ORGANISASI INTERNASIONAL
Dosen pengampu :
19111054
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadiran tuhan yang maha esa atas kehadirat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
INTERNASIONAL ”.Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih sangat masih sangat jauh dari
sempurna,baik isi,susunan kalimat,maupun sistematika uraian, baik isi,susunan kalimat maupun sistematika
pembahasannya.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat masukan-masukan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua kami dan tak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada bapak Ramansyah fadlul Al Karim Rambe,SH.,M.H selaku dosen
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan,oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan menjadi bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.harapan kami semoga makalah ini
A. Latar Belakang
Menurut J.G. Starke Hukum Internasional didefinisikan sebagai kumpulan hukum yang
Sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan peraturan tingkah laku dimana
nergara-negara itu sendiri merasa terikat dan menghormatinya,dan oleh karna itu mereka juga
1
harus menghormati hubungan antar mereka satu samalain sedangkan Organisasi
internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional
secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia
dalam tata hubungan internasional . hukum internasional dan organisasi internasional
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Organisasi Internasional yang dalam hal ini merupakan subyek hukum internasional
memiliki personalitas hukum dalam hukum internasional,dan pada hakikatnya dapat
menciptakan berbagai hak dan kewajiban seperti kemampuan untuk membuat perjanjian
internasional, hak untuk menikmati keistimewaan dan kekebalan diplomatik,hak untuk klaim
internasional serta hak untuk perlindungan bagi agen yang bertindak dalam kapasitas resmi
mereka2 Selain itu orgnisasi internasional yang beranggotakan negara-negara memiliki
kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan sebagai subyek hukum internasional.
Maka,selama Tindakan Tindakan yang dilakukan bertentangan dengan hukum
internasional,selama itu juga Tindakan tersebut dilarang dan sah untuk dijatuhi sanksi
hukuman bagi organisasi yang melanggar hukum internasional.
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
.
PEMBAHASAN
Menurut para ahli, Hukum Internasional memiliki berbagai macam definisi dan telah
dikemukakan,ditulis serta telah tercatat didalam berbagai jurnal maupun buku-buku terutama
yang berhubungan dengan hukum internasional. Berikut merupakan definisi dari hukum
internasional menurut para ahli ;
b. Jawahir “Sebagai suatu peraturan hukum yang memiliki cakupan yang cukup luas,
hukum internasional terdiri dari prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, dan kebiasaan
internasional tentang tingkah laku negaranegara dalam hubungan internasional yang
terikat untuk mematuhinya dan melaksanakannya.Selain itu, hukum internasional
mencakup peraturanperaturan hukum tertentu terkait antara individu-individu dengan
subyek hukum non-negara (non-State entities) dan aktor-aktor negara yang baru (new
State actors)
Sejarah Hukum Internasional pada masa modern dimulai pada tahun 1945. Tahun itu
bertepatan dengan menjelang berakhirnya Perang Dunia ke II, saat itu pula Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) / United Nations (UN) terbentuk. Setelah selesainya perang Dunia ke-
eII banyak negara-negara yang bukan Eropa yang awalnya menjadi koloni negera-negara
Eropa memerdekakan diri menjadi negara yang berdaulat dan independen. Negara-negara
ini lantas menjadi kekuatan yang dipertimbangkan dalam politik internasional. Sejak saat itu
Hukum Internasional berlaku diseluruh dunia.
Awal mula terbentuknya organisasi internasional dimulai pada abad ke-19 . pada saat
itu industrialisasi, komunikasi dan metode transportasi berkembang sangat pesat sehinga
mendorong terbentuknya organisasi-organisasi yang memiliki tujuan khusus dan pada
waktu itu disebut sebagai serikat internasional publik. Serikat inilah yang dibuat untuk
memfasilitasi kerjasama pemerintah dalam menangani masalah ekonomi dan sosial.
Serikat yang paling terkenal atau paling besar pada masa itu diantaranya Telegraphic
Union (1985) dan Universal Postal Union (1874). Kedua organisasi tersebut adalah
organisasi yang bertahan menjadi badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Subyek hukum internasional adalah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum.
Pendukung hak dan kewajiban dalam hukum internasional dengan demikian,sangatlah erat
ikatannya antara hukum internasional dan organisasi internasional. Karna dengan kedudukan
organisasi internasional sebagai subyek hukum internasional maka organisasi haruslah
menuruti segala sesuatu yang telah ditentukan oleh hukum internasional serta memiliki hak
pula duhadapan hukum internasional.
Dasar Hukum yang menyatakan bahwa Organisasai Internasional adalah subyek Hukum
Internasional adalah pasal 104 Piagam PBB Isi pasal 104 : The Organization shall enjoy in
the territory of each of its Members such legal capacity as may be necessary for the exercise
of its functions and the fulfilment of its purposes. Yang memiliki arti bahwasanya : Organisasi
akan menikmati di wilayah masing-masing Anggota kapasitas hukum seperti yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi dan pemenuhan tujuannya.
Salah satu indikasi keterikatan antara organisasi internasional dan hukum internasional
dapat dilihat dari adanya hak dan kewajiban yang dimiliki organisasi internasional.
Organisasi internasional memegang hak-hak serta kewajiban sebagaimana juga dimiliki oleh
subjek hukum internasional lainnya.
Organisasi internasional memiliki imunitas yang digunakan untuk melaksanakan fungsi
dan tugas dari organisasi tersebut. Imunitas yang dimaksud imunitas untuk tidak dapat diadili
di pengadilan domestik ataupun pengadilan asing. Sehinga organisasi internasional memiliki
jaminan kebebasan bergerak dan bepergian di wilayah negara penerima. Dan perlu
digarisbawahi bahwasanya imunitas tersebut dilindungi dan dijamin oleh hukum
internasional.
Berdirinya suatu organisasi internasional pada dasarnya didorong oleh keinginan untuk
meningkatkan dan melembagakan kerjasama internasional secara permanen dalam rangka
mencapai tujuan bersama. Namun demikian pula apabila suatu organisasi internasional
belum mampu menunjukan kemandiriannya, organisasi internsional tidaklah berkedudukan
sebagai subyek hukum internasional. Organisasi internasional baru akan diakui oleh Hukum
Internasional setelah adanya advisory opinion yang diberikan oleh Mahkamah Internasional.
A. Kesimpulan
Mauna, B. (2005). Hukum Internasional: Pengertian, Peranan Dan Fungsi Dalam Era
Dinamika Global. PT. Alumni.