Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Sally Ayunda Siahaan

NIM

: 130902070

Mata Kuliah : Sosiologi Pedesaan dan Perkotaan

Apa yang menjadi dampak jika hubungan simbiosis mutualisme dan eksploitasi terus
berlangsung?
Desa merupakan wilayah yang berpenduduk kurang dari 2500 jiwa dengan cirri-ciri pergaulan
hidup yang saling mengenal, mempunyai pertalian perasaan, cara penghidupannya agraris
terpengaruh alam dan iklim dan memiliki pekerjaan sambilan non agraris.
Kota merupakan kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi.
Faktor yang membedakan antara desa dan kota adalah faktor isolasi fisik yang kemudian
berdampak menjadi isolasi sosial dan kultural, di mana minimnya pertukaran informasi antara
desa dengan kota, sehingga menyebabkan tidak adanya kontak antara desa dan kota. Akibat
situasi yang terisolasi tersebut, desa dan kota tumbuh menjadi komunitas dengan karakter yang
berbeda. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ditemukan nya teknologi yang mampu
mematahkan gap yang ada antara desa dan kota, dan kemudian membentuk hubungan antara
desa dan kota.
Desa atau kota merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat pada suatu daerah serta memiliki
hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daeah lain. Hubungan tersebut dapat berbentuk
Simbosis Mutualisme dan Eksploitatif.
Hubungan Desa-Kota yang bersifat Simbiosis Mutualisme berarti bahwa adanya keadaan dimana
masing-masing pihak baik desa maupun kota memperoleh keuntungan, baik itu keuntugan atas
sumber daya alam atau sumber daya manusia. Desa yang identik dengan pekerjaan utama nya
bergerak di bidang pertanian menjadi penyokong kehidupan masyarakat perkotaan melalui bahan
pangan yang mereka hasilkan, seperti beras, sayur-mayur, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Kota yang merupakan tempat berkembangnya industrialisasi menjadikan nya tempat tujuan
untuk memperoleh pekerjaan, dan desa merupakan sumber tenaga-tenaga kerja murah bagi kota.
Terutama karena sudah ada teknologi yg memudahan akses menuju desa maupun kota.
Karena teknologi yang berkembang pesat terutama di bidang transportasi dan komunikasi,
masyarakat desa mampu dengan mudah mencapai kota dan begitu sebaliknya, baik untuk bersifat
sementara maupun menetap secara permanen. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan sosial

budaya di antara desa maupun kota, yang kemudian akan sulit di bedakan baik dilihat secara fsik
maupun gaya hidup. Tidak menutup kemungkinan masyarakat desa akan berkembang menjadi
masyarakat kekotaan. Jika hal tersebut terus terjadi, kemungkinan komunitas desa akan lenyap
dari bumi ini.
Kemudahan dalam mengakses desa maupun kota itu tidak saja merugikan keberadaan desa,
namun kota juga menjadi salah satu yang di rugikan. Proses urbanisasi yang kemungkinan tidak
akan terkendali akan menyebabkan kepadatan penduduk yang kemudian menimbulkan
permasalahan sosial seperti, pemukiman kumuh (slum area), kriminalitas, kemacetan dan bahkan
diskriminasi.
Desa merupakan suatu sistem yang kecil jika dibandingkan dengan kota. Penyerapan informasi,
materi maupun energi tidak setimpal dengan apa yang diperoleh wilayah perkotaan. Karena
itulah kemudian muncul hubungan yang bersifat eksploitatif oleh kota terhadap desa.
Pengeksploitasian ini kerap berhubungan dengan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan.
Para pelaku ekonomi dan industri di perkotaan akan menekan harga hasil alam daerah pedesaan,
kemudian menjual hasil industri kembali kepada desa dengan harga yang tinggi demi
memperoleh keuntungan yang besar. Banyaknya permasalahan sosial maupun ekonomi di
perkotaan menimbulkan berkurang nya daya beli masyarakat kota akan produk pangan dari desa,
dan mengharuskan petani maupun nelayan menjual hasil panen mereka dengan harga yang
murah agar tidak rugi karena hasil pangan tidak laku terjual. Urbanisasi menyebabkan terserap
nya tenaga potensial desa yang menyebabkan pertanian pun terbengkalai tak ada yang dapat
melanjutkan. Hal ini di kemudian hari akan menimbulkan permasalahan sosial di tengah-tengah
masyarakat desa.

Anda mungkin juga menyukai