Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ZESTHY ARZONA

NIM : 03061181419005
PENGANTAR PERANCANGAN KOTA

PROSES TERBENTUKNYA KOTA

Terbentuknya sebuah kota yang berada di suatu negara biasanya bervariasi, tetapi
memiliki inti yang sama. Terbentuknya kota juga bisa dikatakan dengan diawali sebuah
tempat pertemuan antara penduduk sebuah desa dengan penduduk di sekitar desa itu baik
untuk transaksi keperluan hidup, tempat pengumpulan barang, atau tukar menukar barang.
Lama-kelamaan ada yang bermukim di sekitar tempat itu dan kemudian pemukiman itu
menjadi semakin besar. Berdatangan pula penduduk dari daerah sekitar ke tempat itu yang
kemudian membentuk sebuah kota atau bahkan menjadi kota besar. Perubahan ini kemudian
membentuk beberapa aspek untuk kehidupan kota yang lain dengan suatu perencanaan pada
lahan kosong dimana lahan kosong ini dibangun dengan tujuan tertentu seperti untuk
membangun kota industri, kota sebagai pusat pemerintahan, atau kota dagang.

Kota dapat terbentuk sejak terjadinya kerumunan tempat tinggal manusia yang relatif
padat pada suatu kawasan tertentu dibanding dengan kawasan disekitarnya. Kawasan yang
disebut kota penduduknya bukan bermata pencaharian yang berkaitan langsung dengan alam,
melainkan di bidang pemerintahan, industri, dan jasa sehingga lebih menunjukkan bahwa
kota terbentuk melalui suatu proses.

Kota pada awalnya terbentuk karena adanya pemusatan penduduk di sekitar tempat
tinggal pemimpinnya , dimana pimpinan tersebut mempunyai peranan dalam mengendalikan
roda kehidupan yang ada pada saat itu. Pengendalian tersebut misalnya berkaitan dengan
peraturan perdagangan yang harus dilakukan penduduk, kegiatan agama yang harus
dilakukan dan sebagainya. Adanya pemusatan penduduk pada suatu wilayah menyebabkan
wilayah tersebut menjadi padat. Untuk mengurangi kepadatan penduduk, maka diambil
wilayah yang ada di sekitarnya untuk dikembangkan sebagai bagian dari wilayah kota
tersebut. Kota selanjutnya tumbuh menjadi pusat kehidupan bagi masyarakat setempat. kota
ada yang tumbuh menjadi pusat kebudayaan misalnya saja Yogyakarta, pusat politik, dan
pusat ekonomi. Kota-kota tersebut selanjutnya tumbuh dengan pesat dibandingkan dengan
wilayah yang ada di sekelilingnya. Hal ini terjadi karena di kota terdapat berbagai sarana dan
prasarana kehidupan yang mencukupi. Suatu wilayah dapat menjadi bagian dari suatu kota
apabila memenuhi syarat yang diperlukan. Adapun syarat yang diperlukan yaitu wilayah
tersebut secara fisik mampu untuk dikembangkan, misalnya wilayah tersebut terdiri atas
dataran rendah atau dataran tinggi yang mudah untuk dibangun. Berbeda jika wilayah
tersebut terdiri atas pegunungan yang terjal, tentunya akan menghambat dalam proses
pengembangan.

Di Indonesia, terbentuknya kota dapat dikemukakan berdasarkan hipotesis berikut ini:

1. Terbentuk karena suatu daerah/dataran luas memiliki potensi yang sama, terdapat
keluarga yang ditempatkan merata, memiliki jarak yang sama, dan memiliki
kebutuhan sosial dan ekonomi. Kebutuhan sosial meliputi: tolong menolong, bertukar
pikiran, berteman, keamanan, dan pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan sendiri. Dan
kebutuhan ekonomi, meliputi; bakat dan keahlian yang beda sehingga memiliki
spesialisasi dalam menghasilkan sesuatu produk tertentu berbeda-beda dalam masing-
masing keluarga, yang akan menimbulkan perdagangan (menimbulkan kegiatan jual
beli), terkonsentrasi pada suatu lokasi yang menolong kegiatan produsen dan
konsumen. Dalam wilayah yang luas akan terbagi-bagi menjadi beberapa tempat yang
terkonsentrasi yang memiliki wilayah pengaruh (daerah belakannya).

2. Terbentuk karena manusia melakukan perjalanan dari tempat ke tempat yang lain
cenderung mengikuti alur lalu lintas yang lazim digunakan. Lambat laun alur itu
menyediakan kemudahan bagi pelaku lalu lintas seperti; penginapan, tempat istirahat
dan komsumsi, dan lain-lain. Karena tujuan perjalanan berbeda-beda maka alur jalan
akan menjadi cabang (persimpangan), persimpangan ini sering tumbuh menjadi
tempat konsentrasi pemukiman.Persimpangan yang memungkinkan untuk
berkembang menjadi pusat konsentrasi adalah yang lalu lintasnya cukup besar
(terutama barang) dan tempat itu digunakan sebagai transit. Pelaku lintas perlu untuk
beristirahat, menginap, misalnya karena mereka harus pidah dari satu jenis angkutan
ke angkutan lainnya. Itulah sebab menggapa kota-kota di Indonesia berada dekat
pantai karena hubungan antara pulau memerlukan adanya transit di tepi pantai.

3. Terbentuk karena dipusatkan sebagai tempat kerajaan yang lambat laun karena hilang
masa kerajaan menjadi tempat konsentrasi (kota)

4. Terbentuk karena hal khusus yang menarik orang untuk datang misalnya ditemukan
barang tambang, daerah menarik untuk pariwisata, dibukanya proyek besar.

SUMBER:

http://tonytrisetiawan.blogspot.co.id/2013/05/kajian-teori-a.html

http://www.ipapedia.web.id/2015/01/pembentukan-kota.html

http://kolorkredit.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-terbentuknya-kota.html

Anda mungkin juga menyukai