Anda di halaman 1dari 11

KEHIDUPAN JAKARTA DARI MASA KE MASA

BERDASARKAN ASPEK: EKONOMI, POLITIK, SOSIAL DAN


BUDAYA

Meisya Rakhma Aqiila


Universitas Sebelas Maret Surakarta
Meisyarakhma@student.uns.ac.id

Abstrak: Dilihat dari sejarah perjalanan ibukota dari era sebelum kemerdekaan
hingga saat ini mengalami pasang surut. Dari segi ekonomi, politik, sosial dan
budaya semua mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada artikel kali ini akan
dijabarkan sesuai tahun-tahun yang didapat dari sumber. Terdapat era 1990-an,
masa peralihan dan era 2000-an, dan dibagi berdasarkan aspek-aspeknya sesuai
tahunnya masing-masing. Kota yang berkembang dari sebuah pelabuhan dan kini
menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia banyak mengalami perubahan yang
dapat dirasakan juga dapat dilihat berdasarkan dokumen atau arsip negara. Sudah
sewajarnya Jakarta menjadi pusat bisnis, politik, dan kebudayaan.
Kata kunci: Jakarta, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, 1990-an, 2000-an.

Abstract: Judging from the history of the capital's journey from the pre-
independence era to the present it has experienced its ups and downs. From an
economic, political, social and cultural perspective, everything has changed from
year to year. In this article, we will describe according to the years obtained from
the source. There are the 1990s, transitional and 2000s eras, and are divided based
on the aspects according to each year. The city that developed from a port and is
now the capital of the Republic of Indonesia has undergone many changes which
can be felt and can also be seen based on documents or state archives. Jakarta is
naturally the center of business, politics and culture.
Keyword: Jakarta, Economy, Politics, Social, Culture, 1990s, 2000s.

PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007,
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah sewajarnya Jakarta menjadi pusat
bisnis, politik, dan kebudayaan. Di Jakarta terdapat kantor-kantor pusat
pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing.
Penelitian terbaru oleh Globalization and Word Cities (GaWC) - sebuah
think tank (wadah pemikir) di Loughborough University, Inggris, yang fokus pada
isu globalisasi dan perkotaan dunia - menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota
penting yang terhubung dengan negara-negara dan kawasan ekonomi utama dunia.
Peran Jakarta dalam tatanan ekonomi dunia tentunya tidak terbentuk dalam waktu
yang singkat.
Awalnya Kota Jakarta berkembang dari sebuah pelabuhan Sunda Kelapa
(abad ke 5-15), kemudian kota Jayakarta (tahun 1527) dan digantikan oleh Kota
Batavia (tahun 1619-1942) kemudian dipindahkan ibu kotanya ke Yogyakarta pada
tahun 1946, tak berselang lama tahun 1949 ibu kota kembali dipindahkan ke
Jakarta. Jakarta telah bekembang menjadi pusat dari segala pusat kegiatan di
Indonesia. Semua urusan perdagangan, niaga dan pemerintahan terpusat di Jakarta.
Perkembangan yang terjadi pada kota jakarta terjadi sangat pesat, dapat
dilihat perbedaannya dari abad 19 hingga 20 dan 21. Pada pertengahan abad ke-19,
kota Jakarta mempunyai julukan “Queen of The East” atau Ratu dari Timur karena
keindahannya di masa lalu.
Saat Jakarta masih disebut sebagai Sunda Kelapa, tempat ini selalu
didatangi oleh beragam pedagang asing karena letaknya sebagai sebuah pelabuhan
internasional. Para pedagang Eropa seperti dari Inggris, Portugal, Spanyol dan
Belanda saat itu tiba pada awal abad ke-17, saat itu mereka sedang berekspansi
untuk menguasai komoditas dan pasar rempah asia.
Memasuki Era Batavia, yang pada saat itu Jakarta dikendalikan oleh VOC.
Batavia menjadi pusat pemerintahan kolonial (Hindia) Belanda. Karena menjadi
pusat pemerintahan, area Batavia mulai diperluas dari daerah pelabuhan hingga ke
kota Weltevreden (wilayah Jakarta Pusat saat ini),, termasuk pengembangan
pemukiman baru.
Setelah era kemerdekaan, semangat nasionalisme direalisasikan pada
bangunan-bangunan atau monumen untuk memperingati peristiwa lampau, seperti
Monumen Nasional, Kompleks Olahraga Senayan, Hotel Indonesia, Bundaran HI
dan lain-lain. Pada orde baru, peran Jakarta dipertahankan dengan kebijakan yang
dulunya cenderung anti-kapitalisme dan tertutup terhadap ekonomi global. Selain
menjadi pusat industri di Indonesia, Jakarta menjadi kota kosmopolitan yang
menarik beragam perusahaan asing untuk berinvestasi.
Adapun tantangan yang dihadapi sebagai kota Jakarta. Jakarta akan tetap
menjadi kosmopolitan , tapi bagaimana dengan kota disekitarnya? Untuk menjadi
negara yang maju, Indonesia perlu didorong untuk menjadi magnet baru
pertumbuhan nasional dan akan membantu jabodetabek untuk lebih berkembang.
Selanjutnya, kapitalisme yang berpusat di Jakarta akan melebar luas ke daerah
sekitarnya. Dari kapitalisme tersebut nantinya akan menimbulkan ketimpangan
lainnya seperti, kerusakan lingkungan, ketimpangan kelas sosial dan lain-lain.
Untuk itu diperlukan kebijakan yang berorientasi publik dan tidak hanya berpihak
pada pemegang kendali.
PEMBAHASAN
Keadaan Ekonomi Jakarta Tahun 1990-an
Awalnya Kota Jakarta berkembang dari sebuah pelabuhan Sunda Kelapa
(abad ke 5-15), kemudian kota Jayakarta (tahun 1527) dan digantikan oleh Kota
Batavia (tahun 1619-1942) kemudian dipindahkan ibu kotanya ke Yogyakarta pada
tahun 1946, tak berselang lama tahun 1949 ibu kota kembali dipindahkan ke
Jakarta. Jakarta telah bekembang menjadi pusat dari segala pusat kegiatan di
Indonesia. Semua urusan perdagangan, niaga dan pemerintahan terpusat di Jakarta.
Perkembangan ekonomi tahun 1980-an dan 1990-an digambarkan dengan
pertumbuhan kelas menengah serta pembangunan pusat-pusat perbelanjaan dan
apartemen mewah. Secara bertahap, muncul gedung-gedung pencakar langit (city
skyline) menetralisir lapisan simbolik yang dibangun pada era sebelumnya,
termasuk kawasan Kota tua (Nas, de Groot dan Schut 2011, 10).
Pada periode 1990-1995 yang dianggap sebagai puncak pertumbuhan, hal
ini ditunjukkan dengan jumlah investasi asing serta bertambahnya pembukaan
kantor cabang perusahaan asing di Metropolitan Jabodetabek. Namun, pada periode
1996-1997 terjadi krisis ekonomi yang menunjukkan kurs mata uang rupiah
melemah terhadap dolar, yang sebelumnya Rp. 2.376 menjadi Rp. 16.500 per Dolar
AS. Hal ini diperparah dengan praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) di era
Orde Baru. Hingga memuncak di tahun 1998, terjadi kerusuhan yang menuntut
presiden Soeharto turun dari jabatannya. Kasus ini tidak hanya terkait dengan krisis
keuangan, tetapi juga pelanggaran hak asasi manusia, di mana empat mahasiswa
Universitas Trisakti Jakarta terbunuh dan terjadi kekerasan seksual terhadap
perempuan. Untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut, pemerintah
membentuk Komnas HAM serta meningkatkan kesadaran HAM dalam diri aparat
penegak hukum agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan ekonomi pada tahun 1990
mengalami pasang surut. Puncaknya adalah ketika peristiwa di Jakarta pada tahun
1998 harus membuat Soeharto mundur dari jabatannya, juga karena krisis ekonomi.
Ini menyebabkan tewasnya empat mahasiswa Trisakti dan beberapa penyimpangan
lainnya. Agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi maka diharapkan para penegak
hukum lebih teliti dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakatnya.

Keadaan Politik di Jakarta Tahun 1990-an


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007,
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah sewajarnya Jakarta menjadi pusat
bisnis, politik, dan kebudayaan. Di Jakarta terdapat kantor-kantor pusat
pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Karena sebagai
ibukota, Jakarta menjadi tempat terjadinya peristiwa penting dan bersejarah seperti
pembacaan teks proklamasi dan lain-lain. Di Jakarta juga terdapat 77 kedutaan
besar negara-negara sahabat. Sebagian besar kedutaan ini terletak di kawasan bisnis
Jakarta. Kedutaan Besar Amerika Serikat, Inggris, dan Malaysia kerap menjadi
tempat berdemonstrasi warga, yang memprotes kebijakan internasional negara
tersebut. Selain kedutaan besar, gedung MPR dan DPR di DKI Jakarta sering kali
terjadi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa, seperti demo kenaikan BBM
pada tahun ini.
Setelah berada di bawah pemerintahan otoriter selama 30 tahun lebih yaitu
pada masa soeharto, politik Indonesia mengalami proses pembaruan dengan
memberikan kekuasaan dan politik kepada masyarakat. Periode ini dikenal sebagai
periode Reformasi. Tak hanya ditandai oleh perubahan struktural (seperti
desentralisasi dan pembatasan kekuasaan presiden), tetapi juga ditandai oleh
kesinambungan (misalnya korupsi, kemiskinan dan pengelompokan modal di
kalangan atas). Adapun beberapa kebijakan yang diterapkan di masa reformasi; (1)
Dimulainya kebebasan pers, (2) Pemberian izin pendirian partai-partai politik dan
serikat-serikat buruh baru, (3) Pembatasan masa jabatan presiden menjadi dua
periode lima tahun, (4) Desentralisasi kekuasaan ke daerah. Maraknya berdirinya
partai-partai baru setelah berhentinya Presiden Soeharto mendorong lahirnya
Gerakan Reformasi di segala bidang (Lelita Yunia, 2002). Berdirinya banyak parpol
juga menimbulkan konflik internal maupun eksternal yang menggagu sistem
pemerintahan.
Selain peristiwa demonstrasi mahasiswa, adapun pada bulan Oktober,
Habibie menyampaikan pidato pertanggungjawaban di depan MPR namun,
pidatonya ditolak MPR dan Habibie memutuskan untuk mengundurkan diri dari
jabatannya pada tahun 1999. Menandakan masa awal reformasi kepemimpinan
Habibie berakhir. Beberapa peristiwa politik lainnya banyak terjadi di luar Jakarta
seperti masalah otonomi dan lain-lain, beberapa yang dijelaskan di atas adalah
peristiwa yang terjadi di Jakarta.

Keadaan Sosial di Jakarta pada tahun 1990-an


Provinsi DKI Jakarta memiliki peran strategis sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sebagai Pusat Pemerintahan. DKI Jakarta
juga memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertentu
sebagai Pusat Pemerintahan Negara dan sebagai tempat kedudukan perwakilan
negara asing, serta pusat/perwakilan lembaga internasional. Sudah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta Sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia
(LN2007 No. 93; TLN 4744). Dengan perannya tersebut, pembangunan di wilayah
DKI Jakarta memiliki tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks
dibandingkan dengan daerah lainnya, diantaranya adalah masalah urbanisasi,
keamanan, kemacetan, transportasi, lingkungan, pengelolaan kawasan khusus, dan
masalah sosial kemasyarakatan lainnya yang tentunya memerlukan pembiayaan
secara terpadu antara pusat dan daerah.
Di tahun 1990-an terjadi konflik sosial yang diketahui publik sebagai Kasus
“Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta”. Pada peristiwa ini, sebanyak 1.217 orang
meninggal, 85 orang diperkosa dan 70.000 orang mengungsi. Kejadian ini
berlangsung selama 3 hari dari 13-15 Mei 1998 dengan kerugian material
diperkirakan mencapai Rp 2,5 triliun. Pemicunya karena terjadi penculikan aktivis,
penembakan terhadap mahasiswa Trisakti dan memburuknya ekonomi saat itu.
Kebanyakan etnis Tionghoa menjadi sasaran kemarahan. Pada kerusuhan ini
banyak toko dan perusahaan dihancurkan oleh amuk massa—terutama milik warga
Indonesia keturunan Tionghoa (semanggi peduli, 2009). Dalam kerusuhan tersebut,
banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia.
Konflik etnis ini
Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan
kontroversi sampai hari ini. Namun umumnya masyarakat Indonesia secara
keseluruhan setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah
Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa, berpendapat ini
merupakan tindakan pembasmian (genosida) terhadap orang Tionghoa, walaupun
masih menjadi kontroversi apakah kejadian ini merupakan sebuah peristiwa yang
disusun secara sistematis oleh pemerintah atau perkembangan provokasi di
kalangan tertentu hingga menyebar ke masyarakat (semanggi peduli, 2010).

Keadaan Kota Jakarta saat Peralihan tahun 1990-an ke 2000-an


Pada mulanya Kota Jakarta yang berkembang dari sebuah pelabuhan Sunda
Kelapa (Abad ke 5-15) kemudian Kota Jayakarta (tahun 1527) dan digantikan oleh
Kota Batavia (tahun 1619-1942) yang secara morfologis telah melewati tahap-
tahap, yaitu pembangunan kota lama, perluasan pinggiran kota hingga Weltevreden,
penyatuan Meester Cornelis, perluasan pinggiran kota ke Kebayoran dan perlebaran
kawasan perkotaan (Nas and Grijns 2007: 5). Perkembangan kota sejak awal abad
ke 19-20 ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan
kompleksitas elemen dan permasalahan perkotaan yang muncul salah satu
persoalan perkotaan dan masyakatnya yang semakin kompleks dengan masuk
melalui konsep modernitas. Makna modernitas ini merupakan usaha untuk
menjelaskan lebih beragam atas kenyataan sejarah perkotaan di Indonesia (Makkelo
2017: 83).
Akibat modernitas tersebut, banyak wilayah Jakarta yang mengalami
perkembangan seperti di Pasar Senen, ada wilayah yang disebut “Segitiga Senen”,
yang diisi Mal Atrium pada 1992. Sebelumnya, pada 1970-an, di segitiga itu berdiri
rumah-rumah dan kios warga Tionghoa. Pada awal 1960-an, pembangunan Jakarta
gencar. Salah satunya Gelora Bung Karno sebagai persiapan Asian Games 1962 saat
Jakarta menjadi tuan rumah. Dipotret dari langit, wajah Jakarta dulu dan kini
banyak berubah. Saat itu, lahan hijau masih menutupi Jakarta terutama di kawasan
barat, timur, dan selatan. Tiga puluh tahun kemudian, lahan-lahan hijau itu tergerus.
Akibat tergerusnya lahan hijau di Jakarta, banyak para pekerja yang beralih profesi
menjadi pekerja kontraktor karena diharuskannya pembangunan sarana prasarana
seperti pembangunan Bandara dan Jalan Tol untuk memudahkan semua orang untuk
masuk ke ibukota.
Selain perkembangan pada sarana dan prasarana, Jakarta juga menjadi pusat
hiburan dimana pada saat itu mulai bermunculan banyak musisi-musisi muda
seperti J-Rocks, Dewa 19 dan lain-lain. Ditambah lagi pada saat itu sedang menuju
era majunya elektronik, dari kaset ke digital. Pada era tersebut banyak sekali konser
musik yang sering ditampilkan di televisi, seperti acara tv Dahsyat, Inbox dan lain-
lain. Banyak sekali perkembangan dan perubahan yang terjadi di Jakarta saat
peralihan tahun 1990an ke 2000an.

Perkembangan Budaya di Jakarta saat Era 2000-an


Tahun 2000-an Masehi adalah dasawarsa pada Milenium ke-2 dan Abad ke-
21 yang dimulai dari tanggal 1 Januari 2000 hingga tanggal 31 Desember 2009.
Milenial atau sering disebut generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah
generasi X. Mereka lahir pada kisaran 1980 hingga 2000-an. Riset yang dilakukan
oleh lembaga Alvara Research Center mengatakan generasi milenial menyimpan
potensi besar untuk bisnis.
Media televisi swasta nasional yang berbasis di Jakarta berperan penting
dalam penyebaran budaya populer di Indonesia. Dapat dilihat betapa banyak
program-program yang menayangkan produk industri musik populer, relay film-
film nasional dan internasional yang pada akhirnya menjadikannya bagian dari
kebudayaan. Media televisi nasional di Indonesia berkembang pesat semenjak awal
tahun 2000an. Beberapa stasiun televisi muncul dan mengudara serta menambah
jumlah saluran dalam pajanan gelombang pesawat televisi bagi pemirsa Indonesia.
Namun ada satu hal yang patut menjadi kewaspadaan yaitu berkembang
pesatnya stasiun televisi nasional tersebut berbasis di kota Jakarta. Dalam sudut
pandang politik ekonomi media dan studi budaya, stasiun televisi nasional berbasis
Jakarta ini berpotensi memunculkan terjadinya invasi kebudayaan metropolitan
kepada masyarakat di berbagai pelosok daerah nusantara. Berbagai progam siaran
jurnalistik dan hiburan mengedepankan konten Jakarta-sentris dan agak
mengesampingkan konten lokal di daerah. Menjadi hal yang patut dicermati
bagaimana asumsi kritis terhadap perkembangan siaran televisi nasional dan
potensi hegemonis budaya Jakarta/metropolitan terhadap masyarakat Indonesia.
Budaya Jakarta yang dimediasi melalui stasiun stasiun televisi mampu
menghegemoni masyarakat Indonesia secara luas, para remaja sekarang di daerah
telah terpengaruh budaya Jakarta. Dapat dilihat dari Penggunaan bahasa, lagu-lagu
pop yang didengarkan sehari-hari, dan perbincangan seputar gosip artis atau
sinetron, serta gaya berbusananya.
Budaya pada musik juga berkembang di era 2000an, Banyaknya band dari
berbagai aliran musik kala itu juga jadi satu kekuatan tersendiri bagi dunia musik
Indonesia. Beberapa band diantaranya juga merilis banyak lagu fenomenal yang
sangat populer kala itu. Band-band inilah pula yang berhasil mewarnai masa-masa
sekolah para generasi milenial, seperti J-Rocks, ADA Band, Nidji, Peterpan dan
lain-lain.

Keadaan Ekonomi Jakarta pada tahun 2000-an


Indonesia telah membangun lebih ari empat dekade, tahun 1968 Indonesia
pertama kali mencatat pertumbuhan double digit (Hill 1996: 11). Memasuki dekade
1970-an dengan fokus pada pembangunan ekonomi. Antara tahun 1969-1994,
Indonesia menjalani lima periode Repelita yang juga merupakan periode
pembangunan jangka panjang tahap I. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah
sewajarnya Jakarta menjadi pusat bisnis, politik, dan kebudayaan. Di Jakarta
terdapat kantor-kantor pusat pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, dan
perusahaan asing.
Peningkatan pendapatan per kapita membawa perubahan pada struktur
penduduk Indonesia. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia terus menurun secara
signifikan berkat Program Keluarga Berencana yang dimulai awal tahun 1970-an.
Angka ketergantungan Indonesia yang terus menurun berdampak kepada
kemampuan menciptakan pendapatan dan tabungan nasional.
Pertumbuhan yang cukup signifikan telah terjadi pada tahun 2000 dan
kecepatan pertumbuhan tersebut memberikan pertanda yang baik bagi pencapaian
target ekonomi tahun 2001 ini. Menyinggung target penjualan asset BPPN pada
tahun 2000, BPPN tidak hanya memenuhi target pendapatan mereka. Dengan
diumumkannya kesepakatan menjelang akhir tahun lalu, yaitu penjualan asset
sebesar US$ 350 juta milik Salim Group Palm Plantation kepada Kumpulan Guthire
Berhad, Malaysia, dan penjualan saham BPPN sebesar US$ 400 juta di PT
Indocement kepada Hedelberger, Jerman, negara mendapat pemasukan yang cukup
besar. Di tahun 2001 ini, prioritas ekonomi pemerintah adalah melakukan
konsolidasi lebih lanjut atas apa yang telah dicapai di tahun 2000. dihimbau Bank
Indonesia untuk lebih memperkuat fungsi pengawaasnnya serta lebih bekerja sama
dengan BPPN dalam memacu penjualan asset dan restrukturisasi perusahaan.
Perekonomian DKI Jakarta selama pandemi terus membaik dan tumbuh
lebih tinggi. Pada triwulan IV 2021, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tercatat
sebesar 3,64%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring
dengan pelonggaran status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) hingga ke level 1, serta momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)
Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Keadaan Politik Jakarta pada tahun 2000-an


Di Jakarta terdapat kantor-kantor pusat pemerintahan, BUMN, perusahaan
swasta, dan perusahaan asing. Sudah diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah
sewajarnya Jakarta menjadi pusat bisnis, politik, dan kebudayaan. Pada era ini
dikenal dengan era Reformasi. Era reformasi yang muncul setelah runtuhnya rezim
Orde Baru merupakan erayang menjanjikan harapan baru dalam kehidupan
berbangsa dan bernegarayanglebih baik. era reformasi merujuk pada masa pasca
berhentinya Jenderal (Purn.) Soeharto sebagai Presiden Republik lndonesia (RI)
pada tanggal 21 Mei 1998. Berhentinya Soeharto tersebut antara lain diakibatkan
adanya protes yang bertubi-tubi dan terus-menerus dari rakyat.
Pada era ini sering ditandai dengan naiknya partai politik. Pada awal
reformasi jumlah parpol yang didirikan mencapai 184 partai, dari jumlah tersebut,
yang memenuhi syarat untuk ikut Pemilu 1999 hanya 48 parpol. Menghadapi
Pemilu 2004, jumlah parpol yang dibentuk semakin banyak. Ada sekitar lebih dari
200 parpol yang berdiri dan hanya 24 parpol yang ikut pemilu 2004. Pada Pemilu
2009, jumlah parpol yang dibentuk sekitar 132 partai dan yang mengikuti pemilu
2009 hanya 38 partai. Keberadaan partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi
yang memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat, melakukan pendidikan
politik, dan penyelesaian konflik, belum dijalankan dengan maksimal, banyak
publik kecewa dan tidak puas terhadap eksistensi parpol. Partai politik yang ada
sangat mengecewakan rakyat karena tidak memperjuangkan aspirasi dan
kepentingan rakyat, tetapi sebaliknya memperjuangkan kepentingan partai dan
kelompoknya.
Walaupun pada era Reformasi ini, Indonesia kembali mengulang sejarah
diberlakukannya sistem kepartaian multipartai, tetapi juga ada perbedaan yaitu pada
masa Demokrasi Liberal partai-partai mempunyai ideologi yang jelas dan
dijalankan secara konsisten namun pada era Reformasi ideologi partai kurang
berpengaruh dan terkandang hanyalah dijadikan sebagai pajangan. Upaya agar
partai politik berfungsi dengan baik, usaha yang perlu dilakukan antara lain adalah
melalui penguatan kelembagaan partai politik agar menjadi linstitusi demokrasi
yang kuat dan berjalan dengan optimal. Dengan melakukan penguatan platform
partai, kaderisasi, rekrutmen politik dan menciptakan kohesivitas internal partai.
Dengan memperkuat faktor-faktor tersebut pada diri partai politik, maka akan
terbentuk partai politik yang kuat dan tangguh.

PENUTUP
Kesimpulan dan saran
Dari penjelasan diatas begitu panjang dan ruwetnya perjalanan ibukota
untuk berada sampai disini. Dilihat dari berbagai aspek seperti budaya, sosial,
ekonomi dan politik Indonesia mengalami pasang surut yang bisa dilihat dari pusat
ibukotanya sebagai kota kosmopolitan. Dari era penjajahan hingga modern, Jakarta
menjadi sentral dari berbagai peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah.
Diharapkan dengan berkembangnya kota Jakarta kedepannya akan
membawa pengaruh baik kepada daerah sekitarnya, agar cita-cita leluhur pejuang
bangsa terwujud dan pengorbanannya tidak sia-sia.

REFERENSI
Budianto, A. (2016). Pembangunan Politik Hukum Pasca Reformasi Di Indonesia.
Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum, 3(1). Diaskes pada 22 november 2022.
Chudry sitompul. 2018. KONFLIK INTERNAL PARTAI SEBAGAI SALAH
SATU PENYEBAB KOMPLEKSITAS SISTEM MULTI PARTAI DI
INDONESIA. Diakses pada tanggal 1 november 2022.
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=437:konflik -internal-partai-sebagai-salah-satu-penyebab-
kompleksitas-sistem-multi-partai-diindonesia&catid=100&Itemid=180
DetikNews. 2013. Lima Kasus Konflik Sosial Terburuk Pasca 1998.
https://news.detik.com/berita/d-2125635/lima-kasus-konflik-sosial-
terburuk-pasca-1998 Diakses pada tanggal 8 november 2022 pukul 10.31
PM
Edi Wahyono. 2021. Saat Lahan Pertanian ‘Tergilas’ Tol dan Bandara. Diakses pada
tanggal 20 November 2022.
https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20210924/Saat-Lahan-
Pertanian-Tergilas-Tol-dan-Bandara/
Indonesia investments. 2019. Reformasi: Tantangan & Perubahan Baru untuk
Indonesia. Diakses pada tanggal 1 november 2022.
https://www.indonesiainvestments.com/id/budaya/politik/reformasi/item18
1
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. 2022. LAPORAN
PEREKONOMIAN PROVINSI DKI JAKARTA FEBRUARI 2022.
Diakses pada tanggal 20 November 2022.
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-
Perekonomian-Provinsi-DKI-Jakarta-Februari-2022.aspx
Kementerian kelautan dan perikanan republik indonesia. PENGANTAR SOAL
PERKEMBANGAN POLITIK DALAM NEGERI, EKONOMI, DAN
PEMBANGUNAN.
https://stihpada.ac.id/system/App/Post/files/000/000/112/original/121606.p
df . Diaskes pada 22 november 2022.
Koran Jakarta. 2020. Angkat Kembali Kejayaan Musik Era 2000-an. Diakses pada
tanggal 20 November 2022. https://koran-jakarta.com/angkat-kembali-
kejayaan-musik-era-2000-an?page=all
Labolo, M., & Ilham, T. (2015). Partai politik dan sistem pemilihan umum di
Indonesia. Rajawali Pers. Diaskes pada 22 november 2022.
Nazara, S. (2010). Pemerataan Antardaerah sebagai Tantangan Utama Transformasi
Struktural Pembangunan Ekonomi Indonesia Masa Depan. Jurnal Ekonomi
dan Pembangunan Indonesia, 11(1), 83-98.
Qomariyah, Nurul. (2020). Ekonomi Indonesia 1989-1996: Berjaya tapi Labil dan
Penuh KKN. (diakses pada Senin, 24 Oktober 2022. Pukul 23.15).
https://tirto.id/f6zWhttps://tirto.id/ekonomi-indonesia-1989-1996-berjaya-
tapi-labil-dan-penuh-kkn-f6zW
Romli, L. (2016). Reformasi partai politik dan sistem kepartaian di indonesia.
Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan
Internasional, 2(2). Diaskes pada 22 november 2022.
Semanggi peduli. 2009. Kerusuhan Mei 1998.
https://web.archive.org/web/20090720030123/http://www.semanggipeduli.
com/Sejarah/frame/kerusuhan.html . Diakses pada tanggal 8 november
2022 pukul 10.33 PM
Sondang Frishka, dkk. 2017. Kerusuhan Mei 1998 Fakta, Data & Analisa :
Mengungkap Kerusuhan Mei 1998 Sebagai Kejahatan Terhadap
Kemanusiaan.
https://perpustakaan.komnasperempuan.go.id/web/index.php?p=show_det
ail&id=3576#:~:text=Kerusuhan%20Mei%201998%20adalah%20kerusuh
an,terjadi%20di%20beberapa%20daerah%20lain. Diakses pada tanggal 8
november 2022 pukul 10.28 PM
Sulistyo, A. (2020). JAKARTA DARI MASA KE MASA: KAJIAN IDENTITAS
KOTA “INDONESIA” MELALUI TINGGALAN CAGAR BUDAYA.
Berkala Arkeologi Sangkhakala, 23(1), 1-17. (diakses pada Senin, 24
Oktober 2022. Pukul 22.36)
Sulistyo, A. (2020). JAKARTA DARI MASA KE MASA: KAJIAN IDENTITAS
KOTA “INDONESIA” MELALUI TINGGALAN CAGAR BUDAYA.
Berkala Arkeologi Sangkhakala, 23(1), 1-17.
Tempo.co. 2003. Evaluasi Ekonomi Tahun 2000. Diakses pada tanggal 20
November 2022. https://bisnis.tempo.co/read/15103/evaluasi-ekonomi-
tahun-2000
Vioya, A. (2010). Tahapan Perkembangan Kawasan Metropolitan Jakarta. Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, 21(3), 215-226. (diakses pada Senin, 24
Oktober 2022. Pukul 23.00)
Wan Ulfa Nur Zuhra. 2020. Wajah Jakarta Tempo Dulu dan Kini dari Sudut yang
Sama. Diakses pada tanggal 20 November 2022. https://tirto.id/wajah-
jakarta-tempo-dulu-dan-kini-dari-sudut-yang-sama-fKLK
Wikipedia. 2005. Kerusuhan Mei 1998.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Mei_1998 . Diakses pada
tanggal 8 november 2022 pukul 10.25 PM
Wikipedia. 2013. Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Diakses pada tanggal 1 november
2022. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
Wikipedia. 2022. Tahun 200-an. Diakses pada tanggal 20 November 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/2000-an
Yogi Rahman. 2020. Nostalgia era 2000an ala J-Rocks. Diakses pada tanggal 20
November 2022. https://www.antaranews.com/berita/1332922/nostalgia-
era-2000-an-ala-j-rocks
Zakaria, Z. L. S. (2011). Budaya Jakarta: Budaya Metropolitan, Budaya Pop, dan
Superkultur. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, 1(2).

Anda mungkin juga menyukai