Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INSTRUMEN DAN SUKARELA INTERNALISASI DAN BIAYA LINGKUNGAN


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu:

Sofian Syaiful Rizal, S.Sy, M.H

Disusun oleh :

Ifadatul Udhma (2042100021)


Husnul Hotimah ( 2042100020 )

PRODI PENDIDIKAN HUKUM


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniahnya kepada
kami. Sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami juga
berterimakasih kepada ibu … yang telah memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan
penilaian mata kuliah ... Makalah ini mengupas tentang “Instrumen Dan Sukarela Internalisasi
Dan Biaya Lingkungan”.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun
menuju kesempurnaan dari pembaca untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Paiton, 30 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian instrumen ekonomi lingkungan.................................................


B. ruang lingkup instrumen ekonomi lingkungan............................................
C. Fungsi instrument ekonomi dalam pengelolaan lingkungan.......................
D. Bentuk instrument ekonomi........................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia membutuhkan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dinegara


seperti Indonesia yang masih mengandalkan sumber daya alam sebagai alatutama pemenuhan
kebutuhan manusianya, pencemaran dan kerusakan lingkunganrentan terjadi karena
pembangunan dilakukan dengan cara mengeksploitasi sumberdaya alam yang bernilai
ekonomi tinggi. Periode awal pembangunan di Indonesiadilakukan dengan cara mengunakan
sumber daya alam sebagai sumber pembangunan,cara berpikir pemerintah yang memandang
suber daya alam sebagai alat ini barudirasakan akibatnya sekarang dalam bentuk kerusakan
dan degradasi hutan,pencemaran lingkungan serta terancamnya keanekaragaman
hayati.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itusendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hiduplain.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis danterpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegahterjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputiperencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakanhukum

Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup tidak dapat dipisahkan dari faktorpengelolanya


yaitu manusia. Manusia pada dasarnya bersifat mementingkan dirinyasendiri (egoistis). Sikap
dan tindakan manusia terhadap lingkungannya sangatdipengaruhi oleh pertimbangan
ekonomi, baik ekonomi perorangan maupun ekonomiNegara. Tujuan ekonomi yang
berlebihan ini menyebabkan over-ekploitasi tanpaperlindungan yang memadai. Untuk
mengubahnya maka sikap dan tindakan manusiaharus diubah menjadi ramah lingkungan.

Pada dasarnya sikap dan perilaku manusia yang menyebabkan kerusakanlingkungan


disebabkan oleh dua hal, yaitu pertimbangan ekonomi dan kurangnyapemahaman masyarakat
tentang manfaat lingkungan bagi manusia. Sikap dan perilakuini bisa diubah melalui 3 cara
yaitu melalui instrument pengaturan dan pengawasan,instrument ekonomi dan instrument

4
suasif. Ketiga instrument ini diberikan tempat dalam UUPPLH. “Dalam masyarakat yang
kehidupannya didominasi oleh ekonomi pasar, instrument ekonomi menjadi sarana yang
sangat ampuh dalam pengelolaan lingkungan”

Hukum Lingkungan bertujuan mengatur perilaku manusia terhadaplingkungannya,


dengan demikian pengaturan instrument ekonomi diatur didalamnya.Hukum Lingkungan
bersifat preventif, oleh karena itu instrument penaatanmendapatkan perhatian khusus. Tujuan
Penaatan hukum lingkungan adalah mencegahterjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
dengan menerapkan persyaratanlingkungan terhadap kegiatan usaha dan/atau perorangan.
Instrumen ekonomi menurut UUPPLH adalah salah satu dari instrument pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang merupakan bagian dari pengendalian
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Dengan demikian, instrument ekonomi
merupakan instrument penaatan. Berdasarkan latar belakang ini, peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut mengenai instrument ekonomi dalam perspektif penaatan hukum
lingkungan

B. RUMUSAN MASALAH
1. apakah Pengertian instrumen ekonomi lingkungan?
2. Apa saja ruang lingkup instrumen ekonomi lingkungan?
3. Apa saja Fungsi instrument ekonomi dalam pengelolaan lingkungan?
4. Bagaimana prinsip instrument ekonomi?
5. Apa saja bentuk instrument ekonomi?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


1. Mengetahui Pengertian instrumen ekonomi lingkungan?
2. Mengetahui Apa saja Fungsi instrument ekonomi dalam pengelolaan lingkungan?
3. Mengetahui Bagaimana prinsip instrument ekonomi?
4. Mengetahui Apa saja bentuk instrument ekonomi?

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Instrumen Ekonomi Lingkungan


Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk
mendorong Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Setiap Orang ke arah
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup. Hal ini ditegaskan dengan PP 46 tahun 2017
tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup.Instrumen Ekonomi Lingkungan
Hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, atau Setiap Orang ke arah Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup.
Hal ini ditegaskan dengan PP 46 tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan
Hidup. Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk
memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan
Hidup adalah PP untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat (4) dan Pasal 55 ayat
(4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Ketentuan Pasal 42 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa: “Dalam
rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup, Pemerintah dan pemerintah daerah
wajib mengembangkan dan menerapkan Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup”.
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup meliputi perencanaan pembangunan dan
kegiatan ekonomi, Pendanaan Lingkungan Hidup, dan Insentif dan/atau Disinsentif.

1.2 Ruang lingkup Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup


a) perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi.
Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi meliputi:
a. neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup, yaitu gambaran
mengenai cadangan sumber daya alam dan perubahannya, baik dalam
satuan fisik maupun dalam nilai moneter;
b. penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto

6
yang mencakup penyusutan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan
hidup;
c. mekanisme kompensasi/imbal jasa lingkungan hidup antardaerah yaitu
cara-cara kompensasi/imbal yang dilakukan oleh orang, masyarakat,
dan/atau pemerintah daerah sebagai pemanfaat jasa lingkungan hidup
kepada penyedia jasa lingkungan hidup.

b) Pendanaan lingkungan hidup


Pendanaan lingkungan adalah suatu sistem dan mekanisme penghimpunan dan
pengelolaan dana yang digunakan bagi pembiayaan upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Pendanaan lingkungan berasal dari berbagai
sumber, misalnya pungutan, hibah, dan lainnya. Pendanaan lingkungan terdiri
atas :
 Dana jaminan pemulihan lingkungan hidup adalah dana yang disiapkan
oleh suatu usaha dan/atau kegiatan untuk pemulihan kualitas lingkungan hidup
yang rusak karena kegiatannya. Dana ini dapat dikembalikan kepada pengusaha
apabila kinerja perusahaan untuk mengelola lingkungan dinilai baik atau
memenuhi persyaratan lingkungan.
 Dana penanggulangan adalah dana yang digunakan untuk menanggulangi
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang timbul akibat
suatu usaha dan/atau kegiatan.
 Dana amanah/bantuan adalah dana yang berasal dari sumber hibah dan
donasi untuk kepentingan konservasi lingkungan hidup.
 . internalisasi biaya lingkungan hidup yaitu memasukkan biaya
pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam perhitungan biaya produksi
atau biaya suatu usaha dan/atau kegiatan

7
c. Identif dan /atau disensitif
Pemberian insensitif ekonomi pada kegiatan yang taat kepada persyaratan lingkungan
dapat merangsang penataan terutama bagi perusahaan milik negara .sebaliknya
kegiatan /usaha yang tidak taat akan dikenakan disensitif berupa pangutan .Bentuk
insensitif /disensitif bedasarkan undang –undang antara lain :
a. Pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan hidup adalah pengadaaan
yang memprioritaskan barang dan jasa yang berlebel ramah lingkungan hidup
pajak lingkungan yaitu pungutan oleh pemerintah dan pemerintah daerah terhadap
setiap orang yang memanfaatkan sumber daya alam ,seperti pajak pengambilan
air bawah tanh ,pajak bahan bakar minya ,dan pajak sarang burung walet
termasuk juga pajak pencemaran tersebut dan isensitif pajak bagi kegiatan yang
sudah melakukan perbaikan kualitas lingkungan .
b. Restribusi lingkungan hidup adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah terhadap setiap orang yang memanfatkan sarana yang di siapkan pemerinth
daerah seperti restribusi pengelolaan air limbah,Bentuk pungutan lain adalah
pungutan untuk tindakan pencemaran yang di kenakan pada kegiatan yang
mencemarkan lingkungan sifatnya seketika .
c. Subsidi lingkungan hidup adalah kemudahan atau pengurangan beban yang di
berikan kepada setiap orang yang kegiatannya berdampakmemperbaiki fungsi
lingkungan hidup .Subsidi juga dapat diberikan pada kegiatan yang mematuhi
persayaratan lingkungan .
d. Sistem lembaga keuangan ramah lingkungan hidup adalah sistem lembaga
keuangan yang menerapkan persyaratan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidupndalam kebijakan pembiyaan dan praktik sisitem lembaga
keuangan bank dan keuangan non bank .Misalnya adalah bank memperhatikan
hasil PROPER yang dikeluarkan oleh kementrian lingkungan hidup dalam
mamberikan kredit usah .Kegiatan usaha yang mendapatkan rapor merah dan
hitam tidak dapat mengajukan pinjam ke bank .
e. Pasar modal ramah lingkungan hidup adalah pasar modal yang menerapkan
persayaratan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bagi perusahaan
yang masuk pasar modal atau perusahaan terbuka ,seperti penerapan persayaratan

8
audit lingkungan hidup bagi perusahaan yang akan menjual saham di pasar ,modal
.pemerintah juga dapat mendorong pasar modal untuk menyaring industry yang
masuk ke pasar modal dengan persayaratn tambhan yaitu bahwa industri tersebut
ramah lingkungan mamiliki prgram penyelamatan lingkungan .
f. Perdagangan izin pembuangan limbah dan /atau amisi
adalah limbah dan / emisi yang di izinkan untuk di buang ke media lingkungan
hidup antarpenangung jawab usaha yang kinerja lingkungan nya telah lebih baik
dari persyaratan lingkungan. yang harus di capainya ,dapat membel izin
pencemaran dari industryl lain.Tentu saja hal ini dapat dilakukan dengan terlebih
dahulu ditetapkan oleh pemerinta alokasi izin dan jenis kegiatan yang di
perbolehkan melakukan jual beli izin .
g. Pembayaran jasa lingkungan hidup adalah pembayaran /imbal yang diberikan
oleh pemanfaat jasa lingkungan hidup kepada penyedia jasa lingkungan hidup.
Instrumen ini tidak hanya dikenakan kepada kegiatan usaha tapi juga pada
perorangan, misalnya diinternalisasikan dalam tiket masuk kawasan ekowisata.
h. Asuransi lingkungan hidup adalah asuransi yang memberikan perlindungan pada
saat terjadi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Wajib dilakukan
oleh kegiatan usaha yang menggunakan atau melibatkan Bahan Berbahaya
Beracun (B3) dalam kegiatannya.
i. Sistem label ramah lingkungan hidup adalah pemberian tanda atau label kepada
produk-produk yang ramah lingkungan hidup. Apabila produk tidak diberi label
ramah lingkungan diharapkan produk ini tidak dibeli oleh konsumen. Perusahaan
yangmendapatkan sertifikasi untuk dapat memberikan label ramah lingkungan ini
adalah PT TUV Internasional
1.3 Fungsi instrument ekonomi dalam pengelolaan lingkungan
Dalam melaksanakan kerjasama Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Penyedia Jasa Lingkungan Hidup dan
Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup dapat: membentuk wadah atau forum kerjasama
Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerah; dan/atau meminta bantuan
fasilitator.

9
1.4 Beberapa bentuk instrument ekonomi yang banyak digunakan adalah :
1. Pajak Lingkungan, kelangkaan sumber daya menyebabkan penerapan pajak yang
tinggi bagi sumber daya alam yang terbatas, dengan harga yang tinggi diharapkan
konsumsi terhadap barang tersebut berkurang.
2. Performance Bond merupakan suatu instrument penaatan hokum lingkungan yang
banyak dikembangkan. Performance bond ini merupakan semacam uang jaminan
yang harus diserahkan oleh pemilik kegiatan dan/atau usaha kepada pemerintah
3. Treadable permit, pada mekanisme ini pemerintah memberikan alokasi izin untuk
“mencemari” kepada jenis kegiatan tertentu. Izin yang dimiliki perusahaan ini dapat
diperjualbelikan antar pelaku kegiatan tersebut.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Instrumen ekonomi menempati posisi strategis dalam penaatan hukum lingkungan, tetapi
penerapan instrument ini mensyaratkan beberapa hal, yaitu :
1. Dukungan pemerintah melalui pembentukan peraturan pelaksana
2. Mekanisme dan penentuan organisasi pelaksana yang jelas
3. Sosialisasi yang baik mengenai bentuk-bentuk instrument ekonomi Ketiga hal ini
hanya bisa didapat jika paradigma pembangunan berkelanjutan tidak hanya menjadi
slogan, melainkan telah menjadi arus utama dalam pengambilan keputusan. Hal paling
mendesak yang harus dilakukan adalah menetapkan Peraturan Pemerintah mengenai
Instrumen ekonomi. Ditetapkannya Peraturan Pemerintah mengenai Instrumen Ekonomi
ini dapat memberikan panduan bagi penerapan instrument ekonomi di Indonesia.

B. Saran

Pahamilah makalah tentang menilai peluang dan memilih jenis usaha, agar kita dapat
membuat dan menjalankan usaha dengan baik.

Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kami mohon kepada dosen untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun semangat yang kami harapkan,
agar makalah ini dapat menjadikan suatu pedoman untuk menambah pengetahuan.
Kami sebagai penyusun, meminta maaf atas tulisan yang tak sempurna ini. Atas kritik,
saran dan perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

11
DAFTAR PUSAKA

https://www.academia.edu/7118633/Instrumen_Ekonomi_dalam_Penaatan_Hukum_Ling
kungan
https://www.google.com/search?q=fungsi+instrumen+ekonomi&oq=fungsi+instrumen+e
konomi&aqs=chrome..69i57j0i22i30l2j69i60.14087j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8https://www.jogloabang.com/lingkungan/pp-46-2017-instrumen-ekonomi-lingkungan-
hidup

12

Anda mungkin juga menyukai