Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ARSITEKTUR LINGKUNGAN

Praktikum ke 5 (lima)

Judul praktikum

IDENTIFIKASI JEJAK EKOLOGIS DAN PENGARUHNYA ATAS PEMBANGUNAN

Disusun oleh:
Bintoro Juandaru 202145500013
Nadira Oktavia 202145500077
Nur Azizah Izmy 202145500031

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktkum kami mengenai jejak
ekologis dan pengaruhnya yang berada dilingkungan kampus B Unindra dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Arsitektur Lingkungan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai jejak ekologis dan pengaruhnya yang ada dilingkungan kampus dan keterkaitannya
dalam kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan ter-khusus bagi penulis.
Terlebih dahulu saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Andrianto Kusumoarto,
S.P., M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah Arsitektur lingkungan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang tersebut. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu, terima kasih atas semua bantuannya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
tugas ini
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kriktik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
menyempurkan laporan ini. Akhir kata semoga dengan kami membuat laporan praktikum ini
dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi para pembacanya. Demikian yang dapat
kami sampaikan saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 09 Desember 2022

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia, berbagai exploitasi terhadap
sumber daya alam dilakukan secara terus-menerus, hingga suatu hari nanti, mungkin ada
saatnya tidak ada lagi sumber daya alam yang tersisa, padahal setiap manusia yang hidup
dimuka bumi ini sejatinya memerlukan sumber daya alam untuk terus menjaga
keberlangsungan hidupnya.

Indonesia sebagai negara yang tengah memacu pertumbuhan ekonomi


menggunakan sebagian besar sumber daya dan masih mencemari lingkungan serta
menimbulkan limbah baik dari aktivitas industry maupun rumah tangga. Menurut data
saat ini Indonesia masih berada di bawah kriteria green economy dengan Human
Development Index (HDI) 6.17 dan Ecological Footprint (jejak ekologi) 1.2 gha
(Widodo dan susanto, 2012), kemudian berdasarkan WWF, deforestasi hutan Indonesia
mencapai 1.9 juta ha/tahun, salah satu penyebab utamanya alalah jumlah penduduk yang
semakin meningkat sehingga eksploitasi hutan semakin bertambah yang berujung pada
meningkatnya permasalahan lingkungan secara menyeluruh.

Begitu pun pengaruhnya proses pembangunan terhadap jejak ekologis sangat


berarti. Pentingnya perhatian terhadap rantai manajemen penggunaan bahan bangunan.
Bahan yang digunakan dalam pembangunan sering dieksploitasi/dipanen kemudian
diolah, dimanfaatkan dan akhirnya dibuang sebagai sampah yang seharusnya dapat
diubah menjadi peredaran bahan yang makin lama makin integral. Dalam hal ini
perlunya perencanaan penggunaan sumberdaya alam.

Upaya berkelanjutan mendorong perencanaan dilakukan dengan pendekatan


ekologis. Pendekataan ekologis mempertimbangkan secara detail terhadap kondisi
biofisik tapak, sosial, budaya, dan ekonomi serta penggunaan ruang (penutuhan lahan).
Kondisi ini akan mempengaruhi bentuk bangunan dan lingkungannya. Kondisi faktor
biofisik tapak sangat mempengaruhi kondisi fisik bangunan yang harus memberikan
keamanan dan kenyamanan kepada pengguna bangunan. Kondisi sosial, budaya, dan
ekonomi masyarakat juga mempengaruhi keadaan bangunan dan lingkungan sehingga
memberikan karakteristik dan memuaskan.
b. Permasalahan
1. Apa itu luas penutupan lahan (ruang terbuka dan terbangun) serta bagaimana
fungsinya?
2. Apa pengaruh biofisik tapak, social, budaya, dan ekonomi masyarakat terhadap
bentuk dan karakteristik bangunan
3. Bagaimana model perancangan ekologis yang baik dan berkelanjutan
c. Tujuan
Maksud di tulisanya hasil laporan kerja praktikum ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mampu mengidentifikasi dan
mendeskripsikan jejak ekologis.
2. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mendeskripsikan pengaruh
jejak ekologis terhadap pembangunan.

d. Manfaat
Dengan adanya pengamatan kecil ini diharapkan mampu mengetahui bentuk dari jejak
ekologis dan penganruhnya terhadap pembangunan. Dan bagaimana pengaplikasian terhadap
bangunan kampus B unindra.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

a. Lokasi dan waktu praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada Rabu, 7 Desember 2022, pada pukul 09.00 s/d 13.00
WIB. Lokasi penelitian ini bertempat di lingkungan kampus B Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta, Kelurahan Gedong, Kecamatan Ps. Rebo, Jakarta Timur, Kota DKI Jakarta.
b. Bahan dan alat
Alat dan bahan yang menunjang dalam penelitian kali ini berupa;
1. Buku/kertas
2. Alat tulis
3. Kamera handphone
4. Laptop
5. Software pendukung
6. Peta lokasi praktek
7. literatur

c. Metode praktikum
Pada kesempatan penelitian kali ini metode yang kelompok kami gunakan berupa
metode observasi dan survey lapangan, penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu, 1.)
mengumpulkan data-data 2.) Melakukan analisis dan identifikiasi terhadap kawasan di
Unindra 3.) Mengambil kesimpulan dari peneletian tersebut
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI LUAS PENUTUPAN LAHAN (RUANG TERBUKA


DAN TERBANGUN )SERTA FUNGSINYA

Penutupan lahan yaitu tutupan biofisik pada permukaan bumi yang dapat diamati dan
merupakan hasil aktivitas, dan perilaku manusia yang dilakukan untuk melakukan kegiatan produksi,
perubahan, ataupun perawatan pada areal tersebut. Klasifikasi tutupan lahan yaitu lahan terbangun,
sawah menjelang panen, sawah baru tanam, semak belukar, hutan tutupan padat,
hutan tutupan sedang, hutan campuran, kebun campuran, tanah terbuka, dan badan air. Sedangkan
Lahan terbangun (built up area) merupakan lahan yang sudah mengalami proses pembangunan atau
perkerasan yang terjadi di atas lahan tersebut. Ada juga yang menyebut lahan terbangun sebagai
lingkungan terbangun. T. Bartuska dan G. Young (1994) menjelaskan definisi lingkungan terbangun
(built environment) sebagai segala sesuatu yang dibuat, disusun dan dipelihara oleh manusia untuk
memenuhi keperluan manusia untuk menengahi lingkungan secara keseluruhan dengan hasil yang
mempengaruhi konteks lingkungan. Lingkungan terbangun tersebut meliputi bangunan, jalan,
fasilitas umum dan sarana lainnya.
Contoh ruang terbuka yang ada di lingkungan kampus B Unindra yaitu didepan gedung
pembelajaran 4,5 dan 6 terdapat taman yang ukurannya cukup luas,dan fungsi lingkungan taman
untuk pendidikan juga merupakan indikator yang sangat penting dalam efektivitas belajar.
Penggunaan lingkungan sebagai pembelajaran akan membuat mahasiswa berinteraksi langsung
dengan lingkungan sehingga nantinya bisa mengoptimalkan pembelajaran dengan memanfaatkan
lingkungan, mahasiswa juga menjadi lebih dekat terhadap lingkungan sehingga menumbuhkan
kepedulian terhadap lingkungan. Semua orang harus mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan
dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan kesadaran setiap manusia
tentang pentingnya peduli lingkungan serta mempunyai inisiatif untuk mencegah kerusakan
lingkungan. Dan ada beberapa manfaat antara lain :

1. Bisa bertukar fikiran atau berdiskusi


2. Bisa juga menghilangkan kejenuhan setelah sekian lama di dalam kelas
3. Keindahan taman yang bisa di nikmati sama seluruh warga kampus
4. Taman yang subur dan sehat juga bisa menambah kesegaran udara
5. Dan mendukung fikiran menjadi lebih positif karna keadaan yang aman dan nyaman
Lahan terbangun tersebut meliputi bangunan, jalan, fasilitas umum dan sarana lainnya.
lahan terbangun yang ada di lingkungan kampus B Unindra yaitu 1. Gedung pembelajaran
berfungsi sebagai tempat kegiatan belajar mengajar, maupun digunakan untuk kegiatan lainnya.
2. Gedung perpustakaan yang berfungsi untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk
dikoleksi secara terus menerus, diolah, dan diproses. Sebagai sarana atau wahana untuk
melestarikan hasil budaya manusia ( ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya ) melalui aktifitas
pemeliharaan dan pengawetan koleksi. 3. Masjid yang berfungsi sebagai tempat untuk
beribadah, dan juga berfungsi sebagai tempat kegiatan proses belajar mengajar dalam
memperdalam ilmu agama Islam. 4. Jalan. 5. Tempat pembuangan sampah. 6. Area parkir.
B. PENGARUH BIOFISIK TAPAK ,SOCIAL,BUDAYA ,EKONOMI
MASYARAKAT TERHADAP BENTUK DAN KARAKTERITIK
BANGUNAN.

• Analisis Aspek Fisik dan Biofisik


Analisis fisik-biofisik menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui studi
pustaka data-data pemerintah daerah yang melipui peta kawasan, peta kelerengan, peta
jenis tanah, peta curah hujan, peta suhu, peta aksesibilitas, dan peta tata guna lahan.
Analisis yang dilakukan menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui potensi dan
kendala pada tapak. Untuk analisis aspek fisik dan Biofisik pada lingkungan Unindra
Kampus B Gedong yaitu :

No Aspek fisik
dan Biofisik Data Pontesi Kendala

1 Lokasi JL.Raya Tengah No 80 Lokasi tapak


RT006/001 Gedong,Kec strategis
Pasar Rebo Kota Jakarta
Timur 13760

2 Iklim Suhu udara 23º-27º C Iklim cukup sejuk Cuaca sering tak
menentu (tiba-
tiba
mendung/hujan)

3 Aksesbilitas dan • Kelas jalan merupakan • Jalan utama -Jalan raya


Sistem jalan sedang sudah aspal berbatasan
Transportasi • Jenis transportasi pada dan dalam langsung dengan
kawasan berupa mobil, kondisi baik parit dan
sepeda motor, bus antar • Banyak langsung
kota, angkutan umum angkutan bersentuhan
dan ojek. umum yang dengan
melintasi tapak pemukiman

4 Penggunaan • Gedung kampus • Lahan yang


Lahan • Taman (RTH) cukup luas

5 Hidrologi Terletak pada Ibukota • Sumber air


cukup
memadai dan
sudah
didistribusikan
dengan baik
• Analisis Sosial dan budaya
Analisis Sosial merupakan metodologi yang dikembangkan untuk mengetahui dan
mendalami realitas sosial. Ada dua pendekatan dalam analisis sosial, yakni pendekatan
akademis dan pendekatan pastoral. Analisis sosial ini sangat penting karena mengajak kita
untuk lebih memahami persoalan secara mendalam. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan
pengetahuan lebih bagi diri kita mengenai permasalahan sosial yang ada. Ketiga, melatih diri
untuk berpikir secara kritis. Sedangkan budaya yang ada dilingkungan kampus yaitu budaya
Akademik dan Kemahasiswaan yaitu kegiatan pembekalan bagi mahasiswa baru untuk
memperkenalkan sistem akademik dan pembelajaran serta lembaga yang memiliki ciri dan cara
khusus dalam pengelolaannya.

• Analisis Ekonomi
Analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model
teknik fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan
yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi.tujuan utama dari analisis ekonomi yaitu
mendapatkan keuntungan .

C. MODEL PERENCANAAN EKOLOGIS YANG BAIK DAN


BERKELANJUTAN.

Arsitektur ekologis menekankan pada konsep ekosistem, yaitu komponen


lingkungan hidup harus dilihat secara terpadu sebagai komponen yang berkaitan dan saling
bergantung antara satu dengan yang lainnya dalam suatu sistem. Ekologis Keberlanjutan
adalah istilah desain kesatuan
Kolaborasi antara bangunan dan lingkungan (alam) dan berorientasi pada desain desain tahan
lama. Untuk mendapatkan aspek Keberlanjutan membutuhkan beberapa strategi, yaitu:
o Strategi sektor ekonomi
o Strategi untuk mengurangi polusi
o Strategi manajemen lalu lintas
o Strategi untuk sektor sosial

Konsep ini menerapkan prinsip pembaharuan bangunan, menjaga aspek


keberlanjutan yang berdampak positif untuk lingkungan, dan tujuannya adalah untuk
mengurangi polusi udara. Selain itu, konsep berusaha melestarikan budaya pada saat ini
sebagai bentuk identitas di wilayah tersebut. Dalam konsep ini ekologis berkelanjutan
memiliki pengertian konsep perancangan yang mengambil kolaborasi (interaksi) antara
penghuni bangunan dan alam atau lingkungan sebagai bentuk penyusun dari rancangan. Hal
ini merupakan integrasi terhadaptema Ekologi Asitektur.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

a. SIMPULAN
Bentuk perencanaan ekologis yang baik serta berkelanjutan menggunakan
arsitektur ekologi dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung
keberlanjutan sumber daya yang ada disekitar kita. Serta dapat menjadi sebuah alat
ukur untuk mengetahui apakah bentuk-bentuk kegiatan yang kita lakukan masih dalam
batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya

b. SARAN
Dengan demikian mengetahui jejak ekologi, kita dapat mendukung keberlanjutan
bumi ini dengan cara mengurangi kegiatan konsumsi kita pada sumber daya yang ada
sehingga mendukung lingkungan hidup, dapat beretika terhadap lingkungan, dan
berakhlak terhadap Tuhan, lingkungan dan sesama makhluk.
Kemudian dengan adanya observasi ini diharapkan kepada para pembaca ter
khusus mahasiswa agar dapat lebih terbuka terhadap bentuk jejak ekologi serta efek
domino yang timbul apa bila dalam penanganannya dalam kaitan perancangan sebuah
bangunan arsitektur tidak benar benar diperhatikan ini sangat penting mengingat
kaitannya dalam menjaga suatu ruang lingkup ekologi agar dapat dinikmati sampai
generasi- generasi selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

• https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16143/2/PROS_Palupi%20IW
%2C%20Endang%20P_Analisis%20Fisik-Biofisik_fulltext.
• https://www.jojonomic.com/blog/analisis-ekonomi/
• https://data.ntbprov.go.id/dataset/data-penutupan-lahan-dalam-kawasan-hutan-di-
provinsi-ntb
• https://www.kompasiana.com/fasilabeliaaskaranigunawan7377/63576af9ec17926
de836f353/manfaat-taman-kampus-sebagai-sumber-belajar

Anda mungkin juga menyukai