PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbeda dengan hubungan antara dua negara yang telah dirintis sejak abad ke-16
atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Kepentingan manusia ini akan
lebih terancam dan lebih sulit untuk dipenuhi apabila manusia hidup sendiri.
Karena itu sebagai makhluk sosial membutuhkan kerjasama dengan manusia lain.
dengan bertitik tolak pada ungkapan klasik seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles yakni “ubi societas ibi ius” (di mana ada masyarakat di sana terdapat
kebutuhannya, sehingga terjadilah suatu bentuk negara. Hal ini sesuai dengan
definisi negara Fenwick, yaitu suatu masyarakat politik yang diorganisasi secara
tetap, menduduki suatu daerah tertentu, bebas dari pengawasan negara lain,
1
Sumaryo Suryokusumo, Hukum Organisasi Internasional, (Jakarta : Universitas
Indonesia, UI Press, 1990), hal. 1.
2
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, ( Yogyakarta : Liberty, 2007 ), hal. 1.
1
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat bertindak sebagai badan yang merdeka di muka bumi. 3
terdapat di dalam wilayah negaranya sendiri pun menjadi tidak mencukupi. Hal
negaranya sendiri. Karena itu dimulai adanya pergaulan manusia antar negara,
hubungan yang tetap dan terus menerus antara bangsa – bangsa, mengakibatkan
demikian. 4
kewajiban dan juga memberikan hak. Karena itu, suatu hukum internasional pun
memiliki subjek hukum yang dapat dibebani kewajiban dan diberi hak. Pada awal
dimaksud negara adalah suatu entitas yang memenuhi kriteria yang tercantum
qualifications :
1. A permanent population,
2. A defined territory,
3. A government, and
masyarakat suatu negara. Suatu hubungan bilateral yang dibentuk oleh misi
diplomatik sudah tidak lagi dianggap cukup. Masalah – masalah antara lebih dari
7
Rebecca M.M Wallace, International Law, (London : Sweet & Maxwell, 1992), hal. 59.
8
Huala Adolf, Op Cit, hal. 2.
9
Mochtar Kusumaatmadja, Op Cit, Hal 6
negara itu akan berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi kepentingan
sangat luas. 10
melahirkan persetujuan – persetujuan, tetapi lebih dari itu telah melembaga dalam
berbagai variasi dari komisi ( Commision), serikat ( Union), dewan ( Council), liga
instrumen dasar atau instrumen pokok (Constituent instrument), atau biasa disebut
anggaran dasar. Organisasi Internasional dalam arti luas pada hakekatnya meliputi
10
Michael Akehurst, A Modern Introduction to International Law, (London : George
Allen & Unwin Publisher), hal. 4.
11
Sumaryo Suryokusumo, Op.cit, hal 2.
12
Ibid, hal. 3.
berbagai negara. 13
organisasi internasional yang ada telah dibuat suatu pengklasifikasian. Ada yang
adalah European Union (EU), NATO, dan lain sebagainya. Ada juga yang
negara. Negara – negara ini sendiri merupakan suatu subjek hukum internasional
masalah keanggotaan. Sering kali ditemukan instrumen pokok yang ada tidak
Contoh yang dapat diambil disini adalah ketentuan mengenai pengunduran diri
Indonesia dari keanggotaan PBB. Di dalam Piagam PBB tidak terdapat ketentuan
pengunduran ini tetap dapat dilakukan pengunduran diri dari keanggotaan PBB.
Dengan demikian, dapat terlihat bahwa suatu instrumen pokok ternyata tidak
dapat menjelaskan berbagai macam permasalahan yang dapat muncul pada suatu
organisasi internasional.
Hal yang sama juga terjadi pada World Health Organization (WHO)
status negara – negara tersebut sebagai anggota dari World Health Organization
Organisasi Internasional berikut analisis terhadap hal tersebut apabila ada negara
Permasalahan-permasalahan inilah yang akan dibahas dan dikaji secara rinci dan
B. Permasalahan
berikut :
Internasional ?
analisis terhadap hal tersebut apabila ada negara anggota yang secara
internasional.
Manfaat teoritis :
internasional.
Manfaat praktis :
D. Keaslian Penulisan
sendiri tanpa ada harus ada unsur penjiplakan dari hasil karya orang lain yang
dapat merugikan pihak – pihak tertentu. Judul ini sudah dilakukan pemeriksaan
dimana telah lulus uji bersih pada 27 April 2016 dan hal ini telah membuktikan
bahwasanya judul skripsi ini belum pernah ditulis sebelumnya di Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara. Dengan demikian, keaslian dari pada penulisan dapat
moril.
E. Tinjauan Kepustakaan
yang sama. Namun perlu diketahui juga bahwa organisasi sendiri memiliki jenis
dan macam yang sangat banyak. Di antaranya ada organisasi umum, organisasi
hubungan yang terjalin antar beberapa kelompok atau orang. Hubungan tersebut
serta aktivitas yang ada pada organisasi tersebut. Kajian pembahasannya teori
organisasi antara lain fungsi organisasi, perealisasikan visi dan misi.Dari itu
semua tentu saja setiap orang yang berperan aktif terhadap organisasi haruslah
memiliki ilmu yang ddapat menjadi sebuah dasar pemikiran. Ilmu tersebut disebut
Perlu diketahui kembali bahwa dalam teori organisasi dikenal juga definisi
terbentuk dengan beranggotakan negara satu dengan negara lain yang tujuan
internasional dapat disebutkan misalnya PBB, ASEAN, WHO, NATO, OKI dan
masih banyak lagi. Pendirian organisasi tersebut tentu saja memberikan manfaat
di dunia ini, mendorong para ahli untuk ikut serta mendefinisikannya seperti
memiliki dua arti, yaitu arti sempit dan arti yang luas. Organisasi dalam artian
yang sempit memiliki pengertian bahwa organisasi yang ada dan terbentuk
arti yang luas maksudnya organisasi melintasi batas negara, baik bersifat publik
merupakan kerja sama yang terjalin antar banyak pihak untuk mencapai tujuan
bersangkutan.
meliputi :
kita harus lebih dahulu tahu sejarah singkat perjalanan organisasi internasional
untuk mengetahui lebih banyak dalam perilaku demokrasi transnasional era ini.
Embrio dari pola hubungan internasional yang baru membentuk suatu organisasi
pertama adalah Liga Delian, yang mana dibentuk sekitar tahun 478 SM. 15
Liga ini diikuti oleh negara-negara kota (polis) di Yunani kala itu, dan
15
Syahmin, Ak, S.H, M.H., Hukum Diplomatik , penerbit PT RajaGrafindo Parsada,
Jakarta, 2008, hal. 3.
Liga ini lebih bergerak pada asosiasi dagang yang berpusat di sebelah utara
Jerman (Eropa Utara). Asosiasi yang berfokus pada kerjasama perdagangan ini
teokratis oleh para petinggi Gereja Barat. Bentuk ini bisa disebut juga sebagai
dalam pengadilan gagal, maka perang akan terjadi. Lanjutnya, jika negara-negara
ingin tetap bertahan dalam keadaan alami dunia yang anarki atau dibawah
internasional. Ide ini yang kemudian mengilhami munculnya LBB, PBB, dan
Kemudian ada Michael Wolff yang mengungkapkan idenya tentang the global
perang karena biaya perang yang begitu tinggi. Concert of Europe mungkin
adalah organisasi internasional pertama pada era modern. Fungsinya adalah untuk
16
Sumaryo Suryokusumo, Op.cit, hal. 2.
17
Arthur Nussbaum, Sejarah Hukum Internasional . Terjemahan dari A. Concise History
of the Law of Nations, oleh Sam Suhaedi, (Bandung : Andi Publisher, 1969), hal. 163.
cukup lama hingga 1870 ketika pecahnya perang antara Jerman dan Perancis.
Kemudian muncul ide dari Oppenheim yang kira-kira tentang World Organization
perang bisa dicegah jika bisa dibawa di konferensi internasional. 18Kemudian dari
Pembentukan liga ini menjadi titik balik organisasi dunia setelah Christendom
runtuh.
pecahnya Perang Dunia II menjadi titik untuk perlunya merevisi ide organisasi
fungsi legislatif dan administratif, tanpa adanya fungsi eksekutif. Kemudian pasca
Perang Dunia II, dibentuklah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak itu mulai tahun
18
Suryokusumo, op.cit., hal. 8.
19
Suhaedi, op.cit., hal. 166.
tahun 1991, sebanyak 113 negara telah meratifikasi Perjanjian tentang Hak-hak
Sipil dan Politik. Ini menunjukkan kemajuan besar partisipasi dalam organisasi
Artikel 1 : “Semua orang memiliki hak untuk menentukan nasib diri sendiri.
Dengan sifat tersebut mereka berhak menentukan status politik, dan bebas
organisasi regional seperti Uni Eropa, institusi kerjasama multilateral seperti IMF,
World Bank, dan WTO. Dan bahkan institusi untuk menjalin kerjasama dalam
F. Metode Penelitian
Sebagai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dari hal – hal yang
pengumpulan data – data dari berbagai macam buku – buku, pendapat para
politik internasional yang berkaitan dengan uraian penulis tersebut di atas dan
selain itu, juga dari berbagai macam berita – berita internasional, media cetak dan
20
Ko. Swan Sik, “ Hukum Internasional Hak – Hak Keistimewaan dan Kekebalan” ,
disusun oleh A. Budiman dan Alimudin, Fakultas Hukum UI Jakarta, hal. 97.
1. Teoritis
2. Praktis
organisasi internasional.
G. Sistematika Penulisan
pembahasan yang terdiri dari bab – bab dan sub bab. Sistematikanya ialah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
INTERNASIONAL
21
Sri Mamudji et al, Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta : Badan Penerbit
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hal. 5.
ORGANISASI INTERNASIONAL