Anda di halaman 1dari 2

Urban-rural Linkage

Wilayah perkotaan dan pedesaan saling bergantung satu sama lain. Wilayah perkotaan
tergantung pada wilayah pedesaan untuk pasokan berbagai barang dan jasa. Wilayah pedesaan
umumnya tergantung pada daerah perkotaan untuk berbagai akses ke layanan public dan
lapangan kerja. Keterkaitan desa-kota (urban-rural linkages) mengacu pada fungsi yang saling
melengkapi dan sinergis antara wilayah perkotaan dan perdesaan.
Saling ketergantungan (interdependensi) antara kota dan desa dapat direpresentasikan melalui
arus barang maupun jasa dari sector ekonomi, sosial-budaya, maupun lingkungan. Sebagai
contoh keterkaitan ekonomi kota-desa antara lain arus remiten (kiriman uang), tenaga kerja, dan
pasar, keterkaitan sosial-budaya melalui arus informasi dan pengetahuan, sementara keterkaitan
lingkungan terjadi melalui adanya pasokan sumber daya air serta energi.
Pada tahun 2010, 49.8% penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan, dan saat ini
diperkirakan lebih dari 50% penduduk Indonesia tinggal di kota. Hal ini menunjukkan pesatnya
urbanisasi di Indonesia. Urbanisasi tidak hanya terjadi melalui migrasi, namun juga transformasi
dari wilayah perdesaan menjadi wilayah perkotaan.
Dengan terbatasnya lahan dan pesatnya pertumbuhan penduduk kota, maka seringkali wilayah
perkotaan berekspansi ke daerah perdesaan dan mengkonversi wilayah pertanian maupun
hutan. Jika tidak dikelola dengan baik, ekspansi kota ke wilayah perdesaan akan menyebabkan
berbagai permasalahan terutama dalam berkurangnya penyediaan bahan makanan, energi, air,
dan persoalan lingkungan. Pesatnya kemajuan teknologi dan akses transportasi juga mendorong
wilayah perdesaan yang dekat dengan kota dipaksa untuk bertransformasi menjadi wilayah
perkotaan sehingga menimbulkan persoalan sosial-ekonomi.
Keterkaitan kota-desa untuk menjalankan fungsi ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan harus
dipertahankan agar dapat mendorong pembangunan wilayah secara berkelanjutan. Perencanaan
tata-ruang harus dapat mengurangi kesenjangan kota-desa sehingga membuat pembangunan
kota memberikan dampak dan manfaat positif bagi wilayah perdesaan di sekitarnya.
Wilayah perkotaan dan perdesaan idealnya tumbuh berdampingan dan bersinergi menjalankan
fungsinya masing-masing secara berkelanjutan. Sebagai contoh, aktivitas pariwisata di satu kota
tidak menarik tenaga kerja desa untuk pindah ke kota, tapi memberikan kesempatan bagi desa
untuk menciptakan objek wisata dampingan yang melengkapi pariwisata kota tersebut, sehingga
mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah secara luas.
Salah satu contoh dari keterkaitan kota-desa melalui aktivitas pariwisata terdapat di wilayah Kota
Bandung yang terkenal antara lain dengan industry pariwisata kreatifnya, seperti distro dan

kuliner. Didukung dengan akses transportasi dan informasi yang cukup baik, wilayah perdesaan
di sekitar Bandung seperti Lembang dan Ciwidey menawarkan kombinasi paket wisata belanja di
Bandung dengan wisata alam buatan, seperti Pasar Apung, Kebun Strawberry. Sinergi tersebut
mengedepankan keunggulan sumber daya dari Kota Bandung dan Wilayah perdesaannya, tanpa
harus menggantikan fungsi satu wilayah dengan yang lain sehingga keterkaitan kota-desa dapat
memberikan manfaat bagi pembangunan wilayah.

Anda mungkin juga menyukai