Anda di halaman 1dari 31

KERANGKA ACUAN PEMBELAJARAN

TGA PERANCANGAN
ARSITEKTUR
RTA - 4327
SEMESTER B 2020/2021

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK USU
MEDAN 2021
Koordinator Studio Sem B 2020/2021 : Firman Eddy, ST., MT.

Pembimbing Studio : Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl.TP., M. Arch


Ir. Rudolf Sitorus, MLA.
Ir. Morida Siagian, MURP., Ph.D.
Dr. Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT.
Dr.Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc.
Isnen Fitri, ST., M.ENG., Ph.D.
Dr. Wahyu Utami, ST., MT.
Ir. Sri Gunana Sembiring, MT.
Dr. Achmad Delianur Nasution, ST., MT., IAI.AA.IAP
Devin Defriza Harisdani, ST., MT.
Dr. Imam Faisal Pane, ST., MT. IPM
Mohammad Dolok Lubis, ST., M.SC.
Yulesta Putra, ST., M.Sc.
Beny O.Y. Marpaung, ST. MT., Ph.D.IPM
Amy Marisa, ST., M.Sc.
Andalucia, ST., M.Sc.
Hajar Suwantoro, ST., MT.
Hilma Tamiami F., ST., M.SC, Ph.D.

Kepala Studio : Aya Maharani, ST., M.Arch


Keumala Shatila Harahap, ST., MT.

BAGIAN 1
TENTANG TGA
PERANCANGAN ARSITEKTUR

A. Pengertian
TGA Perancangan Arsitektur merupakan studio tahap terakhir dari rangkaian kegiatan akademik
di Departemen Arsitektur USU yang bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih
menyeluruh kepada mahasiswa dalam rangka mengembangkan kemampuan merancang karya
arsitektur. Metodologi yang digunakan pada TGA Perancangan Arsitektur adalah menerapkan
proses penelusuran, pemecahan masalah, dan perancangan sebagaimana lazimnya pada
studio-studio sebelumnya. Juga diusahakan sedekat mungkin menyerupai proses perancangan
yang diterapkan arsitek profesional dilapangan.
B. Tugas dan Kewajiban Peserta Studio Tugas Akhir
1. Menyerahkan Sinopsis Proposal/Usulan TGA Perancangan Arsitektur sesuai format yang
telah ditentukan.
2. Memiliki Buku Panduan TGA Perancangan Arsitektur.
3. Mentaati seluruh jadwal dan tata tertib studio TGA Perancangan Arsitektur.
BAGIAN 2
KASUS PERANCANGAN DAN TEMA

A. Tema Umum

Arsitektur pada dasarnya merupakan tindakan menampung, mengatur, mengorganisasikan ,


mengarahkan bahkan mengantisipasi aktivitas manusia. Selain itu, ia juga mengupayakan untuk
mengungkapkan citra tempat, sehingga memiliki karakter. Dengan itu, diharapkan karya
arsitektur memberikan area yang nyaman, menyuguhkan pengalaman ruang, sekaligus
memancarkan identitas.

Di tahap akhir studio perancangan lanjut pendidikan sarjana arsitektur , mahasiswa diharapkan
mampu melakukan semua proses perancangan secara lengkap, tepat dan komprehensif. Titik
berat kompetensi, bukan sekedar menyelesaikan persoalan 'teknis- bangunan', namun juga
kemampuan melakukan sintesa terhadap kebutuhan dan tujuan khas dalam perancangan.
Untuk itu proses perancangan harus secara optimal memberikan perhatian terhadap persoalan
lingkungan fisik dan sosial, kekhasan gaya hidup dan tradisi masyarakat serta makna-makna
yang ingin disampaikan.

Tema yang diangkat dalam TGA Perancangan Arsitektur tahun 2020-2021 adalah:

“POTENSI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI UPAYA MENGANGKAT ARSITEKTUR


TRADISIONAL DI SUMATERA UTARA DALAM KANCAH GLOBAL”

B. Sumatera Utara sebagai Laboratorium dan Ajang Pelatihan Desain (Design-


Exercise)

Sumatera Utara adalah sebuah provinsi dengan beragam kegiatan andalan: pertanian-
perkebunan-perikanan, pariwisata alam-budaya, dan industri-perdagangan-urban . Artinya, baik
kawasan urban maupun rural memiliki peluang yang sama untuk ditata dengan baik. Kesemua
"primadona pembangunan" membutuhkan gagasan yang handal tata-ruang- arsitektur-
lingkungan. Ide-ide desain diharapkan memberikan solusi bagi masalah-masalah fisik-teknis-
visual sekaligus aspek-aspek perilaku-sosial-transendental.

Lingkungan dan budaya adalah kata kunci utama dalam kasus penataan bangunan dan
lingkungan di Sumatera Utara. Oleh karenanya isu yang akan diangkat berkaitan dengan hal- hal
berikut:
A. Degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan harus direspon dengan gagasan-gagasan
keberlanjutan lingkungan: konservasi lahan terbuka, energi dan mitigasi bencana.

B. Kekayaan budaya lokal hendaknya dapat dieksploitasi secara lebih luas, baik melalui program
kegiatan, falsafah, tata ruang dan bentuk, hingga teknologi bangunan dan material.

C. Konflik budaya rural yang cenderung organik dan kebutuhan akan desain yang mampu mengatur
berbagai kebutuhan dan kepentingan secara proporsional. Peningkatan ketergantungan akan
kendaraan bermotor, misalnya, membutuhkan alokasi ruang khusus untuk parkir. Intervensi ruang
publik oleh kendaraan dan kebutuhan privat juga harus menjadi perhatian dan membutuhkan solusi
yang cermat.

D. Pengaturan zona aktivitas bagi mobilitas masyarakat intra dan antar kota selama ini cenderung
sporadis dengan berbagai "terminal liar" yang mengacaukan sistem pergerakan. Sementara terminal
yang ada cenderung kosong dan ditinggalkan.

E. Permasalahan masyarakat berpenghasilan rendah yang urgen untuk ditingkatkan martabatnya


dengan desain yang tanggap terhadap tradisi dan peningkatan kesejahteraan.

E. Kawasan wisata alam dan budaya yang di satu sisi harus handal dalam memberikan pelayanan bagi
wisatawan bertaraf internasional, namun di sisi lainnya tetap harus memelihara kearifan tradisi,
budaya dan alam.

F. Kekayaan budaya yang arif sangat penting untuk direvitalisasi dan diintegrasikan dalam perancangan.
Teknologi konstruksi tahan gempa, pemanfaatan material lokal, kehidupan sosial yang guyub, berbagai
tradisi budaya yang masih terpelihara, kebiasaan pertanian-perkebunan-perikanan yang sangat terikat
dengan ekologi dan lanskap, hingga olah ruang dan bentuk yang penuh dengan pesan-pesan kebaikan.

Peserta TGA Perancangan Arsitektur diharapkan mampu merespon berbagai potensi dan tantangan tersebut
dengan memilih satu pendekatan tema yang solutif dan relevan.

C. Ruang Lingkup Kasus

Terdapat fungsi-fungsi bangunan yang akan digarap dalam studio ini, yaitu;
1. Kategori Komersil /mix-use
a. Hotel
b. Mall/ShoppingCenter
c. Resort
d. Waterfront

2. Kategori Hunian /mix-use


a. Rusunawa/Rusunami
b. Apartemen
c. Asrama Mahasiswa
d. Kondominium
3. Kategori Facility & Utility
a. Stadion olahraga
b. Airport
c. Rumah sakit
d. Bangunan Pendidikan

4. Kategori Religion Architecture / Thematic Architecture


a. Bangunan Ibadah
b. Islamic Center
c. Museum
d. Pusat Seni dan Budaya

D. Lokasi

Terdapat dua lingkup utama kasus yang akan digarap dalam studio ini, yaitu:

(1) Kawasan urban yang padat dengan dominasi kegiatan industri - perdagangan/bisnis serta permasalahan
permukiman berbiaya rendah.

(2) Kawasan semi-urban atau kawasan rural dengan potensi pariwisata alam dan budaya.

Berdasarkan lingkup tersebut, maka kasus yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Kawasan Permukiman
a. Kawasan permukiman di pusat kota
b. Kawasan permukiman di pinggir kota
c. Kawasan permukiman di tepi air

2. Kawasan Bisnis Urban


a. Kawasan bisnis dan transit terpadu pada titik transit moda bus kota
b. Kawasan bisnis dan transit terpadu untuk titik transit moda kereta api
c. Kawasan bisnis dan transit terpadu pada zona pasar induk

3. Kawasan Wisata
a. Pelabuhan dan fasilitas wisata terpadu pada perairan danau atau pantai
b. Bandara dan kawasan bisnis dan pariwisata terpadu
c. Fasilitas untuk industri pariwisata di kawasan danau, gunung, pesisir maupun daerah tujuan wisata budaya

Kawasan perancangan berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Lokasi dan tapak definitif untuk masing-
masing kasus ditentukan oleh dosen pembimbing.
E. Luas Area Perancangan

Kasus Proyek dapat berupa bangunan tunggal (luas bangunan 10.000 m2 dengan luas lahan 1 -
1,5 ha) atau multi massa (luas bangunan 15.000 m2 dengan luas lahan 1- 3 ha). Dengan
pertimbangan tertentu dosen kelas masing-masing dapat menetapkan lebih besar, dengan
mempertimbangkan kemampuan mahasiswa bersangkutan.

F. Pemilihan Kasus

1. Peserta TGA Perancangan Arsitektur dapat mengajukan bangunan yang akan didesain
dengan fungsi dan tema yang disesuaikan dengan rencana pengembangan kawasan yang
dipilih.

2. Bangunan yang akan di desain bisa berupa proyek nyata maupun rekaan/fiktif.

3. Fungsi bangunan dan tema yang diajukan peserta TGA Perancangan Arsitektur disetujui oleh
dosen pembimbing/dosen kelas masing-masing.

4. Judul Kasus Proyek harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga
dapat menjelaskan projek secara spesifik (fungsi, klasifikasi, lokasi, dst). Pengecualian
diberikan jika mempunyai alasan yang kuat. Hindari penggunaan judul yang berkonotasi
promosi atau nama dagang.

5. Kasus Proyek yang bersifat desain bangunan dititik beratkan pada kemampuan mendesain.
Kelayakan proyek dianggap telah terkaji (given), sehingga tidak perlu dipermasalahkan
terlalu rinci. Dalam hal kesulitan data, dosen pembimbing/kelas boleh menetapkan asumsi-
asumsi.

G. Tema

1. Tema secara umum berhubungan dengan konsep perancangan yang berkelanjutan


(sustainable architecture) dan atau pendekatan perancangan yang mengeksplorasi
kearifan lokal. Tema diintegrasikan dan disesuaikan dengan fokus utama permasalahan
perancangan, seperti tema-tema yang berhubungan dengan:
- Teknologi bangunan.
- Bahasa bentuk dan ruang / simbolisme / gaya arsitektur.
- Aspek sosial budaya / antropologi / perilaku.

2. Tema yang berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi dan pembiayaan (yang hasil /
keluarannya berupa rekomendasi pengembangan kelembagaan dan tidak bersifat
arsitektural) tidak diperkenankan.

3. Kasus proyek dan tema harus bersesuaian, agar tidak terjadi konflik dalam proses
perencanaan dan perancangan dan harus dijustifikasi.

4. Cerminan atau implikasi tema yang dipilih harus dapat diamati dengan jelas pada
perwujudan desain bangunan.
5. Berikut beberapa tema yang dapat dieksplorasi berdasarkan tema umum yang telah
ditetapkan:
a. Tema yang berkaitan dengan Bentuk Arsitektur:
- Simbolisme dalam Arsitektur
- Analogi Metafora
- Geometri dan Bentuk Dasar
- Arsitektur Monumental
- Arsitektur sebagai Tengaran / Gerbang Kota
- dan lain-lain

b. Tema yang berkaitan dengan Teknologi Bangunan:


- Arsitektur Tropis / Hemat Energi
- Pemanfaatan Energi Matahari/ Angin/ Air/ Gas Alam
- Struktur sebagai Elemen Estetis
- Bangunan Tahan Gempa/ Akrab Banjir
- Bangunan Bentang Lebar/ Sistem Pracetak / Prefabrikasi
- Modul Struktur Tri-matra
- Metoda Membangun di Lahan sempit dengan “Elevated Slab”
- dan lain-lain

c. Tema yang berkaitan dengan Lingkungan:


- Arsitektur Berwawasan Lingkungan
- Arsitektur Pantai/ Lepas Pantai/ Kelautan/ Pasang Surut
- Arsitektur Bawah Tanah/ Lahan Miring/ Berkepadatan Tinggi
- Arsitektur Organik / Hijau
- Integrasi tanaman dalam arsitektur
- Integrasi air dalam arsitektur
- Arsitektur seirama cahaya matahari (sun-rhythm)
- dan lain-lain

d. Tema yang berkaitan dengan Budaya dan Perilaku:


- Transformasi Arsitektur Tradisional
- Preservasi / Renovasi / Revitalisasi Bangunan dan Lingkungan Lama
- Arsitektur Religius / Sakral
- Arsitektur Kebudayaan Islam
- Arsitektur Berwawasan Perilaku
- Arsitektur untuk Anak-anak/ Remaja/ Jompo/ Penyandang Cacat
- Arsitektur Bahasa Pola
- Arsitektur Berwawasan Gender
- dan lain-lain
H. Penilaian

1. Setiap dosen penguji akan mencantumkan nilai yang diberikan pada formulir penilaian yang
disediakan disertai catatan-catatan dan komentar.

2. Bobot penilaian setiap dosen kelas dan pembanding adalah sebagai berikut:
a. Dosen Pembimbing / Kelas :60%
b. Dosen Pembanding 1 :20%
c. Dosen Pembanding 2 :20%

3. Bobot penilaian:
a. Sinopsis Proposal :10%
b. Sidang I (Kolokium) :20%
c. Sidang II (Hasil) :30%
d. Sidang Akhir (Meja Hijau) :35%
e. Sikap dan ketekunan :5%

4. Hasil penilaian Sidang Akhir terdiri dari 4 (empat) kategori:


a. Lulus langsung dengan nilai: A, B+, B, C+ atau C.
Mahasiswa yang lulus langsung dapat segera mulai menyempurnakan Skripsi sesuai format
yang telah ditentukan. Skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing dan diketahui oleh
Panitia Ujian Akhir digandakan dan dijilid sesuai format yang telah ditentukan dan
dimasukkan ke Departemen Arsitektur USU. Jumlah naskah Skripsi ditentukan oleh
Departemen Arsitektur USU. Pemasukan Skripsi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat
mengikuti wisuda, mendapatkan ijazah dan transkrip nilai.

b. Lulus melengkapi (2 minggu) nilai: A, B+, B, C+ atau C.


Mahasiswa yang lulus melengkapi dalam jangka waktu satu minggu setelah sidang akhir
harus menemui pembimbing untuk memperoleh pengarahan tentang apa yang harus
dikoreksi, dilengkapi atau disempurnakan, setelah gambar selesai dan disetujui
pembimbing, mahasiswa tersebut dapat segera mulai menyempurnakan Skripsi.

c. Perbaikan (max. 4 minggu).


Mahasiswa yang perbaikan diberikan waktu maksimal 4 minggu untuk memperbaiki dan
mengoreksi gambar serta Skripsi. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan mahasiswa
yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan perbaikan, maka mahasiswa tersebut
dikategorikan sebagai mahasiswa yang tidak lulus TGA Perancangan Arsitektur dan atau
Skripsi.

d. Tidak lulus.
Mahasiswa yang tidak lulus harus mengulang proses dari awal pada periode skripsi
berikutnya.
I. Standar kelengkapan
Standar penyajian ini berdasarkan model pendekatan Desain Bangunan yaitu bahwa keluaran
akhir model pendekatan desain bangunan terdiri atas Laporan Perancangan, Gambar
Rancangan dan Maket.

A. Sidang I (Kolokium)
1. Sidang I bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan kerja mahasiswa dalam melakukan
proses ilmiah dalam perencanaan sampai tahap rencana blok. Fokus utama adalah pada
eksplorasi penelusuran pustaka sebagai pijakan utama terhadap kasus dan tema
perancangan, metoda penyelesaian proses perancangan, dan eksplorasi ide awal
(perancangan konseptual) dalam menerapkan tema rancangan.
2. Keluaran yang harus dipresentasikan pada Sidang I adalah Laporan Skripsi, Laporan Grafis
dan Maket Studi untuk keperluan presentasi.
3. Kerangka naskah skripsi terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan Perancangan
Tujuan Perancangan
Sistematika Pembahasan
Kerangka Berpikir
BAB II STUDI PUSTAKA
Tinjauan Fungsi
Tinjauan Tema
BAB III METODOLOGI
Metoda Pemilihan Lokasi
Metoda /Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan/ Tahapan Perancangan
BAB IV DESKRIPSI PROYEK
Judul Proyek Luasan
Batas Kawasan
Fungsi Sekitar/Eksisting BAB
V ANALISIS PERANCANGAN
Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang
Analisis Perancangan Ruang Luar/Tapak
Analisis Tata Ruang Dalam
Analisis Massa Dan Perwajahan
Analisis Sistem Struktur/Konstruksi
Analisis Sistem Utilitas
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
Konsep Dasar
Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang
Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak
Konsep Tata Ruang Dalam
Konsep Massa Dan Perwajahan
Konsep Sistem Struktur/Konstruksi
Konsep Sistem Utilitas
DAFTAR PUSTAKA
4. Naskah Kolokium
a. Naskah dibuat dalam kertas HVS ukuran A4, diketik 1,5 spasi.
b. Penulisan jelas dan menggunakan tata bahasa dan ejaan Bahasa Indonesia yang baku,
serta cukup layak untuk ditampilkan dalam sidang penilaian.
c. Tebal tipisnya naskah tidak menjadi dasar penilaian selama substansi yang dituntut
diuraikan secara rinci dan runtut.
d. Penelusuran pustaka harus menampilkan secara jelas dan akurat: pengarang dan tahun
terbit, serta menyebutkan secara jelas dan akurat bagian yang dikutip.
e. Informasi yang bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan analisis kasus proyek
dan tema tidak perlu disertakan dalam naskah, cukup diketahui mahasiswa sebagai
pengetahuan dasar (termasuk etimologi, definisi, sejarah, klasifikasi, tipologi, dan hal-hal
lain yang bersifat umum). Namun jika dianggap penting dapat dimasukkan pada bagian
lampiran.
f. Lampiran harus dibatasi pada informasi yang penting saja.
g. Format penulisan menggunakan margin kiri 3.5 cm, kanan 2 cm, atas 2.5 cm, bawah 2 cm;
Font arial 12, 1.5 spasi.
h. Ilustrasi dan tabel diletakkan secara centered di tengah halaman. Keterangan tabel di atas
tabel, keterangan gambar di bawah gambar. Tabel dan gambar yang bukan bersumber
penulis harus disebutkan sumbernya secara jelas dengan format nama belakang penulis
dan tahun terbit.
i. Sampul naskah kolokium dibuat dari kertas tebal warna putih dijilid senyawa, dengan tata
letak informasi sesuai yang ditentukan.

5. Laporan Grafis / Poster


a. Laporan grafis merupakan alat bantu presentasi.
b. Format Laporan Grafis dibuat dalam kertas ukuran A1 (60 x 84 cm), media dan teknik
penyajian bebas.
c. Bahasa grafis (diagram, tabel, sketsa dan gambar terukur) harus lebih dominan dibanding
bahasa tulisan (verbal). Tulisan harus bisa terbaca dengan jelas dari jarak 3 meter.
d. Materi laporan grafis merupakan ringkasan dari materi kolokium, terdiri dari:
▪ Judul proyek dan rumusan masalah perancangan
▪ Analisis dan Konsep Rancangan (pemintakatan (zoning), organisasi ruang, tata letak,
sirkulasi, estetika bentuk, struktur dan konstruksi bangunan, material, sistem
utilitas).
▪ Peta situasi/ lokasi (skala 1:50.000, 1:2000, 1:1000).
▪ Rancangan Blok Plan (skala 1:1000, 1:500).

6. Maket Studi
a. Maket studi dibuat dalam skala 1:500 atau 1:1000, menunjukkan lingkungan massa
bangunan, jalan dan lain-lain yang dianggap perlu.
b. Dibuat dari bahan yang sederhana dan gampang dikerjakan.
c. Warna maket dibuat kontras untuk memperjelas massa bangunan dan lingkungan.

7. Presentasi Digital
a. Dibuat dalam format yang dapat digunakan sebagai alat presentasi yang jelas.
b. Menjelaskan secara ringkas naskah kolokium dan laporan grafis.
B. Sidang II (Hasil)

1. Sidang II bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan mahasiswa hingga tahap


pengembangan desain.

2. Kerangka skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Permasalahan Perancangan
Tujuan Perancangan
Sistematika Pembahasan
Kerangka Berpikir
BAB II STUDI PUSTAKA
Tinjauan Fungsi
Tinjauan Tema
BAB III METODOLOGI
Metoda Pemilihan Lokasi
Metoda /Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan / Tahapan Perancangan
BAB IV DESKRIPSI PROYEK
Judul Proyek Luasan
Batas Kawasan
Fungsi Sekitar / Eksisting
BAB V ANALISIS PERANCANGAN
Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang
Analisis Perancangan Ruang Luar/Tapak
Analisis Tata Ruang Dalam
Analisis Massa Dan Perwajahan
Analisis Sistem Struktur/Konstruksi
Analisis Sistem Utilitas
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
Konsep Dasar
Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang
Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak
Konsep Tata Ruang Dalam
Konsep Massa Dan Perwajahan
Konsep Sistem Struktur/Konstruksi
Konsep Sistem Utilitas
BAB VI KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN HASIL RANCANGAN (gambar-gambar pengembangan desain)
3. Naskah Skripsi
a. Naskah skripsi pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari naskah kolokium sesuai
dengan masukan dari sidang kolokium dan arahan dosen pembimbing.
b. Bab Konsep perancangan menjelaskan penyelesaian permasalahan perancangan dan
penerapan tema yang terlihat pada gambar-gambar pengembangan desain.
c. Format penulisan sama dengan Sidang I.

4. Format Laporan Grafis


a. Format penyajian sama dengan Sidang I.
b. Gambar-gambar rencana tapak dan gambar tampak harus disajikan berwarna.
c. Semua informasi pada gambar dan judul di bawah gambar ditulis dalam bahasa
Indonesia.
d. Materi yang harus disajikan adalah pengembangan desain dari desain konseptual yang
secara jelas menyelesaikan masalah-masalah perancangan dan penerapan tema.
e. Produk minimal yang harus disajikan adalah:
1) Naskah skripsi seperti pada Sidang kolokium yang sudah diperbaiki dan dilengkapi
sesuai masukan dari Sidang kolokium
2) Program rancangan (kebutuhan, persyaratan, standar).
3) Uraian tentang tema.
4) Analisis dan Identifikasi masalah.
5) Konsep Perancangan.
6) Peta situasi / lokasi (1:2000, 1:1000).
7) Gambar Rancangan Tapak/ Site Plan.
a) Rencana Tapak (skala 1:500, 1:200) menunjukkan rancangan tapak (massa
bangunan, tata hijau, jalan kendaraan, pedestrian, parkir, dsb).
b) Potongan/ tampak Tapak (skala 1:500), menunjukkan massa bangunan,
kemiringan lahan, dsb.
8) Gambar Rancangan Arsitektur.
a) Denah lantai dasar/Ground Plan (skala 1:200), memperlihatkan desain dan
hubungan ruang luar dengan ruang dalam.
b) Denah tiap lantai bangunan (skala 1:100, 1:200).
c) Denah lantai tipikal (skala 1:100, 1:200).
d) Denah atap (skala 1:100, 1:200), menunjukkan bahan, kemiringan atap dan
peralatan yang ada di atap.
e) Potongan melintang dan membujur tiap segmen bangunan (skala 1:100, 1:200),
menunjukkan pondasi, ketinggian lantai, plafon, dan konstruksi atap (sesuai
diskusi dengan dosen pembimbing).
f) Tampak semua sisi bangunan (skala 1:100, 1:200), memperlihatkan tampilan
bentuk dan bahan bangunan dan direndering (minimal 2).
9) Gambar Rancangan Struktur dan Konstruksi.
a) Denah pondasi (skala 1:100, 1:200), memperlihatkan semua jenis pondasi yang dipakai,
dilatasi (kalau ada).
b) Denah Rencana Atap dan Desain Skematik semua model kuda-kuda.
10) Gambar rencana Utilitas dalam bentuk skematik.
a) Gambar skema rencana listrik
b) Gambar skema rencana air bersih
c) Gambar skema rencana air kotor
d) Gambar skema rencana drainase
e) Gambar skema dan rencana AC, sistem yang dipakai (sentral, split, multi split),
penyaluran (ducting, pipa).
f) Gambar skema rencana sistem keselamatan bangunan.

5. Maket
a. Bagi maket studi yang menunjukkan tata letak, lingkungan dan bentuk massa bangunan
dibuat dalam skala 1:500. Maket studi yang menunjukkan massa bangunan dibuat dalam
skala 1:200). Maket terbuat rapi dari bahan-bahan sederhana.

6. Presentasi Digital
a. Dibuat dalam format yang dapat digunakan sebagai alat presentasi yang jelas.
b. Menjelaskan secara ringkas naskah skripsi sidang hasil dan laporan grafis.

C. Sidang Akhir (Meja Hijau)

1. Kelengkapan sidang akhir terdiri dari naskah Skripsi Laporan Grafis / Gambar Rancangan
dan Maket.

2. Kerangka Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Permasalahan Perancangan
Tujuan Perancangan
Sistematika Pembahasan
Kerangka Berpikir
BAB II STUDI PUSTAKA
Tinjauan Fungsi
Tinjauan Tema
BAB III METODOLOGI
Metoda Pemilihan Lokasi
Metoda /Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan/ Tahapan Perancangan
BAB IV DESKRIPSI PROYEK
Judul Proyek Luasan
Batas Kawasan
Fungsi Sekitar/Eksisting
BAB V ANALISIS PERANCANGAN
Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang
Analisis Perancangan Ruang Luar/Tapak
Analisis Tata Ruang Dalam
Analisis Massa Dan Perwajahan
Analisis Sistem Struktur/Konstruksi
Analisis Sistem Utilitas
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
Konsep Dasar
Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang
Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak
Konsep Tata Ruang Dalam
Konsep Massa Dan Perwajahan
Konsep Sistem Struktur/Konstruksi
Konsep Sistem Utilitas
BAB VII KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN HASIL RANCANGAN (gambar-gambar desain akhir)

3. Format Naskah Skripsi


a. Naskah skripsi merupakan penyempurnaan naskah pada Sidang II yang sudah diperbaiki
dan dilengkapi sesuai dengan masukan dari sidang dan petunjuk dari dosen pembimbing.
b. Format kertas dan sampul sama dengan sidang sebelumnya.

4. Format Laporan Grafis


Materi untuk Sidang Akhir adalah materi untuk Sidang Preview II yang telah disempurnakan
dan dilengkapi ditambah dengan Gambar-Gambar Rancangan lainnya.

5. Gambar Rancangan
a. Seluruh gambar rancangan untuk Sidang Akhir (Meja Hijau) disajikan di atas kertas
berukuran A1 (60 x 84 cm) atau kelipatannya, berwarna dan atau hitam putih
b. Materi gambar Perancangan:
1. Konsep Perancangan

2. Peta situasi / lokasi (1:2000, 1:1000).

3. Gambar Rancangan Tapak :


a) Rencana Tapak (skala 1:500) menunjukkan rancangan tapak (massa bangunan, tata
hijau, jalan kendaraan, pedestrian, parkir, dsb). Perancangan tapak harus spesifik,
dapat menunjukkan bahan dan jenis tanaman.
b) Potongan / tampak Tapak (skala 1:500), menunjukkan massa bangunan, kemiringan
lahan, dsb.
c) Gambar Detil-detil terukur atau sketsa (street furniture, penahan tanah dsb).

4. Gambar Rancangan Arsitektur:


a) Denah lantai dasar (ground plan) yang memperlihatkan rancangan ruang dalam dan
ruang luar, skala 1:200
b) Denah tiap lantai bangunan, skala 1:100, 1:200
c) Denah atap skala 1:100, 1:200, menunjukkan bahan dan kemiringan atap dan
peralatan yang ada di atap.
d) Potongan melintang dan membujur tiap segmen bangunan, skala 1:100, 1:200,
menunjukkan pondasi, ketinggian lantai, plafon dan konstruksi atap.
e) Tampak semua sisi bangunan (skala 1:100, 1:200), memperlihatkan tampilan bentuk
serta bahan bangunan dan rendering bayangan juga elemen pembanding (manusia,
pohon, mobil, dsb).
5. Gambar Rancangan Struktur dan Konstruksi:
a) Denah pondasi + detail (skala 1:200, 1:100, 1:50, 1:20), memperlihatkan semua jenis
pondasi yang dipakai dan dilatasi (kalau ada).
b) Denah Pembalokan + detail (skala 1:200, 1:100,1:20).
c) Rencana Atap + desain skematik semua model kuda-kuda + detail kuda-kuda utama (skala
1:200, 1:20, 1:10) memperlihatkan model sambungan.
d) Potongan fasade (skala 1:50, 1:20, 1:10), memperlihatkan overstek, talang, dsb.
e) Rincian (detail) prinsip (skala 1:50, 1:20, 1:10), misalnya: kanopi entrance.

6. Gambar rencana Utilitas


a) Gambar skema dan denah rencana listrik (skala 1:200), memperlihatkan sumber
listrik, elemen/ bagian, tegangan di tiap lintasan dan sistem distribusi.
b) Gambar skema dan denah rencana air bersih (skala 1:200), sumber air,
penampungan, treatment, pompa, tangki distribusi, sistem distribusi, titik-titik
pemakaian air.
c) Gambar skema dan denah rencana air kotor (skala 1:200), titik pemakaian, jalur
pembuangan dan peralatan mekanis.
d) Skema dan denah rencana talang dan drainage (skala 1:200).
e) Skema dan denah rencana AC (skala 1:200), sistem yang dipakai (sentral, split,
multi split), penempatan peralatan, penyaluran (ducting,pipa).
f) Skema dan denah rencana sistem kebakaran (skala 1:200), penempatan
peralatan kebakaran (detector, alarm, sprinkler, hose reel, hydrant).
g) Skema dan denah rencana sistem penunjang (komunikasi, CCTV jika ada).

7. Gambar Interior (format 3D)


a) Rencana interior ruang publik (skala 1:100, 1:50, 1:20), memperlihatkan penataan
furniture, pola lantai, pola plafon, penempatan armatur/saklar dan gambar
perspektif suasana.
b) Rencana interior ruang tipikal (skala 1:100, 1:50, 1:20), memperlihatkan penataan
furniture, pola lantai, pola plafon, penempatan armatur/ saklar dan gambar
perspektif suasana.
c) Sketsa detail-detail dan aksesoris.
d) Gambar-gambar yang relevan.

8. Gambar Exterior (format 3D)


a) Perspektif Exterior (minimal 4 buah), memperlihatkan suasana exterior bangunan
(Mata Manusia, Mata Burung, Mata Cacing).

9. Laporan Grafis / Poster


a) Laporan grafis merupakan alat bantu presentasi.
b) Format Laporan Grafis dibuat dalam kertas ukuran A1 (60 x 84 cm), media dan teknik
penyajian bebas.
c) Bahasa grafis (diagram, tabel, sketsa dan gambar terukur) harus lebih dominan
dibanding bahasa tulisan (verbal). Tulisan harus bisa terbaca dengan jelas dari jarak
3 meter.
d) Materi laporan grafis merupakan design report.
10. Maket
a) Bagi maket studi yang menunjukkan tata letak, lingkungan dan bentuk massa
bangunan dibuat dalam skala 1:500. Maket studi yang menunjukkan massa
bangunan dibuat dalam skala 1:200. Maket terbuat rapi dari bahan-bahan
sederhana.
b) Maket memperlihatkan Perancangan Tapak dan Lingkungan serta eksterior
bangunan (tata letak dan bentuk massa bangunan, bahan, warna dan tekstur, pola
sirkulasi, tatat hijau, kondisi lingkungan,dsb).
c) Maket dibuat rapi dari bahan-bahan sederhana dan murah. Kualitas bahan maket
tidak dinilai selama dapat memperlihatkan ekspresi yang diinginkan.

11. Presentasi Digital


a) Dibuat dalam format yang dapat digunakan sebagai alat presentasi yang jelas.
b) Menjelaskan secara ringkas naskah skripsi sidang hasil dan laporan grafis.
c) Media presentasi digital (video klip, slide show) dapat dipergunakan untuk menunjang
presentasi.

Penyajian Skripsi
1. Skripsi ditulis singkat dan padat, dengan ejaan dan tata bahasa yang baku.
2. Dasar penulisan Skripsi diambil dari Sidang sebelumnya yang telah disempurnakan
sesuai dengan masukan dari Sidang dan dosen pembimbing.
3. Format laporan ukuran A4 dan diketik 1,5 spasi.
4. Sampul luar, dalam dan halaman persetujuan sesuai dengan standar yang ditentukan
pada Departemen Arsitektur USU.
5. Naskah Skripsi Minimum mencakup butir-butir sebagai berikut:
• Sampul luar, dijilid tebal, warna dasar hitam dengan huruf emas
• Halaman sampul dalam
• Halaman persetujuan di atas kertas lux putih dengan tinta emas
• Halaman sanwacana (acknowledgement), bila diperlukan
• Abstrak
• Prakata
• Daftar Isi
• Daftar Tabel
• Daftar Gambar
• Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Permasalahan Perancangan
3. Tujuan Perancangan
4. Sistematika Pembahasan
5. Kerangka Berpikir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. Tinjauan Fungsi
a. Terminologi judul
b. Kriteria Pemilihan Lokasi
1) Tinjauan terhadap struktur kota
2) Pencapaian
3) Area Pelayanan
4) Persyaratan lain: status kepemilikan, nilai lahan,peraturan
c. Deskripsi pengguna dan kegiatan
d. Deskripsi kebutuhan ruang dan besaran ruang
e. Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang
f. Studi banding arsitektur yang mempunyai fungsi sejenis
2. TinjauanTema
a. Pengertian
b. Interpretasi Tema
c. Keterkaitan tema dengan judul
d. Studi banding arsitektur yang mempunyai teman sejenis

BAB III METODOLOGI


1. Metoda pemilihan lokasi
2. Metoda /pendekatan penyelesaian masalah perancangan/ tahapan perancangan

BAB IV DESKRIPSI PROYEK


1. Judulproyek
2. Luasan
3. Batas Kawasan
4. Fungsi Sekitar/eksisting

BAB V ANALISIS PERANCANGAN


1. Analisis sistem kegiatan/program ruang
2. Analisis perancangan ruang luar/tapak
3. Analisis tata ruang dalam
4. Analisis massa dan perwajahan
5. Analisis sistem struktur/konstruksi
6. Analisis sistem Utilitas

BAB VI KONSEP PERANCANGAN


1. Konsep Dasar penerapan tema
2. Konsep sistem kegiatan/program ruang
3. Konsep perancangan ruang luar/tapak
(pemintakatan (zoning), tata ruang luar, gubahan massa, orientasi massa, pencapaian, hirarki ruang,
sirkulasi, parkir, utilitas, tata hijau)
4. Konsep tata ruang dalam
(pemintakatan (zoning), sirkulasi dan organisasi ruang vertikal/horizontal, suasana/kualitas ruang,
bentuk dan estetika bentuk)
5. Konsep massa dan perwajahan
(proses/konsep gubahan massa, konsep perwajahan: material, elemen-elemen fasad)
6. Konsep sistem struktur/konstruksi
a) Konsep dasar struktur dan konstruksi.
b) Konsep pemilihan jenis struktur, bahan dan sistemkonstruksi
c) Konsep & metoda membangun dan tahapan pembangunan

7. Konsep sistem Utilitas


a. Konsep sistem penyediaan air bersih (skema dan perhitungan kebutuhan).
b. Konsep sistem pengelolaan limbah (skema dan perhitungan jumlah peralatan).
c. Konsep sistem air hujan dan drainage (skema sistem, perhitungan dimensi pipa dan saluran).
d. Konsep sistem Penanggulangan Kebakaran (skema, pemilihan sistem dan
pemilihan alat).
e. Konsep sistem Elektrikal (skema sistem, sumber dan titik pemakaian, perhitungan kebutuhan).
f. Konsep sistem transportasi vertikal (lift dan escalator) (perhitungan kebutuhan dan pemilihan
alat).
g. Konsep sistem Penangkal Petir (skema dan pemilihan alat).
h. Konsep sistem Penunjang lain (sesuai diskusi dengan dosen pembimbing)

BAB VII KESIMPULAN


Menguraikan jawaban ringkas dari permasalahan perancangan

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka menampilkan secara jelas dan akurat: pengarang, tahun terbit, judul buku/
artikel/ jurnal/ majalah/ website. Penulisan daftar pustaka sesuai standar penulisan tata tulis
ilmiah.

LAMPIRAN
Gambar-gambar hasil rancangan akhir.

J. TANGGAL PENTING DAN TARGET

TANGGAL TGA PERANCANGAN SKRIPSI


PENTING ARSITEKTUR

Kamis - - Program ruang dan BAB I PENDAHULUAN


Jumat, 25-26 aktivitas Latar belakang
Maret 2021 - Desain Konseptual Tapak/ Permasalahan perancangan
Ruang luar (Sketsa Tujuan perancangan
SIDANG Rencana Tapak) Sistematika pembahasan
KOLOKIUM - Desain Konseptual Ruang Kerangka berfikir
Dalam (Skematik Denah,
potongan, suasana ruang BAB II STUDI PUSTAKA
dalam) Tinjauan fungsi
- Desain Konseptual Massa Tinjauan tema
dan perwajahan (Sketsa
tampak, Sketsa eksterior, BAB III METODOLOGI
sketsa detil) Metoda pemilihan lokasi
- Desain Konseptual Metoda /pendekatan penyelesaian
Struktur/ Utilitas masalah perancangan/ tahapan
(tergantung tema) perancangan

BAB IV DESKRIPSI PROYEK


Judul proyek
Luasan
Batas kawasan
Fungsi sekitar/eksisting
BAB V ANALISIS DAN KONSEP PERANCANGAN
Analisis dan Konsep sistem
kegiatan/program ruang
Analisis dan konsep perancangan ruang
luar/tapak
Anaisis dan konsep tata ruang dalam
Analisis dan konsep massa dan
perwajahan
Analisis dan konsep sistem
struktur/konstruksi
Analisis dan konsep sistem Utilitas

Senin/ - Site Plan Denah Tampak BAB I PENDAHULUAN


Selasa/ Potongan Latar belakang
Kamis/ - Detil arsitektural Permasalahan perancangan
Jumat/ - Sketsa suasana interior Tujuan perancangan
17/18/20/ - Sketsa suasana eksterior Sistematika pembahasan
21 Mei - Rencana pembalokan Kerangka berfikir
- Rencana pondasi
SIDANG - Rencana Atap BAB II STUDI PUSTAKA
HASIL - Skema sistem energi Tinjauan fungsi
- Skema sistem air bersih Tinjauan tema
- Skema sistem air kotor
- Skema sistem BAB III METODOLOGI
keselamatan bangunan Metoda pemilihan lokasi
- Maket studi Metoda /pendekatan penyelesaian
masalah perancangan/ tahapan
perancangan

BAB IV DESKRIPSI PROYEK


Judul proyek
Luasan
Batas kawasan
Fungsi sekitar/eksisting

BAB V ANALISIS DAN KONSEP PERANCANGAN


Analisis dan Konsep sistem kegiatan/program
ruang
Analisis dan konsep perancangan ruang
luar/tapak
Anaisis dan konsep tata ruang dalam
Analisis dan konsep massa dan perwajahan
Analisis dan konsep sistem struktur/
konstruksi
Analisis dan konsep sistem Utilitas

BAB VI
KESIMPULAN
LAMPIRAN HASIL
DESAIN
Senin/ Selasa/ - Site Plan Denah Tampak BAB I PENDAHULUAN
Kamis/ Potongan Latar belakang
Jumat 14 s/d - Detil arsitektural Permasalahan perancangan
25 Juni - Sketsa suasana interior Tujuan perancangan
- Sketsa suasana eksterior Sistematika pembahasan
- Rencana pembalokan Kerangka berfikir
- Rencana pondasi
- Rencana Atap BAB II STUDI PUSTAKA
- Skema sistem energi Tinjauan fungsi
- Skema sistem air bersih Tinjauan tema
SIDANG TGA
- Skema sistem air kotor
PA/ SKRIPSI
- Skema sistem keselamatan BAB III METODOLOGI
bangunan Metoda pemilihan lokasi
- Maket Metoda /pendekatan penyelesaian
masalah perancangan/ tahapan
perancangan

BAB IV DESKRIPSI PROYEK


Judul proyek
Luasan
Batas kawasan
Fungsi sekitar/eksisting

BAB V ANALISIS DAN KONSEP PERANCANGAN


Analisis dan Konsep sistem
kegiatan/program ruang
Analisis dan konsep perancangan ruang
luar/tapak
Anaisis dan konsep tata ruang dalam
Analisis dan konsep massa dan
perwajahan
Analisis dan konsep sistem
struktur/konstruksi
Analisis dan konsep sistem Utilitas

BAB VI KESIMPULAN

LAMPIRAN HASIL DESAIN

CATATAN:

- Konten Bab V Analisis dan Konsep untuk skripsi mulai Sidang Kolokium hingga Sidang Skripsi
sejalan dengan perkembangan tahapan perancangan (kolokium = tahap desain konseptual,
sidang hasil dan sidang skripsi = tahap desain akhir)
- Pada tahap Seminar Hasil dan Sidang Skripsi, analisis dan konsep perancangan berisikan
penerapan konsep yang sudah final, ditunjukkan dengan gambar-gambar desain final (denah,
tampak, potongan, dll). Pada tahap ini laporan skripsi menguraikan penerapan dari konsep
desain yang ditunjukkan melalui gambar-gambar final.
- Konsep kegiatan berisikan: sistem kegiatan utama, sistem kegiatan pendukung, besaran
ruang.
- Konsep perancangan tapak
- akses, sirkulasi, parkir
- sekuens/organisasi/ruang luar
- fungsi ruang luar
- tata massa dan orientasi
- view dari luar kedalam
- tata vegetasi
- ground treatment
- Konsep perancangan bangunan
- organisasi ruang horizontal dan vertikal
- sirkulasi horizontal dan vertikal
- zoning dan fungsi ruang
- view dan suasana ruang
- dimensi, proporsi dan skala ruang
- massa dan perwajahan/fasad
- Konsep perancangan struktur, konstruksi dan utilitas
- prinsip struktur utama dan material: pondasi, dinding, atap
- sistem pelayanan bangunan: sirkulasi vertikal, pengudaraan, air bersih, air kotor, energi, pencahayaan,
pengelolaan limbah dan sampah, sistem keselamatan bangunan

K. JADWALKERJA

NO HARI TGL KEGIATAN PRODUK PRODUK SKRIPSI


STUDIO

SINOPSIS PROYEK SINOPSIS PROYEK


1. SENIN/ 15/16 SKRIPSI TGA - Latar belakang
SELASA FEB Alasan pemilihan
kasus
PEMBAGIAN DOSEN - Permasalahan
PEMBIMBING TGA desain
PERANCANGAN - Studi kasus
DAN SKRIPSI - Pendekatan tema

BAB I BAB I PENDAHULUAN


2. KAMIS/ 18/19 SKRIPSI PENDAHULUAN - Latar belakang
JUMAT FEB Permasalahan
BAB II perancangan
STUDI PUSTAKA - Tujuan perancangan
- Sistematika
pembahasan
Kerangka berfikir

BAB II
STUDI PUSTAKA
1. Terminologi Judul
2. Tinjauan Fungsi
- Deskripsi pengguna
dan kegiatan
- Kriteria lokasi Aspek
perancangan tapak
- Aspek perancangan
ruang dalam
- Aspek perancangan
massa dan
perwajahan
- Aspek perancangan
struktur
- Aspek perancangan
utilitas

3. Tinjauan Tema
3. SENIN/ 22/23 SKRIPSI BAB II - Pengertian
SELASA FEB Interpretasi tema
STUDI PUSTAKA Kaitan tema dengan
kasus
BAB III - Studi penerapan
METODOLGI tema

BAB III METODOLOGI


- Kriteria penentuan
lokasi
- Pendekatan
perancangan
- Tahapan
perancangan

BAB IV ANALISIS 1.Deskripsi kawasan


4. KAMIS/ 25/26 SKRIPSI PERANCANGAN perancangan
JUMAT FEB 1. Deskripsi - Lokasi, kondisi dan
Kawasan potensi lahan,
Perancangan peraturan bangunan/
lingkungan, bangunan
sekitar, aksesibilitas –
sirkulasi, sarana
prasarana, iklim,
vegetasi/elemen
alamiah

5. SENIN/ 1/2 MAR STUDIO ANALISIS SISTEM Diagram Sistem


SELASA KEGIATAN kegiatan Pelaku
dan aktvitas
Tabel Program
ruang
Besaran ruang
6. KAMIS/ 4/5 MAR SKRIPSI BAB IV ANALISIS 2. Analisis Sistem
JUMAT PERANCANGAN kegiatan
2. Analisis sistem - Kegiatan utama
kegiatan - Kegiatan pendukung
- Besaran ruang

Sketsa 3. Analisis
7. SENIN/ 8/9 STUDIO ANALISIS TAPAK analisis dan dan konsep
SELASA MAR konsep tapak
tapak - akses,
akses, sirkulasi,
8. JUMAT 12 STUDIO ANALISIS TAPAK sirkulasi, parkir,
MAR parkir, fungsi ruang
fungsi/zonasi luar,
ruang luar, orientasi
BAB IV orientasi massa, tata
9. SENIN/ 15/16 SKRIPSI ANALISIS massa, tata vegetasi,
SELASA MAR PERANCANGAN vegetasi, perlakuan
3. Analisis perlakuan muka tanah
tapak muka tanah
Rancangan
Tapak (Site
Plan)
skematik

10. KAMIS/ 18/19 STUDIO ANALISIS TATA RUANG DALAM Denah


JUMAT MAR skematik,
KONSEP TATA potongan
RUANG DALAM skematik,
sketsa
suasana

11. SENIN/ 22/23 STUDIO BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4. Analisis tata ruang
SELASA MAR 4. Analisis tata ruang dalam dalam
- Organisasi/ sirkulasi
horizontal dan vertikal
- Kualitas ruang :
dimensi, proporsi

ANALISIS MASSA DAN Sketsa massa


SKRIPSI PERWAJAHAN ANALISIS dan Tampak SKRIPSI
STRUKTUR/ UTILITAS
Sketsa
potongan
struktur

12. KAMIS/ 25/26 SKRIPSI- SIDANG 1 – KOLOKIUM


JUMAT MAR STUDIO
BAB IV ANALISIS 5. Analisis massa dan
13. SENIN/ 29/30 SKRIPSI PERANCANGAN perwajahan
SELASA MAR 1. Analisis Massa dan 6. Analisis teknologi
perwajahan bangunan
2. Analisis Teknologi
Bangunan

RANCANGAN
14. KAMIS 1 APR STUDIO TAPAK Site Plan

BAB V KONSEP 1. Konsep Dasar


15. SENIN/ 5/6 SKRIPSI PERANCANGAN 2. Konsep
SELASA APR 1. Konsep Dasar PerancanganTapak
2. Konsep Tapak - Akses, sirkulasi,
parkir, sekuens,
Fungsi, dan estetika
ruang luar
- Tata vegetasi,
Perlakuan muka tanah

16. KAMIS/ 8/9 STUDIO RANCANGAN


JUMAT APR RUANG DALAM Denah, potongan,

suasana ruang dalam

17. SENIN/ 12/13 STUDIO RANCANGAN Denah, potongan,


SELASA APR RUANG DALAM suasana ruang
dalam

BAB V KONSEP 3. Konsep Tata Ruang


18. KAMIS/ 15/16 SKRIPSI PERANCANGAN Dalam
JUMAT APR 3. Konsep Tata Ruang - Organisasi ruang
Dalam - sirkulasi ruang
- suasana ruang :
proporsi, skala,
pemandangan,
kualitas visual, kualitas
termal, material, detil
ruang dalam
RANCANGAN MASSA Gambar massa 3
19. SENIN/ 19/ 20 STUDIO DAN Dimensi
SELASA APR TAMPAK Tampak

BAB V KONSEP 4. Konsep massa dan


20. KAMIS/ 22/23 SKRIPSI PERANCANGAN perwajahan
JUMAT APR 4. Konsep Tata Massa
dan Perwajahan

21. SENIN/ STUDIO RANCANGAN Potongan Struktur


SELASA 26/27 TEKNOLOGI
APR BANGUNAN

22. KAMIS/ 29/30 STUDIO RANCANGAN - Rencana Pondasi


JUMAT APR TEKNOLOGI - Rencana Pembalokan
BANGUNAN - Rencana Atap

SENIN/ 3/4 BAB V 5.Konsep Struktur


23. SELASA MEI SKRIPSI KONSEP - Konsep dasar Sub
PERANCANGAN structure Upper
5.Konsep struktur structure

24. KAMIS/ 6/7 STUDIO PERANCANGAN - Rencana sistem energi,


JUMAT MEI UTILITAS BANGUNAN air bersih, air kotor,
keselamatan
bangunan,
pengelolaan limbah
dan sampah

25. SENIN/ 10/11 BAB V KONSEP 6.Konsep Utilitas


SELASA MEI STUDIO PERANCANGAN - Rencana sistem
6.Konsep Utilitas energi, air bersih, air
kotor, keselamatan
bangunan,
pengelolaan limbah
dan sampah
26. SENIN/ 17/18
SELASA/ /20/2 SIDANG HASIL
KAMIS/ 1
JUMAT/ MEI

27. SENIN/ 24/25 STUDIO PENYEMPURNAAN


SELASA MEI RANCANGAN, Penyempurnaan
SKRIPSI DAN OFFSET Rancangan

28. KAMIS/ 27/28 STUDIO PENYEMPURNAAN


JUMAT MEI RANCANGAN, Penyempurnaan
SKRIPSI DAN OFFSET Rancangan

29. SENIN 31 MEI PENYEMPURNAAN


STUDIO RANCANGAN, Penyempurnaan
SKRIPSI DAN OFFSET Rancangan

30. KAMIS/ 3/4 STUDIO PENYEMPURNAAN


JUMAT JUNI RANCANGAN, Penyempurnaan
SKRIPSI DAN OFFSET Rancangan

31. KAMIS/ 3/4 STUDIO PENYEMPURNAAN


JUMAT JUNI RANCANGAN, Penyempurnaan
SKRIPSI DAN OFFSET Rancangan

32. SENIN/ 10/11 STUDIO PENYEMPURNAAN


SELASA JUNI RANCANGAN, Penyempurnaan
SKRIPSI DAN OFFSET Rancangan

33. SENIN/ 14s/d


SELASA/ 25 SIDANG TGA PA / SKRIPSI
KAMIS/ JUNI
JUMAT
BAGIAN 3
TATA TERTIB STUDIO
(DARING)
A. Waktu Kegiatan Studio, Peralatan dan Perlengkapan
1. Masa kegiatan studio ditentukan disesuaikan dengan kalender Akademik Universitas.
2. Mahasiswa wajib bekerja sesuai dengan jadwal studio yang telah ditetapkan pada jadwal
perkuliahan untuk Semester Genap (B) TA 2020/2021 di Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik USU, yaitu:
▪ Senin / Selasa pukul 07:30 – 16:30 WIB
▪ Kamis / Jumat pukul 07:30 – 16:30 WIB
3. Peserta TGA Perancangan Arsitektur wajib mengisi daftar hadir sesuai hari/jadwal studio TGA
Perancangan Arsitektur. Masing - masing ketua kelas paralel melaporkan kehadiran (absensi)
peserta TGA Perancangan Arsitektur kelompoknya kepada dosen kelas/dosen pembimbing
masing-masing yang nantinya akan melaporkan kegiatan atau absensi kelas kepada Staf TU
Departemen Arsitektur USU (Ibu Dina).
4. Syarat kehadiran minimum untuk sidang penilaian TGA Perancangan Arsitektur adalah 80%
untuk setiap tahap.

B. Asistensi
1. Dosen masing-masing kelas paralel akan mencatat kemajuan peserta studio TGA
Perancangan Arsitektur pada Lembar Bukti Bimbingan yang akan dibagikan beserta dengan
buku panduan ini.
2. Sidang 1 (Kolokium) : jumlah asistensi minimal 4x pertemuan dengan Dosen
Pembimbing, 2x dengan Dosen Penguji (1x tiap Dosen Penguji).
3. Sidang 2 (Hasil) : jumlah asistensi minimal 4x pertemuan dengan Dosen
Pembimbing, 2x dengan Dosen Penguji (1x tiap Dosen Penguji).
4. Sidang Akhir (Meja Hijau): jumlah asistensi minimal 4x pertemuan dengan Dosen
Pembimbing, 2x dengan Dosen Penguji (1x tiap Dosen Penguji).
5. Proses asistensi dilakukan secara daring dengan menggunakan berbagai platform media
seperti E-Learning USU, Google Classroom, Zoom, aplikasi Gotomeeting, WhatsApp dan
lainnya sesuai preferensi dosen pembimbing masing-masing kelas.
6. Di dalam mengikuti proses asistensi secara daring, mahasiswa wajib melaksanakannya
secara Aman, yaitu dengan:
a. Menghindari tempat yang memiliki perkumpulan orang banyak
b. Mengutamakan akses internet pribadi
c. Menghindari restoran/café/co-working space untuk mengakses internet.
C. Ketertiban dan Kebersihan
1. Tata Tertib Berpakaian
a. Peserta TGA Perancangan Arsitektur diwajibkan berpakaian rapi dan bersih selama proses daring
(bila menggunakan aplikasi yang menampilkan video) dengan dosen pembimbing kelasnya
masing-masing.
b. Tidak dibenarkan memakai baju tanpa lengan atau baju pendek.
c. Tidak dibenarkan memakai celana pendek.
d. Pada saat sidang (bila menggunakan aplikasi yang menampilkan video), mahasiswa diwajibkan
berpakaian rapi sebagai berikut:
i. Pria memakai kemeja putih polos/formal lengan panjang, celana panjang berwarna gelap
(bukan jeans), dan memakai dasi.
ii. Wanita memakai baju/kemeja putih polos lengan panjang, rok berwarna gelap dengan
panjang minimal selutut, dan blazer (jas ringan) berwarna gelap.
iii. Peserta sidang diperkenankan memakai jas formal berwarna gelap.

2. Sanksi
Mahasiswa yang diketahui melanggar jadwal dan tata tertib studio TGA Perancangan
Arsitektur, dapat dijatuhi sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam lingkungan USU
dan Departemen Arsitektur, atau keputusan Rapat Departemen Arsitektur sebagai berikut:
a. Peringatan secara lisan atau tertulis
b. Peringatan dengan percobaan
c. Ganti rugi
d. Pengurangan nilai
e. Tidak lulus
f. Skorsing

3. Sidang
a. Sidang akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal sidang yang telah ditentukan.
b. Mahasiswa merekam video Presentasi Sidang, dengan memaparkan lebih kurang 10 s/d 15 menit
progress laporan dan perancangan design yang telah dikerjakan dan mengumpulkan video
Presentasi Sidang tersebut 2 hari sebelum sidang.
c. Lima (5) hari sebelum sidang, setiap mahasiswa wajib mengumpulkan softcopy kelengkapan
sidang dalam bentuk PDF (baik laporan, poster, file presentasi, dll) dan video (bila menggunakan
video diri yang direkam, video maket, ataupun video design perancangan project tugas akhir)
untuk dokumentasi, pengecekan kelengkapan sidang serta mencegah kerusakan file pada saat
sidang. Seluruh file softcopy kelengkapan sidang dikumpulkan pada Google Classroom TGA
Perancangan Arsitektur.
d. File untuk sidang dikirimkan juga oleh mahasiswa kepada seluruh dosen pembimbing dan penguji
via email, whatsapp atau pun platform lain sesuai permintaan dosen pembimbing dan penguji
masing-masing kelas.
e. Sidang Daring dilaksanakan secara paralel sesuai dengan kelompok sidang masing-masing, hanya
berupa sesi tanya jawab yg dilakukan oleh Dosen-Dosen Penguji, dilakukan pada jadwal Sidang
yang telah ditentukan, bisa melalui aplikasi Zoom, Go to meeting, atau aplikasi tatap muka
lainnya, sesuai preferensi dosen pembimbing masing-masing kelas.
f. Pada saat sidang daring, setiap Dosen Penguji dan mahasiswa diberikan waktu sesi tanya jawab
maksimal 10 menit, yang dipandu oleh Dosen Pembimbing.
Lampiran

Sampul Sinopsis Kolokium

PERANCANGAN PUSAT TRANSIT AMPLAS DENGAN PENDEKATAN


ARSITEKTUR VERNAKULAR

KOLOKIUM

OLEH

(NAMA MAHASISWA)
(NIM)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(TAHUN)
PERANCANGAN PUSAT TRANSIT AMPLAS DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR VERNAKULAR

SKRIPSI

OLEH

(NAMA MAHASISWA)
(NIM)

DOSEN PEMBIMBING

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(TAHUN)

Anda mungkin juga menyukai