Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ni’ma Aulia Rahmani

NIM: C1M022123

Perubahan Sosial Dan Perkembangan Masyarakat Desa

Perubahan sosial menurut para ahli adalah perubahan yang terjadi pada tata kehidupan masyarakat yang
berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah. Berikut adalah
beberapa pengertian perubahan sosial menurut para ahli:

Gillin: Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah
diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi,
maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat¹.

Durkheim: Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam
kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik².

Weber: Perubahan sosial merupakan situasi yang terjadi di masyarakat akibat ketidaksamaan dengan
unsur-unsur sosial yang ada³.

Ogburn: Perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik itu material maupun yang immaterial,
yang ditekankan yakni ialah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial tersebut.

William F. Ogburn, perubahan2 sosial mencakup unsur2 kebudayaan baik yg materil maupun immateril.

Menurut Mac Iver, perubahan sosial dlm kebudayaan materil mencakup: mesin ketik, alat pencetak,
telekomunikasi , dll. Immateril adalh cultur element mencakup: cara berfikir, pergaulan hidup, seni, dll.

Sebaliknya masyarakat memiliki unsur yang saling bertentangan, persaingan, kompetisi, letupan yg
menggungu masy.

Roger, et al: suatu proses yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur & fungsi dari suatu
sistem kemasyarakatan

Proses Perubahan

Lahirnya /diciptakan sesuatu yang berawal dari gagasan (idea/concep) baru

Idea/gagasan memiliki wujud dan dipergunakan oleh masy

Hasil (result, consequences) diterima atau ditolaknya suatu inovasi

Pengaruh Adopsi Teknologi

Terlihat menyolok pada perubahan sikap dan perilaku sosial para petani "Revolusi Hijau"
Green Revolution--- addopsi atau penggunaan berbagai inovasi teknologi - pemakaian bibit unggul

Blue Revolution---teknologi pembudidayaan berbagai jenis hewan air, ikan air tawar dan udang

Berdampak pada gaya hidup para petani melalui persepsi, sikap, perilaku serta pola hubungan masyarakat

Karakteristik Perubahan

Ada beberapa model karakteristik perubahan terhadap perubahan social yang terjadi di masyarakat
khususnya pada masyarakat di wilayah pedesaan yakni

Karakteristik social: perbandingan tenaga kerja, solidaritas, keterikatan dengan adat


istiadat,pendapatan,pendiidkan,dll.

Karakteristik teknologi: adopsi inovasi terhadap perilaku (proses social, perubahan social)

Model pendekatan memperkenalkan teknologi: secara paksaan,sukarela, edkatif, dan akan menghasilkan
tingkat adopsi yg berbeda

Model perbahan social

 Model structural fungsional: masyarakat sebagai suatu organisme yang memiliki peran masing
masing dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan keterikatan struktur menjadi satu dan
equilibrium

 Model konflik: masyarakat tidak selalu damai dan harmonis, mereka juga saling bertentangan,
berkompetisi, bersaing, yang mengganggu masyarakat

 Model interaksi simbolik: mengkritisi structural fumgsional, dan struktur yang ada itu berasal dari
kesepakatan Bersama dan dapat mendefinisikan realitas Kembali sesuai dengan
kebutuhan,suasana lingkungan dan waktu

 Model Pandangan etnometodologi bahwa; norma2 dan interaksi membentuk jalinan yg halus dan
njilimet yg selalu harus diberi definisi yang baru sesuai dengan situasi yang dihadapi

Pembangunan (Masyarakat) Desa

proses perubanan yang disengaja dan direncanakan pembangunan berarti perubahan yang disengaja atau
Direncanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehandaki ke arah yang dikehendaki
developmen, sekalipun istilah developmen sebenarnya berarti perkembangan tanpa perencanaan
pembangunan masyarakat desa juga disebut rural development.

Pembangunan »masyarakat desa berarti pembangunan masyarakat tradisional rnenjadi manusia modern .

Pembangunan masyarakat desa berarti membangun swadaya masyarakat dan rasa percaya pada diri
sendiri .

Pembangunan pcdesaan tidak lain dari pembangunan usaha tani atau membangun pertanian .

Landasan Pembangunan
Kepres Nomor 319 Tahun 1968 tentang Repelita I, Ketetapan MPR

Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN 1973, Ketetapan MPR Nomor

IV/MPR/1978 tentang GBHN 1978, dan lainnya. MPR Nomor

II/MPR/1983II/MPR/1983 menegaskan hakekat pembnngunan nasional sebagai pembangunan manusia


Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Undang-undang'Nomor 5 'Tahun 1974, pembangunan desa yang diIaksanakan oleh Pemerintah terutama
bertumpu pada Departemen Dalam Negeri.

Pasal 80 Undang-undang itu menyai takan bahwa Kepala Wilayah adalah pcnguasa tunggal di bidang
pemerintahan dan berkewajiban untuk mengkoordinasikan pembangunan dan membina kehidupan
masyara- kat di segala bidang.

Desa

 Desa tertinggal

 Desa mandiri

 Desa berkembang

Proses perubahan

 division of labor, yakni bila desa itu telah menunjukkan tumbuh dan.berkernbangnya kelompok-
kelompok kerja yang berbeda-beda tetapi saling ada ketergantungan atau jalinan

 munculnya diferensiasi kepentingan dan asosias

 semakin bertambahnya hubungana yang sistemik déngan masyarakat yang lebih luas

 muncul dan berkembangnya fenomena birokratisasi dan impersonalisasi dalam kegiatan usaha

Perubahan Khusus Di Desa

 pengalihan fungsi-fungsi ke lembaga pémerintahan dan ke bidang-bidang usaha yang


menguntungkan

 adanya proses penyerapan gaya hidup perkotaan

 adanya proses perubahan nilai-ni1ai

 adanya perubahan sosial dan ekonomi yang dipengaruhi oleh alih fungsi lahan dan interaksi antar
ruang.

 adanya peningkatannya mobilitas penduduk, perluasan pasar, peningkatan kesejahteraan


masyarakat, timbulnya masalah sosial, dan kerusakan lingkungan
Urbanisasi Desa-Kota

Daerah tujuan urbanisasi menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibu kota.

Daerah tersebut letaknya sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan dan perniagaan.

Timbulnya industri yang memproduksi barang-barang atau jasajasa di daerah tersebut.

Faktor Pendorong

 Kurangnya lapangan kerja di desa sehingga banyak tenaga produktif yang pindah ke kota.

 Pemilikan tanah di desa semakin sempit sehingga tanah garapan petani hanya sedikit.

 Kurangnya sarana dan prasarana di desa, seperti pendidikan, hiburan, dan rekreasi.

 Faktor yang membuat penduduk desa merasa tidak nyaman atau tidak puas dengan kondisi desa,
seperti kemiskinan, dan rendahnya upah buruh.

 Dan minimnya fasilitas kesehatan, ketatnya adat istiadat, dan lain-lain.

Faktor Penarik

 Faktor yang membuat penduduk desa tertarik atau berharap dengan kondisi kota, seperti
tingginya tingkat kebudayaan dan pendidikan,

 Luasnya peluang untuk mengembangkan keahlian

 Fasilitas dan pelayanan di kota lebih banyak dan lengkap sehingga menjadi daya tarik bagi orang

 Lapangan pekerjaan di kota cukup banyak sehingga mudah mencari nafkah.

 Upah kerja di kota lebih tinggi daripada di desa.

Upaya Pengendalian Urbanisasi

 Memperlancar hubungan antara desa dan kota baik komunikasi ataupun transportasinya.

 Penyebaran pembangunan sampai ke pelosok desa di Indonesia.

 Pembangunan fasilitas-fasilitas di desa, sekaligus untuk memperluas lapangan kerja di desa.

 Perbaikan perekonomian pedesaan, misalnya dengan memberikan bantuan modal, bimbingan


usaha, dan pemasaran produk

 Pembersihan dan perbaikan pemukiman kumuh di perkotaan, misalnya dengan menyediakan


fasilitas sanitasi, air bersih, dan listrik
 Membuka dan melaksanakan proyek perkotaan di daerah-daerah yang kurang berkembang,
misalnya dengan membangun infrastruktur, fasilitas umum seperti Pendidikan, Kesehatan,
kawasan industry dan lin lain

 Membuat rencana induk kota yang dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan
perumahan, lapangan kerja, taman kota, tempat rekreasi, dan lain sebagainya

 Meningkatkan teknologi di pedesaan, misalnya dengan memberikan akses internet, telepon


seluler, dan televisi

 Meningkatkan upah kerja di pedesaan, misalnya dengan menetapkan standar minimum regional
atau nasional

 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif urbanisasi dan pentingnya


melestarikan lingkungan hidup

Dampak Urbanisasi Bagi Perkotaan

Dampak positif:

 Terpenuhinya jumlah tenaga kerja di kota

 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

 Meningkatnya kreativitas dan inovasi

 Meningkatnya kesempatan pendidikan dan kesehatan

 Meningkatnya keragaman budaya dan toleransi

Dampak negatif:

 Penyebab kepadatan penduduk di perkotaan

 Berkurangnya jumlah tenaga kerja usia produktif di pedesaan

 Lingkungan hidup yang tidak sehat akan menimbulkan kriminalitas dan kerawanan sosial

 Permasalahan mengenai perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan

 Terbentuknya tempat-tempat pemukiman baru yang berada di pinggiran kota

 Banyak menimbulkan sampah

 Jumlah tenaga kerja yang tidak terdidik dan terlatih di kota semakin meningkat.

 Terjadinya ketegangan sosial karena perbedaan latar belakang antara orang desa dengan ciri
kekeluargaan dan gotong royong, serta orang kota dengan ciri materialistis dan individualistis

Anda mungkin juga menyukai