Anda di halaman 1dari 12

KETERIKATAN HUKUM INTERNASIONAL DAN

ORGANISASI INTERNASIONAL

Dosen pengampu :

Ramansyah fadlul Al Karim Rambe,SH.,M.H

Oleh : Elisabet sinaga

19111054
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadiran tuhan yang maha esa atas kehadirat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini yang berjudul“KETERIKATAN HUKUM INTERNASIONAL DAN ORGANISASI

INTERNASIONAL ”.Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih sangat masih sangat jauh dari

sempurna,baik isi,susunan kalimat,maupun sistematika uraian, baik isi,susunan kalimat maupun sistematika

pembahasannya.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat masukan-masukan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam

kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua kami dan tak lupa kami

mengucapkan terimakasih kepada bapak Ramansyah fadlul Al Karim Rambe,SH.,M.H selaku dosen

pengampu mata kuliah hukum internasional

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan,oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan menjadi bekal

pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.harapan kami semoga makalah ini

menambah pengatuhuan dan pengalaman bagi para pembaca


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut J.G. Starke Hukum Internasional didefinisikan sebagai kumpulan hukum yang
Sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan peraturan tingkah laku dimana
nergara-negara itu sendiri merasa terikat dan menghormatinya,dan oleh karna itu mereka juga
1
harus menghormati hubungan antar mereka satu samalain sedangkan Organisasi
internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional
secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia
dalam tata hubungan internasional . hukum internasional dan organisasi internasional
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.

Organisasi Internasional yang dalam hal ini merupakan subyek hukum internasional
memiliki personalitas hukum dalam hukum internasional,dan pada hakikatnya dapat
menciptakan berbagai hak dan kewajiban seperti kemampuan untuk membuat perjanjian
internasional, hak untuk menikmati keistimewaan dan kekebalan diplomatik,hak untuk klaim
internasional serta hak untuk perlindungan bagi agen yang bertindak dalam kapasitas resmi
mereka2 Selain itu orgnisasi internasional yang beranggotakan negara-negara memiliki
kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan sebagai subyek hukum internasional.
Maka,selama Tindakan Tindakan yang dilakukan bertentangan dengan hukum
internasional,selama itu juga Tindakan tersebut dilarang dan sah untuk dijatuhi sanksi
hukuman bagi organisasi yang melanggar hukum internasional.
B. Tujuan

Penyusunan makalah hubungan keterikatan antara hukum internasional dan organisasi


internasional ini adalah sebagai sarana untuk menambah pengetahuan tentangbagaimana
hukum internasional mengikat organisasi internasional.

C. Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan hukum internasional dan organisasi internasional.


2. Bagaimana hukum internasional mengikat organisasi internasional

.
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tentang Hukum Internasional dan Organsisasi Internasional

Menurut para ahli, Hukum Internasional memiliki berbagai macam definisi dan telah
dikemukakan,ditulis serta telah tercatat didalam berbagai jurnal maupun buku-buku terutama
yang berhubungan dengan hukum internasional. Berikut merupakan definisi dari hukum
internasional menurut para ahli ;

a. F. Sugeng Istanto mengemukakan definisi hukum internasional dalam suatu rumusan


yang membedakannya dengan Hukum Perdata Internasional sekaligus menolak
pandangan bahwa Hukum Internasional hanyalah merupakan moral internasional saja 3.
Berikut definisi tersebut dinyatakan “Hukum Internasional adalah kumpulan ketentuan
hukum yang berlakunya dipertahankan oleh masyarakat internasional.”4

b. Jawahir “Sebagai suatu peraturan hukum yang memiliki cakupan yang cukup luas,
hukum internasional terdiri dari prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, dan kebiasaan
internasional tentang tingkah laku negaranegara dalam hubungan internasional yang
terikat untuk mematuhinya dan melaksanakannya.Selain itu, hukum internasional
mencakup peraturanperaturan hukum tertentu terkait antara individu-individu dengan
subyek hukum non-negara (non-State entities) dan aktor-aktor negara yang baru (new
State actors)

c. • Sumaryo Suryokusumo ”Organisai internasional adalah suatu proses; organisasi


internasional juga menyangkut aspek-aspek perwakilan dari tingkat proses tersebut yang
telah dicapai pada waktu tertentu. Organisasi internasional juga diperlukan dalam
Kerjasama, menyesuaikan dan mencari kompromi untuk menentukan kesejahteraan serta
memecahkan persoalan bersama serta mengurangi pertikaian yang timbul”.

Hukum Internasional merupakan peraturan-peraturan yang dibuat dan juga disepakati


oleh negara-negara berdaulat secara eksklusif serta dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
peraturan hukum yang sebagian besar mengatur tentang prinsip-prinsip dan aturan-aturan
yang harus dipatuhi oleh negara-negara (subjek hukum internasional), dan hubungannya satu
sama lain.5

Sejarah Hukum Internasional pada masa modern dimulai pada tahun 1945. Tahun itu
bertepatan dengan menjelang berakhirnya Perang Dunia ke II, saat itu pula Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) / United Nations (UN) terbentuk. Setelah selesainya perang Dunia ke-
eII banyak negara-negara yang bukan Eropa yang awalnya menjadi koloni negera-negara
Eropa memerdekakan diri menjadi negara yang berdaulat dan independen. Negara-negara
ini lantas menjadi kekuatan yang dipertimbangkan dalam politik internasional. Sejak saat itu
Hukum Internasional berlaku diseluruh dunia.

Sedangkan Pengertian Organisasi Internasional menurut para ahli diantaranya :

a. • Daniel S. Cheever dan H. Field Haviland Jr. “Organisasi internasional adalah


pengaturan bentuk kerjasama internasional yang melembaga antara Negara-negara,
umumnya berlandaskan suatu persetujuan dasar untuk melaksanakan fungsi-fungsi
yang memberikan manfaat timbale balik yang dilaksanakan melalui pertemuan-
pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf secara berkala”.

b. • NA Maryan Green Green “organisasi internasional adalah organisasi yang


dibentuk berdasarkan suatu perjanjian dengan tiga atau lebih Negara-negara menjadi
peserta”. • Dr. Boer Mauna “Organisasi internasional adalah suatu perhimpunan
Negara-negara yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai
kepentingan bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri”.

c. J. Pareira Mandalangi mendefinisikan ‘organisasi internasional’ sebagai organisasi


yang dibentuk berdasarkan suatu perjanjian tertulis, yang dilakukan oleh sekurang-
kurangnya tiga negara / pemerintah-pemerintah, termasuk organisasi-organisasi
internasional yang telah ada.

d. Boer Mauna mendefinisikan organisasi internasional sebagai himpunanhimpunan


Negara-negara yang merdeka dan berdaulat dengan tujuan untuk mencapai
kepentingan bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.6

Awal mula terbentuknya organisasi internasional dimulai pada abad ke-19 . pada saat
itu industrialisasi, komunikasi dan metode transportasi berkembang sangat pesat sehinga
mendorong terbentuknya organisasi-organisasi yang memiliki tujuan khusus dan pada
waktu itu disebut sebagai serikat internasional publik. Serikat inilah yang dibuat untuk
memfasilitasi kerjasama pemerintah dalam menangani masalah ekonomi dan sosial.
Serikat yang paling terkenal atau paling besar pada masa itu diantaranya Telegraphic
Union (1985) dan Universal Postal Union (1874). Kedua organisasi tersebut adalah
organisasi yang bertahan menjadi badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa dan Organisasi Perburuhan Internasional pada


akhir Perang Dunia I merupakan upaya pertama untuk menggabungkan organisasi-
organisasi ke dalam satu organisasi umum. Liga Bangsa-Bangsa adalah organisasi
internasional umum yang pertama sebelum akhirnya setelah berakhirnya Perang Dunia
II, Liga Bangsa-Bangsa digantikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa karena ketidak
mampuannya LBB dalam mencegah perang Dunia ke-II. Perserikatan Bangsa-Bangsa
menjadi organisasi umum yang memperoleh warisan dan pelajaran dari pengalaman baik
maupun buruk yang dialami oleh Liga Bangsa-Bangsa.

2. Bagaimana Hukum Internasional Mengikat Organisasi Internasional

Penjelasan tentang Hukum internasional mengikat organisasi internasional sebenarnya


ada didalam posisi organisasi internasional itu sendiri. Karena organisasi internasional
merupakan satu dari beberapa obyek hukum internasional yaitu, ;

a. Negara yang Berdaulat


b. Gabungan Negara-Negara
c. Tahta Suci Vatikan
d. Organisasi Internasional (OI) baik yang Bilateral, Regional maupun Multilateral
e. Palang Merah Internasional
f. Individu yang mempunyai criteria tertentu
g. Pemberontak (Belligerent) atau Pihak Yang bersengketa
h. Penjahat Perang atau Genocide

Subyek hukum internasional adalah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum.
Pendukung hak dan kewajiban dalam hukum internasional dengan demikian,sangatlah erat
ikatannya antara hukum internasional dan organisasi internasional. Karna dengan kedudukan
organisasi internasional sebagai subyek hukum internasional maka organisasi haruslah
menuruti segala sesuatu yang telah ditentukan oleh hukum internasional serta memiliki hak
pula duhadapan hukum internasional.

Dasar Hukum yang menyatakan bahwa Organisasai Internasional adalah subyek Hukum
Internasional adalah pasal 104 Piagam PBB Isi pasal 104 : The Organization shall enjoy in
the territory of each of its Members such legal capacity as may be necessary for the exercise
of its functions and the fulfilment of its purposes. Yang memiliki arti bahwasanya : Organisasi
akan menikmati di wilayah masing-masing Anggota kapasitas hukum seperti yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi dan pemenuhan tujuannya.

Salah satu indikasi keterikatan antara organisasi internasional dan hukum internasional
dapat dilihat dari adanya hak dan kewajiban yang dimiliki organisasi internasional.
Organisasi internasional memegang hak-hak serta kewajiban sebagaimana juga dimiliki oleh
subjek hukum internasional lainnya.
Organisasi internasional memiliki imunitas yang digunakan untuk melaksanakan fungsi
dan tugas dari organisasi tersebut. Imunitas yang dimaksud imunitas untuk tidak dapat diadili
di pengadilan domestik ataupun pengadilan asing. Sehinga organisasi internasional memiliki
jaminan kebebasan bergerak dan bepergian di wilayah negara penerima. Dan perlu
digarisbawahi bahwasanya imunitas tersebut dilindungi dan dijamin oleh hukum
internasional.
Berdirinya suatu organisasi internasional pada dasarnya didorong oleh keinginan untuk
meningkatkan dan melembagakan kerjasama internasional secara permanen dalam rangka
mencapai tujuan bersama. Namun demikian pula apabila suatu organisasi internasional
belum mampu menunjukan kemandiriannya, organisasi internsional tidaklah berkedudukan
sebagai subyek hukum internasional. Organisasi internasional baru akan diakui oleh Hukum
Internasional setelah adanya advisory opinion yang diberikan oleh Mahkamah Internasional.

Keduanya memiliki keterikatan yang sangat kuat dimana hak-hak organisasi


internasional serta kewajibannya tidaklah menjadi wajib apabila belum adanya pengakuan
atas hukum internasional yang diberikan oleh Mahkamah Internasional.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum internasional dan organisasi internasional merupakan sebuah kesatuan yang


saling terikat satu sama lain. Dimana organisasi internasional terikat sebagai subyek
hukum internasional dan oleh karenanya hak dan kewajiban organisasi internasional
sebagai subyek hukum internasional hanyalah sah hukumnya apabila telah diakui oleh
hukum internasional dalam hal ini melalui Mahkamah Internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Istanto, S. (2014). Hukum Internasional. Cahaya Atma Pustaka.

Julvia, J. (2018). Tanggung Jawab Hukum Organisasi Internasional Sebagai Subjek


Hukum Atas Pelanggaran Kewajiban Internasional (Studi Kasus Tentang Keabsahan
Keputusan International Labour Organization Administrative Tribunal (ILOAT) atas
Kasus Peter Duberg VS. United Natio.

Lisasih, N. Y. (2011). Subyek Hukum International.


https://ninyasminelisasih.com/2011/08/24/subjek_hukum_internasional/

Mauna, B. (2005). Hukum Internasional: Pengertian, Peranan Dan Fungsi Dalam Era
Dinamika Global. PT. Alumni.

Mulyana, B. (2020). Materi 3-Sejarah Hukum Internasional.

Parthiana, A. (1990). Pengantar Hukum Internasional. Mandar Maju.

Setianingsih, S. (2014). No Title. Pengertian Hukum Internasional.


http://repository.ut.ac.id/4068/1/HKUM4206-M1.pdf

Suhendar, I. F. (n.d.). Peranan Subjek Hukum Internasional Dalam Memberikan


Pemahaman Hukum Internasional Bagi Mahasiswa

Yordan Gunawan,2021, Hukum Internasional : Sebuah Pendekatan Modern. LP3M UMY.


View publication stats

Anda mungkin juga menyukai