Anda di halaman 1dari 28

BAHAN KULIAH 10

SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
TEORI DEPENDENSI BARU
Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS ANDALAS

Teori Dependensi Baru

Teori ini lahir dari penyempurnaan terhadap kelemahan-kelemahan


teori dependensi klasik
Teori ini lahir dari hasil pemikiran dan penelitian yang dilakukan
oleh Cardoso kemudian dilanjutkan Gold, Koo, dan Mohtar Masoed

Thomas B. Gold : Ketergantungan dinamis pembangunan politikonomi


di Taiwan
Hagen Koo : Menghubungkan antara negara, kelas dan sistem dunia
dalam pembangunan di Taiwan
Mohtar Masoed : Munculnya kembali karakteristik negara birokratik
otoriter (NBO)

Rumusan Cardoso tentang Teori Dependensi Baru

Metode Kajian

Metode Historis Struktural

Istilah ketergantungan bukan sebagai teori yang selalu dapat digunakan


untuk menjelaskan pola keterbelakangan, tetapi metode
menganalisa negara dunia ketiga dan asal mula timbulnya ketergantungan
Serta sejarah perubahan

Fokus Perhatian

Faktor ekstern dan intern sebagai penyebab utama terjadinya


ketergantungan dan keterbelakangan

Jika Teori Dependensi Klasik lebih memfokuskan pada dimensi ekonomis


persoalan ketergantungan, Cardoso lebih tertarik melihat aspek sosial
politik dari ketergantungan, khususnya mengenai perjuangan kelas, konflik
kelompok dan pergerakan politik

Persoalan pembangunan sekarang ini tidak hanya pada pembahasan ISI


atau strategi pertumbuhan ekonomi. Persoalan utama justru terletak
pada ada atau tidaknya gerakan kerakyatan dan kesadaran kepentingan
politik rakyat

Oleh karena itu yang perlu diperhatikan adalah usaha-usaha pembangkitan


gerakan kerakyatan, perjuangan kelas, perumusan kembali kepentingan
politik dan pembangunan aliansi politik yang diperlukan untuk menjaga
kestabilan struktur masyarakat, tetapi sekaligus membuka peluang untuk
adanya transformasi sosial

Hubungan antara kekuatan intern dan kekuatan ekstern membentuk satu


keterkaitan struktur, seperti keterkaitan antara kelas sosial lokal dominan
dan kelas sosial internasional, namun hubungan ini tidak akan pernah
terlepas dari tantangan kelas sosial yang tertindas

Mengetahui hal itu diperlukan analisa


Internalisasi kepentingan ekstern

Arah Kebijaksanaan

Teori dependensi klasik selalu memberikan perkiraan terjadinya


perkembangan yang linier dari situasi ketergantungan dan
keterbelakangan NDK, Cardoso melihat situasi ketergantungan
sebagai proses yang memiliki berbagai kemungkinan akhir yang
terbuka

Struktur ketergantungan memberikan batas ruang lingkup


kemungkinan perubahan, maka perjuangan kelas dan campur
tangan negara dapat melonggarkan batas

Dengan demikian NDK masih memiliki peluang untuk mencapai


situasi pembangunan yang bergantung (associated-dependent
development)

Cardoso menggunakan istilah pembangunan yang bergantung


untuk teori dependensi baru

Teori dependensi klasik melihat hubungan yang terjadi antara


negara sentral dan negara pinggiran merupakan hubungan
penindasan yang mengakibatkan munculnya keterbelakangan
pada negara pinggiran

Munculnya perusahaan multinasional, penyebaran industri padat


modal ke negara pinggiran dan pembagian kerja internasional
baru memberi fase baru perkembangan politikonomi NDK. Dalam
batas-batas tertentu kepentingan modal asing bersesuaian dengan
kemakmuran negara pinggiran

Perusahaan multinasional berorientasi pada usaha produksi dan


Penjualan barang-barang konsumsi untuk pasar domestik

Pembangunan tersebut sebagai usaha untuk menyambung kemampuan


yang dimiliki oleh negara pinggiran dengan kemampuan teknologi,
modal, pemasaran dan organisasi yang dimiliki perusahaan multinasional

Sebagai negara pembangunan yang tergantung, pertumbuhan ekonomi


Akan selalu diikuti dengan semakin timpangnya distribusi pendapatan

Pembangunan ekonomi lebih berorientasi menghasilkan barang-barang


konsumsi yang diperlukan oleh pasar perkotaan. Bukan produk untuk
kebutuhan rakyat banyak, seperti masyarakat perdesaan

Orientasi ini mengakibatkan semakin meningkatnya hutang luar negeri


dan ketimpangan neraca pembayaran internasional dan jangka panjang
hanya akan membawa akibat peningkatan penderitaan rakyat banyak

Perkembangan negara pinggiran dengan model pembangunan yang


bergantung akan mengalami ketimpangan karena model ini tidak memberi
peluang atau menumbuhkan teknologi yang mandiri. Oleh karena itu
model ini selalu memaksakan pengguna teknologi impor yang bersifat
padat modal dan bukan padat karya

Ekspansi dan modal domestik memerlukan dan bahkan tergantung pada


faktor-faktor yang berada di luar jangkauanya. Modal domestik ini harus
ikut serta dan mengikuti gerak dan irama perputaran modal internasional

Persoalan pembangunan dan ketergantungan NDK dipengaruhi oleh


dominasi asing dan tantangan dalam gerakan politik domestik

Ada tiga macam kekuatan politik, yakni :


Negara birokratis-teknokratis militer
Perusahaan Multinasional
Borjuis Lokal

Tiga kekuatan ini lahir dalam kajian tentang pembangunan di Brazil,


dari kajian Cardoso ini bahwa tiga kekuatan tersebut membangun
aliansi dalam mewujudkan model pembangunan yang tergantung

Munculnya Negara Militer

Mengendalikan secara ketat pemerintahan

Membentuk pemerintahan sentralistik

Memperluas dan mempersempit kekuasan presiden

Mengembangkan kekuasan pada lembaga-lembaga yang berkaitan


dengan keamanan nasional

Membangun badan intelijen negara setiap departemen ada biro intelijen

Terbentuknya pemerintah sentralistis dengan kekuatan militer

Melakukan tindakan represif terhadap setiap bentuk protes dan


pembangkangan menggunakan alasan doktrin untuk tujuan stabilitas
politik

Tercapainya kestabilitan politik, militer melakukan percepatan


pertumbuhan ekonomi melalui BUMN dan Swasta

Pada kondisi ini militer menciptakan persepsi sekan-akan masih


tersedia keterbukaan sosial dan politik yang sesungguhnya
telah tertutup

Proses selanjutnya, militer berusaha menghilangkan posisi berjuis


lokal yang nasionalis kepada borjuis internasional dan borjuis lokal
yang tidak memiliki orientasi nasionalisme sama sekali

Akhirnya borjuis lokal yang nasionalis tidak terlibat sama sekali dengan
peran politik atau partai politik, media masa. Pada saat ini militer
mengembangkan ideologi baru yang menyatakan kepentingan ekonomi
pengusaha sama dengan kepentingan pembangunan ekonomi nasional

Akibatnya borjuis lokal yang tidak memiliki orientasi nasionalisme


memiliki hubungan sangat dekat dengan perusahaan multinasional
yang rendah posisi tawar menawarnya

Gold : Pembangunan dan Ketergantungan Dinamis di Taiwan

Ia menjelaskan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Taiwan


dimulai dari pemindahan kekuasaan kepada pemerintahan kolonial
Jepang pada tahun 1895
Ciri-ciri kolonial Jepang di Taiwan :
Ekonomi difokuskan pada produksi dua barang primer, yakni beras dan
gula
Hasil produksi sebagian besar diekspor ke Jepang oleh pengusaha
pemerintah kolonial
Taiwan diharuskan mengimpor barang konsumsi dan barang modal dari
pemerintah kolonial
Monopoli produksi dan sektor keuangan
Menetapkan aturan hukum yang menyingkirkan peran penduduk lokal
untuk terlibat dalam sektor ekonomi
Menyingkirkan peran penduduk lokal berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan politik

Warisan kolonial Jepang di Taiwan yang mendukung perkembangan ekonomi

Membangun prasarana dasar moderen


Mengembangkan SDM, menyediakan prasarana pendidikan

Pada tahun 1940 kekalahan Jepang Perang Dunia II, Jepang meninggalkan
Taiwan dan bergabunglah dengan Cina Daratan sebagai negara kolonial
baru

Pemerintahan Nasionalis Cina Daratan Kuomintang (KMT) memerlukan dana


dalam melawan gerakan komunis di Cina Daratan, maka kekayaan Taiwan
dikuras oleh politikus Cina Daratan

Pada tahun 1947, penjarahan ekonomi disertai dengan penindasan politik


menyebabkan Taiwan mengalami kekacauan ekonomi, hukum tidak jalan,
budaya korupsi semakin meningkat dan akhirnya muncul protes sosial.

Menghentikan protes sosial maka KMT mengirim 10.000 tentara ke Taiwan


dan mengakibatkan terbunuhnya lebih kurang 10.000 penduduk Taiwan
atau dikenal dengan peristiwa 2-28-47.

Sejak peristiwa ini, Taiwan menjadi wilayah tanpa pemimpin lokal dan
Penduduk terpecah belah

Pada tahun 1950, KMT memindahkan pemerintahan nasionalis Cina


Daratan ke Taiwan
Bersamaan dengan itu perang Korea pecah dan KMT mendapat dukungan
dari Amerika agar tidak terjadi invansi oleh Partai Komunis Cina Daratan
Taiwan langsung menjadi negara merdeka dan sekutunya Amerika, KMT
mendapat bantuan ekonomi dan militer yang sangat besar dari Amerika
dalam membangun negaranya
Pada tahun 1960, KMT mengubah dirinya menjadi negara birokratis otoriter
(NBO) yang diawali mengubah negara menjadi darurat perang
KMT memakai ideologi pembangunan dari Amerika dan mendominasi
berbagai macam industri serta memberi kesempatan kepada swasta,
dimulailah menjadi negara industri substitusi impor (ISI)

Pada tahun 1960, ekonomi Taiwan kembali kritis karena kecilnya daya
Serap pasar domestik.
Pada tahun 1968 Amerika menghentikan bantuan karena menganggap
Negara ini sudah cukup kuat.

Taiwan merubah kebijaksanaan menjadi negara dengan orientasi


ekspor (IOE) dengan sistem ekonomi pasar (liberal)

Industri tekstil yang merupakan unggulan Taiwan diarahkan untuk


penyediaan kebutuhan pasar internasional, mengembangkan industri
elektronik yang dimiliki perusahaan multinasional dikaitkan dengan
industri lokal
Aliansi yang harmonis antara negara, modal domestik dan modal asing
mendorong pertumbuhan ekonomi Taiwan

Pada tahun 1971, terjadi gerakan nasionalis memprotes pengambialihan


pulau sensuku oleh Jepang

Bersamaan dengan itu terjadi perubahan politik internasional dengan


mengajak RRC bergabung dengan PBB dan Taiwan diminta mundur
dari keanggotaannya

Politik dalam negeri juga berubah dimana generasi muda yang memiliki
Pendidikan lebih baik dan kritis memprotes pemerintahan KMT yang
Otoriter dan menuntut :
Mengakhiri pelaksanaan UU darurat perang
Jaminan Hak Azasi Manusia
Membentuk pemerintahan yang lebih demokratis

Kebijaksanaan industri orientasi ekspor yang labil menyebabkan partner


dagang asing melakukan proteksi produksinya, kenaikan upah buruh dan
biaya produksi lainnya, prasarana dasar warisan Jepang yang telah
banyak yang rusak

Pada situasi seperti ini negara memiliki sikap untuk memanfaatkan


ketergantungan yang telah ada

Salah satu strategi adalah melakukan pendalaman industrialisasi


(deepening industrialization) membuat program industri berat dan padat
modal, seperti pabrik petrokimia dan pabrik baja

Kemudian dilanjutkan lagi dengan kebijakan pembuatan industri strategis


yang bersifat teknologi maju, seperti komputer, telekomunikasi dll

Membantu mengembangkan industri strategis maka diperlukan


membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D)

Perubahan yang terjadi di Taiwan pada tahun 1980, negara ini


telah mampu melepaskan diri dari persoalan keterbelakangan

Koo : Interaksi antara sistem Dunia, Negara dan Kelas


Ia melihat pembangunan Korea Selatan (KS) dari sisi interaksi yang
secara kontinu antara negara, kelas sosial dan sistem dunia
Tahun 1910-1945 menjadi daerah jajahan Jepang dan struktur ekonomi
menjadi bagian dari kepentingan ekonomi Jepang

Ciri-ciri penjajahan Jepang di Korea Selatan :

Surplus ekonomi bukan diambil dari hasil sektor pertanian yang dibangun
untuk kepentingan ekspor, melainkan dari hasil tanah garapan petani
yang hak kepemilikannya secara penuh. Adanya pengakuan secara penuh
atas hak milik petani mempengaruhi struktur kelas sosial di KS

Jepang juga menanamkan investasi pada sektor industri dan bangunan


sarana dan prasarana dasar

Setelah PD II, KS mulai terintegrasi dengan sistem ekonomi dunia. Hal ini
ada pengaruh keterlibatan Amerika untuk mengurangi pengaruh Uni Sovyet
di Korea Selatan

Keterlibatan Amerika dalam pembangunan KS dilihat dari dukungan


menjalankan model pemerintahan militer, menjalankan kebijaksanaan
reformasi tanah

Keberhasilan integrasi politik ini, barulah KS terlibat sepenuhnya dengan


sistem ekonomi kapitalis dunia
Pada tahun 1950 berhasil melaksanakan kebijakan industri substitusi impor

Pada tahun 1960, masuk dalam tatanan ekonomi industri orientasi ekspor
Pada tahun 1970, mulai melaksanakan kebijakan integrasi industri horizontal
dan vertikal

Kesimpulan Koo terhadap keberhasilan KS adalah :


KS memulai kebijakan IOE sebelum NDK lainnya memulai
Antara tahun 1960-1970 negara-negara sentral sedang giatnya melakukan
investasi dan dana-dana dari Eropa sangat mudah diperoleh dengan
tingkat bunga rendah, waktu pengembalian panjang dan syarat lainnya
tidak berat
Disaat itu negara sentral belum melakukan proteksi perdagangannya
Sebelum terintegrasi dengan sistem ekonomi dunia dimulai dengan
integrasi politik kemudian pada tahun 1960 mulai melakukan integrasi
ekonomi

Pengaruh sistem dunia pada perubahan ekonomi KS terjadi melalui


interaksi antara struktur kelas sosial dan negara

Kebijaksanaan reformasi tanah


Membagi tanah pada keluarga di perdesaan
Pemilik tanah luas/tuan tanah menjadi lemah
Kelas petani diperdesaan menjadi kuat
Kelas komprador tidak tumbuh karena basis pijakanya sudah hilang
Lemahnya posisi tuan tanah akibat kebijakan pemerintahan kolonial dan
dukungan bantuan Amerika

Negara memiliki kekuasaan yang luas/besar


Alasan untuk menghancurkan gerakan komunis

Negara menjalankan kekuasaan dengan kekerasan dalam menciptakan


stabilitas politik

Sistem hipermiliter diterapkan kepada seluruh sektor


Gerakan buruh bisa dikendalikan
Negara kemudian mengendalikan bidang ekonomi
Membuat sistem ekonomi semikapitalis
Negara yang memotori setiap usulan investasi, kebijakan moneter,
bantuan asing dan mengendalikan perusahaan multinasional
Semuanya dijalankan secara efisien dan bersih dari tindakan korupsi

Anda mungkin juga menyukai