Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

perkenaNya pengabdian pada masyarakat yang berjudul: Aksi sosial

Pembersihan Lingkungan Pantai Pasir Jambak KotoTangah kota padang

tepatnya di kawasan Pantai cinta dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Melalui laporan Kegiatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih atas

segala bantuan dan kesempatan kepada Semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran hingga penelitian ini dapat

diselesaikan.

Kami menyadari hasil pengabdian ini masih jauh dari sempurna dan

masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mohonkan saran dan

kritiknya untuk pengembangan pengabdian selanjutnya. Dengan segala

kerendahan hati kami juga berharap semoga hasil pengabdian ini dapat

bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan masyarakat,

DIV Teknologi Laboratorium Medik, praktisi maupun akademisi.

Padang, 25 Desember 2019

Tim Pengabdian
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ....................................................................................... i

RINGKASAN .................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Analisa Situasi .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

BAB II TUJUAN, MANFAAT DAN PEMECAHAN MASALAH ........... 7

A. Tujuan Kegiatan ....................................................................... 7

B. Manfaat Kegiatan ..................................................................... 7

C. Pemecahan Masalah ................................................................. 8

BAB III METODE PELAKSANAAN .......................................................... 14

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN ............................... 15

A. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................... 15

1. Lokasi Kegiatan................................................................. 15

2. Personalia .......................................................................... 15

3. Jadwal Kegiatan ................................................................ 15

B. Hasil Kegiatan .......................................................................... 16

1. Tercapainya Tujuan ........................................................... 16


2. Tercapainya Sasaran................................................................17

3. Tercapainya Target..................................................................17

4. Tercapainya Manfaat...............................................................17

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...................................................................19

A. Simpulan.........................................................................................19

B. Saran...............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

A. Daftar Hadir

B. Dokumentasi

C. Laporan Penggunaan Anggaran


BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisa Situasi

Mengingat pengabdian masyarakat merupakan bagian kegiatan rutin

Stikes Perintis Padang yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari

melibatkan segenap sivitas akademik: dosen, mahasiswa, tenaga

kependidikan serta alumni. Melalui pengadian masyarakat sivitas akademik

dapat hadir di tengah-tengah masyarakat.

Kondisi Pantai Pasir Jambak yang sedemikian rupa juga meiliki potensi

yang sangat besar untuk dikembangkan jika program-program yang ada pada

pemerintah dapat ditindak lanjuti secara bersama-sama oleh pemerintah,

masyarakat dan Stikes perintis Padang. Pantai Pasir Jambak memiliki letak

demografi dan topografi yang sangat mendukung kegiatan dan aktivitas

kepariwisataan seperti wisata bahari, penyediaan sarana penginapan dan

pantai yang berpasir putih sangat diminati untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Jarak Pantai Pasir JAmbak dari pusat kota Padang mencapai 3 KM

dengan letak wilayah termasuk daerah perkotaan. Pemilihan lokasi Pantai

Pasir Jambak sebagai tempat aksi sosial karena masih adanya sampah plastik

di areal pantai yang padat akan pengunjung dan kurangnya kesadaran

pengunjung (wisatawan) untuk menjaga kebersihan lingkungan pantai pasir

jambak.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 19451 (selanjutnya disebut UUD1945 NRI), pemerintah dan seluruh


4
unsur masyarakat wajib melaksanakan perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembanguan berkelanjutan, agar

lingkungan hidup di Indonesia tetap menjadi sumber daya dan penunjang

hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lainnya.

Pantai pasir jambak berlokasi di koto tangah, Kota Padang, dipilihnya

seda ini sebagai lokasi pengabdian masyarakat oleh karena daerah ini

merupakan daerah pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Pantai

pasir jambak memiliki potensi yang baik untuk berkembangnya pertumbuhan

ekonomi masyarakatnya.

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa

ditunda maupun diabaikan, karena melestarikan lingkungan hidup bukan

hanya menjadi tanggung jawab pemerintah (Negara) saja, melainkan

tanggung jawab setiap insan di bumi. Setiap orang wajib melakukan usaha

1
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

5
untuk menyelamatkan lingkungan hidup disekitarnya. Dengan kapasitas

masing-masing, sekecil apapun usaha yang dilakukan akan sangat bermanfaat

bagi terwujudnya kehidupan bagi terwujudnya bumi yang layak di huni.

Adapun cirri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah : a)

menjamin pemerataan dan keadilan; b) menghargai keragaman hayati; c)

menggunakan pendekatan integratif; d) menggunakan pandangan jangka

panjang.2 lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan

setiap manusia. Kehadiran lingkungan hidup sebenarnya sangat penting dan

sangat menentukan bagi kehadiran dan keberlangsungan hidup manusia, juga

bagi kebudayaan dan peradabannya; sehingga faktor lingkungan hidup

merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan secara mutlak bagi manusia.3

Noughton dan Larry L. Wolf mengartikan lingkungan dengan semua

factor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung

mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi

organisme.4 Selain itu, pakar ekologi, Otto Soemarwoto, mengartikan

lingkungan sebagai semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang

manusia tempati yang mempengaruhi kehidupan manusia.5 Sedangkan

Munadjat Danusaputro mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda

2
Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN).
3
Siahaan, NNT 2006, Hukum Lingkungan. Cet. I, Jakarta Pancuran Alam, Hal. 3
4
Ibid
5
Otto Soemarwanto, 1983, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan,
Jakarta, hal. 4
dan perbuatannya yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan

mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.6

Secara umum, lingkungan dapat dibagi dalam 3 (tiga) bentuk yang

dominan, yaitu:

1. Lingkungan alam, yaitu lingkungan yang bersifat alami dan merupakan

kandungan dari alam raya ini, seperti oksigen, air, dan karbon dioksida.

2. Lingkungan buatan, yaitu lingkungan yang merupakan hasil rekayasa

manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan fisiknya, seperti jalan raya,

jembatan, dan gedung.

3. Lingkungan sosial budaya, yaitu lingkungan yang timbal sebagai akibat

dari kebutuhan bersosialisasi di masyarakat.

Ketiga jenis lingkungan tersebut berada dalam suatu ekosistem besar

yang disebut bumi yang merupakan pendukung kehidupan manusia (life-

support system) di planet bumi yang merupakan bagian dari sistem planet

jagat raya yang berpusat pada matahari sebagai sumber energi dan daya gerak

sistem.7

Manusia sebagai penghuni lingkungan hidup di bumi berperan besar

dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk

ciptaan Tuhan yang berakal budi maupun merubah wajah dunia dari pola

kehidupan sederhana sampai kebentuk kehidupan modern seperti sekarang

ini. Seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran

6
Sri Munadjat Danusaputro, 1980, Hukum Lingkungan Buku I, Umum, Bina Cipta,
Bandung, hal. 28
7
Daud Silalahi, 2001, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum
Lingkungan Indonesia, Alumni, Bandung, Hal. 4.
akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang

diraih manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan

hidup.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia

antara lain : a) terjadinya pencemaran (udara, tanah dan air) sebagai dampak

adanya kawasan industri; b) terjadinya banjir sebagai dampak buruk drainase

atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran

sungai dan dampak pengrusakan hutan; c) terjadinya tanah longsor, sebagai

dampak langsung dari rusaknya hutan.

Dampak yang timbul demi keadaan tersebut, baik langsung maupun

tidak langsung sebagai akibat dari ulah manusia terhadap kerusakan

lingkungan adalah : a) penebangan hutang secara liar; perburuan liar;

merusak hutan bakau; penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman;

pembuangan sampah disembarang tempat; bangunan liar di daerah aliran

sungai (DAS) dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan diluar

batas yang telah ditentukan.


BAB II

TUJUAN, MANFAAT DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Tujuan Kegiatan

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan sosialisasi dan aksi sosial

pembersihan lingkungan pantai pasir jambak adalah sebagai berikut :

1. Bertambahnya pemahaman, upaya pengembangan masyarakat akan

pentingnya menjaga kelestarian lingkungan;

2. Memberikan pemahaman akan dampak negatif dari kegiatan-kegiatan

yang dapat merugikan masyarakat apabila lingkungannya tercemar;

B. Manfaat Kegiatan

Sosialisasi dan aksi sosial pembersihan lingkungan pantai pasir jambak

di Koto Tagah, Padang diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan

praktis sebagai berikut :


1. Manfaat teoritis : hasil pengabdian masyarakat ini bermanfaat sebagai

sumbangan pemikiran dan keilmuan bagi pengembangan ilmu Teknologi

laboratorium medik serta kelestarian lingkungan.

2. Manfaat Praktis

a. Melalui sosialisasi dapat memberi manfaat bagi masyarakat

dilingkungan pesisir pantai yang bersih dan nyaman.

b. Meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kota padang

khususnya pantai pasir jambak.

c. Manfaat ekonomis bagi masyarakat yang melakukan bisnis di wilayah

pantai pasir jambak akibat bertambahnya kunjungan wisatawan ke

tersebut.

C. Pemecahan Masalah

1. Upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang lingkungan.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya

siustematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi

lingkugan hidup dan mencegah terjadinya perencanaan dan/atau

kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,

pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.8

8
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 1 angka 2.
Tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah :9

a. Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

b. Menjamin keselamatan, kesehatan dan kehidupan manusia;

c. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian

ekosistem;

d. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;

e. Mencapai keserasian, keselarasan dan keseimbangan lingkungan

hidup.

f. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa

depan;

g. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup

sebagai bagian dari hak asasi manusia;

h. Mengendalikan pemenfaatan sumber daya alam secara bijaksana;

i. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan;

j. Mengantisipasi isu lingkungan global.

Adapun prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan lingkungan hidup

secara historis berkembang dari prinsip-prinsip dasar yang tertuang dalam

Deklarasi Stockholm, Deklarasi Rio dan Deklarasi Johannes Burg.

Prinsip-prinsip dasar dari deklarasi-deklarasi tersebut diatas sudah

dijabarkan secara inplisif dalam ketentuan Undang-Undang No. 32 Tahun

2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

9
Ibid, Pasal 3
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur

bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkugan di tindak

lanjuti dengan menyusun program pembangunan keberlanjutan yang

sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan pembangunan berwawasan

lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap

dengan memperhatikan faktor lingkungan yang dikenal dengan

“Pembangunan Berkelanjutan”.

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil

KTT Bumi di Rio de Jeniro Tahun 1992, dimana didalamnya terdapat dua

gagasan penting yaitu: a) gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok

manusia untuk menopang hidup; b) gagasan keterbatasan, yaitu

keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik

masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah

sebagai berikut :

a. Menjamin pemerataan dan keadilan.

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

2. Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga

lingkungan hidup
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak

hanya dilakukan dengan pemikiran-pemikiran saja melainkan harus

dilakukan dengan tindakan nyata oleh masyarakat bersama-sama dengan

pemerintah. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan

lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kapasitasnya masing-

masing.

Seperti halnya hutan, laut dan pantai juga sebagai sumber daya

alam potensial, kerusakan biota laut dan pantai disebabkan oleh tindakan-

tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab seperti : pengambilan

pasir pantai, karang laut, pengerusakan hutan bakau dan membuang

sampah sembarangan (tidak pada tempatnya) merupakan aktifitas

masyarakat manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai

terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan

kerusakan hutan bakau disekitar pantai yang merupakan perlindungan

alami terhadap ombak, demikian pula halnya dengan alamnya sampah

yang berserakan menyebabkan tercemarnya biota laut karena sampah-

sampah tersebut tergerus oleh ombak.

Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga

lingkungan dapat dilakukan dengan :

a. Memberikan pemahaman melalui sosialisasi secara langsung.

b. Melakukan aksi sosial pembersihan pantai dari sampah, penanaman

kembali pohon bakau di sekitar pantai.

c. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai.


d. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam

mencari ikan maupun penggunaan pukat harimau.

Membangun kesadaran masyarakat untuk ikut melestarikan

lingkungan kesadaran tidak akan tumbuh tanpa melihat langsung atau

melakukan aksi nyata serta mengetahui persoalan-persoalan lingkungan.

Adapun cara-cara yang dilakukan untuk membangun kesadaran adalah :

a. Membiasakan diri dengan aktivitas pelestarian lingkungan seperti :

tidak membuat sampah sembarangan, menjaga lingkungan sekitar dan

sebagainya.

b. Sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan

berhenti sebagai pelaku, melakukan usaha-usaha nyata dalam

pelestarian lingkungan dan sebagainya.

Jika aktivitas pelestarian lingkungan tidak segera dilaksanakan dan

masyarakat tidak berpartisipasi secara aktif dalam menjaga lingkungan

maka hal tyersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan

adalah pencemaran lingkungan hidup akan terjadi seperti pencemaran air,

pencemaran udara, pencemaran tanah dan kebisingan.

Pencemaran menurut RTM Sutamiharja10 adalah penambahan

bermacam-macam bahan sebagai hasil dari aktivitas manusia ke

lingkungan dan biasanya member pengaruh yang berbahaya terhadap

lingkungan itu. Selanjutnya menurut Stepanus Munadjat Danusa Putro11

10
RTM Sutamihardja, 1978, Kualitas dan Penjemaran Lingkungan, Institut Pertanian,
Bogor, hal. 1
11
St. Munadjat Danusa Putro, 1986, Hukum Lingkungan dalam Pencemaran
Lingkungan Melandasi Sistem Hukum Pencemaran, Bina Cipta Bandung, hal. 77.
pencemaran adalah suatu keadaan dalam mana suatu zat dan atau energi

diatroduksikan ke dalam suatu lingkungan oleh kegiatan manusia atau

oleh proses alam sendiri dalam konsentrasi sedemikian rupa, sehingga

menyebabkan terjadinya perubahan dalam keadaan demikian yang

mengakibatkan lingkungan itu tidak berfungsi seperti semula dalam arti

kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan hayati.

Pencemaran lingkungan dapat menimbulkan kerugian antara lain :

a. Kerugian ekonomi dan sosial (economic an social in jury)

b. Bangun sanitair (sanitary hazard)

Dengan demikian bahan dari pencemaran dan perusakan

lingkungan adalah merusaknya ekosistem dari suatu lingkungan yang

dapat mengganggu kelestarian lingkungan. Pencemaran lingkungan

merupakan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy

atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia

sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang mengakibatkan

lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.


BAB III

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan

Aksi sosial pemungutan sampah-sampah yang berserakan di pantai dengan

berjalan menyisiri pantai dari utara pantai pasir jambak hingga berakhir pada sisi

selatan pantai untuk selanjutnya dikumpulkan pada tempat pengumpulan sampah

yang nanti akan diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah dari dinas

kebersihan kota padang.


BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

1. Lokasi Kegiatan

Kegiatan Pengabdian pada masyarakat mengenai aksi sosial

pembersihan lingkungan Pantai Pasir Jambak, Padang. aksi sosial ini

dilaksanakan pada hari Rabu, 25 desember 2019 dengan sasaran

masyarakat pengunjung pantai mertasari, pedagang dan mahasiswa Stikes

perintis Padang.

2. Personalia

Kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan oleh tim

pelaksana yang terdiri dari :

a. Ainun : 1713353002

b. Devia Maita utami : 1713353013

c. Dwi mutia murni : 1713353014

d. Eni remadhani : 1713353015

e. Patma Juhana : 1713353031

3. Jadwal Kegiatan
a. Mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan sosialisasi dan aksi sosial

b. Pelaksanaan kegiatan pengabdian berupa aksi social kebersihan

lingkungan pada hari Rabu, 25 Desember 2019 .


B. Penyusunan laporan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat, bulan

desember 2019.

C. Hasil Kegiatan

1. Tercapainya Tujuan

Pada dasarnya masyarakat menyadari akan pentingnya menjaga kebersihan

pantai guna melestarikan lingkungan dan meningkatkan kualitas kesehatan. Namun

dalam pelaksanaan meningkatkan pemahaman tersebut dibutuhkan motivasi lebih lanjut

baik dari pemerintah maupun dari organisasi pecinta lingkungan Pemahaman akan

konsep Tri Hita Karana yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat tentang

pentingnya menjaga hubungan antara manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia

serta hubungan manusia dengan alam.


2. Tercapainya Sasaran

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yang menjadi sasaran

adalah masyarakat yang berada di sekitar pantai pasir jambak dan

pedagang-pedagang di sekitar pantai pasir Jambak, Rabu, 25 desember

2019, dilaksanakan pada kegiatan ini dihadiri oleh Tim Pelaksana

Mahasiswa DIV TLM StiksPerintis Padang

3. Tercapainya Target

Target kegiatan pengabdian masyarakat ini, aksi sosial

pembersihan lingkungan Pantai pasir ambak telah tercapai dapat

ditunjukkan sengan partisipasi masyarakat dan mahasiswa program studi

DIV TLM berbaur untuk membersihkan lingkungan untuk selanjutnya

target penyusunan laporan dapat difinalisasi sesuai dengan jadwal.


Peningkatan pemahaman dan kebersihan pantai tercapai dengan

bersihnya pantai pasir jambak dan kesadaran untuk membuang sampah

pada tempat yang telah disediakan.

4. Tercapainya Manfaat

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan akti sosial

memberikan manfaat yang signifikan pada lingkungan pantai maupun

masyarakat pengunjung pantai. Dengan aksi sosial memberikan manfaat

kebersihan dan kenyamanan sehingga meningkatkan kunjungan

wisatawan ke Pantai pasir jambak. Hal demikian memberi manfaat

ekonomis bagi masyarakat sekitar pantai pasir jambak secara umum.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Kesadaran masyarakat khususnya pengunjung pantai pasir jambak akan

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan masih sangat kurang karena

masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan terutama

sampah plastik bekas pembungkus makanan yang dibiarkan berserakan di

sekitar pantai.

2. Hakikat dasar pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup merupakan

modal utama pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia

sehingga dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk mengupayakan

pelestarian lingkungan.

B. Saran-saran

1. Pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui aksi sosial diharapkan dapat

terus berlanjut dan Stikes Perintis sebagai lembaga pendidikan terkemuka

di Kota Padang harus tetap menjadi pelopor dalam pengabdian pada

masyarakat.
2. Untuk masyarakat khususnya, masyarakat pengunjung daerah-daerah

wisata di padang, agar senantiasa ikut menjaga kebersihan lingkungan

dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Atau

bahkan memungut sampah yang ditemui disekitarnya.

3. Perlu ditingkatkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam

pengelolaan pelestarian lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

Daud Silalahi, 2001, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum


Lingkungan Indonesia, Alumni, Bandung
Otto Soemarwanto, 1983, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan,
Djambatan, Jakarta
RTM Sutamihardja, 1978, Kualitas dan Penjemaran Lingkungan, Institut
Pertanian, Bogor
Siahaan, NNT 2006, Hukum Lingkungan. Cet. I, Jakarta Pancuran Alam
Sri Munadjat Danusaputro, 1980, Hukum Lingkungan Buku I, Umum, Bina Cipta,
Bandung
St. Munadjat Danusa Putro, 1986, Hukum Lingkungan dalam Pencemaran
Lingkungan Melandasi Sistem Hukum Pencemaran, Bina Cipta Bandung,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN).
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai