Abstrak: Dilihat dari sejarah perjalanan ibukota dari era sebelum kemerdekaan
hingga saat ini mengalami pasang surut. Dari segi ekonomi, politik, sosial dan
budaya semua mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada artikel kali ini akan
dijabarkan sesuai tahun-tahun yang didapat dari sumber. Terdapat era 1990-an,
masa peralihan dan era 2000-an, dan dibagi berdasarkan aspek-aspeknya sesuai
tahunnya masing-masing. Kota yang berkembang dari sebuah pelabuhan dan kini
menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia banyak mengalami perubahan yang
dapat dirasakan juga dapat dilihat berdasarkan dokumen atau arsip negara. Sudah
sewajarnya Jakarta menjadi pusat bisnis, politik, dan kebudayaan.
Kata kunci: Jakarta, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, 1990-an, 2000-an.
Abstract: Judging from the history of the capital's journey from the pre-
independence era to the present it has experienced its ups and downs. From an
economic, political, social and cultural perspective, everything has changed from
year to year. In this article, we will describe according to the years obtained from
the source. There are the 1990s, transitional and 2000s eras, and are divided based
on the aspects according to each year. The city that developed from a port and is
now the capital of the Republic of Indonesia has undergone many changes which
can be felt and can also be seen based on documents or state archives. Jakarta is
naturally the center of business, politics and culture.
Keyword: Jakarta, Economy, Politics, Social, Culture, 1990s, 2000s.
PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007,
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah sewajarnya Jakarta menjadi pusat
bisnis, politik, dan kebudayaan. Di Jakarta terdapat kantor-kantor pusat
pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing.
Penelitian terbaru oleh Globalization and Word Cities (GaWC) - sebuah
think tank (wadah pemikir) di Loughborough University, Inggris, yang fokus pada
isu globalisasi dan perkotaan dunia - menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota
penting yang terhubung dengan negara-negara dan kawasan ekonomi utama dunia.
Peran Jakarta dalam tatanan ekonomi dunia tentunya tidak terbentuk dalam waktu
yang singkat.
Awalnya Kota Jakarta berkembang dari sebuah pelabuhan Sunda Kelapa
(abad ke 5-15), kemudian kota Jayakarta (tahun 1527) dan digantikan oleh Kota
Batavia (tahun 1619-1942) kemudian dipindahkan ibu kotanya ke Yogyakarta pada
tahun 1946, tak berselang lama tahun 1949 ibu kota kembali dipindahkan ke
Jakarta. Jakarta telah bekembang menjadi pusat dari segala pusat kegiatan di
Indonesia. Semua urusan perdagangan, niaga dan pemerintahan terpusat di Jakarta.
Perkembangan yang terjadi pada kota jakarta terjadi sangat pesat, dapat
dilihat perbedaannya dari abad 19 hingga 20 dan 21. Pada pertengahan abad ke-19,
kota Jakarta mempunyai julukan “Queen of The East” atau Ratu dari Timur karena
keindahannya di masa lalu.
Saat Jakarta masih disebut sebagai Sunda Kelapa, tempat ini selalu
didatangi oleh beragam pedagang asing karena letaknya sebagai sebuah pelabuhan
internasional. Para pedagang Eropa seperti dari Inggris, Portugal, Spanyol dan
Belanda saat itu tiba pada awal abad ke-17, saat itu mereka sedang berekspansi
untuk menguasai komoditas dan pasar rempah asia.
Memasuki Era Batavia, yang pada saat itu Jakarta dikendalikan oleh VOC.
Batavia menjadi pusat pemerintahan kolonial (Hindia) Belanda. Karena menjadi
pusat pemerintahan, area Batavia mulai diperluas dari daerah pelabuhan hingga ke
kota Weltevreden (wilayah Jakarta Pusat saat ini),, termasuk pengembangan
pemukiman baru.
Setelah era kemerdekaan, semangat nasionalisme direalisasikan pada
bangunan-bangunan atau monumen untuk memperingati peristiwa lampau, seperti
Monumen Nasional, Kompleks Olahraga Senayan, Hotel Indonesia, Bundaran HI
dan lain-lain. Pada orde baru, peran Jakarta dipertahankan dengan kebijakan yang
dulunya cenderung anti-kapitalisme dan tertutup terhadap ekonomi global. Selain
menjadi pusat industri di Indonesia, Jakarta menjadi kota kosmopolitan yang
menarik beragam perusahaan asing untuk berinvestasi.
Adapun tantangan yang dihadapi sebagai kota Jakarta. Jakarta akan tetap
menjadi kosmopolitan , tapi bagaimana dengan kota disekitarnya? Untuk menjadi
negara yang maju, Indonesia perlu didorong untuk menjadi magnet baru
pertumbuhan nasional dan akan membantu jabodetabek untuk lebih berkembang.
Selanjutnya, kapitalisme yang berpusat di Jakarta akan melebar luas ke daerah
sekitarnya. Dari kapitalisme tersebut nantinya akan menimbulkan ketimpangan
lainnya seperti, kerusakan lingkungan, ketimpangan kelas sosial dan lain-lain.
Untuk itu diperlukan kebijakan yang berorientasi publik dan tidak hanya berpihak
pada pemegang kendali.
PEMBAHASAN
Keadaan Ekonomi Jakarta Tahun 1990-an
Awalnya Kota Jakarta berkembang dari sebuah pelabuhan Sunda Kelapa
(abad ke 5-15), kemudian kota Jayakarta (tahun 1527) dan digantikan oleh Kota
Batavia (tahun 1619-1942) kemudian dipindahkan ibu kotanya ke Yogyakarta pada
tahun 1946, tak berselang lama tahun 1949 ibu kota kembali dipindahkan ke
Jakarta. Jakarta telah bekembang menjadi pusat dari segala pusat kegiatan di
Indonesia. Semua urusan perdagangan, niaga dan pemerintahan terpusat di Jakarta.
Perkembangan ekonomi tahun 1980-an dan 1990-an digambarkan dengan
pertumbuhan kelas menengah serta pembangunan pusat-pusat perbelanjaan dan
apartemen mewah. Secara bertahap, muncul gedung-gedung pencakar langit (city
skyline) menetralisir lapisan simbolik yang dibangun pada era sebelumnya,
termasuk kawasan Kota tua (Nas, de Groot dan Schut 2011, 10).
Pada periode 1990-1995 yang dianggap sebagai puncak pertumbuhan, hal
ini ditunjukkan dengan jumlah investasi asing serta bertambahnya pembukaan
kantor cabang perusahaan asing di Metropolitan Jabodetabek. Namun, pada periode
1996-1997 terjadi krisis ekonomi yang menunjukkan kurs mata uang rupiah
melemah terhadap dolar, yang sebelumnya Rp. 2.376 menjadi Rp. 16.500 per Dolar
AS. Hal ini diperparah dengan praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) di era
Orde Baru. Hingga memuncak di tahun 1998, terjadi kerusuhan yang menuntut
presiden Soeharto turun dari jabatannya. Kasus ini tidak hanya terkait dengan krisis
keuangan, tetapi juga pelanggaran hak asasi manusia, di mana empat mahasiswa
Universitas Trisakti Jakarta terbunuh dan terjadi kekerasan seksual terhadap
perempuan. Untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut, pemerintah
membentuk Komnas HAM serta meningkatkan kesadaran HAM dalam diri aparat
penegak hukum agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan ekonomi pada tahun 1990
mengalami pasang surut. Puncaknya adalah ketika peristiwa di Jakarta pada tahun
1998 harus membuat Soeharto mundur dari jabatannya, juga karena krisis ekonomi.
Ini menyebabkan tewasnya empat mahasiswa Trisakti dan beberapa penyimpangan
lainnya. Agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi maka diharapkan para penegak
hukum lebih teliti dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakatnya.
PENUTUP
Kesimpulan dan saran
Dari penjelasan diatas begitu panjang dan ruwetnya perjalanan ibukota
untuk berada sampai disini. Dilihat dari berbagai aspek seperti budaya, sosial,
ekonomi dan politik Indonesia mengalami pasang surut yang bisa dilihat dari pusat
ibukotanya sebagai kota kosmopolitan. Dari era penjajahan hingga modern, Jakarta
menjadi sentral dari berbagai peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah.
Diharapkan dengan berkembangnya kota Jakarta kedepannya akan
membawa pengaruh baik kepada daerah sekitarnya, agar cita-cita leluhur pejuang
bangsa terwujud dan pengorbanannya tidak sia-sia.
REFERENSI
Budianto, A. (2016). Pembangunan Politik Hukum Pasca Reformasi Di Indonesia.
Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum, 3(1). Diaskes pada 22 november 2022.
Chudry sitompul. 2018. KONFLIK INTERNAL PARTAI SEBAGAI SALAH
SATU PENYEBAB KOMPLEKSITAS SISTEM MULTI PARTAI DI
INDONESIA. Diakses pada tanggal 1 november 2022.
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=437:konflik -internal-partai-sebagai-salah-satu-penyebab-
kompleksitas-sistem-multi-partai-diindonesia&catid=100&Itemid=180
DetikNews. 2013. Lima Kasus Konflik Sosial Terburuk Pasca 1998.
https://news.detik.com/berita/d-2125635/lima-kasus-konflik-sosial-
terburuk-pasca-1998 Diakses pada tanggal 8 november 2022 pukul 10.31
PM
Edi Wahyono. 2021. Saat Lahan Pertanian ‘Tergilas’ Tol dan Bandara. Diakses pada
tanggal 20 November 2022.
https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20210924/Saat-Lahan-
Pertanian-Tergilas-Tol-dan-Bandara/
Indonesia investments. 2019. Reformasi: Tantangan & Perubahan Baru untuk
Indonesia. Diakses pada tanggal 1 november 2022.
https://www.indonesiainvestments.com/id/budaya/politik/reformasi/item18
1
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. 2022. LAPORAN
PEREKONOMIAN PROVINSI DKI JAKARTA FEBRUARI 2022.
Diakses pada tanggal 20 November 2022.
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-
Perekonomian-Provinsi-DKI-Jakarta-Februari-2022.aspx
Kementerian kelautan dan perikanan republik indonesia. PENGANTAR SOAL
PERKEMBANGAN POLITIK DALAM NEGERI, EKONOMI, DAN
PEMBANGUNAN.
https://stihpada.ac.id/system/App/Post/files/000/000/112/original/121606.p
df . Diaskes pada 22 november 2022.
Koran Jakarta. 2020. Angkat Kembali Kejayaan Musik Era 2000-an. Diakses pada
tanggal 20 November 2022. https://koran-jakarta.com/angkat-kembali-
kejayaan-musik-era-2000-an?page=all
Labolo, M., & Ilham, T. (2015). Partai politik dan sistem pemilihan umum di
Indonesia. Rajawali Pers. Diaskes pada 22 november 2022.
Nazara, S. (2010). Pemerataan Antardaerah sebagai Tantangan Utama Transformasi
Struktural Pembangunan Ekonomi Indonesia Masa Depan. Jurnal Ekonomi
dan Pembangunan Indonesia, 11(1), 83-98.
Qomariyah, Nurul. (2020). Ekonomi Indonesia 1989-1996: Berjaya tapi Labil dan
Penuh KKN. (diakses pada Senin, 24 Oktober 2022. Pukul 23.15).
https://tirto.id/f6zWhttps://tirto.id/ekonomi-indonesia-1989-1996-berjaya-
tapi-labil-dan-penuh-kkn-f6zW
Romli, L. (2016). Reformasi partai politik dan sistem kepartaian di indonesia.
Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan
Internasional, 2(2). Diaskes pada 22 november 2022.
Semanggi peduli. 2009. Kerusuhan Mei 1998.
https://web.archive.org/web/20090720030123/http://www.semanggipeduli.
com/Sejarah/frame/kerusuhan.html . Diakses pada tanggal 8 november
2022 pukul 10.33 PM
Sondang Frishka, dkk. 2017. Kerusuhan Mei 1998 Fakta, Data & Analisa :
Mengungkap Kerusuhan Mei 1998 Sebagai Kejahatan Terhadap
Kemanusiaan.
https://perpustakaan.komnasperempuan.go.id/web/index.php?p=show_det
ail&id=3576#:~:text=Kerusuhan%20Mei%201998%20adalah%20kerusuh
an,terjadi%20di%20beberapa%20daerah%20lain. Diakses pada tanggal 8
november 2022 pukul 10.28 PM
Sulistyo, A. (2020). JAKARTA DARI MASA KE MASA: KAJIAN IDENTITAS
KOTA “INDONESIA” MELALUI TINGGALAN CAGAR BUDAYA.
Berkala Arkeologi Sangkhakala, 23(1), 1-17. (diakses pada Senin, 24
Oktober 2022. Pukul 22.36)
Sulistyo, A. (2020). JAKARTA DARI MASA KE MASA: KAJIAN IDENTITAS
KOTA “INDONESIA” MELALUI TINGGALAN CAGAR BUDAYA.
Berkala Arkeologi Sangkhakala, 23(1), 1-17.
Tempo.co. 2003. Evaluasi Ekonomi Tahun 2000. Diakses pada tanggal 20
November 2022. https://bisnis.tempo.co/read/15103/evaluasi-ekonomi-
tahun-2000
Vioya, A. (2010). Tahapan Perkembangan Kawasan Metropolitan Jakarta. Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, 21(3), 215-226. (diakses pada Senin, 24
Oktober 2022. Pukul 23.00)
Wan Ulfa Nur Zuhra. 2020. Wajah Jakarta Tempo Dulu dan Kini dari Sudut yang
Sama. Diakses pada tanggal 20 November 2022. https://tirto.id/wajah-
jakarta-tempo-dulu-dan-kini-dari-sudut-yang-sama-fKLK
Wikipedia. 2005. Kerusuhan Mei 1998.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Mei_1998 . Diakses pada
tanggal 8 november 2022 pukul 10.25 PM
Wikipedia. 2013. Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Diakses pada tanggal 1 november
2022. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
Wikipedia. 2022. Tahun 200-an. Diakses pada tanggal 20 November 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/2000-an
Yogi Rahman. 2020. Nostalgia era 2000an ala J-Rocks. Diakses pada tanggal 20
November 2022. https://www.antaranews.com/berita/1332922/nostalgia-
era-2000-an-ala-j-rocks
Zakaria, Z. L. S. (2011). Budaya Jakarta: Budaya Metropolitan, Budaya Pop, dan
Superkultur. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, 1(2).