Anda di halaman 1dari 12

Revolusi amerika (tahun 1765 sampai 1783)

Latar belakang

1. Perang 7 tahun
2. Pemberlakuan pajak terhadap amerika
3. Paham kebebasan dalam perdagangan
4. Paham kebebasan dalam politik
5. Peristiwa the boston tea party

Dulu, sewaktu pertama kali Amerika ditemukan, kerajaan-kerajaan di Eropa bersaing untuk
jadi yang pertama menduduki dan mendapatkan tempat strategis di Amerika. Ujungnya, hal
ini berakhir dan diselesaikan dengan cara perang. Adapun 3 kerajaan yang berlomba untuk
menguasai daratan Amerika adalah Inggris, Spanyol, dan Perancis.

Tahun 1763, Inggris baru saja memenangi perang melawan Perancis. Peperangan ini
dinamakan The Seven Year’s War. Hasil yang didapatkan Inggris dari perang ini
adalah semua tanah dan koloni milik Perancis yang ada di tanah baru
“Amerika”. Meskipun memenangi peperangan tersebut, Inggris juga mendapat dampak
buruk, terkurasnya kas pemerintahan.

Untuk menutup kas yang merugi, Inggris memberlakukan beberapa peraturan untuk menarik
pajak dari koloni Inggris di Amerika. Kenapa? Karena pada saat itu, pemerintah Inggris
beranggapan bahwa koloni mereka adalah masyarakat yang makmur. Soalnya, mereka
baru mendapat tambahan tanah dan harta setelah menang perang melawan Perancis.

Masalahnya, koloni di Amerika merasa kalau pajak itu terlalu tinggi. Karena merasa
dirugikan, akhirnya mereka, mulai tahun 1765, melakukan protes. Di samping itu, rakyat
koloni di Amerika merasa peraturan tersebut tidak berlaku karena tidak ada perwakilan rakyat
koloni di parlemen Inggris yang dapat memberikan suara dan saran dari rakyat koloni.

Pada tahun 1773, masyarakat koloni yang frustasi atas kebijakan dan peraturan Inggris
mengadakan gerakan protes bernama “The Boston Tea Party”. Massa yang menyamar
sebagai suku Indian, membuang teh yang seharusnya mereka beli dari kerajaan Inggris ke
dalam laut di pelabuhan kota Boston. Hal ini membuat Inggris harus mengambil tindakan
tegas dan mencabut semua hak kepengurusan koloni secara mandiri pada tahun 1774.

Masyarakat koloni bereaksi dan menentang dengan membuat pemerintahannya sendiri dan
menyatakan berbeda dengan Inggris. Hingga akhirnya pecah perang skala besar antara 13
koloni Inggris penentang peraturan (yang nantinya akan dibantu oleh Perancis, Spanyol,
dan Belanda) melawan tentara Kerajaan Inggris dibantu oleh pendukung dari koloni yang
setia kepada kerajaan.

Pada tahun 1781 pihak Kerajaan Inggris menyatakan menyerah dan, 2 tahun kemudian,
menandatangani nota perdamaian. Secara sah kemenangan ini memberikan kebebasan
kepada pihak koloni Amerika untuk mengatur urusannya sendiri. Dengan ditandatanganinya
nota perdamaian, maka tercapailah revolusi Amerika. Karena dalam nota tersebut kerajaan
Inggris mengakui kedaulatan 13 koloninya di Amerika sebagai negara yang berdiri sendiri.
Tokoh-tokoh

1. Thomas paine

Sebagai penulis dari Inggris dan sebagai penggagas ide politik radikal pada 1774. Tokoh satu
ini menyerang gagasan tentang monarki berdasarkan sebuah warisan dan menyatakan bahwa
satu orang jujur lebih berarti daripada seluruh penjahat yang bermahkota, maksudnya adalah
raja.

2. Thomas Jefferson

Seorang penulis Deklarasi Kemerdekaan yang terilhami oleh karya Thomas Paine. Tokoh
tersebut memiliki nama Thomas Jefferson yang berhasil mendirikan sebuah perguruan tinggi,
yaitu University of Virginia. Tokoh revolusi satu ini juga mendirikan sebuah rumah Amerika
yang sangat populer di kala itu, yaitu Monticello.

3. Georgeo Washington

Salah satu anggota militer dengan pangkat Letnan Kolonel di daerah Virginia. Revolusi
kemerdekaan Amerika pecah dan Kongres Kontinental mengeluarkan Deklarasi
Kemerdekaan sehingga berhasil memisahkan diri dari Kerajaan Britania Raya. Perjuangannya
dalam memerdekaan Amerika sangatlah besar, pada 1789 ia dinobatkan sebagai presiden
pertama Amerika Serikat dengan suara bulat.

4. Benjamin franklin

seorang ilmuan, penemu, penulis, penerbit koran, bapak kota Philadelphia, diplomat, dan
penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan serta Undang-undang yang berlaku. Tokoh revolusi
kemerdekaan Amerika ini sangat berperan aktif dalam mewujudkan nilai-nilai kehidupan
yang dikemas secara praktis.

Dampaknya Pada Dunia

Revolusi Amerika menjadi momentum yang menyadarkan dunia bahwa konstitusi kerajaan


dapat dilawan dan dihancurkan. Selain itu, pengakuan hak dan kesetaraan hak juga
menyadarkan masyarakat dunia bahwa semua manusia adalah sama. Ini merupakan hal yang
cukup mendobrak jika dilihat dari pandangan pada tahun tersebut. Menjadi salah satu
pergerakan yang nantinya akan memengaruhi terjadinya revolusi di Perancis.
sebenarnya revolusi itu tujuannya baik. Revolusi dapat menghapus penindasan dan
memberikan keadilan kepada semua orang. Tetapi, karena dilakukan dengan kekerasan,
revolusi pasti banyak menimbulkan korban. Contohnya, revolusi Amerika ini Selain itu,
revolusi tidak akan menjamin bahwa pemerintahan selanjutnya akan lebih baik dari
sebelumnya. Terkadang orang yang naik karena efek dari revolusi, dapat berubah menjadi
diktator.

Revolusi prancis (5 Mei 1789 – 9 Nov 1799)


Latar belakang

1. Berkembang paham rasionalisme dan aufklafung(pencerahan)


2. Munculnya paham romantisme
3. Pengaruh perang kemerdekaan amerika (revolusi amerika)
4. Ketidakadilan system feodalisme
5. Pemerintahan yang buruk
6. Terciptanya rakyat yang demokratis

Setelah kalah dalam The Seven Year’s War dan kehilangan teritori serta koloni mereka di
Amerika, Perancis menunggu kesempatan untuk balas dendam kepada Inggris. Beberapa
tahun kemudian, pecahlah revolusi Amerika disertai dengan perang 13 koloni Inggris di
Amerika melawan Kerajaan Inggris.

Walaupun Perancis ada di pihak pemenang karena membantu 13 koloni Inggris, tetapi perang
tersebut membuat perekonomian Perancis hancur. Perancis terlilit hutang dan menyatakan
bangkrut. Hal ini menimbulkan kelaparan dan penderitaan bagi rakyat Perancis.

Revolusi di Perancis dimulai dengan pemerasan berupa peraturan pembayaran pajak yang
tidak masuk akal untuk menutupi kerugian akibat perang. Saat itu pemerintahan feodal
Perancis membagi masyarakat dalam 3 kelas, yaitu raja dan bangsawan (golongan 1), tuan
tanah dan pemuka agama (golongan 2), serta rakyat biasa (golongan 3).

Pembagian kelas ini berpengaruh kepada kebijakan pajak yang dikeluarkan. Golongan
pertama dan kedua tidak diwajibkan untuk membayar pajak, sedangkan golongan ketiga
wajib. Selain membayar pajak kepada negara, warga golongan ke 3 ini juga
terkadang harus membayarkan pajak kepada tuan tanah. Hal ini menimbulkan
kesenjangan sosial dan ketidakpuasan rakyat, yang mayoritasnya adalah golongan ke 3.

Ketidaksepakatan memuncak kala rakyat meminta supaya golongan 1 dan 2 harus ikut
membayar pajak. Sayangnya, raja tidak menyetujuinya. Rakyat akhirnya mengadakan
perkumpulan dan menyatakan akan membuat keadaan lebih adil dan baik bagi mereka.

Sampai pada Juli 1789, kekacauan merebak. Paris berubah menjadi lautan teror. Penjarahan,
kerusuhan, dan pembakaran terjadi di penjuru kota. Tentara kerajaan diturunkan untuk
menenangkan massa, tetapi terjadi penembakan yang melukai beberapa orang. Rakyat yang
semakin marah pun mendatangi penjara Bastille pada 14 Juli. Massa mendobrak masuk untuk
mengambil persenjataan dan melepaskan mereka yang sedang ditahan.

Pembobolan penjara ini seolah adalah simbol runtuhnya kekuasaan raja dan


pengambilan kekuasaan oleh rakyat. Hal ini praktis membuat kerajaan Perancis tidak
beroperasi dan pemerintahan dibekukan. Rakyat dengan semangat Liberte, Egalite,
Fraternite (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan) merumuskan pemerintahan baru yang
berbentuk republik.

Terinspirasi dari The Declaration of Independence milik Amerika, Perancis mengeluarkan


Declaration of the Rights of Man and of the Citizen. Deklarasi ini menjamin persamaan hak
dan kewajiban warga Perancis, serta melindunginya secara hukum. Tanpa perbedaan satu
sama lain.

Declaration of the rights of


Man and of the Citizen

Sayangnya, pembentukan republik ini harus dibayar mahal oleh warga Perancis. Siapa saja
yang menolak revolusi dan mendukung kerajaan akan dihukum pancung dengan sebuah
alat yang disebut dengan Guillotine. Pada periode ini (1789-1799) sekitar 40.000 rakyat
Perancis harus berakhir hidupnya di Guillotineter masuk Raja Louis XVI dan Ratu Marie
Antoinette yang dianggap berkhianat karena akan melarikan diri.

Tokoh-tokoh

1. Jean Baptiste Jules Bernadotte, kelak menjadi Raja Swedia.


2. Jean-Paul Marat.
3. Louis XVI dari Prancis.
4. Louis XVII dari Prancis.
5. Marie Antoinette.
6. Napoleon Bonaparte.
7. Voltaire.

Dampaknya Pada Dunia dan indonesia

Bidang Politik
berupa kekuasaan absolut yang sangat dicam oleh rakyat. Lebih dari itu, paham liberal yang
muncul dengan adanya revolusi Prancis sangat pesat menyebar hingga ke penjuru dunia
seperti Spanyol, Jerman, Rusia, Austria, dan Italia. Dengan adanya revolusi Prancis tumbuh
pula paham demokrasi, parlementer, republik, dan lain sebagainya yang tentunya juga mulai
tumbuh di negara lain.
Bidang Sosial
stratifikasi sosial di negara tersebut dihapuskan, memberikan hak dan kewajiban yang sama
terhadap seluruh rakyat serta memberikan kebebasan dalam menentukan agama, pendidikan,
dan pekerjaan.
Bidang Ekonomi
Dihapusnya sistem gilde, yakni sistem dalam peraturan perdagangan. Dengan dihapusnya
sistem ini maka perdagangan dan industri dapat berkembang dengan cukup baik di Prancis
pasca revolusi Prancis.
Disisi lain kehidupan petani juga memiliki peningkatan, karena dihapusnya pajak feodal dan
selain sebagai penggarap tanah, petani juga diberikan hak untuk memiliki tanah. Dengan
demikian pendapatan dan taraf hidup petani perlahan semakin meningkat.
indonesia

1. Paham nasionalisme
2. Paham demokrasi
3. persatuan

Revolusi rusia (8 Mar 1917 – 16 Jun 1923)


Revolusi Rusia pada 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang memuncak pada
tahun 1917 dengan penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar
Rusia, dan menuju ke pendirian Uni Soviet, yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991.
Revolusi ini dapat dilihat dari dua fase berbeda, yang pertama fase revolusi februari 1971 dan
yang kedua revolusi oktober
Latar belakang Revolusi Rusia

Pada dasarnya Revolusi Rusia terjadi akibat sikap Tsar Nicholas II yang otoriter. Tindakan
tersebut melahirkan persatuan kaum buruh, petani, dan tentara Rusia. Munculnya Partai
Sosial Demokrat (PSD) turut pula mempengaruhi jalannya revolusi. PSD adalah partai yang
didirikan oleh George Plekhanov pada 1898, namun pada 1903 PSD terbagi menjadi dua
aliran, yaitu Menshevik (sosial demokrat atau sosialis) yang dipimpin oleh George
Plekhanov dan Alexander Karensky sedangkan Bolshevik (radikal revolusioner atau
komunis) dipimpin oleh Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin), Leon Trotsky, dan Joseph
Vissarionovic (Stalin).

 Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Tsar Nicholas II

Tsar Nicholas II

Salah satu pemicu ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan Tsar Nicholas II adalah
peristiwa Minggu Berdarah (Bloody Sunday 1905). Peristiwa ini disebabkan karena adanya
aksi protes oleh rakyat yang meminta keadilan kepada Tsar Nicholas II sebab mereka
diperlakukan tidak adil. Aksi ini memicu tewasnya 1000 orang karena terjadi baku tembak
antara aparat keamanan dan para demonstran. Bloody Sunday 1905 juga merupakan salah
satu pemicu Revolusi Rusia yang terjadi pada bulan Februari 1917. 

 Muncul kelompok penentang Tsar Nicholas II

Sebagai akibat dari perlakuan Tsar Nicholas II yang otoriter, muncul beberapa kelompok
yang mendeklarasikan diri sebagai penentang Tsar Nicholas II.

 Kekalahan Rusia dalam Perang Dunia I

Kalahnya Rusia pada Perang Dunia I menyebabkan perekonomian Rusia memburuk.  Rusia
dilanda kelaparan hebat karena minimnya persediaan bahan makanan. Akibatnya, rakyat
semakin meragukan kepemimpinan Tsar Nicholas II.

 Terjadinya kesenjangan sosial

Selain dilanda kelaparan, salah satu faktor yang semakin memicu terjadinya Revolusi Rusia
adalah adanya kesenjangan sosial antara kaum bangsawan dan rakyat. Gaya hidup bangsawan
yang mewah berbanding terbalik dengan kehidupan rakyat yang serba kekurangan. 

Proses Revolusi Rusia

Revolusi Rusia terjadi dalam dua fase, yaitu pada Februari 1917 dan Oktober 1917.

Revolusi Februari 1917

Revolusi pertama terjadi pada 23-27 Februari 1917. Revolusi ini terjadi karena Tsar Nicholas
II menindak tegas aksi protes yang dilakukan rakyat Rusia di St. Petersburg. Akibatnya,
golongan menengah dan kaum proletar Bolshevik bersatu melawan kekejaman Tsar Nicholas
II. Revolusi berhasil dengan keputusan turunnya Tsar Nicholas II dari kursi pemerintahan.
Setelah itu, dibentuklah Pemerintahan Sementara dengan bentuk pemerintahan liberal.
Pemimpin dari Pemerintahan Sementara adalah Alexander Karensky.

Revolusi Oktober 1917

Revolusi kedua yang terjadi pada Oktober 1917 disebut juga sebagai Revolusi Bolshevik.
Revolusi ini terjadi karena adanya protes dari kelompok sosialis radikal. Kelompok tersebut
beranggapan bahwa pemerintahan Alexander Karensky dinilai lambat mewujudkan cita-cita
rakyat Rusia.

Partai Bolshevik dibawah kepemimpinan Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin) berhasil


meruntuhkan kepemimpinan Alexander Karensky. Revolusi ini menjadi awal masuknya
komunis di Rusia dan pada 30 Agustus 1922, Lenin membentuk Uni Soviet yang meliputi
Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, Republik Sosial Federasi Soviet Transkaukasia,
Republik Sosialis Soviet Ukraina, dan Republik Sosialis Soviet Belarusia.

Pemerintahan Lenin kemudian digantikan oleh Joseph Vissarionovic (Stalin) yang melakukan
kebijakan politik tirai besi. Di masa pemerintahan Stalin banyak negara-negara di Eropa
Timur bergabung dalam Uni Soviet, yang menyebabkan Uni Soviet menjadi negara komunis
terbesar di dunia pada tahun 1922-1991.

Tokoh- tokoh

1. Tsar Nicholas II (1868-1918) adalah pemimpin Kekaisaran Russia.


2. Alexander Kerensky (1881-1970) Alexander Kerensky adalah politisi yang setelah
Revolusi Februari dipilih sebagai perdana menteri dalam Pemerintahan Sementara
Russia.
3. Vladimir Lenin (1870-1924) disebut sebagai bapak komunis dunia.

Pengaruh Revolusi Rusia pada Masa Kini

Revolusi Rusia melahirkan paham komunis yang tersebar dibeberapa negara, seperti Cina dan
Vietnam. Di Indonesia, paham komunis pernah masuk dengan berdirinya partai komunis.
Paham komunis diperkenalkan oleh orang Belanda bernama Henk Sneevliet yang lama
tinggal di Rusia.

Pada tahun 1914, Hank Sneevliet mendirikan Indische Sociaal Demoratische


Vereeniging (ISDV). Melalui organisasi ini, dia mengembangkan paham komunis terutama
di kalangan buruh. Kemudian beberapa tokoh Sarekat Islam cabang Semarang, antara lain
Semaun dan Darsono terpengaruh oleh paham tersebut. ISDV mengubah namanya menjadi
Partai Komunis Hindia. Nama ini kemudian berubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia
(PKI).

Revolusi cina (10 Okt 1911 – 12 Feb 1912)

Latar belakang

1. Perlawanan atas dominasi asing

A. Perang Candu I dan II (Opium War)

Kedatangan bangsa-bangsa Barat mulanya diawali dengan perdagangan. Keadaan ini


berbeda dengan Tiongkok, karena yang menjadi komoditi adalah opium, dipilih karena
mendatangkan keuntungan yang besar bagi Inggris. Sebetulnya, mengonsumsi bahan ini telah
dilarang oleh Kaisar karena menimbulkan dampak yang buruk. Meski begitu, pihak Inggris
tetap memaksa untuk memperjualbelikan komoditas ini. Akhirnya, Kaisar memutuskan untuk
menghentikan perdagangan tidak sehat itu.

Akibat larangan tersebut, Inggris memberi perlawanan dengan mengirim armada angkatan
laut dan berhasil menguasai kota pelabuhan Hongkong, Kanton, Xiamen, Ningbo, Fuzhou,
dan Shanghai. Tiongkok-pun terpaksa mengakui keunggulan Inggris dengan
menandatangani Perjanjian Nanking pada 1842.
Pada 1856-1860 terjadi Perang Candu II antara Dinasti Qing dengan Inggris, Amerika
Serikat, dan Prancis. Penyebabnya karena bangsa barat berambisi untuk memperluas wilayah
kekuasaan ke Tiongkok. Penyebab lainnya adalah karena Tiongkok menghentikan kapal The
Arrow milik Inggris. Untuk mengakhiri perang, muncullah perjanjian Treaty of
Nanjing pada Juni 1858.

B. Invasi Jepang

1894-1895, perang ini disebabkan karena Pemberontakan Tonghak. Pemberontakan ini


terjadi di Korea, bukan Tiongkok,.

Pemberontakan dilakukan oleh petani-petani Korea yang marah dan pengikut agama
Donghak, suatu agama panteisme yang dipandang sebagai ideologi politik. Mereka marah
karena dibuat hukum palsu bagi mereka untuk membangun waduk, padahal tujuannya hanya
untuk mendapatkan pajak. Akhirnya, para petani mengamuk dan pemerintah Korea yang
ketakutan meminta bantuan pada Dinasti Qing (Tiongkok).

Setelah Tiongkok mengirimkan bantuan, Jepang marah karena posisi Jepang saat itu sedang
menguasai Semenanjung Korea. Tiongkok dianggap tidak menghormati Jepang karena
mengirim bantuan untuk Korea tanpa meminta izin Jepang. Akhirnya perang tidak bisa
dihindari. Tiongkok mengalami kekalahan dalam perang ini dan harus menandatangani
Perjanjian Shimonoseki pada 19 Maret 1895. Akibatnya, Tiongkok harus menyerahkan Pulau
Formosa (Taiwan) kepada Jepang.

2. Masuknya dominasi asing

Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan liberalisme memunculkan kaum


terpelajar. Salah satunya adalah Dr. Sun Yat Sen (1866-1925).

3. Perlawanan dari dalam

Selain menghadapi perlawanan atas dominasi asing, Tiongkok harus menghadapi perlawanan
dari dalam, yaitu rakyatnya sendiri. Di antaranya adalah:

 pemberontakan Taiping (1850-1864),


perang saudara di Tiongkok yang berlangsung dari tahun 1850 - 1864. Terjadi antara
Dinasti Qing yang dipimpin oleh suku Manchu dan gerakan milenarianisme Kristen dari
Kerajaan Surgawi Perdamaian. 
 Pemberontakan Nian (1853-1868),
merupakan pemberontakan senjata. Meski gagal menjatuhkan Dinasti Qing,
pemberontakan ini menyebabkan kekacauan dalam berbagai aspek.
 Pemberontakan Panthay (1855-1873),
adalah gerakan separatis yang terdiri dari suku Hui dan Muslim Tiongkok yang
menentang Dinasti Qing di Yunnan barat daya. Gerakan ini muncul sebagai bagian dari
gelombang ketidakpuasan etnis.
 Gerakan Boxer (1900-1901),
merupakan pemberontakan terhadap kekuasaan asing di sektor perdagangan, politik,
agama, dan teknologi. Boxer memulai aksinya sebagai gerakan antiasing, antiimperialis, dan
merupakan pergerakan berdasarkan petani di Tiongkok utara. Mereka menyerang orang asing
yang membangun jalur kereta api dan melanggar Feng Shui, dan juga orang Kristen yang
dianggap bertanggung jawab untuk dominasi asing di Tiongkok.

Proses Terjadinya Revolusi Tiongkok

Proses Revolusi Tiongkok terjadi pada 11 Oktober 1911 dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen dan
berhasil meruntuhkan Dinasti Qing. Revolusi ini terjadi sebab rakyat kecewa dengan
kepemimpinan Dinasti Qing, seperti kekalahan perang atas bangsa Barat, ketidakcakapan
kaisar-kaisar dalam memimpin, serta penderitaan rakyat yang semakin berat menyebabkan
revolusi tak terhindarkan lagi.

Pada 1 Januari 1912, Dr. Sun Yat Sen diangkat sebagai presiden dan Republik Tiongkok
dianggap mulai berdiri pada tanggal tersebut. Dr. Sun Yat Sen mengundurkan diri dan
mendirikan partai Kuo Min Tang lalu digantikan oleh Yuan Shih Kai pada 12 Februari 1912.
Masa pemerintahan Yuan Shih Kai tak berlangsung lama karena tahun 1916 ia meninggal
dunia.

Pemerintah kembali dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, namun hanya sampai tahun 1924.
Kedudukannya digantikan Chiang Kai Shek dan berhasil mempersatukan Tiongkok bagian
utara dan selatan. Sayangnya, masa pemerintahannya harus menghadapi perlawanan dari Mao
Zedong yang berpaham komunis. Mao Zedong berhasil memenangkan perlawanan sehingga
pada 1949 ia mendirikan Republik Rakyat Tiongkok yang berpaham komunis sedangkan
Chiang Kai Shek mendirikan negara Taiwan. Akibatnya, paham komunis semakin
berkembang, terutama di Asia.
Tokoh tokoh

1. Yuan shikai 4. Huang xing


2. Zhang zuolin 5. Cai e
3. Duan qirui

Pengaruh revolusi cina

1. Melahirkan gologan terpelajar


2. Adanya golongan nasionalis dan komunis
3. Nasionalisme cina memahami paham nasionalisme, demokrasi dan sosialisme
4. 1 okt 1949 mendirikan negara baru bernama republic rakyat cina dan kaum nasionalis
tersingkir ke cina daratan

Revolusi Indonesia (17 Agu 1945 – 27 Des 1949)

pada tanggal 6 Agustus 1945, kota Hiroshima seketika lumpuh akibat bom
atom. Sebanyak 90.000-146.000 orang tewas saat itu. Selang tiga hari kemudian, bom atom
pun kembali jatuh di kota Nagasaki, Jepang, dan menewaskan 39.000-80.000 orang. Akibat
serangan yang dilakukan oleh Sekutu, akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat.

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan setelah Sekutu
yang berhasil mengalahkan Jepang, tidak melakukan penaklukan terhadap Indonesia. Melihat
hal itu, golongan pemuda Indonesia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Mereka
kemudian menculik Soekarno dan Moh. Hatta dan membawanya ke Rengasdengklok, Jawa
Barat. Soekarno-Hatta didesak untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Selang sehari setelah penculikan, pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno membacakan teks
proklamasi yang dirancangnya bersama beberapa tokoh, di rumah Soekarno. Setelah
proklamasi selesai dibacakan, dikibarkanlah bendera merah putih yang telah dijahit oleh ibu
Fatmawati, istri dari Soekarno. Rakyat pun bersorak-sorai gembira.

Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Belanda kembali datang. Mereka berusaha
menegakkan kembali kekuasaan di Indonesia. Rakyat Indonesia pun tidak terima dan mulai
melakukan perlawanan. Saat itulah perjuangan revolusi Indonesia dimulai.

Sekutu (termasuk Belanda di dalamnya) membentuk suatu badan komando militer di


Indonesia bernama Allied Forces for Netherland Indies (AFNEI). Tentara AFNEI mendarat
di beberapa wilayah strategis Indonesia, seperti Surabaya dan Jakarta pada bulan September,
Oktober, dan November tahun 1945.

Mengetahui adanya ancaman tersebut, rakyat Indonesia tidak tinggal diam. Masyarakat di
berbagai daerah mulai bergerak dan terjadilah perlawanan. Perjuangan revolusi Indonesia ini
terbagi menjadi 2 karakteristik. Pertama itu perlawanan dengan menggunakan cara fisik,
kemudian satu lagi perlawanan menggunakan jalur diplomasi.

Surabaya, menjadi lokasi pertama perlawanan rakyat Indonesia setelah Sekutu kembali
menginjakkan kaki di Indonesia. Arek-arek Suroboyo bersama salah satu tokohnya yaitu
Bung Tomo, dengan heroik melakukan perlawanan terhadap Sekutu. Bung Tomo dikenal
dengan orasinya yang sangat bergelora, sehingga dapat membangkitkan semangat para
pejuang.
Pertempuran Surabaya mencapai puncaknya pada 10 November 1945. Atas semangat,
keberanian, dan jiwa patriotik dari para ulama, santri, dan arek Suroboyo lainnya, tanggal 10
November kemudian dijadikan sebagai Hari Pahlawan. Setelah Surabaya, berbagai daerah
pun ikut angkat senjata melawan tentara-tentara Sekutu.

jalur diplomasinya itu ada banyak macamnya juga, salah satunya adalah Konferensi Meja
Bundar. Belanda baru mengakui kedaulatan Indonesia setelah dilaksanakannya Konferensi
Meja Bundar pada tanggal 2 November 1949. Sebelum-sebelumnya, yaitu pada beberapa
perjanjian seperti Renville, Roem Royen, dan Linggarjati, Belanda dan Sekutu terus
berkhianat.

Ternyata proses perlawanan rakyat Indonesia terhadap upaya pendudukan kembali yang
dilakukan oleh Sekutu, kurang lebih selama 5 tahun. Lumayan singkat. Tapi memang seperti
itu, kenapa dikatakan revolusi? Ya karena proses perubahannya yang cukup singkat. Revolusi
Indonesia terjadi mulai dari tahun 1945, yaitu saat Soekarno membacakan teks proklamasi,
sampai Belanda dan para Sekutu mengakui kedaulatan Indonesia pada akhir tahun 1949.

Anda mungkin juga menyukai