Anda di halaman 1dari 19

PHILOSOPHY IDE ENGINEERING EDUCATION

APPLICATION PROGRAM ONE DAY ONE CULTURE IN THE EDUCATION

ARRANGED BY :

NABILA ANGGRAINI

NIM. 3173131029

CLASS C

SUPPORTING LECTURER : GITA NOVERI EZA, S.Pd, M.Pd.

EDUCATION GEOGRAPHY

FACULTY OF SOCIAL SCIENCE

FIELD STATE UNIVERSITY

2017
FOREWORD

Thank God I pray for the presence of Allah. where for all the blessings and mercy I can
accomplish the task of engineering an idea entitled "Implementation of One Day One In The
World Education Culture" for the fulfillment of the tasks on the course Philosophy of
Education.

Thanks authors say to all those who have helped in the completion of this task, as well
as to Ms. Gita Noveri Eza S.Pd, M.Pd. as a Lecturer in Philosophy of Education at Medan State
University who has provided direction and guidance to the author.

Authors are aware that in this makalh there is still a shortage, therefore the authors
expect criticism and constructive suggestions for this paper. Hopefully this paper can be useful
for the readers and the author himself in particular.

Medan, 29 October 2017

Author

TABLE OF CONTENTS

i
FOREWORD ………………………………………………………………….. i

TABLE OF CONTENTS
…………………………………………………………………………… ii

CHAPTER I INTRODUCTION………………………………………………………………
1

A. Background………………………………………………………………. 1
B. Aim……………………………………………………………………….. 2
C. Benefits ........................ ............................................................... 2

CHAPTER II GENERAL FRAMEWORK .................................................................. .. 3

A. Theoretical foundation….............……...…………………………………………..
3
B. One Day One Culture Program ......... .. ........................................... 12
C. Subject Program ......................................................... ... ............ .. 12

CHAPTER III METHOD OF .......................................................... 13

CHAPTER IV CLOSING .............................................................................. .. 15

A. Conclusion………………………………………………………………….. 15
B. Saran………………………………………………………………………… 16
C. Referensi…………………………………………………………………….. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya atau kebudayaan secara entimologi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang kemudian
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan atau dapat pula diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang ada ini
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan banyaknya pulau


tersebut Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat banyak sekali. Perkembangan
budaya Indonesia telah dimulai sejak nenek moyang kita terdahulu. Namun, beberapa tahun
kebelakangan ini kebudayaan di Indonesia berada dalam masa yang mengecewakan dimana
banyak budaya kita yang lepas dari genggaman kita.

Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya indonesia selalu dalam
kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai
peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus

1
dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia
mengalami masa penurunan terhadapa sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk kini
telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi
rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi
masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia,
masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas rekayasa
ide filsafat pendidikan, dan juga untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya
dikalangan para pelajar Indonesia. Serta menciptakan sistem pendidikan yang inovatif di
Indonesia.

C. Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber literasi bagi para pembaca, dan
sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia
dikalangan pelajar.

2
BAB II

KERANGKA UMUM

A. Landasan Teoritis

Dalam kehidupan manusia tidak dapat dari perilaku dan kebiasaan hidup yang menjadi
ciri khasnya. Kebudayaan yang dimiliki suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain hal ini
membuat dunia penuh akan keanekaragaman budaya manusia.

1. Pengertian Budaya
Secara harfiah pengertian budaya (culture) berasal dari bahasa Latin Colere,
yang berarti mengerjakan tanah, mengolah, atau memelihara ladang. Oleh Ashley
Montagu dan Cristper Dawson, kebudayaan diartikan sebagai way of life, yaitu cara
hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu pula dari suatu bangsa. Sementara
menurut Koentjoroningrat, budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
segala hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan cara belajar (Gering Supriyadi : 2003). Jadi budaya adalah
gagasan serta tindakan manusia yang menjadi pedoman dalam hidup
bermasyarakat,yang dalam berinteraksi dan baekomunikasi dalam masyarakat itu
terdapat nilai-nilai yang harus diperhatikan agar kehidupan dapat berjalan sesuai nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat itu sendiri.

2. Unsur-Unsur Budaya
Suatu kebudayaan memiliki unsur-unsur. Adapun unsur-unsur kebudayaan
adalah sebagai berikut.

a. Bahasa
Bahasa adalah elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara
bagi manusia untuk meneruskan kebudayaan. Penerusan kebudayaan dengan
budaya dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.

b. Sistem Pengetahuan

3
Sistem pengetahuan dapat berupa pengetahuan tentang kondisi alam
sekitar. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar,
flora, fauna, waktu, ruang, sifat, dan tingkah laku manusia.

c. Sistem Kemasyarakatan Atau Organisasi Sosial


Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya
merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan meliputi: kerabat,
asosiasi dan perkumpulan, sistem negara, sistem kesatuan hidup, dan
perkumpulan.

d. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi


Teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para
anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat
dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan mentah,pemprosesan bahan
untuk alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan
kebutuhan lain yanb berupa benda material.

e. Sistem Mata Pencarian Hidup


Sistem mata pencarian hidup merupakan segala usaha manusia untuk
mendapatkan barang jasa yang dibutuhkan.

f. Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara
keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal suci.

g. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat
manusia terhadap keindahan.

3. Fungsi Budaya
Budaya yang dianut oleh suatu bangsa akan mempengaruhi sistem hidup
masyarakatnya. Budaya memberikan maanfaat bagi manusia dalam hidup
bermasyarakat, selain itu kebudayaan juga mempengaruhi rasa nasionalisme suatu
bangsa, sehingga dapat mempersatukan masyarakat segingga dapat hidup rukun serta
4
damai. Kebudayaan juga menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
terutama kebutuhan rohani manusia. Kebudayaan suatu bangsa juga dapat mendorong
terjadinya perubahan masyarakat.

4. Manfaat Budaya bagi Manusia


Kebudayaan bukan hanya menjadi ciri khas suatu bangsa yang dapat
membedakan budayanya dengan bangsa lain , melainkan memiliki maanfaat bagi
hidup manusia. Adapun manfaat budaya bagi manusia adalah sebagai berikut.
a. Menumbuhkan Sikap Nasionalisme
Perbedaan budaya yang ada akan menimbulkan rasa cinta tanah air,
kerena keanekaragaman budaya adalah suatu kekayaan yang dimiliki suatu
bangsa. Kebudayaan juga dapat menjadi daya tarik dan kekayaan yang dimiliki
suatu bangsa. Kebudayaan menyimpan nilai-nilai luhur yang memiliki keunikan
dan kegunaannya masing-masing.

b. Identitas Bangsa Dimata Internasional


Dengan kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu
bangsa. Kita tahu bahwa pakaian batik merupakan bagian asli dari budaya
indonesia yang telah mendunia. Orang-orang yang berasa di luar pulau
Indonesia menhetahui bahwa batik merupakan hasil karya budaya asli indonesia.
Hal itu merupakan salah satu identitas negara Indonesia, begitu juga dengan
bangsa aborogin yang merupakan bangsa asli australia yang menjadi identitas
negara australia. Oleh sebab itu fungsi dari kebudayaan ini adalah dapat
mengenalkan negara kita kepada dunia Internasional begitu juga sebaliknay
neraga laindapat mengenalkan budayanya kepada negara Indonesia.

c. Alat Pemersatu Bangsa


Keanekaragaman budaya kita tidak lantas membuat kita terpecah belah,
dan hidup secara individu melainkan menjadi simbol kerukunan hidup
masyarakat dan menjadi kekayaan budaya kita. Keunikan budaya yang di miliki
bangsa akan berbeda dengan bangsa lainnya. Bhineka Tunggal Ika menjadi
simbol persetuan bangsa indonesia di tengah beribu perbedaan budaya
masyarakatnya.

5
d. Sebagai Ikon Pariwisata
Keanekaragaman budaya serta peninggalan masa lalu seperti tarian,
bangunan, bahasa, dan artefak budaya lainnya, dapat menjadi magnet dalam
bidang pariwisata,sehingga dapat menarik meinat para orang-orang asing untuk
datang dan melihat keanekaragaman budaya yang ada, sehingga mereka dapat
mengetahui apa saja kebudayaan yang ada.

e. Menambah Pendapatan Nasional


Adanya keanekaragaman budaya yang ada pada suatu negara akan
berdampak pada bidang periwisata sehingga dapat mendatangkan para
wisatawan untuk datang. Jika dikelola oleh negara, maka objek wisata tersebut
akan menambah keuntungan yang masuk pada kas negara.

f. Memupuk rasa toleransi


Dengan adanya keberagaman budaya pada suatu negara dapat
menumbuhkan rasa toleransi antar masyarakatnya. Budaya adalah nilai-nilai
yang memiliki suatu masyarakat dan di lembagakan dalam bentuk artefak
budaya dapat dijadikan sumber pengetahuan, karna artefak budaya dari masa
lalu bisa menjadi sumber informasi yang berharga.

5. Upaya Pengembangan Pendidikan Berbasis Budaya

a. Hubungan Kebudayaan Dengan Pendidikan


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat telah
mengakibatkan adanya perubahan pada budaya masyarakat yang berlangsung
cepat, perubahan budaya tersebut juga berakibat pada perubahan pendidikan. Baik
budaya maupun pendidikan akan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Perkembangan pendidikan yang cepat juga membawa perubahan pada
keghidupan masyarakat. Perkembangan yang begitu cepat membuat masyarakat
tidak menyadari bahwa mereka juga mengalami perubahan.
Baik budaya maupun pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena pada
hakekatnya pendidikan adalah proses pembudayaan. Hubungan antara pendidikan
dan kebudayaan sangat erat, keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.
Kaitanya dengan hal ini, Prof. Zamroni menenkankan bahwa “Pendidikan yang
6
tidak didasari oleh kebudayaan akan menghasilkan generasi yang tercabut dari
kehidupan masyarakatnya sendiri. Menjadikan pendidikan steril dari kekayaan
budayanya sendiri, dan berpotensi untuk menghasilkan enclave dalam
masyarakat.” Kehidupan masyarakat tentu tidak dapat terlepas dari budaya yang
telah sejak dahulu dijaga, dilestarikan, serta di pertahankan. Kebudayaan seuatu
bangsa menjadi tolak ukur pada tata kehidupan masyarakatnya. Tampa
kebudayaan yang kokoh suatu bangsa tidak akan dapat menjadi manusia yang
berbudaya, manusia yang beraklah mulia, manusia yang dapat menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur bangsanya.
Untuk mempertahankan nilai budaya suatu masyarakat, di perlukan suatu
sarana untuk menyalurkan serta menyampaikan budaya beserta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, sarana tersebut adalah pendidikan. Melalui pendidikan,
penyampaian dan penyaluran budaya dan nilai-nilai budaya akan mudah
dilaksanakan. Dalam pendidikan disekolah, dirumah maupun dimasyarakat harus
dapat memberikan pemahaman pada peserta bahwa pentingnya menjaga nilai-
nilai luhur budaya.
Dalam kurikulum sekolah juga telah memasukan unsur budaya pada mata
pelajaran. Adanya gambar maupun materi yang berisi tentang pakaian adat
masyarakat maupun kehidupan masyarakat yang bekerjasama yang sering disebut
Gotong Royong, telah membuktikan bahwa dalam proses pembelajaran anak
tidak hanya di ajarkan membaca, menulis, dan menghitung tetapi juga
mengajarkan siswa bagian dari kebudayaan bangsa.
Masyarakat tanpa budaya tidak akan dapat memiliki tataan hidup yang
teratur karna salah satu fungsi budaya adalah mengatur tata hidup masyarakat,
tetapi budaya tidak akan berkembang dan tidak dapat terlestarikan jika tidak ada
sarana untuk menyalurkannya, oleh sebab itu di perlukan pendidikan karena
memalui pendidikanlah para generasi muda dapat mengetahui budaya serta dapat
melestarikan budayanya.

b. Peran Budaya Dalam Dunia Pendidikan


Budaya merupakan salah satu alat ukur tata kelakuan dan hidup suatu
bangsa. Setiap budaya di suatu negara tentu berbeda dengan negara lain. Budaya
memiliki keunikan yang dapat membedakan masyarakat di suatu negara dengan
bangsa lain. Budaya memiliki nilai-nilai yang penting bagi kehidupan manusia.
7
Seperti halnya negara Indonesia yang kaya akan budaya, yang mana budaya
merupakan hal yang penting untuk dilestarikan. Masyarakat Indonesia sangat
menjunjung nilai-nilai masyarakatnya. Pancasila adalah ideologi negara
Indonesia yang mana sila-sila tersebut bersumber dari nilai-nilai budaya
Indonesia itu sendiri. Suatu nilai akan mudah diterima masyarakat jika nilai
tersebut berasal dari nilai-nilai yang ada pada mesyarakat itu sendiri. Maka tidak
dapat di pungkiri bahwa masyarakat berperilaku dan hidup bermasyarakat sesuai
nilai-nilai budayanya.
Nilai-nilai budaya ini tentunya harus dikembangkan serta dilestarikan.
Pentingnya nilai-nilai budaya seperti nilai kesopanan,nilai kesatuan, nilai
kerukunan,serta nilai-nilai yang lainnya, tentunya dapat menjadi pedoman dalam
berperilaku. Jika generasi muda yang dalam kehidupannya menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya maka akan tercetak generasi muda yang berkualitas serta
berkarakter mulia. Dalam dunia pendidikan pasti memiliki tujuan menjadikan
peserta didik sebagai orang-orang yang berkualitas serta berkarakter mulia.
Pendidikan yang memasukan nilai-nilai budaya dalam setiap mata pelajarannya
akan memudahkan para peserta didik memahami bagai mana menjadi generasi
penerus bangsa yang baik serta berkualitas. Nilai-nilai yang terkandung dalam
budaya akan memberikan jalan terbukanya pemikiran peserta didik pada
pentingnya menjaga nilai-nilai yang berasal dari bangsanya sendiri.
Budaya dapat menunjang pembelajaran yang baik bagi generasi muda,
melalui budaya yang di salurkan dalam proses pembelajaran akan memberikan
pemahaman pada siswa tentang budaya bangsa serta menjadikan peserta didik
yang menanamkan nilai-nilai budaya pada dirinya sehingga dapat memilah nilai-
nilai yang masuk dari luar yang dapat mengancam lunturnya budaya bangsa kita.
Peran keluarga serta masyarakat tentunya sangat diperlukan guna melancarkan
proses penyaluran nilai-nilai budaya melalui pendidikan

c. Upaya Pengmbangan Pendidikan Berbasis Budaya


Ada banyak cara yang dapat ditempuh dalam memajukan pendidikan,
salah satunya adalah budaya. Nilai-nilai yang terkandung dalan budaya dapat
dijadikan pedoman dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang berpedoman pada
budaya bangsanya akan memudahkan dalam menciptakan generasi penerus
bangsa yang berkualitas.
8
Konsep pendidikan berbasis budaya adalah pendidikan yang
diselenggarakan untuk memenuhi standar nasional pendidikan yang diperkaya
dengan keunggulan komparatif dan kompetitif berdasar nilai-nilai luhur budaya
agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri sehingga
menjadi manusia yang unggul, cerdas, , peka terhadap lingkungan dan
keberagaman budaya, serta tanggap terhadap perkembangan dunia.
Pendidikan yang bertujuan menjadikan peserta didik sebagai manusia
yang berkualitas,berkarakter serta berahlak mulia tidak akan dapat terwujud jika
dalam penyelenggaraan pendidikan mengabaikan nilai budaya. Pada saat ini telah
dikembangkan suatu strategi dalam dunia pendidikan yang mana bertujuan
menciptakan manusia yang berbudaya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
dianutnya yaitu pendidikan berbasis budaya. Budaya yang digunakan dalam
pendidikan ini tentunya berasal dari budaya masyarakat itu sendiri. Pendidikan
berbasis budaya ini menjadi model baru dalam pembelajaran. Untuk mencapai
suatu sistem pendidikan yang maju dan berkembang sehingga dapat sesuai
dengan standar mutu pendidikan maka haruslah dilandasi dengan nilai-nilai luhur
budaya. Nilai luhur budaya yang dimaksud identik dengan pendidikan karakter
yang harus ditanamkan pada peserta didik melalui berbagai strategi.
Menanamkan nilai-nilai luhur budaya pada diri peserta didik bukan
merupakan hal yang mudah, namun bisa diupayakan dengan strategi keteladanan,
program dan tindakan nyata, serta pembiasaan. Pembelajaran berbasis budaya
merupakan penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar
yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran.
Pendekatan ini didasarkan pada pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang
fundamental dalam pendidikan, ekspresi, dan komunikasi gagasan, serta
perkembangan pengetahuan.
Sebagai suatu strategi belajar, pembelajaran berbasis budaya mendorong
terjadinya proses berpikir kreatif, dan juga sadar budaya. Pembelajaran berbasis
budaya juga menjadikan budaya sebagai arena bagi peserta didik untuk
mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk-bentuk dan prinsip-
prinsip yang kreatif tentang alam dan kehidupan. pembelajaran berbasis budaya
berfokus pada penciptaan suasana belajar yang dinamis, yang mengakui
keberadaan siswa dengan segala latar belakang, pengalaman, dan pengetahuan

9
awalnya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas bertanya,
berekspresi, dan membuat kesimpulan tentang beragam hal dalam kehidupan.
Pembelajaran berbasis budaya sebagai salah satu pendekatan
pembelajaran alternatif, yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan konsep
yang berasal dari budaya lokal di mana siswa itu berada. Melalui pengembangan
konsep budaya lokal dalam proses pembelajaran, maka perkuliahan akan lebih
mudah dipahami dan diterima oleh siswa.
Oleh sebab itu strategi untuk mengembangkan pendidikan berbasis
budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:

a. Memasukan Unsur Budaya Dalam Materi Pembelajaran


Dalam proses pembelajaran hendaknaya dapat menanamkan nilai-
nilai yang baik pada peserta didik, agar peserta didik tidak hanya dapat
belajar tetapi menerapkan hal-hal yang baik yang telah ia pelajari dalam
kehidupan sehari-hari. Materi ajar yang di ajarkan hendaknya
mengandung nilai-nilai budaya bangsa agar anak dapat menanamkan
nilai-nilai budaya itu dalam dirinya. Materi yang diajarkan sebaiknya tidak
hanya berfokus pada materi menghitung, membaca maupun pemahaman
perkembangan IPTEK melainkan juga pada tentang budaya bangsa yang
ada. Oleh sebab itu materi yang diajarkan hendaknya memiliki nilai-nilai
budaya serta memasukan unsur budaya di dalamnya.

b. Memberikan Materi Tentang Budaya


In lessons learners should not only be taught about the subjects of
mathematics, science, physical education but also provide material that
contains elements of culture that is therein, by administering subjects
terfokis on culture will facilitate the channeling of culture on self-learners.

c. Creating Atmosphere Fun Classroom Culture Through the game


element.
In the current era we often find that the children are more often
played with the sophistication of existing technologies such as online
gaming. Padahan many games that characterizes an attractive cultural tips.
In the learning process, teachers not only take the role of learning materials
10
but also must be able to create a pleasant atmosphere of the class. One of
the things that can be done is for Master to give the game in the context of
learning that has elements of culture. In a game that has been designed by
the teacher must pay attention to the attitude and level of courtesy and
regularity of the students while playing.

d. Introduce Forms of Culture in Learning


Saat proses pembelajaran berlangsung para guru harus dapat
memberi pengetahuan kepada siswa dengan mengenalkan bentuk budaya
pada siswa, seperti peninggalan sejarah berupa candi-candi yang menjadi
ciri khas bangsa, mengenalkan pakaian adat bangsa, mengenalkan suku-
suku yang ada dalam negera serta bentuk-bentuk budaya yang ada.

e. Menanamkan Nilai-Nilai Luhur pada Anak


Baik guru maupun orang tua harus mengenalkan serta
menanamkan nilai-nilai luhur pada anak, agar anak dapat memahami nilai-
nilai luhur yang berasal dari budaya bangsa kita sendiri. Penanaman nilai
budaya harus dilakukan sejak dini, kerenanya para orang tua dan guru
harus dapat bekarja sama dalam menanamkan nilai-nilai budaya pada
anak.

f. Memberikan Contoh Perilaku yang Berbudaya


Baik guru maupun orang tua dalam mengajar dan mendidik haru
memberikan contoh tauladan perilaku yang baik pada anak, hal ini agar
anak dapat mencontoh perilaku berbudaya serta dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Ada pun upaya-upaya diatas tentunya masih terdapat barbagai cara
lain yang dapat kita lakukan dalam mengembangkan pendidikan yang
berbasis budaya. Pendidikan yang berbasis budaya akan memudahkan
dalam mendidik peserta didik dan sekaligus mencetak generasi muda yang
berbudaya yang dapat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. Namun
dalam pengembangan pendidikan budaya ini baik guru, orang tua,
masyarakat serta pemerintah harus dapat bekerja sama dalam membangun
pendidikan yang berlandaskan budaya bangsa.
11
B. Program One Day One Culture
Program One Day One Culture adalah sebuah program yang ditujukan terhadap
pendidikan, dimana dengan menerapkan pembelajaran tentang budaya pada salah satu hari
pembelajaran aktif dalam seminggu. Program ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta
budaya kepada peserta didik, serta menambah pengetahuan mengenai budaya kepada peserta
didik. Sehingga peserta didik tidak hanya mendapatkan pembelajaran ilmu pengetahuan saja
di sekolah, namun juga membentuk kepribadian peserta didik yang berkarakter dan berbudaya
Indonesia.
Program One Day One Culture ini dapat dijadikan sebuah inovasi baru dalam dunia
pendidikan. Dimana patokan dalam pendidikan tidak hanya dalam ilmu pengetahuan saja, tapi
juga berorientasi kepada karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Program ini juga bisa
dijadikan solusi dalam permasalahan yang sangat krusial di negara ini. Yaitu, dimana terdapat
banyak sekali orang cerdas di Indonesia tapi tidak memiliki karakter yang baik, sehingga
terjadilah kasus korupsi di Indonesia yang sangat mengkhawatirkan. Indonesia sebenarnya
tidak kekurangan sumber daya manusia, tapi Indonesia kekurangan sumber daya manusia yang
berkarakter dan berbudaya. Selain itu, program ini juga dapat dijadikan solusi dari
permasalahan sosial saat ini yaitu fenomena kids zaman now. Fenomena kekinian ini sangat
tidak mencerminkan kebudayaan bangsa dan merusak moral bangsa. Maka dengan itu perlu
ditanamkannya pendidikan yang berkarakter serta berbudaya.
Program One Day One Culture ini dapat dilaksanakan dalam bentuk permainan,
diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau pembelajaran seperti biasa. Tapi lebih
menekankan kepada pembelajaran praktek, karena tujuan dari program ini adalah untuk
menciptakan peserta didik yang berkarakter dan berbudaya.

C. Subjek Program
Program ini ditujukan kepada seluruh peserta didik, dari setiap jenjang tingkatan
pendidikan. Karena pembelajaran budaya dilakukan sepanjang hayat hidup manusia,
karena kehidupan manusia sangat berkaitan erat dengan kebudayaan.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

12
Pelaksanaan program One Day One Culture ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
dan konsep serta dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikan peserta didik. Dalam
pelaksanaan ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor kreativitas seorang guru, program ini juga
dapat dikatakan berhasil jika guru memiliki inovasi yang menarik dalam pelaksanaan program
ini.

Pembelajaran budaya dapat dilakukan melalui berbagai macam permainan, misalnya


dengan menggunakan permainan “siapa aku?”. Pada permainan ini peserta didik membentuk
kelompok, setiap kelompok harus memiliki perwakilan pemeran utama. Setiap kelompok akan
bergantian untuk memberikan pertanyaan melalui gerak tubuh. Pertanyaan yang dimaksud
berkaitan dengan budaya. Misalnya tema permainan adalah Tarian Daerah Indonesia, maka
setiap kelompok akan memperagakan tarian daerah tersebut dan kelompok yang lain akan
menjawab pertanyaan tersebut. Bagi kelompok yang dapat menjawab pertanyaan tersebut maka
akan mendapat poin, dan jika tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut kelompok
peraga yang akan mendapatkan poin. Pada permainan ini guru harus dapat menghidupkan
suasana permainan sehingga tidak berkesan membosankan.

Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pembedahan film yang memiliki
nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia atau mengenai fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat. Pada pembelajaran ini peserta didik akan diarahkan untuk berpikir kritis dalam
menyikapi suatu permasalahan yang terjadi dimasyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai
kebudayaan. Sehingga kepribadian yang berkarakter dan berbudaya akan terbentuk pada setiap
peserta didik.

Program One Day One Culture juga dapat dilaksanakan dengan diskusi terbuka antara
peserta didik dan guru. Pada saat diskusi terbuka, guru akan memberikan permasalahan atau
fenomena sosial. Lalu setiap peserta didik diwajibkan untuk memberikan pendapat ataupun
sanggahan dari pendapat peserta didik yang lain. Peran guru pada diskusi terbuka adalah
sebagai pengontrol dan pembimbing, guru bertugas mengarahkan jalannya diskusi terbuka ini.

Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pelatihan tari daerah, pembelajaran
bahasa daerah, membentuk grup paduan suara dengan membawakan lagu daerah, kursus
memasak makanan daerah, dan masih banyak lagi. Sebelumnya dapat dilakukan pemetaan

13
terlebih dahulu terhadap peserta didik, mengenai minat dan bakat peserta didik sehingga dapat
diarahkan dalam pemilihan kelompok pelatihan.

Program One Day One Culture hendaknya dilaksanakan setiap penghujung minggu.
Seperti hari Jumat dan Sabtu, waktu pelaksanaan sesuai dengan kebijakan sekolah atau pun
guru. Jadi dalam satu hari tersebut peserta didik belajar mengenai kebudayaan, sehingga
karakter berbudaya tersebut akan terbentuk sendirinya pada peserta didik.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya merupakan salah satu alat ukur tata kelakuan dan hidup suatu bangsa.
Setiap budaya di suatu negara tentu berbeda dengan negara lain. Budaya memiliki
keunikan yang dapat membedakan masyarakat di suatu negara dengan bangsa lain.
Budaya memiliki nilai-nilai yang penting bagi kehidupan manusia. Seperti halnya
negara Indonesia yang kaya akan budaya, yang mana budaya merupakan hal yang
penting untuk dilestarikan. Masyarakat Indonesia sangat menjunjung nilai-nilai
masyarakatnya. Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang mana sila-sila tersebut
bersumber dari nilai-nilai budaya Indonesia itu sendiri. Suatu nilai akan mudah diterima
masyarakat jika nilai tersebut berasal dari nilai-nilai yang ada pada mesyarakat itu
sendiri. Maka tidak dapat di pungkiri bahwa masyarakat berperilaku dan hidup
bermasyarakat sesuai nilai-nilai budayanya.

Nilai-nilai budaya ini tentunya harus dikembangkan serta dilestarikan.


Pentingnya nilai-nilai budaya seperti nilai kesopanan, nilai kesatuan, nilai kerukunan,
serta nilai-nilai yang lainnya, tentunya dapat menjadi pedoman dalam berperilaku. Jika
generasi muda yang dalam kehidupannya menjunjung tinggi nilai-nilai budaya maka
akan tercetak generasi muda yang berkualitas serta berkarakter mulia. Dalam dunia
pendidikan pasti memiliki tujuan menjadikan peserta didik sebagai orang-orang yang
berkualitas serta berkarakter mulia. Pendidikan yang memasukan nilai-nilai budaya
dalam setiap mata pelajarannya akan memudahkan para peserta didik memahami bagai
mana menjadi generasi penerus bangsa yang baik serta berkualitas. Nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya akan memberikan jalan terbukanya pemikiran peserta didik
pada pentingnya menjaga nilai-nilai yang berasal dari bangsanya sendiri.

Program One Day One Culture adalah sebuah program yang ditujukan terhadap
pendidikan, dimana dengan menerapkan pembelajaran tentang budaya pada salah satu
hari pembelajaran aktif dalam seminggu. Program ini bertujuan untuk menanamkan
rasa cinta budaya kepada peserta didik, serta menambah pengetahuan mengenai budaya
kepada peserta didik. Sehingga peserta didik tidak hanya mendapatkan pembelajaran

15
ilmu pengetahuan saja di sekolah, namun juga membentuk kepribadian peserta didik
yang berkarakter dan berbudaya Indonesia. Program One Day One Culture ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk permainan, diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau
pembelajaran seperti biasa. Tapi lebih menekankan kepada pembelajaran praktek,
karena tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter
dan berbudaya.

B. Saran
Supposedly One Day One Culture program can be used as a new innovation in
the world of education and learning categorized compulsory in the curriculum. Because
the benchmark in education not only in science, but also oriented to the character and
values of the noble nation of Indonesia.

C. Reference

Online sources

http://serafinarichadwirahayu.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pendidikan-berbasis-
budaya_24.html (Accessed October 29, 2017)

https://ucubipa.wordpress.com/filsafat-pendidikan/ (Accessed October 29, 2017)

16

Anda mungkin juga menyukai