DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Permasalahan
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Revolusi Industri
B. Wujud Revolusi Industri
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Revolusi Industri di kawasan benua Eropa bermula di negara Inggris. Kemudian pada
awal abad ke-19, mulai menyebar ke negara-negara Eropa lainnya dan negara-negara di benua
Amerika.
Adapun sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya revolusi industri tersebut adalah sebagai
berikut:
Kondisi masyarakat Inggris yang dilanda gejolak turut melatarbelakangi revolusi industri
di negara tersebut. Gejolak yang dimaksud adalah Revolusi Agraria (pertanian).
Revolusi agraria ini disebabkan oleh berkembangnya kerajinan pakaian wol, yang dengan
sendirinya meningkatkan permintaan bulu domba. Dari hal itu, usaha di bidang wol menjadi
sangat menarik, maka tanah pertanian diubah menjadi peternakan domba.
Untuk keperluan peternakan domba tersebut, tanah para bangsawan yang tersebar
letaknya dikumpulkan dengan cara ditukar-tukar dengan tanah milik petani. Tanah yang berupa
tanah padang rumput itu dipagari dan digunakan sebaai penggembalaan domba. Perubahan
fungsi tanah menjadi lahan peternakan pun disebabkan harga gandum yang turun.
Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap para petani. Sebelumnya, pada saat
tanah pertanian masih diusahakan mereka bekerja sebagai petani penyewa. Sebab tanah di
Inggris pada dasarnya adalah milik raja dan bangsawan.Sejak tanah itu diubah menjadi lahan
peternakan jumlah pekerja yang dibutuhkan relatif sedikit. Akibatnya, banyak para petani beralih
kerja sebagai pekerja di tambang batu bara dan pabrik-pabrik tekstil. Ada pula yang pergi ke kota
yang mencari kerja disana. Namun, lapangan kerja terbatas dan akhirnya muncul gelandangan.
Munculnya gelandangan menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah. Pada saat perkembangan
industri sangat pesat di perkotaan, pemerintah dapat menanggulangi masalah gelandangan degan
menjadikan sebagai buruh.
f)
Ide dan gagasan bau tersebut mendorong terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perkembangan yang didasarkan atas ide dan gagasan baru tersebut, muncul pula
penemuan-penemuan baru yang dapat memperingan segala jenis pekerjaan manusia. Dengan
temuan-temuan baru inilah Revolusi Industri dimulai.
B. Rumusan Permasalahan
a) Apakah yang dimaksud dengan Revolusi Industri?
b) Jelaskan wujud revolusi industri?
C. Tujuan
a) Agar pembaca mengetahui bagaimana sejarah Revolusi Industri.
b) Agar pembaca dapat mengetahui wujud Revolusi Industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Revolusi Industri
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan
menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang
terjadi dapat direncanakan at`u tanpa direncanakan terlebih dahulu dandapat dijalankan tanpa
kekerasan atau melalui kekerasan.Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan
yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang
menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi.
Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi
menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engelsdan LouisAuguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang
mengandalkan sektor pertanian yang lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup).Hubungan
perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup
setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke
14.
Sebelum abad ke-18 sistem perekonomian masyarakat Eropa sangat bergantung pada
sistem ekonomi agraris. Akan tetapi setelah memasuki abad ke-18 terjadi perubahan besar dalam
pola hidup masyarakat Eropa. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan mulai digunakannya
tenaga mesin sebagai alat produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia dan hewan.
Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi Industri. Sehingga Revolusi Industri dapat
dikatakan sebagai suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem
ekonomi industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan
tenaga hewan dan manusia.
Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan
menggunakan alat-alat manual (menggunakan tenaga manusia) dan masih mengandalkan
kecepatan kedua tangan dan kaki. Artinya, alat-alat tersebut tidak akan berfungsi dan bekerja jika
tidak ada tangan atau kaki. Peralatan yang dimaksud seperti cangkul, parang, sekop, gergaji,
pisau, pengukur, palu, penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lain-lain.
Pada masa revolusi industri, peralatan tersebut jarang digunakan sebab telah ditemukan
mesin pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan sebagainya. Semua mesin tersebut bukan digunakan
oleh tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap. Dengan demikian, pada masa revolusi industri
terjadi penghematan tenaga manusia. Setelah revolusi industri terjadi, perbedaan pola hidup
masyarakat sangat terlihat sekali.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung
oleh faktor keamanan dan politik Inggris.
Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh:
Abraham Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil menggunakan batu bara
(coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna. Juga penemuan
mesin uap oleh James Watt (insinyur berkebangsaan Skotlandia) pada tahun 1763.
Isaac Merrit Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah mesin jahit rusak dan
membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan sebuah industri yang bernama I.M
Singer and Company. Dalam tahun 1860, perusahaan ini merupakan mesin jahit terbesar di
dunia. Para Penemu dan Hasil Temuannya, Penemuan besar yang merupakan awal peradaban
modern menonjol pada mesin tenun dan kain.
Blaise Pascal (seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaan Perancis) menemukan mesin
hitung pada tahun 1642. Penemuan besar lainnya adalah penemuan mesin cetak.
James Watt adalah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan mendapat arah baru ketika
pada tahun 1796 ia memperkenalkan mesin uapnya yang menggunakan kondensor.
George Stephenson membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada jalur yang
menghubungkan Liverpool ke Manchester pada tahun 1830. Lokomotif ciptaannya diberi nama
Rocket.
Nicholas Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb Daimler (Jerman) berhasil memperkenalkan
mobil yang digerakan dengan tenaga uap.
Henry Ford dari Amerika Serikat membangun pabrik mobil di Detroit pada tahun 1876.
Perusahaan itu diberi nama Ford Motor Company.
Penemuan-penemuan di atas didukung pula oleh penemuan para pakar di bidang kimia.
Di antaranya adalah Charles Goodyear dari Amerika Serikat yang menemukan cara
memvulkanisir karet campuran dengan belerang, agar karet menjadi keras.
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase baru yang
berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi Industri tahap kedua. Kejadiankejadian yang terjadi pada periode itu terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer
dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan
penciptaan mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Ia adalah pelopor dan organisator
perusahaan kereta api penumpang.
Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini dibanding tahap pertama adalah:
a) adanya penggantian baja ditempat besi sebagai bahan industri pokok
b) penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan
listrik sebagai bentuk pokok tenaga industry
c) perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh
d) penggunaan campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia
e) perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi
f) pertumbuhan bentuk-bentuk baru organisasi kapitalis
g) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur Jauh.
B. Wujud Revolusi Industri
Revolusi industri, pertama kali ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik
pemintalan kapas. Dari tahun 1760 sampai 1870 banyak disaksikan penggunaan mesin-mesin
ini. Salah satu ikhtiar yang dikembangkan adalah mesin pemintal benang yang diberi nama
"Jenny" yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun 1767, yang diambil dari nama istrinya.
Hanya saja, mesin ini temyata tidak kuat. sampai di temukannya kerangka air oleh Ricard
Arkwight dua tahun kemudian. Pada tahun 1779. Samuel Croupton menggabungkan alat
pemintal "Jenny" dengan karangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama "Mule".
Salanjutnya, ditemukan juga mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan
beberapa tahun kemudian.
Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik. Sebab,
mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya adalah mesin-mesin besar
dan berat yang tidak bisa dipasang dikedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya,
disini perlu dana dan lahan yang besar. Untuk itulah, maka pada pertama kalinya, tahun 1771.
Ricard A. penemu mesin kerangka air, mendirikan sebuah pabrik.
Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukan mesin uap yang bisa dipergunakan
sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Lebih dari itu. pada
akhir abad ke 18, mesin-mesin temuan baru tersebut bahkan telah menjadi faktor dan alat utama
dari sebuah sistem pabrik, yang pada gilirannya juga memberi pengaruh pada organisasi kerja.
Cara kerja mesin dalam sebuah pabrik menjadi keharusan, sekaligus komplek, ruwet dan tentu
mahal. Pada gilirannya, sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan
temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya.
Pada tarap berikutnya. munculnya industri-industri besar hasil penemuan mesin-mesin
"sederhana" sebelumnya, melahirkan penemuan dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan
bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal uap). telegram dan alat-alat pertanian. Kenyataan ini,
pada gilirannya juga melahirkan industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yangberlangsung secara cepat dan
menyangkut dasar atau pokok-pokokkehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang
terjadidapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dandapat dijalankan tanpa
kekerasan atau melalui kekerasan.
Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat dibidang ekonomi
yaitu dari kegiatan ekonomi agraris keekonomi industri yang menggunakan mesin dalam
mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Revolusi Industri telah mengubahcara kerja
manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri"
diperkenalkan oleh Friedrich Engelsdan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
B. Saran
Diharapkan pembaca dihar`pkan mencari literature-literatur yang lebih lengkap dalam
mata kuliah Sejarah Eropa 2 terutama tentang masalah Revolusi Industri, agar mempunyai
pengetahuan yang lebih luas tentang hal tersebut karena di dalam penulisan makalah belum
adanya kesempurnan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7823701
http://www.lintasberita.com/Entertainment/Sains/sejarah-terjadinya-revolusi-industri
http://www.scribd.com/doc/13262601/Sejarah-Revolusi-Industri.
http://www.scribd.com/doc/4812047/Revolusi-Industri-Inggris
Edward McNall Bums, Western Civilizations Their History and Their Culture, Edisi ke-5
Chapter: 23, New York, 1958 Flinn, MW, Origins of the Industrial Revolution, London, 1967
Geoffrey Barraclough (edit). The T/mes Atlas of World History, Times Books. 1984
Hartwell, RM, The Industrial Revolution in England, London, 1966 Hobsbawn, EJ. Industry and
Empire, Harmondsworth, 1969, Jacques Godechot, Revolusi di Dunia Barat (1770-1799).
penterj. Tim Penerjemah Pusat Kebudayaan Prands Surabaya.
(Yogyakarta : Gajah Mada University Press,1989 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta :
Gramedia Pustaka
Utama, 1996 Manteux, The Industrial Revolution in the Eighteen th Century, Reprint New York,
1961
Marbun, BN, Kamus Politik, Jakarta :Pustaka Sinar Harapan, 1996 Meulen, SJ, dan W.J.van der,
Belajar dan Lahirnya Industrialisasi di Eropa, (Jakarta : Yayasan Keriasama Perguruan Tinggi
Katolik, tth Romein. JM. Aera Eropa : Peradaban Eropa sebagai
Penyimpangan dari Pola Urnum, penterj. Noer Toegiman.
(Bandung-Jakarta-Amsterdam, Ganaco N.V, 1956 Sardar, Ziauddin, Saws, Tekhnologi dan
Pembangunan di Dunia
Islam, Judul Penterj. Rahmani Astuti. (Bandung : Penerbit. Pustaka. 1989