Anda di halaman 1dari 6

MODERNISASI MASYARAKAT DESA

Tugas Mata Kuliah Geografi Pedesaan

Dosen Pengampu:
Drs. Dahroni, M.Si

Oleh:
Igor Aviezena Eris
E100171354

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2017
1. Konsep Umum Masyarakat Pedesaan
Indonesia merupakan suatu negara yang mana sebagian besar wilayahnya terdiri
atas pedesaan. Hal ini menyebabkan sebagian besar masyarakatnya bermata
pencaharian dalam bidang agraria. Namun, mata pencaharian penduduknya
dipengaruhi oleh faktor wilayah tempat dimana mereka tinggal misalnya desa
nelayan, desa agraris, desa perkebunan, desa industri, dsb. Penggolongan jenis desa
tersebut didasarkan pada mata pencaharian yang dominan di desa tersebut. Corak
kehidupan masyarakat desa didasari pada sikap kekeluargaan antar masyarakatnya
sehingga sikap gotong royong masyarakat desa sangat kuat.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola kehidupan masyarakat desa
yang mana diantaranya adalah:
a. Wilayah, yang terdiri atas unsur geografis berupa tanah, luas wilayah, topografi.
b. Penduduk, berkaitan dengan jumlah, kepadatan, persebaran, dan mata
pencaharian penduduk yang menempati suatu wilayah pedesaan.
c. Tata kehidupan yang berkaitan dengan seluk beluk pola pergaulan masyarakat
pedesaan,
dan
d. Lokasi, menyangkut pada .

2. Fungsi dan Potensi Desa


Desa memiliki fungsi yang diantaranya adalah:
a. Desa merupakan wilayah pendukung atau hinterland yang menyediakan
berbagai bahan pokok bagi masyarakat perkotaan,
b. Masyarakat desa merupakan penyedia SDA dan SDM,
c. Desa dapat memiliki peran ekonomi dari sisi kegiatan kerjanya misalnya desa
agraris, desa industri, desa nelayan, dsb.
Potensi desa dapat ditinjau dari kondisi desa yang mana dapat ditinjau dari segi
fisik maupun non-fisik. Potensi fisik meliputi tanah, air, iklim, dan manusia
sedangkan potensi non-fisik terdiri atas produktivitas dan kekuatan gotong royong
masyarakat desa.
3. Modernisasi Pedesaan
Masyarakat desa yang terbuka terhadap pengaruh dunia luar, khususnya
pengaruh dari negara-negara maju menyebabkan lunturnya budaya gotong royong
masyarakat desa. Namun disamping itu, modernisasi desa ditujukan untuk:
a. Modernisasi dapat memberikan gairah hidup yang baru bagi masyarakat desa
sehingga dapat menghilangkan sikap homogenitas masyarakat pedesaan.
b. Digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa
sehingga dapat menahan arus migrasi masyarakat desa ke kota.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat pedesaan.
d. Modernisasi berimbas pada perbaikan infrastruktur transpotrasi sehingga dapat
menghilangkan sifat isolasi desa.
e. Pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan.
f. Modernisasi desa menyebabkan transfer teknologi yang cepat bagi masyarakat
pedesaan yang mana dapat bermanfaat apabila digunakan secara tepat.

4. Konsekuensi Modernisasi
Modernisasi melahirkan konsekuensi positif maupun negatif yang mana
diantaranya adalah:
a. Nilai dan norma masyarakat akan bergeser yang mana sebelumnya lebih
dominan pada pola keagamaan beralih pada rasionalitas yang diakibatkan oleh
tingkat pendidikan dan transformasi media serta interaksi masyarakat sekitar.
Dengan adanya modernisasi pedesaan, mengakibatkan masyarakat pedesaan
memiliki standarisasi tersendiri untuk mengukur perilaku dan interaksi antar
masyarakatnya.
b. Perubahan fungsi lembaga yang mana sebelumnya berfungsi sebagai mediator
kepentingan masyarakat dengan alam, leluluhur maupun ke sesame masyarakat
menjadi mediator praktis untuk kepentingan individu atau kelompok yang
dominan di desa.
c. Terjadinya alih fungsi lahan yang mana sebelumnya banyak didominasi oleh
sektor agraria menjadi sektor industri. Hal ini terjadi akibat harga lahan di desa
relatif lebih murah dariapada harga lahan di kota. Alhasil terjadi penyempitan
lahan di pedesaan yang berimbas pada perubahan mata pencaharian penduduk
desa yang sebelumnya homogen pada sektor agraria menjadi lebih heterogen
pada bidang lain misal bidang jasa, keahlian di industry, dsb.
d. Terjadi perubahan kultur sosial masyarakat menjadi lebih individualistik akibat
dari kesibukan untuk memenuhi kebutuhan individu yang mengakibatkan
lunturnya budaya gotong royong antar masyarakat pedesaan.
e. Mata pencaharian masyarakat pedesaan yang terdampak modernisasi menjadi
lebih heterogen sehingga menyebabkan perbedaan pendapatan yang cukup
jauh, hal ini mneyebabkan ketimpangan sosial antar masyarakat.
f. Pola hidup masyarakat menjadi lebih konsumtif.
Namun disamping itu, modernisasi membawa dampak yang positif bagi
masyarakat pedesaan, diantaranya adalah:
a. Masyarakat memiliki semangat kerja yang tinggi, hal ini diakibatkan oleh
pertmbuhan dan perkembangan teknologi sehingga kebutuhan masyarakat
menjadi lebih banyak. Terdesaknya masyarakat terhadap kebutuhan yang
semakin meningkat mendorong masyarakat menjadi memiliki etos kerja yang
tinggi.
b. Perkembangan teknologi berimbas pada masyarakat yang semakin maju dan
terbuka. Pemanfaatan teknologi informasi untuk memajukan sektor ekonomi,
misal menjamurnya online shop, pengiklanan produk di media sosial.
Keterbukaan masyarakat dalam hal teknoloi secara langsung berimbas pada
pola perilaku masyarakat yang mana lebih kreatif dalam mengikuti
perkembangan jaman.
c. Pemenuhan kebutuhan yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat menjadi
sadar terhadap pendidikan.
d. Modernisasi masyarakat desa mendorong pembangunan desa untuk
mendudukng perkembangan desa.
5. Modernisasi Desa untuk Kesejahteraan
Modernisasi membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Pada
dasarnya, modernisasi digunakan untuk transformasi masyarakat desa sehingga
mencapai kemakmuran yang mana kemudian menggunakan fungsi positif untuk
kemajuan dan hal negatif sebagai evaluasi. Modernisasi desa dapat merubah
berbagai hal yang bersifat kompleks untuk menyempurnakan kehidupan
masyarakat desa. Misal dalam sektor agraris merubah pola pertanian masyarakat
desa yang sebelumnya tergantung pada alam dengan teknologi, sistem dan
mengubah pola distribusi hasil dari pertanian. Modernisasi apabila dihadapi dengan
bijak maka akan membentuk kolaborasi dengan sistem sebelumnya sehingga dapat
bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Mubyanto. 1986. Dinamika Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: Pusat Penelitian


Pembangunan Pedesaan dan Kawasan UGM

Umanailo, Muhammad Chairul Basrun. (tanpa tahun). Modernisasi Pedesaan:


Meninjau Kembali Konsep Pedesaan. Academica.edu

Anda mungkin juga menyukai