0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan3 halaman
Revolusi Amerika dipicu oleh konflik antara koloni Amerika dan Inggris akibat undang-undang dan pajak baru yang memberatkan rakyat koloni. Peristiwa The Boston Tea Party memancing kemarahan Inggris dan memicu pertempuran yang menandai dimulainya revolusi. Revolusi Amerika berhasil memerdekakan koloni dari Inggris dan mendirikan negara demokratis Amerika Serikat di bawah pimpinan George Washington.
Revolusi Amerika dipicu oleh konflik antara koloni Amerika dan Inggris akibat undang-undang dan pajak baru yang memberatkan rakyat koloni. Peristiwa The Boston Tea Party memancing kemarahan Inggris dan memicu pertempuran yang menandai dimulainya revolusi. Revolusi Amerika berhasil memerdekakan koloni dari Inggris dan mendirikan negara demokratis Amerika Serikat di bawah pimpinan George Washington.
Revolusi Amerika dipicu oleh konflik antara koloni Amerika dan Inggris akibat undang-undang dan pajak baru yang memberatkan rakyat koloni. Peristiwa The Boston Tea Party memancing kemarahan Inggris dan memicu pertempuran yang menandai dimulainya revolusi. Revolusi Amerika berhasil memerdekakan koloni dari Inggris dan mendirikan negara demokratis Amerika Serikat di bawah pimpinan George Washington.
Semula negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni. Pemerintah Inggris tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni. Akan tetapi, setelah mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya terhadap daerah koloni. Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai menerapkan berbagai macam undang-undang yang lebih mengutamakan kepentingan negara induk, seperti undang-undang teh, undang-undang gula, undang-undang kopi, dan sebagainya. Semuanya itu jelas merupakan usaha pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di tanah koloni. Sebaliknya, daerah koloni yang sudah matang merasakan tindakan yang negatif tersebut. Akibatnya timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni dan negara induk. Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi. Adapun sebab-sebab timbulnya Revolusi Amerika adalah sebagai berikut. 1. Adanya Paham Kebebasan dalam Politik Koloni Inggris di Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial, ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya. Hal ini didasarkan pada Perjanjian Paris 1763. 2. Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan Kaum koloni juga menganut paham kebebasan dalam perdagangan. hal itu bertentangan dengan paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya membeli barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni menentang peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang. 3. Adanya Berbagai Macam Pajak Berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya krisis keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no taxation without representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan. 4. Peristiwa The Boston Tea Party Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang dikenal dengan nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika. Pada malam harinya, muatan teh itu dibuang ke laut oleh orang-orang Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang mau bertanggung jawab sehingga menimbulkan pertempuran yang menandai terjadinya Revolusi Amerika.
B. Tokoh-tokoh Revolusi Amerika
Di pihak Amerika Serikat 1. George Washington (1732-1799), pemimpin pasukan Amerika dan presiden pertama 2. John Adams (1735-1826), diplomat dan wakil presiden pertama, sekaligus presiden kedua 3. Thomas Jefferson (1743-1828), penulis konstitusi Amerika dan presiden ketiga 4. Thomas Paine (1737- 1809), penulis “Common Sense” yang mendorong kemerdekaan Amerika dari Inggris 5. Benjamin Franklin (1706- 1790), duta besar Amerika Serikat di Perancis
Di pihak Inggris 1. William Howe (1729-1812), pemimpin pasukan Inggris di Amerika 2. Charles Cornwallis (1738-1805) pemimpin pasukan Inggris di Amerika 3. Benedict Arnold (1741-1801), mantan jenderal Amerika yang kemudian membelot ke Inggris
Di pihak Perancis, yang membantu Amerika Serikat:
1. Gilbert du Motier, Marquis de Lafayette (1757-1834), pemimpin pasukan bantuan Perancis ke Amerika Serikat C. Pengaruh Revolusi Amerika di Dunia Revolusi Amerika yang melahirkan deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat telah mengiringi wujud nyata dari pelaksanaan pemerintah demokrasi, yaitu dengan terpilihnya presiden pertama Amerika Serikat George Washington yang dipilih oleh rakyat untuk masa 4 tahun. Sedangkan dalam melaksanakan seluruh kepentingan Negara diurus oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat terdiri dari presiden dan sebuah lembaga legislatif yang bernama Congress. Congress terdiri dari Senate, sebagai Perwakilan tiap Negara bagian, dan House of Representatif (Dewan Perwakilan Rakyat) sebagai wakil atas dasar jumlah penduduk. Tata cara pengangkatan maupun pemilihan presiden di Amerika Serikat banyak diterapkan di Eropa Barat, Begitu Juga dalam tata cara penyelenggaraan pemerintah banyak pengaruh terhadap sistem pemerintah yang berlaku di daratan Eropa. Pengaruh revolusi amerika begitu besar di daratan Eropa. Revolusi Perancis 14 Juli 1989 diilhami dari revolusi yang terjadi di daratan Amerika. Penjara Bastille diserang, raja yang absolut digulingkan dan pemerintahan didasarkan atas sistem perwakilan rakyat. Selain daratan eropa, pengaruh dari Revolusi Amerika juga terasa di Amerika Latin dan mendorong Negara-negara di kawasan tersebut untuk melepaskan diri dari ikatan penjajah. Dalam revolusi Amerika Latin kita mengenal nama-nama seperti Simon Bolivar yang dijuluki “Bapak Kemerdekaan Amerika Latin”, Jose San Martin, de Iturbide dan Filisola. Begitu juga dengan masalah Hak Asasi Manusia, Abraham Lincoln sebagai presiden Amerika yang tepilih tahun 1860 merupakan presiden yang menentang perbudakan. Sehingga tindakannya tersebut membawa namanya sebagai salah satu tokoh hak asasi manusia di dunia. Walau Amerika Serikat merupakan salah satu Negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, tetapi masalah pandangan hak asasi manusia tidak mungkin disamakan karena setiap Negara mempunyai kepirbadian bangsa yang berbeda. Akan tetapi dengan adanya pernyataan Amerika Serikat dan penghapusan perbudakan yang dilakukan oleh Abraham Lincoln telah membawa angin segar bagi pelaksanaan hak asasi manusia dan telah mengilhami lahirnya “pernyataan Hak Asasi Manusia Sejagat” pada tanggal 10 Desember 1948.