TGA PERANCANGAN
ARSITEKTUR
RTA - 4327
SEMESTER B 2020/2021
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK USU
MEDAN 2021
Koordinator Studio Sem B 2020/2021 : Firman Eddy, ST., MT.
BAGIAN 1
TENTANG TGA
PERANCANGAN ARSITEKTUR
A. Pengertian
TGA Perancangan Arsitektur merupakan studio tahap terakhir dari rangkaian kegiatan akademik
di Departemen Arsitektur USU yang bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih
menyeluruh kepada mahasiswa dalam rangka mengembangkan kemampuan merancang karya
arsitektur. Metodologi yang digunakan pada TGA Perancangan Arsitektur adalah menerapkan
proses penelusuran, pemecahan masalah, dan perancangan sebagaimana lazimnya pada
studio-studio sebelumnya. Juga diusahakan sedekat mungkin menyerupai proses perancangan
yang diterapkan arsitek profesional dilapangan.
B. Tugas dan Kewajiban Peserta Studio Tugas Akhir
1. Menyerahkan Sinopsis Proposal/Usulan TGA Perancangan Arsitektur sesuai format yang
telah ditentukan.
2. Memiliki Buku Panduan TGA Perancangan Arsitektur.
3. Mentaati seluruh jadwal dan tata tertib studio TGA Perancangan Arsitektur.
BAGIAN 2
KASUS PERANCANGAN DAN TEMA
A. Tema Umum
Di tahap akhir studio perancangan lanjut pendidikan sarjana arsitektur , mahasiswa diharapkan
mampu melakukan semua proses perancangan secara lengkap, tepat dan komprehensif. Titik
berat kompetensi, bukan sekedar menyelesaikan persoalan 'teknis- bangunan', namun juga
kemampuan melakukan sintesa terhadap kebutuhan dan tujuan khas dalam perancangan.
Untuk itu proses perancangan harus secara optimal memberikan perhatian terhadap persoalan
lingkungan fisik dan sosial, kekhasan gaya hidup dan tradisi masyarakat serta makna-makna
yang ingin disampaikan.
Tema yang diangkat dalam TGA Perancangan Arsitektur tahun 2020-2021 adalah:
Sumatera Utara adalah sebuah provinsi dengan beragam kegiatan andalan: pertanian-
perkebunan-perikanan, pariwisata alam-budaya, dan industri-perdagangan-urban . Artinya, baik
kawasan urban maupun rural memiliki peluang yang sama untuk ditata dengan baik. Kesemua
"primadona pembangunan" membutuhkan gagasan yang handal tata-ruang- arsitektur-
lingkungan. Ide-ide desain diharapkan memberikan solusi bagi masalah-masalah fisik-teknis-
visual sekaligus aspek-aspek perilaku-sosial-transendental.
Lingkungan dan budaya adalah kata kunci utama dalam kasus penataan bangunan dan
lingkungan di Sumatera Utara. Oleh karenanya isu yang akan diangkat berkaitan dengan hal- hal
berikut:
A. Degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan harus direspon dengan gagasan-gagasan
keberlanjutan lingkungan: konservasi lahan terbuka, energi dan mitigasi bencana.
B. Kekayaan budaya lokal hendaknya dapat dieksploitasi secara lebih luas, baik melalui program
kegiatan, falsafah, tata ruang dan bentuk, hingga teknologi bangunan dan material.
C. Konflik budaya rural yang cenderung organik dan kebutuhan akan desain yang mampu mengatur
berbagai kebutuhan dan kepentingan secara proporsional. Peningkatan ketergantungan akan
kendaraan bermotor, misalnya, membutuhkan alokasi ruang khusus untuk parkir. Intervensi ruang
publik oleh kendaraan dan kebutuhan privat juga harus menjadi perhatian dan membutuhkan solusi
yang cermat.
D. Pengaturan zona aktivitas bagi mobilitas masyarakat intra dan antar kota selama ini cenderung
sporadis dengan berbagai "terminal liar" yang mengacaukan sistem pergerakan. Sementara terminal
yang ada cenderung kosong dan ditinggalkan.
E. Kawasan wisata alam dan budaya yang di satu sisi harus handal dalam memberikan pelayanan bagi
wisatawan bertaraf internasional, namun di sisi lainnya tetap harus memelihara kearifan tradisi,
budaya dan alam.
F. Kekayaan budaya yang arif sangat penting untuk direvitalisasi dan diintegrasikan dalam perancangan.
Teknologi konstruksi tahan gempa, pemanfaatan material lokal, kehidupan sosial yang guyub, berbagai
tradisi budaya yang masih terpelihara, kebiasaan pertanian-perkebunan-perikanan yang sangat terikat
dengan ekologi dan lanskap, hingga olah ruang dan bentuk yang penuh dengan pesan-pesan kebaikan.
Peserta TGA Perancangan Arsitektur diharapkan mampu merespon berbagai potensi dan tantangan tersebut
dengan memilih satu pendekatan tema yang solutif dan relevan.
Terdapat fungsi-fungsi bangunan yang akan digarap dalam studio ini, yaitu;
1. Kategori Komersil /mix-use
a. Hotel
b. Mall/ShoppingCenter
c. Resort
d. Waterfront
D. Lokasi
Terdapat dua lingkup utama kasus yang akan digarap dalam studio ini, yaitu:
(1) Kawasan urban yang padat dengan dominasi kegiatan industri - perdagangan/bisnis serta permasalahan
permukiman berbiaya rendah.
(2) Kawasan semi-urban atau kawasan rural dengan potensi pariwisata alam dan budaya.
Berdasarkan lingkup tersebut, maka kasus yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Permukiman
a. Kawasan permukiman di pusat kota
b. Kawasan permukiman di pinggir kota
c. Kawasan permukiman di tepi air
3. Kawasan Wisata
a. Pelabuhan dan fasilitas wisata terpadu pada perairan danau atau pantai
b. Bandara dan kawasan bisnis dan pariwisata terpadu
c. Fasilitas untuk industri pariwisata di kawasan danau, gunung, pesisir maupun daerah tujuan wisata budaya
Kawasan perancangan berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Lokasi dan tapak definitif untuk masing-
masing kasus ditentukan oleh dosen pembimbing.
E. Luas Area Perancangan
Kasus Proyek dapat berupa bangunan tunggal (luas bangunan 10.000 m2 dengan luas lahan 1 -
1,5 ha) atau multi massa (luas bangunan 15.000 m2 dengan luas lahan 1- 3 ha). Dengan
pertimbangan tertentu dosen kelas masing-masing dapat menetapkan lebih besar, dengan
mempertimbangkan kemampuan mahasiswa bersangkutan.
F. Pemilihan Kasus
1. Peserta TGA Perancangan Arsitektur dapat mengajukan bangunan yang akan didesain
dengan fungsi dan tema yang disesuaikan dengan rencana pengembangan kawasan yang
dipilih.
2. Bangunan yang akan di desain bisa berupa proyek nyata maupun rekaan/fiktif.
3. Fungsi bangunan dan tema yang diajukan peserta TGA Perancangan Arsitektur disetujui oleh
dosen pembimbing/dosen kelas masing-masing.
4. Judul Kasus Proyek harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga
dapat menjelaskan projek secara spesifik (fungsi, klasifikasi, lokasi, dst). Pengecualian
diberikan jika mempunyai alasan yang kuat. Hindari penggunaan judul yang berkonotasi
promosi atau nama dagang.
5. Kasus Proyek yang bersifat desain bangunan dititik beratkan pada kemampuan mendesain.
Kelayakan proyek dianggap telah terkaji (given), sehingga tidak perlu dipermasalahkan
terlalu rinci. Dalam hal kesulitan data, dosen pembimbing/kelas boleh menetapkan asumsi-
asumsi.
G. Tema
2. Tema yang berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi dan pembiayaan (yang hasil /
keluarannya berupa rekomendasi pengembangan kelembagaan dan tidak bersifat
arsitektural) tidak diperkenankan.
3. Kasus proyek dan tema harus bersesuaian, agar tidak terjadi konflik dalam proses
perencanaan dan perancangan dan harus dijustifikasi.
4. Cerminan atau implikasi tema yang dipilih harus dapat diamati dengan jelas pada
perwujudan desain bangunan.
5. Berikut beberapa tema yang dapat dieksplorasi berdasarkan tema umum yang telah
ditetapkan:
a. Tema yang berkaitan dengan Bentuk Arsitektur:
- Simbolisme dalam Arsitektur
- Analogi Metafora
- Geometri dan Bentuk Dasar
- Arsitektur Monumental
- Arsitektur sebagai Tengaran / Gerbang Kota
- dan lain-lain
1. Setiap dosen penguji akan mencantumkan nilai yang diberikan pada formulir penilaian yang
disediakan disertai catatan-catatan dan komentar.
2. Bobot penilaian setiap dosen kelas dan pembanding adalah sebagai berikut:
a. Dosen Pembimbing / Kelas :60%
b. Dosen Pembanding 1 :20%
c. Dosen Pembanding 2 :20%
3. Bobot penilaian:
a. Sinopsis Proposal :10%
b. Sidang I (Kolokium) :20%
c. Sidang II (Hasil) :30%
d. Sidang Akhir (Meja Hijau) :35%
e. Sikap dan ketekunan :5%
d. Tidak lulus.
Mahasiswa yang tidak lulus harus mengulang proses dari awal pada periode skripsi
berikutnya.
I. Standar kelengkapan
Standar penyajian ini berdasarkan model pendekatan Desain Bangunan yaitu bahwa keluaran
akhir model pendekatan desain bangunan terdiri atas Laporan Perancangan, Gambar
Rancangan dan Maket.
A. Sidang I (Kolokium)
1. Sidang I bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan kerja mahasiswa dalam melakukan
proses ilmiah dalam perencanaan sampai tahap rencana blok. Fokus utama adalah pada
eksplorasi penelusuran pustaka sebagai pijakan utama terhadap kasus dan tema
perancangan, metoda penyelesaian proses perancangan, dan eksplorasi ide awal
(perancangan konseptual) dalam menerapkan tema rancangan.
2. Keluaran yang harus dipresentasikan pada Sidang I adalah Laporan Skripsi, Laporan Grafis
dan Maket Studi untuk keperluan presentasi.
3. Kerangka naskah skripsi terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan Perancangan
Tujuan Perancangan
Sistematika Pembahasan
Kerangka Berpikir
BAB II STUDI PUSTAKA
Tinjauan Fungsi
Tinjauan Tema
BAB III METODOLOGI
Metoda Pemilihan Lokasi
Metoda /Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan/ Tahapan Perancangan
BAB IV DESKRIPSI PROYEK
Judul Proyek Luasan
Batas Kawasan
Fungsi Sekitar/Eksisting BAB
V ANALISIS PERANCANGAN
Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang
Analisis Perancangan Ruang Luar/Tapak
Analisis Tata Ruang Dalam
Analisis Massa Dan Perwajahan
Analisis Sistem Struktur/Konstruksi
Analisis Sistem Utilitas
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
Konsep Dasar
Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang
Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak
Konsep Tata Ruang Dalam
Konsep Massa Dan Perwajahan
Konsep Sistem Struktur/Konstruksi
Konsep Sistem Utilitas
DAFTAR PUSTAKA
4. Naskah Kolokium
a. Naskah dibuat dalam kertas HVS ukuran A4, diketik 1,5 spasi.
b. Penulisan jelas dan menggunakan tata bahasa dan ejaan Bahasa Indonesia yang baku,
serta cukup layak untuk ditampilkan dalam sidang penilaian.
c. Tebal tipisnya naskah tidak menjadi dasar penilaian selama substansi yang dituntut
diuraikan secara rinci dan runtut.
d. Penelusuran pustaka harus menampilkan secara jelas dan akurat: pengarang dan tahun
terbit, serta menyebutkan secara jelas dan akurat bagian yang dikutip.
e. Informasi yang bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan analisis kasus proyek
dan tema tidak perlu disertakan dalam naskah, cukup diketahui mahasiswa sebagai
pengetahuan dasar (termasuk etimologi, definisi, sejarah, klasifikasi, tipologi, dan hal-hal
lain yang bersifat umum). Namun jika dianggap penting dapat dimasukkan pada bagian
lampiran.
f. Lampiran harus dibatasi pada informasi yang penting saja.
g. Format penulisan menggunakan margin kiri 3.5 cm, kanan 2 cm, atas 2.5 cm, bawah 2 cm;
Font arial 12, 1.5 spasi.
h. Ilustrasi dan tabel diletakkan secara centered di tengah halaman. Keterangan tabel di atas
tabel, keterangan gambar di bawah gambar. Tabel dan gambar yang bukan bersumber
penulis harus disebutkan sumbernya secara jelas dengan format nama belakang penulis
dan tahun terbit.
i. Sampul naskah kolokium dibuat dari kertas tebal warna putih dijilid senyawa, dengan tata
letak informasi sesuai yang ditentukan.
6. Maket Studi
a. Maket studi dibuat dalam skala 1:500 atau 1:1000, menunjukkan lingkungan massa
bangunan, jalan dan lain-lain yang dianggap perlu.
b. Dibuat dari bahan yang sederhana dan gampang dikerjakan.
c. Warna maket dibuat kontras untuk memperjelas massa bangunan dan lingkungan.
7. Presentasi Digital
a. Dibuat dalam format yang dapat digunakan sebagai alat presentasi yang jelas.
b. Menjelaskan secara ringkas naskah kolokium dan laporan grafis.
B. Sidang II (Hasil)
2. Kerangka skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Permasalahan Perancangan
Tujuan Perancangan
Sistematika Pembahasan
Kerangka Berpikir
BAB II STUDI PUSTAKA
Tinjauan Fungsi
Tinjauan Tema
BAB III METODOLOGI
Metoda Pemilihan Lokasi
Metoda /Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan / Tahapan Perancangan
BAB IV DESKRIPSI PROYEK
Judul Proyek Luasan
Batas Kawasan
Fungsi Sekitar / Eksisting
BAB V ANALISIS PERANCANGAN
Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang
Analisis Perancangan Ruang Luar/Tapak
Analisis Tata Ruang Dalam
Analisis Massa Dan Perwajahan
Analisis Sistem Struktur/Konstruksi
Analisis Sistem Utilitas
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
Konsep Dasar
Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang
Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak
Konsep Tata Ruang Dalam
Konsep Massa Dan Perwajahan
Konsep Sistem Struktur/Konstruksi
Konsep Sistem Utilitas
BAB VI KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN HASIL RANCANGAN (gambar-gambar pengembangan desain)
3. Naskah Skripsi
a. Naskah skripsi pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari naskah kolokium sesuai
dengan masukan dari sidang kolokium dan arahan dosen pembimbing.
b. Bab Konsep perancangan menjelaskan penyelesaian permasalahan perancangan dan
penerapan tema yang terlihat pada gambar-gambar pengembangan desain.
c. Format penulisan sama dengan Sidang I.
5. Maket
a. Bagi maket studi yang menunjukkan tata letak, lingkungan dan bentuk massa bangunan
dibuat dalam skala 1:500. Maket studi yang menunjukkan massa bangunan dibuat dalam
skala 1:200). Maket terbuat rapi dari bahan-bahan sederhana.
6. Presentasi Digital
a. Dibuat dalam format yang dapat digunakan sebagai alat presentasi yang jelas.
b. Menjelaskan secara ringkas naskah skripsi sidang hasil dan laporan grafis.
1. Kelengkapan sidang akhir terdiri dari naskah Skripsi Laporan Grafis / Gambar Rancangan
dan Maket.
2. Kerangka Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Permasalahan Perancangan
Tujuan Perancangan
Sistematika Pembahasan
Kerangka Berpikir
BAB II STUDI PUSTAKA
Tinjauan Fungsi
Tinjauan Tema
BAB III METODOLOGI
Metoda Pemilihan Lokasi
Metoda /Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan/ Tahapan Perancangan
BAB IV DESKRIPSI PROYEK
Judul Proyek Luasan
Batas Kawasan
Fungsi Sekitar/Eksisting
BAB V ANALISIS PERANCANGAN
Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang
Analisis Perancangan Ruang Luar/Tapak
Analisis Tata Ruang Dalam
Analisis Massa Dan Perwajahan
Analisis Sistem Struktur/Konstruksi
Analisis Sistem Utilitas
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
Konsep Dasar
Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang
Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak
Konsep Tata Ruang Dalam
Konsep Massa Dan Perwajahan
Konsep Sistem Struktur/Konstruksi
Konsep Sistem Utilitas
BAB VII KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN HASIL RANCANGAN (gambar-gambar desain akhir)
5. Gambar Rancangan
a. Seluruh gambar rancangan untuk Sidang Akhir (Meja Hijau) disajikan di atas kertas
berukuran A1 (60 x 84 cm) atau kelipatannya, berwarna dan atau hitam putih
b. Materi gambar Perancangan:
1. Konsep Perancangan
Penyajian Skripsi
1. Skripsi ditulis singkat dan padat, dengan ejaan dan tata bahasa yang baku.
2. Dasar penulisan Skripsi diambil dari Sidang sebelumnya yang telah disempurnakan
sesuai dengan masukan dari Sidang dan dosen pembimbing.
3. Format laporan ukuran A4 dan diketik 1,5 spasi.
4. Sampul luar, dalam dan halaman persetujuan sesuai dengan standar yang ditentukan
pada Departemen Arsitektur USU.
5. Naskah Skripsi Minimum mencakup butir-butir sebagai berikut:
• Sampul luar, dijilid tebal, warna dasar hitam dengan huruf emas
• Halaman sampul dalam
• Halaman persetujuan di atas kertas lux putih dengan tinta emas
• Halaman sanwacana (acknowledgement), bila diperlukan
• Abstrak
• Prakata
• Daftar Isi
• Daftar Tabel
• Daftar Gambar
• Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Permasalahan Perancangan
3. Tujuan Perancangan
4. Sistematika Pembahasan
5. Kerangka Berpikir
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka menampilkan secara jelas dan akurat: pengarang, tahun terbit, judul buku/
artikel/ jurnal/ majalah/ website. Penulisan daftar pustaka sesuai standar penulisan tata tulis
ilmiah.
LAMPIRAN
Gambar-gambar hasil rancangan akhir.
BAB VI
KESIMPULAN
LAMPIRAN HASIL
DESAIN
Senin/ Selasa/ - Site Plan Denah Tampak BAB I PENDAHULUAN
Kamis/ Potongan Latar belakang
Jumat 14 s/d - Detil arsitektural Permasalahan perancangan
25 Juni - Sketsa suasana interior Tujuan perancangan
- Sketsa suasana eksterior Sistematika pembahasan
- Rencana pembalokan Kerangka berfikir
- Rencana pondasi
- Rencana Atap BAB II STUDI PUSTAKA
- Skema sistem energi Tinjauan fungsi
- Skema sistem air bersih Tinjauan tema
SIDANG TGA
- Skema sistem air kotor
PA/ SKRIPSI
- Skema sistem keselamatan BAB III METODOLOGI
bangunan Metoda pemilihan lokasi
- Maket Metoda /pendekatan penyelesaian
masalah perancangan/ tahapan
perancangan
BAB VI KESIMPULAN
CATATAN:
- Konten Bab V Analisis dan Konsep untuk skripsi mulai Sidang Kolokium hingga Sidang Skripsi
sejalan dengan perkembangan tahapan perancangan (kolokium = tahap desain konseptual,
sidang hasil dan sidang skripsi = tahap desain akhir)
- Pada tahap Seminar Hasil dan Sidang Skripsi, analisis dan konsep perancangan berisikan
penerapan konsep yang sudah final, ditunjukkan dengan gambar-gambar desain final (denah,
tampak, potongan, dll). Pada tahap ini laporan skripsi menguraikan penerapan dari konsep
desain yang ditunjukkan melalui gambar-gambar final.
- Konsep kegiatan berisikan: sistem kegiatan utama, sistem kegiatan pendukung, besaran
ruang.
- Konsep perancangan tapak
- akses, sirkulasi, parkir
- sekuens/organisasi/ruang luar
- fungsi ruang luar
- tata massa dan orientasi
- view dari luar kedalam
- tata vegetasi
- ground treatment
- Konsep perancangan bangunan
- organisasi ruang horizontal dan vertikal
- sirkulasi horizontal dan vertikal
- zoning dan fungsi ruang
- view dan suasana ruang
- dimensi, proporsi dan skala ruang
- massa dan perwajahan/fasad
- Konsep perancangan struktur, konstruksi dan utilitas
- prinsip struktur utama dan material: pondasi, dinding, atap
- sistem pelayanan bangunan: sirkulasi vertikal, pengudaraan, air bersih, air kotor, energi, pencahayaan,
pengelolaan limbah dan sampah, sistem keselamatan bangunan
K. JADWALKERJA
BAB II
STUDI PUSTAKA
1. Terminologi Judul
2. Tinjauan Fungsi
- Deskripsi pengguna
dan kegiatan
- Kriteria lokasi Aspek
perancangan tapak
- Aspek perancangan
ruang dalam
- Aspek perancangan
massa dan
perwajahan
- Aspek perancangan
struktur
- Aspek perancangan
utilitas
3. Tinjauan Tema
3. SENIN/ 22/23 SKRIPSI BAB II - Pengertian
SELASA FEB Interpretasi tema
STUDI PUSTAKA Kaitan tema dengan
kasus
BAB III - Studi penerapan
METODOLGI tema
Sketsa 3. Analisis
7. SENIN/ 8/9 STUDIO ANALISIS TAPAK analisis dan dan konsep
SELASA MAR konsep tapak
tapak - akses,
akses, sirkulasi,
8. JUMAT 12 STUDIO ANALISIS TAPAK sirkulasi, parkir,
MAR parkir, fungsi ruang
fungsi/zonasi luar,
ruang luar, orientasi
BAB IV orientasi massa, tata
9. SENIN/ 15/16 SKRIPSI ANALISIS massa, tata vegetasi,
SELASA MAR PERANCANGAN vegetasi, perlakuan
3. Analisis perlakuan muka tanah
tapak muka tanah
Rancangan
Tapak (Site
Plan)
skematik
11. SENIN/ 22/23 STUDIO BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4. Analisis tata ruang
SELASA MAR 4. Analisis tata ruang dalam dalam
- Organisasi/ sirkulasi
horizontal dan vertikal
- Kualitas ruang :
dimensi, proporsi
RANCANGAN
14. KAMIS 1 APR STUDIO TAPAK Site Plan
B. Asistensi
1. Dosen masing-masing kelas paralel akan mencatat kemajuan peserta studio TGA
Perancangan Arsitektur pada Lembar Bukti Bimbingan yang akan dibagikan beserta dengan
buku panduan ini.
2. Sidang 1 (Kolokium) : jumlah asistensi minimal 4x pertemuan dengan Dosen
Pembimbing, 2x dengan Dosen Penguji (1x tiap Dosen Penguji).
3. Sidang 2 (Hasil) : jumlah asistensi minimal 4x pertemuan dengan Dosen
Pembimbing, 2x dengan Dosen Penguji (1x tiap Dosen Penguji).
4. Sidang Akhir (Meja Hijau): jumlah asistensi minimal 4x pertemuan dengan Dosen
Pembimbing, 2x dengan Dosen Penguji (1x tiap Dosen Penguji).
5. Proses asistensi dilakukan secara daring dengan menggunakan berbagai platform media
seperti E-Learning USU, Google Classroom, Zoom, aplikasi Gotomeeting, WhatsApp dan
lainnya sesuai preferensi dosen pembimbing masing-masing kelas.
6. Di dalam mengikuti proses asistensi secara daring, mahasiswa wajib melaksanakannya
secara Aman, yaitu dengan:
a. Menghindari tempat yang memiliki perkumpulan orang banyak
b. Mengutamakan akses internet pribadi
c. Menghindari restoran/café/co-working space untuk mengakses internet.
C. Ketertiban dan Kebersihan
1. Tata Tertib Berpakaian
a. Peserta TGA Perancangan Arsitektur diwajibkan berpakaian rapi dan bersih selama proses daring
(bila menggunakan aplikasi yang menampilkan video) dengan dosen pembimbing kelasnya
masing-masing.
b. Tidak dibenarkan memakai baju tanpa lengan atau baju pendek.
c. Tidak dibenarkan memakai celana pendek.
d. Pada saat sidang (bila menggunakan aplikasi yang menampilkan video), mahasiswa diwajibkan
berpakaian rapi sebagai berikut:
i. Pria memakai kemeja putih polos/formal lengan panjang, celana panjang berwarna gelap
(bukan jeans), dan memakai dasi.
ii. Wanita memakai baju/kemeja putih polos lengan panjang, rok berwarna gelap dengan
panjang minimal selutut, dan blazer (jas ringan) berwarna gelap.
iii. Peserta sidang diperkenankan memakai jas formal berwarna gelap.
2. Sanksi
Mahasiswa yang diketahui melanggar jadwal dan tata tertib studio TGA Perancangan
Arsitektur, dapat dijatuhi sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam lingkungan USU
dan Departemen Arsitektur, atau keputusan Rapat Departemen Arsitektur sebagai berikut:
a. Peringatan secara lisan atau tertulis
b. Peringatan dengan percobaan
c. Ganti rugi
d. Pengurangan nilai
e. Tidak lulus
f. Skorsing
3. Sidang
a. Sidang akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal sidang yang telah ditentukan.
b. Mahasiswa merekam video Presentasi Sidang, dengan memaparkan lebih kurang 10 s/d 15 menit
progress laporan dan perancangan design yang telah dikerjakan dan mengumpulkan video
Presentasi Sidang tersebut 2 hari sebelum sidang.
c. Lima (5) hari sebelum sidang, setiap mahasiswa wajib mengumpulkan softcopy kelengkapan
sidang dalam bentuk PDF (baik laporan, poster, file presentasi, dll) dan video (bila menggunakan
video diri yang direkam, video maket, ataupun video design perancangan project tugas akhir)
untuk dokumentasi, pengecekan kelengkapan sidang serta mencegah kerusakan file pada saat
sidang. Seluruh file softcopy kelengkapan sidang dikumpulkan pada Google Classroom TGA
Perancangan Arsitektur.
d. File untuk sidang dikirimkan juga oleh mahasiswa kepada seluruh dosen pembimbing dan penguji
via email, whatsapp atau pun platform lain sesuai permintaan dosen pembimbing dan penguji
masing-masing kelas.
e. Sidang Daring dilaksanakan secara paralel sesuai dengan kelompok sidang masing-masing, hanya
berupa sesi tanya jawab yg dilakukan oleh Dosen-Dosen Penguji, dilakukan pada jadwal Sidang
yang telah ditentukan, bisa melalui aplikasi Zoom, Go to meeting, atau aplikasi tatap muka
lainnya, sesuai preferensi dosen pembimbing masing-masing kelas.
f. Pada saat sidang daring, setiap Dosen Penguji dan mahasiswa diberikan waktu sesi tanya jawab
maksimal 10 menit, yang dipandu oleh Dosen Pembimbing.
Lampiran
KOLOKIUM
OLEH
(NAMA MAHASISWA)
(NIM)
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(TAHUN)
PERANCANGAN PUSAT TRANSIT AMPLAS DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR VERNAKULAR
SKRIPSI
OLEH
(NAMA MAHASISWA)
(NIM)
DOSEN PEMBIMBING
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(TAHUN)