga penemuan mesin uap oleh James Watt (insinyur
berkebangsaan Skotlandia) pada tahun 1763.
2. Isaac Merrit Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah
mesin jahit rusak dan membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan
sebuah industri yang bernama I.M Singer and Company. Dalam tahun 1860,
perusahaan ini merupakan mesin jahit terbesar di dunia. Para Penemu dan Hasil
Temuannya, Penemuan besar yang merupakan awal peradaban modern menonjol
pada mesin tenun dan kain.
3. Blaise Pascal (seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaan Perancis)
menemukan mesin hitung pada tahun 1642. Penemuan besar lainnya adalah
penemuan mesin cetak.
4. James Watt adalah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan
mendapat arah baru ketika pada tahun 1796 ia memperkenalkan mesin uapnya
yang menggunakan kondensor.

7
5. George Stephenson membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada
jalur yang menghubungkan Liverpool ke Manchester pada tahun 1830. Lokomotif
ciptaannya diberi nama Rocket.
6. Nicholas Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb Daimler (Jerman) berhasil
memperkenalkan mobil yang digerakan dengan tenaga uap.
7. Henry Ford dari Amerika Serikat membangun pabrik mobil di Detroit
pada tahun 1876. Perusahaan itu diberi nama Ford Motor Company.
Penemuan-penemuan di atas didukung pula oleh penemuan para pakar di bidang
kimia. Di antaranya adalah Charles Goodyear dari Amerika Serikat yang
menemukan cara memvulkanisir karet campuran dengan belerang, agar karet
menjadi keras.
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri
memasuki fase baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai
Revolusi Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu
terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada
tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan
mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Ia adalah pelopor dan organisator
perusahaan kereta api penumpang.
Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini dibanding tahap
pertama adalah:
a. Adanya penggantian baja ditempat besi sebagai bahan industri pokok.
b. Penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai sumber pokok.
c. Tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industry.
d. Perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi
buruh.
e. Penggunaan campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia.
f. Perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi.
g. Pertumbuhan bentuk-bentuk baru organisasi kapitalis.
h. Tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur
Jauh.

8
2.2 Tahapan Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan perubahan secara besar-besaran di bidang
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki
dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
Revolusi Industri terjadi pada tahun 1750-1850 dan dimulai dari Britania Raya
kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, hingga ke
seluruh dunia. Jadi dapat disimpulkan bahwa revolusi industri adalah suatu
perubahan secara cepat dalam pelaksanaan proses produksi (cara pembuatan atau
meningkatkan nilai guna suatu barang) yang semula menggunakan tenaga
manusia (tradisional) beralih dengan menggunakan peralatan mesin (modern).
Revolusi industri sampai saat ini telah mencapai generasi ke lima, atau
lebih dikenal dengan Industri 5.0. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah mengubah dunia sebagaimana revolusi generasi pertama melahirkan sejarah
ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Adapun
lima tahapan revolusi industri dari dahulu hingga kini, diantaranya :
1. Industri 1.0 (Penggunaan mesin berbasis manufaktur)
Revolusi jilid 1.0 adalah era revolusi industri pertama terjadi. Era ini
terjadi sekitar tahun 1750 sampai 1850 di kerajaan Britania Raya. Pada era ini
berkembang banyak penemuan, Saat itu terjadi perubahan secara besar-besaran di
bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta
memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
di dunia. salah satunya adalah mesin Uap oleh James Savery dan dikembangkan
kembali oleh James Watt Misalnya di Inggris, saat itu, perusahaan tenun
menggunakan mesin uap untuk menghasilkan produk tekstil. Dengan penemuan
mesin uap ini maka Produksi yang pada awalnya menggunakan tenaga hewan dan
manusai digantikan oleh mesin – mesin uap. Revolusi ini berhasil menaikkan
perekonomian dunia di mana selama dua abad setelah Revolusi Industri terjadi
peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam
kali lipat.

9
2. Industri 2.0 (Produksi massal dengan mesin bertenaga listrik)
Revolusi Industri jilid 2.0 terjadi sekitar tahun 1870 sampai 1914.
Revolusi era ini disebut juga Revolusi Teknologi, dimana teknologi semakin
berkembang sejalan dengan Perkembangan Ilmu pengetahuan. Revolusi Industri
jilid 2.0 didukung dengan berbagai penemuan di bidang lsitrik, seperti motor
listrik dan pembangkit listrik. Pada era ini ilmu pengetahuan semakin berkembang
dan muncul Ilmuan modern seperti Niels Bohr, Thomas Alfa Edison, Nikola Tesla
dan Albert Einstein. Namun yang Spesial adalah Inovasi dari Nikola Tesla
dengan Arus bolak balik tegangan Tingginya yang mengalahkan Arus DC Edison.
Sehingga transmisi listrik menjadi lebih efisien dan hemat biaya. Sehingga pabrik
dan industri bisa menghemat daya yang besar. Diterapkannya konsep produksi
massal melalui produksi interchangeable parts, penggunaan mesin bertenaga
listrik dan ditemukannya konsep standarisasi industri Di sisi lain teknologi di
bidang otomotif juga semakin berkembang dengan di proguksinya mobil – dan
Truck berbahan bakar bensin, dan penemuan pesawat Udara oleh Wright
bersaudara. Penemuan Otomotif ini mengakibatkan meningkatnya proses
distribusi sehingga permintaan industri semakin besar. Ditambah lagi
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat di seluruh dunia, serta kolonialisme dan
Imperialisme yang masih marak di dunia saat itu. kemunculan pembangkit tenaga
listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini memicu
kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah
dunia secara signifikan.
Dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran
dalam (combustionchamber), penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon,
mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan.
Menurut Menperin Airlangga Hartarto, pada fase ekonomi ini, beberapa industri
di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signfikan, seperti sektor agro
dan pertambangan.

10
3. Industri 3.0 (Teknologi informasi dan elektronika guna otomatisasi
produksi)
Revolusi industri jilid 3.0 terjadi sekitar tahun 1970. Revolusi Industri
ketiga terjadi di awal abad ke-20. Dimulai dengan penggunaan elektronik dan
teknologi informasi untuk mendorong level baru otomatisasi produksi. Debut
revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan teknologi digital
dan internet. Sistem otomatisasi berbasis komputer ini membuat mesin industri
tidak lagi dikendalikan manusia. Dampaknya biaya produksi menjadi lebih
murah.
Pada era ini pertama kali Industri menggunakan monitoring sistem digital
dan mengendalikan proses indutsri menggunakan relay dan program. Revolusi
Industri 3.0 mengandalkan perkembangan pesat di bidang kelistrikan dan
elektronika seperti lahirnya Transistor dan Integrated Circuit sekitar tahun
1950an, penggunaan relay pada control indutsri dan lahirnya PLC generasi
pertama yakni modem 084-969. Dengan lahirnya PLC industry semakin
dimanjakan dengan kemudahan dalam mengontrol Alat insutri seperti motor dan
Selenoid hanya menggunakan ladder diagram, bukan dengan wiring relay yang
rumit. Pada era ini juga kondisi dan parameter Proses produksi dapat
dibaca menggunakan sensor dan ditampilkan pada display monitor dan seven
segment.
Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimulainya Revolusi
Indusri 3.0. Proses revolusi industri ini kalau dikaji dari cara pandang sosiolog
Inggris David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang dan
waktu seamkin terkompresi. Dan, ini memuncak pada revolusi tahap 3.0, yakni
revolusi digital. Waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Revolusi kedua dengan
hadirnya mobil membuat waktu dan jarak makin dekat. Revolusi 3.0 menyatukan
keduanya. Sebab itu, era digital sekarang mengusung sisi kekinian (real time).
Selain mengusung kekinian, revolusi industri 3.0 mengubah pola relasi dan
komunikasi masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak mau harus
berubah agar tidak tertelan zaman. Namun, revolusi industri ketiga juga memiliki
sisi yang layak diwaspadai. Teknologi membuat pabrik-pabrik dan mesin industri

11
lebih memilih mesin ketimbang manusia. Apalagi mesin canggih memiliki
kemampuan berproduksi lebih berlipat. Konsekuensinya, pengurangan tenaga
kerja manusia tidak terelakkan. Selain itu, reproduksi pun mempunyai kekuatan
luar biasa. Hanya dalam hitungan jam, banyak produk dihasilkan. Jauh sekali bila
dilakukan oleh tenaga manusia.

Dampak positif dan negatif Revolusi 3.0

Dampak negative

 Dampak negatif revolusi industri adalah upah buruh yang murah

menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada

munculnya kriminalitas dan kejahatan. Upaya untuk memperbaiki

nasib buruh dan masalah sosial sehingga melahirkan aliran

sosialisme dan revolusi sosial.

 Manusia terancam digantikan oleh mesin.

12
Dampak positif

 Munculnya industri secara besar-besaran.

 Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia

bisa menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi

kebutuhannya.

 Harga barang menjadi murah. Karena ongkos Produksi lebih

murah menggunakan mesin daripada hasil pembuatan tradisional.

 Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri.

Satu hal yang perlu kembali ditekankan, perkembangan teknologi

digital dengan cepat mengubah sejarah manusia bagaikan sebilah

pisau. Jika digunakan pada hal yang tepat maka akan dirasakan

manfaatnya. Begitu juga jika terjadi penyalahgunaan

perkembangan teknologi maka kerusakanlah yang ditimbulkan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yangberlangsung secara
cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokokkehidupan masyarakat. Di dalam
revolusi, perubahan yang terjadidapat direncanakan atau tanpa direncanakan
terlebih dahulu dandapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat
dibidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris keekonomi industri yang
menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Revolusi
Industri telah mengubahcara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi
menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich
Engelsdan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah teresebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Chapter: 23, New York, 1958 Flinn, MW, Origins of the Industrial Revolution,
London, 1967 Geoffrey Barraclough (edit). The T/mes Atlas of World
History, Times Books. 1984

Hartwell, RM, The Industrial Revolution in England, London, 1966 Hobsbawn,


EJ. Industry and Empire, Harmondsworth, 1969, Jacques Godechot,
Revolusi di Dunia Barat (1770-1799). penterj. Tim Penerjemah Pusat
Kebudayaan Prands Surabaya. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press,1989 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 1996 Manteux, The Industrial Revolution in the Eighteen th Century,


Reprint New York, 1961

Marbun, BN, Kamus Politik, Jakarta :Pustaka Sinar Harapan, 1996 Meulen, SJ,
dan W.J.van der, Belajar dan Lahirnya Industrialisasi di Eropa, (Jakarta :
Yayasan Keriasama Perguruan Tinggi

Katolik, tth Romein. JM. Aera Eropa : Peradaban Eropa sebagai Penyimpangan
dari Pola Urnum, penterj. Noer Toegiman.

Sardar, Ziauddin, Saws, Bandung-Jakarta-Amsterdam, Ganaco N.V, 1956


Tekhnologi dan Pembangunan di Dunia Islam, Judul Penterj. Rahmani
Astuti. (Bandung : Penerbit. Pustaka. 1989.

15

Anda mungkin juga menyukai