PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
menarik untuk di bahas. Topik ini senantiasa memberikan daya tarik yang tinggi
pada setiap orang. Secara teori hukum internasional mengacu pada peraturan-
seperti misalnya organisasi internasional dan individu, dalam hal hubungan satu
dan lahir karena kebutuhan dan dirancang untuk mencapai ketertiban dan
perdamaian dunia. Suatu sistem yang bertujuan untuk men-cap suatu negara
sebagai “bersalah” dan negara lain sebagai “tidak bersalah” dan partisiapasi utama
Sumber potensi sengketa antar negara dapat berupa perbatasan, sumber daya
alam, kerusakan lingkungan, perdagangan, dll. Manakala hal demikian itu terjadi,
Page | 1
Seiring perkembangan zaman, hukum internasional juga terus berkembang. Sejak
telah menjadi suatu sistem universil dan pada abad 20 telah merupakan suatu
cukup penting di masyarakat internasional sejak awal abad ke- 20. Upaya-upaya
2. Rumusan Masalah
Adapun inti dari permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
3. Metode Penulisan
Metode yang penulis gunakan dalam makalah ini adalah metode penulisan
Page | 2
lain. Dalam penulisan makalah ini penulis juga melakukan pembahasan mengenai
penulisan yang penulis gunakan ini memiliki kelebihan dari metode-metode yang
lain karena selain sederhana, metode ini juga paling mudah untuk di mengerti dan
4.1 Tujuan
Tujuan disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Sistem Hukum Indonesia” yang diberikan kepada Penulis serta agar
4.2 Manfaat
Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN
oleh para pakar-pakar hukum terkenal di masa lalu seperti oppenheim dan brierly,
terbatas pada negara sebagi satu-satunya pelaku hukum dan tidak memasukkan
paruh kedua abad 20 dan pola hubungan internasional yang semakin kompleks
Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah – kaidah dan asas – asas hukum
dan mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas – batas negara yaitu
Page | 4
Selain itu hukum Internasional dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
hukum yang untuk sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah
badan-badan non-negara sejauh hak-hak dan kewajiban individu dan badan non-
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara negara
dengan Negara serta negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek
yaitu pada zaman Romawi Kuno. Orang-orang Romawi Kuno mengenal dua jenis
Page | 5
Gentium adalah hukum yang diterapkan bagi orang asing, yang bukan
berkebangsaan Romawi.
mengakhiri perang 30 tahun (thirty years war) di Eropa. Sejak saat itulah, mulai
karya-karya tokoh kenamaan Eropa, yang terbagi menjadi dua aliran utama, yaitu
hukum bukan berasal dari buatan manusia, tetapi berasal dari prinsip-prinsip yang
berlaku secara universal, sepanjang masa dan yang dapat ditemui oleh akal sehat.
Hukum harus dicari, dan bukan dibuat. Golongan Naturalis mendasarkan prinsip-
prinsip atas dasar hukum alam yang bersumber dari ajaran Tuhan. Tokoh
terkemuka dari golongan ini adalah Hugo de Groot atau Grotius, Fransisco de
Page | 6
Sementara itu, menurut golongan Positivis, hukum yang mengatur hubungan
antar negara adalah prinsip-prinsip yang dibuat oleh negara-negara dan atas
Generale, bahwa hukum adalah pernyataan kehendak bersama. Tokoh lain yang
menganut aliran Positivis ini, antara lain Cornelius van Bynkershoek, Prof. Ricard
adanya faktor-faktor penunjang, antara lain : (1) Setelah Kongres Wina 1815,
negara baru yang lahir sebagai akibat dekolonisasi dan meningkatnya hubungan
antar negara, (2). Kemajuan pesat teknologi dan ilmu pengetahuan yang
internasional yang dibuat, baik bersifat bilateral, regional maupun bersifat global,
Page | 7
(4). Bermunculannya organisasi-organisasi internasional, seperti Perserikatan
Bangsa Bangsa dan berbagai organ subsidernya, serta Badan-badan Khusus dalam
dalam berbagai bidang. Hukum internasional telah merupakan satu perluasan yang
Pada dasarnya, sumber hukum terbagi menjadi dua, yaitu: sumber hukum
dalam arti materiil dan sumber hukum dalam arti formal. Sumber hukum dalam
arti materiil adalah sumber hukum yang membahas materi dasar yang menjadi
Sumber hukum dalam arti formal adalah sumber hukum yang membahas
bentuk atau wujud nyata dari hukum itu sendiri. Dalam bentuk atau wujud apa
sajakah hukum itu tampak dan berlaku. Dalam bentuk atau wujud inilah dapat
perkara, adalah:
Page | 8
a. Perjanjian internasional (international conventions), baik yang bersifat umum,
maupun khusus;
negara-negara beradab;
d. Keputusan pengadilan (judicial decision) dan pendapat para ahli yang telah
Pada dasarnya peran hukum internasional lebih banyak tertuju pada cara-
antara mereka. Sengketa dapat bermula dari berbagai sumber potensi sengketa.
Sumber potensi sengketa antar negara dapat berupa perbatasan, sumber daya
alam, kerusakan lingkungan, perdagangan, dll. Manakala hal demikian itu terjadi,
penyelesaiannya.
cukup penting di masyarakat internasional sejak awal abad ke- 20. Upaya-upaya
Page | 9
Dewasa ini ada beberapa peran yang hukum internasional dapat mainkan
negara terjalin dengan persahabatan (friendly relations among States) dan tidak
penyelesaian secara damai; apakah sengketa itu sifatnya antar negara atau antar
telah telah pula dijadikan sebagai salah satu wujud dari tindakan negara yang
berdaulat. Bahkan para sarjana masih menyadari adanya praktek negara yang
ini. Sebaliknya, cara damai belum dipandang sebagai aturan yang dipatuhi dalam
Page | 10
4. 1. Cara-cara Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai atau
Bersahabat.
a. Negoisasi
Negosiasi adalah cara penyelesaian sengketa yang paling dasar dan yang
merupakan cara yang paling penting. Banyak sengketa diselesaikan setiap hari
oleh negosiasi ini tanpa adanya publisitas atau menarik perhatian publik. Alasan
utamanya adalah karena dengan cara ini, para pihak dapat mengawasi prosedur
internasional.
sebuah sengketa dengan cara mendirikan sebuah komisi atau badan untuk mencari
dengan permasalahan.
Tujuan dari pencari fakta (Fact Finding) yang paling utama adalah
tujuan lain dari penyelesaian sengketa internasional dengan cara pencari fakta
yaitu :
Page | 11
2) Mengawasi pelaksanaan suatu perjanijian internasional.
Dasar hukum yang dipakai dalam fact finding adalah pasal 9 sampaim
dengan 36 haque convention on the pacific settlement of disputes tahun 1899 dan
1907..
bantuan pihak yang ketiga. Pihak ketiga ini berupaya agar para pihak
paling utama adalah memperemukan para pihak agar mereka mau bertemu, duduk
Keikut sertaan pihak ketiga dalam penyelesaian sengketa dapat dua macam
yaitu atas permintaan para pihak atau inisiatif pihak ketiga sendiri yang
ini, syarat mutlak yang harus ada adalah kesepakatan para pihak.
d. Mediasi
individu. Pihak ketiga ini dalam sengketa ini dinamakan mediator. Biasanya ia
dengan kapasitasnya sebagai pihak yang netral berupa mendamaikan para pihak
hal-hal yang dapat disepakati para pihak serta membuat usulan-usulan yang dapat
mengakhiri sengketa, informal, dan bersifat aktif. Dalam proses negoisasi sesuai
Page | 12
dengan pasal 3 dan 4 haque convention on the pacific settlement of
janganlah dianggap sebagai suatu tindakan yang bersahabat terhadap suatu pihak
e. Konsiliasi
dibentuk oleh para pihak melalui perjanjian. Komisi ini berfungsi untuk
sehingga lebih formal atau luas karena ada aturan dan ada lembaga atau
lembaganya.
diwakkili oleh kuasanya. Hasil fakta-fakta yang diperoleh konsilator (sebutan dari
f. Arbitrasi
orang tertentu yang dinamakan arbitrator, yang dipilih bebas oleh para pihak.
Arbitasi adalah suatu institusi yang sudah cukup tua tetapi sejarah baru
mencatatat pada tahun 1797, pada kasus jay treaty antara inggris dan amerika.
Page | 13
peerselisihan tertentu yang tidak dapat diselesaikan selama perundingan di traktat
tersebut.suatu langkah penting telah diambil dalam pada tahun 1899 ketika
Sehingga hanya 20 kasus yang ditangani abtara lain muscat dhowe case 1905
antara inggris dan perancis danNorth Atlantic Coast fisheries case 1910 antar
inggris dan amerika serikat. Meskipun ada kekurangan yang nyata menurut
dan suatu prosedur. Arbitrasi pada haikaknnya adalah suatu prosedur konsensus,
artinya negara-negara tidak dapat dipaksa untuk dibawa dimuka arbitrase kecuali
Page | 14
Nasionalisasi tanahtanah milik orang asing (khususnya Perancis) pada tanggal 10
Mei 1964.
anggota Bank Dunia. Namun negara-negara bukan anggota Bank Dunia dapat
menjadi anggota konvensi asal negara tersebut adalah anggota pada Statuta
Mahkamah Internasional. Sampai 1993, 105 negara telah menjadi anggota pada
memiliki satu suara. Dewan ini memiliki ketua ex officio, yaitu Presiden Bank
Dunia. Badan utama struktur organisasi ICSID adalah Secretary General (Sekjen).
nama untuk dicantumkan ke dalam suatu panel arbitrase atau konsiliasi. Setiap
orang asing. Ketua Dewan Admintratif dapat menunjuk 10 orang pada masing-
masing panel.
Contoh lain dalam sengketa di ICSID ini adalah sengketa antara KPC dan
melalui ICSID pada 2008 saat era Gubernur Kaltim Yurnalis Ngayoh. Dampak
Page | 15
g. Penyelesaian Yudisial.
lembaga ini dilaksanakan pada tanggal 18 april 1946 oleh dewan majelis PBB.
Charter PBB yang dirumuskan di san fransisico pada tahun 1945. Mahkamah
Internasional terdiri dari 15 hakim, dua merangkap ketua dan wakil ketua, masa
jabatan 9 tahun. Anggotanya direkrut dari warga Negara anggota yang dinilai
cakap di bidang hukum internasional. Lima berasal dari Negara anggota tetap
Dewan Keamanan PBB seperti Cina, Rusia, Amerika serikat, Inggris dan Prancis.
Negara, yaitu :
Internasional.
Page | 16
3) Negara bukan wilayah kerja (statute) Mahkamah internasional, harus membuat
PBB.
ICJ merupakan salah satu dari 6 organ utama PBB. Namun badan ini
Keamanan. Ia menggunakan nama resmi ICJ dan tidak menggunakan simbol atau
kedudukan ICJ ini memang unik. Kedudukan seperti ini memang perlu
dalam jurisdiksi Mahkamah, yakni berada dalam ruang lingkup jurisdiksi yang
Page | 17
Sesuai dengan namanya, tindakan perlindungan sementara ini berkaitan
yang sudah mendasar yakni bahwa putusan suatu pengadilan haruslah efektif.
Karenanya, sangatlah penting bagi pengadilan untuk mencegah salah satu atau
kedua belah pihak untuk mengganggu situasi atau mencoba untuk membuat pihak
b. Retorsi (retorsion)
terhadap tindakan-tindakan yang tidak pantas aatau tidak patut dari negara lain,
balas dendam tersebut dilakuakna dalam bentuk tindakan-tindakan sah yang tidak
Page | 18
Pembalasan adalah tindakan yang dipakai oleh negara-negara untuk
dibenarkan, apabila negara yang dituju oleh pembalasan ini bersalah melakukan
pada tahun 1935, yang merupakan balas dendam dari pembunuhan raja Alexander
dari yugoslavia.
Blokade secara damai adalah suatu tindakan yang dilakukan secara damai.
permintaan ganti rugi kerugian yang diderita oleh negara untuk meblokade.
ini merupakan cara yang jauh dari kekerasan dibanding dengan perang dan
Page | 19
prjanjiantersebut, NATO menempatkan pasukannya guna menegakkan hukum
Page | 20
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
hubungan antar Negara-negara. Tanpa adanya kaidah ini tidak mungkin Negara-
negara didunia dapat hidup berdampingan seperti adanya saat sekarang ini.
pandangan ini:
berkenaan dengan “politik tingkat tinggi”, yaitu masalah masalah perdamaian atau
tidak memuaskan dan dari inilah umum mengambil kesimpulan yang keliru
Page | 21
juga eksistensi dari hukum internasional itu sendiri tidak bisa dilupakan begitu
saja.
negara terjalin dengan persahabatan (friendly relations among States) dan tidak
penyelesaian secara damai; apakah sengketa itu sifatnya antar negara atau antar
Page | 22
damai, hukum internasional ternyata pula memberi kebebasan seluas-luasnya
penyelesaian sengketa yang ada baik yang terdapat dalam Piagam PBB, perjanjian
mengikatkan dirinya. Semua ini menunjukkan dan memperkuat tujuan akhir dari
tersebut telah dituntut untuk berperan lebih aktif demi terlaksananya hubungan
2. Saran
ketertiban dunia. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa dewasa ini ketegasan
pada masa akan datang, sangat diharapkan keseriusan dari semua pihak khususnya
mahasiswa untuk kritis terhadap isu-isu, baik yang terjadi di dalam maupun diluar
perdamaian dunia.
Page | 23
DAFTAR PUSTAKA
Barros, James. 1990. PBB Dulu Kini dan Esok. Jakarta: Bumi Aksara
http://khafidsociality.blogspot.com/2011/04/peranan-hukum-internasional-
dalam.html
http://www.belbuk.com/hukum-internasional-pengertian-peranan-dan-
fungsi-dalam-era-dinamika-global-p-9229.html
Page | 24
[1] Rebecca M.M Wallace. Hukum Internasional Pengantar untuk
hlm.3
[3] http://www.belbuk.com/hukum-internasional-pengertian-peranan-dan-fungsi-
dalam-era-dinamika-global-p-9229.html
hlm.17
Page | 25