Anda di halaman 1dari 15

Respon Internasional

Terhadap Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia

SEJARAH (PEMINATAN)
XII IPS / Semester Gasal
By: RANULIN WINDARSARI
PETA KONSEP
A.Pengakuan Kemerdekaan RI dari Berbagai Negara

Syarat Sah Berdirinya Negara:


a) memiliki wilayah yang berdaulat
b) terdapat rakyat yang mendiami wilayah
c) memiliki pemerintah dan pemerintahan
d) memiliki undang-undang
e) pengakuan kedaulatan atau kemerdekaan oleh negara
lain baik secara de facto maupun de jure.
1. MESIR
• Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan
Indonesia secara de facto pada tanggal 22 Maret 1946.
• Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia juga tidak terlepas
dari keberadaan organisasi Ikhwanul Muslimin yang dipimpin oleh
Hasan Al-Banna dengan menjunjung Pan-Islamisme yang menentang
belenggu kolonialisme Barat di negara-negara Islam. Gerakan
Ikhwanul Muslimin berupaya menarik atensi pemerintah dan
masyarakat Mesir untuk mendukung kemerdekaan Indonesia yang
terealisasi melalui Liga Arab.
• Melalui forum Liga Arab, Mesir berhasil meyakinkan Suriah, Qatar,
Irak, dan Arab Saudi untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dalam
sidang majelis yang digelar pada tanggal 18 November 1946, yang
menyebabkan Liga Arab memberikan pengakuan secara resmi
terhadap kemerdekaan Indonesia.
• Dukungan pemerintah Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia
kembali diwujudkan dengan mengutus diplomatnya yang
bernama Mohammad Abdul Mun’im berkunjung ke Indonesia
pada 13-16 Maret 1947 untuk menyerahkan surat resmi yang
berisi dukungan negara-negara Liga Arab terhadap kemerdekaan
Indonesia kepada Presiden Soekarno.
• Pada 10 April 1947 Presiden Soekarno mengutus beberapa
diplomat seperti H. Agus Salim, A.R. Baswedan, Nadzir D.
Pamoentjak, dan Rasjidi untuk mengemban misi kunjungan
balasan ke Mesir.
• Kunjungan diplomatik Indonesia ke Mesir tersebut mendapat
pertentangan dari Belanda. Akan tetapi, hubungan diplomatik
antara Indonesia dan Mesir justru semakin terus terjalin melalui
misi diplomatik lanjutan pada 26 April 1947. Diplomasi yang
diwakili oleh Sutan Sjahrir dan H. Agus Salim tersebut
berlangsung cukup intens dengan sejumlah pejabat tinggi Mesir.
Salah satu keputusan penting dalam pertemuan tersebut adalah
rencana pemerintah Mesir dan Liga Arab untuk memberikan
pengakuan secara de jure terhadap kemerdekaan Indonesia.
X Y

Keterangan Gambar: (X) Hasan Al-Banna (Mesir) sedang


berbincang dengan (Y) H. Agus Salim (Indonesia) membahas
tentang dukungan pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia
2. INDIA
• Upaya Diplomasi Beras
Untuk membuka blokade Belanda, pemerintah Indonesia yang pada saat itu
di bawah pemerintahan Perdana Menteri Sutan Sjahrir berhasil
memanfaatkan momentum yang tepat. India sebagai negara jajahan
Inggris tengah terancam bencana kelaparan. Sementara, Indonesia
pada tahun 1946 diperkirakan mengalami surplus beras sebanyak
200.000-500.000 ton. Sebagai imbalannya, pemerintah Indonesia
meminta bantuan beras tersebut ditukar dengan tekstil dan obat-obatan.
Upaya diplomasi yang dilakukan Sutan Sjahrir dengan India tersebut
kemudian dikenal dengan istilah Diplomasi Beras. Beras-beras pun
kemudian diangkut ke pelabuhan yang dikuasai Sekutu (Inggris). Sir
Pandhit Jawaharlal Nehru sebagai tokoh pejuang kemerdekaan India,
menyambut uluran tangan Sutan Sjahrir sehingga kapal-kapal India
mulai datang ke Jawa untuk mengangkut beras tersebut. Pemberian
bantuan beras ke India menjadi awal hubungan bilateral modern antara
Indonesia dan India.
Keterangan Gambar: Upaya Diplomasi Beras dari Syahrir kepada
India
• Respon positif India atas kemerdekaan Indonesia kembali
ditunjukkan ketika Perdana Menteri Jawaharlal Nehru
menggagas penyelenggaraan Konferensi Asia (Asia
Conference) pada 20-23 Januari 1949. Konferensi yang
dilaksanakan di Kota New Delhi tersebut dihadiri oleh 21
negara Asia yang sebagian besar masih dijajah oleh bangsa
Barat.
• Konferensi Asia menghasilkan 4 (empat) tuntutan yaitu:
a) mengembalikan pemerintahan Republik Indonesia ke
Yogyakarta
b) membentuk pemeintahan ad interim di Indonesia agar
memiliki kekuatan politik di dalam atau luar negeri paling
lambat pada 15 Maret 1949
c) menarik seluruh militer Belanda dari wilayah Indonesia
d) Belanda harus menyerahkan kedaulatan kepada Republik
Indonesia paling lambat pada 1 Januari 1950.
Keterangan Gambar: Syahrir bersama dengan Jawaharlal Nehru dan
Patnaik (Tokoh Kmerdekaan India)
3. Australia
• Aksi dukungan Australia terhadap Indonesia menguat ketika
Waterside Workers Federation (WWF) bergabung dengan
Australian Seamen’s Union in Sydney melakukan aksi mogok
kerja dan memblokir pelabuhan tempat perusahaan Belanda
beroperasi pada 24 September 1945. Peristiwa tersebut dikenal
dengan sebutan Black Ban yang menyebabkan Belanda tidak
dapat menirim logistik militernya ke Indonesia, setelah
melancarkan aksi mogok kerja, Waterside Workers Federation
(WWF) dan Australian Seamen’s Union in Sydney mengadakan
rapat publik serta acara amal untuk membantu para pelaut
Indonesia.
• Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Australia menjadi salah
satu negara yang mengancam Agresi Militer Belanda
tersebut. Dengan cepat pemerintah Australia membawa
kasus Agresi Militer Belanda I pada sidang Dewan Keamanan
PBB. Australia mengajukan permintaan resmi kepaa PBB
agar pertikaian antara RI-Belanda dibahas dalam Sidang
Dewan Keamanan PBB.
• PBB pun memutuskan membentuk Komisi Tiga Negara
(KTN) untuk mengawasi jalannya penghentian kontak senjata
tersebut. Indonesia memilih Australia sebagai anggota komisi
yang dibentuk oleh PBB tersebut yang diwakili oleh Richard
Justice Kirby dan Thomas Critchley dalam perundingan
Renville.
Renville
4. Lebanon
• Lebanon merupakan salah satu
negara awal yang mengakui
eksistensi Republik Indonesia.
Hubungan antara Indonesia
dan Lebanon bermula dari
diumumkannya pengakuan
secara de jure atas
kemerdekaan Indonesia pada
29 Juli 1947. Pengakuan
tersebut disampaikan langsung
oleh Presiden Lebanon,
Bechara El-Khoury.
El-Khoury
Bechara El-Khoury
5. Syiria (Suriah)
• Pada tahun 1947 perwakilai Suriah di PBB yang
bernama Faris Al-Khouri mendorong Dewan
Keamanan PBB mendiskusikan Agresi Militer
Belanda I di Indonesia dan mengajak negara-
negara lain untuk bersimpati terhadap perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia
6. Vatikan
• Vatikan merupakan salah satu negara Eropa pertama yang
mengakui kemerdekaan Indonesia. Vatikan memberikan
pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia pada tanggal 6
Juli1947. Pengakuan Vatikan atas kedaulatan Indonesia
ditandai dengan pembukuan kedutaan Vatikan bernama
Apostolic Delegate di Jakarta. Melalui kedutaan tersebut,
Vatikan menugaskan Geores Marie Joseph sebagai
perwakilan resmi Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia dengan
masa kerja 1947-1955.
• Pengakuan Vatikan terhadap kemerdekaan Indonesia
dipandang cukup penting karena negara ini memiliki pengaruh
kuat di Benua Eropa dan Amerika. Vatikan merupakan entitas
suci yang menjadi rujukan seluruh umat Katolik di dunia.

Anda mungkin juga menyukai