Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN SOSIAL dan

PERENCANAAN SOSIAL

M. Munandar
Lab. Sosiologi Penyuluhan Fapet Unpad
PEMBANGUNAN → PERUBAHAN SOSIAL → KEBIJAKAN
SOSIAL
Kebijakan sosial merupakan salah satu untuk memecahkan
masalah sosial dan memenuhi kebutuhan sosial bagi semua
golongan masyarakat yang mempermudah dan meningkatkan
kemampuan mereka dalam menanggapi perubahan sosial .

Tujuan Kebijakan Sosial

Memecahkan
masalah sosial

Kebijakan
Tujuan Sosial
Sosial

Memenuhi
kebutuhan sosial
.
Keterangan :
Kebijakan sosial → berorientasi kepada
pencapaian tujuan sosial
Tujuan sosial → memecahkan masalah dan
memenuhi kebutuhan sosial
Tujuan pemecahan masalah→
mengusahakan/mengadakan perbaikan keadaan
yang tidak diharapkan
Tujuan Pemenuhan kebutuhan→ menyediakan
pelayanan-pelayanan sosial yang di perlukan
.
Secara rinci,tujuan kebijakan sosial adalah :
➢ Mengantisipasi,mengurangi,atau mengatasi
masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat
➢ Memenuhi kebutuhan
individu,keluarga,kelompok,atau masyarakat yang
tidak dapat mereka penuhi secara sendiri-
sendiri,harus melalui tindakan kolektif
➢ Meningkatkan hubungan intrasosial manusia
➢ Meningkatkan situasi dan lingkungan sosial-
ekonomi yang kondusif
➢ Menggali,mengalokasi,dan mengembangkan
sumber-sumber kemasyarakatan demi tercapainya
kesejahterahan sosial dan keadilan sosial
.
David Gil (1973) terdapat perangkat dan mekanisme
kemasyarakan yang perlu di ubah untuk mencapai kebijakan
sosial: Pembuatan keputusan-keputusan
mesyarakat dan penentuan pilihan-
Pengembangan pilihan tindakan yang berkenaan dengan
sumber-sumber jenis,kualitas,kuantitas semua barang-
barang yang ada dalam masyarakat

Peningkatan dan perluasan akses serta


Pengalokasiaan keterbukaan kriteria dalam menentukan
status akses tersebut bagi seluruh anggota
masyarakat

Pendistribusian Perluasan kesempatan individu dan


hak kelompok dalam mengontrol sumber-
sumber material dan non material
.
PERENCANAAN SOSIAL

Perencanaan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan


guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
yang ada untuk mencapai tujuan tertentu
Perencanaan sosial adalah proses membuat rencana sosial
Perencanaan kegiatan sosial kebijakan sosial

Secara teoritik dalam hal tertentu,perencanaan kegiatan


sosial dan kebijakan sosial dapat dilaksanakan dalam
waktu yang berbeda dan atau oleh orang yang berbeda
pula,untuk menngetahui dan melihat hal tersebut,maka di
lakukan dua pendekatan,yaitu:
.
Pendekatan 1 : kebijakan sosial sebagai rencana
induk
Kebijakan Perencanaan Pelayanan Proyek
sosial sosial sosial sosial

Program
sosial
Keterangan:
perumusan kebijakan = membuat keputusan jenis
perubahan/perkembangan yang diinginkan
perencanaan = proses penentuan bagaimana mewujudkan
perubahan atau perkembangan yang paling baik (Conyers,1992)
perencanaan sosial dipandang sebagai bagian dari,dan
dilakukan setelah kebijakan sosial
.
Contoh:
Kebijakan di sektor peternakan yaitu
melakukan pemberdayaan masyarakat
peternak mulai dari peningkatan pengetahuan,
sikap dan keterampilan beternak dan keguatan
usaha pemasarannya
Berdasarkan kebijakan tersebut, dilakukanlah
perencanaan sosial yang meliputi pembuatan
keputusan tentang bagaimana sejumlah
anggaran harus dialokasikan selama periode
tertentu, guna meningkatkan kesejahteraan
peternak melalui pemberdayaan tsb.
.
Pendekatan 2: kebijakan sosial sebagai produk
Program
sosial

Perencanaan Kebijakan Pelayanan Proyek


sosial sosial sosial sosial
Keterangan:
Perencanaan = menentukan prioritas dan tujuan pelayanan sosial
Kebijakan = pedoman,peraturan /perangkat hukum untuk
melaksanakan rencana tersebut
pelayanan sosial = seperangkat usaha,upaya/kegiatan yang
terorganisir didalamnya memuat berbagai program sosial
.
.
program sosial = operasionalisasi kebijakan
sosial dan perencanaan sosial
proyek sosial = unit kegiatan terkecil yang
memiliki cakupan wilayah dan periode waktu
tertentu
kebijakan sosial sebagai bagian dari,dan
dilakukan setelah perencanaan sosial
.
.

MODEL-MODEL KEBIJAKAN SOSIAL


.
Model adalah wakil ideal dari situasi-situasi dunia nyata
Model adalah penyederhanaan dari realitas yang diwakili.
Model fisik :
Adalah reproduksi
ukuran kecil dari benda
dan model abstrak

Model dibedakan
menjadi dua Model abstrak:
Adalah penyederhanaan fenomena
sosial atau konsep-konsep tertentu
yang dinyatakan dalam bentuk
pernyataan-pernyataan
teoritis,simbol-simbol,gambar atau
rumusan-rumusan matematis
mengenai fenomena yang di
deskripsikannya
.
Aspek-aspek model kebijakan sosial:
❖Tiruan realitas → idealisasi/abstraksi mengenai
beberapa bagian dunia nyata
❖Parameter → nilai konstan/standar umum untuk
menerangkan/menyesuaikanstruktur model umum ke
dalam situasi dunia nyata
❖Variabel → konsep yang dimiliki variasi nilai
❖Hubungan struktur →berbentuk rumus/pernyataan
matematis yang menyatakan hubungan
variabel/parameter
❖Algoritma→ mengidentifikasi langkah-langkah yang
mesti di ikuti/untuk menghitung atribut-atribut model
dan menghasilkan solusi
.
Fungsi utama model adalah untuk mempermudah
kita menerangkan suatu benda atau konsep
memiliki fungsi lain,yaitu:
✓ Membantu untuk memperoleh pemahaman tentang
beroperasinya sistem alamiah/sistem buatan
manusia
✓ Membantu menjelaskan permasalahan dan
memilah-milah elemen-elemen tertentu yang
relevan dengan permasalahan
✓ Membantu memperjelas hubungan antara elemen-
elemen tersebut
✓ Membantu merumuskan kesimpulan dan hipotesis
mengenai hakekat hubungan antar elemen
.
Pelaksanaannya

Pengelompokan
Model
kebijakan sosial Ruang
lingkupnya

Permasalahannya
Keajegan
.
Berdasarkan Pelaksanaannya:
▪ Model Imperatif
adalah kebijakan sosial terpusat,yakni seluruh tujuan-
tujuan sosial,jenis,sumber,dan jumlah pelayanan
sosial.seluruhnya telah ditentukan oleh pemerintah.
Banyak di terapkan di negara-negara
sosialis(india,afrika,amerika latin)
▪ Model Indikatif
adalah kebijakan sosial yang mengupayakan kesamaan
visi dan aspirasi seluruh masyarakat.pemerintah hanya
menentukan sasaran kebijakan secara garis besar.
Banyak diterapkan di negara maju (eropa
barat,jepang,amerika serikat)
.
Berdasarkan Ruang Lingkup :
➢Model Universal
adalah kebijakan sosial yang diarahkan untuk
mengatur dan memenuhi kebutuhan pelayanan
sosial warga masyarakat secara
menyeluruh,tanpa membedakan usia,jenis
kelamin,dan status sosial. Setiap orang memiliki
kesempatan yang sama untuk memperoleh
pelayanan sosial
contoh : selepas PD II,Pemerintah Inggris
menyelenggarakan asuransi sosial,semua orang
membayar tingkatan jumlah yang sama dan
menerima tingkatan jumlah yang sama pula
.
➢Model Selektifitas
adalah kebijakan sosial yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan sosial warga masyarakat
tertentu saja.Syarat utama untuk memperoleh
pelayanan biasanya ditentukan atas dasar
ketidakmampuannya,umumnya dilihat dari aspek
pendapatan(income)
contoh: hanya pengangguran,anak terlantar
,warga miskin yang layak memperoleh
pelayanan.
Biasanya di terapkan oleh negara-negara
berkembang,guna untuk melindungi negara dari
kebangkrutan
.
Berdasarkan Keajegan / keberlanjutannya:
❖Model Residual (model antisipatif)
adalah kebijakan sosial hanya diperlukan apabila
lembaga-lembaga alamiah,yang karena suatu
sebab tidak dapat menjalankan
peranannya.pelayanan sosialnya bersifat
temporer.
❖Model Institusional (model kuratif)
kenijakan sosial perlu dirumuskan tanpa
mempertimbangkan berfungsi-tidaknya
lembaga-lembaga alamiah,pelayanan sosialnya
bersifat ajeg,melembaga,berkesinambungan.
.
Bedasarkan jenis permasalahannya:
✓ Model Kategorikal
adalah kebijakan yang hanya di fokuskan untuk
mengatasi satu permasalahan sosial berdasarkan
sektor permasalahan tertentu.
contoh:kebijakan sosial di bidang
pendidikan,perumahan,ketenagakerjaan.
✓ Model Komprehensif
adalah kebijakan yang diarahkan tidak hanya untuk
mengatasi satu bidang masalah saja,melainkan
beberapa masalah sosial yang terkait diatur dan
dirumuskan secara terintegrasi dalam satu formulasi
kebijakan sosial terpadu
.
MODEL PERUMUSAN KEBIJAKAN SOSIAL
Menurut Gilbert dan Specht(1986),ada 3 model
untuk merumuskan kebijakan sosial
Model A Model B Model C
Perencanaan Pembuatan Kebijakan Pengembangan
Alfred J.Kahn Dinitto dan Dye Kebijakan
Freeman dan
Sherwood
1. Dorongan 1. Pengidentifikasian 1. Perencanaan
perencanaan masalah kebijakan
2. Eksplorasi / penelitian 2. Perumusan kebijakan 2. Pengembangan dan
3. Pendefinisian tugas- 3. Legitimasi kebijakan implementasi
tugas 4. Implementasi program
4. Perumusan kegiatan kebijakan 3. Perencanaan
5. Perumusan program 5. Evaluasi kebijakan kebijakan
6. Evaluasi 4. Evaluasi
.
Berdasarkan model-model tersebut,kebijakan dapat
dikrlompokkan dalam 3 tahap:

Identifikasi

Evaluasi Implementasi
.
.
Keterangan:
1. Identifikasi → identifikasi masalah dan kebutuhan
→ analisis masalah dan kebutuhan
→ penginformasian rencana kebijakan
→ perumusan tujuan kebijakan
→ pemiliham model kebijakan
→ penentuan indikator sosial
→ membangun dukungan dan legitimasi publik

2. Implemantasi → perumusan kebijakan


→ perancangan dan implementasi program

3. Tahap Evaluasi → evaluasi dan tindak lanjut.


ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL


..
Pengertian analisis kebijakan:

Dunn(1991),Analisis Kebijakan Sosial adalah ilmu


sosial terapan yang menggunakan berbagai metode
penelitian dan argumentasi untuk menghasilkan
informasi yang relevan dalam menganalisis masalah-
masalah sosial yang mungkin timbul akibat
diterapkannya suatu kebijakan.

Quade(1995)adalah suatu jenis penelaahan yang


menghasilkan informasi sedemikian rupa yang dapat
dijadikan dasar-dasar pertimbangan para pembuat
kebijakan dalam memberikan penilaian-penilaian
terhadap penerapan kebijakan sehingga diperoleh
alternatif-alternatif perbaikannya
.
Model analisis kebijakan:
a. Prospektif (model prediktif)
analisis kebijakan yang mengarahkan kajiannya
pada konsekuensi-konsenkuensi kebijakan
sebelum suatu kebijakan diterapkan
b. Retrospektif (model evaluatif)
analisis kebijakan yang dilakukan terhadap
akibat-akibat kebijakan setelah suatu kebijakan
diimplementasikan
c. Integratif (model holistik)
model perpaduan antara kedua model diatas.
.
Kerangka Analisis
Tiga fokus utama dalam analisis kebijakan sosial:
1. Definisi masalah sosial
adalah perumusan masalah sosial yang akan di
respon/ingin ditanggulangi oleh kebijakan
2. Implementasi kebijakan sosial
adalah cara/metoda dengan mana kebijakan sosial
tersebut diimplementasikan/diterapkan
3. akibat-akibat kebijakan sosial
adalah berbagai pertimbangan mengenai
konsekuensi kebijakan/akibat yang mungkin timbul
sebagai dampak diterapkannya suatu kebijakan
sosial
.
Parameter analisis yang dapat dijadikan basis
pengambilan keputusan atas pilihan-pilihan
kebijakan:
1. penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan
untuk menjamin kelimiahan dari analisis yang
di gunakan
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan/kriteria
untuk menilai kebijakan sosial tersebut
berdasarkan nilai baik dan buruk
3. Pertimbangan politik umumnya dijadikan
landasan untuk menjamin keamanan dan
stabilitas
Bahan kajian
1. Tujuan pembuatan kebijakan di bidang
peternakan?
2. Model analisis kebijakan sosial yang efektif
untuk bidang peternakan?
3. Bagaimana jika kebijakan tidak dapat berjalan
secara efektif?
4. siapa yang menyusun kebijakan sosial ?

Anda mungkin juga menyukai