Anda di halaman 1dari 145

KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN

UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN

TESIS

Oleh

RONALD REZEKI TARIGAN


067020008/AR

K O L A
E
H
S
PA

A
N

C
ASARJA
S

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008
USU Repository © 2008
KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN

UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik


dalam Program Studi Teknik Arsitektur
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

RONALD REZEKI TARIGAN


067020008/AR

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Judul Tesis : KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA
PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN
UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa : Ronald Rezeki Tarigan
Nomor Pokok : 067020008
Program Studi : Teknik Arsitektur

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

(Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD) (Salmina W. Ginting, ST, MT)
Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B. M.Sc)

Tanggal Lulus: 04 Desember 2008


Telah diuji pada
Tanggal: 04 Desember 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD

Anggota : 1. Salmina W. Ginting, ST, MT

2. Ir. Rahmad Dian, MT

3. Ir. Rudolf Sitorus, MLA

4. Ir. Erlisa, ST, MT


ABSTRAK

Perkembangan fisik Kota Medan secara umum bergerak sangat cepat, ini
diakibatkan oleh tuntutan dan kebutuhan masyarakat Kota Medan yang sangat tinggi.
Masyarakat merupakan bagian dari sebuah kota harus menyadari bahwa mereka harus
mati atau meninggal dan sedini mungkin perlu direncanakan tempat pemakaman yang
layak, tertata dan terkelola dengan baik guna menghindarkan kesembrautan tata letaknya.
Setelah manusia mengalami kematian, pada masyarakat tertentu terdapat suatu
penilaian terhadap orang yang meninggal yaitu dengan memberikan ruang khusus
tersendiri. Salah satu bentuk apresiasi manusia kepada orang yang sudah meninggal yaitu
menyediakan lahan dalam bentuk ruang yang disebut makam. Sebagai contoh kasus
dipilih mengenai aspek ekonomi pada manajemen pengelolaan Tanah Pemakaman
Umum (TPU) Kristen di Kota Medan yang merupakan salah satu cara guna menghindari
tekanan-tekanan yang ditimbulkan oleh perkembangan Kota Medan.
Tujuan penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman
Umum (TPU) Kristen di Kota Medan dari sudut pandang aglomerasi dapat mendorong
munculnya kegiatan-kgiatan lain yang sangat potensial secara ekonomi dan membuktikan
bahwa peranan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen sangat potensial dalam
meningkatkan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lokasi penelitian direncanakan
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B yang dikelola oleh pemerintah
Kota Medan.
Adapun hasil yang dapat diambil dalam kajian ini adalah untuk menemukan
konsep manajemen pemakaman yang baik, khususnya untuk Tanah Pemakaman Umum
(TPU) Simalingkar B yang berpotensi secara ekonomi sehingga menjadi contoh proyek
dalam menciptakan pemakaman baru baik secara fisik maupun manajemen
pengelolaannya kedepan di Kota Medan.

Kata Kunci: Manajemen Lahan, Aspek Ekonomi Lahan, Lahan Pemakaman,


Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008
USU Repository © 2008
ABSTRACT

Development of Medan city physic generally moves rapidly, this is caused by


claim and need of people in Medan City that is very high. People is part of city must be
aware that they should die and it is important to plan the funeral, orderly, and managed
well to avoid the irregularity.
After human experiences the death, in certain people there is a evaluation on dead
man namely by giving special room. One of forms of human appreciation to dead ma
namely to prepare the land in the form called grave. For example, the case is choosen
about aspect of economy from management of Christian Public Grave in Medan city as
one of way to avoid the pressures caused by development of Medan city.
The goal of research on Economic Aspect Review in Grave general management
for Christian in Medan city from vie of agglomeration can promote the emergence of
another activities that is very potential in economy and to proove that role of Christian
Public Grave is very potential in ceasing the source of Native Regional Income. The
location of research in plan is Christian General Grace of Simalingkar B, managed by
government of Medan city.
The result gained in this research is to find the good concept of grave
management, especially for Land of General Grace Simalingkar B that is potential in
economy thus a project sample in creating the new grave area physically or management
in the future in Medan city.

Keyword: Management of land, aspect of Land economy, land of funeral, native


regional revenue (PAD).

Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008
USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan dan memanjatkan doa puji syukur kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang tak berkesudahan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan tesis ini tepat pada waktunya.

Tesis yang berjudul “Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah

Pemakaman Umum (TPU) Kristen Di Kota Medan”. Ini disusun sebagai persyaratan

untuk memperoleh Gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Arsitektur pada

Sekolah Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara (USU).

Dengan segala hormat dan kerendahan hati, pada kesempatan yang baik ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa.B, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara (USU);

2. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur

Universitas Sumatera Utara (USU);

3. Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD selaku Ketua Komisi

Pembimbing I dan Ibu Salmina W. Ginting, ST, MT, selaku Pembimbing II yang

banyak memberikan masukan, arahan serta ikut membantu dalam penyelesaian tesis

ini sesuai jadwal waktu yang ditetapkan;

4. Ir. Dwira N Aulia, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Magister Teknik Arsitektur

Universitas Sumatera Utara (USU);

5. Bapak dan Ibu Dosen Magister Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara (USU) yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengajarannya

selama mengikuti perkuliahan;


6. Novi, Staff administrasi pengelola Program Magister Teknik Arsitektur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU);

7. Rekan-rekan mahasiswa Program Magister Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara Angkatan ”06 yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu ;

8. Orang tua saya yang terkasih, Bapak Kabar Tua Tarigan dan Ibu Duma Elly Anne

Br. Ujung serta abang saya Roy Tarigan, adik-adik yang saya sayangi (Denny

Tarigan, Fridolin Tarigan, Imelda Tarigan);

9. Orang tua saya yang terkasih, Bapak Sihar Cibro dan Ibu Yetty Br. Ujung, SH atas

kesempatan yang diberikan, baik moril maupun materiil kepada saya;

10. Salam terima-kasih yang sebesar-besarnya, terkhusus buat adik saya Renhard

Tarigan dan Brenlit Ginting yang telah berjibaku membantu saya, baik waktu,

tenaga yang diberikan hingga selesainya tesis ini;

11. Semua pihak yang telah membantu, baik moril maupun materiil dalam penyelesaian

tesis ini.

Dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa yang disajikan dalam tesis ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 04 Desember 2008

Penulis,
RIWAYAT HIDUP

Nama : RONALD REZEKI TARIGAN

Tempat/ Tanggal Lahir : Tigalingga, 14 Januari 1980

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Lada 1 No. 2 Perumnas Simalingkar Medan

Pendidikan :

1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 030301 Hutarakyat, Sidikalang Tamat (1992)

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) RK. ST. Paulus, Sidikalang Tamat (1995)

3. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5, Medan Tamat (1998)

4. Sarjana Teknik Arsitektur Institut Teknologi Medan (ITM), Medan Tamat (2003)

5. Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU), Medan Tamat (2008)
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................................ i

ABSTRACT ..............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................iii

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 7

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

1.5. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 10

2.1. Defenisi Aglomerasi ............................................................................ 10

2.2. Tinjauan Teori ..................................................................................... 11

2.2.1. Konsep Ekonomi Aglomerasi (Agglomeration Economies) ..... 11

2.3. Teori Aglomerasi ................................................................................. 12

2.3.1. Teori Neo Klasik ........................................................................ 12


2.3.2. Teori Eksternalitas Dinamis ....................................................... 13

2.3.3. Teori Ekonomi Geografi Baru


(The New Economic Geography) ............................................. 14

2.4. Kasus-Kasus Algomerasi Perkotaan ................................................... 15

2.4.1. Aglomerasi Perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta ........... 15

2.4.2. Konsentrasi Geografis Industri Manufaktur di Greater


Jakarta dan Bandung Periode 1980-2000: Menuju Satu
Daerah Aglomerasi .................................................................. 18

2.5. Pemakaman ........................................................................................... 20

2.5.1 Pemakaman di Kota Medan ...................................................... 22

2.5.2. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan ....... 34

2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah .......................................... 36

2.6.1. Sektor Pemakaman sebagai sumber


Pendapatan Asli Daerah (PAD) ................................................ 36

2.6.2. Target dan Hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Medan ...... 39

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 44

3.1. Jenis Penelitian....................................................................................... 44

3.2. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 44

3.3. Lokasi Penelitian .................................................................................. 45

3.4. Jadwal Penelitian ................................................................................. 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 49

4.1. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan ............................................................................. 49

4.1.1. Lokasi ...................................................................................... 49

4.1.2. Kondisi Umum Tanah Pemakaman Umum (TPU )


Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan ............................................. 60

4.1.3. Kapasitas Tanah Pemakaman Umum (TPU )


Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ..................... 61

4.2. Aglomerasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan ... .......................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 80

5.1. Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 80

5.1.1. Kesimpulan ............................................................................. 80

5.1.2. Saran ........................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 85


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Daftar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Yang Dikelola Oleh


Pemko Medan ..............................................................................................24

2.2. Daftar Tanah Wakaf / Yayasan Dalam Daerah Kota Medan ........................25

2.3. Target dan Realisasi Sektor Pemakaman Tahun 1996-2002 ........................40

2.4. Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002 ................................42

3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada


PengelolaanTanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen
di Kota Medan ...............................................................................................46

4.1. Kondisi umum tapak .....................................................................................60

4.2. Jumlah Pemakaman Baru (dewasa) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode
Tahun 2000 s/d 2005 .....................................................................................62

4.3. Jumlah Pemakaman Baru (anak-anak) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe


Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode
Tahun 2000 s/d 2005 .....................................................................................62
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1. Kerangka Pemikiran dan Penelitian ............................................................. 9

2.1. Target dan Realisasi Pemakaman 1996-2000 ............................................... 40

2.2. Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002 ................................ 42

2.3. Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemakaman Jenazah .................... 43

2.4. Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin


Pemindahan Kerangka Jenazah/Tulang Belulang ......................................... 43

4.1. Lokasi Pemakaman Umum Kristen di Kota Medan,


Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga
Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan................ 50

4.2. Peta sebaran pengguna areal Pemakaman Simalingkar B Jl. Bunga


Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan................ 51

4.3. Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe


Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ............................ 52

4.4. Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan .............................................................. 53

4.5. Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan .............................................................. 54

4.6. Situasi dan Kondisi Site Plan Lokasi Pemakaman Kristen


Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan............................................... 55

4.7. Peta udara dan Kondisi Site Plan Lokasi Tanah Pemakaman Umum
(TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan .............................................. 56

4.8. Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum (TPU)


Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan ..................................................................... 64
4.9. Tukang Nisan ............................................................................................... 66

4.10. Tukang Bunga ............................................................................................... 67

4.11. Tukang Konstruksi Makam/Kuburan sedang bekerja di lokasi


Pemakaman .................................................................................................. 69

4.12. Tukang Peti Jenazah .................................................................................... 70

4.13. Tempat Parkir disekitar Pemakaman ........................................................... 72

4.14. Sarana Toilet ................................................................................................. 73

4.15. Kantin di Sekitar Pemakaman ...................................................................... 74

4.16. Tukang Air Bersih ......................................................................................... 75

4.17. Penjaga Kuburan ........................................................................................... 76

4.18. Ragam bentuk kuburan yang dimiliki masyarakat di dekat


lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. .......................... 78

4.19. Site Plan Tanah Kaplingan Pemakaman yang dijual masyarakat


di dekat lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan
Tuntungan ................................................................................................. 79

5.1. Tambahan Usulan Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah


Pemakaman Umum Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ............................ 84
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Lampiran Hasil Perhitungan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)


dan Lapangan Pekerjaan ............................................................................ 87

2. Lampiran Proyeksi Penduduk Kota Medan ................................................ 126

3. Lampiran Sebaran Diagram Batang Penggunaan Makam Simalingkar B


Tahun 2006 ................................................................................................. 134
BAB I

PENDAHULUAN

1.6. Latar Belakang

Tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan kurun waktu 1990-2004 sebesar

1,0% lebih rendah dari tingkat pertumbuhan penduduk Sumatera Utara yaitu sebesar

1,2%. Tingkat pertumbuhan penduduk kota Medan tersebut juga lebih rendah dari

Kabupaten Deli Serdang (2,10%) dan Kota Binjai (1,68%). Angka pertumbuhan tersebut

menunjukkan bahwa kota-kota sekitar kota Medan dibandingkan kota inti/kota Medan

sehingga kondisi tersebut menunjukkan bahwa kota-kota sekitarnya mempunyai peran

yang besar dalam menampung laju urbanisasi perkotaan.

Perubahan tingkat pertumbuhan kota Medan tersebut selama kurun waktu tahun

1970-2004 mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini tentunya mempunyai

implikasi pada perubahan guna lahan pertanian menjadi guna lahan pemukiman,

perkantoran, dan perdagangan, jasa dan industri dan fasilitas sosial lainnya.

Pertambahan penduduk di perkotaan yang sangat tinggi mengakibatkan

meningkatnya kebutuhan tanah. Selain itu, meningkatnya kegiatan sosial-ekonomi di

perkotaan sebagai bagian dari pertumbuhan dan perkembangan kota juga merupakan

penyebab meningkatnya permintaan terhadap tanah.

Meningkatnya permintaan tanah dan terbatasnya persediaan tanah di perkotaan

merupakan penyebab terus meningkatnya nilai tanah perkotaan. Dari sisi penyediaan

infrastruktur perkotaan yang mempergunakan tanah sebagai basis kegiatan, maka terus

meningkatnya harga tanah di perkotaan merupakan kendala bagi peningkatan pelayanan


sarana dan prasarana tersebut termasuk areal untuk pemakaman sudah sangat mendesak

pengadaannya sekarang ini, sedangkan pada sisi lain peningkatan pelayanan merupakan

tangung jawab pemerintah daerah yang harus dipenuhi. Ironisnya masalah penting yang

dialami pemerintah kota didunia ketiga adalah kurangnya sumber-sumber pembiayaan

dan kapasitas dalam menyediakan infrastruktur perkotaan tersebut.

Dengan gambaran seperti di atas, hal ini juga dialami oleh pemerintah kota

Medan dalam hal menyediakan infrastruktur kota termasuk areal pemakaman.

Terbatasnya tanah dan anggaran pemerintah kota serta meningkatnya kebutuhan akan

infrastruktur membuat pemerintah kota kesulitan dalam menangani/menyediakan areal

pemakaman di perkotaan.

Melihat perkembangan kota Medan sangat membutuhkan terwujudnya sarana dan

prasarana perkotaan yang handal guna mendukung stabilisasi nilai kehidupan diperkotaan

baik langsung maupun tidak langsung. Kota Medan saat ini dalam perkembangan menuju

kota metropolitan dimana kegiatan ekonominya dapat dijadikan sebagai mesin

perekonomian di kawasan Sumatera-Utara, dan dari acuan tersebut diatas wajar melihat

peningkatan pembangunan yang semakin menuju ke ciri pembangunan yang

berkelanjutan dan berkesinambungan dan dapat dikatakan bahwa pembangunan kota

Medan sangat menggembirakan.

Perkembangan fisik kota Medan secara umum bergerak sangat cepat, ini

diakibatkan oleh tuntutan dan kebutuhan masyarakat kota Medan yang sangat tinggi.

Dengan demikian masyarakat yang merupakan bagian dari sebuah kota harus menyadari

bahwa mereka harus mati atau meninggal. Dengan mengalami kematian dalam hidup ini

berarti kita harus mengetahui suatu paham yakni paham kematian akhir dari sebuah
kehidupan. Perlu dipertimbangkan apabila pertumbuhan penduduk ada, berarti tingkat

kematian juga kurang lebih pasti seimbang, jadi harus dipikirkan kemana nantinya

seseorang itu dikuburkan, sehingga wajar direncanakan sedini mungkin untuk

mengantisipasi kejadian ini nantinya.

Setiap peristiwa pasti memiliki awal dan akhir. Sama halnya dengan kehidupan di

dunia, di awali dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian. Kelahiran disambut

gembira dengan berbagai pengharapan terhadap kehidupan si anak kelak. Sedangkan

kematian identik dengan kesedihan dan rasa kehilangan yang mendalam. Sebagai

penghormatan terakhir, bisanya proses pemakamam dilakukan sakral mungkin sesuai

dengan agama dan adat yang berlaku. Kemudian, jenazah dimakamkan di area

pemakaman di tata dan dikelola sedemikian rupa sebagai wujud rasa sayang dari orang

yang ditinggalkan.

Setelah manusia mengalami kematian, pada masyarakat tertentu terdapat suatu

penilaian terhadap orang yang mengalami kematian/meninggal yaitu dengan memberikan

ruang khusus tersendiri. Proses kematian ini mengindikasikan terjadinya pemisahan

antara ruang yang mati dan ruang yang hidup. Salah satu bentuk apresiasi manusia

terhadap yang sudah meninggal disediakan lahan dalam bentuk ruang yang disebut

makam.

Tanah pemakaman merupakan suatu tanda peringatan dan juga dapat

menggambarkan salah satu defenisi yang dapat mencerminkan ciri dari sebuah kota.

Makam adalah simbol dari kehadiran yang mati sekaligus analogi peralihan dua dunia

sehingga perlu direncanakan sedini mungkin untuk menghindarkan kesembrautan tata

letaknya.
Fisik pemakaman dapat kita kaitkan dengan dunia arsitektur yang disebut juga

seni (art). Dalam perkembangan selanjutnya, bahwa kehadiran bentuk simbolis ini dapat

dihadirkan dengan satu pandangan yang mempunyai tujuan tertentu dan berkembang

menjadi sebuah kajian yang didalamnya berisikan hal-hal yang mempengaruhi wujud

arsitektur pemakaman itu sendiri. Maka dengan sendirinya analisis ini dimaksudkan

untuk mengajak cara pandang masyarakat luas terhadap kematian yang bisa

mempengaruhi pembentukan dan penataan arsitektur pemakaman yang modern tetapi

harus didasari jiwa yang religius. Sehingga paham kematian dalam masyarakat yang

percaya dengan konsep pemakaman ini akan mempengaruhi pembentukan fisik

pemakaman serta akan lebih memperkaya arsitektur pemakaman itu sendiri dan akan

lebih memperdalam pemahaman manusia akan kehidupan dan kematian.

Manajemen Tanah Pemakaman Umum (TPU) di kota Medan nantinya dapat

menciptakan suatu manajemen yang baik bagi mereka yang mengalami kematian dan

kehidupan. Ini didasari oleh nilai-nilai sejarah dan potensi dari kawasan yang akan dapat

memberikan nilai ganda bagi perkembangan suatu wilayah secara ekonomi sehingga

menghasilkan berbagai kegiatan-keiatan (aglomerasi) yang berpotensi secara ekonomi

dalam upaya meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. Kajian

ini nantinya akan memberikan suatu rekomendasi dalam bentuk solusi yang baik dalam

mengatasi segala masalah dengan aristektur pemakaman agar tertata fisik dan manajemen

pengelolaannya pada kawasan pemakaman eksisting. Pengelolaan manajemen tempat

pemakaman yang tidak keseluruhannya dikelola oleh Pemerintah Kota Medan adalah

salah satu masalah yang belum terkoordinir, pemakaman yang multi fungsi, disamping
terbenturnya anggaran dan sempitnya lahan juga kultur kebiasaan penduduk yang

heterogen, saling memiliki budaya kebiasaan dan tata cara penguburan.

Untuk penambahan lahan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang lokasi

yang strategis baik tempat, kondisi dan luas areal, sedangkan teknis pelaksanaannya

harus matang dan disesuaikan dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) serta

profesionalisme petugas pengelola yang kesemuanya ini membutuhkan dana yang tidak

sedikit.

Dengan keterbatasan sumber tadi, Pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas

Pertamanan Kota Medan secara bertahap mulai memikirkan pentingnya infrastruktur

seperti pemakaman di kota Medan, disamping bersumber dari APBD propinsi Sumatera

Utara atau bahkan bantuan dari Pemerintah Pusat.

Berdasarkan uraian dan analisa diatas maka rencana judul penelitian ini adalah

“Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU)

Kristen di Kota Medan”.

Yang menjadi studi kasus umum dalam tesis ini dipilih berdasarkan data dari

Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pertamanan Kota Medan, adapun Tanah

Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan terdiri

dari:

1. Pemakaman Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat

Kecamatan Medan Selayang;

2. Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B

Kecamatan Medan Tuntungan;


3. Pemakaman Kristen Patumbak Jalan Turi Ujung Kelurahan Timbang Deli Kecamatan

Medan Amplas;

4. Pemakaman Kristen Abdullah Lubis Jalan Abdullah Lubis Kelurahan Babura

Kecamatan Medan Baru;

5. Pemakaman Kristen Padang Bulan Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan

Baru;

6. Pemakaman Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei

Wampu Kecamatan Medan Baru;

7. Pemakaman Kristen Gajah Mada Lama Jl. Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar

Muda Kecamatan Medan Petisah.

Tetapi dalam pembahasan kajian ini hanya ditentukan 1 (satu) lokasi saja yaitu

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan.

1.7. Perumusan Masalah

Dengan melakukan berbagai observasi di tempat-tempat pemakaman di seluruh

Kota Medan, maka disimpulkan akan muncul berbagai masalah penting diantarannya

adalah :

1. Dari tujuh lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan enam

diantaranya tidak berfungsi lagi, hanya satu lokasi saja yang dapat diberdayakan

secara ekonomi tetapi belum maksimal;

2. Manajemen Pemakaman dari seluruh Tanah Pemakaman Umum (TPU) di Kota

Medan belum dikelola dengan baik;

3. Masyarakat belum disadarkan bahwa Tanah Pemakaman Umum sebenarnya potensial

secara ekonomi;
4. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen kota Medan secara ekonomi tidak memberi

sumbangan besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD);

5. Tidak terkoordinasi dengan baik, karena tidak adanya investor swasta yang ingin

menjadikan pemakaman sebagai peluang bisnis yang sangat menguntungkan.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengkaji aspek ekonomi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota

Medan dari sudut pandang Aglomerasi yaitu bahwa kegiatan utama pemakaman di

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen dapat mendorong munculnya kegiatan-

kegiatan lain yang sangat potensial secara ekonomi;

2. Menelusuri potensi ekonomi tersebut dalam upaya meningkatkan sumber Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Nantinya hasil penelitian ini akan bermanfaat terhadap perkembangan kota

Medan khususnya dalam manajemen penataan pemakaman yang ada di kota Medan

antara lain :

1. Sebagai bahan masukan untuk penelitian lanjutan dalam bidang pengembangan

sarana dan prasarana sosial bermasyarakat dalam kota;

2. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah Kota Medan di dalam setiap pengambilan

kebijakan pembangunan kota khususnya masalah pemakaman.

1.5. Kerangka Pemikiran

Melalui penjelasan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, maupun

manfaat penelitian ini nantinya akan tercipta suatu solusi yang tepat sebagai panduan

dalam mengambil kebijakan manajemen pembangunan Kota Medan.


Untuk lebih jelasnya Kerangka Penelitian di aplikasikan dalam bentuk struktur urutan
sebagai berikut:

LATAR BELAKANG

GAGASAN IDE
Memberdayakan Kawasan Pemakaman Agar Berfungsi Secara Ekonomi

MASALAH
a. Dari tujuh lokasi TPU Kristen di kota Medan enam diantaranya tidak berfungsi lagi, hanya satu lokasi
saja yang dapat diberdayakan secara ekonomi tetapi belum maksimal.
b. Manajemen Pemakaman dari seluruh TPU di kota Medan belum dikelola dengan baik.
c. Masyarakat belum disadarkan bahwa Tanah Pemakaman Umum sebenarnya potensial secara ekonomi
d. TPU Kristen kota Medan secara ekonomi tidak memberi sumbangan besar bagi PAD

TUJUAN
a. Untuk mengkaji aspek ekonomi Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Kristen di Medan dari sudut pandang Aglomerasi yaitu bahwa
kegiatan utama pemakaman di Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Kristen dapat mendorong munculnya kegiatan – kegiatan
lain yang sangat potensial secara ekonomi.
b. Menelusuri potensi ekonomi tersebut dalam upaya meningkatkan
sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Medan.

SURVEY LITERATUR WAWANCARA STUDY BANDING


LAPANGAN

PENGUMPULAN DATA

ANALISA
- Lokasi (Karakter)
- Kegiatan Pemakaman
- Dampak lain akibat
kegiatan pemakaman

KESIMPULAN/SARAN

Gambar. 1. Kerangka Pemikiran dan Penelitian


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi Aglomerasi

Apa yang dimaksud dengan aglomerasi? Montgomery (1988) mendefinisikan

aglomerasi sebagai konsentrasi spasial dari aktifitas ekonomi di kawasan perkotaan

karena “penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang

diasosasiakan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja, dan konsumen”

(Montgomery, 1988). Ini senada dengan Markusen (1996) yang menyatakan bahwa

aglomerasi merupakan suatu lokasi yang “tidak mudah berubah” akibat adanya

penghematan eksternal yang terbuka bagi semua perusahaan yang letaknya berdekatan

dengan perusahaan lain dan penyedia jasa dan bukan akibat kalkulasi perusahaan atau

para pekerja secara individual.

Sementara itu, para ahli ekonomi perkotaan mendefinisikan kota sebagai hasil

dari produksi aglomerasi secara spasial. Ini pada gilirannya mendorong tumbuhnya

literatur mengenai formasi kota. Perspektif moderen menunjukkan beberapa kelemahan

teori Klasik mengenai aglomerasi. Pada konteks ini, tiga jalur pemikiran dapat

diidentifikasi. Pertama, teori-teori baru mengenai eksternalitas dinamis (dynamic

externalities). Kedua, mazab pertumbuhan perkotaan. Ketiga, paradigma berbasis biaya

transaksi.

Dalam menjelaskan fenomena aglomerasi, banyak ekonom mendefinisikan kota

sebagai hasil dari proses produksi aglomerasi secara spasial. Dalam khasanah studi
perkotaan yang secara intensif dilakukan oleh para ekonom agaknya dapat diidentifikasi

empat periode evolusi pemikiran (Quigley, 1998: 127-9). kebanyakan studi

memformalkan model yang mencoba menjelaskan daya tarik lokasi kawasan perkotaan.

2.2. Tinjauan Teori

2.2.1. Konsep Ekonomi Aglomerasi (Agglomeration Economies)

Dalam konteks ekonomi geografi, konsep aglomerasi berkaitan dengan

konsentrasi spasial dari penduduk dan kegiatan-kegiatan ekonomi (Malmberg dan

Maskell, 2001). Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Montgomery dalam

Kuncoro (2002) bahwa aglomerasi adalah konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi di

kawasan perkotaan karena penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of

proximity) yang diasosiasikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja dan

konsumen. Keuntungan-keuntungan dari konsentrasi spasial sebagai akibat dari ekonomi

skala (scale economies) disebut dengan ekonomi aglomerasi (agglomeration economies).

(Mills dan Hamilton, 1989). Pengertian ekonomi aglomerasi juga berkaitan dengan

eksternalitas kedekatan geografis dari kegiatan-kegiatan ekonomi, bahwa ekonomi

aglomerasi merupakan suatu bentuk dari eksternalitas positif dalam produksi yang

merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan kota. (Bradley

and Gans, 1996). Ekonomi aglomerasi diartikan sebagai penurunan biaya produksi karena

kegiatan-kegiatan ekonomi berlokasi pada tempat yang sama. Gagasan ini merupakan

sumbangan pemikiran Alfred Marshall yang menggunakan istilah localized industry

sebagai pengganti dari istilah ekonomi aglomerasi. Ahli ekonomi Hoover juga membuat

klasifikasi ekonomi aglomerasi menjadi 3 jenis (Isard, 1979) yaitu large scale economies
merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan karena membesarnya skala produksi

perusahaan tersebut pada suatu lokasi, localization economies merupakan keuntungan

yang diperoleh bagi semua perusahaan dalam industri yang sama dalam suatu lokasi dan

urbanization economies merupakan keuntungan bagi semua industri pada suatu lokasi

yang sama sebagai konsekuensi membesarnya skala ekonomi (penduduk, pendapatan,

output atau kemakmuran) dari lokasi tersebut. Berbeda dengan pendapat para ahli

ekonomi yang lain, O’Sullivan (1996) membagi ekonomi aglomerasi menjadi dua jenis

yaitu ekonomi lokalisasi dan ekonomi urbanisasi. Dalam hal ini yang dimaksud dengan

ekonomi aglomerasi adalah eksternalitas positif dalam produksi yaitu menurunnya biaya

produksi sebagian besar perusahaan sebagai akibat dari produksi perusahaan

lain meningkat.

2.3. Teori Aglomerasi

2.3.1. Teori Neo Klasik

Sumbangan terbesar Teori Neo Klasik adalah pengenalan terhadap ekonomi

aglomerasi dengan argumentasi bahwa aglomerasi muncul dari prilaku para pelaku

ekonomi dalam mencari keuntungan aglomerasi berupa ekonomi lokalisasi dan ekonomi

urbanisasi. (Kuncoro, 2002). Asumsi yang digunakan oleh teori neo-klasik adalah

constant return to scale dan persaingan sempurna. Alfred Weber dikenal sebagai pendiri

teori lokasi modern yang berkenaan dengan tempat, lokasi dan geografi dari kegiatan

ekonomi. Minimalisasi biaya yang dikombinasikan dengan bobot input-input yang

berbeda dari perusahaan dan industri menentukan lokasi optimal bagi suatu perusahaan.

Weber secara eksplisit memperkenalkan konsep ekonomi aglomerasi, skala efisien


minimum, dan keterkaitan ke depan dan ke belakang. Konsep ini menjadi dasar

berkembangnya teori perdagangan regional baru. Dalam sistem perkotaan teori neo

klasik, mengasumsikan adanya persaingan sempurna sehingga kekuatan sentripetal

aglomerasi disebut sebagai ekonomi eksternal murni. (Krugman, 1998). Kekuatan

sentripetal muncul dari kebutuhan untuk pulang-pergi (commute) ke pusat bisnis utama

dalam masing-masing kota yang menyebabkan suatu gradien sewa tanah dalam masing-

masing kota. Menurut Krugman (1998), keterbatasan teori neo klasik diantaranya adalah

melihat bahwa ekonomi eksternal yang mendorong adanya aglomerasi masih dianggap

sebagi misteri (blackbox). Disamping itu sistem perkotaan neo klasik adalah non spasial

yang hanya menggambarkan jumlah dan tipe kota tetapi tidak menunjukkan lokasinya.

2.3.2. Teori Eksternalitas Dinamis

Teori-teori eksternalitas dinamis percaya bahwa kedekatan geografis

memudahkan transmisi ide, maka transfer teknologi merupakan hal penting bagi kota

(Glaeser, et.al. 1992). Teori eksternalitas dinamis didasarkan pada teori yang

dikemukakan oleh Marshall-Arrow-Romer (MAR), Porter dan Jacob. Teori-teori ini

mencoba menjelaskan secara simultan bagaimana membentuk kota dan mengapa kota

tumbuh. Eksternalitas MAR menekankan pada transfer pengetahuan antar perusahaan

dalam suatu industri. Menurut MAR monopoli lokal merupakan hal yang lebih baik

dibandingkan dengan kompetisi lokal sebab lokal monopoli menghambat aliran ide dari

industri lain dan eksternalitas diinternalisasi oleh inovator. Seperti halnya MAR, Porter

mengatakan bahwa dengan transfer pengetahuan tertentu, konsentrasi industri secara


geografis akan mendorong pertumbuhan. Berbeda dengan MAR, Porter menyatakan

bahwa kompetisi lokal lebih penting untuk mempercepat adopsi inovasi.

Tidak seperti MAR dan Porter, Jacob percaya bahwa transfer pengetahuan paling penting

adalah berasal datang dari industri-industri inti. Variasi dan keberagaman industri yang

berdekatan secara geografis akan mendukung inovasi dan pertumbuhan dibandingkan

dengan spesialisasi secara geografis.

2.3.3. Teori Ekonomi Geografi Baru (The New Economic Geography)

Teori ekonomi geografi baru berupaya untuk menurunkan efek-efek aglomerasi

dari interaksi antara besarnya pasar, biaya transportasi dan increasing return dari

perusahaan. Dalam hal ini ekonomi aglomerasi tidak di asumsikan tetapi diturunkan dari

interaksi ekonomi skala pada tingkat perusahaan, biaya transportasi dan mobilitas faktor

produksi. Teori ekonomi geografi baru menekankan pada adanya mekanisme kausalitas

sirkular untuk menjelaskan konsentrasi spasial dari kegiatan ekonomi (Krugman dan

Venables dalam Martin & Ottavianno, 2001). Dalam model tersebut kekuatan sentripetal

berasal dari adanya variasi konsumsi atau beragamnya intermediate good pada sisi

produksi. Kekuatan sentrifugal berasal dari tekanan yang dimiliki oleh konsentrasi

geografis dari pasar input lokal yang menawarkan harga lebih tinggi dan menyebarnya

permintaan. Jika biaya transportasi cukup rendah maka akan terjadi aglomerasi. Dalam

model eksternalitas teknologi, transfer pengetahuan antar perusahaan memberikan

insentif bagi aglomerasi kegiatan ekonomi. Informasi diperlakukan sebagai barang publik

dengan kata lain tidak ada persaingan dalam memperolehnya. Difusi informasi ini

kemudian menghasilkan manfaat bagi masing-masing perusahaan. Dengan


mengasumsikan bahwa masing-masing perusahaan menghasilkan informasi yang

berbeda-beda, manfaat interaksi meningkat seiring dengan jumlah perusahaan. Karena

interaksi ini informal, perluasan pertukaran informasi menurun dengan meningkatnya

jarak. Hal ini memberikan insentif bagi pengusaha untuk berlokasi dekat dengan

perusahaan lain sehingga menghasilkan aglomerasi.

2.4. Kasus-Kasus Aglomerasi Perkotaan

2.4.1. Aglomerasi Perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Dalam menjelaskan fenomena aglomerasi, banyak ekonom mendefinisikan kota

sebagai hasil dari proses produksi aglomerasi secara spasial. Dalam khasanah studi

perkotaan yang secara intensif dilakukan oleh para ekonom agaknya dapat diidentifikasi

empat periode evolusi pemikiran (Quigley, 1998: 127-9). Pada perode pertama, yaitu

beberapa dasawarsa setelah Perang Dunia I, fokus analisis adalah pada faktor-faktor yang

mempengaruhi lokasi perusahaan dan rumah tangga dalam suatu kota. Pada periode

kedua, yang dimulai pada pertengahan dasawarsa 1960-an, kebanyakan studi

memformalkan model yang mencoba menjelaskan daya tarik lokasi kawasan perkotaan.

Periode ketiga muncul dari analisis yang intensif mengenai kota-kota utama di AS

(misalnya, New York) dan memperkenalkan konsep eksternalitas, yang muncul akibat

skala ekonomis. Saat ini, kita berada dalam pertengahan periode keempat dalam mencoba

memahami perekonomian kota. Pada periode ini, kota digunakan untuk menganalisis

hakekat dan sebab-sebab pertumbuhan ekonomi. Kebanyakan analisis aglomerasi secara

implisit mengasumsikan bahwa formasi dan perkembangan kota dapat dipahami bila

mekanisme konsentrasi produksi secara spasial telah dimengerti dengan benar.


DIY adalah provinsi yang unik secara demografik. Jumlah penduduk DIY hanya

sekitar 3,1 juta jiwa pada tahun 2000 dan memiliki angka pertumbuhan penduduk 0,72%,

yang paling rendah di Indonesia. Dengan sekitar 60% penduduk tinggal di daerah

perkotaan, DIY merupakan provinsi dengan penduduk paling padat kedua di Indonesia,

setelah DKI Jakarta. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk DIY pada tahun 2000 sebesar

980 orang/km2, dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Yogyakarta (12.228

orang/km2) dan terendah di Gunung Kidul (451 orang/km2).

Aglomerasi penduduk DIY cenderung berada di kota Yogjakarta dan kabupaten

Sleman. Dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,51% per tahun selama 1990-2000,

Kabupaten Sleman memiliki pertumbuhan penduduk tertinggi di Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, diikuti Bantul dan Gunungkidul, sedang Kodya Yogya dan

Kulonprogo mengalami pertumbuhan negatif. Dari segi jumlah penduduk, Kabupaten

Sleman juga memiliki penduduk terbesar diikuti Bantul,Gunungkidul, Jogja dan

Kulonprogo.

Secara demografis hal ini menunjukkan bahwa di Sleman terdapat aktivitas yang

tinggi dalam bidang kependudukan berupa bertambahnya para pendatang, meningkatnya

angka kelahiran, dan banyaknya pasangan usia subur. Pada gilirannya, ini menunjukkan

adanya fenomena perkotaan, terutama Extended Yogyakarta urban region, yaitu kota

Yogyakarta ditambah kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sleman yang berbatasan

langsung dengan Yogyakarta.

Dari uraian di atas, dengan melihat komposisi penduduk Sleman, maka dapat

disimpulkan bahwa wilayah selatan Kabupaten Sleman yang meliputi kecamatan

Gamping, Melati, Ngaglik dan Depok ditambah lagi dengan Kecamatan Godean dan
Sleman memang merupakan basis pertumbuhan perkotaan yang membentuk satu

aglomerasi dengan Kota Yogyakarta. Kecamatan Godean, Sleman dan Ngaglik, kendati

terletak agak jauh dari Kota Yogyakarta, telah berkembang menjadi arah kegiatan

masyarakat di wilayah kecamatan sekitarnya sehingga menjadi pusat pertumbuhan.

Indikator kependudukan ketiga kecamatan/kota tersebut memiliki kepadatan penduduk

yang cukup tinggi yang mencerminkan tingginya aktivitas kependudukan sebagai salah

satu fenomena perkotaan. Dinamika aktivitas ekonomi di DIY menimbulkan konsentrasi

aktivitas ekonomi di Kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman. Aglomerasi ekonomi di

kedua daerah ini nampaknya tumbuh pesat, sebagaimana tercermin dari tingginya

pertumbuhan ekonomi yang melebihi rata-rata DIY. Menjamurnya rumah makan, rumah

kos, berbagai aktivitas perdagangan dan jasa, berjalan seiring dengan dibangunnya

universitas dan hotel.

Apakah aglomerasi penduduk juga sejalan dengan aglomerasi industri di DIY?

Identifikasi wilayah perkotaan juga bisa dilakukan dengan melihat konsentrasi spasial per

kecamatan dari Industri Besar dan Menengah (IBM) yang ada di Kabupaten Sleman.

Dengan menggunakan metode identifikasi kluster yang telah dikembangkan dalam

literatur Industri terakhir (Kuncoro, 2002), adanya akses jalan, khususnya ring road dan

jalan raya yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Magelang, ikut berperanan dalam

membentuk aglomerasi industri di sepanjang kedua jalan ini.

2.4.2. Konsentrasi Geografis Industri Manufaktur di Greater Jakarta dan Bandung

Periode 1980-2000: Menuju Satu Daerah Aglomerasi


Menurut studi yang dilakukan oleh Amini Hidayati dan Mudrajad Kuncoro

menyatakan bahwa pertumbuhan sektor industri yang cukup pesat menunjukkan

keberhasilan industrialisasi yang tidak terlepas dari berbagai kebijakan dan strategi yang

telah ditempuh pemerintah untuk mendorong dan merangsang investasi disektor

industri,diantaranya melalui penerapan strategi industri substitusi impor maupun strategi

promosi ekspor. Namun demikian, ternyata keberhasilan ini tidak diiringi dengan

penyebaran aktifitas industri yang merata secara spasial. Aktifitas industri Indonesia

hanya terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu saja. Dalam studinya menemukan bahwa

pusat konsentrasi industri manufaktur Indonesia berlokasi di pulau Jawa dengan

konsentrasi yang membentuk pola dua kutub (bipolar pattern). Pola konsentrasi yang

ditemukan oleh Kuncoro memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hill,

yaitu di ujung barat pulau Jawa yang meliputi Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang,

Bekasi) dan Bandung. Sedangkan di ujung timur pulau Jawa berpusat di kawasan

Surabaya. Sementara itu apabila menyimak lebih mendalam perkembangan konsentrasi

industri di kutub barat pulau Jawa yang meliputi Greater Jakarta dan Bandung, maka

akan terlihat beberapa fenomena yang cukup menarik untuk diamati lebih lanjut.

Pertama, dewasa ini terdapat kecenderungan perkembangan aktifitas industri manufaktur

di kota-kota inti (core region) dalam hal ini Metropolitan Jakarta dan Bandung terlihat

menurun. Sementara itu di kota-kota pinggiran (fringe region) seperti Bogor, Tangerang,

dan Bekasi (Botabek) aktifitas industri manufaktur justru semakin meningkat. Fakta ini

dapat dilihat dari sudut pangsa tenaga kerja, nilai tambah maupun jumlah perusahaan

yang beroperasi di wilayah ini selama dua dekade terakhir. Kedua, terdapat fenomena

pengelompokan (aglomerasi) industri yang cenderung membentuk suatu koridor


pembangunan diantara wilayah metropolitan Jakarta dengan metropolitan Bandung

(gambar 4). Secara fenomenal dapat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah desa urban

di sepanjang koridor-koridor tersebut. Sedangkan secara geografis konsentrasi industri

terlihat tersebar di sepanjang koridor Jakarta – Bandung, sehingga wilayah perkotaan di

Jabotabek dan Metropolitan Bandung hampir menyatu atau membentuk suatu jaringan

kota (network cities) (Laquian, 1998: 1; Kuncoro, 2000: 185). Mengacu pada beberapa

fenomena yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini berusaha mengidentifikasi dan

meneliti di daerah mana saja aglomerasi industri berlokasi dalam lingkup kedua Greater

(Jakarta dan Bandung), bagaimana pola dan dinamikanya selama periode 1980-2000.

2.5. Pemakaman

Life (Kehidupan), menurut webster Dictionary adalah The state of animal or plant

in which its organs are capable of performing their function (New Websters Dictinary for

english Languange,1997) Sedangkan death (kematian) The act or fact of dying; The total

and permanent cessation of all the vital function of an animal or plant, The state of being

dead; Loss or absent of spiritual life; Lost or deprivation of civil life (New Websters

Dictinary for english Languange,1997)

The Enchicolopedia of religon mempertegas arti diatas bahwa keberadaan

kehidupan dan dapat didefenisikan dari tanda tanda nyata, antara lain adanya nafas,

kesadaran, fungsi akal, dan pergerakan fisik, (Mircia Eliade. The enclopedia of religion)

dalam Charles dkk,2003. Sedangkan kematian adalah keberadaan yang berada secara

esensial dari kehidupan di dunia, kehidupan antara yang lahir dan yang mati. Kematian
umumnya diyakini sebagai nasib alami manusia yang ditetapkan oleh Tuhan atau dewa.

(Mircia Eliade. The enclopedia of religion).

Berdasarkan definisi umum di atas, proses peralihan dari kehidupan kematian

dapat ditandai dengan hilangnya atau lepasnya jiwa yang mengisi manusia, yaitu suatu

kekuatan yang menyebabkan gerak dan dapat hidup langsung begitu lepas dari tubuh

jasmani. (Koencaraningrat. Ritus peralihan di Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1985 :

52). Jiwa dianggap tidak pembusukan (dekomposisi) atau bersifat kekal. (Loise Leahy.SJ.

Misteri Kematian, suatu pendekatan filsafat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum 1998

: 48). Anggapan ini menghadirkan pemikiran bahwa jiwa akan mengalami hal yang sama

seperti saat jasmani masih hidup. Adanya kepercayaan akan kekekalan jiwa dan

keterikatan yang hidup dengan yang mati mendorong masyarakat tertentu untuk

memberikan perlakuan khusus pada kematian.

Bentuk perlakuan khusus terhadap kematian sebenarnya behubungan dengan

penghargaan manusia tehadap orang yang meninggal. Caranya adalah dengan selalu

berusaha untuk mempersembahkan atau memberikan suatu kepada orang yang telah

meninggal, baik itu persembahan doa maupun persembahan fisik. Menurut

Koentjaraningrat (1987:393), bentuk perlakuan khusus terhadap kematian berkaitan salah

satu unsur universal kebudayaan yaitu sistim religi yang berkembang di masyarakat.

Dengan unsur ini manusia akan membayangkan wujud dunia gaib, dewa dan makhluk

halus yang mendiaminya, sifat Tuhan serta hakekat hidup dan mati dan mengalami

ketakutan terhadapnya sehingga mendorong manusia untuk selalu menyertakan perlakuan

khusus dalam menjalankan setiap tahap kehidupannya. Pelakuan khusus ini penting
karena adanya gagasan bahwa setiap perubahan yang terjadi dalam hidup manusia

melibatkan aksi dan reaksi antara sesuatu yang suci dan duniawi.

Pada masyarakat tertentu, terdapat suatu bentuk perlakuan khusus terhadap orang

meninggal yaitu dengan memberikan ruang khusus. Hal ini terdorong oleh proses

kematian yang sering melambangkan proses pemisahan antara orang yang hidup dengan

yang mati. Setelah kematian, manusia akan mengalami proses transisi kematian, dan

akhir dari proses itu adalah pengiriman orang yang mati ke dunia kematian (the world of

death). Pernyataan yang serupa dikemukakan oleh Waterrson (1990) bahwa orang-orang

percaya yang mati akan menempati ”The land of the dead”, yang diidentikkan dengan

kehidupan di dunia.

Dari pernyataan-pernyataan di atas maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan

”Ruang” untuk yang mati dengan ”Ruang” yang hidup. Anggapan tersebut kemudian

berkembang sehingga bentuk perlakuan khusus terhadap kematian ada yang berhubungan

dengan masalah spasial (kekurangan).

2.5.1. Pemakaman di Kota Medan

Berdasarkan Sumber Data dari Dinas Pertamanan Koa Medan Tahun 2004 Tanah

Pemakaman Umum di kota Medan terdapat sebanyak 115 kawasan dengan luas areal

1.084.565,80 m2 (108,46 Ha) yang menyebar di seluruh kecamatan di Kota Medan. Areal

TPU tersebut dibagi menjadi 2 yakni :

1. Pemakaman Umum adalah areal pemakaman untuk umum yang pengelolanya

dilakukan oleh pemerintah Kota Medan sebanyak 8 unit dengan luas keseluruhan
sebanyak 45,5 Ha diantaranya adalah TPU Sei Batu Gingging, Jl. Gajah Mada, Jl.

Abdullah Lubis dan TPU Simalingkar B;

2. Pemakaman bukan umum adalah areal pemakaman yang disediakan untuk anggota

golongan berdasarkan etnis dan agama, yang dikelola oleh badan sosial, yayasan dan

kelompok lainnya. Jumlah pemakaman bukan umum ini sebanyak 107 unit dengan

luas 629.565 m2 (62,96 Ha) diantaranya adalah TPU Jl. SM. Raja. Jl. Sei Deli dan

TPU Islam Guru Patimpus. (Dinas Pertamanan Koa Medan Tahun, 2004).

Secara umum, dalam peraturan daerah Kota Medan No. 9 Tahun 1987 tentag ”

Izin Pengunaan Tanah Tempat Pemakaman” yang kemudian berubah menjadi Perda No.

2 Tahun 2002 tentang ” Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat ” hanya

menjelaskan kegiatan yang berhubungan dengan pengurusan pemakaman maupun

pemindahan kerangka jenazah serta penggunaan mobil jenazah, dimana kegiatan tersebut

harus mendapat persetujuan dari Pemerintah Kota Medan atau pejabat yang dihunjuk

yaitu Dinas Pertamanan Kota. (Gordon Angkasa Raya Situmorang, 2006)

Adapun lokasi pemakaman yang telah direncanakan untuk pelaksanaan maksud

tersebut diatas adalah :

1. Lokasi Pemakaman yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan (Dinas Pertamanan

Kota Medan) adalah:

a. Taman Pemakaman umum Kristen Gajah Mada Ujung, jalan Gajah Mada Perempatan

Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru;

b. Taman Pemakaman Umum Kristen Gajah mada Lama, jalan Gajah Mada Perempatan

Jalan Iskandar Muda Kec. Medan Petisah;

c. Lokasi Pemakaman Islam Sei Batu Gingging (Jalan Sei Batu Gingging Medan).
2. Lokasi Pemakaman yang dikelola oleh Badan Sosial, yayasan atau badan keagamaan

adalah :

a. Lokasi Pemakaman Islam Kayu Besar (Jalan Thamrin Medan) ;

b. Lokasi Pemakaman warga Arab (Jalan Brigjen Katamso Medan) ;

c. Lokasi Pemakaman Islam (Jalan Halat Medan) ;

d. Lokasi Pemakaman Islam (Jalan Guru Patimpus Medan).

Tabel. 2.1. Daftar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Yang Dikelola Oleh Pemko Medan

NAMA PEMAKAMAN/ LUAS KELURAHAN/


NO KETERANGAN
ALAMAT AREAL (M2) KECAMATAN
Tanjung Selamat Tj. Selamat/
1 10.000 Kristen
Jln. Flamboyan M. Selayang
Simalingkar B Simalingkar B/M
2 65.000 Kristen
Jl. Bunga Rampe Tuntungan
Patumbak Timbang
3 40.000 Kristen
Jl. Turi Ujung Deli/M.Amplas
Abdullah Lubis
4 15.000 Babura/M. Baru Kristen
Jl. Abdullah Lubis
Padang Bulan
5 20.000 M. Baru Kristen
Jl. Letjend Jamin Ginting
Gajah Mada Ujung
Jl. Gajah Mada
6 19.000 M. Baru Kristen
Perempatan
Jl. Sei Wampu
Gajah Mada Lama
Jl. Gajah Mada
7 19.000 M. Petisah Kristen
Perempatan
Jl. Iskandar Muda
Sei Batu Gingging
8 15.000 Babura/ M. Baru Islam
Jl. Sei Batu Gingging
Deli Tua Hindu/Budha/
9 25.000 Kab Deli serdang
Jl. Deli Tua Gelandangan
Jumlah 453.000
Tabel. 2.2. Daftar Tanah Wakaf / Yayasan Dalam Daerah Kota Medan

LUAS STATUS
NO NAMA TANAH WAKAF AREAL TANAH KETERANGAN
(M2) WAKAF
1 Perkuburan Kayu Besar
Jl Thamrin Kel. P. Pasar 30000 Islam
Kec. M. Kota
2 Pekuburan
5590 Islam
Jl. Kemiri
3 Pekuburan
4960 Islam
Jl. S.M. Raja/ Mesjid Raya
4 Pekuburan
Jl. Purwosari P. Brayan 20000 Islam
Bengkel
5 Pekuburan
Jl. Glugur Darat II Kec.M.
Timur
6 Pekuburan
Jl. Krakatau P. Brayan Darat
1577 Bersertifikat Islam
II
Kec. Timur
7 Pekuburan
Kel. P. Brayan Darat I 5988 Islam
Kec. M. Timur
8 Pekuburan
Jl. Mabar Kel Sidodadi 2379 Bersertifikat Islam
Kec. M. Perjuangan
9 Pekuburan
Jl. Santosa Baru Islam
Kec. M. Perjuangan
10 Pekuburan
Islam
Jl. Sei Kera
11 Pekuburan
Jl. Krakatau P. Brayan Darat Bersertifikat Islam
II
12 Bersertifikat
Jl. Tuasan /Psr III Islam
Kec. M. Perjuangan
13 Perkuburan
Jl. Tuasan/Psr III Kristen
Kec. M. Perjuangan
14 Bersertifikat
Jl. Sei Deli Kel. Silalas 4030 Islam
Kec. M. Barat
15 Bersertifikat
Jl. G. Patimpus Kel. Silalas 6815 Islam
Kec. M. Barat
16 Bersertifikat
1800 Islam
Jl. Semangka Kel. Silalas
Lanjutan Tabel. 2.2

17 Bersertifikat
Jl. Karya Gg. Wakaf Kel.
18739 Islam
Sei Agul
Kec M. Barat
Bersertifikat
18 Jl. Ling II P. Brayan Kota 2236 Bersertifikat Islam
Kec. M. Barat

Perkuburan
19 Jl. Lingk. IV P. Brayan 1600 Bersertifikat Islam
Kec. M. Barat
Perkuburan
Jl. K.L. Yos Sudarsono
20 Belawan 4888 Islam
Kota
Kec. M. barat
Perkuburan
21 Islam
Jl. Pembangunan
Perkuburan
22 Jl. Letjend. J. Ginting Kec. 7267 Islam
M Baru
Perkuburan Al-Hasanah
Jl. Sei Tuntungan Kel.
23 Babura 3613 Islam
Kec. M. Baru

Perkuburan
Jl. Kapt. Pattimura Kel.
24 6678 Islam
Darat
Kec. M. Baru
Perkuburan
Pasar VI Lingk. VIII Kel.
25 14437 Islam
Besar
Kec.M. Labuhan
Pekuburan
26 Islam/Hindu
Jl. Sutomo Ujung
Perkuburan
27 Lingk. IX Kel. Bear 1206 Islam
Kec. M. Labuhan
Perkuburan
28 Lingkungan XII Kel. Besar 8416 Bersetifikat Islam
Kec. M. Labuhan
Perkuburan
29 Lingk. XIII Kel. Besar 6782 Islam
Kec. M. Labuhan
30 Perkuburan
Lingk. VIII Kel. Pekan
5684 Islam
Labuhan
Kec. M. Labuhan
Lanjutan Tabel. 2.2

31 Perkuburan
Lingk. V Kel Sei Mati 1295 Islam
Kec M. Labuhan

Perkuburan
32 Lingk. VI Kel. Sei Mati 4416 Islam
Kec. M. Labuhan
Perkuburan Kamp. Bahari
33 Kel. Sei Mati Kec. M. 2034 Islam
Labuhan
Perkuburan
Lingk. XI Kel. Pekan
34 1080 Islam
Labuhan
Kec. M. Labuhan
Perkuburan
35 Lingk. II Martubung 2250 Islam
Kec. M. Labuhan

Perkuburan Islam
Lingk. VI Kel. Kota Bangun
36 9980
Kec. M. Deli

Perkuburan
37 Lingk. VI Kel. Kota Bangun 196 Islam
Kec. M. Deli
Perkuburan
38 Lingk. III Kel. Mabar 1350 Islam
Kec. M. Deli
Perkuburan
39 Lingk. III Km. 6,5 Tj. Mulia 9000 Islam
Kec. M. Deli
Perkuburan
40 Lingk. Kel. Tj. Mulia 6785 Islam
Kec. M. Deli
Perkuburan
41 Jl. Yos Sudarso Km 7 6928 Islam
Kec. M. Deli
Perkuburan
Gg. Surya Lingk. VII Tj.
42 224 Islam
Mulia
Kec. M. Deli
Perkuburan
Jl. Aluminium III Lingk.
43 31752 Islam
XIII
Tj. Mulia Kec. M. deli
Perkuburan
44 Lingk. I Kel. Titi Papan 316 Islam
Tj. Mulia Kec. M. Deli
45 Perkuburan
1000 Islam
Lingk. XII Kel. Titi Papan
Lanjutan Tabel. 2.2

Tj. Mulia Kec. M. Deli


Perkuburan
46 1601 Islam
Jl. Merak Kel Sei Sikambing
Perkuburan
47 Jl. Kamboja Kec. M. 3089 Islam
Sunggal
Perkuburan
48 Lingk. Seroja. Kel. Sunggal 1010 Bersertifikat Islam
Kec. M. Sunggal
Perkuburan
49 Lingk. P. Baris Kel. Lalang 8788 Bersertifikat Islam
Kec. M. Sunggal
Perkuburan Masyarakat
Karo
50 Jl. Flamboyan Kel. Tj. Kristen
Selamat
Kec M. Tuntungan
Perkuburan
51 Kel. Tj. Selamat 8218 Islam
Kec. M. Tuntungan
Perkuburan 2319
52 Kel. Baru Ladang Baru Islam
Kec. M Tuntungan

Perkuburan
Jl. Kuba IV 4235
53
Kec. M. Denai

Perkuburan
54 Jl. Panglima Denai Islam
Kec. M Amplas
Perkuburan
55 Jl. Pertahanan Kec. M. Kristen
Amplas
Perkuburan
56 Sp. Apros /Polonia Kec. M. Islam
Denai
Perkuburan
57 Jl. Sempurna Ujung Kristen
Kec. M. Kota
Perkuburan
58 Gg. Lia Lingk. I Menteng 1484 Sertifikat Islam
Kec. M. Denai
Perkuburan
59 Jl. Menteng VII Kel. Binjai 1167 Islam
Kec. M. Denai
Perkuburan
60 Jl. Menteng VII Kel. Binjai 1500 Sertifikat Islam
Kec. M. Denai
Lanjutan Tabel. 2.2

61 Perkuburan 750 Islam


Jl. B. Katamso Gg. Sawah
Titi
Kuning Kec. M. Johor
Perkuburan
62 Gg. Sepakat Link I 2225 Islam
Kec. M. Johor
Perkuburan
63 Lingk. V Kel Titi Kuning 400 Islam
Kec M. Johor
Perkuburan
64 Gg. Halim Kel Titi Kuning 600 Islam
Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Karya Utama Kel. P.
65 9000 Islam
Mansyur
Kec M. Johor
Perkuburan
Jl. Karya Utama Kel. P.
66 18849 Islam
Mansyur
Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Suka Rahmat Kel. Suka
67 2275 Islam
Maju
Kec. M. Johor
Perkuburan
68 2600 Islam
Gg. Alam Kec. M. Johor
Perkuburan
LIngk X Titi Kuning Gg.
69 820 Islam
Sawah
Kec M. Johor
Perkuburan
70 Kel. Kuala Bekala Kec. M. 6827 Islam
Johor
Perkuburan
Jl. B. Katamso Km 8,2
71 Kedai 1900 Sertifikat Islam
Durian
Kec. M. Johor
Perkuburan
JL. Stasiun Ujung Kedai
72 6944 Sertifikat Islam
Durian
Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Stasiun Ujung Kedai
73 10920 Sertifikat Islam
Durian
Kec. M. Johor
74 Perkuburan
Jl. Ika Bakti Lingk IV 2322 Sertifikat Islam
Gedung
Lanjutan Tabel. 2.2

Johor
Kec. M. Johor
Perkuburan
75 Islam
Kuala Bekala Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Sari Lingk. I Kedai
76 3000 Islam
Durian
Kec. M. Johor
Perkuburan
77 Kel. Indra Kasih Kec. M. 4570 Sertifikat Islam
Tembung
Perkuburan HS I/II
Jl. SM Raja/Bajak Kel.
78 6905 Sertifikat Islam
Harjosari II
Kec. M. Amplas
Perkuburan
79 Jl. Panglima Denai Kec. M 7562 Islam
Amplas

Perkuburan
Jl. Menteng VII Gg. Seroja
80
Kec. M. Amplas 577 Islam
Perkuburan
81 Jl. Menteng VII Gg. Wakaf 12000 Islam
Kec. M. Amplas
Perkuburan
82 Timbang Deli Kec. M. 6000 Islam
Amplas
Perkuburan
83 Gg. Ujung Link. V. Tj Gusta 8741 Sertifikat Islam
Kec. M. Helvetia
Perkuburan
84 Kelo Helvetia Kec. M. 10729 Sertifikat Islam
Helvetia
Perkuburan
Jl. Buntu No. 53 Cinta
85 4216 Islam
Damai
Kec. M. Helvetia
Perkuburan
Jl. Gatot Subroto sei
86 18000 Islam
Kambing
Kec. M. Petisah
Perkuburan
87 Jl. Kel sari Rejo Kec. M. 2502 Islam
Polonia
Perkuburan
88 Jl B. Katamso Kamp. Baru 6574 Sertifikat Islam
Kec. M. Maimun
Lanjutan Tabel. 2.2

89 Perkuburan 4418 Sertifikat Islam


Jl. B. Katamso Gg.
Sempurna
Sei Mati Kec. M. Maimun
Perkuburan Mandailing
90 Jl B. Katamso Sei Mati 26432 Sertifikat Islam
Kec. M. Maimun
Perkuburan
91 Gg. Pelita Kamp. Baru 8579 Sertifikat Islam
Kec. M. Maimun
Perkuburan
92 Jl. B Katamso Sei Mati 2584 Sertifikat Islam
Kec. M. Maimun
Perkuburan Minang
93 Jl. B. Katamso Gg. Perwira 4141 Sertifikat Islam
Sei Mati Kec. M. Maimun
Perkuburan
94 Jl. B. Katamso Sei Mati 4245 Sertifikat Islam
Kec. M. Maimun
Perkuburan
95 Jl. B. Katamso Sei Mati 2318 Sertifikat Islam
Kec. M. Maimun
Perkuburan
96 Jl. B. Katamso Sei Mati 6540 Islam
Kec. M. Maimun

Perkuburan
97 Jl. B. Katamso Sei Mati 5760 Islam
Kec. M. Maimun
Perkuburan
98 Jl. B. Katamso Kamp. Baru 6814 Sertifikat Islam
Kec. M. baru
Perkuburan
99 Jl. Saudara Beringin 3658 Sertifikat Islam
Kec. M. Selayang
Perkuburan
100 P. B. Selayang II 7816 Sertifikat Islam
Kec. M. Selayang
Perkuburan
101 7667 Sertifikat Islam
Tj. Sari Kec. M. Selayang
Perkuburan
102 Asam Kumbang 4376 Sertifikat Islam
Kec. M. Selayang
Perkuburan Mesjid Juang
Jl. H.M. Yamin Sei Kera
103 6057 Islam
Hilir I
Kec. M. Perjuangan
104 Perkuburan
Jl. Ibrahim Umar Sei Kera 4600 Islam
Kec. M. Perjuangan
Lanjutan Tabel. 2.2

105 Perkuburan
Jl. Setia Jadi Tegal Rejo 1000 Sertifikat Islam
Kec. M. Perjuangan

Perkuburan
106 Sei Kera Hulu Kec. M. 3680 Islam
Perjuangan
Perkuburan
107 Lingk.39 Rengas Pulau 195 Islam
Kec. M. Marelan
Perkuburan
108 Lingk. 14 Rengas Pulau 600 Islam
Kec. M. Marelan
Perkuburan
109 Lingk. 33 Rengas Pulau 1327 Islam
Kec. M. Marelan
Perkuburan
110 Lingk 38. Rengas Pulau 1500 Islam
Kec. M. Marelan

Perkuburan
111 Lingk 17 Rengas Pulau 2120 Islam
Kec. M. Marelan
Perkuburan
112 Lingk. IX Terjun Kec. M. 1994 Islam
Marelan
Perkuburan
113 Lingk. 32 Rengas Pulau 412 Islam
Kec. M. Marelan
Perkuburan
114 Lingk. 14 Rengas Pulau 945 Islam
Kec. M. Marelan
Perkuburan
115 Lingk. X Labuhan Deli 1400 Islam
Kec. M. Marelan
Perkuburan
116 40000 Islam
Jl. Halat Kec. M. Area
Perkuburan
117 8376 Islam
Jl. IsmailiayahKec. M. Area
Keterangan :

- Sudah Sertifikat 33 Lokasi 185.008 m2

- Belum Sertifikat 71 Lokasi 431.416 m2

Jumlah 104 Lokasi 616.424 m2

- Lokasi Yang Belum Tertata 13 Lokasi

Jumlah 117 Lokasi

2.5.2. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang dikelola oleh Pemerintah Kota

Medan terdiri dari:

8. Pemakaman Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat

Kecamatan Medan Selayang;

9. Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B

Kecamatan Medan Tuntungan;

10. Pemakaman Kristen Patumbak Jalan Turi Ujung Kelurahan Timbang Deli Kecamatan

Medan Amplas;

11. Pemakaman Kristen Abdullah Lubis Jalan Abdullah Lubis Kelurahan Babura

Kecamatan Medan Baru;

12. Pemakaman Kristen Padang Bulan Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan

Baru;

13. Pemakaman Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei

Wampu Kecamatan Medan Baru;


14. Pemakaman Kristen Gajah Mada Lama Jl. Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar

Muda Kecamatan Medan Petisah.

Tanah pemakaman umum dan bukan tanah pemakaman umum dalam

melaksanakan kegiatan mempunyai perbedaan antara lain :

Tanah Pemakaman Umum

1. Melaksanakan kegiatan administrasi sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah

ditetapkan;

2. Anggaran biaya yang dipergunakan disesuaikan dengan APBD;

3. Untuk penambahan lahan ataupun pembenahan lokasi, terlebih dahulu harus membuat

pengajuan /usulan dan mendapat persetujuan dari DPRD.

Tanah Pemakaman Bukan Umum

1. Melaksanakan kegiatan sesuai peraturan yang telah disepakati oleh para

pengurus/anggota;

2. Anggaran biaya yang dikeluarkan berdasarkan dana yang tersedia pada kas yayasan

dan atas pembenahan lokasi pemakaman berdasarkan atas musyawarah para pengurus

/anggota;

3. Untuk penambahan lahan atau pembenahan lokasi pemakaman berdasarkan atas

musyawarah para pengurus/anggota dan disesuaikan dengan dana yang tersedia pada

kas.

Pengelolaan tempat pemakaman yang tidak keseluruhannya dikelola oleh

Pemerintah kota Medan adalah salah satu masalah yang belum terkoordinir, pemakaman

yang multi fungsi, disamping terbenturnya anggaran dan sempitnya lahan juga kultur

kebiasaan penduduk yang heterogen, saling memiliki budaya kebiasaan dan tata cara
penguburan yang berbeda. Untuk penambahan lahan terlebih dahulu harus diadakan

penelitian tentang lokasi yang strategis baik tempat, kondisi dan luas areal, sedangkan

teknis pelaksanaannya harus matang dan disesuaikan dengan Rencana Umum Ruang

Kota (RUTRK) serta profesionalisme petugas pengelola yang kesemuanya ini

membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dengan keterbatasan sumber tadi, Pemerintah

Kota Medan dalam hal ini Dinas Pertamanan Kota Medan secara bertahap menata

pemakaman di kota Medan, disamping bersumber dari APBD Propinsi Sumatera Utara

atau bahkan bantuan dari Pemerintah Pusat.

2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Sah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak seluruhnya memiliki kesamaan, terdapat

pula sumber-sumber pendapatan lainnya , yaitu penerimaan lain-lain yang sah, menurut

Devas bahwa: kelompok penerimaan lain-lain dalam pendapatan daerah tingkat II

mencakup penerimaan kecil-kecil, seperti hasil penjualan alat berat dan bahan jasa.

Penerimaan dari swasta, bunga simpan giro dan bank serta penerimaan denda kontraktor.

Namun walaupun demikian sumber penerimaan daerah sangat bergantung pada potensi

daerah itu sendiri.

2.6.1 Sektor Pemakaman sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pelaksanaan pekerjaan pada pemakaman adalah pekerjaan pelayanan masyarakat

yang memerlukan pertapakan tanah untuk tempat pemakaman jenazah dalam hal ini

harus menempuh prosedur yang berlaku sesuai dengan perda No. 9 Tahun 1987 berbunyi

“ Izin Penggunaan Tanah Tempat Pemakaman” berubah menjadi perda No. 32 Tahun
2002 berbunyi “ Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat”. Seksi

pemakaman dalam melaksanakan kegiatannya setiap tahun dibebani dengan target oleh

pemerintah kota Medan dan persetujuan dari DPRD Kota Medan. Masyarakat yang

memerlukan pertapakan tanah pemakaman terlebih dahulu harus memenuhi beberapa

syarat antara lain :

1. Surat keterangan dari kelurahan atau rumah sakit;

2. Surat keterangan dari Dinas Kesehatan yang telah disediakan;

3. Mengisi formulir permohonan yang telah disediakan.

Masyarakat yang ingin memindahkan kerangka jenazah keluarganya ke tempat

lain terlebih dahulu harus memenuhi syarat yaitu :

a. Surat keterangan dari lurah tempat domisili ahli waris;

b. Surat keterangan dari Dinas Kesehatan Kota Medan;

c. Surat keterangan dari Sekretaris Daerah (Sekda) bagi jenazah yang akan dibawa ke

luar kota;

d. Mengisi formulir permohonan izin yang telah disediakan.

Masyarakat yang ingin mempergunakan mobil jenazah untuk mengangkut jenazah

keluarganya, terlebih dahulu memenuhi syarat yaitu membuat/mengisi formulir

permohonan izin yang telah disediakan. Adapun bidang pekerjaan yang terdapat pada

seksi pemakaman meliputi antara lain :

A. Bidang Administrasi

1. Menerbitkan surat izin pemakaman;

2. Menerbitkan surat izin pemindahan kerangka jenazah;

3. Menerbitkan surat izin penguburan kembali kerangka jenazah yang telah dibongkar;
4. Menerbitkan surat izin pemakaian mobil jenazah;

5. Mengeluarkan surat perintah jalan (SPJ) kepada supir mobil jenazah yang akan keluar

kota;

6. Menerbitkan surat perpanjangan izin retribusi penggunaan tanah tempat pemakaman;

7. Membuat surat pengantar/perintah ke lokasi pemakaman untuk penggalian lubang.

Adapun Tanah Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola oleh Pemerintah Kota

Medan ada 9 (Sembilan) lokasi yang mempunyai luas areal sekitar 453.000 m2 atau 45,3

Ha dan dikerjakan 38 orang tenaga kerja dengan tenaga pengawas sebanyak 8 orang

tenaga swakelola dan 1 orang tenaga Pegawai Negeri Sipil.

B. Bidang Lapangan

1. Membersihkan lokasi pemakaman;

2. Menggali / menutup lubang;

3. Melayani masyarakat yang datang berziarah ke tempat pemakaman kepada ahli waris

yang datang berziarah.

Merujuk peraturan yang mengatur tentang pemakaman dituangkan pada Perda

No. 9 tahun 1987 berbunyi “ Izin Penggunaan Tanah Tempat Pemakaman” kemudian

berubah menjadi Perda No. 32 tahun 2002 berbunyi “ Retribusi Pelayanan Pemakaman

dan Pengabuan Mayat” dengan perincian dan masa berlaku sebagai berikut :

1. Pemakaman dewasa = Rp. 65.000/2 Tahun

2. Pemakaman anak = Rp. 55.000/2 Tahun

3. Pembangunan bina/tanda peringatan makam = Rp. 25.000/Jenazah

4. Membongkar makam dan menutup kembali = Rp. 25.000/Jenazah

5. Mengubur kembali jenazah yang telah dibongkar = Rp. 25.000/Jenazah


6. Memperpanjang izin retribusi pemakaman 50% dari izin pemakaman dewasa dan

anak-anak

7. Pengabuan Mayat :

a. Pengabuan Terbuka = Rp. 200.000/Jenazah

b. Pengabuan Tertutup = Rp. 300.000/Jenazah

c. Menyemayamkan Jenazah = Rp. 15.000/Hari

8. Wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar,

dikenakan denda 2% setiap bulannya

Perincian biaya untuk pemakaian mobil jenazah adalah sebagai berikut :

1. Pemakaian dalam kota = Rp. 40.000/trip

2. Pemakaian ke luar kota adalah panjang jalan yang dilalui x Rp. 800,- + pemakaian

dalam kota (….. Km x Rp. 800,- + Rp. 40.000,-)

Pemakaian mobil jenazah diatur pada Perda No. 6 Tahun 1999 berbunyi

“Retribusi Kekayaan Daerah”. Untuk memperoleh tempat pemakaman bukan umum

setiap pemohon dikenakan pungutan sebesar Rp. 15.000 sampai dengan Rp.

30.000/jenazah sesuai dengan lokasi tanah makam yang ditetapkan dengan keputusan

Kepala Daerah. Pengutipan dilakukan oleh pengelola pemakaman bukan umum dengan

ketentuan 25 % dari pungutan tersebut disetor ke kas Pemerintah Daerah sebagai sumber

Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Dinas Pertamanan Kota Medan, 2003).


2.6.2. Target dan Hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Medan

Subdis Pemakaman dalam melaksanakan kegiatan setiap tahun dibebani target

Pendapatan Asli Daerah (PAD), berdasarkan hal tersebut diatas maka hasil-hasil yang

telah dicapai dari tahun 1996 s/d 2002 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.3. Target dan Realisasi Sektor Pemakaman Tahun 1996-2002

Tahun Target Realisasi

No Anggaran Rp. Rp. Keterangan

1 1996/1997 36.000.000 27.154.250 Tidak memenuhi

2 1997/1998 40.000.000 52.610.800 Over target

3 1998/1999 40.000.000 33.906.000 Tidak memenuhi

4 1999/2000 89.627.000 79.698.200 Tidak memenuhi

5 2000 (9 Bulan) 70.000.000 56.445.000 Tidak memenuhi

6 2001 100.000.000 86.571.250 Tidak memenuhi

7 2002 125.000.000 79.850.000 Tidak memenuhi

8 2003 150.000.000 165.780.293 Over Target

9 2004 175.000.000 131.710.586 Tidak memenuhi

10 2005 200.000.000 127.640.879 Tidak memenuhi

11 2006 225.000.000 223.571.171 Tidak memenuhi

12 2007 250.000.000 219.501.464 Tidak memenuhi


Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan, 2007
Gambar. 2.1. Target dan Realisasi Pemakaman 1996-2007

Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa target yang dibebankan khususnya

dari sektor pemakaman belumlah memenuhi apa yang diharapkan karena masih banyak

target yang dibebankan tidak tercapai, hal ini disebkan masa berlaku izin 4 tahun

sementara yang dibebankan berlaku 1 tahun sekali, sehingga izin retribusi yang telah

dibayar oleh ahli waris untuk yang akan datang tidak dapat ditagih akan tetapi menunggu

sampai 4 tahun kedepan (masa berlaku izin terakhir).


Tabel 2.4. Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002

Tahun Target Realisasi

No Anggaran Rp. Rp. Keterangan

1 2000 2.520.000 2.944.000 Over Target

2 2001 2.520.000 2.720.000 Over Target

3 2002 2.720.000 2.788.000 Over Target

Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002

3.000.000

2.900.000

2.800.000

2.700.000

2.600.000 Target
Realisasi
2.500.000

2.400.000

2.300.000
2000 2001 2000
Tahun Anggaran

Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan 2002


Gambar. 2.2. Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002
LURAH
Surat Kematian

DINAS KESEHATAN
Surat Keterangan
AHLI WARIS/
PENGURUS STM
DINAS PERTAMANAN
IZIN PEMAKAMAN

LOKASI/TEMPAT
PEMAKAMAN

Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan, 2008


Gambar. 2.3. Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemakaman Jenazah

LURAH
Surat Pengantar ( Dari Domisili
Ahli Waris )

DINAS KESEHATAN
Surat Keterangan
AHLI WARIS/
PENGURUS STM
SEKETARIS DAERAH
KOTA MEDAN
Surat Keterangan

DINAS PERTAMANAN
- Izin Pemindahan Kerangka
Jenazah/Tulang Belulang
- Lokasi Pemakaman /Tempat
Pemakaman

Sumber: Dinas Pertamanan Kota Medan, 2008


Gambar. 2.4. Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemindahan Kerangka Jenazah/Tulang
Belulang
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada kasus ini adalah Model Deskriptif yang

dapat diartikan suatu cara dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

set kondisi, suatu set pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki (Nazir, 1985)

Menurut Nazir (1985) dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan

fenomena dan faktor yang akan melihat hubungan antara suatu faktor dengan faktor

lainnya. Oleh karena itu, penelitian deskriptif ini juga dinamakan studi kasus. Jadi pada

penelitian ini yang diarahkan pada metode deskriptif dimana kasusnya berjudul “Kajian

Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di

Kota Medan”.

Cakupan yang digunakan sebagai bentuk Metode Analisa Data dalam melakukan

Kajian dan Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen

di Kota Medan” adalah menggunakan metode Kualitatif yang diartikan akan dapat

memberikan deskripsi atas apa yang diteliti.


3.2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah Data Primer yang akan

menjelaskan hasil dari pengumpulan data penelitian yang juga berupa informasi

mengenai persepsi tentang permasalahan yang akan diangkat sesuai dengan judul
44:
“Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di

Kota Medan”.

Adapun data-data yang rencananya dikumpulkan adalah :

a. Data Lokasi;

b. Data Luas Tanah Pemakaman Umum (TPU);

c. Data Manajemen Pengelolaan;

d. Data Aglomerasi yang terjadi.

3.3. Lokasi Penelitian

Rencana lokasi penelitian direncanakan pada daerah yang ada lokasi Tanah

Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang berada di kota Medan secara keseluruhan, tetapi

dalam pembahasannya ditentukan 1 (satu) lokasi studi seperti sudah diutarakan

sebelumnya untuk dikaji yaitu Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B,

Jalan Bunga Rampe, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan.

3.4. Jadwal Penelitian

Direncanakan jangka waktu dalam meneliti kasus yang diangkat diperlukan

selama kurang 6 (enam) bulan, adapun bagiannya adalah terdiri dari :

1. Persiapan Survei;
2. Survei dan Kompilasi Data;

3. Analisa Data;

4. Olah Hasil Penelitian;

5. Pembahasan hasil Penelitian;

6. Kesimpulan dan Saran (Rekomendasi).

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah
Pemakaman Umum ( TPU ) Kristen di Kota Medan

JADWAL PEKERJAAN
N TAHAPAN Bulan – 1 Bulan - 2 Bulan - 3 Bulan - 4 Bulan – 5
o PENELITIAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Survei
2 Survei dan
Kompilasi Data
3 Analisis Data
4 Olah hasil data
penelitian
5 Pembahasan
hasil penelitian
6 Kesimpulan dan
saran
( rekomendasi )

a. Persiapan Survei

Tahapan persiapan survei dilakukan dalam 2 minggu, dengan distribusi waktu

pada kegiatan studi literatur dan kegiatan persiapan survei, dengan perincian;

a. penyelesaian surat-surat dan pengurusan perijinan;

b. pembuatan program pelaksanaan survei;

c. merancang daftar data yang dibutuhkan, serta pembuatan peta-peta survei;

d. persiapan hal-hal lain yang berhubungan dengan kelancaran survei.

b. Survei

Terdiri dari dua jenis pokok kegiatan, yaitu :


a. Survei primer, yang dilakukan dengan terjun langsung kelokasi studi dengan

wawancara dan obeservasi lapangan;

b. Survei sekunder, dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang sifatnya

instansional, dengan cara menghubungi instansi, lembaga dan dinas-dinas yang

berkaitan dengan pemakaman di Kota Medan.

c. Kompilasi Data

Kompilasi data dilakukan dengan proses seleksi, pengelompokan data secara siste-

matis sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam analisis dan penulisan tesis

penelitian.

d. Analisis Data

Kegiatan pokok analisis adalah menelaah, mengolah serta menilai data yang telah

tersusun sehingga dihasilkan interpretasi data sesuai dengan tujuan penelitian tesis.

Kegiatan ini direncanakan memerlukan waktu 3 (tiga) minggu.

e. Olah Hasil Data Penelitian

Memerlukan waktu penyelesaian selama 6 (enam) minggu untuk hasil data.

Pengolahan data dilakukan sesuai dengan permasalahan, tujuan, dan sasaran

penelitian tesis. Setiap perkembangan hasil penelitian dikonsultasikan dengan

pembimbing tesis melalui proses bimbingan tesis.

f. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah draft olah hasil data penelitian dirampungkan dan dengan persetujuan

pembimbing diarahkan kepembahasan hasil penelitian guna mendapatkan hasil untuk

pembahasan lanjutan. Pembahasan ini dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.


g. Kesimpulan dan Saran (Rekomedasi)

Bagian ini merupakan hasil rekapitulasi akhir dari setiap kegiatan, dan setiap hasil

kegiatan ini baik itu dari awal sampai dengan tahap rekomendasi merupakan wujud

nyata dari penelitian.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe

Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

4.1.1. Lokasi

Rencana lokasi penelitian direncanakan adalah Tanah Pemakaman Umum (TPU)

Kristen yang dikelola oleh pemerintah kota Medan dan berada di kota Medan secara

keseluruhan, tetapi dalam pembahasannya ditentukan 1 (satu) dari 7 (tujuh) lokasi studi

yaitu Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B, Jalan Bunga Rampe Kel.

Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan.

Berdasarkan uraian dan analisa diatas maka judul penelitian ini adalah “Kajian

Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota

Medan”

Adapun alasan dipilih lokasi tersebut diatas adalah:

1. Faktor Fisik Pemakaman (arsitektur)

Bentuk dari fisik makam yang ada pada saat ini umumnya sudah bagus dan tertata

rapi sehingga menciptakan keserasian di lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU)

Kristen Simalingkar B dengan melihat keseragaman bentuk dan simbol salib yang

ada. Pola Pedestrian sudah tertata rapi dan beraturan tetapi masih kurang maksimal

untuk membuat para pengunjung merasa lebih aman dan nyaman. Vegetasi yang

terdapat di lokasi belum memadai dan kurang lengkap.

2. Faktor Administrasi
Manajemen pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B sudah ada

secara administrasi tetapi belum maksimal dalam hal pelayanan jasa pemakaman

yang diberikan serta sumber daya manusia (SDM) relatif minim.

3. Faktor Sosial

Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B mampu memberikan dampak

sosial yang baik pada masyarakat sekitar seperti penyediaan lapangan kerja yang

dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari masyarakat secara ekonomi.

Tanah Pemakaman Umum

Sumber : Bappeda Kota Medan, 2008


Gambar. 4.1. Lokasi Pemakaman Umum Kristen di Kota Medan, Tanah
Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar
B Kecamatan Medan Tuntungan

Berikut ini disajikan peta sebaran pengguna areal pemakaman Simalingkar B seperti

gambar berikut ini (*):


(*) Tabel dan hasil data perhitungan dapat dilihat dalam bab lampiran 1

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar. 4.2. Peta sebaran pengguna areal Pemakaman Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Pemakaman Kristen Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan
Tuntungan

UTARA
JALAN BUNGA RA MPE

BARAT TIMUR

SELATAN

n
JALAN SETAPAK
a

Sumber : Survey Lapangan, 2008


Gambar. 4.3. Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Yang menjadi studi penelitian dipilih Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen

Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan


Tuntungan, dipilih karena areal pemakaman ini dianggap sudah layak, tertata rapi dan

berada di Kota Medan.

Sumber: Survey Lapangan, 2008


Gambar. 4.4. Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Sumber: Survey Lapangan, 2008
Gambar. 4.5. Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
A : Kantor pengelola dengan bangunan yang sangat sederhana
dan berkesan seperti gudang
A : Batas tapak tanpa ada pembatas yang nyata antara lahan S : Dibuat dengan bentuk bangunan yang baik sehingga dapat
perkuburan dengan perladangan penduduk memberikan rasa nyaman
S : Sebaiknya pagar dibuat dengan bahan yang kuat dan jelas A : Banyak sampah yang berserakan dan
memisahkan antara lahan perkuburan dengan perladangan menumpuk
masyarakat S : Dibuat bak penampungan sampah,
juga perlu disediakan tempat-tempaat
sampah ditempat strategis.

A : Keberadaan gerbang masuk pemakaman dgn gapura dari besi


S : Perancangan gerbang pemakaman dengan desain yang
menyatu dengan pemakaman dan simbol yang jelas
A : Akses jalan menuju perkampungan
penduduk dan sungai
S : Dibuat batas jalan yang nyata dengan
membuat pintu gerbang

A : Kedai kopi dengan material bambu dan


bahan penutup atap
S : Dibuat kantin sehingga lebih terlihat rapi
dan bersih

A : Pola sirkulasi jalan (tersier) yang tidak beraturan


dengan lebar yang tidak memadai dan sebagian jalan
bura
A : Tempat parkir kendaraan dengan Sungai Ba setapak masih berupa tanah dan rumput sehingga bec
perkerasan lantai tanah merah bila hujan
S : Dibuat lahan parkir yang lebih permanen dengan perkerasan
S : Dibuat jalan setapak dengan perkerasan konblok
aspal sehingga lebih murah biaya pemeliharaannya
dengan pola sirkulasi yan baik sehingga memudahka n
dalam perawatan areal makam dan jalan itu sendiri
A : Vegetasi yang ada pada tapak didominasi pada tanaman
semak sebagai tanaman yang beragam dan juga tanaman liar lainnya
yang tidak terawat
S : Perlu adanya pemilihan jenis tanaman yang mudah
perawatannya

Sumber: Survey Lapangan, 2008


Gambar. 4.6. Situasi dan Kondisi Site Plan Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Sumber: Survey Lapangan, 2008
Gambar. 4.7. Peta Udara dan Kondisi Site Plan Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen
Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan
Tuntungan
a. Kondisi Umum Areal Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl.

Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, pada saat ini yang

keadaannya yang tidak teratur dan kurang tertata dengan rapi, Pemakaman di Tanah

Pemakaman Umum(TPU) Simalingkar B masih diperlukan pembenahan.. Perlu

direncanakan sebuah pemakaman yang terpadu, yang lokasinya tidak menyebar agar

tidak kelihatan semraut dan keadaannya dapat tertata dengan baik dan terawat.

b. Vegetasi

Vegetasi yang terdapat di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU)

Simalingkar B saat ini menciptakan kesan yang seram dan angker bagi masyarakat yang

melihatnya. Maka sebaiknya di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU)

Simalingkar B ditanam pohon-pohon besar yang jauh dari kesan seram dan angker.

Seperti penanaman pohon palem, cemara, perdu,dan perumputan pada areal pemakaman.

Selain itu penanaman pohon-pohon besar yang memiliki akar yang menyebar dapat

mengganggu dan merusak keberadaan makam di sekelilingnya sehingga penanaman

pohon-pohon besar harus dihindari dan penempatan penanaman vegetasi pada kawasan

pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B tidak beraturan. Sebaiknya

membuat pola tanaman yang teratur pada kawasan pemakaman sehingga kelihatan rapi

dan teratur
c. Pedestrian

Kawasan pemakaman untuk saat ini Tanah Pemakaman Umum (TPU)

Simalingkar B tidak memiliki lebar jalan yang mencukupi untuk lintasan para

pengunjung. Sebaiknya merencanakan jalur pedestrian yang sesuai dengan tingkat

kenyamanan yang baik seperti membuat lebar jalan ± 180 cm2.

Pola pedestrian di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU)

Simalingkar B sangat tidak beraturan atau memakai pola sirkulasi yang tidak menentu

sehingga menyulitkan para pengunjung untuk beradaptasi dengan lingkungan kawasan

tersebut sebaiknya dibuat pola sirkulasi yang tidak menyulitkan para pengunjung. Tidak

terdapatnya pengerasan di areal pedestrian sehingga dapat mengurangi kenyamanan bagi

para pengunjung maka sebaiknya di berikan pengerasan di setiap jalur pedestrian di

kawasan pemakaman tersebut, sehingga para pengunjung dapat merasa lebih aman dan

nyaman.

d. Pembatas

Masih banyak terdapat kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU)

Simalingkar B yang tidak mempunyai pembatas/pagar sebaiknya diberi pembatas/pagar

antara jalan dan pemakaman dan pembatas Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar

B yang kurang maksimal sehingga peranannya sebagai penutup efektif kurang berfungsi.

Maka sebaiknya diberi pembatas yang sehingga kawasan pemakaman itu memiliki kesan

terlindungi sebagai peredam suara dan sebagai pembatas ruangan.

e. Penerangan
Tidak adanya penerangan yang tidak teratur dan cukup di kawasan pemakaman

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, sehingga dapat menimbulkan kesan

seram dan angker pada kawasan pemakaman sehingga sistem penerangan di kawasan

tersebut perlu penataan dan perencanaan dengan mengatur pola letak lampu-lampu

penerangan diareal kawasan pemakaman sehingga kelihatan tertata rapi dan teratur.

f. Pengelola/Manajemen

Tidak terkelola dengan baik areal atau kawasan pemakaman Tanah Pemakaman

Umum (TPU) Simalingkar B, masih tercipta kekacauan dan sistem penataan/peletakan

areal pemakaman yang sebaiknya direncanakan sebuah pengelolaan terhadap kawasan

pemakaman agar terciptanya suatu kawasan dengan penataan yang baik dan teratur.

Kurangnya kebersihan di areal tersebut di sebabkan kurangnya kinerja para pengelola.

Sebaiknya di rencanakan suatu kawasan yang bersih dan tertata rapi, sehingga kawasan

pemakaman menjadi tempat yang nyaman bagi mereka yang berkunjung untuk

melaksanakan ziarah. Dan masih ditemukan suatu aktifitas yang kurang baik karena

digunakan sebagai tempat aktifitas yang bersifat negatif. Direncanakan suatu

pengamanan yang ketat seperti penempatan pos security (keamanan) sehingga kawasan

pemakaman terjaga dari hal-hal yang kurang menyenangkan

g. Arsitektur Kuburan/Makam/Fisik

Bentuk dari nisan masing-masing pada saat ini umumnya sudah bagus sehingga

tercipta keserasian pada kawasan tersebut. Sebaiknya dibuat keseragaman antara nisan

satu dengan yang lainnya dengan simbol Salib Kristen.


4.1.2. Kondisi Umum Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga

Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B terletak di Jalan Bunga

Rampe VI Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. Dimulai

pengoperasian tahun 1997. Tanah Pemakaman Umum (TPU) ini memiliki luas areal

sebesar 6,4 Ha.

Tabel. 4.1. Kondisi umum tapak

Kondisi Umum

Luas Tapak 6,4 Ha

Batas Utara Tapak Lahan Pertanian

Batas Selatan Tapak Sungai Babura

Batas Timur Tapak Lahan Pertanian

Batas Barat Tapak Pemukiman Penduduk

Jarak Tapak dengan Jalan Utama 1,5 Km

Elevasi Tapak 30 m dpl

Suhu maksimum rata-rata tapak 28 0 C


Lanjutan Tabel. 4.1

Suhu minimum rata-rata tapak 24 0 C


Suhu rata-rata tahunan 26 0 C
Kelembapan relatif 88%
Curah hujan rata-rata 320 mm
Jumlah hari hujan rata-rata 21 hari
Kecepatan angin rata-rata 2,4 km/jam
Sumber : Stasiun Geofisika Tuntungan

Di TPU Simalingkar B, secara umum petak makam memiliki bentuk dan

karakteristik yang seragam yaitu didominasi dengan bangunan beton dan penggunaan

bahan keramik. Selain itu pola letak makam juga sudah teratur dimana petak makamnya

sejajar dengan satu yang lainnya. Dari segi pemeliharaan, petak makam tampak bersih

dan terawat dengan baik. Hanya saja, hampir seluruh bangunan petak makam dibuat

dengan beton dan jarak antara makam sangat rapat. Hal ini membuat daerah resapan air

menjadi sedikit dan air hujan yang turun langsung mengalir kesaluran drainase yang ada.

4.1.3. Kapasitas Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga

Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Pada Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, rata-rata pemakaman

pertahun untuk orang dewasa adalah 463 dan 80 orang untuk anak-anak. Jumlah ini bila

dirata-ratakan perbulan maka tiap bulan dibutuhkan minimal 39 tanah makam dewasa

(tabel 4.2) dan tanah makam anak-anak (tabel 4.3) bagi warga kecamatan Medan

Tuntungan dan sekitarnya.

Tabel. 4.2. Jumlah Pemakaman Baru (dewasa) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode
Tahun 2000 s/d 2005

Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total

2000 50 45 40 35 20 40 25 20 35 15 15 15 355

2001 30 45 15 20 40 23 27 35 36 40 35 42 388

2002 45 50 25 20 50 40 35 50 55 40 45 50 05

2003 40 35 20 25 45 40 45 35 30 45 40 30 430

2004 65 50 45 35 55 60 35 50 52 46 30 55 578

2005 19 35 49 48 58 42 73 34 76 35 4 48 521

Rata-rata 42 43 32 31 45 41 40 37 47 37 28 40 463

Sumber: Dinas Pertamanan Pemko Medan

Tabel. 4.3. Jumlah Pemakaman Baru (anak-anak) di Simalingkar B Jl. Bunga


Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Periode Tahun 2000 s/d 2005
Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total

2000 5 10 15 6 8 2 2 2 50

2001 10 15 25 14 12 15 20 24 5 8 148

2002 5 4 2 3 5 1 6 8 4 10 3 3 54

2003 5 6 4 2 3 1 5 5 10 2 1 44

2004 6 5 4 6 4 7 5 4 4 5 3 3 56

2005 6 3 3 4 5 7 6 19 14 1 6 74

Rata-rata 6 8 6 8 6 5 4 8 9 13 3 4 80

Sumber: Dinas Pertamanan Pemko Medan

4.2. Aglomerasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga

Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Telah didefinisikan bahwa aglomerasi sebagai konsentrasi spasial dari aktifitas

ekonomi di kawasan perkotaan karena “penghematan akibat lokasi yang berdekatan

(economies of proximity) yang diasosiasikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para
pekerja, dan konsumen” dimana arti kata ”perusahaan” adalah merupakan Tanah

Pemakaman Umum (TPU) yang dalam pembahasannya diwujudkan sebagai (subjek),

”para pekerja” sebagai (predikat), dan ”konsumen” sebagai (objek). Dalam pembahasan

ini analogi kata ”Perusahaan” dapat diartikan sebagai ”Tanah Pemakaman Umum”

(TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan

Tuntungan yang dalam pembahasannya diaplikasikan sebagai titik (pusat) kegiatan atau

sumber utama segala kegiatan. analogi kata ”Para Pekerja” dapat diartikan sebagai

”orang-orang yang terlibat langsung di sekitar wilayah Simalingkar B Jl. Bunga Rampe

Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan dalam menjalankan segala

sesuatu berdasarkan kebutuhan (sistem yang diperlukan)” yang dalam pembahasannya

diaplikasikan sebagai penggerak kegiatan atau penggerak utama segala kegiatan,

sedangkan dalam pembahasan ini analogi kata ”konsumen” dapat diartikan sebagai

”Pengguna Tanah Pemakaman Umum” (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe

Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan yang dalam pembahasannya

diaplikasikan sebagai orang-orang yang menggunakan subjek sebagai hasil akhir kegiatan

atau sumber utama segala kegiatan dan tidak terlepas dari penggerak kegiatan, dimana

dapat disimpulkan antara ketiga faktor diatas akan punya keterkaitan dan saling

memenuhi kebutuhan masing-masing secara bersama-sama.


Berdasarkan hasil penelitian di lapangan aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah

Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B seperti bagan dibawah ini.

TUKANG NISAN BATU + KATA MUTIARA

TUKANG KONSTRUKSI
TUKANG BUNGA + POT MAKAM DEWASA
BUNGA +ANAK-ANAK

TUKANG PETI
JENAZAH TANAH
DEWASA+ANAK-ANAK PARKIR KENDARAAN
PEMAKAMAN RODA 2+RODA 4
UMUM KRISTEN
(TPU)
SIMALINGKAR B

KANTIN
TOILET KECIL+BESAR TUKANG AIR BERSIH

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.8. Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar
B Jl Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Menciptakan lapangan kerja merupakan masalah utama dalam mengatasi angka

pengangguran yang sangat tinggi. Pemerintah kota Medan dapat juga berkontribusi

dalam penciptaan lapangan kerja secara langsung dengan mengalokasikan lebih banyak

pengeluaran pada pembangunan infrastruktur yang telah rusak. Kebijakan ini sekaligus
meningkatkan iklim investasi dengan sendirinya, yang akan mendorong investor swasta

menciptakan lapangan pekerjaan. Lebih lanjut, pemerintah masih dapat mengontrol

pengeluarannya dengan memberikan kesempatan pada pihak swasta untuk berinvestasi di

bidang industri pemakaman. Ini mememerlukan upaya dari pemerintah kota Medan untuk

memformulasikan kebijakan di bidang industri pemakaman, yang dapat menggerakkan

investasi namun meminimalisir resiko terhadap anggaran yang dibutuhkan. Hal serupa

juga dapat ditempuh oleh pemerintah kota Medan dengan meningkatkan skala dari

sejumlah program yang memiliki efek besar terhadap penyediaan lapangan pekerjaan

khususnya di daerah sekitar pemakaman seperti dapat dijabarkan dibawah ini berikut

perincian uang yang diperoleh (dapat dilihat dalam lampiran).


1. Tukang Nisan/Nama

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.9. Tukang Nisan

Tukang nisan merupakan usaha kecil yang tidak pernah lepas dari kebutuhan

pemakaman. Pada masyarakat Kristen nisan merupakan sebuah gambaran atau symbol

tradisi pahat dan ukir Pengulangan simbol dan doa-doa, sejak lama dianggap bagian dari

pencapaian kerohanian tertentu dalam berbagai ritual keagamaan. Itu sebabnya "repetisi"

(pengulangan) simbol dalam wujud nisan merupakan bagian dari niat manusia mencapai

tataran tertentu dalam konteks relasi mereka dengan leluhur dan alam kehidupan. Dan

bagi tukang batu nisan ini menyatakan bahwa usaha kerajinan batu-batuan ini cukup

untuk menghidupi kebutuhan keluarga. Batu yang digunakan tukang nisan ini semula

berasal dari batuan-tuan local daerah Sumatera dan sekitarnya. Ketika persediaan habis,

tukang nisan menggunakan batu dari Purwakarta, Jabar.


2. Tukang Bunga

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.10. Tukang Bunga

Usaha penjualan bunga juga merupakan sebuah usaha kecil yang tidak pernah

lepas dari kebutuhan pemakaman. Bunga umumnya pada masyarakat Kristen merupakan

sebuah gambaran atau simbol rasa kasih persaudaraan kita terhadap keluarga maupun

kepada leluhur kita yang sudah meninggal. Dan bagi pengusaha bunga menyatakan

bahwa usaha kerajinan menjual bunga untuk kebutuhan ziarah cukup untuk menghidupi

kebutuhan keluarga. Biasanya pengusaha bunga ini akan mengalami permintaan

melonjak pada hari-hari tertentu disaat hari paskah, natal maupun tahun baru tiba, dari

pengakuannya untuk memenuhi kebutuhan bunga untuk Tanah Pemakaman Umum

(TPU) Simalingkar B merupakan konsumen yang sangat tinggi permintaannya.

3. Tukang Konstruksi Makam/Kuburan

Menurut seorang kepala mandor, uang begitu mudah didapatkan di areal Tanah

Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Yang penting seorang dengan status kepala
tukang saja, jika rajin dan setidaknya para tukang masih bisa mengantongi Rp 100 ribu

hingga Rp 150 ribu sehari, Tukang dapat memperoleh Rp 65 ribu s/d Rp 100 ribu perhari,

sedangkan pekerja akan memperoleh penghasilan sebesar 35 ribu s/d 50 ribu perharinya.

Bahkan, terkadang seorang kepala tukang mendapat borongan membangun makam yang

secara tiba-tiba dapat order, dengan membuat bangunan standar makam saja dibutuhkan

dana sebesar minimal Rp 5 juta rupiah untuk pemakaman orang dewasa sedangkan

bangunan standard makam untuk anak-anak dibutuhkan dana sebesar 3 juta rupiah.

Dengan perincian buat bahan dan upah tukang+pekerja Rp 4 juta, 1 juta buat kepala

tukang. Memang terkadang seorang kepala tukang hanya mendapatkan hasil borongan

Rp 1 juta.

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.11. Tukang Konstruksi Makam/Kuburan sedang bekerja di lokasi Pemakaman
4. Tukang Peti Jenazah

Ketatnya pengawasan lalu lintas kayu mengakibatkan langkanya bahan bangunan,

jangankan membangun rumah, membuat peti mati saja masyarakat yang dalam hal ini
tukang peti jenazah kesulitan untuk mendapatkan bahan utama papan. Sulitnya

mendapatkan kayu untuk saat ini juga dikeluhkan masyarakat umum khususnya para

pembuat peti jenazah. Akibat dari kesulitan itu, membuat harga peti jenazah relatif mahal

seperti perincian selanjutnya pada halaman lampiran. Para tukang peti jenazah sekarang

ini diseluruh kota Medan lebih banyak mensuplai kebutuhan pemakaman untuk wilayah

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Dari sisi ekonomi, tukang peti jenajah

sangat potensial secara ekonomi, hal ini dapat dilihat tingkat penghasilan yang didapat

setiap harinya bisa menghasilkan

Rp. 800.000,- s/d 1.200.000,- setiap minggunya. Dan dari perincian angka tersebut sesuai

dengan lampiran, para pengusaha peti jenazah bisa mendapatkan keuntungan sampai

dengan 40%. Tetapi untuk jaman sekarang besaran itu sangat sulit untuk didapat akibat

harga bahan baku kayu dan papan yang tinggi.

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.12. Tukang Peti Jenazah
5. Parkir Kendaraan

Lapangan parkir yang ada di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B

cukup luas untuk menampung kendaraan baik itu kendaraan staf kantor pengelola

maupaun pengunjung makam. Lapangan parkir tersebut belum di aspal hanya dilapisi

oleh batu yang dikeraskan sehingga pada musim hujan akan menjadi tanah berlumpur.

Kapasitas parkir biasanya terisi penuh setiap tiga hari menjelang paskah dan 1 hari

menjelang natal, merupakan hari yang sakral. Biasanya pada kesempatan ini para

penziarah di pekuburan Kristen di daerah perkotaan dimana jumlahnya sampai ratusan,

bahkan ribuan penziarah berjubel memadati areal pekuburan yang luasnya mungkin

hanya sekitar 16 hektar didatangi untuk berziarah dan mendoakan sanak saudara mereka

yang sudah terkubur disana. Rutinitas berziarah ke kuburan sudah dilakukan sejak sejak

10 tahun yang lalu dan dilakukan setiap tahunnya.

Dari analisa diatas membuat rutinitas ini juga membawa berkah bagi orang lain.

Sepanjang areal parkir yang tersedia baik itu lahan yang masih kosong dipekuburan yang

letaknya didalam makam dengan sendirinya mendadak menjadi area parkir. Puluhan

pemuda setempat yang dikoordinir kepala juru parkir memanfaatkan areal parkir yang

tersedia sebagai area parkir, dan berubahlah mereka menjadi tukang parkir dadakan bagi

ratusan bahkan ribuan pengunjung yang berkendaraan. Menurut salah seorang pemuda

yang kita wawancarai dilokasi parkir tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B,

penghasilan yang diperoleh selama masa ziarah yang dimulai di hari paskah itu lumayan

banyak. Dalam sehari bisa memperoleh seratusan ribu. Puncaknya adalah sehari

menjelang paskah dan natal dan tahun baru.


Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar : 4.13. Tempat Parkir disekitar Pemakaman
6. Toilet

Kualitas sebuah lingkungan kadang-kadang dapat dinilai dari sarana fasilitas

didalamnya. Juga tidak terlepas untuk sarana toilet yang menurut fungsinya sangat

berperan untuk menghasilkan kualitas tersebut. Untuk sarana dalam bentuk Tanah

Pemakaman Umum (TPU) di Simalingkar B, seperti terlihat gambar di bawah ini

menunjukkan belum terpenuhinya kualitas yang diinginkan seperti faktor kebersihan,

higinies, saluran, air, dan ukuran standarisasi arsitekturnya yang dibutuhkan sama sekali

belum di perhatikan.

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.14. Sarana Toilet
7. Kantin

Kantin untuk penjualan makanan dan minuman serta kios yang ditemukan

disekitar tanah pemakaman umum di kota Medan khususnya di Tanah Pemakaman

Umum (TPU) Simalingkar B. Keberadaan kios pedagang makanan dan minuman

mempunyai letak yang strategis yaitu di areal parkir dekat bangunan pengelola, namun

perlu dilakukan perbaikan dan penataan kembali bangunan kios-kios tersebut agar

seragam, tidak terlihat kumuh dan tidak mengambil lahan kosong dibelakangnya.

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.15. Kantin di Sekitar Pemakaman
8. Tukang air bersih

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.16. Tukang Air Bersih

Air bersih sangat mutlak diperlukan untuk daerah pemakaman. Dimanapun dan

kapanpun air tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan air khususnya

untuk pemakaman sudah menjadi sebuah keharusan, alasannya setiap orang kristen

setelah selesai melakukan ziarah wajib membasuh wajah diatas pemakaman keluarga atau

leluhur yang disayangi, hal ini membuktikan tingkat atau nilai kekeluargaan itu sangat

melekat pada jati diri orang kristen. Juga setelah selesai melakukan ziarah dan membasuh

wajah, peziarah wajib membasuh kaki dipintu keluar tanah pemakaman umum.

Khusus untuk Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Kebutuhan sarana

air sama sekali belum memadai, hal ini dapat dilihat dari tingkat kebersihan dan

kesehatan air yang belum terjamin seperti air bewarna kekuning-kuningan yang diambil
langsung dari sumur sementara letak toilet tidak kurang dari 5 (lima) meter dari posisi

septictank toilet.

9. Penjaga Kuburan

Sumber : Data Penelitian Lapangan , 2008


Gambar : 4.17. Penjaga Kuburan

Kuburan atau kawasan makam selama ini identik dengan tempat yang

menyeramkan. Bahkan sebagian anggota masyarakat menganggap bahwa kuburan atau

makam adalah tempat yang harus dihindari manusia, karena kuburan merupakan tempat

berkumpulnya roh-roh orang mati. Bahkan secara berlebihan, ada yang menganggap

badan akan sial jika tak segera mandi jika baru habis mengunjungi kuburan atau makam.

Tetapi kenyataan ini tidak berlaku untuk para penjaga kuburan. Seperti di beberapa

tempat Tanah Pemakaman Umum (TPU) kristen di kota Medan, khususnya Tanah

Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B, penjaga kuburan merupakan pekerjaan

yang sangat menguntungkan menurut para penjaga kuburan yang berhasil diwawancarai.
Mereka mengatakan hasil yang didapat lumayan untuk dapat memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Apalagi menjelang hari suci umat kristiani seperti paskah, natal, dan suasana

tahun baru. Pada hari suci ini para penjaga makam kadang-kadang mendapatkan

penghasilan sampai lima kali lipat.

10. Perluasan Tanah Pemakaman Umum (TPU) dari Tanah Penduduk

Kegiatan perluasan tanah pemakaman umum dari tanah penduduk terjadi disekitar

areal Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Medan, hal ini dikarenakan adanya

keinginan masyarakat tertentu untuk membuat fisik makam keluarganya tidak sama

dengan keadaan pemakaman di lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B

dengan membedakan ukuran, bentuk dan suasana. Tetapi untuk perawatan makam

tersebut tetap dipercayakan dengan imbalan tertentu kepada masyarakat secara

perorangan yang akses pencapaian ke lokasi areal tersebut tidak begitu jauh. Sehingga

masyarakat sangat terbantu dan kegiatan ini berpotensi secara ekonomi untuk menghidupi

dan mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar.

Mengenai nilai tanahnya (harga permeter2) pada saat awal ditentukan lokasinya,

nilai jual tanah hanya berkisar sekitar Rp. 50.000,- permeter2, tentu hal ini sangat

merugikan masyarakat yang tanahnya berada di sekitar lokasi tanah pemakaman umum

(TPU) Simalingkar B. Tetapi tanpa mereka sadari ternyata sekarang ini nilai tanah

mereka yang berada di sekitar lokasi tanah pemakaman umum (TPU) Simalingkar B,

khususnya di sepanjang pintu masuk ke lokasi yang dimaksud. Menurut survei lapangan

harga tanah permeter2nya sekarang ini bisa mencapai 1,5 juta – 2 juta. Tetapi masyarakat

hanya menjual dalam bentuk persil ukuran 5 meter x 10 meter. Adapun contoh gambar

site plan lokasi seperti di bawah ini :


`

Sumber : Data Penelitian Lapangan , 2008


Gambar : 4.18. Ragam bentuk kuburan yang dimiliki masyarakat di dekat lokasi Tanah Pemakaman
Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan
B
Akses Masuk Ke Pemakaman Simalin g k a r
Tanah Kavlingan Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan Tanah Kavlingan


Tanah Masyarakat

Masyarakat
Simalingkar B

Tanah
Tanah Kavlingan Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan Tanah Kavlingan

Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU)


Simalingkar B Medan
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar : 4.19. Site Plan Tanah Kaplingan Pemakaman yang dijual masyarakat di dekat
lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
BAB V

KESIMPULAN

5. 1. Kesimpulan Dan Saran

Manajemen pengelolaan tanah pemakaman umum (TPU) yang berkelanjutan

dalam suatu kawasan menuntut tercukupinya kebutuhan dasar semua orang dan

tersedianya peluang yang sama dan keadilan dalam memenuhi kebutuhan sarana sosial

yang lebih baik. Pada akhirnya, harus disadari bahwa Manajemen pengelolaan tanah

pemakaman umum (TPU) yang berkelanjutan tersebut bukanlah suatu tingkat

keselarasan yang tetap (statis), akan tetapi lebih merupakan suatu proses dinamis tentang

pemanfaatan sumberdaya, arah investasi sumberdaya, orientasi pengembangan teknologi

serta perubahan visi kelembagaan yang lebih konsisten terhadap kebutuhan hari depan, di

samping kebutuhan masa kini.

5.1.1. Kesimpulan

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe

Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ternyata menghasilkankan

cakupan aglomerasi diantaranya yaitu:

a. Kegiatan aglomerasi di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B

teryata berhasil dan berpotensi secara ekonomi.

b. Kegiatan-kegiatan aglomerasi yang dihasilkan diantaranya:

1. Tukang Nisan / Nama;

2. Tukang Bunga;

3. Tukang Konstruksi Makam / Kuburan;


4. Tukang Peti jenazah;

5. Parkir Kendaraan;

6. Toilet;

7. Usaha Kantin dan Kios;

8. Tukang Air Bersih;

9. Penjaga Kuburan.

c. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B sangat berpotensi untuk

menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), adapun sumber-sumbernya

adalah:

1. Izin penguburan untuk dewasa;

2. Izin penguburan untuk anak-anak;

3. Izin perpanjangan makam dewasa;

4. Izin perpanjangan makam anak-anak.

d. Indikator keberhasilan aglomerasi yang dicapai dapat dilihat dalam halaman lampiran

”item” Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sumber lapangan kerja di sekitar

areal pemakaman.

e. Tanah disekitar pintu masuk pemakaman berguna sebagai investasi barang tak

bergerak, karena sangat menguntungkan secara finasial. Beberapa faktor yang

menyebabkan perlunya investasi tanah di sekitar pemakaman yaitu :

1. Karena adanya kecenderungan orang terhadap pemilihan tanah sebagai

kekayaan yang layak;

2. Karakteristik dari tanah yang merupakan investasi jangka panjang;

3. Investor tahu keadaan pasar tanah dan barang tak bergerak;


4. Investor dapat mengawasi sendiri investasinya;

5. Kepercayaan bahwa dengan investasi barang tak bergerak/sumberdaya tanah,

maka ia akan terhindar dari inflasi.

Di samping hal tersebut di atas, tanah/barang tak bergerak relatif tetap dan

mempunyai keuntungan dalam jangka panjang. Untuk masa sekarang dan yang akan

datang, tanah tetap mempunyai nilai yang tinggi. Nilai ekonomi tanah disekitar areal

pemakaman akan tetap bertambah akibat perluasan Tanah Pemakaman Umum (TPU) dari

Tanah Penduduk

5.1.2. Saran

Perlu dipertahankan dan dikelola konsep manajemen baru khususnya untuk Tanah

Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, yang berpotensi secara ekonomi sehingga

menjadi ”pilot project” untuk menciptakan pemakaman baru baik secara fisik dan

manajemen pengelolaannya kedepan.

Melihat perkembangan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Medan,

Dalam manajemen pengelolaan tanah pemakaman umum (TPU) baik itu dalam

perencanaan ekonomi dan fisik pemakaman kedepan nanti, lokasi yang diteliti diberikan

masukan-masukan atau usulan usulan, sehingga pada apilkasinya nanti dipergunakan

untuk kepentingan proses pemakaman, adapun usulan yang di ajukan adalah sebagai

berikut:

1. Kapel (Rumah Doa);

2. Gedung Gereja;

3. Toko Souvenir;
4. Wisma/Jambur;

5. Toko Bangunan.

Usulan tersebut diatas, apabila diaplikasikan di areal pemakaman nantinya akan

tetap menghasilkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan penelitian serta

analisa yang telah dilakukan, maka penulis ingin mengemukakan upaya pembenahan apa

sajakah yang perlu dilakukan dalam proses pengembangan manajemen makam menjadi

andalan dalam memperoleh penghasilan dan masukan ke sektor Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dan lapangan kerja baru.


Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, maka tambahan maupun usulan

aglomerasi baru yang muncul antara lain seperti dibawah:

Kapel (Rumah Doa)

Gedung Gereja Toko Bangunan

TANAH
PEMAKAMAN
UMUM KRISTEN
(TPU)
SIMALINGKAR B

Toko Sovenir Wisma/Jambur

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 5.1. Tambahan Usulan Algomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum
Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan
DAFTAR PUSTAKA

Amini Hidayati Dan Mudrajad Kuncoro, (2000) “Konsentrasi Geografis Industri


Manufaktur di Greater Jakarta dan Bandung”:Menuju Satu Daerah
Aglomerasi;

Badan Pusat Statistik Kota Medan, (2001) ”Medan Dalam Angka”, Medan;

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, (2002)”Sumatera Dalam Angka”;

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, (2006) ”Master Plan Kota Medan 2016.
(Penyusunan RTRW Kota Medan)”;

Dinas Pertamanan Kota Medan, 2003 ”Profil Pertamanan Kota Medan 2002”

Direktorat Jendral Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, 2006” Ruang


Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota”;

Harian Umum Batak Pos, Hari Jumat 8 Desember 2006 hal 15 kolom 1, 2006
”Pengembang Diminta Sediakan Lahan Pemakaman”, Medan;

Hermanson Sharon, AARP Public Policy Institute, 1999, Jurnal : “Funeral


arrangements: Peraturan-peraturan pemakaman Preneed Funeral and
Burial Agreements, Peraturan-peraturan mengenai penguburan dan
pemakaman”;

Jean Marie Hartman, Nan Shao, John Hasse, David Tulloch, Jennifer Miedowicz,
2003 Jurnal: “The Value of Green in the City: Nilai dari Sebuah Kota
Hijau”;

Kantor Pelayanan Pemakaman PEMPROV DKI JAKARTA, (2006)”Info


Pemakaman” Jakarta;

Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 136, (2001)
”Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Pemakaman”
Propinsi Menurut Nazir (1985) dengan metode deskriptif ini juga diselidiki
kedudukan fenomena atau faktor yang akan melihat hubungan antara suatu
faktor dengan faktor lainnya. Oleh karena itu, penelitian deskriptif ini juga
dinamakan studi kasus ;

Mudrajad Kuncoro, SE, M.Soc.Sc, Dr ”Aglomerasi Perkotaan di DIY: Apa, Di Mana,


dan Mengapa?” Dosen Fakultas Ekonomi & Pascasarjana UGM Pemimpin
Redaksi Jurnal Ekonomi & Bisnis Indonesia;

Nazir, Moh, (1985), ”Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia;


Nasution Achmad Delianur, ST,MT, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara , 2003, Jurnal: ”Perkembangan Kebutuhan
Masyarakat Pada Ruang Terbuka Publik Di Pusat Kota”, Medan;

Pemerintah Kota Medan, (2005) ”Arah Dan Kebijakan Umum”, Medan;

Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 2, (1992) ”Tentang Pemakaman Umum
Dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta”, Jakarta;

Sugiarto, dkk, (2003), “Teknik Sampling”, PT Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta;

Sitorus Rudolf, 1999, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas


Sumatera Utara Jurnal : Penataan Lahan (Landscaping), Medan;

The New Georgia Encyclopedia, 2005, Jurnal : “Cemetery Preservation:


Pemeliharaan Pemakaman/Kuburan”;

Tarigan Randiman MAP Drs. H, Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, 2007 Jurnal
: “Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan”, Medan;

Wardhana Iwan Henry, 2005, Staff Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Propinsi
DKI Jakarta, Jurnal : “Mengelola Aset Kota Jakarta”, Jakarta;

Worpole Ken, 2001 Jurnal : “Churchyards and cemeteries/Kuburan dan Pemakaman


Habitat Action Plan/ Kegiatan Perencanaan Kehidupan”;

______________, Lab. Perencanaan Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap


Fakultas Pertanian – IPB Kampus Bogor Darmaga, 2005 Jurnal:
“Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan”.
LAMPIRAN 1
Hasil Perhitungan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dan Lapangan Pekerjaan
1. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung
Selamat Kecamatan Medan Selayang.
Luas = 10.000 m2
= 10 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’
= 3,75 m2 /orang

Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang adalah :
= 10.000 m2 : 3,75 m2
= 2.667 orang

Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak = 10 %
Total = 100 %

Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

a. Izin penguburan untuk dewasa = 90 % x 2667 orang


= 2.400 orang x Rp. 65.000,-
= Rp. 156.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak – anak = 10 % x 2.667 orang


= 267 orang x Rp. 55.000,-
= Rp. 14.685.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa = 2.667 orang x Rp. 32.000,-


= Rp. 85.344.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak = 267 orang x Rp. 27.500,-


= Rp. 7.342.500,-

1.1. Lapangan kerja


a Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan = 2.667 orang x Rp. 150.000,-
= Rp. 400.000.000,-
”Kata Mutiara” = 2.667 orang x Rp. 250.000,-
= Rp. 666.750.000,-

b Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah=
Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,-

Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:

Bunga = 2.667 orang x 45.000,-


= Rp. 120.015.000,-
Pot Bunga = 2.667 orang x Rp. 10.000,-
= Rp. 26.670.000,-

c Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-
- Membuat makam dewasa (Standard):
= 2.400 orang x 8.000.000,-
= Rp. 19.200.000.000,-
- Membuat makam anak-anak(Standard):
= 267 orang x 5.000.000,-
= Rp. 1.335.000.000,-

d Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 2.400 orang x 800.000,-
= Rp. 1.920.000.000,-
-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 267 orang x Rp. 400.000.-
= Rp. 106.800.000,-

e Parkir kendaraan :
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:

- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,-


- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-
Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,-
- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

f Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil = Rp. 1.000,-
- Buang air besar = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang

Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-
- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-

g Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,-
- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,-
- Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-

h Tukang air bersih


Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,-
untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
- Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,-
- Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

i Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
- Penjaga kuburan/makam
= 2.667 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 640.080.000,-
- Pembersih kuburan/makam
= 2.667 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 960.120.000,-

j Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
- Jambu kelutuk /bangkok
- Duku manis
- Pisang barangan
Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 10 kg untuk jambu kelutuk, 10 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

- Jambu kelutuk = 10 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.18.000.000,-
- Buah duku manis = 10 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-
- Pisang barangan = 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan
Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang.

- Luas 10.000 M2

URAIAN NILAI RINCIAN SUB TOTAL RINCIAN


NO.
RINCIAN UANG ( Rp. ) ( Rp. )
A SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)
1 Izin Penguburan Untuk Dewasa 156,000,000.00
2 Izin penguburan Untuk Anak – anak 14,685,000.00
3 Izin Perpanjangan Makam Dewasa 85,344,000.00
4 Izin Perpanjangan Makam anak-anak 7,342,500.00
SUB TOTAL A 263,371,500.00
B LAPANGAN PEKERJAAN
1 Tukang Nisan/Nama
- Nisan 400,000,000.00
- ”Kata Mutiara” 666,750,000.00
SUB TOTAL B1 1,066,750,000.00
2 Tukang Bunga
- Bunga 120,015,000.00
- Pot Bunga 26,670,000.00
SUB TOTAL B2 146,685,000.00
3 Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa 19,200,000,000.00
- Membuat Makam Anak-anak 1,335,000,000.00

SUB TOTAL B3 20,535,000,000.00


4 Tukang Peti Jenazah
- Peti Jenazah Dewasa 1,920,000,000.00
- Peti Jenazah Anak-anak 106,800,000.00
SUB TOTAL B4 2,026,800,000.00
5 Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2 18,000,000.00
- Parkir Kendaraan Roda 4 14,400,000.00
SUB TOTAL B5 32,400,000.00
6 Kamar Mandi
- Buag air kecil 14,400,000.00
- Buang air besar 7,200,000.00
SUB TOTAL B6 21,600,000.00
7 Kantin
- Teh manis panas 54,000,000.00
- Teh manis dingin 72,000,000.00
SUB TOTAL B7 126,000,000.00
8 Tukang air bersih
- Penguburan 2,520,000.00
- Ziarah keluarga 5,040,000.00
SUB TOTAL B8 7,560,000.00
9 Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam 640,080,000.00
- Pembersih kuburan/makam 960,120,000.00
SUB TOTAL B9 1,600,200,000.00
10 Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk 18,000,000.00
- Buah duku manis 72,000,000.00
- Pisang barangan 36,000,000.00
SUB TOTAL B 10 126,000,000.00

SUB TOTAL B 25,688,995,000.00


2. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar
B Kecamatan Medan Tuntungan.
Luas = 65.000 m2
= 6,50 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’
2
= 3,75 m /orang

Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Simalingkar B Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan adalah :
= 65.000 m2 : 3,75 m2
= 17.334 orang

Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak = 10 %
Total = 100 %

Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

a. Izin penguburan untuk dewasa = 90 % x 17.334 orang


= 15.600 orang x Rp. 65.000,-
= Rp. 1.014.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak – anak = 10 % x 17.334 orang


= 1.733 orang x Rp. 55.000,-
= Rp. 95.315.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa = 17.334 orang x Rp. 32.000,-


= Rp. 554.688.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak = 1.733 orang x Rp. 27.500,-


= Rp. 47.657.500,-
2.1. Lapangan kerja
a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan = 17.334 orang x Rp. 150.000,-
= Rp. 2.600.100.000,-
”Kata Mutiara” = 17.334 orang x Rp. 250.000,-
= Rp. 4.333.500.000,-

b. Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah=
Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,-

Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:

Bunga = 17.334 orang x 45.000,-


= Rp. 780.030.000,-
Pot Bunga = 17.334 orang x Rp. 10.000,-
= Rp. 173.340.000,-

c. Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-
a. Membuat makam dewasa (Standard):
= 15.600 orang x 8.000.000,-
= Rp. 124.800.000.000,-
b. Membuat makam anak-anak(Standard):
= 1.733 orang x 5.000.000,-
= Rp. 8.665.000.000,-

d. Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 15.600 orang x 800.000,-
= Rp. 12.480.000.000,-
-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 1.733 orang x Rp. 400.000.-
= Rp. 693.200.000,-
e. Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:

- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,-


- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-

Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 75 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 25 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :

- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :


= 75 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,-
- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 25 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-

f. Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil = Rp. 1.000,-
- Buang air besar = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak = 40 orang
- Untuk buang air besar sebanyak = 15 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 40 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 28.800.000,-
- Buang air besar
= 15 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 21.600.000,-

g. Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:

- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,-


- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 75 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Teh manis panas
= 75 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 81.000.000,-
- Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-

h. Tukang air bersih


Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,-
untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
- Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,-
- Ziarah keluarga
= 3 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 7.560.000,-

i. Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
- Penjaga kuburan/makam
= 17.334 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 4.160.160.000,-
- Pembersih kuburan/makam
= 1.733 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 623.880.000,-

j. Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
a. Jambu kelutuk /bangkok
b. Duku manis
c. Pisang barangan
Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 30 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 30 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

- Jambu kelutuk = 30 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.54.000.000,-
- Buah duku manis = 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,-
- Pisang barangan = 30 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 108.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B
Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan.

- Luas 65.000 M2
SUB TOTAL
NO. URAIAN NILAI RINCIAN RINCIAN
RINCIAN UANG ( Rp. ) ( Rp. )
A SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)
1 Izin Penguburan Untuk Dewasa 1,014,000,000.00
2 Izin penguburan Untuk Anak – anak 95,315,000.00
3 Izin Perpanjangan Makam Dewasa 554,688,000.00
4 Izin Perpanjangan Makam anak-anak 47,657,500.00
SUB TOTAL A 1,711,660,500.00
B LAPANGAN PEKERJAAN
1 Tukang Nisan/Nama
- Nisan 2,600,100,000.00
- ”Kata Mutiara” 4,333,500,000.00
SUB TOTAL B1 6,933,600,000.00
2 Tukang Bunga
- Bunga 780,030,000.00
- Pot Bunga 173,340,000.00
SUB TOTAL B2 953,370,000.00
3 Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa 124,800,000,000.00
- Membuat Makam Anak-anak 8,665,000,000.00
SUB TOTAL B3 133,465,000,000.00
4 Tukang Peti Jenazah
- Peti Jenazah Dewasa 12,480,000,000.00
- Peti Jenazah Anak-anak 693,200,000.00
SUB TOTAL B4 13,173,200,000.00
5 Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2 54,000,000.00
- Parkir Kendaraan Roda 4 36,000,000.00
SUB TOTAL B5 90,000,000.00
6 Kamar Mandi
- Buag air kecil 28,800,000.00
- Buang air besar 21,600,000.00
SUB TOTAL B6 50,400,000.00
7 Kantin
- Teh manis panas 81,000,000.00
- Teh manis dingin 72,000,000.00
SUB TOTAL B7 153,000,000.00
8 Tukang air bersih
- Penguburan 2,520,000.00
- Ziarah keluarga 7,560,000.00
SUB TOTAL B8 10,080,000.00
9 Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam 4,160,160,000.00
- Pembersih kuburan/makam 623,880,000.00
SUB TOTAL B9 4,784,040,000.00
10 Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk 54,000,000.00
- Buah duku manis 144,000,000.00
- Pisang barangan 108,000,000.00
SUB TOTAL B10 306,000,000.00

SUB TOTAL B 161,630,350,500.00


3. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Patumbak Jalan Turi Kelurahan Timbang Deli Kecamatan
Medan Amplas.
Luas = 40.000 m2
= 4.00 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’
= 3,75 m2 /orang

Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang adalah :
= 40.000 m2 : 3,75 m2
= 10.667 orang

Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak = 10 %
Total = 100 %

Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

a. Izin penguburan untuk dewasa = 90 % x 10.667 orang


= 9.600 orang x Rp. 65.000,-
= Rp. 624.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak – anak = 10 % x 10.667 orang


= 1067 orang x Rp. 55.000,-
= Rp. 58.685.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa = 9.600 orang x Rp. 32.000,-


= Rp. 307.200.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak = 1.067 orang x Rp. 27.500,-


= Rp. 29.342.500,-

2.2. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :

Nisan = 10.667 orang x Rp. 150.000,-


= Rp. 1.600.050.000,-
”Kata Mutiara” = 10.667 orang x Rp. 250.000,-
= Rp. 2.666.750.000,-
b. Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,-

Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:

Bunga = 10.667 orang x 45.000,-


= Rp. 480.015.000,-
Pot Bunga = 10.667 orang x Rp. 10.000,-
= Rp. 106.670.000,-

c. Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-

1. Membuat makam dewasa (Standard):


= 10.667 orang x 8.000.000,-
= Rp. 85.536.000.000,-
2. Membuat makam anak-anak(Standard):
= 1.067 orang x 5.000.000,-
= Rp. 5.335.000.000,-

d. Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 10.667 orang x 800.000,-
= Rp. 8.533.600.000,-
-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 1.067 orang x Rp. 400.000.-
= Rp. 426.800.000,-

e. Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:

- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,-


- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-

Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :

- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :


= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,-
- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

f. Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil = Rp. 1.000,-
- Buang air besar = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-
- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-

g. Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:

- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,-


- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,-
- Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-
h. Tukang air bersih
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,-
untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
- Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,-
- Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

i. Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
- Penjaga kuburan/makam
= 10.667 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.560.080.000,-
- Pembersih kuburan/makam
= 10.667 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 3.840.120.000,-

j. Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
1. Jambu kelutuk /bangkok
2. Duku manis
3. Pisang barangan
Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

- Jambu kelutuk = 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.36.000.000,-
- Buah duku manis = 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,-
- Pisang barangan = 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Patumbak Jalan
Turi
Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas.

- Luas 40.000 M2
URAIAN NILAI RINCIAN SUB TOTAL RINCIAN
NO. RINCIAN UANG ( Rp. ) ( Rp. )
SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH
A (PAD)
1 Izin Penguburan Untuk Dewasa 624,000,000.00
2 Izin penguburan Untuk Anak – anak 58,685,000.00
3 Izin Perpanjangan Makam Dewasa 307,200,000.00
4 Izin Perpanjangan Makam anak-anak 29,342,500.00
SUB TOTAL A 1,019,227,500.00
B LAPANGAN PEKERJAAN
1 Tukang Nisan/Nama
- Nisan 1,600,050,000.00
- ”Kata Mutiara” 2,666,750,000.00
SUB TOTAL B1 4,266,800,000.00
2 Tukang Bunga
- Bunga 480,015,000.00
- Pot Bunga 106,670,000.00
SUB TOTAL B2 586,685,000.00
3 Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa 85,536,000,000.00
- Membuat Makam Anak-anak 5,335,000,000.00
SUB TOTAL B3 90,871,000,000.00
4 Tukang Peti Jenazah
- Peti Jenazah Dewasa 8,533,600,000.00
- Peti Jenazah Anak-anak 426,800,000.00
SUB TOTAL B4 8,960,400,000.00
5 Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2 18,000,000.00
- Parkir Kendaraan Roda 4 14,400,000.00
SUB TOTAL B5 32,400,000.00
6 Kamar Mandi
- Buag air kecil 14,400,000.00
- Buang air besar 7,200,000.00
SUB TOTAL B6 21,600,000.00
7 Kantin
- Teh manis panas 54,000,000.00
- Teh manis dingin 72,000,000.00
SUB TOTAL B7 126,000,000.00
8 Tukang air bersih
- Penguburan 2,520,000.00
- Ziarah keluarga 5,040,000.00
SUB TOTAL B8 7,560,000.00
9 Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam 2,560,080,000.00
- Pembersih kuburan/makam 3,840,120,000.00
SUB TOTAL B9 6,400,200,000.00
10 Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk 36,000,000.00
- Buah duku manis 144,000,000.00
- Pisang barangan 36,000,000.00
SUB TOTAL B10 216,000,000.00

SUB TOTAL B 111,488,645,000.00


4. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura
Kecamatan Medan Baru.
Luas = 15.000 m2
= 1,50 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’
= 3,75 m2 /orang

Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru adalah :
= 15.000 m2 : 3,75 m2
= 4.000 orang

Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak = 10 %
Total = 100 %

Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

a. Izin penguburan untuk dewasa = 90 % x 4.000 orang


= 3.600 orang x Rp. 65.000,-
= Rp. 234.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak – anak = 10 % x 4.000 orang


= 400 orang x Rp. 55.000,-
= Rp. 22.000.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa = 3.600 orang x Rp. 32.000,-


= Rp. 115.200.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak = 400 orang x Rp. 27.500,-


= Rp. 11.000.000,-

4.1. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :

Nisan = 4.000 orang x Rp. 150.000,-


= Rp. 600.000.000,-
”Kata Mutiara” = 4.000 orang x Rp. 250.000,-
= Rp. 1.000.000.000,-

b. Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,-

Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:

Bunga = 4.000 orang x 45.000,-


= Rp. 180.000.000,-
Pot Bunga = 4.000 orang x Rp. 10.000,-
= Rp. 40.000.000,-
c. Tukang konstruksi makam/kuburan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-

4. Membuat makam dewasa (Standard):


= 3.600 orang x 8.000.000,-
= Rp. 28.800.000.000,-

5. Membuat makam anak-anak(Standard):


= 400 orang x 5.000.000,-
= Rp. 2.000.000.000,-

d. Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 3.600 orang x 800.000,-
= Rp. 2.880.000.000,-
-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 400 orang x Rp. 400.000.-
= Rp. 160.000.000,-

e. Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:

- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,-


- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-

Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,-
- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

f. Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil = Rp. 1.000,-
- Buang air besar = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-
- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-
g. Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,-
- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,-
- Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-
h. Tukang air bersih
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,-
untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
- Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,-
- Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

i. Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
- Penjaga kuburan/makam
= 4.000 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 960.000.000,-
- Pembersih kuburan/makam
= 4.000 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.440.000.000,-
j. Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
6. Jambu kelutuk /bangkok
7. Duku manis
8. Pisang barangan
Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

- Jambu kelutuk = 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp. 36.000.000,-
- Buah duku manis = 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,-
- Pisang barangan = 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Abdullah Lubis
Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru.
- Luas 15.000 M2
SUB TOTAL
NO. URAIAN NILAI RINCIAN RINCIAN
RINCIAN UANG ( Rp. ) ( Rp. )
A SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)
1 Izin Penguburan Untuk Dewasa 234,000,000.00
2 Izin penguburan Untuk Anak – anak 22,000,000.00
3 Izin Perpanjangan Makam Dewasa 115,200,000.00
4 Izin Perpanjangan Makam anak-anak 11,000,000.00
SUB TOTAL A 382,200,000.00
B LAPANGAN PEKERJAAN
1 Tukang Nisan/Nama
- Nisan 600,000,000.00
- ”Kata Mutiara” 1,000,000,000.00
SUB TOTAL B1 1,600,000,000.00
2 Tukang Bunga
- Bunga 180,000,000.00
- Pot Bunga 40,000,000.00
SUB TOTAL B2 220,000,000.00
3 Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa 28,800,000,000.00
- Membuat Makam Anak-anak 2,000,000,000.00
SUB TOTAL B3 30,800,000,000.00
4 Tukang Peti Jenazah
- Peti Jenazah Dewasa 2,880,000,000.00
- Peti Jenazah Anak-anak 160,000,000.00
SUB TOTAL B4 3,040,000,000.00
5 Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2 18,000,000.00
- Parkir Kendaraan Roda 4 14,400,000.00
SUB TOTAL B5 32,400,000.00
6 Kamar Mandi
- Buag air kecil 14,400,000.00
- Buang air besar 7,200,000.00
SUB TOTAL B6 21,600,000.00
7 Kantin
- Teh manis panas 54,000,000.00
- Teh manis dingin 72,000,000.00
SUB TOTAL B7 75,600,000.00
8 Tukang air bersih
- Penguburan 2,520,000.00
- Ziarah keluarga 5,040,000.00
SUB TOTAL B8 7,560,000.00
9 Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam 960,000,000.00
- Pembersih kuburan/makam 1,440,000,000.00
SUB TOTAL B9 2,400,000,000.00
10 Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk 36,000,000.00
- Buah duku manis 144,000,000.00
- Pisang barangan 36,000,000.00
SUB TOTAL B10 216,000,000.00

SUB TOTAL B 38,413,160,000.00


5. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Padang Bulan jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan
Medan Baru.
Luas = 20.000 m2
= 2,00 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’
= 3,75 m2 /orang

Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru adalah :
= 20.000 m2 : 3,75 m2
= 5.333 orang

Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak = 10 %
Total = 100 %

Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

a. Izin penguburan untuk dewasa = 90 % x 5.333 orang


= 4.800 orang x Rp. 65.000,-
= Rp. 312.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak – anak = 10 % x 20.000 orang


= 533 orang x Rp. 55.000,-
= Rp. 29.315.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa = 4.800 orang x Rp. 32.000,-


= Rp. 153.600.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak = 533 orang x Rp. 27.500,-


= Rp. 14.657.500,-

5.1. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :

Nisan = 5.333 orang x Rp. 150.000,-


= Rp. 799.950.000,-
”Kata Mutiara” = 5.333 orang x Rp. 250.000,-
= Rp. 1.333.250.000,-

b. Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:

Bunga = 5.333 orang x 45.000,-


= Rp. 239.985.000,-
Pot Bunga = 5.333 orang x Rp. 10.000,-
= Rp. 53.330.000,-

c. Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-
- Membuat makam dewasa (Standard):
= 4.800 orang x 8.000.000,-
= Rp. 38.400.000.000,-

- Membuat makam anak-anak(Standard):


= 533 orang x 5.000.000,-
= Rp. 2.665.000.000,-

d. Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 4.800 orang x 800.000,-
= Rp. 3.840.000.000,-
-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 533 orang x Rp. 400.000.-
= Rp. 213.200.000,-

e. Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:

- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,-


- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-

Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,-
- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

f. Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil = Rp. 1.000,-
- Buang air besar = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-
- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-

g. Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:

- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,-


- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,-
- Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-

h. Tukang air bersih


Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,-
untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
- Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,-
- Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

i. Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
- Penjaga kuburan/makam
= 5.333 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.279.920.000,-
- Pembersih kuburan/makam
= 5.333 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.919.880.000,-

j. Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
- Jambu kelutuk /bangkok
- Duku manis
- Pisang barangan
Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

- Jambu kelutuk = 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.36.000.000,-
- Buah duku manis = 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,-
- Pisang barangan = 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Padang Bulan
Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru.
- Luas 20.000 M2
URAIAN NILAI RINCIAN SUB TOTAL RINCIAN
NO.
RINCIAN UANG ( Rp. ) ( Rp. )
A SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)
1 Izin Penguburan Untuk Dewasa 312,000,000.00
2 Izin penguburan Untuk Anak – anak 29,315,000.00
3 Izin Perpanjangan Makam Dewasa 153,600,000.00
4 Izin Perpanjangan Makam anak-anak 14,657,500.00
SUB TOTAL A 509,572,500.00
B LAPANGAN PEKERJAAN
1 Tukang Nisan/Nama
- Nisan 799,950,000.00
- ”Kata Mutiara” 1,333,250,000.00
SUB TOTAL B1 2,133,200,000.00
2 Tukang Bunga
- Bunga 239,985,000.00
- Pot Bunga 53,330,000.00
SUB TOTAL B2 293,315,000.00
3 Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa 38,400,000,000.00
- Membuat Makam Anak-anak 2,665,000,000.00
SUB TOTAL B3 41,065,000,000.00
4 Tukang Peti Jenazah
- Peti Jenazah Dewasa 3,840,000,000.00
- Peti Jenazah Anak-anak 213,200,000.00
SUB TOTAL B4 4,053,200,000.00
5 Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2 18,000,000.00
- Parkir Kendaraan Roda 4 14,400,000.00
SUB TOTAL B5 32,400,000.00
6 Kamar Mandi
- Buag air kecil 14,400,000.00
- Buang air besar 7,200,000.00
SUB TOTAL B6 21,600,000.00
7 Kantin
- Teh manis panas 54,000,000.00
- Teh manis dingin 72,000,000.00
SUB TOTAL B7 75,600,000.00
8 Tukang air bersih
- Penguburan 2,520,000.00
- Ziarah keluarga 5,040,000.00
SUB TOTAL B8 7,560,000.00
9 Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam 1,279,920,000.00
- Pembersih kuburan/makam 1,919,880,000.00
SUB TOTAL B9 3,199,800,000.00
10 Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk 36,000,000.00
- Buah duku manis 144,000,000.00
- Pisang barangan 36,000,000.00
SUB TOTAL B10 216,000,000.00

SUB TOTAL B 51,097,675,000.00


6. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan
Sei Wampu Kecamatan Medan Baru.
Luas = 19.000 m2
= 1,90 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’
= 3,75 m2 /orang

Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru adalah :
= 19.000 m2 : 3,75 m2
= 5.067 orang

Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak = 10 %
Total = 100 %

Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

a. Izin penguburan untuk dewasa = 90 % x 5.067 orang


= 4.560 orang x Rp. 65.000,-
= Rp. 296.400.000,-

b. Izin penguburan untuk anak – anak = 10 % x 5.067 orang


= 506 orang x Rp. 55.000,-
= Rp. 27.830.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa = 4.560 orang x Rp. 32.000,-


= Rp. 145.920.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak = 506 orang x Rp. 27.500,-


= Rp. 13.915.000,-

6.1. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :

Nisan = 5.067 orang x Rp. 150.000,-


= Rp. 760.050.000,-
”Kata Mutiara” = 5.067 orang x Rp. 250.000,-
= Rp. 1.333.250.000,-

b. Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:

Bunga = 5.067 orang x 45.000,-


= Rp. 228.015.000,-
Pot Bunga = 5.067 orang x Rp. 10.000,-
= Rp. 50.670.000,-
c. Tukang konstruksi makam/kuburan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-

- Membuat makam dewasa (Standard):


= 4.560 orang x 8.000.000,-
= Rp. 36.480.000.000,-

- Membuat makam anak-anak(Standard):


= 506 orang x 5.000.000,-
= Rp. 2.530.000.000,-

d. Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 4.560 orang x 800.000,-
= Rp. 3.648.000.000,-
-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 506 orang x Rp. 400.000.-
= Rp. 202.400.000,-

e. Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:

- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,-


- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-

Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :

- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :


= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,-
- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

f. Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil = Rp. 1.000,-
- Buang air besar = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-
- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-

g. Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:

- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,-


- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,-
- Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-

h. Tukang air bersih


Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,-
untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
- Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,-
- Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

i. Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
- Penjaga kuburan/makam
= 5.067 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.216.080.000,-
- Pembersih kuburan/makam
= 5.067 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.824.120.000,-

j. Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi


terdiri dari:


Jambu kelutuk /bangkok


Duku manis
Pisang barangan
Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

- Jambu kelutuk = 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.36.000.000,-
- Buah duku manis = 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,-
- Pisang barangan = 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Ujung
Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru.
- Luas 19.000 M2
URAIAN NILAI RINCIAN SUB TOTAL RINCIAN
NO.
RINCIAN UANG ( Rp. ) ( Rp. )
A SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)
1 Izin Penguburan Untuk Dewasa 296,400,000.00
2 Izin penguburan Untuk Anak – anak 27,830,000.00
3 Izin Perpanjangan Makam Dewasa 145,920,000.00
4 Izin Perpanjangan Makam anak-anak 13,915,000.00
SUB TOTAL A 484,065,000.00
B LAPANGAN PEKERJAAN
1 Tukang Nisan/Nama
- Nisan 760,050,000.00
- ”Kata Mutiara” 1,333,250,000.00
SUB TOTAL B1 2,093,300,000.00
2 Tukang Bunga
- Bunga 228,015,000.00
- Pot Bunga 50,670,000.00
SUB TOTAL B2 278,685,000.00
3 Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa 36,480,000,000.00
- Membuat Makam Anak-anak 2,530,000,000.00
SUB TOTAL B3 39,010,000,000.00
4 Tukang Peti Jenazah
- Peti Jenazah Dewasa 3,648,000,000.00
- Peti Jenazah Anak-anak 202,400,000.00
SUB TOTAL B4 3,850,400,000.00
5 Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2 18,000,000.00
- Parkir Kendaraan Roda 4 14,400,000.00
SUB TOTAL B5 32,400,000.00
6 Kamar Mandi
- Buag air kecil 14,400,000.00
- Buang air besar 7,200,000.00
SUB TOTAL B6 21,600,000.00
7 Kantin
- Teh manis panas 54,000,000.00
- Teh manis dingin 72,000,000.00
SUB TOTAL B7 75,600,000.00
8 Tukang air bersih
- Penguburan 2,520,000.00
- Ziarah keluarga 5,040,000.00
SUB TOTAL B8 7,560,000.00
9 Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam 1,216,080,000.00
- Pembersih kuburan/makam 1,824,120,000.00
SUB TOTAL B9 3,040,200,000.00
10 Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk 36,000,000.00
- Buah duku manis 144,000,000.00
- Pisang barangan 36,000,000.00
SUB TOTAL B10 216,000,000.00

SUB TOTAL B 48,625,745,000.00

7. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Lama Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan
Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah.
Luas = 19.000 m2
= 1,90 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’
= 3,75 m2 /orang

Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Gajah Mada Lama Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah adalah :
= 19.000 m2 : 3,75 m2
= 5.067 orang

Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak = 10 %
Total = 100 %

Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

a. Izin penguburan untuk dewasa = 90 % x 5.067 orang


= 4.560 orang x Rp. 65.000,-
= Rp. 296.400.000,-

b. Izin penguburan untuk anak – anak = 10 % x 5.067 orang


= 506 orang x Rp. 55.000,-
= Rp. 27.830.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa = 4.560 orang x Rp. 32.000,-


= Rp. 145.920.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak = 506 orang x Rp. 27.500,-


= Rp. 13.915.000,-

7.1. Lapangan kerja


k Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :

Nisan = 5.067 orang x Rp. 150.000,-


= Rp. 760.050.000,-
”Kata Mutiara” = 5.067 orang x Rp. 250.000,-
= Rp. 1.333.250.000,-

l Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:

Bunga = 5.067 orang x 45.000,-


= Rp. 228.015.000,-
Pot Bunga = 5.067 orang x Rp. 10.000,-
= Rp. 50.670.000,-
m Tukang konstruksi makam/kuburan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-

- Membuat makam dewasa (Standard):


= 4.560 orang x 8.000.000,-
= Rp. 36.480.000.000,-

- Membuat makam anak-anak(Standard):


= 506 orang x 5.000.000,-
= Rp. 2.530.000.000,-

n Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 4.560 orang x 800.000,-
= Rp. 3.648.000.000,-
-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 506 orang x Rp. 400.000.-
= Rp. 202.400.000,-
o Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:

- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,-


- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-

Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :

- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :


= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,-
- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

p Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil = Rp. 1.000,-
- Buang air besar = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-
- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-

q Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:

- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,-


- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,-
- Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-
r Tukang air bersih
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,-
untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
- Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,-
- Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

s Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
- Penjaga kuburan/makam
= 5.067 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.216.080.000,-
- Pembersih kuburan/makam
= 5.067 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.824.120.000,-

t Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
- Jambu kelutuk /bangkok
- Duku manis
- Pisang barangan
Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

- Jambu kelutuk = 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.36.000.000,-
- Buah duku manis = 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,-
- Pisang barangan = 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Lama
Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah.
- Luas 19.000 M2
SUB TOTAL
NO. URAIAN NILAI RINCIAN RINCIAN
RINCIAN UANG ( Rp. ) ( Rp. )
A SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)
1 Izin Penguburan Untuk Dewasa 296,400,000.00
2 Izin penguburan Untuk Anak – anak 27,830,000.00
3 Izin Perpanjangan Makam Dewasa 145,920,000.00
4 Izin Perpanjangan Makam anak-anak 13,915,000.00
SUB TOTAL A 484,065,000.00
B LAPANGAN PEKERJAAN
1 Tukang Nisan/Nama
- Nisan 760,050,000.00
- ”Kata Mutiara” 1,333,250,000.00
SUB TOTAL B1 2,093,300,000.00
2 Tukang Bunga
- Bunga 228,015,000.00
- Pot Bunga 50,670,000.00
SUB TOTAL B2 278,685,000.00
3 Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa 36,480,000,000.00
- Membuat Makam Anak-anak 2,530,000,000.00
SUB TOTAL B3 39,010,000,000.00
4 Tukang Peti Jenazah
- Peti Jenazah Dewasa 3,648,000,000.00
- Peti Jenazah Anak-anak 202,400,000.00
SUB TOTAL B4 3,850,400,000.00
5 Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2 18,000,000.00
- Parkir Kendaraan Roda 4 14,400,000.00
SUB TOTAL B5 32,400,000.00
6 Kamar Mandi
- Buag air kecil 14,400,000.00
- Buang air besar 7,200,000.00
SUB TOTAL B6 21,600,000.00
7 Kantin
- Teh manis panas 54,000,000.00
- Teh manis dingin 72,000,000.00
SUB TOTAL B7 75,600,000.00
8 Tukang air bersih
- Penguburan 2,520,000.00
- Ziarah keluarga 5,040,000.00
SUB TOTAL B8 7,560,000.00
9 Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam 1,216,080,000.00
- Pembersih kuburan/makam 1,824,120,000.00
SUB TOTAL B9 3,040,200,000.00
10 Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk 36,000,000.00
- Buah duku manis 144,000,000.00
- Pisang barangan 36,000,000.00
SUB TOTAL B10 216,000,000.00

SUB TOTAL B 48,625,745,000.00

Anda mungkin juga menyukai