Anda di halaman 1dari 7

REVIEW BUKU HUKUM LINGKUNGAN

Nicolas Arrahman
nicolasarrahman@students.unnes.ac.id

DATA BUKU, terdiri dari:


Nama/ Judul Buku : Hukum Lingkungan
Penulis/ Pengarang : Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, SH., M.Hum.
Penerbit : PT.Genta Publishing
Tahun Terbit : 2015
Kota Penerbit : Yogyakarta
Bahasa Buku : Bahasa Indonesia
Jumlah Halaman : 232
ISBN Buku : 978-602-1500-25-5

Lingkungan merupakan daerah atau tempat dimana terdapat berbagai aktivitas kehidupan di
dalamnya seperti lingkungan hidup, lingkungan alam dan lain sebagainya, Dalam Buku ini menjelaskan
bahwa Lingkungan ialah habitat bagi makhluk hidup, maka tidak heran apabila lingkungan memiliki
peraturan atau perundang-undangan guna menjaga kestabilan alam. Lingkungan tentu berkaitan
langsung dengan alam, Kita dapat memahami maksud akan Hukum Lingkungan dalam Buku ini karena
memiliki Bahasa yang mudah di pahami oleh setiap kalangaan. Dalam Bab 1, buku ini menjelaskan
tentang Pengertian dan Pengaturan Hukum Lingkungan, Apakah itu Hukum Lingkungan? Menurut
buku ini dijelaskan bahwaa Hukum Lingkungan dalam pengertian yang sederhana adalah Hukum yang
menatur tatanan lingkungan (lingkungan hidup) (Munadjat,1980: 105). Buku ini mempunyai pendapat
bahwa istilah hukum lingkungan merupakan konsepsi baru dalam Ilmu Hukum.
Dalam tugas Review Book kali ini saya mengambil buku yang berjudul “ Hukum Lingkungan “
yang ditulis oleh Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, SH., M.Hum. Lahir pada tanggal 18 April 1950.
Tepatnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Penulis menempuh pendidikan
kuliah di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Kemudian meneruskan pascasarjana di
Universiatas Airlangga, Surabaya. Dan sekarang aktif menjadi Guru Besar Hukum Administrasi pada
Universitas Lambung Mangkurat. Dan tahun 2010-2014 diamaanatkan menjadi wakil rector di
Universitas Lambung Mangkurat. Buku ini berasal dari mata kuliah Hukum Lingkungan di Fakultas
Hukum Universitas Lambung Mangkurat. Dan Sebagiannya berasal dari makalah-maakalah peulis pada
pertemuan-pertemuan ilmiah. Guna membantu memberi gambaran awal pada mahasiswa Fakultas
Hukum.
Bab 1 buku Hukum Lingkungan menjelaskan informasi akan pengelolaan lingkungan,
Lingkungan dikelola oleh pemerintah. Maka dari itu Hukum Lingkungan dikelola oleh pemerintah,
menyebabkan hukum lingkungan sebagian besar terdiri atas Hukum Pemerintahan, tidak hanya itu.
Buku ini menjelaskan bahwa terdapat pula Hukum Lingkungan Keperdataan, Hukum Lingkugaan
Ketatanegaraan, Hukum Lingkungan Kepidanaan. Buku ini menceritakan mengapa hukum diperlukan
dalam pengelolaan lingkungan, Penulis menjelaskan bahwa manusia hanya menjadikan
Lingkunan/alam sebagai objek saja. Manusia belum begitu sadar sekalipun membayangkan bahwa
manusia dan lingkungan mempunyai kedudukan yang sama. Hal ini yang mungkin menjadi latar
belakangnya lahir akan aturan tentang pengelolaan lingkungan hidup. Hukum lingkungan yang
ditetapkan oleh suatu Negara disebut Hukum Lingkungan Nasional.
Bab I membahas juga akan undang-undang apa saja yang berlaku dalam Hukum Lingkungan
antara lain, Undang-undang nomor 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Kemudian Undang-undang tersebut diganti dengan Undang-undang nomor 23
tahun 1997. Dan kemudian diganti lagi menjadi Undang-undang Nomor 32 Taahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Buku ini menjelaskan maksud perubahan-perubahan
undang undang tersebut dikarenakan adanya pembaharuan, dan penguatan prinsip pengelolaan
lingkungan hidup yang didasarkan pada tata kelola pemerintahan yang baik. Undang-undang tersebut
menjadi paying bagi penyusun peraturan perundang-undangan lainnya.
Dalam Bab II, Buku ini membahas akan Kebijaakan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Ternyata
apabila dibandingkan UU no. 23 tahun 1997 dengan UU no. 32 tahun 2009 jauh mengalami kemajuan,
dikarenakan UU no. 23 tersebut sederhana sekali. Maka dari itu Kini kebijakan pengelolaan lingkunan
telat tertuang melalui Undang-undang nomor 32 tahun 2009 oleh karena itu Indonesia sebagai Negara
yang berkembang yang saat ini sedang melaksanakan pembangunaan di segala bidang juga harus
berorientasi pada pembangunan lingkungan hidup. Bab II ini membahas tentang pembangunan
berkelanjutan menurut pasal 1 ayat 3 UU nomor 32 tahun 2009 yang berbunyi “ Pembangunan
berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencaaanaa, yang memadukan aspek lingkungan hidup, social
dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuaan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Penulis berpendapat bahwa Undang-undang no. 32 tahun 2009 menggariskan bahwa pola
pembangunan Indoesia dalam konteks pengelolaan lingkungan hidup adalah pembangunan
berkelanjutaan, yaitu upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini.
Penulis menjelaskan dalam Bab II bahwa pembangunan yang bekelanjutan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut : a. Memberikan kemungkinan kepada kelangsungan hidup dengan jalaan melestarikan
fungsi-fungsi dan kemampuan ekosistem yang mendukungnya. 2. Memanfaatkan sumber daya alam
yang banyak atau teknolgi pengelolaan yang mampu menghasilkan secara lestari. 3. Memberikan
kesempatan kepada sector dan kegiatan lainnya untuk berkembang secara bersama-sama baik daerah
dan kurun waktu yang berbda secara sambung menyambung. 4. Meningkatkan dan melestarikan
kemampuan dan fungsi ekosistem untuk memasok sumber daya alam dan melindungi serta mendukung
perikehidupan secara terus menerus. 5. Menggunakan prosedur dan tata cara yang memperlihatkan
kelestarian fungsi dan kemampuan ekosistem untuk mendukung perikehidupan baik masa kini maupun
masa yang akan datang. Penulis juga memaparkan konsep pembangunan berkelanjutan menurut Ahmad
Santosa: a. Prinsip keadilan antar generasi, Prinsip keadilan satu generasi, Prinsip pencegahan dini,
Prinsip perlindungan keanekaan hayati dan Internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme intensif.
Pada bab III buku Hukum Lingkungan kembali lagi penulis menegaskan bahwa pembangunan
berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukaan aspek lingkungan hidup, social dan
ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhaan lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Penulis berpendapat bahwa perlunya pembangunan lingkungan dikarenakan lingkungan tidak bisa lagi
dibiarkan seperti masa lalu yang dengan sendirinya berada pada kondisi baik dan sehat akibat kegiatan
manusia atau kegiatan pembangunan. Dengan demikian konsep perlindungan dan pengelolaaan
lingkungan adalah upaya sistematis terpadu untuk melestarikan fungsi linkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan seperti: a. Perencanaan, b. Pemanfaatan, c. Pengendalian. d Pemeliharaan, e.
Pengawaasan dan Penegakan hukum. Dalam Bab III juga menjelaskan bahwa perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya suatu system yang terpadu berupa suatu
kebijakaan nasional perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilaksanakan secara
taat asas dan konsekuen dari pusar sampai ke daerah.
Perlu kita ketahui bahwa penulis menerapkan adanya perbedaan mendasar antara undang-
undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dengan UU nomr 32 tahun 2009
ini adalah adanya penguatan tentang prinsip-prisip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang didasarkan pada tata kelola pemerintahan yang baik karena dalam setiap proses perumusan dan
penerapan instrument pencegahan pencemaran dan atay kerusaaka lingkungan hidup serta
penanggulangan dan penegakan hukum mewajibkan pengintegrasian aspek transparansi, partisipasi,
akuntabilitas dan keadilan. Buku ini menjelaskan bahwa undang-undang nomor 32 tahun 2009
memberikan kewenangan luas kepada Menteri untuk melaksanakan seluruh kewenangan pemerintah di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta melakukan koordinasi dengan instansi
lain. Melalui undang-undang ini, pemerintah pusat juga memberikan kewenangan yang sangat luas
kepada pemerintah daerah dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah
masing-masing yang tidak diatur dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup. Penulis berpendapat akan lembagaa yang mempunyai beban kerja berdasarkan UU
nomor 32 tahun 2009 ini tidak cukup hanya suatu organisasi yang menetapkan dan melakukan
koordinasi pelaksanaaan kebijaakan, tetapi dibutuhkan suatu organisasi dengan portofolio menetapkan,
melaksanakan dan mengawasi kebijakan perlindungaan dan pengelolaaaan lingkungan hidup. Selain
itu, lembaga ini diharapkan juga mempunyai ruang lingkup wewenang untuk mengawasi sumber daya
alam untuk kepentingan konservasi.
Dalam bab IV,V dan VI penulis membahas tentang Media Lingkungan seperti Tanah, Air dan Udara.
Dalam kaitannya dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup penulis berpendapat bahwa Tanah ialah
bagian lingkungan yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanah mendukung kehidupan
tumbuhan dengan menyediakan hara daan air sekaligus sebagai penopang akar. Oleh sebab itu peranan
tanah dalam pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana dijelaskan dalam buku ini menjadi sangat
penting. Tanah sebagaimanaa diketahui memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan
menekan erosi, meskipun tanah sendiri jugaa dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu
lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.Namun, ternyata
pencemaran Tanah di Indonesia masih juga banyak. Oleh karena itu, dengan PP no. 150 Tahun 2000 ini
dimaksudkan untuk mengendalikan kerusakan tanah untuk produksi biomassa. Pengendalian kerusakan
tanah tersebut menyangkut tiga hal, sebagaimana ditegaskan dalam pasal 1 ayat 6 bahwa pengendalian
kerusakan tanah adalah upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan tanah serta pemulihan
kerusakaan tanah. Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak bisa dipisah-
pisaahkan dalam arti biasanya kedua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya
kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat
dilakukan maka dilakukan langkah tindakan penanggulangan. Dalam bab V penulis membahas akan
Media Lingkungan kedua yaitu air. Penulis mengatakan air merupakan sumber daya alam yang penting
bagi manusia maupun hewan apalagi tumbuh-tumbuhan. Menurut pasal 6 ayat(1) Undang-undang no. 7
tahun 2004 menyatakan bahwa sumber daya air dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Jadi penulis berpendapat dalam bab V bahwa mengelola sumber daya air
sebaagai kekayaan Negara yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. Penulis mengutip pendapat
menurut Koesnadi Hadrjosoemantri bahwa pengaturan hukum terkait perlindungan dan pengendalian
pemanfaatan air bumi(air tanah) hendaknya ditingkatkan kualitasnya terutama kejelasan pengaturan
tentang wewenang pemerintah agar sumber air yang besar tersebut tidak rusak akan tetapi dapat
dikelola secaral lestari. Pengelolaan sumber daya air ternyata dapat melibatkan berbagai institusi mulai
dari pemerintah pusat samapai kepada pemerintah daerah yang juga melibatakan pihak swasta dan
perorangan. Bab V buku Hukum Lingkungan menjelaskan pengelolaan sumber daya ar mempunyaai
persoalan tersendiri terkait asas hukum yang melandasi wewenang Pemerintah Pusat dan Pemerintah
daerah sehubungan dengan penyelengggaraa urusan pemerintahan bidang sumber daya air di daerah.
Naniek Suparmi menjelaskan diperlukan wewenang pemeintah dalam pengaturan pengelolaan sumber
daya air sehubungan dengan meningkatnya kebutuhaan akan air bersih karena pertumbuhan berbagai
jenis industry, usaha pertanian yaitu irigasi, kebutuhan air bersih di perkotaan.
Dalam buku Hukum Lingkungan Bab VI penulis memberikan gambaran akan udara, Udara bisa
kita katakana sebagai hal yang semu, tidak bisa kita lihat tapi bisa di rasa. Udara adalah sumber
kehidupan makhluk hidup dalam setiap aspek. Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan hidup perlu
mendapatkan perhatian yang serius. Udara memang punya batasan namun hal itu tidak sedimikian
detail seperti tanah dan air Lingkungan Udara sebagai salah satu elemen dalam media lingkungan yang
berfungsi sebagai modal pembangunan juga memiliki fungsi yang sangat vital dalam menopang
kehidupan manusia. Manusia ditugaskan untuk menjaga ekosistem udara ini, sebab apabila terdapat
ketidakseimbangan ekosistem dapat berakibat tidak berjalaannyaa system dengan baik atau dapat
menimbulkan pencemaran.
Penulis mulai menyinggung media lingkungan Udara melalui UU no. 32 tahun 2009,
pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkanya makhluk hidup, zat, energy dan
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang ditetapkan. Penulis menjelaskan terkait Pencemaran Udara melalui pendapat
Salim yang merupakan kutipan oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan sebagaai keaadaan
atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat
membahayakan kesehatan makhluk hidup, merusak property, mengurangi kenyamanan di udara.
Berdasarkan kutipan ini penulis mendapatkan bahwa segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara
yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara. Penulis berpendapat akan
Pencemaran Udara dibedakan menjadi dua macam yaitu Pencemaran udara primer dan pencemaran
udara sekunder. Pencemaraan udara primer adalah substansi pencemaran yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara seperti karbon monoksida karena karbon monoksida merupakan hasil
pembakaran. Sedangkan Pencemaran udara sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk dari
reaksi pencemaran-pencemaran primer di atmosfer seperti pembentukan ozon. Penulis berpendapat
bahwa pencebab pencemaran udara ada dua macam yaitu oleh factor alam dan factor manusia. Penulis
menyinggung akan factor alam yaitu seperti debu akibat tiupan angina, debu letusan gunung berapi dan
proses pembusukan sampah organic. Sedangkan factor buatan seperti hasil pembakaran bahan bakar
fosil, debu dari kegiatan industry dan pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Perlu kita
ketahui bahwa pencemaran udara dapat memberikan dampak negative bagi makhluk hidup, manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan. Faktor alam yang disebutkan penulis seperti gunung meletus
menyebabkan banyaknya hewan-hewan yang kehilangan habitatnya adapun yang mati hingga
mengalami kepunahan. Mekanisme ini terjadi karena abu vulkanik mengandung gas beracun yang
membahayakan mekanisme pernapasan pada hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Untuk itu udara atau
oksigen diperlukan sekali dalam menjaga ekosistem media lingkungan Udara. Dengan adanya
peraturan perundang-perundangan diharapkan sebagai manusia dapat menjaga dan bertanggung jawab
atas apa yang terjadi pada alam baik di udara, air maupun tanah. Ketiga elemen ini penulis
mengkategorikan sebagai peranan penting yang baik bagi keberlangsungan pengelolaan lingkungan
hidup. Penulis menyebutkan akan adanya pencemaran udara yang membahayakan seperti Hujan asam,
Penipisan Lapisan Ozon, Pemanasan Global dan Proses terjadinya efek rumah kaca. Keempat hal
tersebut tentu sangat berbahaya dan dapat menjadikan ekosistem bumi mengancam akan
keanekaragaman hayati. Pencemaran lingkungan perlu diatasi dengan baik dan dilakukan.
Dalam Buku Hukum Lingkungan bab VIII penulis membahas akan Penegakan Hukum
Lingkungan. Seberapa pentingnya kah penegakan Hukum Lingkungan? Penulis membahas menurut
pendapat para ahli diantaranya mengutip dari Koesnadi Hardjasoemantri bahwa ada beberapa pendapat
yang keliru akan hukum lingkungan. Dikatakan bahwa penegakan hukum hanyalah melalui proses di
pengadilan. Perlu diperhatikan bahwa penegakan hukum dapat dijalankan dengan berbagai jalur dengan
berbagai sanksinya, seperti sanksi administrative, sanksi perdata dan saksi perdata. Penegakan Hukum
merupakan kewajiban dari seluruh masyarakat dan untuk ini pemahaman akan Penegakan Hukum
Lingkungan menjadi hal yang mutlak. Penegakan hukum lingkungan berkaitan erat dengan
kemampuan aparatur dan kepatuhan warga masyarakat terhadap peraturan yang berlaku, yang meliputi
tiga bidang hukum yaitu administraasi, pidana dan perdata. Banyak pendapat bahwa Penegakan Hukum
Lingkungan merupakan penting namun ada juga yang berpendapat bahwa tidak terlalu penting karena
sudah menjadi aparat Negara untuk menjaga kestabilan lingkungan. Penulis berpendapat bahwa
penegakan hukum lingkungan merupakan upaya untuk mencapai ketaatan peraturan dan persyaratan
dalam ketentuan yang berlaku secara umum dan individual, melalui pengawasan dan peneraapan sanksi
administrative, kepidanaan dan keperdataan. Dalam Buku ini dapat kita ketahui akan Penegakan
Hukum Lingkungan Administratif dapat dilakukan oleh Upaya Prevntif, Upaya Represif. Adapun
melalui Penegakan Hukum Lingkungan Perdata, Penegakan Hukum Lingkungan Pidana.
Buku Hukum Lingkungan yang ditulis oleh Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, SH., M.Hum.
merupakan buku yang menekankan bagi kalangan awam yang ingin menpelajari lebih lanjut mengenai
Hukum Lingkungan, buku ini bisa dikatakan sebagai buku pengantar saja walaupun didalam buku ini
juga dijelaskan akan undang-undang yang berlaku mengenai Penegakan Hukum Lingkungan. Buku ini
memiliki argument yang berbeda dari buku yang lain. Pendapat penulis yang merupakan buku digarap
tahun 2015 masih merupakan buku yang sangat baru sehingga penyampaian dalam tiap kalimat buku
ini dinilai mudah. Oleh karena itu buku ini menggunakan Bahasa yang mudah, santun sehingga setiap
orang yang membaca buku Hukum Lingkungan karya Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, SH., M.Hum.
Dapat dipastikan Mahasiswa Fakultas Hukum dapat menjadi kader kader bangsa guna menjaga
keamanan lingkungan karena buku Hukum Lingkungan merupakan pedoman wajib yang harus
dipelajari oleh mahasiswa maupun seseorang yang menyukai akan Hukum Lingkungan itu sendiri.
Penulis ingin menyampaikan informasi-informasi mengenai peraturan perundang-undangan mengenai
hukum lingkungan di bagian akhir halaman buku ini, Dari situ kita mendapatkan informasi bahwa Di
buku tersebut dapat dikatakan lengkap karena banyak sekali informasi mengenai penegakan Hukum
Lingkungan dari masa ke masaa. Buku dari Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, SH., M.Hum. menjelaskan
pandangan aspirasi akan Hukum Lingkungan dengan singkat dan padat, meskipun dikatakan lengkap.
Buku yang dikarang Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, SH., M.Hum. lebih dekat dikatakan sebagai buku
yang membahas akan pengantar-pengantar saja. Walaupun judul buku tersebut hanyalah Hukum
Lingkungan. Sebagai masyarakat yang hidup di era modern tersebut sekiranya dapat menuangkan
aspirasi dan ide nya mengenai revolusi Hukum Lingkungan di Indonesia guna membuat peraturan baru
mengenai Lingkungan guna menciptakan ketertiban Lingkungan di Indonesia.
Buku ini juga dilengkapi oleh berbagai sumber-sumber yang bertujuan memperbanyak ide-de
baru maupun memasukan ide-ide lama yang dapat kita bandingkan akan perkembangan Hukum
Lingkungan dari masa ke masa. Namun, harus juga kita sadari dalam buku yang dikarang oleh Prof. Dr.
H. M. Hadin Muhjad, SH., M.Hum. mempunyai kekurangan seperti masih banyak pengertian-
pengertian yang kurang konsisten, penulis dalam membahas pengertian-pengertian membahas banyak
kutipan dari para pakar ahli sedangkan penulis sendiri hanya menjelaskan atau menyimpulkan
pembahasan pengertian-pengertian Hukum Lingkungan dari para ahli yang di nilai memiliki kesamaan
maksud dan tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai