terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Dalam kamus KBBI interaksi diartikan sebagai hal saling melakukan aksi, berhubungan, mem-pengaruhi, antarhubungan, hubungan sosial yg dinamis antara orang perse-orangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok. Pengertian interaksi menurut para ahli ➢ Macionis: Interaksi sosial adalah proses bertindak (aksi) dan membalas tindakan (reaksi) yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain. ➢ Broom dan Selznic: Interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan balasan) sesuai dengan tindakan orang lain. ➢ Soerjono Soekanto: Interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial. Pengertian desa menurut para ahli
Bambang Utoyo : Desa merupakan tempat sebagian
besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan R. Bintarto : Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain William Ogburn dan MF Nimkoff : Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas. Syarat-syarat Desa : Mempunyai wilayah, Adanya penduduk, Mempunyai pemerintahan, Berada langsung di bawah camat, Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan sendiri. Fungsi Desa : Fungsi Desa adalah sebagai sumber bahan pangan, penghasilan bahan mentah, penghasil tenaga kerja, pusat-pusat industri kecil. Klasifikasi Desa : Desa swadaya, Desa swakarya, Desa swasembada. Ciri-ciri Masyarakat Desa : Kehidupan tergantung pada alam Toleransi sosialnnya kuat Adat-istiadat dan norma agama kuat Kontrol sosialnya didasarkan pada hukum informal Nilai kegotong royongan masih tinggi Pola Persebaran Desa : Pola memanjang mengikuti jalan raya Pola mengikuti rel kereta api Mengikuti garis pantai Pengertian kota menurut para ahli
Bintarto : Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan
manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli daerah tersebut dan pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat yang heterogen, baik dalam hal mata pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan. Louis Wirth : Kota adalah permukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh orang- orang yang heterogen kedudukan sosialnya Fungsi Kota : Sebagai pusat produksi (production centre). Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce). Sebagai pusat pemerintahan (political capital). Ciri-ciri Kota : Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut : Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan , Tersedianya tempat-tempat untuk parkir , Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga. Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut: Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan, Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya, Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi. Klasifikasi Kota Menurut Jumlah Penduduk : Kota kecil, penduduknya antara 20.000-50.000 jiwa; Kota sedang, penduduknya antara 50.000-100.000 jiwa; Kota besar, penduduknya antara 100.000-1.000.000 jiwa; Metropolitan, penduduknya antara 1.000.000- 5.000.000 jiwa; Megapolitan, penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa. Klasifikasi Kota Menurut tingkat perkembangan : Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kearah kehidupan kota; Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya masih mencirikan sifat-sifat agraris; Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh penduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector industry; Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur perkotaan; Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas tinggi; Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan penduduknya. Interaksi desa dan kota serta dampaknya
Faktor-faktor Interaksi Desa Dan Kota
Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab interaksi antarwilayah, yaitu : Region Complementary (wilayah yang saling melengkapi) : Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa menyebabkan timbulnya interaksi. Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi) : Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar intervening opportunity, semakin kecil arus komoditas. Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang) : Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun informasi. Zona Interaksi Desa Kota Wilayah kota yang berinteraksi dengan wilayah pedesaan, kekuatannya tergantung pada jarak ke pusat kota. Makin jauh dari kota makin lemah interaksinya. Wilayah- wilayah interaksi tersebut membentuk lingkaran-lingkaran yang dimulai dari pusat kota sampai ke wilayah pedesaan. Menurut Bintarto, wilayah-wilayah zona interaksi adalah sebagai berikut. City adalah sebagai pusat kota. Suburban (subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang lokasinya dekat dengan pusat kota, dan merupakan tempat tinggal para penglaju. Penglaju adalah penduduk yang melakukan mobilitas harian (tanpa menginap) di kota. Suburban fringe (jalur tepi subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang melingkari Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling luar), yaitu suatu wilayah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali pusat kota. Rural urban fringe (jalur batas desa – kota), yaitu suatu wilayah yang terletak antara desa dan kota yang ditandai dengan penggunaan lahan campuran antara sektor pertanian dan nonpertanian. Rural, yaitu daerah pedesaan. Gambar Zona Interaksi Desa Dan Kota Contoh Interaksi Desa dan Kota : Desa memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari kebanyakan dalam bentuk bahan mentah Bahan mentah dibawa kekota untuk di olah agar bisa digunakan. Desa memiliki sumber daya manusia yang banyak untuk dijadikan tenaga kerja. Kota membutuhkan tenaga kerja Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota, dan adanya persamaan kepentingan. Dampak Interaksi Desa dengan Kota Dampak Interaksi bagi Desa Dampak positif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota : Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun di desa. Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau daerah perdesaan sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka. Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke masyarakat desa yang umumnya memiliki banyak anggota keluarga. Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat desa. Sedangkan dampak negatif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota : Siaran televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas. Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film atau sinetron yang ditayangkan televisi. Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota. Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Dampak interaksi bagi kota Dampak positif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota : Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan , seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan lain sebagainya. Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota. Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar. Dampak negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota : Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin. Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya. Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan, dan kolong jembatan. Terjadi degradasi kualitas lingkungan. SEKIAN