Dosen Pengampu
NIDN.0427077808
Oleh :
41033300191230
FAKULTAS HUKUM
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan......................................................................................2
a. Hukum Lingkungan.................................................................................3
b. Ekonomi Hijau.........................................................................................6
A. Kesimpulan..............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Brown Lester R, World on the Edge: How to Prevent Environmental and Economic
Collapse. W.W. Norton & Company,Earth Policy,2001 Institute,Newyork & London,hal.16.
1
B. Identifikasi Masalah
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hukum Lingkungan dan Ekonomi Hijau
a. Hukum Lingkungan
2
Farber, D. A., & Carlson, D. A. Environmental Law in a Nutshell (9th ed.). West
Academic Publishing 1996 United States,1996,hal.9.
3
Koesnadi Hadja Soemantri, Hukum Tata Lingkungan, Gajah Mada University
Press,Yogyakarta,2009.hal.40-41.
3
akal dan kepandaian manusia guna mencapai hasil semaksimal mungkin dan
dalam jangka waktu yang sesingkat singkatnya.4
4
untuk menjamin kelestariannya agar dapat secara langsung terus
menerus digunakan oleh generasi sekarang maupun generasi-generasi
mendatang.7” Hukum lingkungan ini menjaga dan memelihara
lingkungan hi- dup. Oleh karena itu, hukum lingkungan modern
merupakan hukum yang berorientasi kepada lingkungan
(environmental oriented law). Hukum lingkungan modern harus juga
memiliki sifat sifat yang utuh menyeluruh atau komprehensif-integral.8
b. Mochtar Kusmaatmadja
Pada seminar pembinaan badan Hukum Nasional (BPHN-1977)
seperti di ulas Hadja Soemantri, Mochat Kusmaatmadja mengemukakan,
bahwa pendekatan sistem terpadu atau menyeluruh harus di terapkan oleh
hukum untuk mampu mengatur lingkungan hidup manusia secara tepat
dan baik.Sistem pendekatan ini telah melandasi perkembangan hukum
lingkungan di Indonesia9 Pernyataan ini berkaitan atau tindak lanjut dari
gagasan Mochtar Kuusmadja Pada seminar pengelolan lingkup hidup
manusia dan pembanguan Nasional yang di selenggarakan oleh lembaga
Ekologi Unpad,tanggal 15-18 Maret 1972 yang di antarnya menekankan
bahwa,
” Menurut pendapat kami peraturan masalah ini dapat di mulai
secara sektoral,tanpa menunggu adanya suatu undang undang pokok
tentang lingkungan hidup manusia.Ini tidak berarti bahwa penanggulangan
sektoral ini cara pendekatan yang menyeluruh harus di
tinggalkan,sebaliknyalah yang benar.”10
c. Koesnadi Hardjasoemantri
Mengemukakan bahwa Lingkungan di Indonesia banyak meliputi
banyak aspek,seperti hukum tata lingkungan,hukum perlindungan
Lingkungan,hukum kesehatan lingkungan, dan hukum pencemaran
7
Ibid, 1985, hal. 35-36.
8
Ibid, 1985, hal. 35-36.
9
Hadjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, Ed. VIII, Cet.Ke 20 Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta, 2009, hal.41.
10
Kuusmadja,Mochtar ,Pengaturan Hukum Masalah Lingkungan Hidup Manusia :
Beberapa Pikiran dan saran,Binacipta, Bandung , 1975 hal.14.
5
lingkungan Koesnadi Hardajasoemantri membahas secara luas tentang
hukum tata lingkungan yaitu ”Hukum yang mengatur penataan lingkungan
guna mencapai keselarasan hubungan antara manusia dan lingkungan
hidup,baik lingkungan hidup fisik maupun Sosial dan budaya.11
d. Siti Sundari Rangkuti
Hukum Lingkungan adalah hukum yang mengatur hubungan
timbal balik antara manusia dengan makhluk hidup lainya yang apabila di
langgar di kenakan sanksi.12
b. Ekonomi Hijau
Ekonomi Hijau adalah istilah yang luas dan terkooptasi dengan pemikiran
dari berbagai kelompok,mulai dari kalangan fanatik,hingga kalang feminis,seca
umum,mencakup teori yang memandang ekonomi sebagai komponen
lingkungan.13
6
yang di dasarkan pada pendekatan efisiensi sumber daya dengan penekanan kuat
pada internalisasi biaya penipisan sumber daya alam ( Cost Of Natural Resource
Depletion ), terhadap degradasi lingkungan,Upaya untuk meringankan
kemisikinan,menciptakan lapangan kerja yang layak,dan memastikan ekonomi
berkelanjutan.15
15
Ryan Nugraha dkk,Green Economy : Teori Konsep Gagasan penerapan ekonomi hijau
Berbagai bidang di masa depan,PT.Sonpedia Publishing Indonesia, Jambi 2024,hal.6.
16
Ibid,hal.22.
7
Pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas Pemerintah sebagai salah satu
upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui penerapan ekonomi hijau.
Komitmen Pemerintah dalam menerapkan konsep ekonomi hijau juga melibatkan
para pelaku usaha industri, dimana perusahaan industri diwajibkan
memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam dalam proses
industri yang dilakukan.
17
Sorowako,Terapkan Ekonomi Hijau, Pemerintah Dorong Pelaku Industri Melakukan
Pembangunan Berkelanjutan https://ekon.go.id/publikasi/detail/4916/terapkan-ekonomi-hijau-
pemerintah-dorong-pelaku-industri-melakukan-pembangunan-berkelanjutan (di akses pada 6
februari 2024 Pukul 10.06 Wib )
8
B. Ruang Lingkup Peraturan dan Kebijakan yang mencakup Hukum
18
Megawati Atiyatunnajah dkk,Hukum Lingkungan:Teori dan Praktek Cv Gita
Lentera,Sumatra Barat 2023,hal.49.
9
lingkungan hidup (Amania, 2020). Beberapa bidang yang diatur dalam regulasi
tersebut meliputi:
a. perlindungan Lingkungan
Regulasi ini mencakup langkah-langkah untuk melindungi ekosistem,
konservasi alam, dan upaya untuk meminimalkan dampak negatif dari
kegiatan manusia terhadap lingkungan.
b. Pengelolaan Limbah
Regulasi ini mengatur tentang pengumpulan, pengolahan, daur ulang, dan
pernbuangan limbah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran dan
dampak negatif limbah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
pencegahan Polusi: Regulasi ini mencakup langkah-langkah untuk
mencegah polusi udara, air, dan tanah, serta pengaturan batas emisi bagi
industri dan kendaraan.
c. Evaluasi Dampak Lingkungan (EIA)
Regulasi ini memerintahkan penilaian dampak lingkungan sebelum
memulai proyek besar untuk memahami potensi dampak negatif dan cara
menguranginya. Tanggung Jawab Produsen: Regulasi ini menetapkan
kewajiban bagi produsen dalam mengelola produknya secara bertanggung
jawab, termasuk pengelolaan limbah produknva.
d. Partisipasi Masyarakat
Regulasi ini mengatur tentang partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan terkait lingkungan hidup dan pembangunan. 19
19
Ibid.hal.50.
10
b. Regulasi Ekonomi Hijau
a. Undang•Undang
1) Undang• 04 Tahun1992 tentang perumahan dan Pemukiman
2) Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 Lingkungan Hidup,
3) Undang• Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
4) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
5) Undang•Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
6) Undang•Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
7) Undang•Undang Tahun tentang pengelolaan
8) Undang•Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Lingkungan Hidup.
9) Undang Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Pemukiman
b. peraturan pemerintah
1) Peraturan Pemerintah No 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap
bangun dan Lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap
Bangun Lingkungan Siap yang Berdiri Sendiri.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional
11
4) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pengelolaan Kawasan Perkotaan
5) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
6) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Tata cara
Penetapan Kawasan Khusus
7) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.20
Fokus ekonomi hijau pada pertemuan Rio+20 sebagai upaya pemikiran atau
dorongan baru terhadap konsep pembangunan,khususnya menghubungkan dengan
konsep pertumbuhan hijau (Morrow,2012 )Oleh karena itu, hal ini menimbulkan
pertanyaan, apakah hubungan antara ekonomi hijau dan pembangunan
berkelanjutan? Pembangunan berkelanjutan sering didefinisikan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang, tanpa mengurangi
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Definisi ini
berasal dari laporan Our Common Future diterbitkan tahun 1987 (WCED, 1987).
Definisi ini dianggap sebagai standar konsep pembangunan berkelanjutan.
Komponen utama pembangunan berkelanjutan yakni ekonomi, lingkungan, dan
sosial yang diwakili tiga pilar atau tiga lingkaran yang saling terkait pada gambar
1.1(Kates et al., 2005; Dresner, 2008).21
20
Sentagi Sesotya Utami dkk,Menelusur jejak Implementasi Konsep Bangunan Hijau dan Pintar
di kampus biru,Gadjah Mada University Press,Yogyakarta 2018 hal.8.
21
Suparman, Ekonomi Hijau :Diskursus dan Transisi Menuju Ekonomi Hijau 5.0,Edu
Publisher,Tasikmalaya,2023,hal.26
12
Ekonomi
Lingkungan Masyarakat
13
pembangunan berkelanjutan telah menyebar dengan cepat sebagai konsep dan
Saat ini dianggap sebagai gerakan global yang penting bagi misi banyak orang.
organiswsi internasional.lembaga nasional. perusahaan perusahaan dan Iolal.
Namun hal ini tidak lepas dari kenyataan, bahwa definisi standar yang ambigu
menghasilkan perdebatan secara terus•menerus tentang pembangunan
berkelanjutan dalam praktiknya Banyak iuga yang mempertanyakan bagaimana
konsep tersebut ditafsirkan seperti Dawe dan Ryan (2003) menyoroti adanya
kelemahan dalam mempertimbangkan 3 (tiga) komponen yakni. ekonomi.
lingkungan. dan so.sial secara setara. Hal ini menyiratkan bahwa jika kompromi
dapat dicapai antara kebutuhan ekonomi, kesejahteraan manusia. dan lingkungan
dapat diteruskan dalam jalur ekonomi Saat ini, Namun, scpcrli yang ditunjukkan
bahwa umat manusia tidak dapat memiliki kesejahteraan ekonomi dan sosial tanpa
kehadiran lingkungan Oleh karena itu, lingkungan harus dilihat sebagai fondasi
dari setiap aktivitas ekonomi dan kesejahteraan Konsep pembangunan
berkelanjutan yang diturunkan dari laporan Brundtland berusaha mendumaikun
sosial. ekonomi. dan lingkungan melalui pencapaian kescimbangan di antara
ketiganya. Dalam praktiknya, terjadi trade-off antara sosial. ekonomi dan
lingkungan yang tidak dapat dihindarkan (Morrow, 2012). Namun. konsep
keberlanjutan ini bcrhasil dan dapat dilerima oleh negara dan pserta dan
neksibilitas dari konsep keberlanjutan telah membantu mendapatkan dukungan
secara luas. Oleh karena itu. konsep pembangunan berkelanjutan terus menjadi
tujuan kebijakan menyeluruh dari masyarakat internasional. dan ekonomi hijau
secara luas diterima sebagai Sarana untuk mendukung pencapaian pembangunan
bcrkelanjutan atau scbagai komponcn pcndukungnya (UNCTAD. 2010). Namun,
mcnumt ILJCN (2010) ekonomi hijau seringkali membawa konsep yang lebih
bermakna dan berfokus secura khusus pada perubahan mendasar yang diperlukan
untuk memastikan sistern ekonomi berkelanjutan. Demikian pula Green Economy
Coalition (201 2), menyatakan bahwa ekonomi hijau memiliki cara yang bcrbeda
dalam melakukan sesuatu. 22
22
Ibid,hal.27.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Lingkungan adalah cabang hukum yang mengatur interaksi antara
manusia dan lingkungan alam untuk mencapai tujuan pelestarian dan
keberlanjutan. Fokus utama hukum lingkungan meliputi regulasi polusi,
pengelolaan limbah, perlindungan keanekaragaman hayati, dan penanganan
konflik antara kepentingan ekonomi dan lingkungan.
15
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku / Ebook
16
b. Web / Internet
17