Anda di halaman 1dari 12

konflik dan RESOLUSI KONFLIK

M. Munandar Sulaeman;

1
Latar Belakang
• Realitas konflik pada masyarakat pedesaan atau kampung
(terutama daerah pantai utara Jawa Barat) dewasa ini sudah

Konflik tersebut jarang dapat diselesaikan seketika, bahkan


terulang kembali, banyak korban

• Ada suatu faktor yang jarang diusik dan jarang termanfaatkan untuk
penyelesaian problem sosial, yaitu “modal sosial” (lebih penting dari
modal ekonomi), yang harus dibangun.

• Hal demikian menunjukkan masyarakat kita belum banyak tahu dan


pengalaman dalam menangani konflik, serta belum memanfaatkan
dan membangun modal sosialnya sebagai benteng pertahanan
antisipasi konflik.

• Realitas hidup dari adanya perbedaan dlm segala hal dengan


sumber yg terbatas
2
PENGERTIAN
Pengertian : mpk proses sosial dissosiatif
dimana individu atau kelompok/masyarakat
berusaha utk memenuhi tujuannya dg cara
menantang, melawan, dan kekerasan.
Sumber /akar mslh konflik: perbedaan nilai.
Perbedaan kepentingan/tujuan dan
keterbatasan sumberdaya

3
Bentuk konflik
Pertentangan •
Individu •
Rasial •
Kelas •
sosial •
politik •
ekonomi •

4
Pendekatan Teori Konflik
Margo Lyon
-Polarisasi
. Goode
Motif, tujuan tidak jelas sosial-ekonomi
Kemiskinan, pengangguran
Marx
Dahrendorf
Collins: Perbedaan
ICAs-hrs
-Analisis empirik kelas borju vs
-Kepuasan emosi integrasi-
proletar:
-Konstruksi sendiri dunia subyektif koordinasi
-Menarik hak dgn mengontrol FOP+MOP→S
pengalaman subyektif RP→Konflik

Weber:hub.sosial
-Beda orientasi;
-Beda Pemaknaan
-Pertarungan Kedudukan
Dan status sosial (harga diri)

Simmel (dualisme)
a.Integrasi; Konflik
b.pembebasan:gengsi, harga diri,solidaritas
c.Pelibatan emosi;d.beda orientasi

5
Analisis Relevansi Teori Konflik
Fakta George Simmel
Konflik antar pemuda berkarakter:
a.meningkatkan integrasi di lingkungan kampung/desa
masing-masing
b.mengutamakan gengsi/harga diri dan solidaritas
lokal
a. Konflik disertai emosi warga yang tidak terkontrol.
-Pada pilkades juga sama
b. konflik disebabkan karena rasa solidaritas teman
sekampung/desa.
- Pada pilkades konflik karena satu aliran ideologi
terutama bersikap atau kebijakan.
c. Konflik meningkat dengan tujuan dan kepentingan
yang tidak jelas.
-Pada kasus pilkades tujuan jelas adalah kepentingan
6 kekuasaan.
Fakta: Max Weber

• Fakta menunjukkan konflik tawuran terjadi untuk


memposisikan status dan harga diri label
jawara, jagoan untuk desa atau kampung
tertentu. Dianggap memiliki kekuatan atau
keberanian lebih dibanding komunitas lain.
• Pada konflik pilkades Label atau status kekuatan
atau jawara bukan tujuan tetapi dijadikan
pelindung kekuasaan.

7
Fakta :Teori Collins

a.Tawuran untuk kepentingan ekomi (perkelahian


bayaran) dan emosional.
Pada pilkades ada motif kepentingan ekonominya
berupa penghasilan dan jasa bagi pendukung dan
kepuasan emosi kemenangan kelompoknya .
b. Pada tawuran terjadi yang dipikirkan dirinya dan
kelompoknya, karena ketempat hajatan rombongan dan
membawa nama daerah.. Merasa sok paling populer
pada saat saweran, mengontrol pengalaman subyektif.
Hal yang sama pada konflik pilkades.
c.Pada tawuran ada unsur nilai sosial budaya yang
secara tidak langsung mendasari perilaku warga
masyarakat, seperti tradisi ngarot.

8
Fakta: Margo lyon

Lahan tidak lagi menjadi sumber


terjadinya konflik . Tetapi kondisi
kelembagaan tradsional mulai memudar,
sehingga memutus hubungan sosial
intensional akrab diantara warga. Sumber
konflik lebih diakibatkan oleh perilaku
menyimpang atau kenakalan dan masalah
moralitas.

9
Fakta: Goode

Pelaku konflik tidak semuanya kelompok


kelas bawah di desa, tetapi kelompok
sosial relatif maju, seperti perselisihan
sedang naik motor, minuman keras.
Bahwa hajatan itu merupakan pesta
keberhasilan tanam padi.
Pengangguran menjadi bagian dari akar
masalah timbulnya konflik
10
Contoh Fakta Resolusi Konflik

• -Menggunakan kekuasaan dan kekerasan


• -Negosiasi di tingkat elit desa
• -Sebagian memanfaatkan tradisi kebersamaan
(brayan)
• -Masalah kesenjangan sosial tidak menjadi
penyebab utama konflik antar pemuda
• -Langkah resolusi belum dilakukan secara
sistematis dan komprehensif (memanfaatkan
sistem kearifan lokal)
• -Belum melakukan penyelesaian konflik melalui
tahap jangka pendek dan panjang.

11
SEKIAN
TERIMAKSIH

Wassalam
Munadar Suleman

12

Anda mungkin juga menyukai