Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yudistira Alik Khadafi

Kelas :1F
Nim : 6662210190
Dosen Pengajar : Febri Saefulloh , M.pd.
Analisis Film Dari Channel Youtube Watchdoc
1. Latar Belakang
Watchdoc adalah channel Youtube yang mendokumentasi sisi lain dari Indonesia,
kebanyakan konten yang mereka buat adalah konten dokumenter masyarakat sekitar yang
terkena dampak dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tidak terkecuali
dengan 2 video dengan judul “Sesak – Kisah Mereka Yang Hidup Bersama Energi Kotor” dan
“Surat Cinta Dari Pantura”.
Dua video tersebut meliput lebih dalam kehidupan warga sekitar di berbagai daerah
yang wilayahnya terkena imbas terhadap proyek-proyek pemerintah untuk pengembangan
sektor industri dan cipta lapangan kerja. Dalam video tersebut ternyata banyak sekali perkataan
dari pemerintah yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi nyata atau fakta di lapangan, banyak
dari warga mendapati efek buruk dari proyek pemerintah serta pengusaha yang tidak
memperhatikan dampak dari pembuangan limbah perusahaan mereka terhadap lingkungan
sekitar.
Pembangunan proyek industri di sepanjang pantai utara jawa yang disebut Jokowi
sebagai super koridor ekonomi industri pantai utara jawa dilakukan dengan alasan menciptakan
lapangan pekerjaan, tapi pada fakta dilapangan, warga produktif yang sudah nyaman dengan
hidup dan pekerjaanya malah harus tergerus oleh proyek pemerintah, warga yang melawan
malah mendapatkan initmidasi dari bebagai pihak, bahkan kriminalisasi.
Dalam analsis ini saya akan menjelaskan kaitannya dengan teori ideologi pancasila
,pancasila sebagai dasar hukum, dan pancasila sebagai dasar negara. Mengulik apakah kasus-
kasus pada 2 film dokumenter tersebuut dapat diselesaikan apabila kita mengerti dan paham
betul cara mengimplementasikan pancasila kedalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Analisis Study
a. Implementasi Nilai Dalam Ideologi Pancasila
Salah satu makna pancasila sebagai idologi negara adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-ketuhanan, yang
berkemanusiaan, yang bersatu, yang ber-kerakyatan, dan yang ber-keadilan. Akan tetapi
sepanjang berjalannya film, satu hal yang terpikirkan oleh saya, tidak berjalannya dengan baik
makna pancasila pada sila kelima yaitu ber-keadilan. Ketika ibu rumah tangga di daerah
perkotaan yaitu Echa, bisa menonton video dengan nyaman, menjaga anaknya dengan listrik
yang terus menyala, di belahan lain Indonesia ada masyarakat yang terdampak dan bahkan
tidak bisa mendapatkan hak untuk menghirup udara yang bersih, dampak dari adanya
pembangunan Pembangkit Listrik (PLTU) disekitar daerah mereka yang tidak memperhatikan
dampak limbah mereka terhadap lingkungan. Pembangkit listrik yang seharusnya bisa
membuat terang malah membuat kehidupan warga sekitar PLTU menjadi “gelap”, kita sebagai
masyarakat yang bisa dengan nyaman menikmati ketersediaan listrik harus lebih bijak dalam
memakainya, mengingat mereka disana yang kesulitan dalam berbagai hal bahkan untuk
mendapatkan udara bersih.
b. Pancasila Sebagai Dasar Hukum
Penjelasan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dapat ditemukan dalam
Pasal 2 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan. Apabila Pancasila dinyatakan sebagai sumber dari segala sumber hukum, maka
sudah seharusnya sistem hukum nasional dibangun sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun
tidak dengan kasus dalam film ini. Mulham, petani dari Desa Pakel, Kecamatan Licin,
Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan beberapa jaitan di paha, sisa dari ketidakadilannya
aparat terhadap rakyat kecil. Ia diberondong aparat, ditembak, dan dipukul secara bergilir,
hanya karena menolak mencabut tanaman dari wilayah Pt. Perkebunan Bumi Sari Maju Sukses.
Ini artinya nilai-nilai pancasila sebagai dasar hukum tidak dijalankan oleh aparat, dalam
pancasila sila kedua jelas sekali tertulis “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Namun, sangat
disayangkan perlakuan aparatur negara sesuai dengan cerita Mullham sangat tidak beradab,
memukuli dan menembak manusia tidak berdosa yang melawan untuk mendapatkan haknya
tentu saja adalah perbuatan yang tercela.
Di lain sisi, beberapa masyarakat yang takut mendapatkan penjemputan paksa lagi
terpaksa harus meninggalkan Desa Pakel. Menurut saya sangat disayangkan apabila
masyarakat disini paham nilai-nilai pancasila sebagai dasar hukum, seharusnya kasus ini bisa
diusut lebih jauh karena sudah pasti pancasila sebagai dasar hukum sudah mengatur tindakan
biadab seperti ini dan masyarakat tidak harus pindah lalu terusir dari rumahnya sendiri.
c. Triple Bottom Line
Mengulik yang dikatakan oleh ekonom Faisal Bahri, yaitu perusahaan harus patuh
terhadap triple bottom line yaitu Businnes, people, dan envirovment (lingkungan). Sepertinya
semua perusahaan industri dan PLTU dalam film tersebut hanya memperhatikan businnes dan
profitnya saja terliihat dari dampak lingkungan terhadap masyarakat sekitar, tanaman dan hasil
pertanian juga menurun kualitasnya akibat pembuangan limbah industri yang tidak bijak,
penghasilan masyarakat sekitarpun tentu saja mengalami penurunan yang signifkan.
3. Kesimpulan
Menurut saya kasus-kasus dalam film ini menjadi salah satu urgensi pentingnya
pendidikan pancasila, pancasila sebagai dasar hukum seharusnya sudah mengatur segala hal
dalam kasus di film ini. Mengatur kesejahteraan warga yang menuntut keadilan, mengatur
terciptanya ruang hidup untuk warga yang aman dan nyaman, juga mengatur aparat untuk tidak
sewenang-wenang memperlakukan rakyat kecil.
Saya sepakat dengan salah satu narasumber yang mengatakan bahwa pada tahun 2030-
2045 Indonesia akan mengalami bonus demografi, yaitu melimpahnya tenaga kerja atau tenaga
produktif, tenaga kerja yang nanti akan ditambang pejaknya atau diperas oleh pemerintah
adalah anak-anak kecil yang pada saat ini diracuni oleh limbah-limbah industri, mereka
diracuni, diberikan penyakit, lalu mereka dituntut untuk sukses dan memberikan pajak kepada
pemerintah yang meracuni mereka.
Pemerintah sebagai pihak yang menentukan kebijakan juga seharusnya mendukung
rakyat kecil untuk mempejuangkan haknya, untuk mendapatkan ruang hidup yang layak,
bukannya malah mendukung 1% penduduk Indonesia yaitu pengusaha dengan mengeluarkan
Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran
batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap PLTU, boiler, dan tungku industri untuk bahan
baku atau keperluan sektor konstruksi dari kategori limbah B3, sehingga perusahaan tidak perlu
mendapatkan izin bahkan warga tidak mendapatkan ganti rugi terhadap kerugian lingkungan
mereka yang tercemar, bahkan harus kehilangan pekerjaan dan masa depan.
Daftar Pustaka

Putra, A. A. (2001). Pancasila Sebagai Dasar Hukum. Pancasla Sebagai Sumber Dari Segala Sumber
Hukum.

Zuhad, A. (2021). Jokowi Keluarkan Limbah Batu Bara dari Kategori Berbahaya. Kompas.

Anda mungkin juga menyukai