Tim Penyusun,
Vd
i
DAFTAR ISI
D. Metodologi .......................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA:
SELATAN
gg
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nasional.
1
Lihat kumpulan tulisan dalam Aryo Danusiri dan Wasmi Alhaziri, ed.,
Pendidikan Memang Multikultural: Beberapa Gagasan, Jakarta: SET, 2002; dan
Forum Rektor Indonesia Simpul Jawa Timur, Hidup Berbangsa dan Etika
Multikultural. Surabaya: Penerbit Forum Rektor Simpul Jawa Timur Universitas
Surabaya, 2003, hlm. 14.
khas daerah yaitu hymne dan mars. Dalam hal ini ada pepatah
jelas bagi negara. Seperti lagu kebangsaan negara kita yaitu lagu
2
Sebagai pijakan dalam penulisan karya seni berangkat dari teori yang ,
dinyatakan oleh Liang Gie bahwa "Seni yang sejati terletak pada karya seni yang
rill". Maksudnya kesenian yang sebenarnya adalah karya dari seni itu sendiri.
Oleh karena itu berkesenian yang ideal merupakan kegiatan pratikum dan
eksperimental; yang merupakan sebuah gambaran "berbuat" dalam
berkesenian, sedangkan eksperimental lebih dekat ke notasinya kepada
kreativitas. Kesenian kususnya musik sangat dekat hubungannya dengan
permasaalahan yang menyangkut emosional dan pesan terhadap khalayak yang
menjadikan lagu sebagai pembawa pesan pribadi atau kelompok, yang jelas
merupakan sebuah implementasi lagu terhadap keberadaan simbol identitas
suatu kelompok yang dapat dilihat misalnya dari keberadaan musik yang
menjadi segmen penting identitas sebuah daerah. Lihat, Erfan Lubis, Laporan
Karya Seni Penciptaan Lagu Mars Unp (Universitas Negeri Padang), Fakultas
Bahasa Sastra dan Seni Universitas Negeri Padang, 2009, hlm. 2
Negara Indonesia.3
ialah musik. Musik sebagai salah satu yang ada di dalam unsur
ada atau tidaknya hasil karya cipta musik yang baik. Waktu
suatu perkembangan.4
3
Enteng Tanamal, “Pencipta Lagu Beserta Karya Cipta Lagunya Dan Collecting
Society ” Makalah disampaikan pada Simposium Perlindungan Hak Cipta Dalam
Karya Musik Dan Peran Lembaga Kolekting Pada Era Digital Di Indonesia,
Jakarta, 12 April 2007. Hlm. 1
4
Gio Arjuna Putra dan Nyoman Mas Aryani, “Problematika Pembentukan Ruu
Permusikan”, Artikel dalam Program Kekhususan Hukum Tata Negara Fakultas
Hukum Universitas Udayana, 2020, hlm. 2
5
Penjelasan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 9
Tahun 2012 Tentang Hymne Dan Mars Kabupaten Tulang Bawang Barat, hlm.
1
Selatan sebagai salah satu daerah yang memiliki ciri khas dan
Mongondow Selatan.
B. Identifikasi Masalah
Mongondow Selatan?
Mongondow Selatan?
Mongondow Selatan.
Mongondow Selatan.
D. Metodologi
A. Kajian Teoritis
kata bahasa Yunani yakni, autos yang berarti sendiri, dan nomos
6
Ni’matul Huda, Problematika Pembatalan Peraturan Daerah, FH UII Press,
Yogyakarta, 2010, hlm. 44.
itu dibagi atas daerah Kabupaten dan daerah Kota, yang masing-
9
Lihat BAB I Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
pemerintahan daerah
keputusan.
10
Robert Simanjuntak, Kebijakan Pungutan Daerah di Era Otonomi, Domestic
Trade, Decentralization and Globalization: A One Day Conference. LPEM-UI.
Jakarta, 2001, hal. 127
berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa dalam metodologi
masyarakat.
14
Ibid
peribadatan.
a. Primordial
b. Sakral
c. Tokoh
e. Sejarah
f. Perkembangan Ekonomi
g. Kelembagaan
15
Agus Maladi Irianto, “Pencarian Identitas dan Integrasi Kebudayaan pada
Masyarakat Multikultural”, Disajikan dalam Seminar Internasional
“Keanekaragaman Budaya Sebagai Perekat Keutuhan Bangsa Menuju Indonesia
Baru” yang diselenggarakan dalam rangka Lustrum VIII Fakultas Sastra UNDIP
di Semarang, 8 September 2005, hlm. 2
yang ingin di capai oleh suatu daerah. Begitu juga dengan hymne
meliputi :
16
Yuliandri, Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang
Baik; Gagasan Pembentukan Undang-undang Berkelanjutan, (Jakarta ;
RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 115
Perundang-undanganterdiri atas:
1945;
Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
17
Jimly Asshiddiqie dan M. Ali Syafa’at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum,
Cetakan pertama, (Jakarta: KONpress, 2006), hlm. 100.
produk hukum daerah dilihat dari sifatnya terdiri atas dua, yaitu
antara lain:18
c. Peraturan DPRD.
sebagai berikut :
18
Lihat Pasal 3 Permendagri Nomor 120 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas
Permendagri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah
tidak berwenang.
undangan.
yuridis.
pelaksanaannya.
pembentukan perundang-undangan.
1. Kondisi Kependudukan
3. Sosial Budaya
masyarakat.
a. tenaga kerja;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
i. perhubungan;
n. statistik;
o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan; dan
r. kearsipan.
1945
otonomi daerah.
b. Kecamatan Posigadan;
c. Kecamatan Pinolosian;
Pemerintahan Daerah
Pemerintahan Pilihan.
Dasar.
meliputi:
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
j. komunikasi dan informatika;
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olah raga;
n. statistik;
o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan; dan
r. kearsipan.
Ketentuan Pasal 237 UU No 23 Tahun 2014 menyebutkan
Indonesia.
A. Landasan Filosofis
19
Android Hendri Ahmadian dan Syahrul Safwanda, “Rancang Bangun Aplikasi
Lagu Daerah di Indonesia Berbasis Android”, CIRCUIT: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.2, Agustus 2017, hlm. 81
yang lain.21
20
Kurnisar, Pancasila Sumber Dari Segala Sumber Hukum Di Indonesia, Jurnal
Media Komunikasi, Vol 10, No 2 (2011), hlm. 245-246
21
Djohan, Psikologi Musik, Op. Cit, hlm. 38
22
Sarini, Siti, Fungsi Komunikasi Dalam Musik Tradisional Rijoq Sebagai Sarana
Komunikasi Masyarakat Suku Dayak Tonyoi Di Kutai Barat, Vol 3 number 2,
2015, hlm. 36
untuk daerah. Lebih dari itu hymne dan mars daerah tetap di
B. Landasan Sosiologis
lingkup yang sangat luas. Namun justru sifatnya yang luas maka
C. Landasan Yuridis
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN DAN RUANG LINGKUP
pemerintahan daerah.
berikut:
1. Ketentuan Umum
pemerintahan daerah.
Selatan.
antara lain :
4. Larangan
b. memperdengarkan,menyanyikan,atau pun
5. Ketentuan Pidana
6. Ketentuan Penutup
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selatan adalah :
Mongondow Selatan.
ketentuan penutup.
B. Saran
Selatan adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Buku
2003.
April 2007.
KONpress, 2006).
23 Maret, 2015.
Pelajar, 2010).
Kencana, 2011).
Persada, 2012).
Tahun 2015.
Persada, 2009).
(2011).
April 2019.
Peraturan Perundang-Undangan