Judul:
DOSEN:
PARDAMEAN HARAHAP SH,MH
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:
DELA EKA SAPUTRI (20210401099)
M DANAR PRATAMA (20200401135)
DYAH SABILLAWATI ANWAR (20210401014)
Tidak lupa penulis salam hormat dan terimakasih kepada bapak Pardamean
Harahap,SH.MH.selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum Lingkungan yang telah
membingbing dalam pembuatan makalah ini.Penulis juga menguncapkan terimakasih
kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari ada kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik dari bapak Pardamean
Harahap,SH,.MH. serta teman-teman sekalian senantiasa diharapkan demi perbaikan
makalah ini penulis juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang lingkungan hidup.
JUDUL……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………...
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………..
………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………..
C.Tujuan Penulisan……………………………………………………………………
D.Metode Penulisan……………………………………………………………………..
E.Kerangka Teori………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………
A.Tinjauan Umum…………….………………………………………………………
B.Tinjauan Khusus………………………………………………………………………
C.Analisa………………………………………………………………………
A,Kesimpulan……………………………………………………………………………
B.Saran…………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Menurut Prof. Koesnadi, Hukum Tata Lingkungan (HTL) adalah hukum yang
mengatur penataan lingkungan hidup guna mencapai keselarasan hubungan antara
manusia dan lingkungan hidup, baik lingkungan hidup fisik maupun lingkungan hidup
sosial budaya.”
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. Sebagai suatu kesatuan ruang, maka lingkungan hidup dalam pengertian ekologi
tidak mengenal batas wilayah, baik wilayah negara maupun wilayah administratif. Akan
tetapi lingkungan hidup yang berkaitan dengan pengelolaan harus jelas batas wilayah
wewenang pengelolaannya. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan hidup
Indonesia. Secara hukum, lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang tempat negara
berdaulat serta yurisdiksinya. Dalam hal ini lingkungan hidup silang antara dua benua
dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alam dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya sebagai tempat
rakyat dan bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dalam segala aspeknya. Di samping itu, Indonesia mempunyai garis
pantai terpanjang kedua di dunia dengan jumlah penduduk yang besar. Indonesia
mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang melimpah.
Kekayaan itu perlu dilindungi dan dikelola dalam suatu sistem perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang terpadu dan terintegrasi antara lingkungan laut,
darat, dan udara berdasarkan wawasan lingkungan. Dengan demikian, wawasan dalam
menyelenggarakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Indonesia adalah
wawasan nusantara.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENULISAN
Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penulis memiliki tujuan
penelitian yaitu untuk menambah pengetahuan dan memberikan manfaat bagi
masyarakat dan juga bagi pembaca………(Isinya dari si rumusan masalah)
D.METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini adapun metode penulisan yang digunakan untuk
melengkapi makalah ini yaitu menggunakan metode normatif empiris yang mana
penulisan ini bersifat aturan hukum atau perundang-undangan, serta prinsip dan doktrin
hukum. Penulisan ini menggunakan data sekunder yang telah dikumpulkan melalui
berbagai sumber seperti buku, situs, dan dokumen pemerintah………………………
E.KERANGKA TEORI
Dalam melengkapi dan memperkuat isi pembahasan dari makalah ini adapun
teori-teori yang digunakan dari para ahli antara lain:
BAB II
PEMBAHASAN
A.PERAN MASYARAKAT DALAM UPAYA MENCIPTAKAN
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
“Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan
hukum. Sehubungan dengan ini, dalam rangka memelihara dan melestarikan mutu
lingkungan haruslah mempunyai standar nilai yang obyektif dan universal. Persepsi
pengelolaan lingkungan harus pula disertai dengan tatanan hukum yang dapat
melindungi semua pihak disertai pembentukan hukum dan penegakan hukum yang
konsisten.”
“Perlu diupayakan suatu pendekatan hukum (legal approach) yang tepat dalam
rangka menyelesaikan perbedaan persepsi dalam mengelola lingkungan dengan
memanfaatkan peraturan perundang-undangan yang telah ada, yaitu Undang-Undang
No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang kemudian terakhir
diamandemen oleh Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Strategi pendekatan hukum tersebut secara integral
harus menjadi bagian dari upaya pengelolaan lingkungan tersebut adalah pemahaman
dari para aparat secara benar terhadap penerapan dan penegakan hukum lingkungan
sebagai hukum fungsional.
Berikut peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dapat berupa:
1. pengawasan sosial;
“Dari berbagai fakta yang ada, dapat dilihat bahwa penerapan dan penegakan
hukum lingkungan selama ini masih didominasi oleh bentuk-bentuk hukum yang
bersifat represif dan masih diterapkannya hukum secara reaktif dan parsial, sehingga
hasilnya tidak maksimal. Kondisi yang demikian ini disebabkan oleh adanya beberapa
persoalan yang belum jelas, antara lain:”
“Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas ataupun kualitas tidak merata,
sedangkan kegiatan pembangunan membutuhkan sumber daya alam yang semakin
meningkat. Kegiatan pembangunan juga mengandung risiko terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Kondisi ini dapat mengakibatkan daya dukung, daya tampung,
dan produktivitas lingkungan hidup menurun yang pada akhirnya menjadi beban
sosial.”
“Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup
wajib memiliki amdal”.
“Kaitannya dengan konsep Amdal di atas, menurut UU No. 32 tahun 2009 pada
paragraf ketujuh mengenai Perizinan pasal 36 menyebutkan bahwa setiap usaha
dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) wajib memiliki izin
lingkungan.”
“Jadi tanpa suatu keputusan izin tersebut di atas, setiap orang dilarang
melakukan pembangunan limbah ke media lingkungan hidup. Setiap orang dilarang
membuang limbah yang berasal dari luar wilayah Indonesia ke media lingkungan hidup
Indonesia dan dilarang melakukan impor limbah bahan berbahaya dan beracun.”
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Ketentuan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menjadi landasan Negara dalam
menguasai sumber daya alam. Penguasaan oleh Negara tersebut memiliki makna
bahwa Negara sebagai pengelola (to manage) dan tidak melakukan tindakan sebagai
pemilik.
B.TINJAUAN KHUSUS
C.ANALISA
KESIMPULAN
SARAN
1.Pemerintah,
DAFTAR PUSTAKA
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38771/uu-no-32-tahun-2009#:~:text=UU
%20No.,Lingkungan%20Hidup%20%5BJDIH%20BPK%20RI%5D
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/download/
5068/2683#:~:text=Lebih%20lanjut%20dalam%20Pasal%2070,penyampaian
%20informasi%20dan%2Fatau%20laporan.
https://dprexternal3.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/309/244#:~:text=Isu
%20lingkungan%20hidup%20menjadi%20kepentingan,berdampak%20negatif%20ke
%20negara%20lain.