TESIS
Oleh
SYARIFUDDIN HUTABARAT
0670200012/AR
K O L A
E
H
S
PA
A
N
C
A S A R JA
S
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
KAJIAN PENGADAAN LAHAN PEMBANGUNAN JALAN
TESIS
Oleh
SYARIFUDDIN HUTABARAT
0670200012/AR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Judul Tesis : KAJIAN PENGADAAN LAHAN PEMBANGUNAN
JALAN STUDI KASUS: FLYOVER AMPLAS
MEDAN
Nama Mahasiswa : Syarifuddin Hutabarat
Nomor Pokok : 0670200012
Program Studi : Teknik Arsitektur
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
(Prof. Abdul Ghani Salleh,B.Ec, M.sc, PhD) (Ir. Rahmad Dian, MT.)
Ketua Anggota
(Ir. Nurlisa Ginting, MSc) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B. MSc)
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Telah diuji pada
Tanggal: 04 Desember 2008
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
ABSTRAK
Kota Medan yang kini berpenduduk sekitar 3.000.000 jiwa sepertinya akan
mengalami kemacetan besar. Kota Medan yang tahun 1970-an, masih sejuk dan
nyaman, kini panas dan berpolusi. Dari tahun ke tahun, Kota Medan semakin tambah
semrawut. Angkutan kota memenuhi jalan–jalan di Kota Medan, pedagang kaki lima
semakin tak terbendung. Trotoar, jembatan, dan badan jalan digunakan untuk
menggelar dagangannya di pagi hari, sore, malam, dan subuh hingga matahari terbit.
Sedangkan rumah toko dan mal tumbuh subur di sudut-sudut kota. Itu semua
membuat kemacetan di mana-mana. Hal ini menyebabkan trotoar, terutama di
kawasan jalan-jalan utama yang sebagian besar telah beralih fungsi. Fungsinya tidak
sekedar untuk berjalan kaki tetapi juga untuk berdagang atau kegiatan lainnya.
Pertumbuhan penduduk perkotaan akan menimbulkan tekanan-tekanan
diantaranya semakin mahalnya harga lahan disekitar pusat kota, peningkatan
kebutuhan perumahan, penurunan mutu lingkungan, banjir, kemacetan lalu lintas dan
lain-lain. Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan (Study Kasus Fly Over
Amplas Medan) merupakan salah satu alternatif guna menghindari tekanan-tekanan
yang ditimbulkan oleh perkembangan kota, khususnya dalam mengatasi kemacetan
yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lamanya. Tujuan penelitian mengenai Kajian
Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan ( Study Kasus Fly Over Amplas Medan )ini
adalah untuk mengetahui Apa saja permasalahan (tipologi permasalahan) dalam
pengadaan tanah pada pembangunan jalan Fly Over Amplas dan apa faktor yang
menyebabkan munculnya berbagai tipologi permasalahan pengadaan tanah
pembangunan jalan Fly Over Amplas tersebut dengan cara mengidentifikasi lokasi
daerah penelitian yang terpilih.
Lokasi penelitian ini berada di propinsi Sumatera Utara di daerah perbatasan
antara Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Secara administrasi kedua lokasi ini
terletak di kawasan Metropolitan Mebidang yang secara detail berada di kelurahan
Timbang Deli dan kelurahan Amplas kecamatan Medan Amplas serta berada dalam
kota inti dan Kecamatan Medan Amplas berada dalam kawasan pinggiran dalam
Metropolitan Mebidang.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
ABSTRACT
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan tesis ini
tepat pada waktunya. Tesis yang berjudul “Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan
Jalan (Study Kasus Fly Over Amplas Medan)“ ini disusun sebagai persyaratan untuk
memperoleh Gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Arsitektur pada
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan yang baik ini penulis ingin
1. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa.B, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
2. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur
3. Prof. Abdul Ghani Salleh, B.Ec, M.Sc, PhD selaku Ketua Komisi Pembimbing I
dan Ir. Rahmad Dian, MT, selaku Pembimbing II yang banyak memberikan
masukan, arahan serta ikut membantu dalam penyelesaian tesis ini sesuai jadwal
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
5. Staf pengelola Program Magister Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana
7. Buat seluruh keluarga saya, istri saya Syarifah Rahbi dan anak-anak saya
Syafrizal Syarif Hutabarat, Faiz Syarif Hutabarat dan Amirul Akbar Hutabarat
8. Buat para staff saya di Dinas Jalan dan Jembatan Departemen Pekerjaan Umum
Lintas Barat Sumatera Utara (Riama Br. Panggabean, Kaur Adiministrasi Tata
9. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil dalam
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Medan, 4 Desember
2008
Penulis,
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Pendidikan :
5. Sarjana Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU), Medan Tamat (1984)
6. Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU), Medan Tamat (2008)
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
2.3.3. Pemberian Ganti Rugi .................................................................... 20
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
5.1.6. Agama ......................................................................................... 50
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB VI KESIMPULAN ....................................................................................... 81
a. Umum .................................................................................... 84
b. Masyarakat ............................................................................. 86
c. Pemerintah ............................................................................. 87
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Halaman
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman
4.7. Lahan dan areal pabrik yang terkena pembebasan lahan ................................. 41
4.8. Lahan dan areal yang terkena pembebasan lahan sebelah selatan .................. 42
4.9. Lahan dan areal yang terkena pembebasan lahan sebelah utara ..................... 43
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
5.7. Karakteristik responden menurut agama yang dianut ..................................... 50
5.9. Diagram Mekanisme penanganan masalah ganti rugi dengan luas tanah ...... 52
5.10. Persentase penanganan masalah ganti rugi dengan luas tanah ....................... 52
5.15. Diagram Mekanisme penanganan masalah ganti rugi dengan luas tanah ....... 57
5.16. Persentase penanganan masalah ganti rugi dengan luas tanah ........................ 57
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Halaman
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
yang terus meningkat, sementara potensi dan luas tanah yang tersedia sangat terbatas.
tekanan pada permintaan terhadap tanah. Kelangkaan tanah tersebut bukan hanya
karena persediaannya yang terbatas secara fisik tetapi juga karena adanya kendala
perkotaan di provinsi Sumatera Utara dan kota Medan yang dibutuhkan pengadaan
pembebasan tanah. Seperti pembangunan jalan Aek Nabara Bypass, jalan lingkar
luar Ngumban Surbakti, jalan lingkar luar Binjai, Padang Sidempuan Bypass, dan
lain – lain.
khususnya jalan lingkar luar kota Medan (Medan Outer Ring Road) adalah
dengan pembebasan tanah tersebut pada gilirannya secara signifikan berdampak pada
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Selanjutnya hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukkan bahwa
luar Ngumban Surbakti adalah akibat ketidaksepakatan harga ganti rugi tanah. Pada
berdasarkan status kepemilikan tanah (hak milik, hak guna bangunan dan tanah
negara), lokasi tanah (yang menghadap jalan Setia Budi, yang menghadap jalan
Djamin Ginting dan yang menghadap jalan Ngumban Surbakti) dan kategori tanah
(tanah habis dan tidak habis). Salah satu alasan utama penolakan warga atas nilai
ganti rugi pembebasan tanah adalah perbedaan nilai ganti rugi berdasarkan lokasi
tanah. Dimana lokasi tanah yang menghadap jalan Djamin Ginting nilai ganti
ruginya lebih besar hingga 75% dibandingkan dengan lokasi tanah yang menghadap
jalan Setia Budi dan sebesar 180% dibandingkan tanah yang menghadap jalan
Ngumban Surbakti.
Begitu juga pembangunan jalan Fly Over Amplas Medan hingga saat ini
masih terkendala dalam hal pembebasan tanahnya dimana sebanyak 38 (tiga puluh
delapan) persil tanah belum dibebaskan, yang terdiri dari 16 (enam belas) persil
sebelah utara jalan dan 22 (dua puluh dua) persil sebelah selatan jalan dengan total
luas tanah adalah 7.002 M2 (Departemen Pekerjaan Umum 2008). Adapun gambaran
persil tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan Jalan Layang Amplas berdasarkan
kategori Pemilik dan Surat Tanah dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Tabel 1. Kebutuhan Luas Tanah Untuk Pembangunan Jalan Layang Amplas
berdasarkan Kategori Pemilik dan Surat Tanah
2. Swasta - - - -
Keterangan: SHM= Surat Hak Milik, HGB =Hak Guna Bangunan, SK=Surat
Keterangan Camat
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
1. Status Hukum Kepemilikan Tanah Sebelah Utara
layang Amplas Medan, maka penelitian ini akan mengkaji lebih dalam mengenai
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
masukan bagi Pemerintah Kota Medan dan Direktorat Jenderal Bina Marga
dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
ketidaksepakatan harga ganti rugi tanah antara pemerintah daerah dengan masyarakat
tanah sesuai dengan harga pasar (market price) yang berlaku, sedangkan pemerintah
daerah dengan keterbatasan dananya cenderung berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek
Begitu juga pada pembangunan jalan Fly Over Amplas terjadi permasalahan
pada pengadaan tanahnya, yaitu pembebasan tanah sepanjang 1,2 Km. Kondisi
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan pada
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
2. Sebagai bahan masukan bagi Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
pembebasan lahan;
perkotaan.
dari masyarakat karena tidak tersedianya tanah dari pemerintah daerah kota Medan.
masyarakat yang dimulai sejak tahun 2006 tersebut mengalami hambatan yaitu
hingga saat ini masih ada sebanyak 38 persil tanah yang belum bisa dibebaskan atau
pembangunan Fly Over Amplas Medan tersebut, penelitian ini akan mengidentifikasi
tipologi permasalahan pengadaan lahan bagi pembangunan jalan Fly Over Amplas
pengadaan tanah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
latar belakang mengapa masyarakat tidak melepaskan tanahnya untuk pembangunan
infrastruktur.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Untuk lebih jelasnya kerangka penelitian dipresentasikan pada gambar 1.3
berikut ini:
Rekomendasi
Masukan bagi Pengambil Kebijakan
(Pemerintah Kota Medan dan
Departemen Pekerjaan Umum)
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Era globalisasi dalam perekonomian, sosial budaya dan sosial politik telah
Muchtarram Karyoedi, 1996). Kota Medan sebagai salah satu kota besar di
Indonesia (nomor tiga setelah kota Jakarta, Surabaya) juga tidak terlepas dari
pengaruh tersebut. Apalagi hal ini didukung oleh posisi strategis kota Medan yang
merupakan pintu keluar (exit gate) Propinsi Sumatera Utara, baik domestik maupun
luar negeri, melalui pelabuhan laut Belawan dan Bandara Udara Polonia. Dari letak
yang demikian pesatnya. Selama sepuluh tahun terakhir, Medan telah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat pula. Hal ini ditunjukkan dengan
terhadap PDRB Propinsi Sumatera Utara tahun 2006, yaitu sebesar 23,67 %
sebesar 1,37 %, lebih rendah dari tingkat pertumbuhan penduduk Sumatera Utara
yaitu sebesar 1,57 %. Tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan tersebut juga
lebih rendah dari Kabupaten Deli Serdang (2,25 %) dan Kota Binjai (2,25 %). Angka
lebih besar di kota-kota sekitarnya dibandingkan kota inti kota Medan. Kondisi
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
tersebut menunjukkan bahwa kota-kota sekitarnya mempunyai peran yang besar
waktu tahun 1970-2006 mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini tentunya
mempunyai implikasi pada perubahan fisik Kota Medan dan kota-kota sekitarnya,
yaitu akan terjadi perubahan guna lahan pertanian menjadi guna lahan permukiman,
daerah pinggiran Kota Medan tersebut adalah tingginya kemacetan pada Koridor
Medan serta Medan–Belawan. Hal ini terjadi karena kota-kota sekitar Medan
tersebut merupakan lokasi tempat tinggal penduduk yang bekerja di Kota Medan,
sehingga pada saat jam puncak (berangkat dan pulang kantor/sekolah) terjadi
ekonomi di perkotaan sebagai bagian dari pertumbuhan dan perkembangan kota juga
Ada 3 faktor yang menjadi isu dalam kondisi pembangunan Jalan Fly Over
kepentingan umum;
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
2. Faktor fsikologis yang menjadi pertimbangan dalam kajian pengadaan lahan;
mempergunakan tanah sebagai basis kegiatan, maka terus meningkatnya harga tanah
Pemerintah Daerah yang harus dipenuhi. Ironisnya, masalah penting yang dialami
persediaan tanah yang sangat terbatas dalam menghadapi kebutuhan yang begitu
besar. Kenaikan harga tanah umumnya juga disebabkan oleh karena investasi tanah
perbaikan yang telah dilakukan pemilik atas tanahnya atau kenaikan harga pada
Pemerintah ini perlu diraih agar hasilnya dapat dimanfaatkan kembali untuk
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
investor dalam berinvestasi di bidang jalan tol. Hal ini ditunjukkan dengan tidak
adanya investor jalan tol yang berminat untuk membangun jalan tol Medan – Binjai
karena resiko yang harus ditanggung investor sangat tinggi khususnya yang terkait
tersedia, namun hingga saat ini berbagai peraturan perundangan tersebut belum
Tanah dan Benda – Benda yang Ada di Atasnya, dan Peraturan Presiden Nomor 36
Kepentingan Umum. Oleh karena itu menurut Kalo (2005) perlu dilakukan
perubahan peraturan dan kebijakan tanah untuk kepentingan umum dengan tetap
pembangunan.
Dengan gambaran seperti di atas, hal tersebut juga dialami oleh Pemerintah
Kota Medan dalam hal menyediakan infrastruktur kota. Terbatasnya tanah dan
Seperti diungkapkan oleh Haris (2006) bahwa kasus kota Medan menunjukkan
infrastuktur hanya bisa dimanfaatkan sekitar 70%, karena sisanya terbuang untuk
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Akibat keterbatasan tanah pemerintah kota, maka dibutuhkan pengadaan
tanah untuk pembangunan jalan dari tanah masyarakat. Menurut Dunkerley (1983)
hal tersebut umumnya terjadi di kota–kota negara berkembang, begitu juga Kota
Medan. Dalam kaitan dengan pembangunan jalan Fly Over Amplas juga dibutuhkan
tanah masyarakat melalui pembebasan sepanjang kiri dan kanan rencana disain jalan,
pendamping dari pemerintah daerah. Pada pengembangan jalan lingkar luar kota
APBD maupun APBN serta sumber daya lainnya sehingga terjadi ketidaksesuaian
antara waktu yang telah terpakai dengan tingkat kemajuan pelaksanaan proyek
juga pada pembangunan jalan Fly Over Amplas yang merupakan bagian integral dari
jalan lingkar luar kota Medan hingga saat ini belum semua tanah untuk
Tanah bagi masyarakat merupakan suatu benda yang sangat bernilai bagi
penghidupan baginya. Selain untuk masyarakat, tanah juga sangat penting bagi
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
pemerintah khususnya dalam pelaksanaan pembangunan. Pemerintah dengan hak
tanah-tanah masyarakat walaupun adanya fungsi sosial hak atas tanah sesuai dengan
umum termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari
rakyat hak atas tanah dapat dicabut dengan memberi ganti rugi yang layak menurut
2.3.1. Pengertian
disebutkan bahwa pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah
dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan
tanah, bangunan, tanaman, dan benda – benda yang berkaitan dengan tanah atau
yang membutuhkan tanah perlu dilakukan secara cepat dan transparan dengan tetap
memperhatikan prinsip – prinsip penghormatan terhadap hak – hak yang sah atas
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
a. Jalan umum, jalan tol, rel kereta api (di atas tanah, di ruang atas tanah, ataupun
ruang bawah tanah), saluran air minum/air bersih, saluran pembuangan air, dan
sanitasi;
e. Peribadatan;
g. Pasar umum;
k. Sarana olahraga;
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
s. Pertamanan;
t. Pantai sosial;
provinsi panitia dibentuk oleh Gubernur dan jika pengadaan tanah tersebut terletak di
Kemudian jika pengadaan tanahnya terletak di dua wilayah provinsi atau lebih,
benda – benda lain yang ada kaitannya dengan tanah yang haknya akan dilepas
atau diserahkan;
c. menaksir dan mengusulkan besarnya ganti rugi atas tanah yang haknya akan
rencana pembangunan dan/atau pemegang hak atas tanah mengenai rencana dan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
tujuan pengadaan tanah tersebut dalam bentuk konsultasi publik baik melalui
tatap muka, media cetak maupun media elektronik agar dapat diketahui oleh
seluruh masyarakat yang terkena rencana pembangunan dan atau pemegang hak
atas tanah.
pemegang hak atas tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda lain yang berkaitan
dengan tanah, dan jika di dalam musyawarah telah mencapai kesepakatan, maka
panitia mengeluarkan keputusan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan
hak atas tanah, bangunan, tanaman, serta benda-benda lain yang ada di atas tanah,
serta membuat berita acara pelepasan dan penyerahan hak atas tanah tersebut.
Jika pemegang hak atas tanah tidak menerima keputusan panitia pengadaan
atau menteri dalam negeri disertai dengan penjelasan, sebab-sebab dan alasan-
alasannya.
pendapat dan keinginan dari pemegang hak atas tanah atau kuasanya. Kemudian,
pengadaan tanah mengenai bentuk dan/atau besarnya ganti rugi yang akan diberikan.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Apabila upaya penyelesaian yang ditempuh bupati/walikota, gubernur, atau
menteri dalam negeri tetap tidak diterima oleh pemegang hak atas tanah dan lokasi
Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah dan Benda-Benda
memerlukan tanah dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan berdasarkan
usulan tersebut maka Presiden mengeluarkan Keputusan pencabutan hak atas tanah
menyebutkan bahwa ganti rugi adalah penggantian terhadap kerugian baik bersifat
fisik dan atau non fisik sebagai akibat pengadaan tanah kepada yang mempunyai
tanah, bangunan, tanaman, dan atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah
yang dapat memberikan kelangsungan hidup yang lebih baik dari tingkat kehidupan
menyebutkan bahwa ganti rugi dalam rangka pengadaan tanah diberikan untuk;
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
b. bangunan;
c. tanaman;
Bentuk ganti rugi yang dapat diberikan baik terhadap hak atas tanah,
bangunan, tanaman, serta benda-benda yang berkaitan dengan tanah dapat berupa;
a. uang dan/atau;
c. permukiman kembali;
a. Nilai Jual Objek Pajak atau nilai nyata/sebenarnya dengan memperhatikan Nilai
b. Nilai jual bangunan yang ditaksir oleh perangkat daerah yang bertanggung jawab
di bidang bangunan;
c. Nilai jual tanaman yang ditaksir oleh perangkat daerah yang bertanggung jawab
di bidang pertanian.
pembangunan nasional dan daerah. Secara ekonomi makro ketersediaan dari jasa
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
pelayanan infrastruktur mempengaruhi marginal productivity of private capital,
berpengaruh terhadap pengurangan biaya produksi (Kwik Kian Gie, 2002 dalam
kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai
konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja,
(dua) kategori jika ditinjau dari aspek pemilik (proyek) pembangunan dan
yang dilaksanakan oleh pemerintah dan pembebasan tanah untuk kepentingan swasta
dengan saat ini adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan
Hak-Hak Atas Tanah dan Benda-Benda yang Ada di Atasnya dan Peraturan Presiden
Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi dan beberapa
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
peraturan teknis yang dikeluarkan oleh Kepala BPN yang mendukung pelaksanaan
izin lokasi.
dibatasi untuk kegiatan pembangunan yang dilakukan dan selanjutnya dimiliki oleh
pihak pelaku pembebasan tanah. Terlebih lagi, jika pemilik tanah mengetahui
sebelumnya, kalau tanah mereka akan dijadikan proyek infrastruktur, maka mereka
dengan serta merta menaikkan harga jual tanahnya. Pembebasan tanah terkait dengan
penguasaan tanah selain mahal juga tidak mudah dilaksanakan dan memerlukan
waktu yang lama. Hasil studi yang dilaksanakan oleh Pangaribuan (2001),
Hutagalung (2003), dan Siregar (2004) atas pembebasan tanah jalan lingkar luar kota
Medan juga menunjukkan bahwa muncul sengketa tanah terkait dengan nilai ganti
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Persoalan ganti rugi tanah menjadi komponen yang sensitif dalam proses
seringkali berakibat pada munculnya sengketa tanah. Hal ini cukup banyak terjadi
pertanahan CPIS, yang diambil dari berbagai media massa dengan waktu penerbitan
sejak tahun 1970, ternyata dari 196 berita yang ada, sebanyak 127 kasus atau 65%
dari total berita adalah menyangkut sengketa ganti rugi tanah, misalnya yang terjadi
(yang dikenal dengan sebutan Proyek Sitiung), kasus tanah Cimacan, Tapos dan
Menurut Ali Sofyan Husein (1997) bahwa persoalan ganti rugi inilah yang
sebenarnya menjadi topik muara dari konflik pengadaan tanah dan tidak ada
hubungannya dengan tingkat partisipasi dan kesadaran pemilik tanah akan arti
kelemahan sistem pembebasan tanah pada umumnya terletak pada kendala umum
pemilik tanah. Akibatnya, banyak Rencana Induk Kota dan Rencana Detail Kota
yang telah dibuat dengan baik dan memenuhi persyaratan formal tidak bisa
lain yang sering dikemukakan adalah waktu pembebasan yang cukup lama sehingga
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
daerah. Kelemahan lain yang timbul dalam pembebasan tanah adalah dampak
psikologis dimana pemilik tanah dipisahkan dengan tanahnya yang selama ini telah
pembebasan lahan hanya terlibat untuk membantu dalam hal pengadan tanah saja dan
jika dilakukan bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum. Dan perlu
kepentingan umum dilakukan melalui cara pelepasan atau penyerahan hak atas tanah.
Itu berarti panitia pembebasan lahan hanya boleh membantu pengadaan tanah yang
dilakukan lewat pelepasan atau penyerahan hak atas tanah seperti dimaksud oleh
Keppres No. 55 Tahun 1993. (Oloan Sitorus, dkk, Pelepasan atau Penyerahan Hak
Mengenai tata cara dan prosedur penyelesaian sengketa hukum ini belum
diatur secara konkrit; seperti mekanisme permohonan hak atas tanah, dan oleh karena
itu penyelesaian kasus perkasus biasanya tidak dilakukan dengan pola penyelesaian
yang seragam akan tetapi dari pengalaman yang ada pola penanganan ini telah
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
a. Pengaduan;
b. Penelitian;
c. Pencegahan Mutasi;
d. Musyawarah;
1991).
sebagai berikut:
Dalam pengaduan ini biasanya berisi hal-hal dan peristiwa – peristiwa yang
terhadap tanah tersebut dapat dicegah mutasinya, sehingga tidak merugikan dirinya.
baik atas dasar petuntjuk atau perintah atasan maupun berdasarkan prakarsa Kepala
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
langkah-langkah pengamanan berupa pencegahan/penghentian untuk sementara
didalam penyelesaian sengketa (status quo) oleh karena kalau tidak demikian,
Musyawarah ini apabila dilakukan, harus pula memperhatikan tata cara formal
seperti surat pemanggilan, berita acara atau notulen rapat, akta atau pernyataan
perdamaian yang berguna sebagai bukti bagi para pihak maupun pihak ketiga. Hal-
hak semacam ini biasanya kita temukan dalam akta perdamaian, baik yang dilakukan
masalah-masalah prisipiil yang harus diselesaikan oleh istansi lain yang berwenang,
masalahnya kepengadilan. Jadi pada umumnya sifat dari sengketa ini adalah karena
adanya pengaduan yang mengandung pertentangan hak atas tanah maupun hak-hak
lain atas suatu kesempatan/prioritas atau adanya suatu ketetapan yang merugikan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
dirinya. Pada akhirnya penyelesaian tersebut, senantiasa harus memperhatikan/selalu
Adapun dasar penentuan nilai atau besaran ganti rugi telah ditetapkan dasar
musyawarah yang artinya antara pihak pemegang hak atas tanah dengan pihak yang
memerlukan tanah untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya nilai
ganti kerugian. Adapun dasar dan cara perhitungan ganti kerugian dalam pelepasan
a. Harga Tanah;
tidak akan membuat keadaan sosial dan ekonomi pemegang hak atas tanah menjadi
mundur. Sesuai dengan kenyataan dan rasa keadilan bahwa ganti kerugian bukan
hanya meliputi hal diatas tapi juga meliputi hal-hal yang bersifat non materiil atau
immateriil dan dilakukan dengan kriteria yang sudah ditentukan. (Oloan Sitorus, dkk,
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
2.4.4. Sistem Pembayaran Ganti Rugi
atas nilai tanah dan atau benda-benda lain yang terkait dengan tanah sebagai akibat
pelepasan atau penyerahan hak atas tanah atau jika hendak diperjelas dapat dikatakan
bahwa ganti kerugian adalah imbalan yang diterima oleh pemegang hak atas tanah
sebagai pengganti dari nilai tanah termasuk yang ada diatasnya. Sebagai imbalan,
maka prinsip pemberian ganti kerugian harus seimbang dengan nilai tanah yang
jumlah idealnya harus sama dengan nilai tanah. Salah satu prinsip yang menjadi tolak
ukur keseimbangan itu adalah bahwa ganti kerugian yang diberikan harus merupakan
imbalan yang layak atau tidak menjadikan pemegang hak atas tanah mengalami
kemunduran sosial atas tingkat ekonominya sehingga tidak menjadikan rakyat yang
melepaskan tanahnya lebih miskin. (Oloan Sitorus, dkk, Pelepasan atau Penyerahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan pada studi ini adalah deskriptif, yaitu suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
Menurut Nazir (1985) dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan
fenomena atau faktor dan melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor lainnya.
Oleh karena itu, penelitian deskriptif ini juga dinamakan studi kasus.
Fly Over Amplas) ini akan dideskripsikan berbagai tipologi permasalahan pada
pembangunan jalan Fly Over Amplas dan faktor penyebab munculnya permasalahan
Lokasi penelitian adalah jalan Fly Over Amplas, kecamatan Medan Amplas,
kota Medan, propinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 4
(empat) bulan dimulai bulan Pebruari 2008 sampai dengan Mei 2008.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
3.3. Populasi dan Responden Penelitian
dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi
populasi dan sekaligus menjadi responden penelitian ini adalah diambil dari pihak
yang tanahnya mengalami pembebasan tanah dalam pembangunan jalan Fly Over
Amplas, yaitu sebanyak 107 persil tanah. Dimana jumlah persil tanah tersebut
perusahaan, yaitu PT, Asahan, PT. Indomil, dan PT. ABT), Pemerintah (Departemen
Pertahanan dan Keamanan) Kodam II/BB, dan BUMN (PT. Pos Indonesia).
a. Data primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan seperangkat kuesioner (daftar
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
mencakup aspek ekonomi, sosial, sejarah bermukim, termasuk fisik tanah dan
b. Data sekunder
instansi terkait dengan pembebasan tanah dan pembangunan Fly Over Amplas.
Instansi yang akan disurvei adalah Dinas Tata Kota dan Bangunan (DTKB) Kota
Direktorat Jenderal Bina Marga, dan instansi terkait lainnya. Adapun data – data
1. Nilai dan bentuk ganti rugi pembebasan tanah pembangunan jalan Fly Over
Amplas.
pengadaan tanah bagi pembangunan jalan Fly Over Amplas ini adalah metode
Dalam analisis silang, variabel-variabel dipaparkan dalam satu tabel dan berguna
untuk :
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
b. Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel berhubungan
perangkat lunak (soft ware) SPSS versi 12 (Statistic Product And Service Solutions)
Chi-square adalah salah satu analisis statistik yang digunakan untuk menguji suatu
∑ (O − ebk )
2
ebk
Dimana:
Selain rumus tersebut diatas perlu juga diketahui derajat kebebasan chi-square
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
H0 : tidak ada hubungan antara baris dan kolom atau tidak ada hubungan statu
dihadapi
Hi : ada hubungan antara baris dan kolom atau tidak ada hubungan suatu
dihadapi
Dalam menguji hipotesa tersebut apakah H0 diterima atau ditolak yaitu terdapat dua
b. Berdasarkan probabilitas
1. Jika nilai probabilitas hitung > 0,05 (probabilitas tabel) maka H0 diterima
2. Jika nilai probabilitas hitung < 0,05 (probabilitas tabel) maka H0 ditolak
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB IV
antara Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Secara administrasi kedua lokasi ini
terletak di kawasan Metropolitan Mebidang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut.
Tanpa skala
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
U
Kota Medan
Kabupaten Deliserdang
Pada peta diatas terlihat bahwa beberapa kecamatan termasuk dalam kota inti
dan kawasan pinggiran. Lokasi penelitian ini berada di kelurahan Timbang Deli dan
Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas berada dalam kota inti dan
Mebidang. Selanjutnya dapat dilihat pada peta Kota Medan dibawah ini:
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Kantor Camat
Batas Kota
Jalan Aspal
Sungai
KABUPATEN
DELISERDANG MEDAN MARELAN MEDAN LABUHAN
KOTA MEDAN
MEDAN DELI
KABUPATEN
DELISERDANG
MEDAN BARAT
MEDAN
Lokasi Penelitian
MEDAN BARU
MEDAN POLONIA
MEDAN SELAYANG
MEDAN AMPLAS
MEDAN JOHOR
Ke Lubuk Pakam
MEDAN TUNTUNGAN
KABUPATEN
Ja
he
NAMORAMBE
DELISERDANG
an
ab
K
e
K
pertimbangan antara lain adanya beberapa faktor yang mendorong berbagai upaya
pelepasan atau penyerahan hak merupakan cara pengadaan tanah yang masih lazim
digunakan pada saat ini. Seperti beberapa ketentuan tentang pengadaan tanah bagi
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
cara pengadaan tanah, yakni : pertama, pelepasan atau penyerahan hak atas tanah ;
dan kedua, cara jual beli, tukar menukar atau cara lain yang disepakati secara
Tahun 1993). Juga faktor fsikologis masyarakat dan faktor dana. Faktor fsikologis
beranggapan pemerintah tempat yang tepat untuk meminta ganti rugi, karenanya
dengan ganti rugi, karena mereka bertahan meminta ganti rugi yang sangat
tinggi;
tanah sehingga tidak mampu membayar ganti-kerugian dengan harga wajar menurut
sebagai daerah yang padat aktivitas, banyak terdapat rumah, rumah toko dan pabrik-
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
pabrik. Akses jalan alternatif hanya melalui jalan Sisingamangaraja XII dan jalan
d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan
Denai.
sebelah Timur yang merupakan pintu masuk dari daerah lainnya di Sumatera Utara
jiwa.
Sasaran lokasi penelitian yang diambil adalah rumah, rumah toko, lahan
kosong, dan pabrik-pabrik yang terkena masalah pembebasan lahan yang berada
lahan pembangunan jalan (Studi kasus Fly Over Amplas Medan), seperti terlihat
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008
Gambar 4.4 Rumah toko terkena pembebasan lahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008
Gambar 4.6 Unit perkantoran yang terkena proses pembebasan lahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
4.3. Kondisi Lokasi Penelitian
Situasi dan kondisi lokasi penelitian untuk lahan pembangunan jalan Fly
Over Amplas Medan ini secara administrasi dan proses pembebasannya masih
menemui kendala, baik itu dari masyarakat langsung maupun dari instansi
pemerintah sendiri. Dilihat dari sarana infrastruktur, kualitas jalan sebenarnya sudah
memadai tetapi melihat perkembangan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan
seperti sarana transportasi dengan akses jalan yang ada sekarang ini masih dalam
kemacetan maksimal yang sering terjadi khususnya pada jam-jam tertentu. Jalan
Sisingamangaraja XII dan jalan Pertahanan serta jalan-jalan sekunder lainnya yang
menyebar sepanjang jalan. Kondisi jalan ini cukup baik dengan lebar ± 20 meter
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008
Gambar 4.9 Lahan dan areal yang terkena pembebasan lahan sebelah utara
pembangunan rumah, rumah toko dan pabrik-pabrik di kawasan ini. Hasil survey
perkantoran dan fungsi bangunan lainnya yang secara terencana tercatat lebih dari
108 kepemilikan yang terdiri dari rumah toko, pabrik-pabrik, perkantoran dan fungsi
bangunan lainnya yang tersebar, baik yang luasannya kecil, sedang maupun besar .
Rumah toko, pabrik-pabrik, perkantoran dan fungsi bangunan lainnya ini tersebar di
dua kelurahan seperti kelurahan Timbang Deli dan kelurahan Amplas. Umumnya
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB V
waktu. Para pengambil kebijakan yang dalam hal ini pemerintah Kota Medan sering
dihadapkan kepada dua masalah, dimana harus mengambil keputusan yang disatu
dalam jangka pendek. Tetapi kebijakan inilah yang mengakibatkan pengadaan lahan
masyarakat akan mengalami penurunan nilai atau deflasi. Dalam hal kebijakan ini
memberikan dasar bagi pembicaraan tentang ekonomi lahan, yang akan diterapkan
pada pengadaan lahan untuk pembangunan Jalan Layang FO (Fly Over) Amplas
Medan.
Survey yang dilakukan mengambil sampel dari penduduk yang berada dalam
kawasan terpilih. Dalam hal ini kawasan terpilih adalah Kelurahan Timbang Deli dan
Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas. Untuk setiap lokasi dibagi lagi
terhadap penduduk yang bermukim di kawasan utara dan kawasan selatan yang
lahannya tumbuh secara terencana. Jumlah responden yang diambil sebanyak 107
orang. Dari hasil survey didapatlah karakteristik dari responden meliputi informasi
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
5.1.1. Jenis Kelamin dan Umur
pemilik perumahan itu sendiri. Pada umumnya responden adalah laki-laki (85%),
dibatasi dari umur kurang dari 30 tahun dan lebih dari 50 tahun. Dominasi umur
Kelompok umur yang kurang dari 30 tahun merupakan responden yang paling
sedikit.
100
90
80
70
60 laki-laki
50 91
Perempuan
40
30
20
16
10
0
laki-laki Perempuan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
2%
20%
48%
31%
5.1.2. Pendidikan
Tingkat pendidikan responden sangat bervariasi dari tamat SMP, tamat SMA
lainnya yang tersebar biasanya adalah karena warisan orang tua ataupun keluarga
dengan bentuk rumah, rumah toko, perkantoran dan lahan pabrik. Dominasi tingkat
pendidikan responden berupa tamat SD 7%, tamat SMP 7%, tamat SMA 49%,
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008
Gambar 5.3. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan
5.1.3. Pekerjaan
Pegawai Swasta 6%, Guru/Dosen 3%, dan pekerjaan lain-lain sebanyak 16%.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008
Gambar 5.4. Karakteristik responden menurut pekerjaan
5.1.4. Pendapatan
Kita dapat melihat tingkat pendapatan responden yang diteliti sudah cukup
tinggi tetapi bervariasi. Dari hasil survey penelitian bahwa tingkat pendapatan
sebesar kurang dari Rp. 1.000.000,- sebanyak 10% dari jumlah responden. Ini cukup
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
5.1.5. Lama Bermukim
bermukim pada lokasi yang dimaksud umumnya sudah lebih dari 10 tahun terutama
pada penduduk spontan baik di Kelurahan Timbang Deli maupun Kelurahan Amplas.
Sedangkan untuk kawasan rumah, rumah toko, pabrik-pabrik, perkantoran dan fungsi
bangunan lainnya yang tersebar secara terencana dan lamanya bermukim masih
berkisar antara 10 tahun dan dapat juga ditemui sampai diatas 50 tahun. Responden
yang bermukim antara 10 – 15 tahun yaitu berkisar 21%, yang bermukim antara 15-
25 tahun berkisar 22%, dan yang bermukim antara 25-50 tahun berkisar 25% serta
penduduk yang sudah bermukim diatas 50 tahun sekitar 31%. Dari sumber yang
didapat bahwa responden sudah mendiami wilayah studi termasuk dalam kategori
cukup lama.
21%
31%
22%
25%
10-15 tahun 15-25 tahun
25-50 tahun >50 tahun
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
5.1.6. Agama
Agama yang dianut ternyata hampir didomasi agama muslim dan agama
kristen, sedangkan agama Budha masuk dalam kategori minoritas. Dan dari data
yang diperoleh, responden beragama Islam (48%) sedangkan untuk Kristen (44 %)
dan agama Budha berkisar 8%, seperti dapat dilihat dari gambar yang ada dibawah
ini :
0% 8%
Islam
44%
Kristen
Hindu
48% Budha
5.1.7. Suku
di kawasan yang diangkat sekitar 32 orang. Sedangkan suku Jawa berada pada urutan
ke dua dengan jumlah 28 orang, Suku Karo berada pada urutan ke tiga dengan
11orang, sedangkan suku Tionghoa menjadi minoritas dengan jumlah 7 orang dari
jumlah responden. Suku – suku yang menjadi responden dan terdapat disekitar lokasi
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008
Gambar 5.8. Karakteristik responden menurut suku
Melihat uraian tabel diatas, mekanisme penanganan masalah terhadap luas tanah,
luas tanahnya 0 - 342 m2 sebanyak 2 orang (1,9%), luas tanah 343 m2 - 684 m2
sebanyak 14 orang atau 13,1 % responden, luas tanah 685-1026 m2 sebanyak 9 orang
atau 8,4 %, luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 2 orang atau 1,9 %, luas tanah 1369-
orang atau 2,8 %. Sedangkan responden yang memilih penanganan masalah melalui
jalur musyawarah yang luas tanahnya 0 - 342 m2 sebanyak 27 orang (25,2%), luas
tanah 343 m2-684 m2 sebanyak 25 orang atau 23,4% responden, luas tanah 685-
1026 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9% , luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 1 orang
atau 0,9 %, luas tanah 1369-1701 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9 %, luas tanah 1772-
penanganan masalah melalaui jalur pengadilan hanya yang luas tanahnya 343 m2-
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
684 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9% responden, luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 5
Dari uraian tabel 5.2 mekanisme penanganan sengketa yang ada, para
responden memilih melalui mekanisme pengaduan sekitar 45 orang atau 42.1 % dari
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
jumlah 107 responden, dari jumlah pengaduan, cara atau mekanisme yang
sebanyak 14 orang dengan status surat lahannya Hak Milik (SHM), dan sekitar 31
surat lahan nya Hak Guna Bangunan (HGB) atau sekitar 29,0%, dari uraian diatas
orang atau sektar 52.3 %, dimana status kepemilikan surat hak milik (SHM) 31 orang
atau sekitar 29.0% menyelesaikan masalahnya melalui jalur musyawarah tetapi status
kepemilikan lahan nya masih hak guna bangunan (HGB), ini berarti sekitar 25 orang
melalui jalur penelitian tidak terdata atau 0 %, ini berarti para responden tidak
menggunakan cara penelitian, begitu juga dengan pencegahan mutasi hanya 0%.
Tetapi melalui jalur Pengadilan responden sebanyak 6 orang ( 5.6%) dimana status
kepemilikan lahan Sertifikat Hak Milik (SHM)sebanyak 3 orang (2.8%) dan status
masalahnya melalui jalur pengadilan tetapi status kepemilikan lahan nya masih surat
keterangan camat (SK) atau responden yang menyelesaikan masalahnya melalui jalur
pengadilan sebanyak 1 orang atau sekitar 0.9% dari 107 orang responden.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber. Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 5.11. Hasil Analisa Penanganan Masalah Berdasarkan Status Kepemilikan
Adapun dasar penentuan nilai atau besaran ganti rugi telah ditetapkan dasar
musyawarah yang artinya antara pihak pemegang hak atas lahan dengan pihak yang
memerlukan lahan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya nilai
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
ganti kerugian. Adapun dasar dan cara perhitungan ganti kerugian dalam pelepasan
a. Harga Lahan;
tidak akan membuat keadaan sosial dan ekonomi pemegang hak atas lahan menjadi
mundur. Sesuai dengan kenyataan dan rasa keadilan bahwa ganti kerugian bukan
hanya meliputi hal diatas tapi juga meliputi hal-hal yang bersifat non materiil atau
inmateriil dan dilakukan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Adapun diagaram
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber. Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 5.14. Persentase Hasil Analisa Ganti Rugi
atas nilai lahan dan atau benda-benda lain yang terkait dengan lahan sebagai akibat
pelepasan atau penyerahan hak atas lahan atau jika hendak diperjelas dapat
dikatakan bahwa ganti kerugian adalah imbalan yang diterima oleh pemegang hak
atas lahan sebagai pengganti dari nilai lahan termasuk yang ada diatasnya. Sebagai
imbalan, maka prinsip pemberian ganti kerugian harus seimbang dengan nilai lahan
yang jumlah idealnya harus sama dengan nilai lahan. Salah satu prinsip yang menjadi
tolak ukur keseimbangan itu adalah bahwa ganti kerugian yang diberikan harus
merupakan imbalan yang layak atau tidak menjadikan pemegang hak atas lahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber. Data Penelitian Lapangan 2008
Gambar 5.15. Diagram Mekanisme penanganan masalah ganti rugi dengan luas tanah
Pada bab I telah dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk
Over Amplas. Juga untuk mengetahui faktor penyebab munculnya berbagai tipologi
permasalahan pengadaan lahan untuk pembangunan jalan Fly Over Amplas. Bab II
juga dijelaskan secara rinci yang menjadi acuan dan faktor yang mendorong
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
terjadinya berbagai upaya pelepasan atau penyerahan hak merupakan cara pengadaan
lahan yang masih lazim digunakan pada saat ini. Seperti beberapa ketentuan tentang
2. Cara jual beli, tukar menukar atau cara lain yang disepakati secara sukarela oleh
beranggapan pemerintah tempat yang tepat untuk meminta ganti rugi, karenanya
2. Masih ditemui pemilik yang menguasai lahan beranggapan pemilikan lahan nya
adalah mulia dan sakral, sehinggga sangat sulit untuk melepaskannya walaupun
dengan ganti rugi, karena mereka bertahan meminta ganti rugi yang sangat
tinggi;
lahan sehingga tidak mampu membayar ganti-kerugian dengan harga pasar. Sesuai
dengan penjelasan pada bab II dan dari hasil data penelitian maupun data olahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
pengadaan lahan yang akan dikaji adalah apa alasan – alasan masyarakat untuk tidak
melepaskan lahan nya bagi pembangunan jalan Fly Over Amplas tersebut.
pada penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang latar belakang
mengapa masyarakat tidak melepaskan lahan nya untuk pembangunan jalan Fly Over
Amplas. Jadi untuk sementara dapat dipertegas faktor-faktor sebab akibat, maka
dianalisa hasil pembahasan sebelumnya melalui analisa tabulasi silang (crosstab) dan
chi-square test untuk mempertegas hubungan yang terjadi. Analisa crosstab dan chi-
square test ini mengambil beberapa variabel saja yang berhubungan dengan
Pembangunan Jalan Fly Over Amplas terhadap masyarakat yang lahannya harus
Dalam pengaduan ini biasanya berisi hal-hal dan peristiwa – peristiwa yang
menggambarkan bahwa pemohon /pengadu adalah yang berhak atas lahan sengketa
terhadap lahan tersebut dapat dicegah mutasinya, sehingga tidak merugikan dirinya.
responden menjawab sangat baik atau sekitar 31.77 % responden menyatakan sangat
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
dengan bahasa memuaskan dan juga 8 orang menyatakan cukup baik atau 7.48 %
menyatakan cukup memuaskan dan yang menyatakan kurang baik sekitar 1 orang
atau 0.93 % kurang memuaskan dari jumlah responden sekitar 107 orang. Dalam
baik yang artinya cara-cara penanganan sengketa melalui pengaduan lebih mendapat
respon ataupun tanggapan yang sangat baik dari pihak pihak yang berkompeten
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber. Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 5.18. Persentase Mekanisme Penanganan Sengketa Melalui Pengaduan
Musyawarah ini apabila dilakukan, harus pula memperhatikan tata cara formal
seperti surat pemanggilan, berita acara atau notulen rapat, akta atau pernyataan
perdamaian yang berguna sebagai bukti bagi para pihak maupun pihak ketiga. Hal-
hak semacam ini biasanya kita temukan dalam akta perdamaian, baik yang dilakukan
sekitar 52,33 % , responden menjawab sangat baik sekitar 15 orang atau 14,02 %
menjawab baik hanya 26 orang atau sekitar 24.30 % berpendapat memuaskan, dan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
responden yang menjawab cukup baik 9 orang atau 8.41 % menjawab cukup
memuaskan, dan yang menyatakan kurang baik sekitar 6 orang atau sekitar 5,61%
musyawarah banyak responden merasa sangat baik atau dengan melihat dari
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
c. Mekanisme Penanganan Sengketa Melalui Pengadilan
mengajukan masalahnya kepengadilan. Jadi pada umumnya sifat dari sengketa ini
adalah karena adanya pengaduan yang mengandung pertentangan hak atas lahan
maupun hak-hak lain atas suatu kesempatan/prioritas atau adanya suatu ketetapan
penyelesaian ini diusahakan harus tuntas. Seperti terlihat dibawah ini yang
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sumber. Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 5.22. Persentase Mekanisme Penanganan Sengketa Melalui Pengadilan
Hasil pembahasan diatas dapat dilihat bahwa mekanisme penanganan
sengketa melalui pengadilan, tidak ada responden menjawab sangat baik, baik dan
cukup baik, tetapi hanya 6 orang responden yang menjawab kurang baik atau sekitar
Amplas
Analisa hubungan ini adalah untuk melihat hubungan yang ada antara
pengadaan lahan dengan kondisi pembangunan Jalan Fly Over Amplas Medan
sekarang ini. Dalam bab II sebelumnya dijelaskan bahwa ada 3 faktor yang menjadi
isu dalam kondisi pembangunan Jalan Fly Over Amplas Medan yaitu:
kepentingan umum;
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
3. Faktor dana sebagai kendala utama.
pengadaan lahan terhadap pembangunan jalan fly over Amplas terhadap teori yang
ada berdasarkan pengumpulan data dan analisa yang dilakukan. Dari tabel yang
disajikan total persentase yang ada sebanyak 100 % yang artinya tidak ada data yang
hilang (missing) 0 %.
responden sebagai pemilik perumahan itu sendiri. Pada umumnya responden adalah
UMUR Total
> 50
< 30 30-40 40-50 TAHU
TAHUN TAHUN TAHUN N
Jumlah 0 0 21 24 45
PENGADUAN
% ,0% ,0% 19,6% 22,4% 42,1%
MEKANISME Jumlah
PENANGANAN MUSYAWARAH 20 34 1 1 56
MASALAH
% 18,7% 31,8% ,9% ,9% 52,3%
Jumlah 0 0 1 5 6
PENGADILAN
% ,0% ,0% ,9% 4,7% 5,6%
Total Jumlah 20 34 23 30 107
% 18,7% 31,8% 21,5% 28,0% 100,0%
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Chi-Square = 103,206
Df =6
menunjukkan batasan umur 40 s/d 50 tahun sebanyak 21 orang (19,6%) dan diatas
pengaduan dengan jumlah keseluruhan 45 orang (42,1%), dan batas umur 30-40
tahun sekitar 34 orang (31,8%), batas umur 40-0 tahun sebanyak 21 orang (19,62%),
masalahnya melalui jalur pengadilan sebanyak 1 orang ( 0,9%) dengan batas umur
40-50 tahun dan 1 orang ( 0,9%) dengan batas umur diatas 50 tahun. Hal ini
umur;
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
maka H0 ditolak artinya H1 diterima yaitu dengan kata lain bahwa terdapat hubungan
b. Pendidikan
pendidikan responden sangat bervariasi dari tamat SMP, tamat SMA maupun
lainnya yang tersebar biasanya adalah karena warisan orang tua ataupun keluarga
Chi-Square = 51,754
Df =6
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Dari tabel hasil tabulasi silang mekanisme penanganan masalah dengan
orang (42,1%), dan tamat SD sekitar 6 orang (5,6%), tamat SMP sebanyak 7 orang
(6,5%), tamat SMA sebanyak 38 orang (35,5%), tamat D3/S1/S2 sebanyak 5 orang
dengan tingkat pendidikan SMA 1 orang ( 0,9%) dan 5 orang (4,7%) setingkat
D3/S1/S2 dengan total responden 6 orang (5,6%). Hal ini membuktikan umur para
pendidikan;
pendidikan.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
maka H0 ditolak artinya H1 diterima yaitu dengan kata lain bahwa terdapat hubungan
antara mekanisme pembebasan lahan dengan tingkat pendidikan.
C. Suku
SUKU Total
MAN TION
DAILI MINA GHO
TOBA JAWA NG KARO NG A
PENGADUA Jumlah
22 8 3 8 3 1 45
N
% 20,6% 7,5% 2,8% 7,5% 2,8% ,9% 42,1%
MEKANISME MUYAWARA
PENYELESAIA H Jumlah 8 20 9 6 8 5 56
N MASALAH
% 7,5% 18,7% 8,4% 5,6% 7,5% 4,7% 52,3%
PENGADILA Jumlah
2 0 0 3 0 1 6
N
% 1,9% ,0% ,0% 2,8% ,0% ,9% 5,6%
Jumlah 32 28 12 17 11 7 107
Total
% 100,0
29,9% 26,2% 11,2% 15,9% 10,3% 6,5%
%
Chi-Square = 27,639
Df = 10
Tabulasi silang mekanisme penanganan masalah dengan kelompok suku
menunjukkan bahwa suku toba sebanyak 22 orang (20,6%) , suku jawa sebanyak 8
orang (7,5%), suku mandailing sebanyak 3 orang (2,8%), suku karo 8 orang (7,5%),
suku minang sebanyak 3 orang (2,8%), suku tionghoa sebanyak 1 orang (0,9%) telah
orang (42,1%), dan suku toba sebanyak 8 orang (7,5%) , suku jawa sebanyak 20
orang (18,7%), suku mandailing sebanyak 9 orang (8,4%), suku karo 6 orang (5,6%),
suku minang sebanyak 8 orang (7,5%), suku tionghoa sebanyak 5 orang (4,7%)
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
menyelesaikan masalahnya melalui jalur musyawarah dengan jumlah keseluruhan
melalui jalur pengadilan yaitu : suku toba sebanyak 2 orang (1,9%) , suku karo 3
melalui jalur dengan total responden 6 orang (5,6%). Hal ini membuktikan kelompok
suku juga mempengaruhi proses untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan fly
over Amplas.
suku;
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
5.4.2. Hubungan Mekanisme Penanganan Masalah Dengan Karakteristik
a. Pekerjaan
Pegawai Swasta 6%, Guru/Dosen 3%, dan pekerjaan lain-lain sebanyak 16%.
Chi-Square = 37,557
Df =8
Dari tabel hasil tabulasi silang mekanisme penanganan masalah dengan jenis
sebanyak 2 orang (1,9 %), dan lain-lain sebanyak 4 orang (3,7%) menyelesaikan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
masalahnya melalui jalur pengaduan dengan jumlah keseluruhan 45 orang (42,1%),
dan wiraswasta sekitar 20 orang (18,7%), PNS + Dokter sebanyak 18 orang (16,8%),
pegawai swasta sebanyak 4 orang (3,7%), sebanyak 2 orang (1,9%) guru dan dosen,
pekerjaan dan lain lain sebanyak 12 orang (11,2%), ini menunjukkan responden
orang (0,9%) pekerjaannya guru dan dosen dengan total responden 6 orang (5,6%).
Hal ini membuktikan jenis pekerjaan para responden lebih dominan menyelesaikan
pendidikan;
maka H0 ditolak artinya H1 diterima yaitu dengan kata lain bahwa terdapat hubungan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
b. Pendapatan
Kita dapat melihat tingkat pendapatan responden yang diteliti sudah cukup
tinggi tetapi bervariasi. Dari hasil survey penelitian bahwa tingkat pendapatan
sebesar kurang dari Rp. 1.000.000,- sebanyak 10% dari jumlah responden. Ini cukup
PENGHASILAN Total
1 JUTA S/D 10 JUTA S/D
<1 JUTA 10 JUTA 100 JUTA
Jumlah
1 39 5 45
PENGADUAN
% ,9% 36,4% 4,7% 42,1%
MEKANISME Jumlah
PENANGANAN MUSYAWARAH 8 36 12 56
MASALAH
% 7,5% 33,6% 11,2% 52,3%
Jumlah
1 3 2 6
PENGADILAN
% ,9% 2,8% 1,9% 5,6%
Jumlah
10 78 19 107
Total
% 9,3% 72,9% 17,8% 100,0%
Chi-Square = 8,786
Df =4
(0,9%) , batasan angka 1 juta – 10 juta sebanyak 39 orang (36,4 %), dan penghasilan
diatas 10 juta – 100 juta sebanyak 5 orang (4,7%) menyelesaikan masalahnya melalui
jalur pengaduan dengan jumlah keseluruhan 45 orang (42,1%), dan angka dibawah 1
juta sebanyak 8 orang (7,5%) , batasan angka 1 juta – 10 juta sebanyak 36 orang
(33,6 %), dan penghasilan diatas 10 juta – 100 juta sebanyak 12 orang (11,2%), ini
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
menunjukkan responden menyelesaikan masalahnya melalui jalur musyawarah
kurang dari 1 juta sebanyak 1 orang (0,9%), 3 orang ( 2,8%) yang pendapatannya
antara 1 juta – 10 juta dan 2 orang (1,9%) berpenghasilan antara 10 juta -100 juta
dengan total responden 6 orang (5,6%). Hal ini membuktikan tingkat penghasilan
melalui jalur musyawarah sebagai salah satu cara dalam mengatasi segala
permasalahan.
maka H1 ditolak artinya H0 diterima yaitu dengan kata lain bahwa tidak terdapat
pendapatan.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
5.4.3. Hubungan Mekanisme Penanganan Masalah Dengan Karakteristik
Pembebasan Lahan
a. Status Kepemilikan
kepemilikan ini belum diatur secara kongkrit; seperti mekanisme permohonan hak
atas lahan , dan oleh karena itu penyelesaian kasus perkasus biasanya tidak dilakukan
dengan pola penyelesaian yang seragam akan tetapi dari pengalaman yang ada pola
STATUS KEPEMILIKAN
SHM HGB SK Total
Pengaduan Jumlah 14 31 0 45
% 13.1% 29.0% .0% 42.1%
MEKANISME Musyawarah Jumlah 31 25 0 56
PENANGANAN
MASALAH % 29.0% 23.4% .0% 52.3%
Pengadilan Jumlah 3 2 1 6
% 2.8% 1.9% .9% 5.6%
Total Jumlah 48 58 1 107
% 44.9% 54.2% .9% 100.0%
Chi-Square = 23,357
Df =4
Dari uraian tabel 5.2 mekanisme penanganan sengketa yang ada, para
responden memilih melalui mekanisme pengaduan sekitar 45 orang atau 42.1 % dari
jumlah 107 responden, dari jumlah pengaduan, cara atau mekanisme yang
sebanyak 14 orang dengan status surat lahannya Hak Milik (SHM), dan sekitar 31
surat lahan nya Hak Guna Bangunan (HGB) atau sekitar 29,0%, dari uraian diatas
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
sekitar 45 orang (42,1%) menyelesaikan kasusnya melalui jalur Pengaduan. Akan
orang atau sektar 52.3 %, dimana status kepemilikan surat hak milik (SHM) 31 orang
atau sekitar 29.0% menyelesaikan masalahnya melalui jalur musyawarah tetapi status
kepemilikan lahan nya masih hak guna bangunan (HGB), ini berarti sekitar 25 orang
melalui jalur penelitian tidak terdata atau 0 %, ini berarti para responden tidak
menggunakan cara penelitian, begitu juga dengan pencegahan mutasi hanya 0%.
Tetapi melalui jalur Pengadilan responden sebanyak 6 orang ( 5.6%) dimana status
kepemilikan lahan Sertifikat Hak Milik (SHM)sebanyak 3 orang (2.8%) dan status
masalahnya melalui jalur pengadilan tetapi status kepemilikan lahan nya masih surat
keterangan camat (SK) atau responden yang menyelesaikan masalahnya melalui jalur
pengadilan sebanyak 1 orang atau sekitar 0.9% dari 107 orang responden.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Tabel 5.8. didapat bahwa chi-squarehitung sebesar 23.357 sedangkan chi-squaretabel
sebesar 9,488 (taraf kepercayaan 95 % dan derajat bebas = 4). Berdasarkan hasil
artinya H1 diterima yaitu dengan kata lain bahwa terdapat hubungan antara status
b. Luas Tanah
MEKANISME Jumlah
MUSYAWARAH 27 25 1 1 1 1 56
PENANGANAN
MASALAH
% 25,2% 23,4% ,9% ,9% ,9% ,9% 52,3%
PENGADILAN Jumlah 0 1 0 5 0 0 6
% ,0% ,9% ,0% 4,7% ,0% ,0% 5,6%
Total Jumlah 29 40 10 8 16 4 107
% 100,0
27,1% 37,4% 9,3% 7,5% 15,0% 3,7%
%
Chi-Square = 99,304
Df = 10
yang luas tanahnya 0 - 342 m2 sebanyak 2 orang (1,9%), luas tanah 343 m2 - 684 m2
sebanyak 14 orang atau 13,1 % responden, luas tanah 685-1026 m2 sebanyak 9 orang
atau 8,4 %, luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 2 orang atau 1,9 %, luas tanah 1369-
orang atau 2,8 %. Sedangkan responden yang memilih penanganan masalah melalui
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
jalur musyawarah yang luas tanahnya 0 - 342 m2 sebanyak 27 orang (25,2%), luas
tanah 343 m2-684 m2 sebanyak 25 orang atau 23,4% responden, luas tanah 685-
1026 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9% , luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 1 orang
atau 0,9 %, luas tanah 1369-1701 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9 %, luas tanah 1772-
penanganan masalah melalaui jalur pengadilan hanya yang luas tanahnya 343 m2-
684 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9% responden, luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 5
1. H0 : bila tidak ada hubungan luas lahan dan sistem pembayaran ganti rugi;
2. H1 : terdapat hubungan antara luas lahan dan sistem pembayaran ganti rugi.
sebesar 18,307 (taraf kepercayaan 95 % dan derajat bebas = 10). Berdasarkan hasil
H1 diterima yaitu dengan kata lain bahwa terdapat hubungan antara luas lahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB VI
KESIMPULAN
mengingat terbatasnya tanah yang masing-masing di satu pihak dan di lain pihak
meningkat pula.
6.1.1. Kesimpulan
Ket :
(*) = Lihat Lampiran
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
1. Melihat Tabel 5.6 point nomor 1 s/d point 6 dan 8,9 bab V analisa pembahasan
secara keselurahan diatas dapat diambil hasil akhir dari variabel-variabel yang
kasus Fly Over Amplas Medan) dimana hasil crosstabulation menunjukkan chi-
2. Melihat Tabel 5.6 point nomor 7 bab V analisa pembahasan secara keselurahan
diatas dapat diambil hasil akhir dari variabel-variabel yang diteliti seperti chi-
pembebasan lahannya ternyata tidak dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam
kasus Fly Over Amplas Medan) dimana hasil crosstabulation menunjukkan chi-
langsung terhadap masyarakat didapat temuan yang bisa dijadikan alasan untuk
pembangunan jalan Fly Over Amplas adalah tetap bertumpu pada masalah
”Ganti Rugi” baik dalam sistem pembayaran maupun besar/nilainya yang dalam
pelepasan dan penyerahan hak merupakan wujud penggantian atas nilai tanah dan
atau benda-benda lain yang terkait dengan tanah sebagai akibat yang ditimbulkan
masih dirasakan tidak sesuai, hal ini dibuktikan melalui sistem pembayarannya
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
masih kurang memuaskan sekitar 21,5 % atau 23 orang dari 107 jumlah
responden yang didata. Begitu juga mengenai besaran/nilai ganti rugi responden
menilai masih kurang baik, dari data lapangan diambil angka persentase 32,70%
4. Ternyata dari analisa yang didapat pada bab V Hasil Pembahasan, hal yang
pembebasan lahan yang dalam penanganan sengketa yang dihadapi tetap melalui
jalur “Musyawarah”, hal ini dibuktikan melihat hasil diagram dan crosstabulasi
6.1.2. Saran
1. Pengadaan lahan untuk pembangunan jalan studi kasus Fly Over Amplas Medan
dalam Permendagri No. 15 Tahun 1975. Hal ini perlu diterapkan dalam
mewujudkan pengadaan lahan untuk pembangunan jalan studi kasus Fly Over
Amplas Medan;
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
3. Diperlukan pembentukan badan badan pertanahan independen, baik yang
pembangunan infrastruktur;
4. Kasus pengadaan lahan khususnya untuk pembangunan jalan studi kasus Fly
sebagai mana tentang dalam UUPA. Sementara itu masalah pertanahan terus
a. Umum
1. Penguasaan peraturan yang berlaku, dimana kita selalu harus menerapkan dan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
4. Dalam undang-undang pelepasan hak-hak atas tanah masyarakat yang dicita-
citakan untuk masa depan harus mengadopsi asas kesepakatan, asas kemanfaatan,
tanpa adanya unsur paksaan, kesilapan dan penipuan serta dilakukan dengan
itikad baik;
6. Asas kemanfaatan diletakkan atas prinsip bahwa pelepasan hak atas tanah
masyarakat untuk kepentingan umum harus dapat memberi manfaat bagi yang
pada umumnya;
7. Asas kepastian hukum dapat dilakukan dengan cara-cara yang diatur dalam
dipatuhi oleh masyarakat dan semua pihak yang terkait dapat dengan pasti
8. Asas keadilan diletakkan sebagai dasar penentuan bentuk dan besarnya ganti rugi
yang harus diberikan kepada pemilik tanah dan orang-orang yang terkait dengan
tanah yang dilepaskan haknya tersebut. Begitu juga bagi orang yang
kerugian dalam arti kondisi sosial ekonomi mereka minimal setara atau setidak-
tidaknya tidak menjadi lebih miskin dari sebelumnya. Di sisi lain prinsip keadilan
juga harus meliputi pihak yang membutuhkan tanah agar dapat memperoleh
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
(corrective or remedial justice) yaitu yang dapat mengkoreksi setiap
terhadap hukum.
b. Masyarakat
hukum yang akan diberlakukan dan ditegakan, agar dapat diketahui oleh seluruh
hukum itu dan sekaligus menginformasikan tentang ide-ide kebenaran dari isi
2. Perlu kesadaran untuk mentaati hukum tidak hanya dalam konteks suatu interaksi
vertikal, misalnya antara warga masyarakat dengan para pejabat negara akan
tetapi bisa ditumbuhkan dalam konteks interaksi yang bersifat horizontal dan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
c. Pemerintah
pengambilalihan hak atas tanah harus disesuaikan dengan Recana Tata Ruang
Wilayah atau Kota dan dilaporkan kepada DPRD Kabupaten/Kota. Jika kegiatan
pembangunan tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota atau Rencana
Hidup.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
BPS, (2004), ”Sumatera Utara Dalam Angka”, BPS Propinsi Sumatera Utara,
Medan.
Bambang Wahyu Sudarmadji dan Sri Lestari Munajati, 2006, jurnal “Klasifikasi Dan
Kajian Spasial Kawasan Pedagang Kali Lima Di Kota Bogor” Jakarta
Dunkerley, Harold B., (1983), “Urban Land Policy Issues and Oppurtunities”,
Oxford University Press, New York.
Firman, T, (1994), Persebaran Penduduk Beberapa Isu Pokok untuk PJP II, ”Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota Nomor 13”.
Hutagalung, Ulam Raya, (2003), ”Pengaruh Pembangunan Jalan Lingkar Luar pada
Pengembangan Kota Medan”, Tesis Program Pasca Sarjana PWD –USU
Medan.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sugiarto, dkk, (2003), ”Teknik Sampling”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Muhammad Nanang P dan Sigit Prasetya, 2006, jurnal “ Traffic Impact Assessment
Terhadap Pembangunan Jalan Tol Perkotaan” Jakarta
Joko Adianto, ST, M.Ars, Meydian Sartika Dewi, ST, M.Ars, 2006, jurnal “Trotoar :
Arena Perebutan Ruang Kehidupan Warga Kota” Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta
Oloan Sitorus, dkk, (1995) “Pelepasan atau Penyerahan Hak Sebagai Cara
Pengadaan Tanah”, CV. Dasa Media Utama, Jakarta.
Rusmadi Murad, S.H, 1991. “Penyelesaian Sengketa Hukum Atas Tanah”, Penerbit
Alumni, Bandung.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
LAMPIRAN 1
Tabel Chi-Square
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Tabel Chi-Square (X2)
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
LAMPIRAN 2
Variabel-Variabel Penelitian
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
VARIABEL - VARIABEL PENELITIAN
WILAYAH UTARA
WILAYAH
UTARA
PENCEGAHAN MUTASI
76 M2 S/D 100 M2
MUSYAWARAH
51M2 S/D 75M2
0M2 S/D 25 M2
PEG. SWASTA
30 - 40 TAHUN
40 - 50 TAHUN
WIRASWASTA
PNS+DOKTER
GURU/DOSEN
PENGADILAN
PENGADUAN
MANDAILING
PENELITIAN
TAMAT SMP
TAMAT SMA
< 30 TAHUN
> 50 TAHUN
TAMAT SD
LAKI-LAKI
KRISTEN
D3/S1/S2
WANITA
BUDHA
HINDU
ISLAM
JAWA
APBD
APBN
TOBA
SHM
HGB
DLL
SK
1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 PT. INDOMILK 1 5 2 5 1 2 5 3 1
2 PT. ASAHAN 2 6 2 1 1 2 5 3 1 2
5 Syafruddin Tanjung 7 1 3 2 1 1 4 2 1
6 Kerja Gultom 8 1 1 2 4 1 4 1 2 2 1
7 Alm. M. Alagin 10 5 3 2 5 1 4 1 3 1 3
9 Sudarsono 12 2 3 2 4 1 4 1 3 1 2
10 Tukijo 13 2 3 2 4 1 2 1 3 1 2
11 Suroyo 14 2 3 2 4 1 2 1 3 1 2
12 Asran Buyung P 15 2 1 2 4 1 3 1 3 1
13 Supriadi 16 2 1 2 4 1 4 1 3 4
14 Muftifuddin Lubis, SE 17 2 1 4 1 2 5 4 1 3
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
18 Ferry Soehendro 20 3 1 2 4 1 2 5 3 1 2
19 Sarmen/ Nasien 21 4 1 2 4 1 2 1 4 4
21 Aman Tarigan 23 2 1 2 4 1 3 1 4 2
23 PT. ASAHAN 25 3 2 1 1 2 3 1 2
24 Tanda Ginting 26 3 2 1 1 1 3 1 4 2
25 Jatimur Sinaga 31 2 1 1 1 3 1 3 1 5
26 Nixson K. Siregar 32 2 1 2 4 1 2 1 4 2 3
27 Rum Siregar 35 2 1 4 1 4 1 3 1 3
36 Sukimin 40 4 3 1 4 1 4 1 3 1 2
37 Kod. II/BB 39 6 2 4 1 4 2 3 1 2
38 Jamaluddin 41 3 1 2 4 1 3 1 2 3 1 2
40 Soehendro NG 44 5 1 1 4 1 3 1 2 4 4
41 M. Zani (Nuraini) 45 3 3 4 1 4 1 2 1 1
42 Basuki 46 5 3 1 4 1 4 1 2 2 1 2
43 Normalin Pohan 47 5 1 1 4 1 3 1 2 4 2 3
SUB
TOTAL
: 43 4 17 7 3 8 4 24 11 16 15 20 10 32 2 40 3 1 12 13 17 24 7 1 2 7 1 3 21 18 27 12 5 7 14 7
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
VARIABEL - VARIABEL PENELITIAN
DALAM KAJIAN PENGADAAN LAHAN PEMBANGUNAN JALAN
WILAYAH SELATAN
(STUDY KASUS FLY OVER AMPLAS MEDAN)
WILAYAH
SELATAN
NO NAMA NO KLASIFIKASI STATUS GANTI MEKANISME JENIS
UMUR PEKERJAAN
RESPONDEN RESPONDEN PERSIL LUAS TANAH KEPEMILIKAN RUGI PENANGANAN KELAMIN
RESPONDEN M2 MASALAH
PENCEGAHAN MUTASI
76 M2 S/D 100 M2
PNS + DOKTER
MUSYAWARAH
51M2 S/D 75M2
0M2 S/D 25 M2
PEG. SWASTA
WIRASWASTA
GURU/DOSEN
PENGADILAN
PENGADUAN
30-40 TAHUN
40-50 TAHUN
PENELITIAN
< 30 TAHUN
> 50 TAHUN
TAMAT SD
LAKI-LAKI
WANITA
APBD
APBN
SHM
HGB
DLL
SK
1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1
1 Sukimin 49 1 3 1 1 1 4 1
2 B. Situmorang 50 1 1 4 1 3 1
3 S. Simanjuntak 51 2 1 1 1 4 1
4 Saidi Rusly 52 3 1 2 4 1 4 1
5 Sawitri Sianturi 53 1 1 2 4 1 2 1
6 M. Akif 54 2 1 2 4 1 4 1
7 Kalsim Ginting 55 1 1 4 1 4 1
8 Alpido 56 1 1 2 1 3 1
9 Mangihut Gultom 56A 2 3 1 4 1 3 1
10 Rahman Tukijo 57 5 1 2 4 1 4 1
11 Panut Suhardi 58 2 3 2 1 1 3 1
12 Naswar Nasution SE 59 1 3 2 4 1 4 1
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
13 Nelson Matondang 60 2 1 2 1 1 3 5
14 Rasmi Sebayang CS 61 1 1 4 2 3 2
15 Albert Tampubolon 62 1 3 5 1 4 1
16 Rusli Ndoro 62A 4 1 2 1 1 3 1
17 Semin Sembiring 63 4 1 2 1 4 1
18 Saborang E Tampubolon 64 5 3 2 4 1 4 1
19 Sarimin Barus 65 1 3 2 4 1 4 1
20 PT. Pos Indonesia 66 2 1 1 3 2
21 Dora Tambunan 67 2 1 2 4 2 3 1
22 Rida K. Lasmi 68 4 1 4 2 3 1
23 Israel Silaban SH 69 3 3 2 4 1 4 3
24 Masri Tua Tampubolon 70 5 1 2 4 1 4 1 1
25 Idhamsyah 71 4 1 2 1 1 4 3
26 Zuhrah Wardi S.H.G,SH 72A 1 3 2 5 1 4 5
27 Dr. T. Monang Sitorus 72 5 3 2 4 1 4 2
28 Sarwan R. Gukguk 73 4 1 2 4 1 3 2
29 Nurmalis 74 2 1 2 4 2 3 1 1
30 Hasan 75 4 3 1 4 1 3 1
31 Hasan Basri 76 2 1 2 4 1 4 1
32 Muniah br. Purba 77 2 3 2 1 2 4 1
33 Dharma Gozali 78 2 1 2 4 1 2 3
34 H. Sati Lubis 79 5 1 2 4 1 4 1
35 Ho Gek Bie (Wahid NG) 80 3 1 2 1 1 4 1
36 David Muliadi 81 2 1 2 4 1 4 1
37 Drs. Tobo 84 1 3 2 4 1 2 2
38 Alip 85 1 3 2 1 1 3 1
39 Narwi Sujana 87 2 1 2 1 1 2 1
40 Abdul Rahman B. tar 89 2 3 2 4 1 4 2
41 Pos. Polisi 90 - 1 4 1 1 2
42 Armen Barus 90A 3 1 2 5 1 3 1
43 Alm. Mulia Naibaho 96 2 3 2 4 2 4 1
44 H. Situmorang SH 97 2 1 1 1 3 3
45 Yustina br Barus 98 1 3 4 2 3 5
46 Tiurma br. L. Toruan 99 1 3 2 1 2 4 1
47 Mariana br. Barus 101 1 1 4 2 4 2
48 Darianus Situmeang 100 1 3 2 4 1 2 1
49 Bungasin Tarigan 103 2 3 2 1 2 4 1
50 Paho Manik 105 1 3 2 4 1 3 1
51 DJ. Sinurat 106 1 3 1 4 1 4 1
52 Agus Tinus Tarigan 109 3 1 2 4 1 3 1
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
53 Raslina 112 1 1 1 2 2 2
54 Saribanum 113 1 1 2 1 2 2 4
55 Dr. James P. Gultom 113A 2 3 4 1 4 2
56 Heriwinton Panjaitan 114 5 1 2 1 1 2 1
57 Alm. Julfikli 115A 3 3 2 4 1 4 1
58 Kasmin Sinaga 115 1 3 1 1 4 1
59 Binsar Gultom 116 1 3 2 4 1 2 3
60 Mangasi Harianja 117 2 3 2 1 1 3 1
61 Tiorma br. Sitanggang 118 5 3 2 4 2 4 1 1
62 Alm. H. Ngadiran 119 1 3 2 4 1 4 1 1
63 Sukirman 120 2 2 1 1 4 1 1
64 Tanah Wakaf/Uwak. Ucok 121 2 1 2 1 1 4 3 1
Sub Total 64 23 22 6 6 7 0 32 1 31 4 45 21 0 0 39 3 51 13 1 9 20 34 44 12 5 1 4 6
Total
Keseluruahan 107 29 42 14 9 17 5 56 12 47 19 65 31 0 0 71 5 91 16 2 21 33 51 68 19 6 3 11 7
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
LAMPIRAN 3
Hasil Perhitungan Crosstabulation
Dan Chi-square Test
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MEKANI * PEND 107 100,0% 0 ,0% 107 100,0%
PENDIDIKAN
TAMAT SD TAMAT SMP TAMAT SMA D3/S1/S2 Total
PENGADUAN Count 1 0 10 34 45
% of Total ,9% ,0% 9,3% 31,8% 42,1%
MEKANISME MUSYAWARAH Count 6 7 38 5 56
PENANGANAN
% of Total 5,6% 6,5% 35,5% 4,7% 52,3%
MASALAH
PENGADILAN Count 0 0 1 5 6
% of Total ,0% ,0% ,9% 4,7% 5,6%
Total Count 7 7 49 44 107
% of Total 6,5% 6,5% 45,8% 41,1% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 51,754a 6 ,000
Likelihood Ratio 59,386 6 ,000
Linear-by-Linear
13,486 1 ,000
Association
N of Valid Cases 107
a. 8 cells (66,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,39.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MEKANI * PEKER 107 100,0% 0 ,0% 107 100,0%
PEKERJAAN
PNS + PEG. GURU/D
WIRASWASTA DOKTER SWASTA OSEN DLL Total
PENGADUAN Count 39 0 2 0 4 45
% of Total 36,4% ,0% 1,9% ,0% 3,7% 42,1%
MEKANISME MUSYAWARAH Count 20 18 4 2 12 56
PENANGANAN
% of Total 18,7% 16,8% 3,7% 1,9% 11,2% 52,3%
MASALAH
PENGADILAN Count 5 0 0 1 0 6
% of Total 4,7% ,0% ,0% ,9% ,0% 5,6%
Total Count 64 18 6 3 16 107
% of Total 59,8% 16,8% 5,6% 2,8% 15,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 37,557a 8 ,000
Likelihood Ratio 44,938 8 ,000
Linear-by-Linear
5,384 1 ,020
Association
N of Valid Cases 107
a. 9 cells (60,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,17.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MEKANI * SUKU 107 100,0% 0 ,0% 107 100,0%
SUKU
TOBA JAWA MANDAILING KARO MINANG TIONGHOA Tota
PENGADUAN Count 22 8 3 8 3 1
% of Total 20,6% 7,5% 2,8% 7,5% 2,8% ,9% 42
MEKANISME MUSYAWARAH Count 8 20 9 6 8 5
PENANGANAN
% of Total 7,5% 18,7% 8,4% 5,6% 7,5% 4,7% 52
MASALAH
PENGADILAN Count 2 0 0 3 0 1
% of Total 1,9% ,0% ,0% 2,8% ,0% ,9% 5
Total Count 32 28 12 17 11 7
% of Total 29,9% 26,2% 11,2% 15,9% 10,3% 6,5% 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 27,639a 10 ,002
Likelihood Ratio 29,284 10 ,001
Linear-by-Linear
6,840 1 ,009
Association
N of Valid Cases 107
a. 9 cells (50,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,39.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MEKANI * UMUR 107 100,0% 0 ,0% 107 100,0%
UMUR
< 30 TAHUN 30-40 TAHUN 40-50 TAHUN > 50 TAHUN Total
PENGADUAN Count 0 0 21 24 45
% of Total ,0% ,0% 19,6% 22,4% 42,1%
MEKANISME MUSYAWARAH Count 20 34 1 1 56
PENANGANAN
% of Total 18,7% 31,8% ,9% ,9% 52,3%
MASALAH
PENGADILAN Count 0 0 1 5 6
% of Total ,0% ,0% ,9% 4,7% 5,6%
Total Count 20 34 23 30 107
% of Total 18,7% 31,8% 21,5% 28,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 103,206a 6 ,000
Likelihood Ratio 133,252 6 ,000
Linear-by-Linear
28,096 1 ,000
Association
N of Valid Cases 107
a. 4 cells (33,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1,12.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MEKANI * PENHA 107 100,0% 0 ,0% 107 100,0%
PENGHASILAN
1 JUTA S/D 10 JUTA S/D
<1 JUTA 10 JUTA 100 JUTA Total
PENGADUAN Count 1 39 5 45
% of Total ,9% 36,4% 4,7% 42,1%
MEKANISME MUSYAWARAH Count 8 36 12 56
PENANGANAN
% of Total 7,5% 33,6% 11,2% 52,3%
MASALAH
PENGADILAN Count 1 3 2 6
% of Total ,9% 2,8% 1,9% 5,6%
Total Count 10 78 19 107
% of Total 9,3% 72,9% 17,8% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 8,786a 4 ,067
Likelihood Ratio 9,597 4 ,048
Linear-by-Linear
,008 1 ,929
Association
N of Valid Cases 107
a. 4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,56.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MEKANISM * STATUS 107 100,0% 0 ,0% 107 100,0%
STATUS KEPEMILIKAN
SHM HGB SK Total
Pengaduan Count 20 30 0 50
% of Total 18,7% 28,0% ,0% 46,7%
MEKANISME Musyawarah Count 3 26 0 28
PENANGANAN
% of Total 1,9% 24,3% ,0% 26,2%
MASALAH
Pengadilan Count 8 15 5 17
% of Total 8,4% 14,0% 4,7% 15,9%
Total Count 31 71 5 107
% of Total 29,0% 66,4% 4,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 24,110a 4 ,000
Likelihood Ratio 25,053 4 ,000
Linear-by-Linear
4,035 1 ,045
Association
N of Valid Cases 107
a. 3 cells (33,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1,31.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MEKANI * LUAST 107 100,0% 0 ,0% 107 100,0%
LUAS TANAH
1027 S/D 1369 S/D 1772 S/D
0 S/D 342 343 S/D 684 685 S/D 1026 1368 1701 2050 Total
PENGADUAN Count 2 14 9 2 15 3 45
% of Total 1,9% 13,1% 8,4% 1,9% 14,0% 2,8% 42,1%
MEKANISME MUSYAWARAH Count 27 25 1 1 1 1 56
PENANGANAN
% of Total 25,2% 23,4% ,9% ,9% ,9% ,9% 52,3%
MASALAH
PENGADILAN Count 0 1 0 5 0 0 6
% of Total ,0% ,9% ,0% 4,7% ,0% ,0% 5,6%
Total Count 29 40 10 8 16 4 107
% of Total 27,1% 37,4% 9,3% 7,5% 15,0% 3,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 99,304a 10 ,000
Likelihood Ratio 77,331 10 ,000
Linear-by-Linear
15,094 1 ,000
Association
N of Valid Cases 107
a. 11 cells (61,1%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,22.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Faktor Yang Mempengaruhi Pembebasan Lahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
LAMPIRAN 4
Hasil Kuesioner untuk Masyarkat
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
KUESIONER UNTUK MASYARAKAT
No. Kuesioner
:
I. Identitas Responden
1. Nama : .........................................................
2. Alamat : .........................................................
3. Jenis Kelamin : .........................................................
4. Umur : .........................................................
5. Pekerjaan : .........................................................
6. Tingkat Pendidikan : .........................................................
a. Tidak Tamat SD
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. D3 / S1 / S2
7. Agama : Kristen Protestan
8. Suku : Batak
9. Penghasilan Usaha :
10. Lama Tinggal : tahun bulan
di lokasi sekarang
11. Luas Tanah Terkena Proyek :...................... M2/Rante
12. Luas Bangunan yang terkena Proyek :.......................M2/Rante
(mohon disebutkan bangunan yang terkena proyek : rumah,
usaha/tokoh/kedai/dll beserta luasnya )
........................................................................................................................
........................................................................................................................
13. Banyaknya tanaman yang terkena proyek (sebutkan jenis dan jumlahnya) :
........................................................................................................................
14. Cara yang diinginkan untuk menyelesaikan masalah tanah adalah :
f. Pengaduan b. Penelitian c. Pencegahan Mutasi
d. Musyawarah e. Pengadilan
II. Apa yang menyebabkan Bapak/Ibu belum melepaan tanah untuk
pembangunan jalan Layang Medan ?
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
III. Mengapa Bapak/Ibu belum meleaskan tanah untuk pembangunan jalan
Layang Amplas Medan tersebut ? (mohon dijelaskan)
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
Surveyor:
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan,
2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 1 PT. INDOMILK
1. Perusahaan tidak tahu menahu soal pembebasan tanah..
2. Belum ada pemberitahuan kepihak PT.Indomilk bahwa tanah perusahaan terkena imbas
pembangunan jalan Fly Over Amplas Medan.
3. Cara Yang di inginkan untuk menyelesaikan masalah tanah adalah melalui pengaduan ke
Pengadilan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 2 PT. ASAHAN
1. Kami dari pihak keamanan PT.Asahan tidak tahu persoalan pembebasan
tanah.
2. Dari informasi yang kami dapat dari lapangan bahwa PT. Asahan masih
dalam proses pengadilan.
3. Pemilik PT.Asahan dimiliki oleh dua bersaudara, sehingga masih dalam
Pengadilan Negeri Medan.
Syarifuddin Hutabarat
4. :Cara
Kajian Pengadaan
Yang Lahanuntuk
di inginkan Pembangunan Jalan Studi
menyelesaikan Kasus tanah
masalah : Flyover Amplas
adalah Medan,pengaduan
melalui 2008
USU Repository © 2008
ke Pengadilan
3A
3A
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 3A / 3 – SIMON DAN LEWI TARIGAN Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Kami terpaksa setuju,pemerintah mana bisa kita lawan.
2. Kalau ganti rugi sesuai dengan kehendak kita,kami bersedia melepas tanah kami.
3. Untuk kepentingan bersama, pasti masyarakat disini mendukung.
4. Pembangunan jalan Fly Over maunya cepat selesai karena masalah kondsi lingkungan.
Hasil Data : 4 Dr. Andrean Yusda Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Belum sesuai dengan harga yang kami minta.
2. Pembayaran yang terlalu lama atau diulur –ulur.
Hasil Data : 4A/4B Dr. Andrean Yusda Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Belum sesuai dengan harga yang kami minta.
2. Pembayaran yang terlalu lama atau diulur –ulur.
3. Saya minta pemerintah bertindak cepat dalam proses pembayaran ganti rugi dan pembanguan.
10
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 12 SUDARSONO Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Saya sebenarnya tidak keberatan apabila tanah dan rumah saya ini terkena proyek.
2. Pemerintah setidaknya mau memperhatikan keadaan masyarakat setempat yang terkena lahan
proyek dengan ganti rugi yang layak.
Hasil Data : 13 TUKIJO Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Kami warga yang mempunyai usaha menjadi kurang lancar menjalankan usahanya selama
proyek ini belum selesai setidaknya proyek ini seharusnya dipercepat.
2. Ganti rugi yang kami peroleh sudah cukup.
Hasil Data : 14 SUROYO Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Proses pembangunan sangat mengganggu usaha kami.
2. Pembangunan Fly Over maunya dipercepat karena kondisi lingkungan kurang baik.
Hasil Data : 15 ASRAN BUYUNG P. Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Usaha kami terganggu akibat proses pembangunan.
2. Tanah yang telah dibayar kepada kami sudah sesuai dengan kehendak kami.
17
16 17A
19
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 16 SUPRIADI Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Tidak mungkin kami melawan kebijakan pemerintah.
2. Ganti rugi menurut saya tidak merata.
3. Proses pembangunan harusnya dipercepat.
Hasil Data : 17 MUFTIFUDDIN LUBIS. SE Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Saya sudah setuju karena pembayaran sudah diselesaikan.
2. Pembangunan Fly Over sangat menggangu aktifitas kami.
3. Maunya pembangunannya dipercepat karena kondisi lingkungan seperti abu.
Hasil Data : 17 A SELAMAT MARBUN Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Aktifitas Ibadah sangat terganggu akibat pembangunan tersebut.
2. Ganti rugi sudah sangat merata.
3. Proses pembangunan seharusnya dipercepat.
Hasil Data : 18 MANGSI GINTING, B. Sc Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Usaha saya sangat terganggu akibat pembangunan tersebut.
2. Ganti rugi seharusnya ditambahi./Proses pembangunan harus cepat selesai.
Hasil Data : 19 Dr. T. MONANG SITORUS Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Akibat pembanguanan jalan ini aktifitas saya terganggu.
2. Proses pembayaran ganti rugi sudah sangat adil.
3. Saya meminta proses pembangunan cepat diselesaikan
20 21
22
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 20 FERRY SOEHENDRO Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Akibat pembanguanan jalan ini aktifitas saya terganggu.
2. Proses pembayaran ganti rugi sudah sangat adil.
3. Saya meminta proses pembangunan cepat diselesaikan
Hasil Data : 21 SARMEN /NASIEN Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Harga sudah sesuai dengan tanah dan bangunan yang dibongkar.
2. Kami mana sanggup melawan pemerintah.
3. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
Hasil Data : 22 RIDHA WAHYUNI S. AMINTO Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Harga yang kami minta sudah sesuai.
2. Kami menurut saja apa mau pemerintah.
3. Pembangunan Fly Over menggangu aktifitas kami.
4. Tolong dipercepat pembangunannya.
24
25
26
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 23 AMAN TARIGAN Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Harga sudah sesuai dengan tanah yang diambil untuk pembangunan.
2. Saya sendiri sangat setuju pembangunan jalan ini.
3. Alasan saya setuju,karena mengurangi kemacetan di kota Medan khususnya Amplas.
4. Gara-gara pembangunan ini,saya dapat untung dari penitipan kendaraan roda dua.
5. Pembangunan ini cepat selesai tepat pada waktunya.
Hasil Data : 24 Drs. ROBINSON TARIGAN Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Harga sudah sesuai dengan tanah yang diambil untuk pembangunan.
2. Saya sendiri sangat setuju pembangunan jalan ini.
3. Alasan saya setuju,karena mengurangi kemacetan di kota Medan khususnya Amplas.
4. Gara-gara pembangunan ini, saya dapat untung dari penitipan kendaraan roda dua.
5. Pembangunan ini cepat selesai tepat pada waktunya.
Hasil Data : 25 Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Kami tidak tahu, tanya saja sama kantor pusat.
2. Saran kami maunya kantor pusat setuju atas pembebasan tanah.
3. Gara-gara masih dalam sidang pembangunan otomatis terganggu karena pihak PT.Asahan
belum mau melepas tanahnya.
Hasil Data : 26 TANDA GINTING Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Saya terganggu dalam usaha saya sebagai usaha salon.
2. Pembayaran ganti rugi dinilai padahal rencana pembangunannya sudah ada ± 2 tahun yang
lalu.
3. Saya berharap proyek ini cepat selesai karena saya dengar adanya masalah memngenai ganti
rugi yanmg berbeda- beda yang membuat proyek ini tersendat.
35
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 31 JATIMUR SINAGA Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Saya belum setuju dengan pembangunan proyek ini karena nilai ganti rugi yang di berikan pemerintah
tidak sesuai dengan pendapatan usaha saya.
2. Adanya perbedaan nilai ganti rugi dibagian selatan lebih besar dari pada di bagian utara.
3. Saya masih belum menyetujui sepenuhnya pembangunan Proyek ini tapi bangunan saya di bongkar
tanpa persetujuan dari saya.
4. Strategisnya usaha saya membuat saya kesal terhadap proyek ini.
Hasil Data : 32 NIXSON KURNIAWAN SIREGAR Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Saya setuju dan tak mungkin melawan kebijakan pemerintah.
2. Saya setuju karena ganti rugi sesuai dengan apa yang diberikan dari pihak Pemerintah.
3. Dengan persetjuan ini saya mendukung pembanguanan proyek ini dipercepat.
Hasil Data : 35 RUM SIREGAR Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Saya setuju dengan adanya pembangunan ini karena berdasarkan hukum yang dibuat.
2. Kami keluarga siregar yang memiliki beberapa usaha yang telah menerima ganti rugi yang menurut
kami sudah sangat adil.
3. Kami masyarakat kecil tidak mungkin melawan kebijakan pemeritah.
4. Proses pembangunan maunya dipercepat karena sangat mengganggu aktivitas usaha kami.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
35 b
35 d
Hasil Data : 35 b RUM SIREGAR Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Saya setuju dengan adanya pembangunan ini karena berdasarkan hukum yang dibuat.
2. Kami keluarga siregar yang memiliki beberapa usaha yang telah menerima ganti rugi yang
menurut kami sudah sangat adil.
3. Kami masyarakat kecil tidak mungkin melawan kebijakan pemeritah.
4. Proses pembangunan maunya dipercepat karena sangat mengganggu aktivitas usaha kami.
Hasil Data : 35 d HERU BASKORO SYARIF Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Ganti rugi yang saya peroleh sudah sangat adil.
2. Proses Pembangunan sangat mengganggu aktifitas kami.
3. Pembagunan jalan Fly Over maunya dipercepat.
Hasil Data : 35 e MINCELINA. SKM Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Semua urusan sudah saya serahkan kepada abang saya.
2. Menurut saya ganti rugi sudah sangas relefan.
3. Tolong proses pembangunan dipercepat.
Hasil Data : 35 f MAJU SIREGAR Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Saya setuju dengan adanya pembangunan ini karena berdasarkan hukum yang dibuat.
2. Kami keluarga siregar yang memiliki beberapa usaha yang telah menerima ganti rugi yang
menurut kami sudah sangat adil.
3. Kami masyarakat kecil tidak mungkin melawan kebijakan pemeritah.
4. Proses pembangunan maunya dipercepat karena sangat mengganggu aktivitas usaha kami.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 36 PT. CHAROEN POKHAND Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Kami sangat setuju pembangunan Fly Over karena membantu kelancaran usaha kami.
2. Tetapi untuk saat ini aktifitas pembangunan jalan Fly Over sangat mengganggu aktifitas
perusahaan kami.
3. Ganti rugi yang kami peroleh sudah sangat adil.
Hasil Data : 36 B AMIR SYARIFUDDIN Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Kami sangat setuju pembangunan Fly Over karena membantu kelancaran usaha kami.
2. Tetapi untuk saat ini aktifitas pembangunan jalan Fly Over sangat mengganggu aktifitas
perusahaan kami.
3. Ganti rugi harus cepat diselesaikan .
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
37
Hasil Data : 37 PT. ABT ( KOBEL) Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Tanah Ganti Rugi hanya mengenai pagar keamanan perusahaan kami makanya kami setuju
saja.
2. Kami dari pihak perusahaan berharap penyelesaian pembebasan lahan didaerah pembangunan
tersebut cepat selesai.
Hasil Data : 38 PT. KIMIA FARMA Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
3. Kami dari pihak perusahaan berharap proses pembangunan cepat selesai.
4. Ganti rugi yang telah kami terima sudah sangat adil.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
40 41
42
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
44
45a
46
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
47
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
51
50
49
54
5353
5252
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 52 SAIDI RUSLY Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Ganti rugi yang diberikan pemerintah pusat / Daerah tidak sama dengan apa yang telah kami
terima dari camat atau lurah setempat.
2. Pembayaran ganti rugi dinilai lambat pada hal perundingannya sudah ± 1 tahun yang lalu.
3. Kurangnya pendekatan –pendekatan yang dilakukan pemerintah.
Hasil Data : 53 SAWITRI SIANTURI Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Kami sebagai masyarakat setempat merasa terganggu akibat banyak kendaraan besar yang
melintas dan membuat arus jalan ini menjadi macet karena proyek masih sedang berjalan.
2. Dengan adanya bangunan proyek ini kami merasa setuju demi kemajuan zaman sekarang.
Hasil Data : 54 M. AKIF Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Akibat dari pergeseran lahan ruko saya barang dagangan yang masuk sangat terganggu
2. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
3. Proses pembangunan seharusnya dikerjakan pada malam hari.
Hasil Data : 55 KALSIM GINTING Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Harga sudah sesuai dengan tanah dan bangunan yang dibongkar.
2. Para pengembang harusnya menjaga kondisi lingkungan warga
3. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
57
56
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 56 Penanganan Masalah dengan MUSYAWRAH
1. Proses ganti rugi sudah sangat mencukupi kebutuhan saya dan keluarga.
2. Kami mana sanggup melawan pemerintah jadi kami menurut saja.
3. Mohon pembangunannya dipercepat dan selesai pada waktunya.
4. Kondisi lingkungan menjadi kotor diakibatkan oleh debu.
Hasil Data : 56A MANGIHUT GULTOM Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Karena pergeseran lahan toko saya menjadi sempit sehingga aktivitas kurang nyaman.
2. Kami mana sanggup melawan pemerintah.
3. Proses pembangunan seharusnya tidak merugikan warga.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
Hasil Data : 57 RAHMAN TUKIJO Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Saya setuju proses pembangunan menjadikan lahan saya sedikit menjadi lebih mahal
2. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
3. Kondisi lingkungan harusnya jadi perhatian para pengembang
4. Abu disekitar kawasan Fly Over Amplas mengganggu pernafasan.
59
58
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 58 PANUT SUHARDI PENGADUAN
1. Proses ganti rugi seharusnya berpihak pada warga.
2. Usaha saya sedikit terganggu akibat dari pembangunan tersebut.
3. Proses pembangunan seharusnya dilakukan pada malam hari.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
Hasil Data : 59 NASWAR NASUTION , SE Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Harga sudah sesuai dengan tanah dan bangunan yang dibongkar.
2. Warga harusnya menaati apa yang telah diminta oleh pemerintah
3. Yang saya pikirkan Cuma satu yaitu tanaman istri saya.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
Hasil Data : 60 NELSON MATONDANG Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Kami sudah pasrah apapun yang terjadi.
2. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
3. Kondisi lingkungan sudah sangat tidak nyaman.
63
62
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 61 RASMI SEBAYANG Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Harga sudah sesuai dengan tanah dan bangunan yang dibongkar.
2. Proses pembangunan seharusnya dilakukan pada malam hari.
3. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas usaha kami.
4. Mohon proses pembangunannya dipercepat.
5. Abu disekitar kawasan Fly Over Amplas harus diperhatikan para pengembang.
Hasil Data : 62 ALBERT TAMPUBOLON Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Apapun yang terjadi saya sudah pasrah.
2. Kami mana sanggup melawan pemerintah.
3. Mohon pembangunannya dipercepat.
4. Abu disekitar kawasan Fly Over Amplas mengganggu pernafasan.
Hasil Data : 62A RUSLI NDORO Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Proses ganti rugi masih kurang memihak warga.
2. Kami mana sanggup melawan pemerintah karena kami hanya orang kecil.
3. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
Hasil Data : 63 SEMIN SEMBIRING Penanganan Masalah dengan
1. Kami tidak tahu menahu soal ganti rugi.
2. Kami hanya penyewa saja.
3. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
67
65
64
70
69
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
68
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
73
72
72A
71
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
77
76
75
74
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
81
80
79
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
90
84
103
Hasil Data : 101 MARIANA br. BARUS Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1.Harga sudah sesuai dengan tanah dan bangunan yang dibongkar.
2.Kami mana sanggup melawan pemerintah.
3.Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
4.Abu disekitar kawasan Fly Over Amplas mengganggu pernafasan.
Hasil Data : 103 BUNGASIN br. TARIGAN Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Akibat pergeseran toko usaha kami menjadi tidak nyaman.
2 .Kondisi lingkungan seharusnya menjadi perhatian pengembang.
4. Mohon
Syarifuddin pembangunannya
Hutabarat dipercepat.
: Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 105 PAHO MANIK Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1.Usaha jadi kurang nyaman akibat pembangunan.
2.Saya harap pembangunan cepat diselesaikan.
Hasil Data : 106 DJ. SINURAT Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Apapun rencana pemerintah kami selalu mendukung.
2. Kami hanya orang kecil mana bisa melawan.
Hasil Data : 112 ROSALINA Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Proses ganti rugi bukan urusan saya.
2. Kondisi lingkungan jadi kurang nyaman.
3. Proses ganti rugi saya nilai masih lamban.
Syarifuddin Hutabarat
4. Mohon : Kajian Pengadaan
pembangunannya Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
dipercepat.
USU Repository © 2008
Hasil Data : 113 SARI BANUM Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Saya tidak tahu menahu soal proses ganti rugi.
2. Apapun keputusan yang saya ambil merupakan keputusan keluarga.
3. Proses pembangunan di harapkan selesai pada waktunya.
Hasil Data : 113 A Dr. JAMES P. GULTOM Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 114 HERWINTON PANJAITAN Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Akibat pergeseran toko usaha kami menjadi tidak nyaman.
2 .Kondisi lingkungan seharusnya menjadi perhatian pengembang.
3. Pembangunan tersebut menggangu kegiatan sehari hari.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
Hasil Data : 115 A Alm. ZULKIFLI Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1.Proses ganti rugi saya rasa sudah cukup.
2.Kami mendukung proses pembangunan Fly Over.
3.Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
Hasil Data : 115 KASMIN SINAGA Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Harga sudah sesuai dengan tanah dan bangunan yang dibongkar.
2. Kami mana sanggup melawan pemerintah.
3. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
5. Abu disekitar kawasan Fly Over Amplas mengganggu pernafasan.
117A
117
116
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
1Hasil Data : 116 BINSAR GULTOM Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Proses ganti rugi saya rasa sudah cukup.
2. Kami mendukung proses pembangunan Fly Over.
3. Pembangunan tersebut menggangu aktifitas warga.
Hasil Data : 117 MANGASI HARIANJA Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Akibat pergeseran toko usaha kami menjadi tidak nyaman.
2 .Kondisi lingkungan seharusnya menjadi perhatian pengembang.
3. Pembangunan tersebut menggangu kegiatan sehari hari.
4. Mohon pembangunannya dipercepat.
Hasil Data : 118 TIORMA br SITANGGANG Penanganan Masalah dengan
MUSYAWARAH
1. Saya setuju tentang pembebasan lahan.
2. Apapun keputusan yang saya ambil merupakan keputusan keluarga.
3. Proses pembangunan di harapkan selesai pada waktunya.
Hasil Data : 117A Alm. H. NGADIRAN Penanganan Masalah dengan MUSYAWARAH
1. Harga sudah sesuai dengan tanah dan bangunan yang dibongkar.
2. Para pengembang harusnya menjaga kondisi lingkungan warga
3 P b t b t ktifit
120
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hasil Data : 120 SUKIRMAN Penanganan Masalah dengan PENGADUAN
1. Apapun yang terjadi saya sudah pasrah
2. Kami mana sanggup melawan pemerintah.
3. Mohon pembangunannya dipercepat.
4. Abu disekitar kawasan Fly Over Amplas mengganggu pernafasan.
Hasil Data : 121 TANAH WAKAF/ UWAK UCOK Penanganan Masalah dengan
PENGADUAN
1. Soal ganti rugi saya tidak tahu menahu/ bukan urusan saya.
2. Pemindahan lahan belum mendapat persetujuan dari pihak yang berkepentingan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008
USU Repository © 2008